Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG (MKJP) DI KELURAHAN WEK 1 KECAMATAN BATANGORU KABUPATEN TAPANULI SELATAN TAHUN 2025 Mutia, Fatma; Masnawati; Nasution, Nur Arfah; Lubis, Arisa Harfa Said; Siregar, Yuliarisyah
Jurnal Kesehatan Ilmiah Aufa Royhan Vol 10 No 1 (2025): Vol. 10 No. 1 Juni 2025
Publisher : Universitas Aufa Royhan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/health.v10i1.2052

Abstract

Rencana Prembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024, menunjukkan bahwa BKKBN melakukan penggarapan KBKR pada permasalahan tingginya akseptor KB yang putus pakai dan rendahnya pemakaian KB MKJP. Wanita yang tidak mau menggunakan KB sebanyak 23 % dan di kalangan pria sebanyak 32 %. Penilitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) di Kelurahan Wek 1 Kecamatan Batangtoru tahun 2025. Jenis penelitian yamg digunakan adalah kuantitatif dengan desain penelitian survey analitik dan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian sebanyak 63 orang dengan teknik total sampling, data diperoleh menggunakan kuesioner dengan uji statistik chi-square pada pengujian (α = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan responden baik sebanyak 23 orang(36,5%), tidak mendapat dukungan suami sebanyak 33 orang (52,4%) dan mendapat dukungan petugas lapangan keluarga berencana (PLKB) sebanyak 39 orang (61,9%). Uji statistik membuktikan pengetahuan berhubungan dengan penggunaan MKJP (P=0,000 atau p<0,005), dukungan suami berhubungan dengan penggunaan MKJP(P=0,000 atau p<0,005) dan dukungan petugas lapangan keluarga berencana (PLKB) berhubungan terhadap penggunaan MKJP (P=0,000 atau p<0,005). Berdasarkan hasil penelitian diharapkan agar WUS lebih mencari informasi dan dukungan dari suami maupun PLKB sebagai pertimbangan menentukan alat kontrasepsi. Kata Kunci : MKJP, Pengetahuan, Dukungan Suami, Dukungan Ptugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB)
Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengobatan Gratis pada Lansia di Desa Lubuk Raya LUBIS, ARISA HARFA SAID; Novita Sari Batubara; Fatma Mutia; Nur Hamimah Harahap; Nur Arfah Nasution; Dinda Wulandari Nasution; Sumarni Romadhon; Yulia Vera
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol. 6 No. 2 (2024): Vol. 6 No. 2 Agustus 2024
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/jpma.v6i2.1530

Abstract

Kesehatan merupakan keadaan yang harus dimiliki oleh manusia secara fisik ataupun mental agar dapat menjalankan aktivitas sehari-hari secara ideal terkhususnya pada Lansia merupakan penduduk beresiko tinggi untuk terjadinya berbagai macam penyakit degeneratif, yang berkaitan dengan proses penuaan, seperti stroke, hipertensi dan diabetes melitus. Banyak dari masyarakat yang tidak menyadari akan perlunya memeriksakam kesehatan lebih rutin dan mengatur gaya hidup yang baik. Pengabdian masyarakat ini bertujuan agar masyarakat semakin sadar akan perlunya memeriksakan diri sendiri dan keluarga terutama pada lansia. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah pengobatan gratis serta adanya edukasi kesehatan dengan penyuluhan dan dilakukan kegiatan pemeriksaan kesehatan seperti mengukur tekanan darah, cek gula darah, cek kolesterol dan asam urat. Jumlah peserta kegiatan ini adalah 40 orang. Kegiatan ini dilakukan dengan berkoordinasi dengan aparat desa dengan jajarannya yang dilanjutkan dengan pemeriksaan dan pengobatan gratis dimana adanya edukasi kesehatan dengan penyuluhan dan dilakukan kegiatan pemeriksaan kesehatan seperti mengukur tekanan darah, cek gula darah, cek kolesterol dan asam urat yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dan akrirnya pemebrian obat. Kesimpulan dengan adanya pengobatan gratis ini dapat membantu masyarakat khususnya lansia dalam mendeteksi dini terhadap status kesehatannya. Kata kunci : Pengobatan Gratis, Pemeriksaan Kesehatan, Lansia
PENINGKATAN PENGETAHUAN REMAJA PEREMPUAN MENGENAI VULVA HYGIENE DALAM UPAYA PROMOTIF DAN PREVENTIF DI SMP 6 KOTA PADANGSIDIMPUAN Nasution, Nur Arfah; Lubis, Arisa Harfa Said; Siregar, Miftahul Khoiriyah; Simamora, Asnil Adli; Mutia, Fatma; Diningsih, Ayus; Pulungan, Riski
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol. 6 No. 2 (2024): Vol. 6 No. 2 Agustus 2024
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Organ reproduksi merupakan salah satu organ tubuh yang sensitif dan memerlukan perawatan khusus. Pengetahuan dan perawatan yang baik merupakan faktor penentu dalam memelihara kesehatan reproduksi. Salah satu gejala terjadinya kelainan atau penyakit pada organ reproduksi adalah Keputihan. Berdasarkan data penelitian tentang kesehatan reproduksi wanita menunjukkan 75% wanita di dunia pasti menderita keputihan, paling tidak sekali dalam hidupnya. Sedangkan wanita Indonesia sendiri 75% pasti mengalami keputihan minimal satu kali dalam hidupnya. Lebih dari 70% wanita Indonesia mengalami keputihan yang disebabkan oleh jamur dan parasit seperti cacing kremi atau protozoa (Trichomonas vaginalis). Bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan adalah penyuluhan kesehatan tentang vulva hygiene. Penyuluhan Kesehatan dilakukan untuk menjelaskan secara mendalam tentang vulva hygiene, termasuk defenisi, penyebab, gejala, pencegahan, penatalaksanaan dan dampaknya pada kehidupan sehari-hari. Penyuluhan ini dilakukan pada siswi di SMP 6 Kota Padangsidimpuan penyuluhan ini dilakukan dengan metode ceramah,Tanya jawab kemudian dilanjutkan dengan diskusi dengan siswi .dengan diadakannya penyuluhan ini siswi perempuan di SMP 6 Kota Padangsidimpuan dapat disimpulkan bahwa penyuluhan kesehatan tentang vulva hygiene terbukti dapat meningkatkan pengetahuan peserta penyuluhan tentang vulva hygiene pada remaja perempuan di sekolah. Tujuan Pengabdian: untuk meningkatkan Pengetahuan Remaja Perempuan Mengenai Vulva Hygiene
PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG SEKS BEBAS DAN PENCEGAHANNYA PADA REMAJA DI MAN 2 MODEL PADANGSIDIMPUAN Mutia, Fatma; Masnawati; Lubis, Arisa Harfa Said; Ahmad, Haslinah; Siregar, Yuli Arisyah; Nasution, Nur Arfah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol. 6 No. 2 (2024): Vol. 6 No. 2 Agustus 2024
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perilaku seks bebas memang bertentangan dengan budaya bangsa. Namun faktanya, berdasarkan beberapa data penelitian menunjukkan bahwa perilaku seks bebas remaja di Indonesia cukup mengkhawatirkan. Di Indonesia, ada sekitar 4,5% remaja laki-laki dan 0,7% remaja perempuan usia 15- 19 tahun yang mengaku pernah melakukan seksual pranikah. Kegiatan pengabdian masyarakat ini berupa pemberian pendidikan kesehatan melalui penyuluhan kepada remaja tentang perilaku seks bebas. Hasil yang diperoleh dari kegiatan masyarakat ini sebelum dilakukan penyuluhan, pengetahuan peserta mayoritas berada dalam kategori cukup yaitu sebanyak 46%, peserta dengan pengetahuan kurang sebanyak 37% dan hanya 17% peserta yang memiliki pengetahuan baik tentang perilaku seks bebas. Penyuluhan kesehatan tentang seks bebas dilakukan dengan bantuan media power point, selama kegiatan berlangsung peserta terlihat tertarik dalam mendengarkan penyuluhan yang diberikan. Kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah peserta aktif dan antusias untuk mengikuti kegiatan penyuluhan yang diberikan dan mampu menjawab pertanyaan yang diberikan. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa peserta paham dengan materi yang disampaikan, hal ini menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta tentang perilaku seks bebas.yang disampaikan.
PENYULUHAN PENCEGAHAN SEKS BEBAS PADA REMAJA DI ERA DIGITALISASI Nasution, Nur Arfah; Lubis, Arisa Harfa Said; Mutia, Fatma; Ritonga, Nefonavratilova; Ritonga, Sukhri Herianto
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol. 7 No. 1 (2025): Vol. 7 No 1 April 2025
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/jpma.v7i1.1934

Abstract

Seks bebas adalah hubungan seksual yang dilakukan di luar perkawinan, baik suka sama suka maupun dalam dunia prostitusi, seperti kencan mesra, pacaran, hubungan seksual, tetapi perilaku dianggap tidak sesuai dengan norma karena belum dilakukan oleh remaja. adalah pengalaman seksualitas. Di Indonesia, ada sekitar 4,5% remaja laki-laki dan 0,7% remaja perempuan usia 15- 19 tahun yang berterus terang pernah melakukan seks pranikah. Di antara anak muda berusia 15-19 tahun, kencan pertama adalah berusia 15-17 tahun. Sekitar 33,3% anak perempuan dan 34,5% anak laki- laki yang berusia 15-19 tahun mulai berpacaran sebelum berusia 15 tahun. Catatan angka komulatif penderita Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) hingga tahun 2020 oleh Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Sumatera Utara 126 penderita. Terdiri dari 93 HIV, 33 AIDS dan 26 di antaranya meninggal dunia. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini mempunyai tujuan memberikan penyuluhan kesehatan terkait pentingnya bahaya seks bebas pada remaja serta pencegahan seks bebas di era digitalisasi ini. Kegiatan diikuti oleh 30 siswa/i Pondok Pesantren Mardhatillah. Metode yang digunakan yaitu teknik ceramah dan diskusi bersama. Hasil pengukuran sebelum dan setelah diberikannya sosialisasi di dapatkan bahwa sekitar 95% dari peserta sudah mengerti tentang pencegahan seks bebas pada remaja di era digitalisasi.
The use of policresulen concentrate in the management of hypergranulation in diabetic foot ulcers: A case report Ritonga, Sukhri Herianto; Rangkuti, Juni Andriani; Lubis, Arisa Harfa Said; Nasution, Nur Arfah
JKKI : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia JKKI, Vol 16, No 2, (2025)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/JKKI.Vol16.Iss2.art15

Abstract

Diabetic foot ulcers are a severe complication of diabetes, causing pain, infection risk, and reduced quality of life. Timely and effective wound management is crucial to prevent delayed healing, which may ultimately result in amputation. One of the complications often encountered in diabetic foot ulcers is hypergranulation tissue. Policresulen, known for its hemostatic and antimicrobial properties, presents a potential option for managing hypergranulation. This case report explores the effects of applying policresulen concentrate to a diabetic foot ulcer complicated by hypergranulation tissue. The case involved a 61-year-old male patient with a 15-year history of diabetes mellitus which developed a diabetic foot ulcer two years prior. Despite 10 months of various treatments, wound healing remained suboptimal due to persistence hypergranulation tissue. Policresulen concentrate was applied every three days for a total of 16 wound care sessions, and healing progress was evaluated using the Bates-Jensen Wound Assessment Tool. Over the course of treatment, the hypergranulation tissue gradually diminished, and the wound progressively closed until complete epithelialization was achieved. This case demonstrates that policresulen concentrate may be effective in managing hypergranulation and facilitating wound closure in diabetic foot ulcers. No adverse effects were observed during the treatment period.