Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar yang ditetapkan. Menurut UNICEF dan WHO, ada tiga masalah gizi pada balita, salah satunya stunting. Remaja merupakan salah satu sasaran utama dalam upaya pengendalian stunting. SMAN 4 Pandeglang sudah memiliki PIK-R, PMR dan UKS tetapi belum memiliki peer counselor terlatih. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini untuk memberikan pelatihan peer counselor PIK-R sebagai Agen RPS (Remaja Peduli Stunting) dalam upaya pencegahan stunting pada remaja di SMA Negeri 4 Pandeglang. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah ceramah, diskusi dan praktek. Tahapan kegaiatan teridiri dari persiapan, pelaksanaan pelatihan selama 2 hari dan pendampingan serta evaluasi. Hasil pengabdian masyarakat ini adalah sebanyak 20 siswa mengikuti pelatihan konselor sebaya dan 90% peserta mengalami peningkatan pengetahuan setelah mengikuti pelatihan selama dua hari. Simpulan kegiatan pengabdian ini yaitu pelatihan peer counselor remaja peduli stunting (RPS) ini mampu meningkatkan pengetahuan peserta tentang kespro remaja, gizi seimbang pada remaja dan keterampilan konselor sebaya sebagai bekal dalam menjalani peran sebagai konselor sebaya untuk menghasilkan generasi remaja yang sehat dan berkualitas demi mewujudkan generasi emas bebas stunting. Stunting is a growth and development disorder due to chronic malnutrition and recurrent infections, characterized by length or height below the standards. According to UNICEF and WHO, there are three nutritional problems in children under five, one of which is stunting. Adolescents are one of the main targets in stunting control efforts. SMAN 4 Pandeglang already has PIK-R, PMR and UKS but has no trained peer counselor. The purpose of this community service is to provide training for PIK-R peer counselors as RPS Agents (Youth Care for Stunting) in an effort to prevent stunting in adolescents at SMA Negeri 4 Pandeglang. The methods used in this community Service are lectures, discussions and practices. The stages of this activity consist of preparation, implementation of training for 2 days and mentoring and evaluation. The results of this Community Service were 20 students participated in peer counselor training and 90% of participants experienced an increase in knowledge after attending the training for two days. The conclusion of this community service activity is that the youth care for stunting (RPS) peer counselor training is able to increase participants' knowledge about adolescent reproductive health, balanced nutrition in adolescents and peer counselor skill as a provision in carrying out their role as peer counselors to produce a healthy and quality generation of adolescents in order to realize a stunting-free golden generation.