Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Dinamika Bullying di Sekolah: Faktor dan Dampak Febrianti, Rizka; Syaputra, Yogi Damai; Oktara, Tri Windi
Indonesian Journal of Educational Counseling Vol 8 No 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/001.202481.336

Abstract

The problem of bullying has become a serious concern which has a psychological and emotional impact on teenagers. These include mental health problems, low self-esteem, social isolation, and even the potential risk of dangerous behavior. Based on this, this article aims to understand the dynamics of bullying in adolescents regarding the factors involved, the extent of its impact, and how society and the authorities or counselors can overcome this problem. This article uses a library research method that focuses on empirical research indexed by Google Scholar regarding the dynamics of bullying among teenagers in the last 5 years (2019-2023). In this literature review, 20 articles related to the dynamics of bullying in adolescents were identified, including factor aspects (11 articles) and impact aspects (9 articles). Research conducted in a variety of social contexts, such as school, online, or community settings, will be included in this analysis. The research results briefly show that there are factors that influence bullying behavior, including individuals, families, peers, the school environment, and the mass media. These factors play an important role in bullying behavior which has an impact on teenagers such as emotional problems including stress, depression, isolation and thoughts of suicide. Bullying can occur in various forms, including conventional (offline) and cyberbullying (online). Treatment and prevention efforts involve adolescents, families, schools and communities in building values, effective communication, prevention programs and social interventions. All parties need to play an active role in overcoming the problem of bullying.
Optimalisasi kader DASHAT untuk meminimalisir risiko stunting di Kabupaten Pandeglang Ardiyanti, Neta; Oktara, Tri Windi; Alaniah, Nani; Sari, Putri Novita; Rahmawati, Fadilah Ludia; Sulastri, Yeni
Connection : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 2 (2023): Oktober
Publisher : Prodi Bimbingan dan Konseling Islam IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/connection.v3i2.7112

Abstract

Tujuan dalam artikel ini adalah untuk meminimalisir risiko stunting dengan mengoptimalisasi kader DASHAT, karena nantinya kader yang akan memberikan penyuluhan kepada Keluarga Risiko Stunting (KRS) terkait dengan pemberian gizi simbang pada balita/baduta, ibu hamil dan menyusui. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah edukasi, stimulasi dan praktik pengolahan menu makanan untuk ibu hamil dan menyusui, bayi 6-8 bulan, bayi 9-11 bulan, bayi 12-23 bulan. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan dan pemahaman kader tentang pemenuhan gizi untuk pencegahan stunting. Program DASHAT berdampak positif bagi pengetahuan kader terkait pencegahan stunting dan dapat dijadikan upaya dalam menekan angka stunting di Kabupaten Pandeglang.
HUBUNGAN BIG FIVE PERSONALITY DENGAN STRES AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR Alwi, Fahim; Khairat, Imalatul; Oktara, Tri Windi; Kholid, Kholid; Ramanda, Peni
Jurnal Bimbingan Penyuluhan Islam Vol. 6 No. 1 (2024): Jurnal Bimbingan Penyuluhan Islam
Publisher : INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32332/jbpi.v6i1.9085

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengeksplorasi korelasi stres akademik dengan big five personality mahasiswa program studi Bimbingan Konseling Islam angkatan 2017 di Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Sampel penelitian ini adalah sebanyak 45 orang yang terdiri dari 17 orang laki-laki dan 28 orang perempuan. Metode penelitian ini melibatkan penggunaan kuesioner dan pengolahan data melalui tabulasi menjadi tabel. Penelitian ini menggunakan dua kuesioner, yaitu skala stres akademik menggunakan Depression Anxiety and Stress 42 (DASS 42) dari Lovibond & Loavibond, dengan reliabilitas sebesar 0,922, dan skala big five personality menggunakan skala International Personality Item Pool (IPIP) yang dikembangkan oleh Goldberg, dengan reliabilitas sebesar 0,493 Analisis data dilakukan menggunakan product moment-pearson. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan, variabel big five personality memengaruhi stres akademik diantaranya pada dimensi oppenes to experience menunjukkan korelasi sebasar 0,293, dimensi conscientiousness menunjukkan korelasi sebasai 0,282, dimensi extraversion menunjukkan korelasi sebesar 0,311, dimensi Agreeablennes menunjukkan korelasi sebesar 0,235, dan dimensi neuroticism memiliki korelasi tertinggi sebesar 0,606. Mahasiswa yang menunjukkan kekuatan kepribadian pada oppenes to experience, conscientiousness, extraversion, dan agreeablennes mampu mengurangi risiko terjadinya stress akademik, Tetapi sebaliknya, mahasiswa yang memiliki kepribadian neuroticim akan menghadapi kesulitan dalam mengendalikan diri dan berpotensi mengalami stress akademik lebih tinggi.
Smartphone and Self-Harm: A study of TikTok Use as a Risk Factor Udam, Mikhael; Oktara, Tri Windi; Justitia, Dewi; Putri, Utami Nurhafsari; Karisma, Sally Putri; Fajri, Nurul; Muhazir, Muhazir; Erwinda, Lira
Bulletin of Counseling and Psychotherapy Vol. 6 No. 3 (2024): Bulletin of Counseling and Psychotherapy
Publisher : Kuras Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51214/002024061020000

Abstract

In recent years, the use of social media and the internet has become an inseparable part of everyday life, especially among adolescents. Social media offers a variety of benefits, including ease of communication, access to information, and entertainment. However, concerns have emerged about its negative impact on mental health, especially in relation to self-harm behavior. Adolescents often imitate the trend of self-harm and join in posting the results of scratches on social media. The aim of this study was to determine variations in self-harm in adolescents which are related to the duration of internet use in one day and the use of social media. The research method uses a comparative descriptive approach and Two-Way ANOVA analysis to explore interactions between these variables. Data was collected through an online survey with a self-harm instrument consisting of 18 statements, with respondents choosing from 4 alternative answers available. The results of the analysis show that there are significant differences in self-harm behavior based on the duration of internet use per day and the type of social media used. Adolescents who use the TikTok platform show a higher self-harm score compared to other platforms, especially with longer duration of internet use. These findings indicate that the type and way of using social media has a significant influence on self-harm behavior.
Upaya Pencegahan Pergaulan Bebas Melalui Kegiatan Bina Keluarga Remaja (BKR) untuk Mewujudkan Keluarga Sejahtera di Kecamatan Karang Tanjung Nufus, Siti Nurhayatun; Nadiroh, Nadiroh; Oktara, Tri Windi; Nugroho, Ghondur Falah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 9 (2024): November
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i9.1601

Abstract

Masa remaja adalah masa anak-anak menuju dewasa. Remaja yang akan beranjak dewasa dan mengalami banyak perubahan yang signifikan dalam perkembangannya. Masa remaja adalah fase perkembangan yang melibatkan tranformasi fisik, kognisi, emosi, moral, religiusitas dan sosial, karakteristik perkembangan sosial remaja yaitu berkembangannya kesadaran akan kesunyian yang mendorong untuk pergaulan dan mulainya memiliki ketertarikan terhadap lawan jenis. Maka dari itu, hal tersebut mendorong lebih jauh remaja. Oleh karena itu, remaja cenderung lebih tertarik dengan kegiatan yang negatif daripada kegiatan yang positif. Kegiatan yang negatif itulah yang menjadi penyebab pergaulan bebas pada remaja. Pergaulan bebas merupakan salah satu konflik yang sering terjadi di kalangan remaja. Oleh karena itu Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengadakan dan menjalankan program BKR (Bina Keluarga Remaja) dengan salah satu metode Pelaksanaan program Bina Keluarga Remaja ini dilakukan dengan melakukan sosialisasi atau penyuluhan pada ibu-ibu yang memiliki remaja. penyuluhan dilaksanakan dengan beberapa metode yaitu, pertama, ceramah (Luring/Tatap muka). Kedua, diksusi. Ketiga, tanya jawab, dan keempat metode interaktif. Hasil dari kegiatan BKR ini Orang tua menjadi lebih memahami faktor-faktor yang mendorong remaja terlibat dalam pergaulan bebas, seperti pengaruh teman sebaya, media sosial, dan kurangnya pengawasan orang tua. Orang tua juga dapat mengenali tanda-tanda awal jika remaja mulai terjerumus ke dalam pergaulan bebas, seperti perubahan perilaku, perubahan pola pergaulan, atau penurunan prestasi akademik. Serta orang tua akan lebih memahami dampak negatif pergaulan bebas terhadap kesehatan fisik, mental, dan sosial remaja.
Putus Mata Stunting: Pentingnya Mencegah Pernikahan Dini A, Rubbi Nur Fathiyah; Azzahra, Novia; Hasanah, Ira Rajiatun; Assyifa, Rihadatul Aisy Rizka; Oktara, Tri Windi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 9 (2024): November
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i9.1631

Abstract

  Pada zaman saat ini yang sudah mengalami kemajuan pesat mulai dari sosial, budaya dan ekonomi, menjadikan kebiasaan masyarakat sudah berubah. Salah satunya pergaulan bebas yang sudah dianggap menjadi kebiasaan yang lumrah. Akan tetapi terdapat beberapa kelompok masyarakat yang masih menerapkan kebudayaan yang lama, banyak dijumpai masyarakat yang masih menikahkan anaknya di usia dini. Pernikahan dini terjadi karena beberapa faktor dan juga pernikahan dini memiliki dampak negatif dalam bidang kesehatan dan psikologis. Tujuan penulisan artikel ini ditujukan kepada para remaja tentang pernikahan dini ini untuk memberikan edukasi mengenai bahaya pernikahan dini sebagai salah satu upaya untuk mencegah stunting. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah penelitian kepustakaan atau library research. Hasil dari penulisan untuk mengetahui faktor terjadinya pernikahan dini yaitu, faktor hamil diluar nikah, factor lingkungan, faktor orangtua/keluarga, faktor pendidikan, dan faktor ekonomi. Serta mengetahui dampak pernikahan dini yaitu, dampak kesehatan, ekonomi dan sosial, pendidikan, kehidupan rumah tangga, dan keluarga masing-masing.
Coping Strategies Inventory (CSI): Sebuah Alat Ukur Strategi Coping dalam Menghadapi Stres Pada Mahasiswa Oktara, Tri Windi
Psychocentrum Review Vol 7, No 1 (2025): Psychocentrum Review
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26539/pcr.713376

Abstract

Penelitian ini mengevaluasi sebuah skala yang diadaptasi dari Tobin et al. pada tahun 1989 untuk menilai berfokus pada masalah dan emotion-focused coping atau coping yang berfokus pada problem-focused coping atau coping yang berfokus pada masalah dan emotion-focused coping atau coping yang berfokus pada emosi. Pengambilan sampel secara random sampling atau secara acak 181 mahasiswa .Analisis data menggunakan Rasch Model untuk menguji sifat-sifat psikometrik dari CSI. Hasil analisis validitas dan reliabilitas menunjukkan bahwa butir pada CSI versi Indonesia valid dan sangat reliabel. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa CSI memenuhi aspek pengukuran psikometrik, dengan nilai reliabilitas item sangat bai (0,98) dan reliabilitas person baik (0,79). Selanjutnya, hasil tersebut diperkuat dengan nilai Principa; Component Analysis (PCA) terhadap residual sebesar 37.32%. Semua item dalam CSI memiliki nilai outfit MNSQ dan Point Measure Correlation sesuai dengan kriteria ideal yang ditetapkan 0.5 > MNSQ < 1.5 dan PTMEA Corr = >0.40. Dengan kata lain bahwa  CSI valid dan reliabel untuk mengukur individu dengan problem-focused coping atau coping yang berfokus pada masalah dan emotion-focused coping atau coping yang berfokus pada emosi (mulai dari sangat berat sampai dengan normal) pada mahasiswa.
The Effect of Coping Stress on Final Year Students' Academic Achievement Index Oktara, Tri Windi; Murniasih, Farhanah; Rosida, Hilda
Bulletin of Counseling and Psychotherapy Vol. 6 No. 2 (2024): Bulletin of Counseling and Psychotherapy
Publisher : Kuras Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51214/00202406962000

Abstract

Final year students often face significant academic and emotional challenges, especially when completing their theses, which can impact their academic performance. The aim of this research is to find out how coping with stress affects the academic achievement index of final year students. The sample of the study was 175 final year students who are doing their thesis of Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Data was collected through the Coping Stress questionnaire, the questionnaire revealed two aspects, namely problem-focused coping or coping focused on problems and emotion-focused coping or coping focused on emotions. The data analysis technique used in this research is linear regression. The results of the research show that stress coping for final year students has a significant effect on academic achievement. Besides that, there is a strong relationship between final year students' stress coping and academic achievement. Apart from that, coping stress in final year students has an effect on academic achievement by 36,1%. This study's findings highlight the importance of paying close attention to students' living situations, particularly those who reside with their parents. The emotional health and academic success of students can be improved when schools and parents work together to provide a nurturing atmosphere for them. The research show that stress coping for final year students has a significant effect on academic achievement.
Smartphone Addiction and Phubbing Behavior: Risks of Technology for Social Media Users Putri Karisma, Sally; Susiati, Susiati; Tobing, Christine Masada Hirashita; Oktara, Tri Windi; Arifin, Deasy Dwi Cahyaningtyas; Melamita, Anisa; Nasri, Wa Ode Lili Andriani; Syahputra, Yuda
Bulletin of Counseling and Psychotherapy Vol. 7 No. 1 (2025): Bulletin of Counseling and Psychotherapy
Publisher : Kuras Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51214/002025071279000

Abstract

The rapid development of technology, especially smartphones, has brought significant changes to the daily lives of students, both positively and negatively. One of the emerging negative impacts is the phenomenon of phubbing, which refers to the act of ignoring others in favor of engaging with a smartphone. The purpose of this study is to describe the contribution of smartphone addiction on phubbing behavior in students. The sample of this study was 225 grade VII students. Data on smartphone addiction and phubbing behavior were collected through two questionnaires, including the smartphone addiction instrument which amounted of 16 items and the phubbing behavior instrument which amounted of 15 items. Data were analyzed using SPSS software with linear regression techniques. The findings in this study are the significant contribution given by smartphone addiction to phubbing behavior, seen from the contribution given by smartphone addiction of 66% to phubbing behavior. In addition, the regression coefficient is positive, so it can be stated that an increase in smartphone addiction causes an increase in phubbing behavior.
Strategi Efektif Pengembangan Sikap Positif Belajar Peserta Didik melalui Pendekatan Internal dan Eksternal Ditinjau dalam Psikologi Pendidikan Haqiqi, M. Farhan; Asyifa, Mutiara; Putri, Silvi Rofiah; Oktara, Tri Windi
Jurnal Basicedu Vol. 9 No. 4 (2025): August
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v9i4.10103

Abstract

Pandangan siswa terhadap kegiatan belajar memiliki peran penting dalam menentukan hasil akademik mereka. Meski begitu, tidak sedikit pelajar yang masih menunjukkan semangat belajar yang kurang, seperti lemahnya motivasi, kurangnya kepercayaan diri, serta rendahnya ketertarikan terhadap materi pelajaran. Tulisan ini bertujuan menggali berbagai cara yang dapat digunakan untuk membangun sikap belajar yang lebih positif pada siswa, baik dari sisi dalam diri siswa maupun dari faktor lingkungan sekitar. Pendekatan yang digunakan dalam kajian ini adalah telaah literatur, dengan merujuk pada teori-teori pendidikan, hasil penelitian sebelumnya, dan praktik pembelajaran yang sudah diterapkan di sekolah. Berdasarkan hasil analisis, strategi internal seperti membangkitkan semangat, menumbuhkan rasa percaya diri, serta menumbuhkan minat belajar terbukti mampu meningkatkan kesiapan siswa dalam belajar. Di sisi lain, dukungan dari luar seperti menciptakan suasana kelas yang mendukung, penggunaan media belajar yang menarik, dan pemberian penghargaan atas pencapaian siswa juga turut membantu membentuk kebiasaan belajar yang lebih baik. Dalam hal ini, guru memiliki posisi penting sebagai pendorong dan pengarah dalam proses tersebut. Dengan penerapan strategi yang tepat, diharapkan siswa mampu mengembangkan sikap belajar yang lebih positif dan berkelanjutan demi mendukung pencapaian akademik mereka