Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

Dekadensi moral dalam sudut pandang pendidikan nilai dalam keluarga dan masyarakat Rahmawati, Menuk; Kusrina, Tity
Tut Wuri Handayani : Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol. 4 No. 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Lembaga Riset Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59086/jkip.v4i1.669

Abstract

Fenomena dekadensi moral di kalangan Generasi Z, yang dipicu oleh perkembangan teknologi dan globalisasi nilai, telah menonjol dalam bentuk penurunan empati, meningkatnya individualisme, lemahnya etika komunikasi, serta kekerasan verbal dan fisik. Generasi Z, yang tumbuh di era digital, sangat terpapar oleh teknologi dan media sosial, yang sering kali menyebabkan pergeseran nilai moral dan perilaku menyimpang. Keluarga dan masyarakat berperan penting dalam membentuk karakter dan moral individu. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran pendidikan nilai dalam keluarga dan masyarakat sebagai strategi untuk mengatasi dekadensi moral pada Generasi Z. Dengan pendekatan kualitatif melalui studi literatur, penelitian ini menganalisis berbagai sumber yang membahas pendidikan karakter, peran keluarga, fungsi sosial masyarakat, dan karakteristik Generasi Z. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keluarga berperan sebagai unit pendidikan nilai pertama melalui pola asuh dan keteladanan moral orang tua, sementara masyarakat menguatkan nilai-nilai melalui norma sosial, pengaruh teman sebaya, dan lembaga sosial. Sinergi antara keluarga dan masyarakat sangat penting dalam merumuskan strategi pendidikan nilai yang adaptif. The phenomenon of moral decadence among Generation Z, driven by technological advancements and the globalization of values, has manifested in the decline of empathy, increased individualism, weakened communication ethics, and both verbal and physical violence. Generation Z, growing up in the digital age, is highly exposed to technology and social media, often leading to shifts in moral values and deviant behaviors. Family and society play a crucial role in shaping an individual's character and morals. This study aims to examine the role of value education in the family and society as a strategy to address moral decadence among Generation Z. Using a qualitative approach through literature review, this research analyzes various sources discussing character education, the role of family, the social functions of society, and the characteristics of Generation Z. The findings indicate that the family serves as the primary unit for value education through parenting patterns and moral exemplification by parents, while society strengthens values through social norms, peer influence, and social institutions. The synergy between family and society is crucial in formulating adaptive value education strategies.
Development of Science Learning Modules with Differentiated Approach Assisted by AI Canva Human Digestive System Material to Improve Learning Outcomes Yuliani, Yuliani; Kusrina, Tity; Suriswo, Suriswo
Journal of English Language and Education Vol 10, No 3 (2025)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jele.v10i3.889

Abstract

Science education in elementary school is essential for developing students' critical thinking and understanding of natural processes. This study aims to develop and evaluate a differentiated science learning module assisted by AI Canva on the human digestive system to improve fifth-grade students' learning outcomes in Tegal Regency. Using the ADDIE development model, this Research and Development (RD) study collected data through questionnaires, interviews, observations, and documentation. The sample consisted of two fifth-grade classes: a control group and an experimental group. Data were analyzed using normality, homogeneity, t-tests, and feasibility assessments. The results show that the module is highly feasible, with material validation at 86.53% and media validation at 94.13%. Student learning outcomes in the experimental class increased from 81.66% (pre-test) to 100% (post-test), indicating the module's significant effectiveness. In conclusion, the AI Canva-assisted differentiated module is both feasible and effective in enhancing students’ understanding of the human digestive system.
Analisis Kebutuhan Pengembangan Modul Pembelajaran Artificial Intelligence Canva Berbasis Diferensiasi untuk Siswa SD Yuliani, Yuliani; Kusrina, Tity; Suriswo, Suriswo
Jurnal Papeda: Jurnal Publikasi Pendidikan Dasar Vol. 7 No. 2 (2025): Jurnal Papeda: Jurnal Publikasi Pendidikan Dasar
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36232/jurnalpendidikandasar.v7i2.2061

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan dalam pengembangan modul pembelajaran berbasis Artificial Intelligence Canva dengan pendekatan diferensiasi untuk materi sistem pencernaan manusia di SD. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Bongkok 01 dan Bongkok 02, melibatkan siswa kelas V yang sedang mempelajari materi tersebut. Metode yang digunakan meliputi observasi, angket, dan wawancara dengan guru serta siswa, serta membagi sampel menjadi dua kelompok: kelompok eksperimen yang terdiri dari 27 siswa menggunakan modul berbasis teknologi dengan pendekatan diferensiasi, dan kelompok kontrol yang terdiri dari 22 siswa. Hasil observasi menunjukkan bahwa pembelajaran masih bersifat konvensional, dengan lebih banyak menggunakan ceramah dan buku teks, serta belum memanfaatkan media visual dan digital secara maksimal. Berdasarkan prinsip Kurikulum Merdeka yang mengutamakan pembelajaran berbasis teknologi dan diferensiasi, penelitian ini mengungkapkan bahwa diperlukan pengembangan modul yang mampu memenuhi berbagai gaya belajar siswa. Selain itu, analisis sarana dan prasarana mengindikasikan perlunya perangkat digital, proyektor, dan koneksi internet yang stabil untuk mendukung pembelajaran berbasis teknologi. Secara keseluruhan, penelitian ini menyimpulkan bahwa pengembangan modul pembelajaran berbasis teknologi dengan pendekatan diferensiasi sangat dibutuhkan untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran dan hasil belajar siswa.
Analisis Kebutuhan Media Pembelajaran Berbasis Canva Dalam Konteks Pembelajaran IPAS Untuk Meningkatkan Keterlibatan Istianah, Istianah; Tity Kusrina; Muntoha Nasucha
BADA'A: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 7 No. 2 (2025): Badaa: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar
Publisher : Fakultas Tarbiah Institut Agama Islam (IAI) Hamzanwadi Pancor Lombok Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37216/badaa.v7i2.2353

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keterbatasan penelitian yang membahas penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi, khususnya Canva, dalam pembelajaran IPAS di kelas 5 SD, meskipun fenomena ini berpotensi memberikan dampak besar terhadap tingkat keterlibatan siswa dan pencapaian hasil belajar mereka. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan penggunaan media pembelajaran berbasis Canva dalam rangka meningkatkan keterlibatan siswa pada pembelajaran IPAS di kelas 5 SD. Pendekatan yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R&D), dengan sampel yang terdiri dari 30 siswa dan 5 guru yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Data diperoleh melalui wawancara dengan guru, angket yang diberikan kepada siswa, dan observasi pembelajaran, yang kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan media berbasis Canva dapat meningkatkan keterlibatan siswa, yang dibuktikan dengan tanggapan positif dari siswa dan guru terkait kemampuan platform ini dalam menyajikan materi secara visual dan interaktif. Temuan ini mendukung tujuan penelitian dan memperkuat teori pembelajaran interaktif yang menyatakan bahwa media yang menarik dapat memperbaiki keterlibatan dan pemahaman siswa. Kesimpulan utama penelitian ini adalah bahwa pemanfaatan media pembelajaran berbasis Canva sangat penting dalam pembelajaran IPAS untuk meningkatkan keterlibatan siswa. Implikasi dari penelitian ini meliputi kontribusi teoretis, seperti penambahan referensi mengenai media pembelajaran interaktif, serta saran praktis untuk guru agar dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPAS di kelas. Penelitian ini juga membuka kemungkinan untuk penelitian lebih lanjut terkait pengembangan media pembelajaran berbasis teknologi pada mata pelajaran lain.
Implementasi Internalisasi Nilai Disiplin Pada Kegiatan Keagamaan Siswa MI Di Kota Tegal Dwi Wahyu Aliyyani; Tity Kusrina; Basukiyatno
Kartika: Jurnal Studi Keislaman Vol. 5 No. 2 (2025): Kartika: Jurnal Studi Keislaman (Agustus)
Publisher : Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPT NU) PCNU Kabupaten Nganjuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59240/kjsk.v5i2.302

Abstract

This study aims to describe the implementation of discipline value internalization in religious activities of students at MI Assalafiyah, Tegal City, to identify its supporting and inhibiting factors, and to analyze its impact on students’ character formation. A qualitative approach with a descriptive method was employed. Data were collected through observation, in-depth interviews with teachers, students, and parents, as well as documentation of religious activities. The findings reveal that the internalization of discipline values is carried out through structured religious practices such as shalat dhuha, tadarus (Qur’an recitation), sholawatan, and the study of the Aqidatul Awwam text. Discipline is instilled through habituation, teacher role modeling, assigning responsibilities to students, and parental support. The main supporting factors include the consistency of activity schedules, teachers’ exemplary roles, and active family involvement. Meanwhile, inhibiting factors consist of differences in students’ maturity levels, fatigue from routines, and the suboptimal internal awareness of discipline among students. The implementation has shown positive impacts on students’ character formation, particularly in time discipline, responsibility, independence, courtesy, and behavioral consistency both at school and at home. This study highlights that religious activities integrated into school life can serve as an effective medium for instilling character values, especially discipline, in a holistic and sustainable manner.
Pengaruh Model Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Terhadap Peningkatan Kompetensi Pedagogik Dalam Pengembangan Kurikulum Dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Pada Guru Smk Negeri Se Kabupaten Demak Suhadi, Suhadi; Kusrina, Tity; Suriswo , Suriswo
Jurnal Pendidikan Indonesia Vol. 6 No. 8 (2025): Jurnal Pendidikan Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/japendi.v6i8.8525

Abstract

This study aims to analyze the influence of the transformational leadership model of school principals on improving pedagogic competence in curriculum development and the use of information technology in State Vocational School teachers throughout Demak Regency. Transformational leadership is a leadership approach that focuses on empowering and inspiring members to achieve common goals through positive change in the organization. This study uses a quantitative method with a survey research design. Data was collected through a questionnaire distributed to 100 State Vocational School teachers in Demak Regency, which was analyzed using a simple linear regression analysis technique. The results of the study show that the transformational leadership model of school principals has a positive and significant influence on improving teachers' pedagogic competence, especially in curriculum development and the use of information technology. These findings show the importance of the role of school principals in creating an environment that supports teacher professionalism, which in turn can improve the quality of learning in vocational schools. This research is expected to contribute to education policy, especially in the development of effective school leadership to improve the quality of teaching at the vocational level.
Pengaruh Model Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Terhadap Peningkatan Kompetensi Pedagogik Dalam Pengembangan Kurikulum Dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Pada Guru Smk Negeri Se Kabupaten Demak Suhadi, Suhadi; Kusrina, Tity; Suriswo , Suriswo
Jurnal Pendidikan Indonesia Vol. 6 No. 8 (2025): Jurnal Pendidikan Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/japendi.v6i8.8525

Abstract

This study aims to analyze the influence of the transformational leadership model of school principals on improving pedagogic competence in curriculum development and the use of information technology in State Vocational School teachers throughout Demak Regency. Transformational leadership is a leadership approach that focuses on empowering and inspiring members to achieve common goals through positive change in the organization. This study uses a quantitative method with a survey research design. Data was collected through a questionnaire distributed to 100 State Vocational School teachers in Demak Regency, which was analyzed using a simple linear regression analysis technique. The results of the study show that the transformational leadership model of school principals has a positive and significant influence on improving teachers' pedagogic competence, especially in curriculum development and the use of information technology. These findings show the importance of the role of school principals in creating an environment that supports teacher professionalism, which in turn can improve the quality of learning in vocational schools. This research is expected to contribute to education policy, especially in the development of effective school leadership to improve the quality of teaching at the vocational level.
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJARKETERAMPILAN MENULIS MATERI DESCRIPTIVE TEXTMELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DENGAN MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS VII I SMP NEGERI 1 PANGKAH SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2018/2019 dan Yoga Prihatin, Hery Krisnanto, Tity Kusrina,
Sasando Vol 4 No 1 (2021): SASANDO APRIL 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24905/sasando.v4i1.4

Abstract

This study aims to: 1) determine whether the application of the Make a Match learning model with Series Image Media can increase the activity and learning outcomes of writing skills in Descriptive Text material in grade VII I SMP Negeri 1 Pangkah Semester Even in the 2018/2019 Academic Year; 2) knowing how the process of implementing the Make a Match learning model with Media Image Series takes place as an effort to improve writing skills of Descriptive Text material for grade VII I students of SMP Negeri 1 Pangkah Even Semester 2018/2019 Academic Year. This research was conducted in 2 cycles, and based on the analysis of the results of the observations and assessments conducted by the researcher, it can be concluded that: 1) the results of the study in the initial conditions showed a lack of enthusiasm for student learning 2) the activities and learning outcomes of students on writing skills of descriptive text material in Cycle I and Cycle II which is obtained has increased.
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write ( TTW) dapat Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis dan Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran IPS Roisah, Roisah; Kusrina, Tity; Porwanto, Burhan Eko
Journal of Education Research Vol. 4 No. 3 (2023)
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/jer.v4i3.355

Abstract

Model pembelajaran kooperatif  tipe Think Talk Write  salah satu metode pembelajaran  di era globalisasi yang dapat menciptakan pembelajaran menyenangkan siswa dan meningkatkan kemampuan berfikir kritis untuk menghasilkan SDM yang berkualitas, mampu bersaing dan memiliki kemampuan intelektual. Model pembelajaran Think Talk Write diperkenalkan oleh Huinker dan Laughlin pada tahun seribu sembilan ratus sembilan puluh enam. Pada dasarnya pembelajaran tersebut dibangun melalui tiga aktivitas utama yaitu berpikir atau Think, berbicara atau Talk, dan menulis atau Write. Berpikir kritis adalah proses mental untuk menganalisis nformasi dari hasil pengamatan, pengalaman, akal sehat atau media komunikasi. Tujuan penelitiannya untuk  meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan prestasi belajar siswa. Dari analisis  terbukti Penerapan metode  pembelajaran kooperatif  tipe Think Talk write atau TTW dapat meningkatkan berfikir kritis dan prestasi belajar siswa
Pengaruh Sarana Prasarana dan Prasarana terhadap Minat Belajar Siswa di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Suradadi Kabupaten Tegal Rudin, Akhmad; Kusrina, Tity; Apriani Fr, Dewi
Journal of Education Research Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/jer.v5i2.1093

Abstract

Pendidikan tidak dapat dilaksanakan tanpa kurikulum, bahwa kurikulum menjadi bagian integral dari proses pendidikan. Sederhananya, kurikulum menjadi pedoman dalam pelaksanaan sekolah, karena kurikulum menjadi dasar pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah hail ini salah satu faktor penyebab.kualitas pendidikan d Indonesia,sehingga mengakibatkan kualitas pendidikan di Indonesia  masih tergolong rendah dikarenakan juga disebabkan  beberapa hal  yang lainnya  pertama, kurangnya sarana dan prasarana yang menjadi penunjang pembelajaran Misalnya  kurangnya gedung kelas pada  suatu sekolah menyebabkan jumlah murid disetiap melebihi kapasitas  Kedua,tenaga pendidik yang kurang profesional. Fasilitas pendidikan pada dasarnya dapat dikelompokkan dalam empat kelompok yaitu tanah, bangunan, perlengkapan, dan perabot sekolah (site, building, equipment, and furniture). Agar semua fasilitas tersebut memberikan kontribusi yang berarti pada jalannya proses pendidikan, hendaknya dikelola dengan baik.dimaksud meliputi: (1) Perencanaan, (2) Pengadaan, (3) Inventarisasi, (4) Penyimpanan, (5) Penataan, (6) Penggunaan, (7) Pemeliharaan, dan (8) Penghapusan. Sarana dan prasarana pendidikan juga menjadi salah satu tolok ukur dari mutu sekolah. Tetapi fakta dilapangan banyak ditemukan sarana dan prasarana yang tidak dioptimalkan dan dikelola dengan baik untuk itu diperlukan pemahaman dan pengaplikasian  manajemen sarana dan prasarana pendidikan persekolahan berbasis sekolah Secara umum sarana dan prasarana adalah alat penunjang keberhasilan suatu proses upaya yang dilakukan di dalam pelayanan publik, karena apabila kedua hal ini tidak tersedia.Peneliti menggunakan metode Kualitatif. ,teknik pengumpulan data dilakukan pada kondisi yang alamiah,sumber data primer ,dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta, wawancara mendalam ,dan dokumentasi.Langkah langkag tang dilakukan kepala sekolah di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Suradadi Kabupaten Tegal adalah Pengelolaan sarana prasarana di SD Negeri Kecamatan suradadi Kabupaten Tegal, Strategi Kepala Sekolah dalam meningkatkan minat belajar siswa di SD Negeri kecamatan suradadi kabupaten tegal