Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Evaluasi Program Kelas Menulis Puisi Menggunakan Model Evaluasi CIPP di Mts Negeri 1 Banjarnegara Aspriyanti, Legi; Nopi, Risky Arbangi; Wagiran; Naryoatmojo, Deby Luriawati
Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 2 No. 03 (2022): Artikel Riset Edisi Desember 2022
Publisher : ITScience (Information Technology and Science)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/educendikia.v2i03.1914

Abstract

Berjalannya kegiatan ektrakurikuler menulis puisi di MTs Negeri 1 Banjarnegara idealnya diikuti oleh sebuah evaluasi. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti hendak melakukan penelitian terhadap kegiatan ektrakurikuler kelas menulis puisi menggunakan model evaluasi CIPP (context, input, process, and product). Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Adapun model evaluasi yang digunakan ialah model context, input, process, and product (CIPP). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan angket. Sumber data penelitian diperoleh dari kepala sekolah, guru pembimbing, dan peserta didik yang mengikuti program “kelas menulis puisi”. Selanjutnya, data yang telah dikumpulkan akan dianalisis dengan cara reduksi data, analisis data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada komponen konteks memperoleh persentase 66,5% (kategori baik), komponen masukan memperoleh persentase 68,53% (kategori baik), komponen proses memperoleh persentase 72,22% (kategori baik), dan komponen produk memperoleh persentase 71,5% (kategori baik). Berdasarkan proses evaluasi dengan menggunakan model CIPP, dapat disimpulkan bahwa program kelas menulis puisi di MTs Negeri 1 Banjarnegara dapat dikatakan baik. Oleh karena itu, peneliti memberikan masukan agar program kelas menulis puisi bisa tetap dijalankan dengan catatan untuk meningkatkan kualitas program demi mencapai hasil yang lebih baik.
Peran Buku Cerita Bergambar sebagai Media Pembelajaran Bahasa dalam Meningkatkan Kreativitas dan Komunikasi Peserta Didik di Sekolah Dasar Sukniasih; Hartono; Rokhman, Fathur; Wagiran
Jurnal Pelita PAUD Vol 9 No 1 (2024): Jurnal Pelita PAUD
Publisher : STKIP Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33222/pelitapaud.v9i1.4406

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran dari buku cerita bergambar sebagai sebuah media pembelajaran bahasa dalam meningkatkan kreativitas dan komunikasi peserta didik di sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Lokasi penelitian dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Sumurwuni di kota Cirebon di gugus 5 Harjamukti. Subjek penelitian terdiri dari 30 siswa kelas I dan 30 siswa kelas II. Data dikumpulkan melalui metode observasi kelas, wawancara dengan guru dan siswa, serta analisis dokumen buku cerita bergambar yang digunakan dalam pembelajaran. Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik analisis tematik. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buku cerita bergambar dapat merangsang imajinasi, meningkatkan keterampilan berbahasa, dan memperkuat kemampuan komunikasi siswa. Ditemukan pula bahwa penggunaan buku cerita bergambar dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Penelitian ini memberikan rekomendasi bagi pendidik untuk mengintegrasikan buku cerita bergambar dalam proses pembelajaran.
Evaluasi Kompetensi Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia Farahdila, Nonika; Wagiran
PTK: Jurnal Tindakan Kelas Vol. 5 No. 2 (2025): Mei 2025
Publisher : Cipta Media Harmoni

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53624/ptk.v5i2.539

Abstract

Good learning management can support the achievement of learning objectives. With optimal classroom management, teachers can adjust learning models and methods according to learning objectives and student needs, so that the learning process becomes more effective and meaningful. However, teacher competence in learning activities still needs to be evaluated. This study aims to evaluate the competence of Indonesian language teachers in implementing learning using the Teacher Competency Assessment tool (APKG-2). This study is descriptive evaluative with data taken from two videos of Indonesian language teacher learning practices. The data collection method was carried out through documentation of learning practices and assessments were carried out by two observers using APKG-2 which included three main aspects: opening activities, core activities, and closing activities. The results of the study showed that teacher competence was included in the "good" category, with an average score of 78 in the first video and 81 in the second video. However, there are several aspects that need to be improved, such as classroom management, the use of technology-based learning media, and variations in learning methods. It is important to improve teacher skills in managing the classroom, innovating learning media, and delivering more contextual material to create more interactive and meaningful learning.
TRANSFORMATION OF ART EDUCATION IN ELEMENTARY SCHOOLS IN THE DIGITAL ERA: A LITERATURE REVIEW ON APPROACHES, MEDIA, AND INNOVATIVE TECHNOLOGIES Maharani, Okvi; Rokhman, Fathur; Wagiran; Hartono
Journal of Social Science Vol. 1 No. 4 (2024): Journal of Social Science
Publisher : PT ANTIS INTERNATIONAL PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61796/ijss.v1i4.25

Abstract

Objective: This research aims to analyze the transformation of art education in elementary schools in the digital era by exploring literature on approaches, media, and innovative technologies applied in art education. It seeks to identify how digital advancements can enhance traditional learning models to meet the needs of the digital generation. Method: A literature review method was employed, collecting and analyzing recent studies and publications on innovative practices in elementary school art education. The review focused on project-based learning (PjBL), interactive media such as educational videos, Augmented Reality (AR), and multimedia applications. Results: The study found that innovative media and technologies significantly improve the effectiveness of art education by fostering contextual and interactive learning experiences. These innovations increase student engagement, motivation, and understanding of art. However, challenges such as limited infrastructure and insufficient digital skills among teachers remain significant barriers to effective implementation. Novelty: This research provides comprehensive insights into the role of digital technologies in transforming art education in elementary schools. It highlights the necessity of culturally relevant content, teacher training, and tailored implementation strategies to address infrastructural and pedagogical challenges, offering a roadmap for optimizing art education in the digital era.
Rekontruksi Soal SMP Negeri 13 Semarang Sesuai Standar Asesmen Nasional Chaerunnissa; Imtiyaza Nihlah Hadana; Deby Luriawati Naryatmojo; Wagiran
Bahtera: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol. 24 No. 2 (2025): BAHTERA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 24 Nomor 2 Juli 2025
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Program Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/bahtera.242.06

Abstract

Evaluation of improving the quality of education to measure the achievement of student learning in the field of education is called a national assessment. This national assessment focuses on improving student achievement in the fields of literacy, numeracy, character, active learning processes, and a supportive learning atmosphere. National assessments are mandatory for all schools in Indonesia, including SMP Negeri 13 Semarang. This study was conducted to analyze and reconstruct the contents of the national assessment carried out at SMP Negeri 13 Semarang. This study was compiled with a qualitative research scheme that uses a qualitative descriptive method using three stages, namely data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results obtained from this study indicate that several questions in the fields of literacy and numeracy still need to be reviewed and adjusted to the cognitive level of students. The results of the reconstruction provided in this study are expected to provide new and useful insights in the field of education.
Peran Buku Cerita Bergambar sebagai Media Pembelajaran Bahasa dalam Meningkatkan Kreativitas dan Komunikasi Peserta Didik di Sekolah Dasar Sukniasih; Hartono; Rokhman, Fathur; Wagiran
Jurnal Pelita PAUD Vol 9 No 1 (2024): Jurnal Pelita PAUD
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33222/pelitapaud.v9i1.4406

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran dari buku cerita bergambar sebagai sebuah media pembelajaran bahasa dalam meningkatkan kreativitas dan komunikasi peserta didik di sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Lokasi penelitian dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Sumurwuni di kota Cirebon di gugus 5 Harjamukti. Subjek penelitian terdiri dari 30 siswa kelas I dan 30 siswa kelas II. Data dikumpulkan melalui metode observasi kelas, wawancara dengan guru dan siswa, serta analisis dokumen buku cerita bergambar yang digunakan dalam pembelajaran. Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik analisis tematik. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buku cerita bergambar dapat merangsang imajinasi, meningkatkan keterampilan berbahasa, dan memperkuat kemampuan komunikasi siswa. Ditemukan pula bahwa penggunaan buku cerita bergambar dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Penelitian ini memberikan rekomendasi bagi pendidik untuk mengintegrasikan buku cerita bergambar dalam proses pembelajaran.
EVALUASI KESESUAIAN PENILAIAN SUMATIF AKHIR JENJANG KELAS XII DENGAN DISTRIBUSI RANAH KOGNITIF DALAM KURIKULUM MERDEKA Muhammad Jahfal Hanan; Maulana Phaundra Tegar Irawan; Deby Luriawati Naryatmojo; Wagiran
Jurnal Bastra (Bahasa dan Sastra) Vol. 10 No. 3 (2025): JURNAL BASTRA EDISI JULI 2025
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Halu Oleo Kampus Bumi Tridharma Andounohu Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara – Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/bastra.v10i3.1504

Abstract

The Merdeka Curriculum aims to give freedom to educational institutions and teachers in designing learning that suits the needs and characteristics of students. In addition, this curriculum also directs the development of student character and skills, not just centered on achieving test scores. So the Minister of Education, Culture, Research and Technology issued a decree to implement the independent curriculum which is listed in the Decree of the Minister of Education, Culture, Research and Technology of the Republic of Indonesia number 262 / M / 2022. Based on the implementation of the independent curriculum that has been running from 2022, there has not been much discussion about the suitability of the PSAJ in terms of the distribution of the cognitive domain. The research to be carried out uses a type of qualitative research with a descriptive approach. The research will be carried out by determining the object of research on purpose, so the technique used is Purposive Sampling. The suitability of PSAJ to the distribution of cognitive domains when viewed from the percentage of each school, S01 has a distribution of Low Order Thinking Skills (LOTS), the percentage in S02 shows the assessment of PSAJ which has a level of High Order Thinking Skills (HOTS), while in S03, represents the level of test items Middle Thinking Skills (MOTS) and High Order Thinking Skills (HOTS). The knowledge dimension that is often presented is the conceptual dimension, which indicates that the questions attempt to improve learners' conceptual understanding. The thing that needs to be considered in making questions is of course not to be separated from the AKM and the need for the suitability of the level of thinking according to the ability of students.
EKSPLORASI UNSUR SENI RUPA DASAR BERBASIS KEARIFAN LOKAL DALAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA: STRATEGI PENGEMBANGAN KREATIVITAS VISUAL SISWA SEKOLAH DASAR Dhina Cahya Rohim; Hartono; Fathur Rokhman; Wagiran
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 10 No. 03 (2025): Volume 10 No. 3 September 2025 In Order
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v10i03.34095

Abstract

Minimnya integrasi kearifan lokal dalam pembelajaran seni di SD berdampak pada rendahnya kedalaman ekspresi kreatif visual siswa. Tujuan penelitian ini yaitu (1) mendeskripsikan proses eksplorasi unsur seni rupa dasar yang diintegrasikan dengan nilai budaya lokal; (2) mengungkap respons siswa selama proses pembelajaran; dan (3) menganalisis bentuk kreativitas visual yang muncul dalam karya siswa. Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi, Subjek penelitian ini yaitu guru dan siswa kelas IV SD Muhammadiyah Pasuruhan. Hasil penelitian menunjukkan: (1) proses eksplorasi dikembangkan melalui pengamatan visual seperti ornamen ukir Menara Kudus atau motif batik Kudus yang diintegrasikan dalam penerapan garis geometris, bentuk dan warna; (2) siswa menunjukkan respons positif, antusias serta aktif bereksperimen dengan media alam yang ada di lingkungan sekolah; (3) Karya siswa menunjukkan kreativitas visual yang orisinal dan mampu mengolah budaya lokal menjadi ekspresi artistik sesuai imajinasi anak. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa eksplorasi unsur seni rupa berbasis kearifan lokal efektif membangun kreativitas visual siswa SD