Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

EFFECT OF CHITOSAN CONCENTRATION ON PHYSICAL CHARACTERISTICS OF EXTRACT ETHANOLIC OF BAY LEAF (Syzygium polyanthum) NANOPARTICLE PREPARED BY CROSS-LINKING METHODS Rahayyu, Annisa Maulidia; Hidayati, Evi Nurul; Masruriwati, Eni
Jurnal Farmasi Sains dan Praktis Vol 10 No 2 (May-August 2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/pharmacy.v10i2.9233

Abstract

Chitosan is a natural cationic polysaccharide that could form bonds with negatively charged polyanions like sodium tripolyphosphate (STPP) as a crosslinker. One of the important factors to develop nanoparticles is the concentration of polymer. The increased polymer concentration will increase the viscosity of the solution formed, and the size of the nanoparticles created will increase. However, if the amount of polymer is too small, the particles formed are smaller, and aggregation could be formed. In this study, the ethanolic extract of bay leaf (Syzygium polyanthum) was used as a drug that has a potent anti-dyslipidemia effect by lowering cholesterol and triglyceride levels. Studies on the ethanolic extract of a bay leaf as an anti-dyslipidemia are still limited. The objective of this research was an investigate effect of the chitosan concentration used 0.6 mg/ml (F1); 1mg/ml (F2); and 1.4 mg/ml (F3) on the physical characteristics of ethanolic extract of bay leaf (Syzygium polyanthum) nanoparticles (NSPs) prepared by cross-linking methods. The result of particle size evaluation showed that the particle size was 665.1 nm ± 14.71 (F1); 180.1 nm ± 0.5; and 221.35 nm ± 1.91 (F3), while the polydispersity index F1, F2, and F3 were 0.773 ± 0.152; 0.220 ± 0.016; and 0.212 ± 0.024 respectively. The results of this study found F2 was the most optimal chitosan concentration with particle size under 200 nm, and polydispersity index under 0.5 with positive ζ-potential value. In conclusion, chitosan concentration showed has an effect on the physical characteristics of the nanoparticles.
Formulasi dan Uji Sediaan Patch Ekstrak Daun Pacar Air (Impatiens Balsamina L) sebagai Antibakteri Terhadap Bakteri Propionibacterium Acnes Penyebab Jerawat Kristianti, Leonita Wahyu; Hidayati, Evi Nurul; Santoso, Joko
Majalah Farmasetika Vol 9, No 6 (2024)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v9i6.59459

Abstract

Jerawat adalah penyakit kulit inflamasi yang terjadi akibat penyumbatan kelenjarpolisebasea dan peradangan yang disebabkan oleh bakteri Propionibacterium acnes.Prevalensi penderita jerawat di Indonesia berkisar antara 80-85%, dengan puncakkejadian pada usia 15-18 tahun dan 12% pada wanita berusia >25 tahun. Tanamanpacar air (Impatiens balsamina l) memiliki kandungan senyawa kuersetin yangmerupakan turunan senyawa flavonoid yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri,tanaman ini diformulasikan sebagai sediaan patch. Tujuan penelitian ini untukmengetahui mutu fisik dan aktivitas antibakteri sediaan patch ekstrak daun pacar air(Impatiens balsamina l). Metode penelitian yang digunakan adalah metodeeksperimental dengan desain true experimental design yaitu posttest only control group.Hasil penelitian kelompok uji antibakteri terhadap bakteri Propionibacterium acnesterdiri dari FI (20%) rata-rata zona hambat yaitu 14,8 mm (kuat); uji mutu fisik patchberbentuk solid, berwarna hijau kecoklatan dan memiliki bau yang khas, keseragamanbobot 0,0462, susut pengeringan 9,20%, ketebalan 0,53, ketahanan lipatan (>200), danpH 6,0. FII (25%) memiliki zona hambat 17,8 mm (kuat), berbentuk solid, berwarnahijau kecoklatan dan memiliki bau yang khas, keseragaman bobot 0,0463, susutpengeringan 9,21%, ketebalan 0,54, ketahanan lipatan (>200), dan pH 5,2. FIII (30%)zona hambat 20,68 mm (kuat) berbentuk solid, berwarna hijau kecoklatan dan memilikibau yang khas, keseragaman bobot 0,0465, susut pengeringan 9,22%, ketebalan 0,58,ketahanan lipatan (>200), dan pH 5,6. K(-) basis patch dan K(+) patch oxy memilikizona hambat 0 mm (lemah) dan 31,02 mm (sangat kuat) berturut-turut. FIII (30%)memiliki aktivitas antibakteri paling optimum dan mutu fisik yang baik.
Aktivitas Formulasi Sediaan Lip Balm Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana Linn.) sebagai Pelembab Bibir Risantie, Destria Usha Widya; Santoso, Joko; Hidayati, Evi Nurul
Jurnal Pharmascience Vol 11, No 2 (2024): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v11i2.20294

Abstract

Bibir kering merupakan kondisi ketika bibir terasa kering, pecah-pecah dan mengelupas. Tanaman yang digunakan adalah kulit manggis (Garcinia mangostana L.) yang mengandung sumber antioksidan seperti xanton, antosianin dan tanin berfungsi untuk melembutkan, melembabkan dan mengurangi kekeringan pada bibir. Kandungan xanton sebagai antioksidan yang berkhasiat melawan radikal bebas, antiaging dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Lip balm merupakan sediaan yang digunakan pada bibir bertujuan sebagai pelembab bibir yang berbentuk semi padat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui aktivitas formulasi sediaan lip balmekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana L.) sebagai pelembab bibir dengan konsentrasi 0,4%, 0,7%, 1%. Metode penelitian ini eksperimental dengan pre experimental yaitu one group pretest posttest design. Hasil penelitian pada FI (0,4%) memiliki aktivitas lembab, tekstur padat, warna putih kecoklatan, aroma khas ekstrak, homogen, titik lebur 51,87oC, pH 5,53. Pada FII (0,7%) memiliki aktivitas lebih lembab, tekstur padat, warna putih kecoklatan, aroma khas ekstrak, homogen, titik lebur 51,34 oC, pH 5,70. Pada FIII (1%) memiliki aktivitas sangat lembab, tekstur padat, warna putih kecoklatan, aroma khas ekstrak, homogen, titik lebur 52,6oC, pH 6,13. Hasil dari uji hedonik responden menyukai FIII (1%) dengan nilai tekstur sangat suka (86%), aroma suka (78%), warna sangat suka (83%), kelembaban sangat suka (90%) dan uji iritasi tidak menimbulkan adanya iritasi saat sediaan digunakan. Kesimpulan pada penelitian ini menunjukkan bahwa sediaan lip balm ekstrak kulit manggis (Garcinia Mangostana Linn.) mempunyai aktivitas sebagai pelembab bibir, evaluasi fisik dan uji hedonik dari sediaan lip balm yang paling baik adalah FIII (1%).
Formulasi dan Karakterisasi Nanopartikel Kitosan Mengandung Ekstrak Daun Salam (Syzygium polyanthum) Hidayati, Evi Nurul; Santoso, Joko; Ma’rifah, Bahriyatul; Azzahra, Fauzia; Maulidia Rahayyu, Annisa; Masruriati, Eni; Aisyiah, Aisyiah; Dewi Kinanti, Cahya
Majalah Farmasetika Vol 10, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v10i1.50267

Abstract

Tanaman salam merupakan tanaman yang banyak digunakan di Indonesia dan padabeberapa penelitian telah terbukti memiliki aktivitas farmakologis salah satunya sebagaianti dislipidemia dimana ekstrak etanol daun salam (Syzygium polyanthum) dapatmenurunkan kadar kolesterol dan trigliserida. Sistem nanopartikel merupakan sistempenghantaran yang banyak dikembangkan dan dapat meningkatkan efektifitas terapi,menurunkan efek samping, dan aman. Sehingga, tujuan dari penelitian ini adalahmeningkatkan efektifitas anti dislipidemia dari ekstrak etanol daun salam yangdiformulasikan dalam bentuk nanopartikel. Pada penelitian ini dilakukan uji skriningfitokimia ekstrak etanol daun salam (Syzygium polyanthum) serta formulasi nanopartikelmenggunakan polimer kitosan dan sodium tripolyphosphate sebagai cross linker.Adapaun variabel yang digunakan rasio kitosan : STPP dimana dibuat tiga formula yaituF1, F2 dan F3. Karakterisasi nanopartikel yang dilakukan yaitu ukuran partikel, indekspolidispersitas, dan potensial zeta. Hasil penelitian ini ekstrak etanol daun salam yangdigunakan memiliki kandungan beberapa metabolit sekunder yaitu flavonoid, alkaloid,tanin, saponinm kuinon dan triterpenoid. Adapun hasil ukuran partikel pada F1, F2 danF3 berturut-turut adalah 384,37 ± 6,53 nm ; 180,1 ± 0,5 nm ; 512,67 ± 21,97 nm. Nilaiindeks polidispersitas adalah 0,566 ± 0,049 (F1) ; 0,220 ± 0,016 (F2) ; 0,636 ± 0,02.Selain itu nilai potensial zeta yang didapatkan pada F2 adalah 21,8 ± 1,74 (mV)menyatakan bahwa nanopartikel yang terbentuk memiliki stabilitas yang baik. Padapenelitian ini dapat disimpulkan bahwa berdasarkan hasil ukuran partikel, indekspolidispersitas, potensial zeta yang didapatkan, formula paling optimum adalah F2 danmengindikasikan formula nanopartikel yang terbentuk bersifat stabil serta berpotensiuntuk memberikan hasil yang baik sebagai anti dislipidemia dikarenakan ukuran partikelkurang dari 1000 nm.
Nanoparticle formulation of ethanolic extract of Syzygium polyanthum leaf using chitosan and cross-linking method Hidayati, Evi Nurul; Rahayyu, Annisa Maulidia; Masruriati, Eni
Pharmaciana Vol. 15 No. 1 (2025): Pharmaciana
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/pharmaciana.v15i1.25834

Abstract

Syzygium polyanthum (bay leaves) is widely used in Indonesia and has been shown to have pharmacological activity, such as antihyperlipidemia. The nanoparticle is a delivery system that enhances therapy effectiveness, minimizes side effects, and ensures safety. Therefore, this study aimed to improve the antihyperlipidemic efficacy of Syzygium polyanthum extract by formulating it into nanoparticles. The polymer that is used in this nanoparticle formulation is chitosan, while the cross-linking agent that is used is sodium tripolyphosphate. Three formulations have been developed, each with different stirring times after crosslinking: F1 (20 minutes), F2 (90 minutes), and F3 (150 minutes). At the same time, nanoparticles produced were examined for particle size, ζ potential, polydispersity index, entrapment efficiency, and release study. Syzygium polyanthum extract is abundant in secondary metabolites, including alkaloids, flavonoids, saponins, triterpenoids, tannins, and quinones. The particle size data for F1, F2, and F3 were 257±6.68 nm, 232±2.54 nm, and 303±1.3 nm respectively, while the polydispersity index ranged from 0.242 to 0.383. The entrapment efficiency represented by quercetin, used to assess the extracted content of the nanoparticles, yielded results between 39.59% and 67.48%. A release study of nanoparticle Syzygium polyanthum (nanoparticle SP) showed that the extract represented by quercetin can be released from the system is 64-82% in 120 min. The ζ potential measurement in F2 indicated a value of 30.9±0.416 mV, suggesting that the nanoparticle SP formed possesses excellent stability. Among the formulas studied, F2 emerged as the most promising due to its combination of factors such as the smallest size, favorable polydispersity index, high entrapment efficiency, and desirable release profile values. All of the formula has the potential to provide a good therapeutic effect, such as antihyperlipidemia but it needs to be proven by further studies.
Edukasi Pemanfaatan Daun Salam untuk Pencegahan dan Pengobatan Dislipidemia Hidayati, Evi Nurul; Ma’rifah, Bahriyatul; Azzahra, Fauzia; Masruriati, Eni; Pratiwi, Maharani Dwi
JPEMAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2025): JPEMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Yayasan Pendidikan Tanggui Baimbaian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71456/adc.v3i2.1132

Abstract

Penyakit kardiovaskular akibat aterosklerosis dinding pembuluh darah dan trombosis merupakan penyebab utama kematian didunia. Entitas klinis utama dari penyakit tersebut adalah PJK, stroke iskemik, dan penyakit arteri perifer. Penyebab penyakit tersebut bersifat multifactorial dimana sebagian diantaranya dapat dimodifikasi. Salah satu faktor risiko yang dapat dimodifikasi adalah dislipidemia. Dislipidemia disebabkan oleh terganggunya metabolisme lipid akibat interaksi faktorgenetik dan faktor lingkungan. Proses pencegahan dan pengobatan kasus dislpidemia perlu dilakukan guna menurunkan prevalensi penyakit tersebut. diantaranya diet makanan pemicu peningkatan kolesterol, olahraga teratur, mencegah stress, mengonsumsi obat kolesterol yang diresepkan oleh dokter, maupun dengan cara mengonsumsi berbagai tanaman herbal yang terbukti mampu mengobati penyakit dislipidemia. Pada pasien dengan penyakit dislipidemia, bentuk pengobatan yang dapat dilakukan yaitu berupa terapi farmakologi menggunakan berbagai obat yang dapat menurunkan kadar LDL maupun TG. Selain penggunaan obat sintetis, pengobatan berbasis bahan alam merupakan salah satu solusi pada pengobatan dislipidemia. Salah satu tanaman yang telah dibuktikan memiliki khasiat anti dislipidemia adalah tanaman salam (Syzygium polyanthum). Tanaman ini memiliki beberapa kandungan metabolit sekunder yang memberikan aktivitas farmakologis sebagai antidislipidemia. Terdapat beberapa cara dalam pengolahan daun salam untuk mendapatkan manfaat tersebut, diantaranya pembuatan jamu, pembuatan kue herbal dan pemanfaatan daun salam sebagai bumbu dapur. Kegiatan yang dilakukan adalah edukasi pemanfaatan daun salam untuk pencegahan dan pengobatan penyakit dislipidemia di Kelurahan Mojosongo Surakarta. Peserta yang mengikuti kegiatan ini berjumlah 25 orang yang merupakan warga Dusun Mertoudan Kelurahan Mojosongo Kota Surakarta. Berdasarkan hasil evaluasi, disimpulkan bahwa peserta antusias terhadap kegiatan yang dilakukan. Peserta kegiatan ini dapat memahami materi dengan baik dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan yang disampaikan ketika sesi tanya jawab pada kegiatan ini.
Skrining Fitokimia dan Penentuan Kadar Flavonoid Total Ekstrak Etanol Daun Kelor (Moringa oleifera) Menggunakan Metode Spektrofotometer UV-Vis Hidayati, Evi Nurul; Aisyiah; Kinanti, Cahya Dewi; Masrul, Moh. Zahir
JIKES : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 2 No. 1 (2023): Juli-Desember 2023
Publisher : Yayasan Pendidikan Tanggui Baimbaian Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71456/jik.v2i1.642

Abstract

Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman hayati yang tinggi, baik di darat maupun laut, Salah satu kekayaan alam yang dimiliki Indonesia adalah tanaman. Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan baik sebagai sumber pangan maupun sebagai obat. Salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai obat adalah daun kelor (Moringa oleifera). Uji skrining fitokimia penting untuk dilakukan agar didapatkan informasi terkait metabolit sekunder yang terdapat pada ekstrak. Salah satu metabolit sekunder yang dipersyaratkan untuk menentukan kualitas suatu ekstrak etanol daun kelor adalah flavonoid. Oleh karena itu perlu dilakukan kuantifikasi kadar flavonoid yang terdapat pada ekstrak menggunakan metode Spektofotometer UV Vis. Pada penelitian ini dilakukan uji skrining fitokimia dan penentuan kadar flavonoid ekstrak etanol daun kelor. Ekstrak etanol daun kelor ini memiliki kandungan saponin, flavonoid, steroid dan fenol. Adapun kadar flavonoid total ekstrak ini adalah 0,1%. Ekstrak etanol daun kelor yang diteliti terbukti memiliki beberapa kandungan senyawa metabolit sekunder sehingga memiliki kecenderungan untuk dapat memberikan aktivitas biologis yang dapat dimanfaatkan dalam pengobatan.
Uji Antibakteri Gel Hand Sanitizer Ekstrak Daun Jambu Air (Syzygium Aqueum (Burm. F.) Alston) Terhadap Bakteri Escherichia Coli Indriastuti, Isnaini; Amrullah, Adhi Wardhana; Hidayati, Evi Nurul; Santoso, Joko
JIKES : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 1 (2024): Juli-Desember 2024
Publisher : Yayasan Pendidikan Tanggui Baimbaian Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Escherichia coli merupakan bakteri gram negatif anaerob fakultatif salah satu penyebab diare. Infeksi yang disebabkan bakteri E.coli harus ditanggulangi karena menyebabkan infeksi dari ringan sampai berat. Diare memiliki insiden dan prevalensi di Indonesia adalah 3,5% dan 7,0% Penggunaan antibakteri merupakan solusi menangani berbagai penyakit akibat bakteri. Daun jambu air (Syzygium aqueum (Burm.F.) Alston) salah satu tanaman yang dapat dikembangkan dalam pengobatan sebagai antibakteri. Senyawa kimia daun jambu air sebagai antibakteri terhadap E.coli adalah flavonoid dan tanin. Penelitian ini dilakukan untuk melihat hasil daun jambu air sebagai antibakteri terhadap Escherichia coli serta dikembangkan dalam gel hand sanitizer. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antibakteri gel ekstrak daun jambu air terhadap bakteri Escherichia coli. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratoris the post test only control group design. Kelompok uji antibakteri terdiri dari KI (2,5g), KII (3g), KIII (3,5g), KIV(-) basis gel dan KV(+) ampicillin 1%. Hasil uji antibakteri sediaan gel hand sanitizer ekstrak daun jambu air terhadap bakteri Escherichia coli menunjukkan rata-rata zona hambat yaitu KI 8,20 mm (sedang), KII 9,84 mm (sedang), KIII 11,14 mm (kuat), KIV 0 mm (lemah) dan KV 18,82 mm (kuat). Hasil evaluasi fisik gel hand sanitizer menunjukkan bahwa ketiga formula bertekstur semi solid, warna kuning kecoklatan, bau khas aromatik, homogen, pH (FI=612; FII=5,76; FIII=4,61), viskositas (FI=112; FII=84; FIII=64), daya sebar (FI=5,34; FII=6,02; FIII=6,4) dan daya lekat (FI=6,29; FII=5,99; FIII=6,87). Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa FIII (3,5%) memiliki mutu fisik yang baik dan aktivitas antibakteri paling optimum.
Edukasi Upaya Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Dislipidemia Di Kelurahan Mojosongo Surakarta Hidayati, Evi Nurul; Santoso, Joko; Ma’rifah, Bahriyatul
JPEMAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2024): JPEMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Yayasan Pendidikan Tanggui Baimbaian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit kardiovaskular akibat aterosklerosis dinding pembuluh darah dan trombosis merupakan penyebab utama kematian didunia. Entitas klinis utama dari penyakit tersebut adalah PJK, stroke iskemik, dan penyakit arteri perifer. Penyebab penyakit tersebut bersifat multifactorial dimana sebagian diantaranya dapat dimodifikasi. Salah satu faktor risiko yang dapat dimodifikasi adalah dislipidemia. Dislipidemia disebabkan oleh terganggunya metabolisme lipid akibat interaksi faktorgenetik dan faktor lingkungan. Proses pencegahan dan pengobatan kasus dislpidemia perlu dilakukan guna menurunkan prevalensi penyakit tersebut. diantaranya diet makanan pemicu peningkatan kolesterol, olahraga teratur, mencegah stress, mengonsumsi obat kolesterol yang diresepkan oleh dokter, maupun dengan cara mengonsumsi berbagai tanaman herbal yang terbukti mampu mengobati penyakit dislipidemia. Pada pasien dengan penyakit dislipidemia, bentuk pengobatan yang dapat dilakukan yaitu berupa terapi farmakologi menggunakan berbagai obat yang dapat menurunkan kadar LDL maupun TG. Selain penggunaan obat sintetis, pengobatan berbasis bahan alam merupakan salah satu solusi pada pengobatan dislipidemia. Salah satu tanaman yang telah dibuktikan memiliki khasiat anti dislipidemia adalah tanaman salam (Syzygium polyanthum). Kegiatan yang dilakukan adalah edukasi pencegahan dan pengobatan penyakit dislipidemia di Kelurahan Mojosongo Surakarta. Peserta yang mengikuti kegiatan ini berjumlah 20 orang yang merupakan warga Dusun Mertoudan Kelurahan Mojosongo Kota Surakarta. Berdasarkan hasil evaluasi, disimpulkan bahwa peserta sangat antusias terhadap kegiatan yang dilakukan. Peserta kegiatan ini dapat memahami materi dengan baik dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan yang disampaikan ketika sesi tanya jawab pada kegiatan ini.
Sosialiasasi Guna Meningkatkan Pengetahuan Tentang Penyakit Diabetes Melitus pada Siswa SMPN 1 Tulungagung Jawa Timur Putri, Elsa Mahardika; Mawarni, Okky Intan; Winartiana, Winartiana; Pertiwi, Maharani Dwi; Hidayati, Evi Nurul; Dhafin, Anis Akhwan
Jurnal Pengabdian Masyarakat Farmasi : Pharmacare Society Vol 4, No 1 (2025)
Publisher : State University of Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/phar.soc.v4i1.31087

Abstract

Diabetes melitus (DM) merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan global dengan prevalensi yang terus meningkat. Penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan baik, sehingga diperlukan upaya pencegahan dan pengelolaan yang tepat. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai diabetes melitus, termasuk penyebab, gejala, pencegahan, dan pengelolaan penyakit ini. Metode kegiatan ini yaitu dengan penyampaian materi/ceramah, leaflet sebagai medianya dan diskusi tanya jawab dengan sasaran yaitu SMPN 1 Tulungagung. Serta memberikan pretest dan posttest yang diolah dengan deskriptif kuantitatif serta analisa data dilakukan dengan mencari nilai rata-rata pada data pre-test dan post-test. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan siswa siswi mengenai diabetes melitus, termasuk pentingnya gaya hidup sehat, deteksi dini, serta pengelolaan kadar gula darah yang optimal. Sebagian besar peserta menunjukkan minat untuk menerapkan informasi yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan dan pengelolaan diabetes melitus, serta mendorong perubahan perilaku yang lebih sehat untuk menurunkan prevalensi diabetes di masyarakat.