Article Per Year (5 Year)
p-Index From 2020 - 2025
3.545
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Legal Standing : Jurnal Ilmu Hukum Jurnal Ilmiah Galuh Justisi Legalite: Jurnal Perundang Undangan dan Hukum Pidana Islam Jurnal Syntax Imperatif : Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Jurnal Hukum Lex Generalis Jurnal Cahaya Mandalika Jurnal Humaya: Jurnal Hukum, Humaniora, Masyarakat, dan Budaya USRAH: Jurnal Hukum Keluarga Islam Jurnal Ilmu Hukum, Humaniora dan Politik (JIHHP) Jurnal Ilmu Multidisplin Aurelia: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Indonesia Journal of Community Health Provision Jurnal As-Syar’i: Jurnal Bimbingan & Konseling Keluarga
Prasetyo, Boedi
Unknown Affiliation
Religion Agriculture, Biological Sciences & Forestry Humanities Computer Science & IT Economics, Econometrics & Finance Education Health Professions Languange, Linguistic, Communication & Media Law, Crime, Criminology & Criminal Justice Medicine & Pharmacology Nursing Public Health Social Sciences Veterinary

Published : 27 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Galuh Justisi

 1 
IMPLIKASI HUKUM PIDANA KESEHATAN TERHADAP TENAGA MEDIS ATAS PEMBATASAN PRAKTIK ABORSI BERDASARKAN UNDANG UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2023 Soleh, Moh; Nasser, M; Prasetyo, Boedi
Jurnal Ilmiah Galuh Justisi Vol 13, No 2 (2025): Jurnal Ilmiah Galuh Justisi
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/justisi.v13i2.18862

Abstract

Pembatasan praktik aborsi dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 membawa konsekuensi serius bagi tenaga medis, terutama dokter dan bidan yang terlibat dalam pelayanan kesehatan ibu. Meski aborsi diperbolehkan dalam keadaan tertentu, seperti darurat medis atau akibat pemerkosaan, aturan hukum yang berlaku sangat ketat. Jika tenaga medis melakukan aborsi di luar batas yang ditetapkan, mereka bisa terancam pidana, meskipun niatnya adalah menyelamatkan pasien atau atas dasar kemanusiaan.Dalam praktiknya, aturan yang belum sepenuhnya jelas ini bisa membuat tenaga medis ragu mengambil tindakan, karena takut berhadapan dengan hukum. Hal ini tentu bisa membahayakan pasien dan mengganggu pelayanan kesehatan. Karena itu, pemerintah perlu segera memberikan pedoman yang lebih rinci dan jelas, agar tenaga medis bisa bekerja dengan tenang, sesuai dengan hukum, tanpa takut dikriminalisasi. Penegakan hukum di bidang kesehatan harus adil, manusiawi, dan tetap melindungi hak semua pihak—baik pasien maupun tenaga medis.
Co-Authors Al Mahdi, Muhammad Putra Syawal Aldiansyah, Riyan Giri Angel Monica, Racheline Arianto, Rafi Fadhlurrohman Arief Fahmi Lubis Dharmaputra, Rio Perdana Dwi Putra, Guntur Yudha Husain, Bahtiar Idris, Berlian IVAN SAVERO, IVAN Kantikha, I Made Kusumawardhana, Vishnu Markoni Markoni Maulanda, Yogen Mulyono Mulyono Nasser, M Nasser, Nasser Nasution, Salsabila Putri Zahra Negoro, Luhung Wikant Bakti Nouval, Muh Dzaki Prastopo Prastopo, Prastopo Priscilia, Viona Refalia, Salsa Sahary, Fitry Taufik Sastria, Evan Satriawan Satriawan, Satriawan Setyawan, Gerald Febrian Sibuea, Jhon Hausen Sidabutar, Hamonangan Priambodho Silitonga, Vera Dumonda Sitorus, Steven Soleh, Moh Tetty Melina Lubis Wijaya, jesica Natalia Wijayanti, Edy