Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAN FRAKSI - FRAKSI AKAR SALUANG BALUM (Lavanga sarmentosa (Blume) Kurz) Dwiannur, Febriandi Ramadhan; Irawan, Yogie; Billi, Joseph; Makani, Mawaqit
Jurnal Borneo Cendekia Vol 8 No 1 (2024): Jurnal Borneo Cendekia
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54411/jbc.v8i1.539

Abstract

Reactive oxygen species (ROS) occur due to the integration between production and excretion of antioxidants in the body, and the accumulation of ROS in tissues can cause oxidative stress. Free radicals are known to be dangerous and threaten human health. Compounds that can inhibit the activity of free radicals are antioxidants. Saluang balum roots (Lavanga sarmentosa (Blume) Kurz) are traditional medicines that have the potential as antioxidants with flavonoid, steroid and tannin compounds. The purpose of this study was to determine the antioxidant activity of saluang balum roots. Testing of antioxidant activity against ethanol extract and saluang balum root fractions was carried out using the DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhidrazyl) method. The results showed that the group of extracts and fractions of saluang balum roots had antioxidant activity. The ethyl acetate fraction had good antioxidant activity with an active category having an IC50 value of 84.24 (IC50 value, 50-100).
UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN KALAKAI (Stenochlaena palustris (Burm.F) Bedd) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA TIKUS PUTIH JANTAN YANG DIINDUKSI GLUKOSA Fakhruddin, Fakhruddin; Billi, Joseph; Dwiannur, Febriandi Ramadhan; A'yun, Qurrotul; Hatimah, Naimi Amalia; Rahimamullah, M Arsyad
Jurnal Borneo Cendekia Vol 8 No 2 (2024): Jurnal Borneo Cendekia
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54411/jbc.v8i2.591

Abstract

Diabetes Mellitus is characterized by elevated blood glucose levels. Kalakai leaf is one of the plants formulated as a traditional remedy to address Diabetes Mellitus. One of the compounds found in Kalakai leaf extract is flavonoids, which act as antioxidants and help reduce blood glucose levels. The aim of this study is to investigate the effect of ethanol extract of Kalakai leaf on blood glucose reduction in male white rats induced by glucose. This experimental study employed a pre-test and post-test control group design. Kalakai leaf was used as the sample, and 15 male white rats were divided into 5 groups, each consisting of 3 rats. Group 1 was given a treatment of CMC suspension, Group 2 received glibenclamide suspension, Group 3 was treated with 50 mg/kgBB of Kalakai leaf ethanol extract, Group 4 received 100 mg/kgBB of Kalakai leaf ethanol extract, and Group 5 was given 150 mg/kgBB of Kalakai leaf ethanol extract. The results of this study showed that Kalakai leaf ethanol extract had an effect on lowering blood glucose levels. However, the extract at a dose of 150 mg/kgBB was more effective in significantly reducing blood glucose levels compared to the 50 mg/kgBB and 100 mg/kgBB doses. This study concludes that Kalakai leaf ethanol extract has the potential to lower blood glucose levels in male white rats induced by glucose.
Uji Efektivitas Antibakteri Fraksi-Fraksi Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia (L.) Merr.) Dan Bioutografi Terhadap Bakteri Pseudomonas aeruginosa Dwiannur, Febriandi Ramadhan; Jaluri, Poppy Dwi Citra; Effendi, Harun; Trifah, Rahmadha; Putri, Sukma Oktafiani; Sanggel, Mario
Jurnal Borneo Cendekia Vol 9 No 1 (2025): Jurnal Borneo Cendekia
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54411/jbc.v9i1.630

Abstract

Penyakit infeksi merupakan penyakit yang dapat disebabkan oleh berbagai mikrooganisme seperti bakteri. Antibiotik biasanya digunakan untuk mengobati infeksi karena bakteri, tetapi penggunaan antibiotik yang tidak tepat dan dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan efek samping. Salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional adalah umbi bawang Dayak (Eleutherine palmifolia) (L) Merr. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas antibakteri fraksi-fraksi bawang dayak (Eleutherine palmifolia (L.) Merr.) serta bioautografi kontak terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa. Metode ekstraksi dengan maserasi menggunakan pelarut etanol 70% dan selanjutnya dilakukan fraksi cair-cair. Dalam fraksi n-heksan terdapat senyawa termasuk flavonoid, alkaloid, dan triterpenoid. Skrining fitokimia menggunakan KLT, dalam fraksi etil asetat memiliki senyawa flavonoid dan triterpenoid dan dalam fraksi air terdapat senyawa flavonoid, saponin, dan tanin. Hasil penelitian didapatkan fraksi n-heksan , fraksi etil asetat, dan air efektif terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa ditandai dengan adanya zona bening.
Tingkat Pengetahuan Dan Rasionalitas Pasien Tentang Swamedikasi Di Apotek Kecamatan Arut Selatan Jaluri, Poppy Dwi Citra; Efendi, Harun; Dwiannur, Febriandi Ramadhan; Irawan, Yogie; Sulistiyono, Luluk
Jurnal Borneo Cendekia Vol 9 No 1 (2025): Jurnal Borneo Cendekia
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54411/jbc.v9i1.632

Abstract

Swamedikasi merupakan salah satu upaya yang sering dilakukan masyarakat untuk menangani keluhan kesehatan ringan tanpa konsultasi tenaga medis. Praktik ini dapat bermanfaat dari sisi efisiensi biaya dan waktu, tetapi berisiko menimbulkan masalah apabila dilakukan secara tidak rasional, seperti kesalahan pemilihan obat, dosis yang tidak tepat, serta timbulnya efek samping maupun interaksi obat. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat pengetahuan masyarakat mengenai swamedikasi serta menilai rasionalitas penggunaan obat pada pasien yang melakukan swamedikasi di tiga apotek Kecamatan Arut Selatan. Hasil sebanyak 300 responden berpartisipasi, dengan mayoritas berjenis kelamin perempuan (64%) dan usia terbanyak pada kelompok 29–39 tahun (31,4%). Tingkat pengetahuan responden sebagian besar berada pada kategori sedang (48%). Meskipun sebagian besar responden mampu membedakan jenis obat batuk (86,7%), pemahaman mengenai interaksi obat masih rendah (36,3%). Dari segi rasionalitas, 73,7% responden menggunakan obat secara rasional. Ketepatan pemilihan obat tercatat sebesar 98,6%, ketepatan dosis 94,3%, kontraindikasi 98,3%, tidak ditemukan interaksi obat (100%), serta polifarmasi rendah (1,7%). Faktor utama ketidakrasionalan disebabkan oleh adanya efek samping obat (18,9%). Kesimpulan mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan pada kategori sedang dan penggunaan obat yang tergolong rasional. Namun, rendahnya pemahaman terkait interaksi obat serta munculnya efek samping menunjukkan perlunya peningkatan edukasi dari tenaga kefarmasian untuk mendukung praktik swamedikasi yang lebih aman dan rasional.
Formulasi Sediaan Lip Cream dari Ekstrak Buah Tomat (Lycopersicum Esculentum Mill) sebagai Pewarna Alami Billi, Joseph; Dwiannur, Febriandi Ramadhan; Assalafy, Anniza Hafzah
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 6 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i6.15500

Abstract

Pendahuluan: Kosmetika digunakan pada bagian luar tubuh, seperti bibir dan organ genital eksternal. Lip Cream adalah produk semi-padat yang mengandung pewarna dan bahan dasar. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengevaluasi penggunaan ekstrak buah tomat (Lycopersicum Esculentum Mill) sebagai pewarna alami, dan 2) menilai pengaruh konsentrasi ekstrak buah tomat terhadap sifat fisik dan efektivitas Lip Cream. Metode: Penelitian dilakukan secara eksperimental. Buah tomat dimacerasi menggunakan pelarut 96% dan dipadatkan untuk mendapatkan ekstrak kental. Formulasi Lip Cream dievaluasi untuk sifat organoleptis, homogenitas, pH, daya sebar, dan daya lekat, diikuti dengan uji iritasi pada kelinci. Hasil: Lip Cream dengan ekstrak buah tomat memenuhi kriteria organoleptis, tanpa perubahan pada tekstur, warna, atau aroma. Uji homogenitas menunjukkan tidak adanya partikel kasar, dan pH berada dalam rentang yang dapat diterima (4,5 – 6,5). Produk menempel dengan baik dan memiliki daya sebar yang efektif, memenuhi standar daya lekat (lebih dari 4 detik) dan daya sebar (5 – 7 cm). Uji hedonik memuaskan, dan uji iritasi menunjukkan tidak ada iritasi signifikan pada kelinci, menunjukkan sifat non-iritasi. Kesimpulan: Formulasi Lip Cream dengan ekstrak buah tomat stabil, tanpa perubahan pada aroma, warna, atau tekstur seiring waktu. Produk ini tergolong “iritasi ringan” berdasarkan uji iritasi primer, menunjukkan kesesuaiannya sebagai pewarna alami. Kata Kunci: Ekstrak Buah Tomat, Uji Iritasi, Lip Cream
Uji Aktivitas Sabun Cair Ekstrak Daun Pegagan (Centella Asiatica (L)Urb) sebagai Antibakteri terhadap Staphylococcus Aureus Billi, Joseph; Dwiannur, Febriandi Ramadhan; Maulida, Nur
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 6 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i6.15520

Abstract

Pendahuluan : Penyakit kulit merupakan suatu kondisi dimana terjadi permasalahan pada lapisan terluar tubuh seseorang, seperti iritasi atau alergi. Pegagan (Centella asiatica (L)Urb) merupakan salah satu tanaman yang digunakan sebagai obat. Salah satu manfaat pegagan adalah sifat antibakterinya. Pegagan (Centella asiatica (L)Urb) mengandung zat antibakteri seperti flavonoid, saponin, tanin, fenol, dan steroid yang memberikan efek antibakteri. 1).Mengetahui mutu fisik  sabun cair ekstrak daun pegagan (Centella asiatica (L)Urb). 2). Mengetahui aktivitas antibakteri sabun cair ekstrak daun pegagan (Centella asiatica (L)Urb) terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Metode : Penelitian ini berjenis penelitian Eksperimental Laboraturium. Ekstraksi daun pegagan dilakukan secara maserasi menggunakan pelarut etanol 96% dan dipekatkan hingga didapat ekstrak kentalnya. Hasil zona hambat aktivitas bakteri staphylococcus aureus yang diperoleh akan dihitung nilai rata – ratanya.  Hasil : Sediaan sabun cair ekstrak daun pegagan (Centella asiatica (L)Urb) mampu menghambat aktivitas antibakteri pada F1 (2,5%) memiliki aktivitas antibakteri kategori lemah, F2 (5%) memiliki aktivitas antibakteri kategori lemah, F3 (7,5%) memiliki aktivitas antibakteri kategori lemah, F4 (0%) memiliki aktivitas antibakteri kategori tidak ada. Kesimpulan : 1). Uji aktivitas sabun cair ekstrak daun pegagan (Centella asiatica (L)Urb) dengan bahan baku minyak kelapa murni memenuhi uji stabilitas fisik dan efektivitas sabun cair. 2). Sediaan sabun cair ekstrak daun pegagan (Centella asiatica (L)Urb) mampu menghambat aktivitas antibakteri pada F1 (2,5%) memiliki aktivitas antibakteri kategori lemah, F2 (5%) memiliki aktivitas antibakteri kategori lemah, F3 (7,5%) memiliki aktivitas antibakteri kategori lemah, F4 (0%) memiliki aktivitas antibakteri kategori tidak ada. Kata Kunci : Ekstrak daun pegagan, Uji aktivitas antibakteri, Sabun mandi cair
Effect of Ethanol Extract and Fractions of Saluang Balum Root Lavanga Sarmentosa (Blume) Kurz) on Aphrodisiac Activity and Spermatogenesis in Hyperglicemia Rats Dwiannur, Febriandi Ramadhan; Peranginangin, Jason Merari; Saptarini, Opstaria
Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIKA) Vol. 6 No. 2 (2024): Volume 6 Nomor 2 Agustus 2024
Publisher : Sarana Ilmu Indonesia (salnesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36590/jika.v6i2.848

Abstract

High blood glucose levels or hyperglycemia can increase reactive oxygen species (ROS). Complications of secondary diabetes mellitus in the form of sexual dysfunction and impaired fertility in men. This is one of the causes of decreased sexual desire and sperm count, which can cause infertility in men. Saluang balum root (Lavanga sarmentosa (Blume) Kurz) with flavonoid, steroid, and tannin compounds is a traditional medicine that has the potential as an aphrodisiac and spermatogenesis. The purpose of this study was to obtain a histological picture of the seminiferous tubules, a decrease in blood glucose levels, aphrodisiac activity, and spermatogenesis. This study used 35 male wistar rats which were divided into 7 groups, normal group, negative control (CMC Na 1%), positive control (pasak bumi), ethanol extract of saluang balum root at a dose of (225 mg/kgBW), n-hexane fraction. (19.81 mg/kgBW), ethyl acetate fraction (64.5 mg/kgBW) and water fraction (140.67 mg/kgBW). All of these groups were induced by alloxan (100 mg/kgBW), except the normal group. The extracts and fractions were given for 14 days, then observed a decrease in blood glucose levels, aphrodisiacs, spermatogenesis and histological features in the seminiferous tubules. The results showed that the extract and fractions of saluang balum root had reduced blood glucose levels, aphrodisiac and spermatogenesis in hyperglycemic rats.