Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Edukasi Pemanfaatan Limbah Biji Alpukat Sebagai Bahan Baku Produk Teh Bikat di Kabupaten Aceh Tengah Lisa, Oviana; Sari, Putri Mustika; Aminah, Siti; Tanjung, Yulia Windi; Yanti, Helma; Omalia, Noka; Sartika, Dewi; Maisar, Meli; Almuhaimin, Almuhaimin; Dewi, Okta Rahma
Wikrama Parahita : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 8 No. 2 (2024): November 2024
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/jpmwp.v8i2.7485

Abstract

Alpukat tergolong komoditi buah-buahan yang kaya akan vitamin A, B, C, E, dan mengandung unsur potassium dan karoten. Kandungan potasium terbanyak ditemukan pada bagian biji alpukat yang berfungsi untuk menghilangkan kelebihan racun dari tubuh. Umumnya masyarakat hanya mengonsumsi daging buahnya dan membuang bagian biji sehingga limbah biji alpukat tidak diolah menjadi produk bernilai ekonomis maupun digunakan secara pribadi. Pengabdian ini bertujuan untuk mengedukasi dan melatih keterampilan masyarakat di Desa Paya Pelu Kabupaten Aceh Tengah dalam membuat inovasi produk teh bikat berbahan baku limbah biji alpukat, serta mem­bantu keterampilan yang telah dimiliki dapat menjadi peluang wira­usaha bagi masyarakat. Metode yang digunakan adalah edukasi tentang pembuatan dan pemanfaatan biji alpukat dan mempraktekkan secara langsung pengolahan biji alpukat menjadi produk teh bikat kepada masyarakat Desa Paya Pelu Kabupaten Aceh Tengah. Hasil pengabdian yang telah dilakukan adalah hasil edukasi dan pelatihan pembuatan produk teh dari bahan baku limbah biji alpukat menunjukkan bahwasanya masyarakat Kabupaten Aceh Tengah mulai memahami manfaat dari biji alpukat. Ber­dasarkan evaluasi hasil pelaksanaan program edukasi menunjukkan adanya 17 responden (85%) yang sudah mengetahui dan paham manfaat biji alpukat bagi kesehatan dan dapat dijadikan sumber nilai gizi tambah untuk mencegah stunting dan evaluasi hasil kegiatan pelatihan menunjukkan 13 responden (65%) sudah memiliki keterampilan yang baik dalam mengolah produk teh bikat secara mandiri.
Optimalisasi Peran Pemerintah Desa dan Partisipasi Masyarakat Dalam Pemberdayaan Ekonomi Pesisir di Desa Kuala Bubon Omalia, Noka
JIAN (Jurnal Ilmiah Administrasi Negara) Vol. 9 No. 1 (2025): February 2025
Publisher : Universitas Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56071/jian.v9i1.1118

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana optimalisasi dari peran pemerintah desa dan partisipasi masyarakat dalam pemberdayaan perekonomian pesisir di Desa Kuala Bubon, Kecamatan Samatiga, Provinsi Aceh. Puposive sampling menjadi teknik penentuan narasumber dalam penelitian yang dilakukan. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, dokumentasi dan observasi langsung. Terdapat empat tahapan analisis data yakni pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan temuan penelitian menunjukkan bahwa pemerintah telah berperan sebagai fasilisator, katalisator, dinamisator dan regulator dalam proses pemberdayaan ekonomi pesisir, namun akan tetapi peranan tersebut belum optimal karena masih terdapat kendala yang dihadapi dalam proses pemberdayaan perekonomian pesisir seperti modal usaha dan teknologi. Selain itu, partisipasi masyarakat juga masih belum optimal meskipun masyarakat telah memenuhi konteks dari kesempatan dalam partisipasi, keinginan dan kemauan dalam berpartisipasi, serta kemampuan untuk berpartisipasi, hal ini disebabkan oleh rendahnya tingkat partisipasi masyarakat dalam proses pemberdayaan. Oleh karena itu, diperlukan evaluasi terhadap program pemberdayaan, peranan dari pemerintah desa serta partisipasi masyarakat untuk mencapai keberhasilan pemberdayaan ekonomi pesisir.
Model Quadruple Helix : Optimalisasi Produksi Perikanan Tangkap Berbasis Blue Economy di Kabupaten Aceh Barat Omalia, Noka; Marefanda, Nodi
JIIP: Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan Vol 10, No 1 (2025): Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan
Publisher : Program Studi Sarjana (S1) Ilmu Pemerintahan, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/baf.%v.%i.%Y.%p

Abstract

Kabupaten Aceh Barat memiliki garis pantai mencapai 50,55 km dan luas perairan lautnya mencapai 80,88 km2 menjadikan kabupaten ini sebagai salah satu kawasan yang bergerak pada sektor perikanan tangkap di Provinsi Aceh. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Aceh Barat tepatnya di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Aceh Barat, Universitas Teuku Umar dan kawasan pesisir Kecamatan Samatiga dan Kecamatan Johan Pahlawan pada bulan Maret sampai Juni tahun 2024. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peranan quadruple helix dalam pengembangan produksi perikanan tangkap berbasis blue economy di Kabupaten Aceh Barat. Metode yang digunakan ialah kualitatif melalui pendekatan studi kasus. Proses pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan melalui tahapan penyajian data, reduksi data, verifikasi data, penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa keempat unsur quadruple helix memiliki peranannya masing-masing dalam mengembangkan produksi perikanan tangkap di Kabupaten Aceh Barat. Ditinjau melalui blue economy, hasil kajian menunjukkan bahwa setiap unsur memiliki peranan dalam prinsip zero waste, inovasi dan adaptif, multiplier effect maupun inklusi sosial, akan tetapi peranan yang telah dijalankan tersebut masih belum optimal sehingga dibutuhkan kolaborasi antar unsur quadruple helix. 
Sosialisasi Pencegahan Pelecehan Seksual, Bullying Bullying , serta Narkotika di SMP Negeri 3 Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat Omalia, Noka; Mansyur, Alfi; Rehan, Rehan; Rauzah, Rauzah; Irawan, Agus
Nawadeepa: Jurnal Pengabdian Masyarakat Volume 2, No 3 (2023): September
Publisher : Pencerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58835/nawadeepa.v2i3.152

Abstract

This socialization was carried out in one of junior high school namely SMP Negeri 3 Meulaboh. This activity aims to improve and add insight to the younger generation or adolescents regarding the dangers of sexual harassment, drug abuse, and bullying crimes that can occur in today’s school environment. The method used is in the form of presentations related to prevention of sexual harassment, bullying and narcotics. This socialization seeks to prevent the occurrence of bad behavior for the younger generation who are in a period of physical and mental growth and development. The result obtained from this socialization are that students begin to understand the dangers of drugs, sexual harrassment and bullying for the younger generation, and they also begin to know about how to prevent this behavior.
Sosialisasi Peran Pemerintah Desa Serta Partisipasi Masyarakat dalam Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi di Desa Kuala Bubon Omalia, Noka; Belgiana, Chi Chi; Fadilah, Erika; Afifah, Nurul; Nurkhairan, Nurkhairan
Nawadeepa: Jurnal Pengabdian Masyarakat Volume 3, No 2 (2024): June
Publisher : Pencerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58835/nawadeepa.v3i2.204

Abstract

The Community Empowerment Program in the form of education is carried out in collaboration between students of the State Administration Study program and Kuala Bubon village government officials. With the theme "Community Empowerment: Socialization of the Role of Village Government and Community Participation in Increasing Economic Growth in Kuala Bubon Village" it has been successfully implemented. This socialization uses a method consisting of 3 stages, namely Pre-Socialization Activities, Socialization Activities, and Post-Socialization Activities. This socialization was attended by 25 students and 3 presenters who were Kuala Bubon Village Government Apparatuses. From the results of the socialization, it is known that Kuala Bubon Village has several village activities such as Salted Fish Processing, Kasab Embroidery, Mangrove Cultivation, and Nipah Ecotourism. In this case the village government acts as a regulator, dynamist, catalyst and facilitator. This role is supported by the participation of the Kuala Bubon village community because the opportunities, willingness and ability of the community in community empowerment have been fulfilled. Apart from that, there are also challenges faced by villages such as limited facilities, the ability of the community's technology, and seasonal changes.