Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

Bahaduri: Penciptaan Busana Ready to Wear, Ready to Wear Deluxe dan Semi Couture Dengan Ide Pemantik Pencak Silat Rahma Sari, Ni Made Kartika Sari; Pebryani, Nyoman Dewi; Diantari, Ni Kadek Yuni
BHUMIDEVI: Journal of Fashion Design Vol. 3 No. 2 (2023): Bhumidevi
Publisher : Pusa Penerbitan LP2MPP Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini mendeskripsikan pembuatan karya seni busana dengan mengangkat suatu kebudayaan yaitu pencak silat, pencak silat merupakan seni beladiri tradisional Indonesia. Pencak silat diplih sebagai ide pemantik dalam penciptaan karya busana ready to wear, ready to wear deluxe dan semi couture dengan gaya ungkap analogi berdasarkan 5 kata kunci terpilih yaitu hitam, sabuk, gong, kipas, bambu. Proses penciptaan karya menggunakan metode dari Tjok Istri Ratna Cora Sudharsana, yaitu ‘’FRANGIPANI’’ Tahapan rahasia dari seni fesyen dengan menerapkan 8 tahapan penciptaan meliputi design brief, research and sourching, design development, prototypes, sample and construction, the final collection, promoting-marketing and branding, production dan the business. Hasil dari tulisan penciptaan ini diharapkan dapat menambah refrensi kepustakaan mengenai pencak silat, serta mengenalkan pencak silat kepada pembaca dan masyarakat akan seni beladiri Indonesia melalui karya busana Bahaduri, karya busana bahaduri menerapkan style classic dramatic merupakan gabungan dari 2 style yaitu classic elegant dan exotic dramatic. Karya busana Bahaduri kedepannya mampu menjadi inpirasi untuk masyarakat.
Baharago Pacu Itiak Tradisi Balapan Itik dalam Joyful Romantic Dewi Astana, Anak Agung Dwiyanti; Priatmaka, I Gusti Bagus; Diantari, Ni Kadek Yuni
BHUMIDEVI: Journal of Fashion Design Vol. 4 No. 1 (2024): Bhumidevi
Publisher : Pusa Penerbitan LP2MPP Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam sebuah penciptaan koleksi busana diperlukan sebuah inspirasi yang dapat ditemukan dalam berbagai macam hal. Pacu Itiak atau yang sering disebut dengan balapan itik merupakan sebuah tradisi yang berasal dari masyarakat Minang, Kelurahan Aur Kuning Kabupaten Limapuluh Kota, Kota Payakumbuh, Provinsi Sumatera Barat. Tradisi ini pada awalnya digunakan para petani untuk menghalau hama, mengembala itik dan hiburan saat petani beristirahat. Tradisi ini sering digunakan dalam kegiatan maupun acara adat yang memiliki keunikan yaitu beberapa ekor itik diterbangkan ke udara. Pacu Itiak dipilih sebagai ide pemantik dalam penciptaan koleksi busana ready to wear, ready to wear deluxe dan haute couture dengan menggunakan tren fashion 2023/2024 Joyful Romantic dengan Feminine style dalam bentuk gaya ungkap metafora yang didasari dengan kata kunci yang terpilih. Metode penciptaan yang digunakan adalah metode Frangipani. Koleksi busana ini diharapkan dapat menambah refrensi kepustakaan mengenai Pacu Itiak serta dapat memperkenalkan lebih luas keunikan dari sebuah tradsi yang ada di Indonesia.
Bhumi Tejasuini Analogi Lukisan Pasar Bali Maestro Anak Agung Gede Sobrat Sebagai Inspirasi Penciptaan Karya Busana Berkolaborasi Dengan Tudisign Adhyrama, Anak Agung Istri Sri; Arimbawa, I Made Gede; Diantari, Ni Kadek Yuni
BHUMIDEVI: Journal of Fashion Design Vol. 4 No. 1 (2024): Bhumidevi
Publisher : Pusa Penerbitan LP2MPP Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penciptaan karya fesyen merupakan suatu aktivitas kompleks yang di dalamnya melalui beberapa tahap penciptaan, seperti eksplorasi ide hingga nantinya mempromosikan karya fesyen. Lukisan Pasar Bali, 1955, merupakan salah satu mahakarya dari maestro seni lukis Anak Agung Gede Sobrat yang dapat dijadikan sumber inspirasi dalam pemciptaan karya fesyen. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk mewujudkan dan mengetahui proses penciptaan karya busana dengan ide pemantik lukisan Pasar Bali sebagai inspirasi karya busana dengan berkolaborasi dengan Tudisign. Penciptaan karya didukung oleh metode penciptaan busana yang terinspirasi dari tahapan penciptaan Frangipani yang disusun oleh Tjok Istri Ratna Cora Sudharsana. Lukisan Pasar Bali mengalami transformasi melakui gaya ungkap analogi ke dalam karya busana ready to wear, ready to wear deluxe, dan semi couture, dengan gaya busana exotic edgy. Koleksi busana Bhumi Tejasuini menghasilkan busana ready to wear pria dengan tiga potong busana, yaitu atasan, outer, dan celana; busana ready to wear deluxe wanita dengan tiga potong busana, yaitu dress, outer, dan rok lilit; serta busana semi couture wanita dengan tiga potong busana, yaitu kemeja, dress, dan rok obi. Koleksi busana Bhumi Tejasuini ini diharapkan dapat menambah refrensi kepustakaan dan memperkenalkan salah satu maestro seni lukis nasional, Anak Agung Gede Sobrat, kepada khalayak umum.
Mapuput Sulut Api Tradisi Meamuk-Amukan Sebagai Inspirasi Penciptaan Busana Bergaya Classic Elegant Lestari, I Made Novita Ayu; K. Tenaya, A.A. Ngurah Anom Mayun; Diantari, Ni Kadek Yuni
BHUMIDEVI: Journal of Fashion Design Vol. 4 No. 1 (2024): Bhumidevi
Publisher : Pusa Penerbitan LP2MPP Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tradisi meamuk-amukan merupakan tradisi yang dilakukan di desa Padang Bulia, Sukasada Buleleng menjelang perayaan Nyepi. Tradisi ini dilakukan sebagai simbol manusia dalam melaksanakan nyepi tanpa harus menahan rasa dendam dan amarah. Tradisi meamuk-amukan dilakukan dengan cara melibatkan dua orang dalam perkelahian dengan cara menyemburkan api dari danyuh yang di bakar tersulut api. Tradisi meamuk-amukan mengandung nilai religius dan nilai sosial yang menyangkut aspek-aspek penting dalam kehidupan manusia menjadi inspirasi dalam menciptakan karya tugas akhir dengan proses penciptaan frangipani. Frangipani merupakan tahapan penciptaan karya diterapkan kedalam tiga kategori yaitu busana ready to wear, ready to wear deluxe, dan Semi couture. Menggunakan penciptaan bergaya classic elegant yang merupakan penggabungan antara kesan klasik namun tetap terlihat elegant. Disimpulkan menjadi karya yang berjudul Mapuput Sulut Api.
Abimantra Kahuripan : Metafora Tradisi Megengan Sebagai Inspirasi Penciptaan Busana Berkolaborasi Dengan Luh Jaum Fashion Design & Tailor Cahyani, Salsa Bilah Regita; Pebryani, Nyoman Dewi; Diantari, Ni Kadek Yuni
BHUMIDEVI: Journal of Fashion Design Vol. 4 No. 1 (2024): Bhumidevi
Publisher : Pusa Penerbitan LP2MPP Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tradisi megengan merupakan ritual tradisional yang biasa dilakukan sebelum datangnya bulan Ramadhan dan sebagai proses penyambutan bulan Ramadhan. Megengan dapat diartikan sebagai rasa syukur kepada Tuhan karena diberi kesempatan hidup dan dapat bertemu lagi dengan bulan suci Ramadhan. Masyarakat biasanya berbondong-bondong untuk berziarah kubur terlebih dahulu, membersihkan, menaburi bunga, dan tidak lupa mendoakannya. Megengan dimulai saat petang dengan dihadiri para tamu undangan. Undangan yang bersila di atas tikar dihadapkan dengan ambengan sebagai sajian untuk acara megengan. Tradisi megengan menjadi konsep yang saya gunakan untuk penciptaan karya busana ini dengan judul Abimantra Kahuripan yang memiliki arti berkah kehidupan. Megengan memiliki makna menahan atau ngempet dari segala hal yang membatalkan puasa, seperti makan dan minum. Megengan juga memiliki arti keselamatan yang terjaga baik saat bulan Ramadhan
ULUN BANGUN ORANG BASETAN MAKNA TRADISI BIDUK BEBANDUNG DALAM DUNIA FASHION Dewi, Ketut Dina Aprilianti; Pebryani, Nyoman Dewi; Diantari, Ni Kadek Yuni
BHUMIDEVI: Journal of Fashion Design Vol. 4 No. 2 (2024): Bhumidevi
Publisher : Pusa Penerbitan LP2MPP Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mendeskripsikan pembuatan karya seni busana dengan mengangkat suatu kebudayaan yaitu Biduk Bebandung. Keunikan pada Tradisi Biduk Bebandung ini terdapat pada prosesi upacara atau ritual yang dilakukan. Keunikan akan Transportasi yang digunakan pada Tradisi ini berupa perahu kembar yang digunakan untuk menjemput atau menyambut tamu seperti Sultan, Raja, Pemangku Adat, Penglingsir dan pejabat. Tradisi ini dipilih sebagai ide pemantik dalam penciptaan karya busana ready to wear, ready to wear deluxe dan haute couture dengan gaya ungkap analogi berdasarkan 5 kata kunci terpilih yaitu Perahu, merah, ular- ularan, Kelambu dan dayung. Proses penciptaan karya menggunakan metode dari Tjok Istri Ratna Cora Sudharsana, yaitu ‘’FRANGIPANI’’ Tahapan rahasia dari seni fesyen dengan menerapkan 10 tahapan penciptaan meliputi design brief, research and sourching, Anaqlizing Art fashion, design development, prototypes sample and construction, the final collection, promosi dan produksi,marketing and branding, production dan the business model canvas.. Koleksi penciptaan ini diharapkan dapat menambah refrensi kepustakaan serta dapat menambah wawasan kita mengenai keberagaman, budaya serta manfaat pada tradisi – tradisi yang ada di nusantara serta mengenalkan Tradisi Biduk Bebandung ini kepada pembaca dan masyarakat akan kebudayaan Indonesia melalui karya busana sehingga kedepannya mampu menjadi inpirasi untuk masyarakat.
PATUNG PHOENIX KARYA I NYOMAN NUARTA DALAM BALUTAN URBAN STYLE Prameswari, Luh Irdila; Priatmaka, I Gusti Bagus; Diantari, Ni Kadek Yuni
BHUMIDEVI: Journal of Fashion Design Vol. 4 No. 2 (2024): Bhumidevi
Publisher : Pusa Penerbitan LP2MPP Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Patung Phoenix oleh Nyoman Nuarta mewujudkan representasi artistik yang menawan yang merayakan mitos phoenix, melambangkan kelahiran kembali dan transformasi abadi. Abstrak ini bertujuan untuk merangkum esensi dan signifikansi mahakarya Nuarta, menggali simbolisme rumit,dan proses kreatif dalam sebuah patung menjadi sebuah busana ready to wear, ready to wear deluxe,cuture. Patung burung phoenix Nyoman Nuarta berdiri sebagai bukti keahlian luar biasa dan interpretasi visioner sang seniman. Patung ini menampilkan perpaduan yang harmonis antara estetika kontemporer dan kesenian tradisional Indonesia, memikat penonton dengan bentuknya yang dinamis dan detail yang rumit. Melalui pengerjaan yang sangat teliti, Nuarta mengilhami patung dengan rasa hidup dan vitalitas yang tak terbantahkan, melampaui medium fisiknya untuk membangkitkan emosi dan narasi yang kuat. Phoenix Nyoman Nuarta memiliki pengaruh yang mendalam bagi para penontonnya. Saat pengamat terlibat dengan karya seni, mereka diundang untuk merenungkan perjalanan transformasi pribadi mereka sendiri, menemukan pelipur lara dan inspirasi dalam kemampuan burung phoenix untuk bangkit dari keterpurukan. Patung itu berfungsi sebagai pengingat kuat akan kapasitas manusia yang melekat untuk ketahanan dan potensi tak terbatas untuk pertumbuhan dan kelahiran kembali. Kesimpulannya, patung Phoenix Nyoman Nuarta adalah bukti menakjubkan akan kekuatan seni untuk melampaui batas fisik dan membangkitkan emosi yang mendalam. Melalui pengerjaan yang terampil, penceritaan simbolis, dan hubungan yang mendalam dengan warisan budaya Indonesia, Nuarta menciptakan karya seni menawan yang merayakan siklus kehidupan yang abadi, transformasi, dan semangat phoenix yang abadi
TELLU RONNA SITINRO: KEBERANIAN PERCIKAN SIRAWU SULO DALAM BUSANA BERGAYA CLASSIC ELEGANT Puspita, Ni Komang Mella; K. Tenaya, A.A. Ngurah Anom Mayun; Diantari, Ni Kadek Yuni
BHUMIDEVI: Journal of Fashion Design Vol. 4 No. 2 (2024): Bhumidevi
Publisher : Pusa Penerbitan LP2MPP Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sirawu Sulo tradisi tiga tahunan pada pesta panen Desa Pongka Kecamatan Tellusiattinge Kabupaten Bone. Penentuan waktu pelaksanaan tradisi Sirawu Sulo pada pesta panen Desa Pongka Kecamatan Tellusiattinge Kabupaten Bone yaitu pertama pemerintah masyarakat Desa Pongka melakukan musyawarah, selanjutnya dilakukan Mattara'esso (Penentuan Hari) dan setelah itu dilakukan pembentukan panitia. Kedua pelaksanaan tradisi Sirawu Sulo, ketiga hari terakhir, bentuk custom Makkalu'kampong dalam tradisi Sirawu Sulo yaitu pertama, pelaku custom Makkalu'kampong adalah Sanro, pemain tradisi Sirawu Sulo serta rombongan masyarakat Desa Pongka, kedua sesajen, ketiga iringan, iringan yang digunakan dalam custom Makkalu'kampong yaitu dua buah gendang, keempat kostum, tempat yang dilakukan custom Makkalu'kampong yaitu kuburan petta Makkuli Lajangnge, kuburan panglima Mabbaranie, bukit dan pusat tugu Desa Pongka.Hal-hal yang dianggap tabu selama perayaan bila dilanggar akan menimbulkan malapetaka. Penciptaan karya busana Prepared to wear luxurious dan haute couture ini ditujukkan untuk mewujudkan busana classic rich dengan tradisi Sirawu Sulo sebagai ide pemantik. Tradisi Sirawu Sulo diimplementasikan dengan teori analogi dan kata kunci yang terpilih. Metode penciptaan yang digunakan yaitu terdiri dari sepuluh tahapan penciptaan “Frangipani” Desain Mode dari Dr. Tjok Istri Ratna Cora Sudharsana, tahun 2016 meliputi design brief, research and sourching, design development, sample, prototype, dummy, final collection, promoting, branding, sale, production business.
INCREASING THE VALUE OF BALINESE TEXTILES THROUGH AESTHETIC STORES DISPLAY Darmastuti, Putu Ari; Diantari, Ni Kadek Yuni
Journal of Aesthetics, Design, and Art Management Vol. 4 No. 1 (2024): Journal of Aesthetics, Design, and Art Management
Publisher : Yayasan Sinergi Widya Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58982/jadam.v4i1.665

Abstract

Purpose: Providing education to Balinese traditional textile MSME business activists to be more sensitive in displaying and storing traditional Balinese textile works. Traditional textiles that have value and are the work of Balinese craftsmen would be a shame if they were not cared for and sold optimally. The high interest of consumers has made traditional Balinese textiles a commodity that continues to be sought after and will remain alive as long as Balinese traditions are maintained. Research methods: The creation method uses the Research-Based Design (RBD) method. This method was proposed by Teemu Leinonen, and inspired by design theories. Building design prototypes, emphasizing creative solutions, exploring ideas from various design concepts, continuous evaluation, and developing a design solution are the focus of this RBD methodology. Findings: Three traditional textiles that have high demand in the market, namely endek, songket and geringsing cloth, have different characteristics that influence how they are displayed. Endek cloth is a fairly light woven cloth made from cotton thread and has striking colors related to the display of traditional textiles such as lighting, humidity, and how to organize the placement of conventional cloth. Implications: Through this discussion, we hope it can have a positive impact on conventional textile MSME activists to further increase the selling value of traditional Balinese textiles.
Perancangan Western Fusion Restoran di Seminyak Sebagai Solusi Efisiensi Ruang dan Kapasitas Pengunjung Darmastuti, Putu Ari; Kerdiati, Ni Luh Kadek Resi; Wasista, I Putu Udiyana; Diantari, Ni Kadek Yuni
Abdi Widya: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 1 (2025): Abdi Widya: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/awjpm.v4i1.5381

Abstract

Italian Fusion merupakan restoran yang menghadirkan konsep kuliner khas Italia, tidak hanya melalui sajian makanan tetapi juga atmosfer ruang yang mendukung pengalaman tersebut. Dalam pengabdian ini, pihak mitra menghadapi permasalahan terkait integrasi open kitchen dengan bar dalam satu area, serta keterbatasan kapasitas ruang yang berdampak pada jumlah pengunjung yang dapat dilayani. Oleh karena itu, diperlukan solusi perancangan interior yang mampu mengoptimalkan efisiensi ruang dan meningkatkan kapasitas restoran. Pengabdian kepada masyarakat, sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, bertujuan memberikan kontribusi akademik dalam bentuk penerapan ilmu perancangan interior pada tahap konseptual. Metode yang digunakan mencakup beberapa tahapan, mulai dari survey lokasi, wawancara untuk pengumpulan data, hingga penyusunan konsep desain. Hasil akhir berupa gambar konseptual dalam bentuk denah, potongan, perspektif 3D, serta moodboard sebagai referensi pengembangan konsep desain. Desain yang diusulkan menerapkan konsep modern kolonial yang menggabungkan elemen klasik dengan sentuhan kontemporer. Gaya ini dihadirkan melalui pemilihan material, detail arsitektural, serta kombinasi warna dan pencahayaan yang menciptakan suasana elegan namun tetap hangat. Selain itu, perancangan interior berfokus pada optimalisasi tata ruang untuk memastikan sirkulasi yang lebih efisien, kenyamanan pengunjung, serta peningkatan kapasitas restoran. Dengan pendekatan ini, diharapkan pengalaman kuliner yang ditawarkan menjadi lebih unik, nyaman, dan berkesan.