Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

A DIFFERENCE ON THE EFFECTIVENESS OF ENDORPHIN MASSAGE WITH WARM COMPRESS THERAPY TO DECREASE MOTHER’S BACK PAIN DURING THIRD TRIMESTER OF PREGNANCY AT ALL PUBLIC HEALTH CENTER IN MATARAM Baiq Eka Putri Saudia; Oky Nila Kencana Sari
Jurnal Kesehatan Prima Vol 12, No 1 (2018): Jurnal Kesehatan Prima
Publisher : poltekkes kemenkes mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.155 KB) | DOI: 10.32807/jkp.v12i1.96

Abstract

Abstract: Pregnancy is the natural and normal process. Pregnant women get common changes that occur both physically and physiologically. Those changes cause them discomfortort and one of them is back pain. It can be solved by non-pharmacological therapy which is done by doing some activities such as distraction technique, self hypnosis, reducing the pain perception, massaging treatments, relaxing in a hot bath and heat or cold therapy. This research intended to investigate the effect between Endorphin Massage and warm compress therapy to reduce the back pain during the third trimester of pregnancy. This research was a quasi experimental research with two group pre test and post test design in which this experiment was done in two different groups. The sample utilized pusposive sampling technique and conducted at all public health center or puskesmas in Mataram during July to October 2017. The sample consisted of 30 pregnant mothers with third trimester of pregnancy who detected with the back pain through Numerical Rating Scale (NRS). This scale was done before and after they got Endorphine Massage and warm compress for 20 minutes in five days. Afterward, the data was analyzed by using test statistic of independent t test. The result found that mean score before and after the Endorphin Massage was 1.933 while the mean score before and after warm compress was 0.733. Those results indicated that Endorphin Massage was more effective than to reduce the back pain during the third trimester of pregnancy. Endorphine Massage was also used as the alternatif therapy of non-pharmacological to solve the back pain. Therefore all the midwives can apply Endorphine Massage through the midwifery service to the pregnant mothers in which it can help them to solve the back pain problems during the third trimester of pregnancy.
The Baby Watch Book Improve Mothers' Knowledge About Infant Development Baiq Eka Putri Saudia; Widya Safitarini; Mira Utami Ningsih; Muhammad Hasbi
Jurnal Keperawatan Terpadu (Integrated Nursing Journal) Vol 4, No 1 (2022): April
Publisher : Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jkt.v4i1.217

Abstract

The growth and development of children in Indonesia still needs serious attention. The rate of growth and development delays is still quite high. Providing health education by health workers is an effective way to deliver valid, updated and evidence-based information. The baby watch book can be used as an educational tool for the baby's mother, specifically designed to increase the knowledge and skills of the parents. This study was a pre-experiment study with a one-group pretest-posttest design. The sample was 30 mothers of infants at the Karang Taliwang Health Center. Data analysis used was the Wilcoxon Signed Rank Test. The results show that the majority of respondents were aged 20–35 years (80%), graduated from senior high school education (43.3%), working as a housewife (86.7%), and their main sources of information was health workers (23.3%). Before the intervention, most of the respondent has poor knowledge (50%). After given the intervention, there was an increase in their knowledge; there were 97% respondent have a good knowledge. Wilcoxon sign ranked test showed p-value 0.000 (p<0.05). This means that there was a significant effect of health education using baby watch book on mothers' knowledge about the development of babies aged 3 to 6 months.
EDUKASI KESEHATAN TENTANG HIGIENE GENITAL UNTUK REMAJA PUTRI MELALUI POSYANDU REMAJA DENGAN APLIKASI ONLINE Irmayani Irmayani; Baiq Eka Putri Saudia
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 3, No 2 (2022): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jpms.v3i2.849

Abstract

AbstrakKesehatan reproduksi remaja putri saat ini masih menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian terutama untuk remaja putri diantaranya adalah hygiene genital yang buruk. Hygiene genital merupakan komponen utama kesehatan wanita dan sangat penting untuk perlindungan kesehatan reproduksi. Namun, praktik higyene genital mempengaruhi kerentanan wanita infeksi menular seksual dan morbiditas seksual dan reproduksi lainnya. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap remaja dan praktik hygiene genital remaja melalui posyandu remaja dengan aplikasi online di Kelurahan Dasan Cermen. Sasaran dalam pengabdian masyarakat adalah remaja putri sebanyak 60 orang yang bertempat tinggal di Kelurahan Dasan Cermen. Metode yang dilakukan Metode yang dilakukan dengan memberikan memberikan edukasi kepada remaja putri yang mengikuti posyandu remaja melalui aplikasi. Hasil luaran yang diharapkan dari pengabdian masyarakat ini adalah  jurnal nasional pengabdian masyarakat, booklet pendidikan kesehatan Hygiene Genital. HAKI untuk booklet dan aplikasi online. Hasil pengabdian masyarakat ada perubahan pengetahun, sikap dan praktik remaja putri yang lebih baik dalam hygiene genital
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MENGGUNAKAN BABY WATCHBOOK TERHADAP KETERAMPILAN IBU TENTANG PENILAIAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 3 SAMPAI 6 BULAN Baiq Eka Putri Saudia; Rohmiatul Handayani
Media Bina Ilmiah Vol. 17 No. 1: Agustus 2022
Publisher : LPSDI Bina Patria

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.292 KB)

Abstract

Latar Belakang: Indonesia Pediatric Society pada tahun 2011 menyebutkan kejadian gangguan pertumbuhan dan perkembangan di dunia, pada anak usia 0-5 tahun mencapai 3 juta anak. Prevelensi diperkirakan setiap tahun sekitar 5-10% anak yang lahir mengalami keterlambatan perkembangan secara umum. Salah satu perkembangan yang penting untuk dipantau adalah perkembangan motorik karena banyak kinerja kognitif yang berakar pada keberhasilan perkembangan motoriki. Gabungan antara interaksi ibu dan anak yang positif, latihan fisik dan stimulasi dini akan meningkatkan perkembangan motorik anak. Salah satu media untuk membantu meningkatkan keterampilan orang tua bayi maupun balita dalam memantau dan menilai perkembangan bayi maupun balita mereka yaitu dengan Baby Watchbook media ini berbentuk buku berisi gambar, tabel dan informasi tentang cara pemantauan perkembangan bayi dan balita.Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui Pengaruh Pendidikan Kesehatan Menggunakan Baby Watchbook Terhadap Keterampilan Ibu Tentang Penilaian Perkembangan Bayi Usia 3 Sampai 6 bulan di Puskesmas Karang Taliwang. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah PreExperimental dengan desain One Group Pretest-Posttest. Populasi penelitian ini adalah ibu bayi usia 3-6 bulan dengan jumlah sampel 30 orang. Analisis data menggunakan wilcoxon. Hasil Penelitian: Hasil nilai rata-rata dari skor KPSP sebelum diberikan pendidikan kesehatan dengan menggunakan baby wachbook adalah 1,12 dan setelah diberikan pendidikan kesehatan dengan menggunakan baby wachbook nilai rata-rata menjadi 1,66. Setelah dilakukan uji statistic menggunaakan wilcoxon nilai signifikan p sebesar 0,009<0,05. Kesimpulan: terdapat pengaruh pendidikan kesehatan menggunakan baby watchbook terhadap keterampilan ibu tentang penilaian perkembangan bayi usia 3 sampai 6 bulan. System
PEMBERDAYAAN KADER REMAJA DALAM OPTIMALISASI PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN (PUP) DENGAN MEDIA POSTER 3D DI POSYANDU REMAJA KELURAHAN DASAN CERMEN KOTA MATARAM Baiq Eka Putri Saudia; Imtihanatun Najahah; RA Wulandari
Abdimas Galuh Vol 5, No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v5i1.9234

Abstract

Data UNICEF Indonesia tahun 2020 menunjukkan penurunan perkawinan anak yang berjalan lambat dari tahun ke tahun, namun jumlahnya masih menjadikan Indonesia sebagai negara kedua dengan angka perkawinan anak tertinggi di Asia Tenggara setelah Kamboja. Dampak dari Pandemi Covid-19 di NTB berdasarkan data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, NTB merupakan salah satu dari 13 provinsi di indonesia yang mengalami kenaikan angka pernikahan dini, Adanya jumlah pernikahan dini yang meningkat, maka akan menempatkan remaja putri dalam risiko tinggi terhadap kehamilan dini, kehamilan tidak diinginkan, meningkatkan risiko infeksi pada saat persalinan bahkan ancaman kematian serta bayi cacat lahir. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberdayakan kader remaja dalam mengoptimalisasi PUP yang dapat meningkatkan pengetahuan remaja tentang PUP. Sasaran adalah remaja sebanyak 70 orang yang bertempat tinggal di Kelurahan Dasan Cermen. Metode kegiatan memberikan edukasi menggunkan metode ceramah dan diskusi dengan media poster 3D pada posyandu remaja. Rancangan evaluasi pre test dan post test yang meliputi pengetahuan. Dalam pelaksaan kegiatan peserta sangat antusias, khususnya kader remaja yang telah diberikan edukasi kemudian menjadi kader bagi teman sebaya atau remaja putri dalam menyampaikan informasi tentang PUP. Peserta juga tidak hanya berisi edukasi, namun juga kuis dan games, sehingga peserta tidak jenuh ketika mengikuti kegiatan. Peserta mengalami peningkatan pengetahuan tentang PUP setelah mendapat edukasi melalui media poster 3D.
PEMBERDAYAAN KADER MELALUI KELAS ASI EKSKLUSIF Imtihanatun Najahah; Baiq Eka Putri Saudia; RA Wulandari
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 4, No 2 (2023): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jpms.v4i2.1037

Abstract

Menurunnya angka kematian bayi dan membaiknya status gizi masyarakat merupakan indikator keberhasilan pembangunan kesehatan. Indonesia terus menghadapi sejumlah masalah gizi, termasuk situasi di mana di satu sisi masih banyak masyarakat yang gizi buruk dan sebaliknya jumlah penduduk yang kekurangan gizi cenderung meningkat. Kebiasaan makan dan gaya hidup masyarakat erat kaitannya dengan masalah gizi ganda ini. Masyarakat akan memiliki status gizi yang baik jika setiap orang, termasuk bayi, mengikuti kebiasaan gizi yang baik. Ketika bayi berusia 0 - 6 bulan disusui secara eksklusif, mereka hanya mengonsumsi ASI, kecuali vitamin dan obat-obatan, sebagai sumber nutrisi utama mereka. Cakupan ASI Eksklusif di Provinsi Nusa Tenggara Barat pada urutan terendah di Indonesia, sehingga perlu dilakukan pemberian informasi-informasi melalui edukasi ASI Eksklusif terutama pada ibu hamil, dan petugas yang berasal dari masyarakat lingkungan tempat ibu hamil tinggal adalah kader posyandu. Tujuan pengabdian masyarakat untuk melakukan pemberdayaan pada kader melalui kelas ASI Eksklusif  di Posyandu Poskesdes Dasan Cermen. Strategi pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat (PKM) dengan cara permasalahan bahwa kader masih kurang memahami ASI Eksklusif, diselesaikan dengan metode ceramah dengan teknik presentasi materi ASI Eksklusif menggunakan media modul dan masalah kemampuan memberikan KIE dengan memberikan pengajaran dan penugasan KIE pada ibu hamil.Para kader memberikan edukasi kepada ibu hamil dengan menggunakan media poster. Kemudian dilakukan evaluasi pengetahuan kader dan kemampuan memberikan KIE ASI Eksklusif. Sasaran peserta pengabdian kepada masyarakat adalah 30 orang kader. Hasil pengabmas ini adalah terdapat peningkatan pengetahuan kader tentang KIE dan ASI Eksklusif serta kader dapat mempraktekkan keterampilan KIE tentang ASI Eksklusif pada ibu hamil.
PENGARUH KONSELING MELALUI LAYANAN HOMECARE PADA IBU HAMIL TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KB AKDR Baiq Eka Putri Saudia; Baiq Rusmiati; I Gusti Ayu Putu Sri Wahyuni
Jurnal Midwifery Update (MU) Vol 5, No 1 (2023): Jurnal Midwifery Update (MU)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jmu.v5i1.161

Abstract

Latar Belakang : Di Indonesia saat ini jumlah penduduk dan laju pertumbuhan semakin meningkat. Berdasarkan data badan pusat statistik jumlah penduduk Indonesia tahun 2016 yaitu sebesar 252 juta orang dengan tingkat laju penduduk 1,3 % pertahun atau setiap tahun ada tambahan 3 juta orang. Dalam jangka panjang Indonesia berpotensi mengalami ledakan penduduk. Untuk mencegah ledakan penduduk tersebut pemerintah Indonesia mengadakan program Keluarga Berencana (KB). Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah tahun 2019, jumlah akseptor KB IUD masih sangat rendah.  didapatkan masih banyak ibu-ibu hamil yang masih percaya mitos mengenai KB AKDR, sehingga perlu dilakukan pemberian konseling mengenai KB AKDR. Agar pemberian konseling lebih mudah diterima, maka peneliti memilih melakukan melalui layanan homecare, sehingga ibu lebih terbuka dan lebih nyaman berdiskusi dengan keluarganya. Tujuan : Apakah ada pengaruh konseling melalui layanan homecare pada ibu hamil terhadap pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang KB AKDR di wilayah kerja Puskesmas Batunyala tahun 2020. Metode Penelitian : Desain penelitian ini menggunakan jenis rancangan penelitian Pre Eksperimental dengan menggunakan metode Pretest-Posttest. Penelitian di laksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Batunyale.Teknik sampling yang digunakan adalah sample random sampling dengan jumlah 30 Ibu Hamil. Pengumpulan data primer dilakukan dengan menggunakan lembar kuisioner berupa pre-test dan post-test tentang pengetahun dan sikap Ibu hamil mengenai KB AKDR. Hasil : Hasil uji statistik didapatkan nilai rata-rata pengetahuan dan sikap ibu hamil mengenai KB AKDR dengan analisis Uji Wilcoxon test didapatkan nilai p = 0,000 < α = 0,05 yang berarti bahwa terdapat pengaruh konseling melalui layanan homecare pada ibu hamil terhadap pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang KB AKDR di wilayah kerja Puskesmas Batunyala tahun 2020. Kesimpulan : Terdapat pengaruh konseling melalui layanan homecare pada ibu hamil terhadap pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang KB AKDR. 
Pengaruh Edukasi Kesehatan Berbasis Budaya Nggempe terhadap Pengetahuan Calon Pengantin tentang Persiapan Kehamilan Sehat Melalui Layanan Homecare Wahyuningsi, Sri; Saudia, Baiq Eka Putri; Hanafi, Fachrudi
Bima Nursing Journal Vol. 6 No. 2 (2025): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/bnj.v6i2.1569

Abstract

Maternal Mortality Rate,Infant Mortality Rate and stunting are still the main problems in improving health indicators, especially in Indonesia. In Kota Bima, the incidence of pregnant women with complications still exceeds the target rate of 20%, namely 36.41%. These problems can start from the pre-conception period. Bride and groom are a strategic target group in efforts to improve pre-conception health. This of course can pose various kinds of risks such as disease transmission, high-risk pregnancies and even maternal and infant mortality. By taking advantage of the cultural momentum leading up to the wedding, namely the "nggempe" culture where the bride and groom limit activities outside the home, health workers, especially midwives, can provide premarital reproductive health care, education and counseling as preparation for having a healthy pregnancy for the bride and groom during the "nggempe" period, at home. prospective bride and groom in homecare services with more educational time. During the "Nggempe" period, when the bride and groom can focus more on preparing for their wedding, it is hoped that they will receive maximum information about preparing for a healthy pregnancy. For this reason, researchers are very interested in conducting research on the effect of nggempe culture-based health education on the knowledge of prospective brides about preparing for a healthy pregnancy in Bima City. To determine the effect of nggempe culture-based health education on the knowledge of prospective brides about preparing for a healthy pregnancy through homecare services in the city of Bima. The research method used the Quasy Experimental One Group Pretest Posttest Design. The research was conducted in April - June 2023. The population for this study were all prospective brides and grooms who had registered at the KUA Kota Bima with a sample using a minimum sample of 30 people who met the inclusion and exclusion criteria. Data collection using a questioner. Data analysis used Univariate analysis and Bivariate analysis by carrying out the normality test. after analyzing the data, the average value of knowledge before being given health education was 62.22 (enough category), while after being given an intervention in the form of culture-based health education in homecare services, the value of knowledge increased with an average of 93.32 ( good category). The statistical test results obtained a p-value of 0.000 <α = 0.05. There is an influence of nggempe culture-based health education on the knowledge of prospective brides about preparing for a healthy pregnancy through homecare services in the city of Bima
Pemberdayaan Kader Remaja, Toga, Toma dan Todat Dalam Mencegah Pernikahan Dini di Desa Babussalam Saudia, Baiq Eka Putri; Hanafi, Fachrudi; Luthfia, Erien
Reswara: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 2 (2025)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v6i2.5470

Abstract

Prosentase pernikahan usia anak tertinggi di Indonesia menduduki urutan ke- 37 dan berada di posisi tertinggi kedua setelah kamboja di ASEAN. Penyebab masalah stunting di Indonesia salah satu adalah maraknya pernikahan dini. Saat ini banyak pihak yang menganggap pernikahan dini sebagai hal yang biasa. Berdasarkan Data Perkawinan Usia Anak Dinas P3AP2KB Provinsi NTB menyebutkan, bahwa dalam kurun waktu 4 tahun terakhir sejak Januari 2019 s.d April 2022 terdapat sedikitnya 2.530 kasus perkawinan anak usia dini yang terjadi. Menurut data dari Lembaga Perlindungan Anak (LPA) menyebutkan jumlah dispensasi pernikahan di Pengadilan Agama NTB mengalami peningkatan setiap tahunnya, dispensasi ini diberikan karena pernikahan yang dilakukan rata rata berada di bawah umur. Upaya mewujudkan kebijakan pencegahan perkawinan anak perlu melibatkan peran beberapa level yakni di tingkat keluarga, pemerintah daerah, para pemangku kepentingan, tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat yang ada di wilayah setempat. Selain itu, kelompok ini akan berperan dan mendorong banyak aktivitas masyarakat salah satunya adalah mencegah pernikahan dini. Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk memberikan edukasi kepada remaja dan memberdayakan kader remaja, Toga, Toma dan Todat dalam mencegah pernikahan dini dan persiapan pra nikah dalam upaya pencegahan stunting. Metode dalam kegiatan ini yaitu memberikan edukasi dan pengkaderan bagi remaja dengan melibatkan para pemangku kepentingan melalui wadah Beriuk (Berugaq Informasi Edukasi). Sasaran peserta sebanyak 30 remaja yang bertempat tinggal di Desa Babussalam Kabupaten Lombok Barat Provinsi NTB. Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian masyarakat terdapat peningkatan pengetahuan dan sikap remaja setelah diberikan edukasi dari TOGA, TOMA dan TODAT tentang pernikahan dini dan persiapan pranikah, dari 30 peserta remaja terdapat 29 remaja yang pengetahuannya baik dan 22 remaja memiliki sikap positif, hal ini dikarenakan seluruh peserta remaja antusias dalam mengikuti kegiatan dari awal sampai dengan akhir sesi serta dukungan dari berbagai pihak yang ada di Desa Babussalam.
EFEKTIFITAS ROSATIN (ROMPI SASAK PIJAT OKSITOSIN) TERHADAP PRODUKSI ASI IBU MENYUSUI Saudia, Baiq Eka Putri; Marliana, Yunita; Rofita, Desi
Jurnal Kesehatan Manarang Vol 11 No 2 (2025): August 2025
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Mamuju

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33490/jkm.v11i2.1785

Abstract

The World Health Organization (WHO) recommends exclusive breastfeeding during the first six months of an infant’s life. Breast milk provides numerous benefits to infants, such as protection against gastroenteritis, respiratory infections, ear infections, urinary tract infections, allergies, diabetes mellitus, sudden infant death syndrome (SIDS), and obesity, and it can also enhance cognitive development. However, many mothers face challenges in breastfeeding due to insufficient breast milk production. The production of breast milk itself is often a key inhibiting factor in successful breastfeeding. Optimal breastfeeding practices play a critical role in reducing stunting among children under five, aligning with both global and national targets to reduce stunting by 40 percent. One non-pharmacological therapy commonly used by health workers or therapists to address breastfeeding difficulties is oxytocin massage. In this study, the researchers developed a novel, previously untested non-pharmacological tool called ROSATIN (Sasak Oxytocin Massage Vest). ROSATIN integrates the traditional fabric of the Sasak tribe into a vest designed to stimulate oxytocin points along the spine, mimicking the effects of manual oxytocin massage by providing gentle, targeted pressure and promoting maternal relaxation. This study aims to evaluate the effectiveness of the ROSATIN tool in increasing breast milk production among breastfeeding mothers. A quasi-experimental design with a two-group post-test-only approach was employed. The intervention group received massage using ROSATIN, while the control group received a traditional oxytocin massage performed by a trained therapist. The study involved 60 breastfeeding mothers who reported irregular breast milk production. Participants were selected using purposive sampling. Data were analyzed using the Wilcoxon test, while effectiveness was assessed through the N-Gain score. The results showed a significant increase in breast milk production in both groups following the intervention, with a significance value of 0.000 (p< 0.05). However, the effectiveness test revealed that massage using ROSATIN demonstrated higher effectiveness, with an N-Gain score of 0.844, compared to manual massage by a therapist.