Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU DALAM PENANGANAN DEMAM PADA ANAK BALITA DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA Fitriana, Lala Budi
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 4, No 2 (2017): Mei 2017
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.642 KB) | DOI: 10.2016/jkry.v4i2.95

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku ibu dalam penanganan demam pada Balita di Puskesmas Depok I Sleman Yogyakarta.  Desain penelitian menggunakan cross sectional dengan jumlah sampel 50 ibu, teknik sampling menggunakan Accidental Sampling. Hasil penelitian menunjukkan Sebagian besar tingkat pengetahuan ibu tentang demam adalah kategori baik sebanyak 40 ibu (80%), sebagian besar tingkat pendidikan ibu adalah pendidikan menengah sebanyak 18 ibu (36%), sebagian besar pekerjaan ibu adalah tidak bekerja sebanyak 36 ibu (72%), sebagian besar umur ibu adalah umur dewasa awal sebanyak 27 ibu (54%), sebagian besar tingkat sosial ekonomi ibu adalah rendah sebanyak 39 ibu (78%), sebagian besar perilaku ibu dalam penanganan demam pada anak balita di adalah baik sebanyak 40 ibu (80%), tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan perilaku ibu dalam penanganan demam pada anak balita (p-value 0,212), tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan perilaku ibu dalam penanganan demam pada anak balita (p-value 0,617), ada hubungan antara pekerjaan ibu dengan perilaku ibu dalam penanganan demam pada anak balita (p-value 0,081), tidak ada hubungan antara umur ibu dengan perilaku ibu dalam penanganan demam pada anak balita di (p-value 0,744) dan tidak ada hubungan antara tingkat sosial dan ekonomi ibu dengan perilaku ibu dalam penanganan demam pada anak balita di Puskesmas Depok I Sleman Yogyakarta (p-value 0,464). Penelitian ini merekomendasikan kepada Kepala Puskesmas agar dapat meningkatkan dalam memberikan penyuluhan atau pendidikan kesehatan kepada ibu tentang penanganan demam pada anak balita.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM DENGAN PERILAKU IBU DALAM PENANGANAN DEMAM PADA ANAK BALITA DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA Harianti, neni Harianti; Fitriana, Lala Budi; Krisnanto, Paulinus Deny
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 3, No 2 (2016): September 2016
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.537 KB) | DOI: 10.2016/jkry.v3i2.26

Abstract

LatarBelakang: Demam merupakan proses alami tubuh untuk melawan infeksi, dan akan berbahaya bila mencapai suhu >41,1oC. Pengetahuan ibu tentang demam dapat menunjang dalam penanganan demam pada anak sehingga menimbulkan berbagai macam perilaku ibu dalam penanganan demam. Penanganan yang tepat mengenai penyakit yang menyertai demam merupakan hal penting agar demam dapat diatasi dengan benar, karena demam dapat menimbulkan komplikasi seperti, dehidrasi dan kejang demam.   Tujuan: Mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang demam dengan perilaku ibu dalam penanganan demam pada anak balita di Puskesmas Depok I Sleman Yogyakarta.MetodePenelitian: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik, dengan metode pendekatan cross sectional. Teknik  pengambilan sampel menggunakan accidental sampling, dan sampel sebanyak 50 orang dilaksanakan di Puskesmas Depok 1 Sleman Yogyakarta. Instrumen dalam penelitian menggunakan kuesioner, uji statistik dengan Spearman Rank. Hasil Penelitian: Pengetahuan ibu tentang demam dalam kategori baik sebesar 80%, dan perilaku ibu dalam penanganan demam dalam kategori baik sebesar 80%, dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji korelasi Spearman Rank diperoleh p-value sebesar 0,212.Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang demam dengan perilaku ibu dalam penanganan demam pada anak balita di Puskesmas Depok I Sleman Yogyakarta.Kata Kunci: Pengetahuan, Perilaku penanganan demam, Balita
HUBUNGAN USIA GESTASI DENGAN STATUS HEMODINAMIK PADA BAYI PREMATUR DI RSUD SLEMAN YOGYAKARTA Fitriana, Lala Budi; Krisnanto, Paulinus Deny
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 2, No 2 (2015): September 2015
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.39 KB) | DOI: 10.2016/jkry.v2i2.133

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan usia gestasi dengan status hemodinamik  bayi prematur Di RSUD Sleman Yogyakarta. Desain penelitian menggunakan cross sectional dengan jumlah sampel 20 bayi prematur, teknik sampling menggunakan consecutive sampling. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar usia gestasi pada bayi prematur adalah bayi prematur dengan derajat sedang (75%),  sebagian besar frekuensi nadi pada bayi prematur adalah normal (80%), sebagian besar frekuensi nafas pada bayi prematur adalah normal (95%), sebagian besar saturasi oksigen pada bayi prematur adalah normal (90%), sebagian besar CRT pada bayi prematur adalah normal (95%), sebagian besar suhu tubuh pada bayi prematur adalah hipotermia (70%), ada hubungan antara usia gestasi dengan frekuensi nadi (0,032), tidak ada hubungan antara usia gestasi dengan frekuensi nafas (0,744), tidak ada hubungan antara usia gestasi dengan saturasi oksigen (0,543), tidak ada hubungan antara usia gestasi dengan CRT (0,744) dan tidak ada hubungan antara usia gestasi dengan suhu (0,277). Penelitian ini merekomendasikan kepada Kepala Ruang agar melakukan pelatihan kepada perawat tentang monitoring status hemodinamik pada bayi prematur di Ruang Perinatologi RSUD Sleman. Kata kunci : Usia gestasi, status hemodinamik, bayi prematur
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Cara Menggosok Gigi Dengan Video Pembelajaran Pada Anak Usia Sekolah Fitriana, Lala Budi
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 5, No 2 (2018): MEI 2018
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (48.801 KB) | DOI: 10.2016/jkry.v5i2.209

Abstract

Anak usia sekolah 6-12 tahun masih kurang mengetahui kebersihan gigi, terbukti angka karies gigi usia 12 tahun adalah 76,62%. Di Indonesia anak yang mengalami karies gigi dan mulut sebanyak 38,5%. Di Yogyakarta prevelensi anak yang memiliki masalah kesehatan gigi dan mulut sebanyak 32,1%. Metode video pembelajaran dapat meningkatkan pengetahuan tentang cara menggosok gigi pada anak dengan menggunakan empat langkah yang benar. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh cara menggosok gigi dengan video pembelajaran pada anak usia sekolah di SDN Mustokorejo Yogyakarta. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif quasi experimen dengan rancangan pre and post test without control dengan pendekatan cross sectional. Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 1 SDN Mustokorejo Yogyakarta. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi. Analisa data dengan Uji Wilcoxon. Hasil penelitian adalah sebelum diberikan pendidikan kesehatan tentang cara menggosok gigi nilai median 62,50 dan nilai standar deviasi 24,78 dan setelah diberikan pendidikan kesehatan  cara menggosok gigi terdapat nilai median 100, dan nilai standar deviasi 8,97, Nilai p-value 0,000 (<0,05). Kesimpulan ada pengaruh cara menggosok gigi dengan menggunakan video pembelajaran pada anak usia sekolah di SDN Mustokorejo Yogyakarta dengan hasil P-Value 0,000 (<0,05).
USIA DAN FREKUENSI MENGKONSUMSI MAKANAN KARIOGENIK BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI ANAK Lestari, Ni Wayan Ayu Dewi; Fitriana, Lala Budi
Journal of Holistic Nursing Science Vol 5 No 2 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (540.525 KB) | DOI: 10.31603/nursing.v5i2.2433

Abstract

Dental and mouth problems, especially caries, frequently happen to 60-90% school children aged between 5-14 years. Caries happens because children tend to like sweet food, which carries the potential of causing dental caries. Children love candies. If children consume too much sweets and rarely brush their teeth, they will get caries. Sweets are considered as a cariogenic compound, because sweets cause caries. This research aims to determine the correlation between age and frequency of consuming cariogenic food and dental caries incidence among children at ‘Al Huda’ Islamic Elementary School, Karangnongko, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta. This is a quantitative non experimental research which used an analytic correlative method with a cross sectional design. The samples for this research were first to fifth graders of both A and B classes, there were 72 respondents selected as samples. The samples were selected using a stratified random sampling method. Data for this research were collected by means of questionnaires and observation sheets. The data collected were analyzed using Mann-Whitney u test and chi-square test. The statistical test on the correlation between age and dental caries incidence showed p-value = 0.043 < 0.05. Whereas the statistical test on the correlation between cariogenic food consumption and dental caries incidence showed p-value 0.620 > 0.05. There was a significant correlation between age and dental caries incidence among children at ‘Al Huda’ Islamic Elementary School, Karangnongko, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta, and there was no significant correlation between frequency of consuming cariogenic food and dental caries incidence among children at ‘Al Huda’ Islamic Elementary School, Karangnongko, Maguwoharjo, Depok, Sleman, and Yogyakarta. Future researchers are expected to be able to examine other variables that affect dental caries in children such as heredity, race, chemical elements, saliva, oral microorganisms, plaques, and microorganisms as well as research in a wider population.
Skala Nyeri Ibu Berhubungan dengan Waktu Inisiasi Pemberian ASI pada Bayi Baru Lahir Pasca Seksio Sesar di Alamanda 1 dan 2 RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Hidayati, Hulfa; Fitriana, Lala Budi
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 6, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (61.41 KB) | DOI: 10.2016/jkry.v6i2.319

Abstract

Ibu yang mengalami persalinan seksio sesar akan mengalami rasa nyeri akibat insisi dinding abdomen. Dampak dari nyeri dapat menyebabkan mobilisasi menjadi terbatas dan waktu inisiasi pemberian ASI pada pasien seksio sesar menjadi terlambat. Pasien seksio sesar sering mengalami kesulitan untuk memberikan ASI kepada bayinya segera setelah lahir. Hal ini akibat rasa nyeri yang muncul setelah operasi sesar. Nyeri dapat menghambat proses pemberian ASI pada satu jam pertama setelah bayi lahir. Tujuan penelitian ini adalah diketahui hubungan skala nyeri ibu dengan waktu inisiasi pemberian ASI pada bayi baru lahir pasca seksio sesar di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan deskriptif analitik. penelitian perjumlah 48 dengan teknik sampling non probability. Data di analisis bivariat menggunakan uji chi square. Sebagian besar usia ibu seksio sesar adalah usia reproduksi sehat, sebagian besar pendidikan ibu seksio sesar pendidkan menengah, sebagian besar skala nyeri ibu seksio sesar adalah nyeri sedang, sebagian besar waktu inisiasi pemberian ASI adalah lambat Uji korelasional menggunakan uji chi square dengan nilai P value = 0.002< 0.05. Ada hubungan yang bermakna antara skala nyeri ibu dengan waktu inisiasi pemberian ASI pada bayi baru lahir pasca seksio sesar di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta.
Peningkatan Peran Serta dan Dukungan Guru Melalui Pelatihan tentang PHBS sebagai Salah Satu Strategi Keberhasilan Pelaksanaan UKS PAUD di PAUD Wilayah Desa Wedomartani Sleman Yogyakarta Sukismanto, Sukismanto; Fitriana, Lala Budi
Jurnal Pengabdian Dharma Bakti VOL 2, NO 1 (2019): FEBRUARI 2019
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (586.866 KB) | DOI: 10.35842/jpdb.v2i1.65

Abstract

The UKs PAUD program is an integrated cross-program and cross-sectoral effort in order to improve health status as well as establishing clean and healthy life behavior of early childhood children. UKS is implemented in three main programs (TRIAS UKS) which includes health education, health services, and healthy school environment where if TRIAS UKS is implemented optimally it can improve health status and reduce morbidity in learners. This activities to improve teachers' knowledge about PHBS as one of the strategies of achieving the success of UKS PAUD. Training in PAUD teachers is conducted by lecture and health question and answer related to PHBS with power point and LCD media for 90 minutes. The result of the level of knowledge of early childhood teachers on PHBS prior to training is largely high ie 72%, the level of knowledge of early childhood teachers on PHBS after being given training is mostly high ie 90%. There is an increase in knowledge of early childhood teachers after training on PHBSKeywords: Teacher, Early Childhood, PHBS
Peningkatan Pengetahun Kader Kesehatan Tentang Reinventing Benefit Sampah Dalam Upaya Peningkatan Cakupan ASI di Wilayah Desa Caturharjo Srandakan Bantul Sukismanto, Sukismanto; Fitriana, Lala Budi; Vidayanti, Venny
Jurnal Pengabdian Dharma Bakti VOL 3, NO 1 (2020) : FEBRUARI 2020
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/jpdb.v3i1.106

Abstract

The scope of breast milk (ASI) must always be increased with various effort according to the conditions of the community. Availability of nutritions and limited of funds are the factors that make to increase in the Caturharjo region that exclusive breast milk. One of effort is to teach PKK mothers to be able to reinventing waste benefits. Community service activities with Caturharjo village cadres can reach a wider area and PKK who are always in direct contact with posyandu activities in each hamlet. Activities carried out in the form of conseling and training with direct demonstrations. The results of activities attended by 91 health cadres have given results that there is an increase in the understanding of health cadres mothers about the use waste from average of 7.2 to 8.25 on a scale of 0-10 points. Health cadres are able to carry out breastfeeding correctly and safely. The community expects similar activities with more massive targets up to the hamlet level community in the Caturharjo Srandakan BantulKeyword : breast milk exclusive, Waste reinventing
THE DIFFERENCE OF HEALTH EDUCATION THROUGH DEMONSTRATION AND SINGING VIDEO METHODS ON HAND-WASHING SOAP SKILL IN PRESCHOOL CHILDREN Lestari, Indah; Krisnanto, Paulinus Deny; Fitriana, Lala Budi
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 7, No 2 (2020): MEI 2020
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/jkry.v7i2.556

Abstract

The importance of hand cleanliness needs to be paid attention by preschool-aged children in order not to become disease germs? medium of transfer, such as diarrhea. Health education is needed to improve children?s skills in washing their hands. The demonstration method can get students actively involved while paying attention to the lesson being explained, and singing video media can encourage a learning motivation through interesting graphic displays and lyrics about the steps to wash the hands. To determine the difference between health education using demonstration and singing video methods? influence on preschool-aged students? handwashing with soap skills. This is quasi-experiment research which used a pretest and posttest nonequivalent control group. There were 24 samples involved as respondents, divided into two groups which consist of 12 students each. Bivariate tests for both the demonstration and the video methods were conducted using a paired t-test. A difference test between the demonstration and the video methods was conducted using an independent t-test. The average score for the demonstration method before the intervention was 39.5 and after the intervention was 90.2; the average score for the singing video method before the intervention was 47.5 and after the intervention was 89.9. Results of the difference test between pretest and posttest in the demonstration method group showed a p-value = 0.000, and the singing video method showed a p-value = 0.901.There was no score difference for handwashing wiwith soap skills. The use of demonstration and singing video methods were equally effective in improving handwashing with soap skills. 
PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN METODE BERNYANYI TERHADAP PERILAKU MENGGOSOK GIGI SISWA KELAS V DAN VI SDN SUMOGAWE 03 KABUPATEN SEMARANG Lala Budi Fitriana, Paulinus Deny Krisnanto,
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Vol 3, No 1 (2021): Strategi Mempertahankan Kualitas Penelitian dan Publikasi di Era Pandemi
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anak usia sekolah rentan mengalami masalah kesehatan gigi dikarenakan perilaku menggosok gigi kurang tepat. Perilaku gosok gigi yang kurang tepat bisa mnyebabkan masalah gigi diantaranya adalah karies. Perilaku gosok gigi dapat diperbaiki dengan pemberian pendidikan kesehatan dimana media yang dipakai dalam pendidikan kesehatan kepada anak menggunakan media atau metode yang menarik, salah satunya dengan metode bernyanyi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan dengan metode bernyanyi terhadap perilaku menggosok gigi siswa kelas V dan VI SDN Sumogawe 03 Kabupaten Semarang. Desain penelitian quasi eksperimen, rancangan pre and post-test without contro ldengan Subjek penelitian adalah 25 orang dengan teknik simple random sampling. Instrument penelitian yaitu lembar observasi, lagu sikat gigi bulat-bulat. Uji statistic menggunakan Wilcoxon. Nilai median pre test metode bernyanyi 50.00±18 (25-92), nilai post test 92.00±19 (50-100) dan nilai p-value 0,000. Terdapat perbedan Pendidikan kesehatan metode bernyanyi terhadap perilaku menggosok gigi siswa kelas V dan VI SDN Sumogawe 03 Kabupaten Semarang.