Penelitian ini mengeksplorasi elemen-elemen dalam mendongeng yang dapat menarik minat anak-anak dan meningkatkan pemahaman mereka akan nilai-nilai budaya, yang berkontribusi pada promosi pariwisata berbasis budaya yang berkelanjutan. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang melibatkan observasi, wawancara, dan dokumentasi, penelitian ini menemukan bahwa teknik mendongeng seperti intonasi suara, ekspresi wajah, dan alat bantu visual secara signifikan meningkatkan keterlibatan anak-anak. Temuan menunjukkan bahwa mendongeng tidak hanya membantu menyampaikan nilai-nilai moral dan budaya, tetapi juga menanamkan kebanggaan terhadap identitas budaya. Narasi yang berpusat pada tujuan wisata bersejarah menumbuhkan hubungan antara anak-anak dan warisan budaya, memicu rasa ingin tahu dan menginspirasi perjalanan keluarga. Studi ini menggarisbawahi bahwa mendongeng merupakan alat untuk mendidik anak-anak sekaligus mempromosikan pariwisata budaya yang berkelanjutan, menjembatani pendidikan dan pariwisata untuk menumbuhkan generasi yang sadar budaya. Â This study explores the elements of storytelling that capture children's interest and enhance their understanding of cultural values, contributing to the promotion of sustainable culture-based tourism. Using a qualitative approach involving observations, interviews, and documentation, the study found that storytelling techniques such as vocal intonations, facial expressions, and visual aids significantly increase children's engagement. Findings indicate that storytelling not only helps convey moral and cultural values but also instills pride in cultural identity. Narratives centered on historical tourist destinations foster a connection between children and cultural heritage, sparking curiosity and inspiring family travel. This study underscores storytelling as a tool for educating children while promoting sustainable cultural tourism, bridging education and tourism to nurture a culturally aware generation.