Claim Missing Document
Check
Articles

Determinan Stunting pada Balita di Kecamatan Padangsidimpuan Selatan Kota Padangsidimpuan : Determinants of Stunting in Toddlers in South Padangsidimpuan District, Padangsidimpuan City Juni Andriani Rangkuti; Anto J. Hadi; Haslinah Ahmad; Ridwan Amiruddin; Owildan Wisudawan
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 4: APRIL 2023 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v6i4.3381

Abstract

Latar belakang: Stunting merupakan salah satu masalah gizi dan kesehatan secara global baik di negara maju maupun negara berkembang. Prevalensi stunting di Indonesia pada tahun 2021 sebanyak 24,2% dan Sumatera Utara 25,8% serta Kota Padangsidimpuan 32,1%. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor determinan stunting pada balita di Kecamatan Padangsidimpuan Selatan Kota Padangsidimpuan Metode: Kecamatan Padangsidimpuan Selatan pada bulan November sampai dengan Desember 2022. Populasi pada penelitian ini seluruh balita yang ada di kecamatan Padangsidimpuan Selatan sebanyak 6.120 balita dan sampel adalah sebagian balita yang ada di kecamatan Padangsidimpuan Selatan yang ditentutakan dengan menggunakan rumus besar sampel Yamane sebanyak 375 balita dengan teknik pengambilan sampel secara Quota Sampling dan simple random sampling. Hasil: Hasil penelitian ini diperoleh bahwa Panjang badan lahir (p=0,001), berat badan lahir (p=0,020), status ekonomi (p=0,001) berhubungan kejadian stunting pada balita dan variabel yang paling berhubungan adalah panjang badan lahir dengan Exp (B) =7,371. Kesimpulan: Ditemukan bahwa kejadian stunting pada balita disebabkan oleh faktor panjang badan lahir, berat badan lahir jarak kelahiran dan status ekonomi. Sehingga diperlukan upaya pencegahan stunting yang proaktif dengan menggerakkan keluarga balita untuk aktif memanfaatkan posyandu.
PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG GIZI SAAT MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI DI UNIVERSITAS AUFA ROYHAN Anto J Hadi; Halinah Ahmad; Juni Andriani; Arisa; Nurhamimah
AMALIAH: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 5 No. 1 (2021): Amaliah: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LP2M UMN AL WASHLIYAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32696/ajpkm.v5i1.2089

Abstract

Remaja mempunyai kebutuhan nutrisi yang special karena pada saat tersebut terjadi pertumbuhan yang pesat dan terjadi perubahan kematangan fisiologis sehubungan dengan timbulnya pubertas. Perubahan pada masa remaja akan mempengaruhi kebutuhan dalam penggunaan gizi. Gizi pada saat menstruasi diperlukan untuk proliferasi jaringan endometrium, pada prinsipnya gizi pada saat mentruasi harus memperhatikan pola makan seimbang sesuai dengan kebutuhan. Tujuan dari pengabdian ini untuk memberikan pengetahuan, kesadaran serta motivasi bagi remaja putri tentang kesehatan reproduksi dan gizi yang perlukan pada saat menstruasi. Pengabdian ini menggunkan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab dengan menggunakan slide show power point, poster, LCD, serta sound system. Hasil dari pengabdian ini terlihat antusias dari para remaja putri mengikuti penyuluhan di Universitas Aufa Royhan tersebut dapat mengikuti penyuluhan dengan begitu banyak memberikan pertanyaan seputar Gizi yang diperlukan saat menstruasi yang disampaikan pemateri. Kesimpulan dari kegiatan ini para remaja putri yang mengikuti penyuluhan ini sudah mengetahui serta termotivasi untuk lebih memperhatikan gizi yang dikomsumsinya pada saat menstruasi.
PENYULUHAN TENTANG IMUNISASI PADA BALITA DI DESA PINTU LANGIT KECAMATAN AN PADANGSIDIMPUAN ANGKOLA JULU TAHUN 2023 nur aliyah rangkuti; Khoirunnisah Hasibuan; Juni Andriani Rangkuti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol 5 No 1 (2023): Vol. 5 No. 1 April 2023
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/jpma.v5i1.1011

Abstract

ABSTRACT Immunization is the process of giving a substance called a vaccine into a person's body with the aim of forming immunity against a certain disease. The form of activity carried out is health education counseling about the benefits of immunization in infants and toddlers. This extension activity lasted for 120 minutes and was carried out in Pintu Langit Village, Padangsidimpuan Angkola Julu District. The purpose of this activity is to provide counseling to mothers who have children under five. Counseling in the form of presentations, providing posters, carrying out immunization activities for toddlers. The number of participants in the activity was 38 people. The results of community service regarding immunization can be in the form of increasing public knowledge and awareness regarding the importance of immunization and increasing the number of people who carry out immunizations. The counseling activities carried out went well and in an orderly manner, this activity was carried out in Puntu Langit Village, which is in the working area of Pintu Langit Health Center. The people who took part in the activity seemed enthusiastic in participating in counseling activities about health checks. It is hoped that the community, especially mothers who have toddlers, will already know the benefits of the activities carried out and routine health checks for toddlers and will make visits for health checks in the following month. Imunisasi adalah proses memberikan suatu zat yang disebut vaksin ke dalam tubuh seseorang dengan tujuan untuk membentuk kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu. Bentuk kegiatan Yang dilakukan yaitu Penyuluhan pendidikan kesehatan tentang manfaat imunisasi pada bayi dan balita. Kegiatan penyuluhan ini berlangsung selama 120 menit ini dilaksanakan di desa Pintu Langit Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu. Adapun tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan penyuluhan kepada ibu yang memiliki anak balita. Penyuluhan berupa presentase, pemberian poster, melakukan kegiatan pemberian imunisasi pada balita. Jumlah peserta kegiatan berjumlah 38 orang. Hasil pengabdian masyarakat tentang imunisasi dapat berupa peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya imunisasi serta meningkatnya jumlah masyarakat yang melakukan imunisasi. Kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan berjalan dengan baik dan tertib, kegiatan ini dilaksanakan di Desa Puntu Langit yang berada wilayah kerja Puskesmas Pintu Langit. Masyarakat yang mengikuti kegiatan telihat antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan tentang pemeriksaan kesehatan. Diharapkan kepada masyarakat terutama ibu yang memiliki balita sudah mengetahui manfaat dari kegaiatan yang dilakukan serta rutin pemeriksaan kesehatan balita serta akan melakukan kunjungan untuk pemeriksaan kesehatan pada bulan berikutnya.
APLIKASI SKRINING AUSDRISK (THE AUSTRALIAN TYPE 2 DIABETES RISK ASSESSMENT TOOL) MODIFIKASI PADA KARYAWAN UNIVERSITAS AUFA ROYHAN PADANGSIDIMPUAN Sukhri Herianto Ritonga; Juni Andriani Rangkuti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol 4 No 3 (2022): Vol. 4 No. 3 Desember 2022
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/jpma.v4i3.937

Abstract

Jumlah penderita diabetes mellitus terus meningkat dari waktu ke waktu, termasuk diabetes mellitus tipe 2. Hal ini membutuhkan perhatian serius dari semua kalangan untuk mencegah pertambahan jumlah penderita diabetes mellitus ini. Salah satunya adalah melalui upaya deteksi dini pada masyarakat dengan kelompok usia kurang dari 40 tahun. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendeteksi penderita diabetes mellitus tipe 2 pada karyawan Universitas Aufa Royhan Padangsidimpuan. Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan pendekatan aplikasi skrining. Partisipan pada kegiatan ini adalah karyawan Universitas Aufa Royhan Padangsidimpuan yang berusia kurang dari 40 tahun dengan jumlah total yang terlibat adalah 21 orang. Instrumen yang digunakan dalam deteksi dini penderita diabetes mellitus tipe 2 ini AUSDRISK (The Australian Type 2 Diabetes Risk Assessment Tool). Hasil kegiatan ini adalah 8 orang partisipan (38,10%) memiliki resiko tinggi untuk menderita DM tipe 2. Kemudian setelah dikonfirmasi melalui pemeriksaan kadar gula darah sewaktu, diperoleh hasil bahwa 1 partisipan (12,5%) dari kelompok resiko tinggi terkonfirmasi telah menderita diabetes mellitus, sedangkan 6 partisipan (75%) dari kelompok resiko tinggi tersebut belum pasti DM. Skrining menggunakan AUSDRISK ini dapat menjadi upaya dalam pencegahan terjadinya DM tipe 2 pada kelompok usia kurang dari 40 tahun, sehingga dapat memberikan intervensi secepat mungkin pada kelompok yang memiliki resiko tinggi.
PENYULUHAN TENTANG SIKAT GIGI DI TKIT BUNAYYA KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2021 nur aliyah rangkuti; Nefonavratilova - Ritonga; Juni Andriani Rangkuti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol 3 No 3 (2021): Vol. 3 No. 3 Desember 2021
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/jpma.v3i3.517

Abstract

Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya, sebab kesehatan gigi mulut akan mempengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Penyakit gigi dan mulut yang paling banyak ditemukan dimasyarakat luas yaitu karies gigi,karies tidak hanya terjadi pada orang dewasa tetapi dapat pula terjadi pada anak. Kegiatan penyuluhan ini berlangsung selama 120 menit ini dilaksanakan di TKIT Bunayya. Adapun tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan informasi dan edukasi kepada seluruh siswa TK. Penyuluhan berupa perkenalan, presentase, demonstrasi cara dan praktek langsung tentang bagaimana cara menyikat gigi. Jumlah peserta kegiatan berjumlah 87 orang. Saat kontrak waktu dengan pihak selokah, seluruh anak TKIT Bunayya di beritahukan untuk membawa sikat gigi sendiri. Penyuluhan dilakukan kepada siswa yang diawali dengan pembukaan oleh moderator selama 15 menit dengan menyampaikan salam pembukaan acara dan isi materi dan melaksanakan sikat gigi, hal ini disampaikan langsung oleh pemateri selama 60 menit. Hasil dari kegiatan penyuluhan kesehatan ini di lanjutkan dengan memberikan evaluasi kepada siswa. Terdapat 4 pertanyaan yang diberikan pada siswa dan siswa hampir rata-rata mengetahui dan mampu menjawab pertanyaan pertanyaan tersebut. Hanya saja siswa masih kesulitan dengan ilmu yang baru di dapat. Adapun kesimpulan dari kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan berjalan dengan baik oleh siswa kegiatan tampak antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan gosok gigi. Adapun saran dari kegiatan penyuluhan dapat dilakukan lebih sering agar siswa lebih mengetahui bagaimana cara gosok gigi yang benar.
PELAKSANAAN RENDAM KAKI DENGAN AIR GARAM UPAYA PENURUNAN SKALA NYERI REUMATIK PADA LANSIA DI PANTI JOMPO BASILAM Mei Adelina Harahap; Nur Aliyah Rangkuti; Juni Andriani Rangkuti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol 5 No 1 (2023): Vol. 5 No. 1 April 2023
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/jpma.v5i1.1010

Abstract

AbstractThe increasing number of elderly people creates problems, especially in terms of health and welfare of the elderly. The existence of disease affects the condition of a person's physical health which is one aspect that determines a person's quality of life. One of the changes in physical condition due to aging is in the musculoskeletal system, namely joint disorders which are common diseases that are very closely related to the aging process with the main symptom being pain. One of the diseases associated with pain in the joints and bones that the elderly commonly complain about due to pain that is felt to really interfere with activities is rheumatism. Rheumatism is a disease that attacks the joints and bones or the supporting tissues around the joints. Measures to treat pain in rheumatism using non-pharmacological techniques, namely by soaking the feet in salt water. Salt water is known to reduce the inflammatory effect on the joints so that the pain is reduced. The methods used are providing information (lectures) and carrying out foot soaks with salt water in an effort to reduce the rheumatic pain scale. The implementation was carried out at the Basilam Nursing Home in March 2023 which was attended by 12 elderly people suffering from rheumatism. This activity was carried out well and even the participants looked enthusiastic and hoped that the implementation of foot soaks with salt water could reduce the rheumatic pain scale and prevent complications in the elderlyAbstrakMeningkatnya jumlah lansia menimbulkan masalah terutama dari segi kesehatan dan kesejahteraan lansia. Keberadaan penyakit mempengaruhi kondisi kesehatan fisik seseorang yang merupakan salah satu aspek yang menentukan kualitas hidup seseorang. Salah satu perubahan kondisi fisik karena menua adalah pada sistem muskuloskeletal yaitu gangguan pada persendian yang merupakan penyakit yang sering dijumpai yang sangat erat hubungannya dengan proses menua dengan gejala utama nyeri. Salah satu penyakit yang berhubungan dengan nyeri pada persendian dan tulang yang biasa dikeluhkan lansia akibat nyeri yang dirasakan sangat mengganggu aktivitas adalah reumatik. Rematik adalah penyakit yang menyerang sendi dan tulang atau jaringan penunjang sekitar sendi. Tindakan untuk mengatasi nyeri pada Rematik dengan menggunakan teknik non farmakologi yaitu dengan rendam kaki dengan air garam. Air garam diketahui mengurangi efek inflamasi pada sendi sehingga rasa nyerinya berkurang.Metode yang digunakaan adalah memberikan informasi (ceramah) dan melaksanakan rendam kaki dengan air garam upaya menurunkan skala nyeri reumatik. Pelaksanaan di lakukan di Panti Jompo Basilam pada bulan Maret 2023 yang diikuti oleh 12 lansia yang menderita reumatik. Kegiatan ini terlaksana dengan baik bahkan para peserta terlihat antusias dan mengharapkan pelaksanaan rendam kaki dengan air garam dapat menurunkan skala nyeri reumatik dan dapat mencegah kompilkasi pada lansia.
PENYULUHAN TENTANG PENTINGNYA IMUNISASI PADA ANAK DI DESA LABUHAN LABO TAHUN 2022 Nur aliyah rangkuti; Nefonavratilova Ritonga; Juni Andriani Rangkuti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol 4 No 1 (2022): Vol.4 No. 1 April 2022
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/jpma.v4i1.730

Abstract

ABSTRAK Imunisasi merupakan hal yang wajib diberikan pada bayi usia 0-9 bulan. Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit atau usaha untuk memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin kedalam tubuh guna merangsang pembuatan anti bodi yang bertujuan untuk mencegah penyakit tertentu. Sasaran pengabdian ini ibu yang memiliki bayi dan anak balita sebanyak 25 orang di desa Labuhan Labo. Tujuan kegiatan untuk meningkatkan pengatahun dan kesadaran ibu tentang imunisasi. Kegitan yang dilakukan yaitu penyuluhan. Hasil dari kegiatan ini, Setelah dilakukan penyuluhah tentang imunisasi pada anak, manyarakat mengetahui tentang imunisasi yang diberikan pada anaknya. Hasil peninjauan kembali pengabdian kepada masyarakat ibu-ibu sudah banyak yang datang ke posyandu untuk memeriksakan kesehatan anaknya terutama melakukan imunisasi. Kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan berjalan dengan baik oleh ibu, kegiatan tampak antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan pemenuhan manfaat imunisasi pada bayi dan balita. Hal ini dibuktikan dengan antusias ibu hamil menjalankan kegiatan dengan teratur dan tertib juga mendengarkan penyuluhan tentang manfaat imunisasi pada bayi dan balita. Kata kunci : Imunisasi, Anak ABSTRACT Immunization is mandatory for infants aged 0-9 months. Immunization is an effort to actively generate or increase a person's immunity against a disease or an attempt to provide immunity to infants and children by introducing vaccines into the body to stimulate the manufacture of antibodies aimed at preventing certain diseases. The target of this service is mothers who have babies and toddlers as many as 25 people in Labuhan Labo village. The purpose of the activity is to increase knowledge and awareness of mothers about immunization. The activity carried out is counseling. The results of this activity, After counseling about immunization to children, the community knows about immunizations given to their children. The results of the review of community service, many mothers have come to the posyandu to check the health of their children, especially immunizations. The counseling activities carried out went well by the mother, the activities seemed enthusiastic in participating in counseling activities to fulfill the benefits of immunization for infants and toddlers. This is evidenced by the enthusiasm of pregnant women carrying out activities in an orderly and orderly manner as well as listening to counseling about the benefits of immunization for infants and toddlers. Keyword : Immunization, Child
PENYULUHAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT SELAMA MASA PANDEMI COVID 19 Mei Adelina Harahap; Nur Aliyah Rangkuti; Juni Andriani Rangkuti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol 4 No 2 (2022): Vol.4 No. 2 Agustus 2022
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/jpma.v4i2.833

Abstract

Promosi kesehatan merupakan esensi dari peran tenaga kesehatan yang sebenarnya berdampak positif dalam upaya meningkatkan peran serta masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatan. Membiasakan pola hidup bersih dan sehat perlu diterapkan mulai dari sekarang, terutama di masa wabah Covid-19 ini. Pembiasaan PHBS bermaksud memberikan kegiatan rutin bagi seseorang terkait dengan pola hidup bersih dan sehat sehingga menjadi kebiasaan (Wiranata, 2020). Peran orang tua sangat penting dan berpengaruh dalam pembiasaan pola hidup bersih dan sehat dalam keluarga. Orang tua berkewajiban menentukan pilihan pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi anggota keluarga seperti mengkonsumsi berbagai jenis makanan bergizi, dukungan emosional, aktivitas sehari-hari (aktivitas fisik), dan kualitas lingkungan (Inderan dan Weta, 2018). Oleh karena itu, pembiasaan pola hidup bersih dan sehat bagi anggota keluarga khususnya dan masyarakat selama wabah Covid-19 dapat berupa edukasi, baik berbasis teori maupun praktik langsung. Jika masyarakat membiasakan pola hidup bersih dan sehat sejak dini, maka secara tidak langsung masyarakat telah berperan aktif dalam memerangi COVID-19 di Indonesia. Kata Kunci : Perilaku Hidup Bersih, Sehat Abstract Health promotion is the essence of the role of health workers who actually have a positive impact in an effort to increase community participation in improving the health status . Getting used to a clean and healthy lifestyle needs to be applied from now on, especially during this Covid-19 outbreak. PHBS habituation intends to provide a routine activity for someone related to a clean and healthy lifestyle so that it becomes a habit (Wiranata, 2020). The role of parents is very important and influential in the habituation of a clean and healthy lifestyle in the family. Parents are obliged to determine the choice of quality health services for family members such as consuming various types of nutritious food, emotional support, activities of daily living (physical activity), and environmental quality (Inderan and Weta, 2018). Therefore, habituation of a clean and healthy lifestyle for family members in particular and the community during the Covid-19 outbreak can be in the form of education, both theory-based and direct practice. If people get used to a clean and healthy lifestyle from an early age, then indirectly the community has played an active role in fighting COVID- 19 in Indonesia.
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SENAM REUMATIK LANSIA DI PANTI JOMPO AL-YUSUFIYAH Mei Adelina Harahap; Juni Andriani Rangkuti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol 4 No 3 (2022): Vol. 4 No. 3 Desember 2022
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/jpma.v4i3.903

Abstract

Usia lanjut atau lanjut usia bukanlah merupakan suatu penyakit, meskipun hal tersebut dapat menimbulkan masalah sosial. Di beberapa negara, terutama di negara-negara maju umur harapan hidup telah bertambah panjang sehingga warga-warga yang berusia lebih dari 65 tahun juga bertambah. Adanya peningkatan jumlah penduduk usia lanjut tersebut menyebabkan perlunya perhatian pada para lansia agar lansia tidak hanya berumur panjang tetapi juga dapat menikmati masa tuanya dengan bahagia serta meningkatkan kualitas hidup mereka. Tanda-tanda masa tua disertai dengan adanya kemunduran-kemunduran kemampuan kerja panca indera, gangguan fungsi alat-alat tubuh, perubahan psikologi serta adanya berbagai penyakit. Dengan banyaknya perubahan yang terjadi pada lansia banyak pula masalah kesehatan yang dihadapi. Untuk mempertahankan kesehatan lansia-lansia tersebut perlu adanya upaya-upaya baik besifat perawatan, pengobatan, pola hidup sehat dan juga upaya lain seperti senam reumatik. Metode yang di gunakan ceramah dan kegiatan terapi aktivitas kelompok senaam reumatik lansia. Pelaksanaan di lakukan di Panti Jompo Al- Yusufiyah pada bulan Juni 2022 yang diikuti oleh 13 lansia yang menderita reumatik. Kegiatan ini terlaksana dengan dengan baik bahkan para peserta terlihat antusias dan mengharapkan kegiatan terapi aktivitas kelompok senam reumatik ini dapat dijadikan bukan hanya upaya menurunkan skala nyeri tapi juga dapat mencegahan kompikasi pada penderita reumatik. Old age or old age is not a disease, even though it can cause social problems. In several countries, especially in developed countries, life expectancy has increased so that citizens aged over 65 years are also increasing. The increase in the number of elderly population causes the need for attention to the elderly so that the elderly not only live long but can also enjoy their old age happily and improve their quality of life. Signs of old age are accompanied by declines in the ability of the five senses, impaired function of the organs, psychological changes and the presence of various diseases. With the many changes that occur in the elderly there are also many health problems they face. To maintain the health of the elderly, it is necessary to make good efforts in the form of treatment, medication, a healthy lifestyle and also other efforts such as rheumatic gymnastics. The method used is lectures and group activity therapy activities for the elderly rheumatic gymnastics. The implementation was carried out at the Al-Yusufiyah Nursing Home in June 2022 which was attended by 13 elderly people suffering from rheumatism. This activity was carried out well and even the participants looked enthusiastic and hoped that the therapy activities of the rheumatism exercise group could be used not only as an effort to reduce the pain scale but also to prevent complications in rheumatism sufferers.
PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG SIKAT GIGI PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH Mei Adelina; Juni Andriani Rangkuti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol 4 No 1 (2022): Vol.4 No. 1 April 2022
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/jpma.v4i1.731

Abstract

Kesehatan gigi dan mulut sesungguhnya merupakan bagian integral dari kesehatan tubuh secara keseluruhan yang tentunya tidak dapat dipisahkan dari kesehatan tubuh secara umum.Usia anak pra sekolah merupakan usian penting dalam pertumbuhan dan perkembangan fisik seseorang anak. Periode ini juga disebut sebagai periode kritis karena pada masa ini anak mulai mengembangkan kebiasaan yang biasanya menetap sampai dewasa.Salah satunya terjadi kebiasaan menyikat gigi. Menurut survey yang dilakukan , kebiasaan anak Indonesia untuk menyikat gigi dengan baik masih rendah. Perawatan gigi seperti menyigat gigi dianggap tidak terlalu penting, padahal manfaatnya sangat viral dalam menunjang kesehatan dan penampilan. Tujuan pengabdian nuntuk Meningkatkan pengetahuan anak pra sekolah tentang sikat gigi yang benar. Bentuk kegiatan yang dilakukan yaitu pendidikan kesehatan tentang sikat gigi pada anak usia pra sekolah . Kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan berjalan dengan baik , kegiatan tampak antusias dalam mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan tentang sikat gigi pada usia pra sekolah . Hal ini dibuktikan dengan antusias anak menjalankan kegiatan dengan teratur dan tertib juga mendengarkan pendidikan kesehtan tentang sikat gigi pada anak usia pra sekolah Dan Kegiatan demontrasi menyikat gigi dengan benar , menempel spanduk dan foto bersamaoleh panitia kegiatan dan anak. Kata Kunci :Sikat Gigi ,Anak Pra sekolah Abstract . Dental and oral health is actually an integral part of overall body health which of course cannot be separated from general body health. Pre-school age is an important age for a child's physical growth and development. This period is also referred to as the critical period because at this time children begin to develop habits that usually persist into adulthood. One of them occurs is the habit of brushing teeth. According to a survey conducted, the habit of Indonesian children to brush their teeth properly is still low. Dental care such as brushing teeth is considered not very important, even though the benefits are very viral in supporting health and appearance. The purpose of the service is to increase the knowledge of pre-school children about the correct toothbrush. The form of activity carried out is health education about toothbrushing for pre-school age children. The counseling activities that were carried out went well, the activities seemed enthusiastic in participating in health education activities about toothbrushing at the pre-school age. This is evidenced by the enthusiasm of children carrying out activities in an orderly and orderly manner as well as listening to health education about toothbrushing for pre-school age children and demonstration activities of brushing teeth properly, sticking banners and taking photos together by the activity committee and children. Keywords: Toothbrush, Preschool Children
Co-Authors AA, Abdullah Abdullah AA Adelina, Mei Adelina, Mei - Adi Antoni Aflah Lubis, Yuni Ahmad, Haslinah Ahmad, Haslinah HA Alprida Harahap Anto J Hadi Antoni, Adi Arinil Hidayah Ariona, Septi Arisa Aswan, Yulinda Aswan, Yulinda - Aulia, Nisa Ayuni Harahap, Alya Baik Rambe, Nur Batubara, Novita Sari Dalimunthe, Maharani Deliana Tarigan Dewi, Sri Sartika Sari Diningsih, Ayus Efrina Sahri Pulungan, Putri Gintings, Akhyar Fauzi Habibah, Nursalmah Hadi, Anto J. Hadi, Anto J. Halinah Ahmad Harahap, Alya Ayuni Harahap, Cory Harahap, Cory Linda Futri Harahap, Dewani Harahap, Mei Adelina Harahap, Rizki Noviyanti Harahap, Yanna Wari Hasibuan, Ahmad Safii Hasibuan, Elmi Sariani Hasibuan, Khoirunnisah Hasibuan, khoirunnisah - Hasibuan, Rido Haslina Hidayah, Arinil Insan, Hafni Nur J. Hadi, Anto Kahirani, Leli Khoirunnisah Hasibuan Lastari, Asdi Leli Khairani Liana Lubis, Arisa Harfa Said Lubis, Yuni Aflah manurung, dina mariana Massraini Daulay, Nanda Mei Adelina Mei Adelina Harahap Nafratilova Ritonga, Nevo Nanda Massraini Daulay Nasution, Ayannur nasution, ayannur - Nasution, Nur Arfah Nazlina, Nina Nefonavratilova Ritonga Nisa Aulia Nopita Yanti Sitorus Nugraeny, Lolita Nur Aliyah Rangkuti Nur Aliyah Rangkuti Nurhamimah Nursalmah Habibah Owilda Wisudawan Owildan Wisudawan Pulungan, Putri Efrina Sahri Ramadhini, Delfi Rambe, Muhammad Arsyad E Rambe, Nur Baik Rangkuti, Nur Aliyah Rantesalu, Matius Ratna Dewi Rido Hasibuan Ridwan Amiruddin Ritonga, Nefona fratilova Ritonga, Nefonafratilova Ritonga, Nefonavratilova - Ritonga, Sukhri Herianto Sallipadang, Edwinn Saskiyanto Manggabarani Septi Ariona Simamora, Asnil Adli Simamora, Febrina Angraini Siregar, Putri Khairani Siregar, Putri Runggu Suhartini Sujoko, Edy Utaminingtyas, Farida Vera, Yulia Wisudawan, Owilda Wiwi Wardani Tanjung Yuana, Putri Yulinda Aswan Yuni Aflah