Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA Gani, Kameriah; Rahmadani, Risna Ayu; Widhi, Anisa Sekar; Febsi, Yania; Utami, Kurniati Dwi
Ensiklopedia of Journal Vol 6, No 3 (2024): Vol. 6 No. 3 Edisi 2 April 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/eoj.v6i3.2321

Abstract

Stunting prevalence in Pekanbaru City 2021 is 11.4% to 16.8% in 2022. Nutritional problems in children will interfere with the process of child development, both mentally and physically, such as physiological disorders and body metabolism which can lead to death, reduce thinking ability, reduce human resources and work productivity and ultimately nutritional problems can lead to a decrease in the quality of the nation. The purpose of the study was to determine what is associated with nutritional status in toddlers in Pekanbaru City. This research design is cross sectional. The research time began in November 2021 at 5 Puskesmas Pekanbaru City. The study population amounted to 1200 people and sampling was 92 respondents using stratified random sampling technique. Data analysis used is univariate and bivariate. The results of the study with statistical tests showed a knowledge value of p value: 0.028, economic status p value 0.001, and parenting pattern p value 0.002. The recommendation of the results of this study is that respondents should have comprehensive knowledge about nutrition and provide better nutrition to toddlers so that the nutritional status of children on normal or good values.Keywords: Nutritional status, knowledge, economic status, parenting style
Hubungan Tingkat Pengetahuan Gizi Ibu, Pola Asuh Gizi dan Pola Makan dengan Status Gizi Balita Gani, Kameriah; Rasmaniar, Rasmaniar; Putri, Intan Regina
Jurnal Stunting Pesisir dan Aplikasinya Vol 1 No 2 (2022): Juli-Desember
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36990/jspa.v1i2.787

Abstract

Latar Belakang : Dari hasil pemantauan status gizi (PSG) tahun 2017 yang dilakukan Ditjen kesehatan Masyarakat (Kemenkes RI, 2019). Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2016 diperoleh persentase balita usia 6 -59 bulan menurut status gizi dengan indeks BB/U sebanyak 13,7% balita gizi kurang, dan pada tahun 2017 meningkat menjadi 17,30 balita gizi kurang, dan masuk dalam 10 besar provinsi yang memiliki cakupan persentase gizi kurang yang tinggi, dan pada tahun 2018 terjadi penurunan persentase cakupan balita yang menderita gizi kurang sebanyak 16,40% (Kementerian Kesehatan RI, 2018). Berdasarkan data dari Puskesmas Benu-benua Kota Kendari ditemukan anak balita Gizi Kurang yang berada di Kelurahan Benua-Benua dengan Prevalensi sebanyak 5,4% pada tahun 2020. Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah study Observasional Analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional study. Sampel dalam penelitian ini adalah semua anak balita usia 1-5 tahun yang ada di Kelurahan Benu- Benua Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari pada bulan Februari Tahun 2022 sebanyak 54 sampel. Hubungan antara variabel bebas dan terikat di uji menggunakan uji Chi-square. Hasil : Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa pengetahuan gizi ibu sebagian besar (81,5%) memiliki pengetahuan gizi kurang, pola asuh gizi sampel sebagian besar (57,4%) memiliki pola asuh gizi baik, pola makan sampel sebagian besar (75,9%) memiliki pola makan baik. Uji statistik menunjukan tidak terdapat hubungan pengetahuan gizi ibu dengan status gizi pada anak balita dimana p value (0.739), adanya hubungan pola asuh gizi dengan status gizi pada anak balita p value (0.004), serta adanya hubungan pola makan dengan status gizi pada anak balita p value (0.000). Kesimpulan : Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel yang berhubungan pada status gizi anak balita usia 1-5 tahun adalah pola asuh gizi, pola makan.
Upaya meningkatkan pengetahuan ibu Balita tentang Isi Piringku dan skrining status gizi anak Balita di Desa Bajo Indah, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe: pengabdian masyarakat tahun 2023 Gani, Kameriah; Toruntju, Sultan Akbar; Rofiqoh, Rofiqoh
Kisi Berkelanjutan: Sains Medis dan Kesehatan Vol 1 No 4 (2024): Oktober-Desember
Publisher : PT Karya Inovasi Berkelanjutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemenuhan gizi seimbang masih menjadi tantangan besar, terutama di sektor kesehatan dan masyarakat. Masalah ini berakar dari kondisi ekonomi yang kurang memadai dan pengetahuan gizi yang terbatas. Pembangunan kesehatan dapat dioptimalkan dengan melibatkan masyarakat sebagai unit terkecil, dengan kesamaan tujuan, nilai, dan norma. Pengentasan masalah gizi pada anak balita menjadi prioritas, sejalan dengan agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dalam mencapai ketahanan pangan dan gizi yang baik, serta menjamin kehidupan sehat dan meningkatkan kesejahteraan. Upaya yang dapat dilakukan sebagai salah satu landasan penguatan pemenuhan gizi balita melalui pendekatan kepada keluarga. Pendekatan keluarga yang secara aktif melibatkan seluruh anggota keluarga, terutama ibu, dalam upaya perbaikan gizi balita, memungkinkan adanya peran dan partisipasi aktif dari keluarga, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan praktik yang tepat dalam memenuhi kebutuhan gizi balita. Pendekatan tersebut menggunakan konsep program pemerintah dalam perbaikan gizi pada anak melalui Isi Piringku. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengedukasi dan memperkaya pengetahuan yang dimiliki ibu Balita sehingga secara jangka panjang dapat memberikan perubahan terhadap pola konsumsi makan seluruh anggota keluarga. Pengetahuan yang dimiliki meliputi cara memilih makanan secara benar, cara memasak, menyimpan bahan makanan serta menyajikan makanan yang bervariasi dan menarik. Pengabdian masyarakat dilaksanakan oleh Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Kendari di Desa Bajo Indah, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe, dari Mei hingga September 2023. Kegiatan ini mencakup beberapa tahap, yaitu prates untuk mengukur pengetahuan awal ibu balita, edukasi mengenai menu Isi Piringku, pengukuran antropometri balita, demonstrasi pembuatan menu Isi Piringku, serta pascates dan evaluasi. Evaluasi mencakup peningkatan pengetahuan ibu balita tentang Isi Piringku, hasil pengukuran antropometri balita, dan tersedianya menu demonstrasi. Sasaran kegiatan ini adalah seluruh ibu balita dengan anak usia 1-5 tahun yang sehat dan tidak dalam masa pengobatan medis. Hasil pengukuran status gizi pada anak balita, 22 orang anak (73,3%) status gizi normal, 6 orang anak (20%) stunting dan 2 orang anak (6,7%) kurus. Pada rata-rata peningkatan hasil prates dan pascates pengetahuan Isi Piringku adalah 20%, dari rata-rata prates 70% dan pascates 90%. Diharapkan ibu balita dapat menyiapkan makanan sehari-hari sesuai isi piringku, sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak balita menjadi lebih optimal dan mencapai status gizi yang baik.
Peningkatan pengetahuan ibu tentang pemberian makanan pendamping ASI melalui penyuluhan dan praktek pembuatan MP-ASI pada kelompok ibu: Pengabdian masyarakat di Desa Poni-Poniki, Kecamatan Motui, Kabupaten Konawe Utara tahun 2024 Koro, Suriana; Petrus, Petrus; Fatmawati, Fatmawati; Ahmad, Ahmad; Astati, Astati; Gani, Kameriah; Kusumawati, Evi; Kasmawati, Kasmawati
Kisi Berkelanjutan: Sains Medis dan Kesehatan Vol 1 No 4 (2024): Oktober-Desember
Publisher : PT Karya Inovasi Berkelanjutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas kegiatan penyuluhan tentang makanan pendamping ASI (MP-ASI) dalam meningkatkan pengetahuan ibu tentang praktik pemberian MP-ASI yang tepat. Pengabmas dilaksanakan dengan melibatkan 30 ibu dengan berbagai latar belakang demografi di Desa Poni-poniki, Kecamatan Motui, Kabupaten Konawe Utara. Metode penyuluhan dengan menggunakan strategi ceramah interaktif, diskusi kelompok, demonstrasi praktik langsung, serta evaluasi menggunakan prates dan pascates. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa sebelum kegiatan penyuluhan (prates), sebanyak 40% dari peserta memiliki pengetahuan baik tentang MP-ASI, sedangkan 30% memiliki pengetahuan cukup dan 30% lagi memiliki pengetahuan kurang. Setelah kegiatan penyuluhan (pascates), terjadi peningkatan yang signifikan dalam kategori pengetahuan baik menjadi 67.5%, sementara pengetahuan cukup menurun menjadi 20% dan pengetahuan kurang menjadi 12.5%. Kesimpulan dari pengabdian ini adalah kegiatan penyuluhan tentang MP-ASI secara signifikan meningkatkan pengetahuan ibu, terutama dalam hal pemahaman tentang pentingnya dan cara pemberian MP-ASI yang benar. Rekomendasi berdasarkan temuan ini adalah untuk terus mengimplementasikan kegiatan penyuluhan dengan pendekatan yang partisipatif dan interaktif, serta memperluas cakupan untuk mencapai lebih banyak ibu di komunitas dengan latar belakang demografi yang beragam.
DETERMINAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA Hafsah, Hafsah; Yulidar, Elfina; Ngambut, Karolus; Gani, Kameriah
Ensiklopedia of Journal Vol 7, No 1 (2024): Vol. 7 No. 1 Edisi 3 Oktober 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/eoj.v7i1.2755

Abstract

Abstract: Based on data obtained from the Sangir Health Center in 2022, there were 137 cases of diarrhea in toddlers, while in Nagari Lubuak Gadang there were 31 cases of diarrhea in the same age group. The purpose of the study was to determine the determinants of the incidence of diarrhea in toddlers. The research design used in this study was cross sectional. The research was conducted in July 2023 in the working area of Sangir Health Center Nagari Lubuk Gadang. The population is all families who have toddlers aged 12-59 months, in the Sangir Health Center working area in Lubuk Gadang nagari which amounts to 727 toddlers. The sample amounted to 31 toddlers. The sampling technique used simple random sampling. The research instrument used a research questionnaire. Data analysis was done univariate and bivariate. The results showed there was a relationship between latrine quality (p value: 0.001) and hand washing with soap behavior (p value: 0.021) on the incidence of diarrhea. It is recommended for health workers in the health promotion section of the Puskesmas to work together with other agencies such as the sub-district to conduct socialization in each village by providing health education on the importance of hand washing with soap.Keywords: Toddlers, Diarrhea, Latrine Quality.
FAKTOR DOMINAN PENYEBAB KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA Gani, Kameriah; Rotinsulu, Ria Angelina Jessica; Witari, Ni Nyoman Deni; Mahardika, Putri
Ensiklopedia of Journal Vol 7, No 1 (2024): Vol. 7 No. 1 Edisi 3 Oktober 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/eoj.v7i1.2683

Abstract

Abstract: Anemia is a significant global health problem that affects many individuals around the world. Adolescent girls have a higher risk of developing anemia. Based on an initial survey conducted on adolescent girls in several schools in Kendari city, information was obtained indicating the potential incidence of anemia which in the examination was found to be around 25% anemic. The purpose of the study was to determine the dominant factors causing the incidence of anemia in adolescents. The research design used in this study was cross sectional. The research was conducted in the Kendari City area. The research was conducted in November 2023. The study population was all adolescent girls in Kendari City District. The selected sample amounted to 64 people. The sampling technique used Simple Random Sampling. The research instrument used a research questionnaire. Data analysis was performed univariate and bivariate. The results showed that the dominant factor causing the incidence of anemia in adolescent girls was menstrual patterns (p value: 0.037). It is recommended for teenagers to always consume nutritious foods and can consume blood supplement tablets every menstruation.Keywords: Anemia, Menstrual Pattern, Adolescents.
ASPEK IBU HAMIL TERHADAP KEJADIAN HIPERTENSI Utami, Rina; Gani, Kameriah; Umiyah, Astik; Resmi, Dewi Candra
Ensiklopedia of Journal Vol 7, No 2 (2025): Vol. 7 No. 2 Edisi 3 Januari 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/eoj.v7i2.2965

Abstract

Abstract: Hypertension or often known as high blood pressure is a medical condition characterized by a sustained increase in blood pressure in the blood vessels. Based on the Indonesian Health Profile in 2022, the number of deaths of pregnant women in 2022 reached 3,572 deaths. The province of South Sulawesi reached 195 cases. Takalar Regency is one of the districts in South Sulawesi. Takalar has 15 health centers and the highest hypertension rate is in Tanakeke Health Center. The Pattassang Health Center is the health center with the second highest case of hypertension in pregnant women. The general objective is to determine the aspects of pregnant women towards the incidence of hypertension. The research design used in this study is Case Control. The research was conducted at Pattallassang Health Center in June 2023. The study population was all pregnant women totaling 213 people. The sample amounted to 152 people. The sampling technique used purposive sampling. The research instrument used a research questionnaire. Data analysis was performed univariate and bivariate. The results showed a relationship between the age of pregnant women (p value: 0.000) and parity (p value: 0.037) to the incidence of hypertension in pregnant women. It is recommended that pregnant women should more regularly check or control blood pressure so that early signs of hypertension can be detected, especially for pregnant women who are <20 years old and >25 years old and have a history of previous pregnancies.Keywords: Hypertension, Parity, Age.
Hubungan Kebiasaan Sarapan Pagi dan Status Gizi dengan Prestasi Belajar Murid SD Negeri 1 Lelamo Kabupaten Buton Utara Gani, Kameriah; erwin, Andi; Serni, Serni
Jurnal Gizi Ilmiah Vol 4 No 2 (2017): Jurnal Gizi Ilmiah : Ilmu Gizi Klinik, Kesehatan Masyarakat, Food Service dan Pan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ages 6 - 12 years (school age children) have a lot to do with their eating habits. Breakfast is highly recommended for school children so that when they receive lessons (1-2 hours after eating) blood sugar rises and can be used as a source of brain energy. One of the efforts to improve health is improving nutrition, especially at school age, especially aged 6-10 years. Breakfast or breakfast is an activity to eat food that contains balanced nutrition and fulfills 20% - 25% of total energy needs in the day before learning activities at school. This research is a descriptive analytic study with a cross sectional study approach. This research was conducted on 27 July – 1 August 2015 at SDN 1 Lelamo, North Buton Regency. The sample used in this study were 60 people. Breakfast habits of students by way of recall for 1 week, Determination of student achievement by looking at report cards (Indonesian, Science and Mathematics), and Nutritional Status by weighing and measuring height. The sampling technique used is purposive sampling, while the test used is the Fisher's Exact Test. This study shows that most of the 95% of respondents' nutritional status is in the normal category, 91.7% of respondents' breakfast habits are in the unusual category, 78, 3% learning achievement is in the good category. There is no relationship between breakfast habits with learning achievement and there is no relationship between nutritional status and learning achievement. This study suggests that schools can provide nutrition education to students through mulok subjects so that students can know the importance of breakfast
Hubungan Pengetahuan Ibu, Tingkat Pendidikan, Pendapatan, Pola Asuh Makan, dengan Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Mata Kendari Sulawesi Tenggara Gani, Kameriah; Misriani, Misriani
Jurnal Gizi Ilmiah Vol 3 No 2 (2016): Jurnal Gizi Ilmiah : Ilmu Gizi Klinik, Kesehatan Masyarakat, Food Service dan Pan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Malnutrition and malnutrition are health problems that are commonly found in developing countries. Nationally, the prevalence of underweight in 2013 was 19.6%, consisting of 5.7% of malnutrition and 13.9% of undernourished. The purpose of the study was to determine the relationship between mother's knowledge, education level, income, eating patterns, and the nutritional status of children under five in the eye health center working area. This research was an analytical descriptive study with a cross sectional approach. This research was conducted on 10 October – 27 December 2016 in the Eye Health Center Working Area with a total of 90 samples. The sampling technique used is purposive sampling, which is not random, but the researcher determines the sample to be taken. independent variables include mother's knowledge, mother's education, level of family income, eating patterns, and nutritional status as the dependent variable. Mother's knowledge percentage is mostly 51.1% in good category, Mother's education is mostly 54.4% in Low education category, Family income is mostly 69.2% in adequate category, Parenting pattern is mostly 62.2% in normal category, Nutritional status is mostly large 72.2% normal category. There is a relationship between mother's knowledge and nutritional status of toddlers, There is no relationship between education level and nutritional status of toddlers, There is no relationship between income and nutritional status of toddlers, There is a significant relationship between eating parenting patterns and nutritional status of toddlers. There is a significant relationship between mother's knowledge, and parenting eating patterns with the nutritional status of toddlers, there is no relationship between maternal education, family income, and nutritional status of children under five.
Hubungan Sikap Ibu, Dukungan Keluarga Dan Pola Asuh Dengan Tingkat Kunjungan Anak Balita Usia 12-59 Bulan Ke Posyandu Gani, Kameriah; Sudarsono, I Made Rai; Hasna, Hasna
Kisi Berkelanjutan: Sains Medis dan Kesehatan Vol 2 No 2 (2025): April-Juni
Publisher : PT Karya Inovasi Berkelanjutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Introduction and Method Posyandu (Integrated Health Service Post) visits by toddlers refer to the attendance of children under five at local health posts to receive health services such as weight monitoring, immunization, and other basic healthcare. Optimal attendance is considered to be monthly visits, totaling 12 times per year over the first five years of life. A minimum of 8 visits per year is deemed insufficient and potentially risky, while more than 8 visits are regarded as acceptable. This study aims to examine the relationship between maternal attitude, family support, and parenting style with the frequency of posyandu visits among toddlers in the working area of Punggaluku Health Center, Laeya District. This study is an analytical observational research using a cross-sectional study design, conducted from February to March 2022 in the working area of Punggaluku Health Center, Laeya District. The sample consisted of 94 mothers of toddlers, selected through random sampling. The statistical analysis used was the chi-square test. Results The findings revealed that the majority (40.4%) of mothers had poor attitudes, 37.2% reported low levels of family support, and only 7.4% demonstrated good parenting practices. There was a significant relationship between maternal attitude and the frequency of posyandu visits by toddlers aged 12–59 months (p-value = 0.007). Similarly, family support was significantly associated with posyandu attendance (p-value = 0.014). However, no significant relationship was found between parenting style and posyandu visits (p-value = 0.759). Conclusion and Recommendation Posyandu attendance among children aged 12–59 months is associated with maternal attitudes and family support. Based on these findings, it is recommended that mothers and families strengthen their support and positive attitudes to encourage regular participation in posyandu activities.