Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Humans as Noble Creatures, Caliphs, and Educators: Studies in Islam Wan Muhammad Fariq; Suci Amanda; Dea Anggini
Kasyafa: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. 1 No. 2 (2024)
Publisher : Penerbit Hellow Pustaka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61166/kasyafa.v1i2.36

Abstract

The research titled " Human as a Noble Being, Caliph, and Educator: A Study in Islam " aims to explore and understand Islamic views on the essence and role of humans within spiritual and social contexts. This study utilizes a literature review approach, gathering data from the Qur'an, Hadith, relevant books, and exegeses. The data is analyzed using content analysis techniques to identify and elaborate on key concepts related to Islamic perspectives on humanity. The research examines three main aspects: 1) the concept of humans as noble creatures, reflecting the value and honor of humans according to Islamic teachings; 2) the role of humans as stewards on Earth, responsible for managing and maintaining the environment and society in line with Islamic principles; and 3) the capability of humans to be educated and to educate, reflecting the potential for learning and self-development within the framework of Islamic teachings.
Upaya Peningkatan Pemahaman Moderasi Beragama Masyarakat Kecamatan Bengkalis Riki Astafi; Wira Sugiarto; Wan Muhammad Fariq
PaKMas: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 2 (2024): November 2024
Publisher : Yayasan Pendidikan Penelitian Pengabdian Algero

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54259/pakmas.v4i2.3101

Abstract

The efforts to enhance the understanding of religious moderation in the Bengkalis District aim to strengthen tolerance and social harmony in a diverse society. This community service program is designed to provide education and outreach on the values of religious moderation, such as tolerance, respect, and rejection of extremism. The approach used in this program includes seminars, workshops, and interactive discussions involving various elements of the community, including religious leaders, youth, and local communities. Active participation from different parties is expected to increase the effectiveness of conveying the messages of moderation. The evaluation shows a significant improvement in the community's understanding and attitudes regarding religious moderation. Not only has awareness increased, but the program has also successfully fostered mutual respect among different religious groups. This improvement is reflected in the following indicators: Inclusive and Tolerant Attitudes increased from 40% to 75%, Neutral Attitudes decreased from 35% to 20%, and Exclusive and Intolerant Attitudes dropped from 25% to 5%. Thus, this initiative not only provides short-term positive impacts but also has the potential to become a model for implementing similar programs in other areas. These efforts are expected to contribute to the creation of a more harmonious, tolerant society that can coexist in diversity. The program emphasizes the importance of interfaith dialogue as a foundation for inclusive and peaceful social development, which in turn supports sustainable national development. This program reflects a structured and holistic strategy in promoting religious moderation and building a cohesive society.
Pendidikan Akhlak Dalam Perspektif Al-Qur’an Bambang Irawan; Syahrul; M. Akmal Fauzan; Wan Muhammad Fariq
Menulis: Jurnal Penelitian Nusantara Vol. 1 No. 6 (2025): Menulis - Juni
Publisher : PT. Padang Tekno Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/menulis.v1i6.450

Abstract

Krisis moral yang semakin meluas dari generasi muda membutuhkan pengembangan sistem pendidikan yang tidak hanya berfokus pada aspek intelektual tetapi juga pada kepemimpinan moral. Al-Qur'an, sebagai sumber utama pengajaran Islam, berisi nilai-nilai moral universal yang dapat digunakan sebagai dasar untuk desain pendidikan karakter utuh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji puisi tentang tema Quran (Maudhu'i) yang terkait dengan pendidikan moral dan untuk memberikan strategi implementasi untuk mengintegrasikannya ke dalam kurikulum pendidikan Islam. Ini termasuk prinsip dan metode pendidikan moral, termasuk QS. Bagian Al-Hujurat 9–13 menekankan pentingnya keadilan sosial dan penghargaan timbal balik, QS. Luqman, ayat 12-19, termasuk saran etis dari generasi muda dan QS. Ali Imran Poems 159–160. Ini menyoroti nilai kebaikan dan pertimbangan dalam kepemimpinan. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa Al -Quran tidak hanya mendefinisikan norma -norma etis, tetapi juga memberikan pendekatan pendidikan seperti model pengenalan, saran dan memberikan narasi sebagai cara menginternalisasi nilai -nilai. Nilai-nilai seperti integritas (shiddiq), tanggung jawab (tugas), pengendalian diri ("iffah), keadilan, toleransi Ini terkait dengan desain kepribadian siswa modern. Oleh karena itu, pendidikan moral berbasis Quran tidak hanya berfungsi sebagai wacana normatif, tetapi juga sebagai solusi yang berlaku untuk mempromosikan generasi atasan superior, sosial dan intelektual.
Metode Tanya Jawab Perspektif Hadis Laysa Fazrina; Neliyanti delsi; Wan Muhammad Fariq
MERDEKA : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 6 (2025): Agustus
Publisher : PT PUBLIKASI INSPIRASI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/merdeka.v2i6.5256

Abstract

Metode pembelajaran merupakan fondasi utama dalam keberhasilan pendidikan Islam. Salah satu pendekatan yang telah terbukti efektif sejak masa Rasulullah SAW adalah metode tanya jawab. Penelitian ini bertujuan mengkaji metode tanya jawab dalam perspektif hadis, dengan menyoroti implementasi, kelebihan, kekurangan, dan tujuan dari pendekatan tersebut. Dalam hadis, Rasulullah kerap menggunakan teknik dialog dua arah untuk mengajarkan nilai-nilai Islam secara interaktif dan reflektif, sebagaimana tergambar dalam Hadis Jibril yang mendalam dan sistematis. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan kajian pustaka (library research). Data diperoleh dari literatur primer seperti kitab hadis Sahih Bukhari dan Sahih Muslim, serta sumber sekunder seperti buku metodologi pendidikan Islam dan jurnal ilmiah. Analisis dilakukan dengan content analysis untuk menggali makna dan struktur tanya jawab dalam konteks hadis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode ini efektif meningkatkan partisipasi aktif peserta didik, mendorong berpikir kritis, serta memperkuat penguasaan materi keislaman. Namun, metode ini memerlukan kesiapan guru, pengelolaan waktu yang baik, dan pertanyaan yang terstruktur agar pembelajaran tetap fokus. Dengan meneladani model tanya jawab Rasulullah, pendidikan Islam dapat menjadi lebih dinamis, dialogis, dan transformatif.  
STRATEGI PEMBENTUKAN LINGKUNGAN PENDIDIKAN MASYARAKAT DALAM PERSPEKTIF HADITS Silvi Ismayanti; Yuliana Aulia Putri; Wan Muhammad Fariq
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 2 No. 3 (2025): JUNI-JULI 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lingkungan karakter dan spiritualitas seseorang sangat dipengaruhi oleh pendidikannya, terutama dalam kehidupan sosialnya. Banyak hadis Nabi Muhammad SAW yang tercantum dalam ajaran Islam yang menyoroti pentingnya dampak lingkungan sosial terhadap perkembangan moral dan keyakinan agama seseorang. Dengan demikian, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki pendekatan dalam menciptakan lingkungan pendidikan masyarakat berbasis hadis. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan studi pustaka. Sumber-sumber utamanya berasal dari kitab-kitab hadis terkemuka seperti Sahih Muslim dan Sahih al-Bukhari, sedangkan literatur pendukung diambil dari buku-buku akademik dan artikel ilmiah yang relevan. Teknik analisis isi digunakan untuk menelaah dan menafsirkan nilai-nilai pendidikan dalam hadis. Hasil penelitian mengidentifikasi tiga strategi pokok yang dapat diterapkan, yaitu: (1) membentuk lingkungan sosial yang selektif dan inspiratif, (2) menciptakan lingkungan sosial yang edukatif, dan (3) membangun lingkungan pendidikan yang kolaboratif. Ketiga strategi ini menegaskan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam menciptakan iklim pendidikan yang bernilai, dengan mengedepankan penanaman nilai-nilai kebaikan, kepedulian sosial, serta semangat kolaboratif.
Peran Perempuan dalam Pendidikan Keluarga Berdasarkan Perspektif Al-Qur’an: Kajian Tafsir Ibnu Katsir dan Al-Munir Afrianti Alyana; Devi Alvia; Wan Muhammad Fariq
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 2 No. 3 (2025): JUNI-JULI 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Setiap wanita pasti akan menjadi seorang Istri dan seorang Ibu. Oleh karena itu, wanita memiliki peran yang penting dalam pendidikan keluarga, demi menciptakan keluarga yang sesuai dengan syari’at Islam. Tujuan penelitian ini membahas tentang peran wanita dalam pendidikan keluarga berdasarkan Al-Qur’an surah Al-Qashash ayat 7 dan Luqman ayat 13. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan literatur review (kajian pustaka). Sumber data ada 2 jenis. Pertama, data primer yang mengutip dari ayat al-Qur’an, tafsir Ibnu Katsir, dan Al-Munir. Kedua, data sekunder yang diambil dari buku, artikel, hasil penelitian, berita, website dan lainnya. Teknik analisis data menggunakan analisis konten, yaitu peneliti menganalisis konten dari berbagai sumber tertulis. Hasil menunjukkan bahwa di dalam surah Al-Qashash ayat 7 ada beberapa peran perempuan dalam pendidikan keluarga, diantaranya, pertama, Ibu adalah pendidik utama dan madrasah pertama bagi anak, kedua, Ibu menjaga dan melindungi anak dari bahaya, ketiga, Ibu sebagai teladan dan pembentuk karakter, keempat, Ibu sebagai pembimbing spiritual dan moral keluarga, kelima, ibu memberikan teladan dalam menghadapi ujian dan kesulitan. Sedangkan dalam surah Luqman ayat 13 ada dua peran Ibu dalam pendidikan keluarga. Pertama, Ibu sebagai pendidik keimanan dan akidah, kedua, Ibu memiliki tugas menanamkan akidah kepada anak, ketiga, Ibu adalah tempat pertama pendidikan akidah.
PERAN AI DALAM PENDIDIKAN ISLAM: PERSPEKTIF AL-QURAN Annisa Fitriani; Suci Rahmawati; Nisa Afrawasih; Wan Muhammad Fariq
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 2 No. 3 (2025): JUNI-JULI 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teknologi telah berkembang cukup pesat seiring ialah perkembangan zaman. Hal ini menunjukkan bagaimana teknologi dapat secara efektif diintegrasikan ke pada banyak aspek kehidupan, termasuk pendidikan Islam. Pada hal ini, ada banyak peluang bagi meningkatkan standar pendidikan Islam ialah kecerdasan buatan (AI), khususnya pada pemahaman serta penafsiran Al-Qur'an. Tujuan penelitian ini yakni bagi mengkaji fungsi kecerdasan buatan pada pendidikan Islam dari sudut pandangan Al-Qur'an. Jenis penelitian ini menggunakan tinjauan pustaka serta bersifat kualitatif. Pertama, ada data primer yang mengutip penafsiran Al-Munir, Al-Azhar, serta Jalalain. Kedua, ada data sekunder yang dikumpulkan dari buku, makalah, temuan penelitian, berita, situs web, serta sumber lainnya. Teknik analisis data menggunakan analisis konten, peneliti menganalisis konten dari berbagai sumber tertulis. Hasil menunjukkan bahwa AI memiliki potensi yang signifikan pada meningkatkan pemahaman serta analisis al-Qur'an pada pendidikan Islam. AI dapat digunakan bagi memfasilitasi akses yang lebih mudah terhadap sumber-sumber pengetahuan Islam, serta membantu pada menganalisis ayat-ayat al-Qur’an secara menpada.
The Influence of Ibn Sahnun's Th Pengaruh Pemikiran Ibnu Sahnun Dalam Merealisasikan Pendidikan Karakter Ilham Romadona; Muhammad Haikal Saputra; Muhammad Abdul Aziz Al-Maghribi; Wan Muhammad Fariq
MA'ALIM: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 6 No. 2 (2025): MA'ALIM: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Kiai Ageng Muhammad Besari Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/maalim.v6i2.11483

Abstract

This study aims to explore Ibn Sahnun's thoughts on the role of teachers in character education, especially those contained in his work Adab Al-Muallimin, and examine its relationship to character education in the modern era. We conducted this study using Literature Study, namely by observing and researching existing scientific works, such as journals, books and relevant articles. From the various data we collected, it can be explained that Ibn Sahnun emphasized the importance of teacher role models, a humanist approach, and instilling moral values ​​in the learning process. Teachers, according to Ibn Sahnun, do not only act as educators, teachers are role models, as moral guides, and facilitate the learning process to be more conducive. Ibn Sahnun's thoughts on character education are still relevant today, especially in facing the challenges of globalization and moral crisis. This study is expected to contribute to the development of holistic and meaningful moral education strategies for the next generation of the nation.
PENDIDIKAN KELUARGA DALAM  ISLAM : KEWAJIBAN ORANG TUA BERDASARKAN AL-QUR’AN Sofia Rahmasari; Rohayu Rohayu; Vera Santika; Wan Muhammad Fariq
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 6 (2025): JUNI 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan keluarga dalam Islam memiliki peran penting dalam membentuk generasi yang berakhlak mulia dan beriman Allah SWT. Tujuan penelitian ini adalah membahas tentang hak dan tanggung jawab orang tua dalam pendidikan keluarga, peran orang tua dalam membentuk akhlak islami pada anak,  serta kewajiban  pendidikan keluarga berdasarkan  Al-Qur’an. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif  dengan menggunakan studi kepustakaan (library research), yang mengkaji dari berbagai sumber data seperti Al-Qur’an, tafsir, buku, artikel , dan jurnal tentang pendidikan keluarga. Analisis data menggunakan analisis deskriptif-analitis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  kewajiban orang tua dalam mendidik anak terdapat dalam surah Luqman dan surah At-Tahrim yang menekankan (1) Tauhid, sebagai dasar utama pendidikan islam, ditekankan dalam Surah Luqman ayat 13 agar anak mengenal dan mengesakan Allah sejak dini; (2) Akhlak, sebagai cerminan keimanan dan dibentuk melalui keteladanan dalam lingkungan keluarga yang ditekankan dalam Surah Luqman ayat 19 ; (3) Ibadah, seperti shalat dan ketaatan terhadap ajaran islam yang ditekankan dalam Surah At-Tahrim ayat 6 merupakan tanggung jawab orang tua dalam membentuk keimanan anak secara menyeluruh.
ETIKA PESERTA DIDIK DI ERA KONTEMPORER: DALAM PERSPEKTIF HADIST Sazliana Sazliana; Rizqotussofia Rizqotussofia; Rina Suryani; Wan Muhammad Fariq
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 6 (2025): JUNI 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Etika peserta didik di era modern yang dipengaruhi oleh kemajuan teknologi, globalisasi, serta pergeseran nilai-nilai sosial. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh berbagai permasalahan, seperti kemerosotan moral, hilangnya rasa hormat kepada guru, serta rendahnya tanggung jawab belajar di kalangan siswa. Tujuan dari kajian ini adalah penelusuran hadist nabi yang berkaitan dengan nilai-nilai etika yang terkandung dalam ajaran islam, hadist Nabi Muhammad SAW sebagai solusi dalam pembentukan karakter siswa yang berakhlak. Metodologi yang digunakan adalah pendekatan kualitatif melalui studi kepustakaan, dengan menelaah literatur yang berkaitan dengan hadis dan etika pendidikan dalam konteks kekinian. Temuan penelitian menunjukkan bahwa penerapan nilai-nilai hadis dalam dunia pendidikan tidak hanya memperkaya aspek spiritual, tetapi juga membentuk kerangka etika yang menyeluruh bagi peserta didik. Kajian ini menekankan bahwa pendidikan Islam seharusnya berfokus pada pembentukan adab sebagai tujuan utama, bukan sekadar penyampaian pengetahuan, guna mencetak generasi yang berilmu, beriman, dan beretika dalam menghadapi dinamika zaman.