Infeksi nosokomial merupakan ancaman serius di fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk pelayanan kesehatan gigi. Prosedur perawatan gigi memiliki risiko tinggi untuk penularan infeksi silang. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) merupakan komponen penting dari pencegahan dan pengendalian infeksi yang harus diterapkan secara konsisten di semua tatanan pelayanan kesehatan. Namun kepatuhan penggunaan APD di antara tenaga kesehatan ditemukan masih bervariasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui angka kepatuhan tenaga kesehatan di Rumah Sakit Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti (RSGM FKG Usakti). Sebuah penelitian potong lintang dilakukan sepanjang bulan Maret 2025 dengan melibatkan enam klinik integrasi di RSGM FKG Usakti. Sebanyak 350 sampel diperoleh dengan menggunakan metode consecutive sampling. Uji Mann-Whitney dan Kruskal-Wallis dilakukan untuk mengidentifikasi perbedaan kepatuhan berdasarkan karakteristik sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas tenaga kesehatan sudah patuh terhadap penggunaan APD (85,7%). Operator berjenis kelamin perempuan memiliki kepatuhan yang lebih tinggi (87,7%) daripada laki-laki (78,75%). Mahasiswa program profesi kedokteran gigi (95,6%), dan mereka yang bekerja di Klinik Integrasi E (95,8%) memiliki kepatuhan paling tinggi. Kepatuhan penggunaan APD di RSGM FKG Usakti secara umum sudah baik, tetapi masih bervariasi antar kelompok. Edukasi berkelanjutan, evaluasi dan pengawasan berkala diperlukan untuk meningkatkan kepatuhan tenaga kesehatan dalam menggunakan APD.