Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

EDUKASI PEMENUHAN GIZI PADA IBU HAMIL DI DESA BARUAS KOTA PADANGSIDIMPUIAN: EDUKASI PEMENUHAN GIZI PADA IBU HAMIL DI DESA BARUAS KOTA PADANGSIDIMPUIAN Ahmad, Haslinah; mutia, Fatma; harahap, yana wari
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol. 6 No. 3 (2024): Vol. 6 No. 3 Desember 2024
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pregnancy is a time when nutritional needs become higher, and meeting these needs has a positive effect on the health of the mother and the unborn baby. Nutrition deserves special attention during pregnancy and breastfeeding because of the high nutritional needs and the important role of nutrition for the fetus and baby. This community service aims to make the community more aware of the importance of nutrition for pregnant women. The method used in this community service is to increase public knowledge about the meaning of nutrition, nutritional needs and nutritional goals for pregnant women. The number of participants in this activity is 30 people. This activity is carried out in coordination with village officials and their staff which is continued with free examinations and treatment where there is health education with counseling and health examination activities such as measuring blood pressure, checking lila, checking cholesterol and weighing weight carried out by health workers and finally education related to providing nutrition for pregnant women. Conclusion Counseling activities can be carried out more often so that pregnant women provide more nutrition for pregnant women. And counseling activities provide nutrition for pregnant women according to health requirements and can increase knowledge in terms of health.
Gambaran Pengetahuan Tentang Gizi Seimbang dan Status Gizi pada Warga Binaan Lapas Padangsidimpuan Kelas IIB Ramadhini, Delfi; Arbaiyah, Ita; Mutia, Fatma; Harahap, Fatimah Zahra; Nurhalimah Batubara
Jurnal Kesehatan Ilmiah Aufa Royhan Vol 10 No 1 (2025): Vol. 10 No. 1 Juni 2025
Publisher : Universitas Aufa Royhan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/health.v10i1.1617

Abstract

Menurut riset kesehatan dasar tahun 2018, ditemukan sebanyak 9,3%penduduk (usia>18 tahun) termasuk dalam kategori kurus, 13,6% berat badan lebih, dan 21,8% obesitas. Prevalensi obesitas di Indonesia menggambarkan bahwa seperlima dari penduduk berusia dewasa mengalami obesitas. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran pengetahuan tentang gizi seimbang dan status gizi pada Warga Binaan Lapas Padangsidimpuan Kelas IIB. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan desain deskriptif analitik. Sampel penelitian sebanyak 35 orang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Analisa data dilakukan secara univariat. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden berada pada umur dewasa akhir (36-45 tahun) sebanyak 37,1%, mayoritas responden pendidikan terakhir SMA sebanyak 57,1%, mayoritas pengetahuan responden kategori baik sebanya 45,7% dan mayoritas status gizi responden kategori normal sebanyak 48,6%. Disarankan kepada warga binaan lapas semakin menambah pengetahuannya mengenai gizi sehingga tetap dapat mempertahakannya status gizinya berada pada kategori normal, sedangkan pada pegawai lapas agar selalu memperhatikan menu makanan sehari-hari warga lapar.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG (MKJP) DI KELURAHAN WEK 1 KECAMATAN BATANGORU KABUPATEN TAPANULI SELATAN TAHUN 2025 Mutia, Fatma; Masnawati; Nasution, Nur Arfah; Lubis, Arisa Harfa Said; Siregar, Yuliarisyah
Jurnal Kesehatan Ilmiah Aufa Royhan Vol 10 No 1 (2025): Vol. 10 No. 1 Juni 2025
Publisher : Universitas Aufa Royhan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/health.v10i1.2052

Abstract

Rencana Prembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024, menunjukkan bahwa BKKBN melakukan penggarapan KBKR pada permasalahan tingginya akseptor KB yang putus pakai dan rendahnya pemakaian KB MKJP. Wanita yang tidak mau menggunakan KB sebanyak 23 % dan di kalangan pria sebanyak 32 %. Penilitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) di Kelurahan Wek 1 Kecamatan Batangtoru tahun 2025. Jenis penelitian yamg digunakan adalah kuantitatif dengan desain penelitian survey analitik dan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian sebanyak 63 orang dengan teknik total sampling, data diperoleh menggunakan kuesioner dengan uji statistik chi-square pada pengujian (α = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan responden baik sebanyak 23 orang(36,5%), tidak mendapat dukungan suami sebanyak 33 orang (52,4%) dan mendapat dukungan petugas lapangan keluarga berencana (PLKB) sebanyak 39 orang (61,9%). Uji statistik membuktikan pengetahuan berhubungan dengan penggunaan MKJP (P=0,000 atau p<0,005), dukungan suami berhubungan dengan penggunaan MKJP(P=0,000 atau p<0,005) dan dukungan petugas lapangan keluarga berencana (PLKB) berhubungan terhadap penggunaan MKJP (P=0,000 atau p<0,005). Berdasarkan hasil penelitian diharapkan agar WUS lebih mencari informasi dan dukungan dari suami maupun PLKB sebagai pertimbangan menentukan alat kontrasepsi. Kata Kunci : MKJP, Pengetahuan, Dukungan Suami, Dukungan Ptugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB)
PENINGKATAN PENGETAHUAN REMAJA PEREMPUAN MENGENAI VULVA HYGIENE DALAM UPAYA PROMOTIF DAN PREVENTIF DI SMP 6 KOTA PADANGSIDIMPUAN Nasution, Nur Arfah; Lubis, Arisa Harfa Said; Siregar, Miftahul Khoiriyah; Simamora, Asnil Adli; Mutia, Fatma; Diningsih, Ayus; Pulungan, Riski
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol. 6 No. 2 (2024): Vol. 6 No. 2 Agustus 2024
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Organ reproduksi merupakan salah satu organ tubuh yang sensitif dan memerlukan perawatan khusus. Pengetahuan dan perawatan yang baik merupakan faktor penentu dalam memelihara kesehatan reproduksi. Salah satu gejala terjadinya kelainan atau penyakit pada organ reproduksi adalah Keputihan. Berdasarkan data penelitian tentang kesehatan reproduksi wanita menunjukkan 75% wanita di dunia pasti menderita keputihan, paling tidak sekali dalam hidupnya. Sedangkan wanita Indonesia sendiri 75% pasti mengalami keputihan minimal satu kali dalam hidupnya. Lebih dari 70% wanita Indonesia mengalami keputihan yang disebabkan oleh jamur dan parasit seperti cacing kremi atau protozoa (Trichomonas vaginalis). Bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan adalah penyuluhan kesehatan tentang vulva hygiene. Penyuluhan Kesehatan dilakukan untuk menjelaskan secara mendalam tentang vulva hygiene, termasuk defenisi, penyebab, gejala, pencegahan, penatalaksanaan dan dampaknya pada kehidupan sehari-hari. Penyuluhan ini dilakukan pada siswi di SMP 6 Kota Padangsidimpuan penyuluhan ini dilakukan dengan metode ceramah,Tanya jawab kemudian dilanjutkan dengan diskusi dengan siswi .dengan diadakannya penyuluhan ini siswi perempuan di SMP 6 Kota Padangsidimpuan dapat disimpulkan bahwa penyuluhan kesehatan tentang vulva hygiene terbukti dapat meningkatkan pengetahuan peserta penyuluhan tentang vulva hygiene pada remaja perempuan di sekolah. Tujuan Pengabdian: untuk meningkatkan Pengetahuan Remaja Perempuan Mengenai Vulva Hygiene
PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG SEKS BEBAS DAN PENCEGAHANNYA PADA REMAJA DI MAN 2 MODEL PADANGSIDIMPUAN Mutia, Fatma; Masnawati; Lubis, Arisa Harfa Said; Ahmad, Haslinah; Siregar, Yuli Arisyah; Nasution, Nur Arfah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol. 6 No. 2 (2024): Vol. 6 No. 2 Agustus 2024
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perilaku seks bebas memang bertentangan dengan budaya bangsa. Namun faktanya, berdasarkan beberapa data penelitian menunjukkan bahwa perilaku seks bebas remaja di Indonesia cukup mengkhawatirkan. Di Indonesia, ada sekitar 4,5% remaja laki-laki dan 0,7% remaja perempuan usia 15- 19 tahun yang mengaku pernah melakukan seksual pranikah. Kegiatan pengabdian masyarakat ini berupa pemberian pendidikan kesehatan melalui penyuluhan kepada remaja tentang perilaku seks bebas. Hasil yang diperoleh dari kegiatan masyarakat ini sebelum dilakukan penyuluhan, pengetahuan peserta mayoritas berada dalam kategori cukup yaitu sebanyak 46%, peserta dengan pengetahuan kurang sebanyak 37% dan hanya 17% peserta yang memiliki pengetahuan baik tentang perilaku seks bebas. Penyuluhan kesehatan tentang seks bebas dilakukan dengan bantuan media power point, selama kegiatan berlangsung peserta terlihat tertarik dalam mendengarkan penyuluhan yang diberikan. Kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah peserta aktif dan antusias untuk mengikuti kegiatan penyuluhan yang diberikan dan mampu menjawab pertanyaan yang diberikan. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa peserta paham dengan materi yang disampaikan, hal ini menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta tentang perilaku seks bebas.yang disampaikan.
PENYULUHAN PENCEGAHAN SEKS BEBAS PADA REMAJA DI ERA DIGITALISASI Nasution, Nur Arfah; Lubis, Arisa Harfa Said; Mutia, Fatma; Ritonga, Nefonavratilova; Ritonga, Sukhri Herianto
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol. 7 No. 1 (2025): Vol. 7 No 1 April 2025
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/jpma.v7i1.1934

Abstract

Seks bebas adalah hubungan seksual yang dilakukan di luar perkawinan, baik suka sama suka maupun dalam dunia prostitusi, seperti kencan mesra, pacaran, hubungan seksual, tetapi perilaku dianggap tidak sesuai dengan norma karena belum dilakukan oleh remaja. adalah pengalaman seksualitas. Di Indonesia, ada sekitar 4,5% remaja laki-laki dan 0,7% remaja perempuan usia 15- 19 tahun yang berterus terang pernah melakukan seks pranikah. Di antara anak muda berusia 15-19 tahun, kencan pertama adalah berusia 15-17 tahun. Sekitar 33,3% anak perempuan dan 34,5% anak laki- laki yang berusia 15-19 tahun mulai berpacaran sebelum berusia 15 tahun. Catatan angka komulatif penderita Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) hingga tahun 2020 oleh Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Sumatera Utara 126 penderita. Terdiri dari 93 HIV, 33 AIDS dan 26 di antaranya meninggal dunia. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini mempunyai tujuan memberikan penyuluhan kesehatan terkait pentingnya bahaya seks bebas pada remaja serta pencegahan seks bebas di era digitalisasi ini. Kegiatan diikuti oleh 30 siswa/i Pondok Pesantren Mardhatillah. Metode yang digunakan yaitu teknik ceramah dan diskusi bersama. Hasil pengukuran sebelum dan setelah diberikannya sosialisasi di dapatkan bahwa sekitar 95% dari peserta sudah mengerti tentang pencegahan seks bebas pada remaja di era digitalisasi.
Peningkatan Pengetahuan Wanita Warga Binaan Lapas Kelas IIB Padang Sidempuan Tentang Kanker Payudara Wanita Usia Subur: Peningkatan Pengetahuan Wanita Warga Binaan Lapas Kelas IIB Padang Sidempuan Tentang Kanker Payudara Wanita Usia Subur Harahap, Irawati; Harahap, Nur Hamimah; Nasution, Nur Arfah; Mutia, Fatma; Mulia, Diana
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol. 5 No. 3 (2023): Vol. 5 No. 3 Desember 2023
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/jpma.v5i3.1182

Abstract

Education and introduction about breast cancer is very important to reduce new cases through PKM (Community Service) outreach, increasing knowledge about the importance of recognizing the symptoms and impacts of breast cancer. The outreach activity aims to educate female residents of the class IIB Padang Sidimpuan prison about increasing knowledge of breast cancer. This activity will be carried out in December 2023 at the class IIB Padang Sidempuan prison. Carrying out activities for women inmates at the IIB prison providing PKM counseling by providing material (counseling) about breast cancer and BSE methods, then being taught awareness techniques and in the next stage, it is necessary to carry out breast examinations using a chest X-ray: to find out whether the cancer has spread to the lungs Bone scan: to find out whether the cancer has spread to the bones CT scan (computed tomography) MRI (magnetic resonance imaging) Ultrasound and mammography PET scan (positron emission tomography). One of the factors that triggers an increase in the incidence of breast cancer is the delay in early detection of breast cancer. The cause of delays in carrying out early detection is due to low knowledge and lack of education regarding how to detect breast cancer early. Early detection is the most effective way to reduce the death rate for breast cancer sufferers, namely by 25-30% and through early detection, the presence of cancer cells is known more quickly, so that appropriate therapy can be given to breast cancer sufferers.
TERAPI BERMAIN MENGGUNAKAN KERTAS ORIGAMI DALAM PENINGKATKAN KEAHLIAN MOTORIK HALUS ANAK PRE SCHOOL RA AMANAH HUTAIMBARU KOTA PADANG SIDEMPUAN antoni, adi; AA, Abdullah; J.Hadi, Anto; Ahmad, Haslinah; Mutia, Fatma
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol. 6 No. 1 (2024): Vol.6 No. 1 April 2024
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/jpma.v6i1.1301

Abstract

Terapi bermain merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan memampuan anak dalam kualitas motorik halus anak. Bermain origami dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak sehingga kemampuan gerak anak dapat dimaksimalkan. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah melatih kemampuan anak usia pre school dalam meningkatkan motorik halus dalam membuat kerajinan berbahan dasar kertas origami. Metode kegiatan ini meliputi kegiatan terapi bermain di sekolah RA Amanah Hutaimbaru menggunakan kertas origami yang dibuat berbagai bentuk, kegiatan ini dilakukan pada hari Rabu, 6 Maret 2024. Kegiatan dilakukan selama 2 jam dilakukan kepada 25 anak RA/TK. Hasil pengabdian ini diperoleh anak terlihat senang mengikuti bermain, 4% anak mampu memanfaatkan kertas origami dalam membuat kerajinan sedangkan 96 % anak (24 orang) masih kurang bisa membuat kerajinan secara mandiri. Pengabdian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan bahwa melakukan terapi stimulasi motorik halus penting bagi anak dalam meningkatkan kemampuan motorik anak.
The Relationship between giving formula milk and the incidence of diarrhea in babies 0-6 months in the Work Area of Batangtoru Public Health Center in 2023 Mutia, Fatma; Lubis, Arisa Harfa Said; Harahap, Irawati
Jurnal Kesehatan Ilmiah Aufa Royhan Vol 8 No 2 (2023): Vol. 8 No. 2 Desember 2023
Publisher : Universitas Aufa Royhan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/health.v8i2.1188

Abstract

ABSTRACT Giving formula milk too early will also reduce breast milk consumption, and if it is too late it will cause the baby to be malnourished and feeding at an early age will result in the baby's digestive ability not being ready to accept additional food. The problem of giving formula milk is greatly influenced by the baby's health behavior such as diarrhea. The mother's knowledge about giving formula milk and having a good attitude in giving formula milk can determine the best development for her child. The aim of this research is to determine the relationship between breastfeeding mothers regarding giving formula milk to babies 0-6 months with the incidence of diarrhea in the Batangtoru Community Health Center Work Area in 2023. This type of research is quantitative with a cross sectional approach method. The population in this study were all mothers who had babies aged 0-6 months, totaling 49 mothers. Because the population is less than 50 people, the sampling technique uses a total sampling technique. Chi Square Test results obtained p=0.000 (<0.05). So the conclusion is that there is a relationship between giving formula milk and the incidence of diarrhea in babies 0-6 months in the Batangtoru Health Center Working Area. 21 people were given formula milk, 21 people had diarrhea. It is recommended that the results of this study can provide information to respondents regarding knowledge of giving formula milk to babies 0-6 months with the incidence of diarrhea. Keywords: Formula feeding, incidence of diarrhea, babies 0-6 months
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG HYPEREMESIS GRAVIDARUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATANGTORU TAHUN 2024 Mutia, Fatma; Harahap, Masnawati
Jurnal Kesehatan Ilmiah Aufa Royhan Vol 9 No 1 (2024): Vol.9 No. 1 Juni 2024
Publisher : Universitas Aufa Royhan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/health.v9i1.1340

Abstract

Pregnancy can cause changes such as an increase in hormones, one of which is nausea and vomiting. Hyperemesis Gravidarum is excessive nausea and vomiting in pregnant women which causes activities to be disrupted and the mother's condition worsens. The purpose of this study was to determine the description of the knowledge of pregnant women about hyperemesis gravidarum in the Batangtoru Community Health Center Work Area in 2024. This type of research is quantitative with descriptive method. The population in this study were first trimester pregnant women in the Batangtoru Community Health Center Work Area as many as 31 people December 2023 - February 2024, and the number of samples in this study were 31 people using the total sampling method. The analysis used was univariate. The results of the analysis showed that the knowledge of pregnant women about hyperemesis gravidarum in less knowledge as many as 12 people (38.7%). It is recommended for pregnant women to be more active in seeking information to health workers so that mothers get counselling about hyperemesis gravidarum and the dangers that can be caused to mothers and children so as to increase the knowledge of pregnant women about hyperemesis gravidarum.