Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengembangan Profesionalitas Pustakawan Menghadapi Era 5.0 Melalui Knowledge Sharing (Sebuah Sistematic Review) Rodin, Rhoni; Amrullah, Abdul Karim
Al Maktabah Vol 22, No 2 (2023): Al-Maktabah
Publisher : Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/almaktabah.v22i2.40654

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengembangan profesionalitas pustakawan dalam menghadapi era 5.0 melalui knowledge sharing. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur, di mana data dan literatur yang relevan dikumpulkan, dikodekan, dan dianalisis untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya sharing dapat tumbuh dan berkembang dalam era 5.0 saat ini dengan beberapa cara, antara lain: 1) Perpustakaan menciptakan iklim yang mendukung keterbukaan: Perpustakaan perlu menciptakan lingkungan yang mendukung keterbukaan dan kerjasama antar pustakawan dalam berbagi pengetahuan. Hal ini dapat dilakukan melalui kebijakan yang mendorong kolaborasi dan pertukaran informasi di antara para pustakawan; 2) Perpustakaan menumbuhkan keinginan untuk terus belajar: Pustakawan perlu memiliki dorongan untuk terus belajar dan mengembangkan diri dalam menghadapi perubahan dan perkembangan teknologi informasi. Dukungan dari perpustakaan dalam menyediakan pelatihan dan sumber daya pendukung pendidikan akan membantu pustakawan untuk mengembangkan profesionalitasnya; 3) Perpustakaan terbuka terhadap kritik dan saran: Penting bagi perpustakaan untuk menjadi terbuka terhadap masukan, kritik, dan saran dari pustakawan lainnya. Ini menciptakan budaya di mana pustakawan merasa nyaman untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka tanpa takut dihakimi atau dianggap kurang kompeten; 4) Adanya saling percaya dan saling mendukung di antara pustakawan: Membangun rasa saling percaya dan mendukung antara pustakawan sangat penting dalam mendorong knowledge sharing. Dalam lingkungan yang saling mendukung, pustakawan akan merasa lebih termotivasi untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka; 5) Saling menghargai pendapat orang lain: Penting untuk menciptakan budaya di mana setiap pendapat dan kontribusi dihargai. Menghormati pendapat orang lain mendorong terciptanya lingkungan yang inklusif di mana pustakawan merasa didengar dan dihargai.
Tafsir al-Qur’an Aksara Pegon dan Bahasa Jawa Amrulloh, Tri Febriandi; Fachruddin, Zhafirah; Hakim, Muhammad Naufal; Amrullah, Abdul Karim
SUHUF Vol 17 No 1 (2024)
Publisher : Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22548/shf.v17i1.964

Abstract

This article examines one of the Javanese-Pegon Quranic exegeses emerging from the background of pesantren (Islamic boarding schools). The subject of this study is the Tafsir al-Mahalli li Ma‘rifati Ayati al-Qur’an wa Nuzuliha by Ahmad Mudjab Mahalli. Through the Gadamerian hermeneutic approach, this study demonstrates that the emergence of Tafsir al-Mahalli is a response to the local communities’ demand to study and understand the Quran without language difficulties. This tafsir also reflects Mudjab Mahalli’s academic concern in responding to previous exegeses that he deemed insufficient in contextualizing the Quran among the local community. In terms of appearance, the tafsir was written in Javanese language and pegon script, indicating the author’s close connection with pesantren culture. Furthermore, from the communicational aspect, Mudjab Mahalli preferred to use polite Javanese language (Jawa krama) in his delivery, making the conveyed message more accessible to the local community. Regarding his interpretation, Mudjab Mahalli appeared accommodating towards Javanese cultural forms of address, such as using honorifics like Paduka and Pangeran. Moreover, the hierarchy of the Javanese language employed in his tafsir indicates the Mufassir’s careful consideration of linguistic etiquette. These local elements were shaped by Mudjab Mahalli’s interaction with religious values present in the pesantren environment.
Faqihuddin Abdul Kodir's Reasoning on Maintenance: The Epistemological Perspective of Bayāni, Burhāni, and Irfāni Ni'ami, Mohammad Fauzan; Izzuddin, Ahmad; Widyasari S, Citra; Amrullah, Abdul Karim
Al-Hukama': The Indonesian Journal of Islamic Family Law Vol. 13 No. 2 (2023): December
Publisher : Islamic Family Law Department, Sharia and Law Faculty, UIN Sunan Ampel Surabaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/alhukama.2023.13.2.160-180

Abstract

The reinterpretation of the concept of maintenance (nafaqah) plays a pivotal role in defining familial roles. However, maintenance is generally interpreted as the husband’s obligation as the head of the family. This article delves into the epistemological reasoning of Faqihuddin Abdul Kodir in redefining the concept of maintenance within a modern context. Employing conceptual and philosophical approaches, the article reveals that the maintenance concept introduced by Kodir is a product of epistemological reasoning encompassing bāyani, burhāni, and irfāni dimensions. Bāyani reasoning is demonstrated through an understanding approach, and the tabdīl (replacement) method used to analyze maintenance texts. Burhāni reasoning is supported by rational thinking, utilizing primary and minor premises derived from the current phenomena within family dynamics. Irfāni reasoning is evidenced through the elucidation of meaning by Kodir, specifically regarding maintenance texts as a project for the development of divine law (al-aḥkām al-ilāhiyyah) based on the values of love and compassion (raḥmatan lil 'ālamin). This reformulation has implications for methodological and practical innovations regarding maintenance in local and global contexts.
TANTANGAN DAN PELUANG PRODI IPII IAIN CURUP DALAM MEWUJUDKAN PUSTAKAWAN ERA 5.0 Rodin, Rhoni; Rizkyantha, Okky; Perdana, Moga; Amrullah, Abdul Karim
BIBLIOTIKA : Jurnal Kajian Perpustakaan dan Informasi Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : Departemen Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang (UM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um008v8i22024p518-552

Abstract

Penelitian ini mengevaluasi tantangan dan peluang Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam (IPII) IAIN Curup dalam mencetak pustakawan profesional di era 5.0. Kekuatan IPII IAIN Curup meliputi pengajaran berbasis keislaman, kompetensi dosen, dan hubungan baik antara dosen dan mahasiswa. Namun, terdapat kelemahan dalam integrasi kurikulum, penguasaan TIK, dan bahan ajar. Peluang perbaikan termasuk pengembangan bahan ajar, peningkatan kompetensi mahasiswa, dan kerja sama dengan berbagai lembaga. Strategi mencakup peningkatan kurikulum dan penguatan kemitraan. This research evaluates the challenges and opportunities of IAIN Curup's Islamic Library and Information Science (IPII) Study Program in producing professional librarians in the 5.0 era. The strengths of IAIN Curup's IPII include Islamic-based teaching, lecturer competence, and good relations between lecturers and students. However, there are weaknesses in curriculum integration, ICT mastery, and teaching materials. Opportunities for improvement include the development of teaching materials, improvement of student competencies, and cooperation with various institutions. Strategies include improving the curriculum and strengthening partnerships.
Mini Library Sebagai Upaya Penanaman Nilai-Nilai Moderasi Beragama Sejak Dini Kepada Siswa/i Sekolah Dasar di Desa Suro Bali, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu Rodin, Rhoni; Cikdin, Cikdin; Rosaliya, Mela; Yustiarreza, Yolan; Amrullah, Abdul Karim; Novita, Seli
Jurnal Abdimas Kartika Wijayakusuma Vol 6 No 2 (2025): Jurnal Abdimas Kartika Wijayakusuma
Publisher : LPPM Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/jakw.v6i2.821

Abstract

Pendidikan memainkan peran krusial dalam membentuk masyarakat yang lebih toleran dan harmonis, khususnya dalam menanamkan nilai-nilai moderasi beragama sejak dini. Mini Library di SD 08 Ujan Mas, Desa Suro Bali, merupakan inisiatif untuk memperkenalkan nilai-nilai tersebut kepada siswa. Kegiatan ini menggunakan metode participatory action research (PAR), yang melibatkan siswa, guru, dan pengelola perpustakaan untuk merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan yang mendukung pemahaman tentang keberagaman agama. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa keberadaan mini library dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap keragaman agama serta memperkuat rasa toleransi dan saling menghargai antarumat beragama. Melalui akses terhadap buku-buku yang mengajarkan moderasi beragama, siswa di Desa Suro Bali dapat mengembangkan perspektif yang lebih inklusif dan penuh toleransi terhadap perbedaan, yang pada gilirannya berkontribusi pada terciptanya lingkungan sosial yang lebih damai dan menghargai keberagaman. Program ini tidak hanya membekali siswa dengan pengetahuan tentang keberagaman, tetapi juga memupuk sikap saling menghormati yang sangat dibutuhkan dalam masyarakat multikultural dan multireligius seperti yang ada di Desa Suro Bali.
Rekonstruksi Pemahaman Ayat dan Hadis Memerangi Kafir Damai: Kritik Nalar Pemahaman NIIS Shodiq, Muhammad; Hakim, Lukman; Amrullah, Abdul Karim; Syafi’i, Ahmad Musta’in
KACA (Karunia Cahaya Allah): Jurnal Dialogis Ilmu Ushuluddin Vol. 15 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut Al Fithrah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36781/kaca.v15i2.964

Abstract

Organisasi teroris Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) atau Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS) menjadi sorotan global akibat aksi kekerasan dan pembunuhan massal yang dilakukannya atas nama jihad melawan kaum kafir. Mereka menggunakan interpretasi literal dan radikal terhadap ayat-ayat Al-Quran dan hadis-hadis Nabi Muhammad SAW untuk membenarkan aksi-aksi kekerasan mereka. Melalui analisis konten, penelitian ini berusaha mengungkap fatwa dan dasar NIIS tentang perang terhadap kafir damai lalu merekonstruksi pemahaman tersebut. Penelitian ini penting dilakukan untuk menelaah dampak destruktif dari praktik-praktik kekerasan NIIS dan memberikan kontribusi dalam upaya merekonstruksi pemahaman yang lebih moderat dan damai terhadap konsep perang dalam Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman NIIS tentang perang terhadap kafir damai tidak tepat dan bertentangan dengan ajaran Islam yang lebih luas. Ayat Al-Qur'an dan hadis Nabi yang mereka gunakan sebagai dasar tidak dapat digeneralisasi untuk semua orang kafir, melainkan hanya berlaku untuk kafir harbi (orang kafir yang memerangi umat Islam). Dengan demikian, pandangan NIIS tersebut tidak memiliki landasan yang kuat dalam ajaran Islam yang sebenarnya.
Wealth and Inequality: A Qualitative Inquiry into Institutional Dysfunction in Resource-Rich Muslim Nations solihat, Teni; Amrullah, Abdul Karim; Sholihah, Nurlailiyah Aidatus
Ta'amul: Journal of Islamic Economics Vol. 4 No. 1 (2025): May
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Ulum Banyuanyar Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58223/taamul.v4i1.391

Abstract

Several Muslim-majority countries endowed with abundant natural resources (NR) continue to face persistent development stagnation and severe social inequality, raising critical questions about the paradox of resource wealth. This study aims to qualitatively examine how institutional dysfunction influences wealth distribution and development trajectories in these contexts. Employing a qualitative approach with a case study design, the research focuses on resource-rich Muslim-majority countries, using Indonesia as a primary case due to its substantial natural resources and Muslim population exceeding 80%. Data were collected through policy document analysis and triangulated with media reports to ensure validity. Findings reveal that weak institutional capacity, entrenched corruption, and the dominance of political-economic elites are key drivers of persistent inequality and developmental inertia. These structural deficiencies prevent resource wealth from translating into broad-based prosperity, instead reinforcing elite capture and social disparity. The study contributes to the literature on resource governance by demonstrating that natural resource abundance, without robust institutional frameworks, intensifies the resource curse in Muslim-majority contexts. Practical implications underscore the urgency of institutional reform and the design of governance models tailored to socio-cultural and political realities, aiming to achieve inclusive and sustainable development. This research advances understanding of the intersection between institutional quality, resource wealth, and inequality, offering policy insights for governments and international development agencies operating in similar contexts.