Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

The Implementation of instilling the value of Islamic education in the students of the Bukit Hidayah Malino Islamic Boarding School, Gowa Regency Jumadi, Jumadi; Rama, Bahaking; Miro, Abbas Baco; Maryam, Maryam; Muslimin, Abdul Aziz
TARBAWY: Indonesian Journal of Islamic Education Vol 10, No 2 (2023): November 2023
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/t.v10i2.64319

Abstract

Analysing the implementation of Islamic education values in the center, the actualization of the Islamic Education values, the implications of cultivating Islamic educational values on the existence of the Pondok Pesantren Bukit Hidayah Malino district of Gowa. The type of research is qualitative descriptive with a methodological approach and scientific with two sources of data: primary and secondary. Data collection through observations, interviews and documentation. Data analysis with data reduction measures, data presentation, and data verification.The results of the research show that, first, the implementation of the cultivation of Islamic educational values is carried out inside and outside the classroom both when the learning process is in progress in class as well as training, such as, study of the book, compulsory prayer, and others. Third, the implications of the cultivation of the values of Islamic education to the existence of the Pondok Pesantren Bukit Hidayah Malino district of Gowa, depicted in the religious atmosphere of the life of the pasantren as well as the presence of the activities of the Ramadan safari, and the activity of the Friday sermon by the Pasantren mansion.
COMPARATIVE ANALYSIS OF THE TRADITIONAL ISLAMIC EDUCATION SYSTEM AND THE MODERN ISLAMIC EDUCATION SYSTEM IN INDONESIA Aminullah, Muhammad; Rama, Bahaking; Miro, Abbas Baco; Rijal, Tabhan Syamsu
JICSA : Journal of Islamic Civilization in Southeast Asian Vol 13 No 1 (2024)
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The research aims to analyze the comparison of the traditional Islamic education system with the modern Islamic education system in Indonesia. The results of this research show that the traditional Islamic education system in Indonesia is education carried out by educators using old methods. Traditional Islamic education is known as the Halaqah system and does not use alternatives such as benches, tables and blackboards. While the modern Islamic education system in Indonesia is education that is based on the concept of divinity but is universal, modern Islamic education does not only focus on religious lessons but is also integrated with science and technology with a classical system, namely using tables, chairs, blackboards and other learning media. The comparison between these two systems is found in their educational institutions. In the curriculum aspect, traditional Islamic education has its curriculum from the kyai or top leaders of the institution, while the curriculum in modern Islamic education is an integrated curriculum from educational institutions (Mendikbutristek) and religious institutions (Kemenag).
حكم العقيقة لولد مات بعد نفخ الروح قبل يوم سابعه في الفقه الإسلامي masita, masita; Miro, Abbas Baco; hijaz, M chiar
Journal of Family Law and Islamic Court Vol 1, No 3 (2023): Journal of Family Law and Islamic Court
Publisher : Family Law Study Program (Ahwal Syakhshiyah), Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jflic.v1i3.10996

Abstract

إن هذا البحث يتكلم في مسألة العقيقة وهي عن حكم العقيقة لولد مات بعد نفخ الروح قبل يوم سابعه في الفقه الإسلامي وهو يدور على المشكلتين الرئيسيتين، وهما:1) ما حكم العقيقة في الفقه الإسلامي، و 2) ما حكم العقيقة لولد مات بعد نفخ الروح قبل يوم سابعه في الفقه الإسلامي. وقد سلك الباحثة في كتابة هذا البحث مسلك الدراسة المكتبية على مرحلتين في إعداده. أما المرحلة الأولى فهي جمع المواد المتعلقة به من كتب العلماء والمقالات والأوراق العلمية التي تكلمت في الموضوع. وأما المرحلة الثانية فهي تنظيم المواد بطريقة نقل الكلام وترتيبه بعد المطالعة والاستقراء في مناسبته بموضوع البحث. ونتيجة البحث هي: 1) أن العقيقة حكمها سنة مؤكدة هذا ما قاله الجمهور أهل العلم. 2) حكم العقيقة لولد مات قبل اليوم السابع سنة كما قاله أكثر أهل العلم لأنه قد يولد بعموم الحديث عن العقيقة والعقيقة لولد مات بعد نفخ الروح سنة لأنه قد أوجده الله الحياة وقدر الله عليه القدر.Penelitian ini berbicara tentang masalah Akikah, yaitu tentang hukum akikah bagi anak yang meninggal setelah ditiupkan ruh sebelum hari ketujuhnya, yang berkisar pada dua masalah utama, yaitu: 1) Apa hukum tentang akikah dalam fikhi islam, dan 2) Apa hukum akikah bagi anak yang meninggal setelah ditiupkan ruh sebelum hari ketujuhnya.Dalam penulisan penelitian ini, peneliti mengambil jalur penelitian pustaka dalam dua tahap pada penyusunannya. Tahap pertama adalah mengumpulkan data-data terkait dari buku-buku dankarya para ulama, artikel dan makalah ilmiah yang berbicara tentang masalah ini. Tahap kedua adalah menyusun data-data yang ada dengan cara menyalin dan mengaturnya setelah membaca dan meneliti kesesuaiannya dengan subjek penelitian. Hasil penelitian adalah: 1) Hukumakikah adalah sunnah muakkadah, sebagaimana yang dikatakan oleh mayoritas ulama. 2) Hukum akikah untuk anak yang meninggal sebelum hari ketujuh setelah kelahirannya adalah sunnah, sebagaimana yang dikatakan sebagian besar ulama, karena dia telah dilahirkan sesuai dengan keumuman hadits tentang akikah, dan akikah untuk anak yang meninggal setelah ditiupkan ruh adalah sunnah, karena Allah subhanahu wata’ala telah memberinya kehidupan dan Allah telah  menetapkan takdir baginya. 
حكم قبول خطبة الفاسق في الفقه الإسلامي وأثره في الحياة الزوجية Rusdin, Rusdin; Miro, Abbas Baco; Erfandi, Erfandi
Journal of Family Law and Islamic Court Vol 1, No 3 (2023): Journal of Family Law and Islamic Court
Publisher : Family Law Study Program (Ahwal Syakhshiyah), Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jflic.v1i3.10973

Abstract

إن هذا البحث يتكلم في مسألة الزواج وهي عن حكم قبول خطبة الفاسق في الفقه الإسلامي وأثره في الحياة الزوجية وهو يدور على المشكلتين الرئيسيتين، وهما:1) ما حكم قبول خطبة الفاسق؟، و 2) ما أثر قبول خطبة الفاسق في الحياة الزوجية؟ وقد سلك الباحث في كتابة هذا البحث مسلك الدراسة المكتبية على مرحلتين في إعداده. أما المرحلة الأولى فهي جمع المواد المتعلقة به من كتب العلماء والمقالات والأوراق العلمية التي تكلمت في الموضوع. وأما المرحلة الثانية فهي تنظيم المواد بطريقة نقل الكلام وترتيبه بعد المطالعة والاستقراء في مناسبته بموضوع البحث.ونتيجة البحث هي: 1) أن حكم قبول خطبة الفاسق متعلق بمدى فسق الخاطب؛ الأول: جواز قبول خطبة الفاسق إذا كان فسقه لا يخرجه عن دائرة الإسلام، والثاني: تحريم قبول خطبة الفاسق إذا كان فسقه يخرجه عن دائرة الإسلام. 2) أن الفسق له أثر سيئ في الحياة الزوجية وأنه قد يسبب شقاء الحياة بين الزوجين بل قد يؤدي إلى تفريق الزوجين.الكلمة الأساسية: القبول، الخطبة، الفاسق، الحياة الزوجية. Penelitian ini berbicara tentang masalah perkawinan, yaitu tentang putusan tentang menerima pertunangan pernikahan dalam yurisprudensi Islam dan dampaknya terhadap kehidupan pernikahan, yang berkisar pada dua masalah utama, yaitu: 1) Apa hukum tentang menerima pinangan seorang fasiq, dan 2) Apa dampak dari menerima pinangan seorang fasiq dalam kehidupan berumahtangga. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil jalur penelitian pustaka dalam dua tahap pada penyusunannya. Tahap pertama adalah mengumpulkan data-data terkait dari buku-buku karya para ulama, artikel dan makalah ilmiah yang berbicara tentang masalah ini. Tahap kedua adalah menyusun data-data yang ada dengan cara menyalin dan mengaturnya setelah membaca dan meneliti kesesuaiannya dengan subjek penelitian. Hasil penelitian adalah: 1) Hukum tentang menerima pinangan seorang fasiq tergantung pada sejauh mana kefasiqan sang peminang; yang pertama: diperbolehkannya menerima pinangan seorang fasiq jika kefasiqannya tidak membawanya keluar dari lingkaran Islam, dan yang kedua: Diharamkan menerima pinangan seorang fasiq jika kefasiqannya membawanya keluar dari lingkaran Islam. 2) Kefasiqan memiliki dampak buruk pada kehidupan berumahtangga dan dapat menyebabkan kesengsaraan dalam hidup di antara pasangan suami-istri dan bahkan dapat menyebabkan perceraian antara pasangan suami-istri.Kata Kunci: Penerimaan, Pinangan, Fasiq, Kehidupan Berumahtangga.
The Role of the Office of Religious Affairs in Central Mawasangka District, Central Buton Regency, in Addressing Early Marriage Usaimin, M. AL –; Miro, Abbas Baco; Billah, Muktashim
JURNAL MAHASISWA YUSTISI Vol. 3 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/jurmayustisi.v3i2.1907

Abstract

This study explores the role of the Office of Religious Affairs (Kantor Urusan Agama/KUA) in Central Mawasangka District, Central Buton Regency, in preventing early marriage. Early marriage remains a significant social and legal issue in several regions of Indonesia, including Southeast Sulawesi, due to factors such as cultural traditions, economic hardship, and limited access to education. The research applies a qualitative descriptive method, using interviews, documentation, and library research to analyze the preventive strategies implemented by KUA officials. Findings indicate that the KUA plays a strategic role not only in administering marriage registration but also in providing premarital counseling, community education, and coordination with local government agencies. The study also reveals several obstacles, including deeply rooted cultural norms, lack of awareness among parents, and limited resources for outreach programs. Nevertheless, the proactive engagement of KUA in socialization campaigns, religious lectures, and policy advocacy has contributed to a gradual reduction in early marriage cases. This study concludes that strengthening institutional capacity, enhancing inter-agency collaboration, and increasing public awareness are essential to achieving sustainable prevention.
Sejarah Pertumbuhan Dan Perkembangan Hadis Hidayat, Rahmat Nur; Abu Khair, Aiman; Palangkey, Rahmi Dewanti; Miro, Abbas Baco
PILAR Vol. 16 No. 1 (2025): JURNAL PILAR, JUNI 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/fz3dh322

Abstract

Makalah ini membahas proses pertumbuhan dan perkembangan hadis sebagai sumber ajaran Islam kedua setelah Al-Qur'an, yang berlangsung sejak masa Nabi Muhammad SAW hingga era kontemporer. Kajian ini dimulai dengan definisi pertumbuhan dan perkembangan hadis, dilanjutkan dengan periodesasi historis yang dikemukakan oleh para ulama seperti M. Syuhudi Ismail dan Endang Sutari. Penelitian ini mengidentifikasi enam periode utama dalam sejarah hadis: masa kelahiran, penulisan, pembukuan, pentashihan, pengkajian, dan periode kontemporer. Masing-masing fase menunjukkan dinamika yang khas sesuai dengan konteks sosial, politik, dan intelektual umat Islam pada masanya. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan historis, untuk menelusuri evolusi hadis dari lisan ke tulisan, dari pengumpulan ke verifikasi, hingga integrasi dengan ilmu pengetahuan modern. Hasil kajian menunjukkan bahwa perkembangan hadis tidak hanya menjadi bukti keilmuan ulama terdahulu dalam menjaga otentisitas ajaran Islam, tetapi juga mencerminkan upaya kontekstualisasi hadis dalam menjawab tantangan zaman.
Teknik Periwayatan Hadis sebagai Landasan Pembelajaran Berbasis Sanad dalam Pendidikan Islam Palengkey, Rahmi Dewanti; Miro, Abbas Baco; Rahayu, Anita; Rahim, Sumarni
JURNAL PENA Vol 12 No 2 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/ctvzsz47

Abstract

This study aims to examine the technique of hadith transmission as the foundational basis for sanad-based learning in Islamic education. Hadith, as the second principal source of Islamic teachings after the Qur'an, requires a high degree of authenticity and validity in its transmission process. Utilizing a descriptive qualitative approach through library research, this study analyzes various transmission methods such as sima’, qira’ah, ijazah, munawalah, and others, along with the moral and intellectual requirements that must be met by narrators. The findings reveal that the techniques of hadith transmission not only function as a means of scholarly verification but also form an educational system emphasizing authoritative knowledge continuity, ethical values, and the spiritual bond between teacher and student. The sanad-based learning model plays a vital role in safeguarding the integrity of knowledge transmission, particularly amid the challenges of the digital era saturated with unverified information. Thus, integrating the principles of hadith transmission into today’s Islamic educational systems is highly relevant as a revitalization of classical Islamic educational traditions. Keywords: hadith transmission, sanad, Islamic education, knowledge transmission, learning.
Effectiveness of Religious Extracurricular Activities in Enhancing Students’ Spirituality: A Case Study of  SMP Negeri 23 Makassar Ramlianto, Ramlianto; Pewangi, Mawardi; Miro, Abbas Baco
Journal of Educational Sciences Vol. 9 No. 5 (2025): Journal of Educational Sciences
Publisher : FKIP - Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jes.9.5.p.4684-4694

Abstract

This study examines the effectiveness of religious extracurricular activities in enhancing students’ spirituality at SMP Negeri 23 Makassar. The background of this research lies in the phenomenon of students’ low spiritual awareness and limited participation in religious activities, despite the presence of Islamic education in formal classes. The purpose of this study is to analyze how extracurricular programs can improve students’ spiritual practices, moral behavior, and social awareness through structured non-formal education. A qualitative descriptive approach was applied, with data collected through observation, interviews, and documentation involving students, extracurricular mentors, Islamic education teachers, and school leaders. Data were analyzed using Miles and Huberman’s interactive model (data reduction, data display, and conclusion drawing). The results show that activities such as Qur’an recitation, congregational prayers, sermon training, and Islamic commemorations have significantly enhanced students’ worship habits, discipline, politeness, and social concern. The active role of teacher-mentors as role models and the school’s institutional support emerged as key factors for success, while limited time and unequal student participation remain challenges. In conclusion, religious extracurricular activities proved effective in enhancing students’ spirituality, indicating that non-formal programs are essential to strengthen character education in inclusive public schools.
Ontologi, Epistimologi dan Aksiologi Hadis Dalam Membangun Nilai-Nilai Pendidikan Islam Nurdin, Abdul Chaliq; Sulfiana, Sri; Miro, Abbas Baco; Palangkey, Rahmi Dewanti
AL-URWATUL WUTSQA: Kajian Pendidikan Islam Vol. 5 No. 1 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hadis Nabi merupakan salah satu materi penting dalam pendidikan islam. Merupakan sumber hukum kedua setelah al-qur’an. Oleh karena itu, mendalaminya memerlukan pendekatan yang lebih komprehensif diantaranya pendekatan filosofis yaitu ontologi, epistemologi, dan aksiologi, hal ini sangat berpengaruh dalam membangun nilai nilai pedidikan islam di kalangan peserta didik untuk menciptakan manusia yang memilki pemahaman agama yang baik dan berakhlak mulia di tengah tantangan modernitas dan pengaruh globalisasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis literatur yang relevan. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pendekatan filosofis dalam pemahaman hadis untuk membangun nilai nilai pendidikan islam. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari pemahaman hadis secara ontologi, epistemologi, dam aksiologi, dengan penerapan filosofis tersebut dalam pembelajran hadis, maka akan memunculkan minat siswa dalam mempelajarinya disebabkan strategi yang relevan dengan perkembangan siswa, sehingga nilai nilai filosofis tersebut dapat nampak dari sikap ontologi berupa integritas, sifat epistemologi berupa kejujuran, dan aksiologi berupa tanggung jawab dan amanah. Oleh karena itu akan menumbuhkan nilai nilai pendidikan islam yang terealisasi dalam kehidupan sehari hari siswa, dan tercipta generasi yg kuat cerdas dan berakhlak mulia.
Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Hadis Hamzah, Nurfadhillah H.; Irawan, Marina Masdayanti; Palangkey, Rahmi Dewanti; Miro, Abbas Baco
IQRA : JURNAL PENDIDIKAN ISLAM Vol. 3 No. 2 (2023)
Publisher : IQRA : JURNAL PENDIDIKAN ISLAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini membahas sejarah pertumbuhan dan perkembangan hadis, yang merupakan sumber hukum dan pedoman kehidupan bagi umat Islam. Hadis merujuk pada perkataan, tindakan, dan persetujuan Nabi Muhammad SAW. Sejak awal mula munculnya Islam, hadis menjadi penting dalam menjaga keutuhan ajaran agama dan memahami praktik-praktik yang diajarkan oleh Nabi Muhammad. Artikel ini melacak perjalanan sejarah hadis dari masa hidup Nabi hingga masa kini, menggambarkan upaya para ahli hadis dalam mengumpulkan, mengklasifikasikan, dan menguji keabsahan hadis, serta dampaknya terhadap pemahaman dan aplikasi hadis dalam kehidupan sehari-hari umat Islam. Penelusuran dimulai dengan masa awal Islam dan kehidupan Nabi Muhammad, di mana hadis secara lisan menjadi sumber utama ajaran Islam. Kemudian, pembahasan meliputi periode pemilihan dan pengumpulan hadis pada masa Khulafaur Rasyidin, perkembangan ilmu hadis sebagai disiplin ilmu, periode pembaharuan hadis, serta peran hadis dalam kehidupan umat Islam modern. Dalam konteks kontemporer, hadis masih menjadi sumber penting untuk memahami praktik agama dan menghadapi tantangan interpretasi dan aplikasi hadis. Artikel ini memberikan pemahaman mendalam tentang sejarah hadis, menggambarkan usaha pemeliharaan keautentikan hadis, serta memberikan wawasan tentang peran hadis dalam kehidupan umat Islam saat ini