Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Model Konseptual Pengaruh Keberlanjutan terhadap Kinerja Industri Kecil dan Menengah Hary Fandeli; Alizar Hasan; Elita Amrina
Jurnal Dampak Vol 17, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/dampak.17.1.15-24.2020

Abstract

ABSTRACTSmall and Medium Enterprises (SMEs) are an industrial sector that greatly contribute to economic development in Indonesia. SMEs contributes positively to the increase in Gross Domestic Product (GDP) and absorption of productive labor. Therefore, SMEs are required to be able to achieve continuous performance improvement. Improving the performance of SMEs is also expected to be able to contribute to sustainable development. Sustainability then becomes a very important issue for the performance of SMEs. The performance evaluation of SMEs needs to be improved by considering the sustainability aspects. This study aims to design a conceptual model of the effect of sustainability to the performance of SMEs in West Sumatra. Indicators of sustainability and performance of SMEs were identified from literature study. Then, conducted the determination of indicators that are relevant to SMEs in West Sumatra and then sort the indicators based on terminology similarities. The results of the identification stage are 34 indicators of sustainability which are divided into three aspects and nine factors. Sustainability indicators consist of 16 indicators of social aspect, 11 indicators of environmental aspect, and 7 indicators of economic aspect. The next step is the validation of sustainability indicators by experts from practitioners, academics, and government. The validation results stated that all indicators are important and relevant to SMEs in West Sumatra. Then the conceptual model of the effect of sustainability to performance of SMEs is developed. This conceptual model is expected to be able to help SMEs in improving performance and competitiveness.Keywords: indicators, small and medium industry, sustainability, performance appraisal ABSTRAK Usaha Kecil dan Menengah (UKM) adalah sektor industri yang sangat berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi di Indonesia. UKM berkontribusi positif terhadap peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) dan penyerapan tenaga kerja produktif. Oleh karena itu, UKM dituntut untuk dapat mencapai peningkatan kinerja yang berkelanjutan. Peningkatan kinerja UKM juga diharapkan dapat berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan. Keberlanjutan kemudian menjadi masalah yang sangat penting bagi kinerja UKM. Evaluasi kinerja UKM perlu ditingkatkan dengan mempertimbangkan aspek keberlanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang model konseptual pengaruh keberlanjutan terhadap kinerja UKM di Sumatera Barat. Indikator keberlanjutan dan kinerja UKM diidentifikasi dari studi literatur. Kemudian, dilakukan penentuan indikator yang relevan dengan UKM di Sumatera Barat dan kemudian mengurutkan indikator berdasarkan kesamaan terminologi. Hasil tahap identifikasi adalah 34 indikator keberlanjutan yang dibagi menjadi tiga aspek dan sembilan faktor. Indikator keberlanjutan terdiri dari 16 indikator aspek sosial, 11 indikator aspek lingkungan, dan 7 indikator aspek ekonomi. Langkah selanjutnya adalah validasi indikator keberlanjutan oleh para ahli dari praktisi, akademisi, dan pemerintah. Hasil validasi menyatakan bahwa semua indikator penting dan relevan bagi UKM di Sumatera Barat. Kemudian model konseptual efek keberlanjutan terhadap kinerja UKM dikembangkan. Model konseptual ini diharapkan dapat membantu UKM dalam meningkatkan kinerja dan daya saing.Kata Kunci: indikator, industri kecil dan menengah, keberlanjutan, penilaian kinerja
Pemilihan dan Implementasi Strategi Peningkatan Kenyamanan Termal Ruang Kuliah Lusi Susanti; Hary Fandeli
Jurnal Optimasi Sistem Industri Vol. 16 No. 2 (2017): Published in October 2017
Publisher : The Industrial Engineering Department of Engineering Faculty at Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (843.704 KB) | DOI: 10.25077/josi.v16.n2.p112-119.2017

Abstract

Optimum conditions help us think and work better. Thermal comfort in lecture buildings is important to maintain students’s comfort and help them concentrate on study. The fastest way to achieve expected thermal comfort inside the lecture room is using air conditioner, however, compensation on high electricity bills and degradation of the environmental quality has to be made. Therefore, the aim of this paper is to find and promote several environmental friendly strategies which can provide comfort to users in one hand, but also can reduce energy consumption in another hand. There have been several strategies in records to increase thermal comfort in buildings. To select the best and the most appropriate alternative, Analytical Hierarchy Process method was used by setting the criteria, sub-criteria, and alternatives to increase thermal comfort in lecture buildings of Andalas University. To test the selected alternative, thermal comfort inside two lecture rooms were evaluated experimentally. The comfort level was evaluated using PMV (Predicted Mean Vote) and PPD (Predicted Percentage Dissatisfied) model. For all experimental conditions, PMV and PPD results and individual thermal vote results showed a good match statistically meaning that the PMV and PPD models could predict thermal condition inside the lecture rooms. Results also showed that the presence of natural vegetation infront of glass windows of the lecture rooms statistically improved thermal comfort sensations of students under natural ventilation mode and reduced thermostat setting under air conditioning mode.
EVALUASI MODEL KINERJA PEMASOK BAHAN BAKU AGROINDUSTRI TAHU DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS Hary Fandeli; Irmayani Irmayani; Tri Ernita; Melliana Melliana; Adi Saputra
Jurnal Sains dan Teknologi: Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Teknologi Industri Vol 22, No 1 (2022): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Industri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36275/stsp.v22i1.482

Abstract

Industri kecil dan menengah (IKM) berbasis agroindustri bekontribusi besar dalam perekenomian nasional. IKM harus meningkatkan kinerja dan dapat bertahan dalam persaingan bisnis yang ketat. Pemasok bahan baku menjadi salah satu komponen penting dalam peningkatan kinerja IKM karena menjadi komponen hulu dari sistem rantai pasok. Permasalahan IKM terjadi pada beberapa faktor seperti transportasi dan harga. IKM sering mengalami penundaan produksi akibat terlambatnya kedatangan bahan baku sehingga berpotensi kerugian. Model penilaian kinerja dapat membantu pelaku IKM dalam mengidentifikasi dan mengambil keputusan dalam memilih pemasok. Penelitian ini mengidentifikasi kriteria pemilihan pemasok bahan baku agroindustri tahu dan mengusulkan kerangka kerja untuk mengevaluasi kinerja pemasok mereka. Penelitian ini memiliki tiga tahap utama. Pertama, identifikasi key performance indicators (KPIs) untuk kinerja pemasok pada IKM tahu yang bersumber dari studi literatur. Kedua, melakukan validasi KPIs kepada praktisi agroindustri. Terakhir, mengevaluasi kinerja pemasok IKM tahu berdasarkan KPIs yang dikembangkan menggunakan model analytic hierarchy process (AHP). Hasil penelitian mengusulkan 6 kriteria dan 18 indikator kinerja yang perlu dipertimbangkan oleh pelaku IKM agroindustri dalam memilih pemasok. Semua kriteria dan indikator kinerja dievaluasi menggunakan AHP untuk memperoleh kriteria dan indikator prioritas. Kriteria kualitas bahan baku, layanan pelanggan dan perhatian terhadap aspek sustainability menjadi tiga faktor utama yang dipertimbangkan. Model kinerja pemasok juga diaplikasikan pada salah satu agroindustri tahu di Kota Padang untuk mengevaluasi 4 alternatif pemasok bahan baku mereka. Hasilnya setiap pemasok memiliki keunggulan, namun secara keseluruhan pemasok 1 terpilih sebagai pemasok utama. Pemasok 1 unggul pada kriteria agility, kualitas, koordinasi dan kolaborasi serta efisiensi dalam rantai pasokan.
ANALISIS WAKTU BAKU PROSES PRODUKSI ROTI DENGAN METODE STOPWATCH DI UKM FANDRA BAKERY Mufrida Meri; Hary Fandeli; Ratih Zulia Ramadhani
JOURNAL OF SCIENCE AND SOCIAL RESEARCH Vol 5, No 2 (2022): June 2022
Publisher : Smart Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54314/jssr.v5i2.887

Abstract

Indonesia has many industries engaged in food and culinary.  Among them are small and medium enterprises (SMEs) which are very large and make a large contribution to Indonesian economy.  To ensure the sustainability of the industry, there is a standard time for each production process.  Standard time is the work of observing and recording the working times of both each element or cycle using the tools that have been provided. UKM Fandra Bakrie is one of the small and medium-sized industries that produce bread in Padang City. It is important to know the standard time of the bread making process so that it becomes a reference for management policies. Time measurement using the stopwatch method by calculating the cycle time of each element of bread making work. Measurement data is tested statistically using uniformity tests and data adequacy tests.  Then the calculation of standard time by considering adjustment factors and leeway factors.  Standard time is used as the basis in determining the amount of production in a given period and for planning production. Based on the results of the study obtained the total time standard for bread production at UKM Fandra Bakery is 287.99 seconds / unit or 4.8 minutes / unit. Thus UKM Fandra Bakery is able to produce as much as 3,200 Pcs per day.
Analisis Beban Kerja Mental Pada Pekerja UMKM Tahu Mtb Menggunakan Metode NASA-TLX Mufrida Meri; Hary Fandeli; Rozza Linda; Irmayani Irmayani; Rio Febrian
Journal Of Indonesian Social Society (JISS) Vol. 1 No. 1 (2023): JISS - Februari
Publisher : PT. Padang Tekno Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.509 KB) | DOI: 10.59435/jiss.v1i1.24

Abstract

Kinerja karyawan sangat berpengaruh dalam penentuan produktivitas suatu perusahaan. Apabila kinerja karyawan di sebuah perusahaan baik, maka produktivitas perusahaan tersebut akan meningkat dan hal ini dapat menyebabkan keuntungan pada perusahaan tersebut bertambah. Begitu pula sebaliknya, apabila kinerja karyawan tersebut buruk, maka produktivitas perusahaan tersebut akan menurun. Salah satu hal yang mempengaruhi kinerja karyawan tersebut yaitu beban kerja mental. Beban kerja mental merupakan sesuatu keadaan yang dialami oleh seseorang yang memberi tekanan dalam hidupnya. Semakin tinggi tekanan yang dirasakan karyawan itu, maka semakin rendah kinerja yang bisa dicapainya. Salah satunya yaitu pada pekerja-pekerja di Pabrik Tahu MTB. Berdasarkan data-data perbandingan nilai rata-rata tiap faktor untuk menghitung beban kerja mental dapat disimpulkan bahwa faktor beban kerja mental yang paling berpengaruh yaitu performansi kerja yang menyatakan tingkat kepuasan yang dirasakan terhadap kinerja yang telah dilakukan yaitu sebesar 85. Rata-rata nilai kebutuhan mental dan kebutuhan fisik bernilai sama yaitu sebesar 80.5 yang menyatakan bahwa beban kerja para pekerja yang membutuhkan fisik dan mental bernilai sama .Terdapat 6 faktor yang mempengaruhi beban kerja para pekerja yaitu Mental Demand,Physical Demand, Temporal Demand,Performance,Frustation, Effort. Berdasarkan hasil dari perhitungan dapat diketahui jumlah karyawan yang memiliki tingkat beban kerja mental kategori tinggi sekali dengan rata-rata WWL 85.66 yang berjumlah 4 orang dan kategori tinggi dengan rata-rata WWL 71.22 yang berjumlah 6 orang.
ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER OLI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DI BENGKEL JEFFRY MOTOR Mufrida Meri; Hary Fandeli; Roza Linda; Alan Muhammad Rusdi
JOURNAL OF SCIENCE AND SOCIAL RESEARCH Vol 6, No 2 (2023): June 2023
Publisher : Smart Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54314/jssr.v6i2.1239

Abstract

Abstract: This research discusses the analysis of the selection of lubricating oil suppliers using the AHP (Analytical Hierarchy Process) method. The problems in this research are (1) there is no proper supplier selection decision making system (2) supplier selection and determination is not optimal. The purpose of this study is (1) to help decision makers design the right decision making system in supplier selection (2) to determine the best lubricating oil supplier. The data collection techniques in this study were observation, interviews and questionnaires. Data processing is assisted by the Microsoft excel application and the Expert Choice application using the AHP method. The results of this research are as follows: (1) priority I is interest with a weight value of 0.384 or 38.4% (Ms.Excel) and 0.386 or 38.6% (Expert Choice), priority II is quality with a weight value of 0.262 or 26.2% (Ms.Excel) and 0.264 or 26.4% (Expert Choice), priority III is the price with a weighted value of 0.213 or 21.3% (Ms.Excel) and 0.212 or 21.2% (Expert Choice), priority IV is delivery with a value weighted 0.077 or 7.7% (Ms.Excel) and 0.076 or 7.6% (Expert Choice), priority V is service with a weight value of 0.063 or 6.3% (Ms.Excel) and 0.062 or 6.2% ( Expert Choice). (2) the best supplier is Prima XP with a final priority weight value of 0.348 or 34.8% (Ms.Excel) and 0.345 or 34.5% (Expert Choice), then Shell supplier with a final priority weight value of 0.250 or 25% (Ms. Excel) and 0.251 or 25.1% (Expert Choice).Keywords: decision support system; supplier selection; AHP Abstrak: Penelitian ini mengenai analisis pemilihan supplier pelumas oli dengan mengggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process). Permasalahan pada penelitian ini adalah belum memiliki sistem pengambilan keputusan yang tepat untuk pemilihan supplier serta penetapan pemiliahan supplier belum optimal.. . Tujuan penelitian ini adalah membantu pengambil keputusan untuk merancang sistem pengambilan keputusan yang tepat dalam pemilihan supplier dan menentukan supplier oli yang tepat. Pengolahan data dibantu dengan aplikasi Expert Choice dengan menggunakan metode AHP. Hasil dari penelitian ini sebagai berikut: (1) prioritas I yaitu peminat dengan nilai bobot 0,384 atau 38,4% (Ms.Excel) dan 0,386 atau 38,6% (Expert Choice), prioritas II yaitu kualitas dengan nilai bobot 0,262 atau 26,2% (Ms.Excel) dan 0,264 atau 26,4% (Expert Choice), prioritas III yaitu harga dengan nilai bobot 0,213 atau 21,3% (Ms.Excel) dan 0,212 atau 21,2% (Expert Choice), prioritas IV yaitu pengiriman dengan nilai bobot 0,077 atau 7,7% (Ms.Excel) dan 0,076 atau 7,6% (Expert Choice), prioritas V yaitu layanan dengan nilai bobot 0,063 atau 6,3% (Ms.Excel) dan 0,062 atau 6,2% (Expert Choice). (2) supplier yang terbaik adalah Prima XP dengan nilai bobot prioritas akhir 0,348 atau 34,8% (Ms.Excel) dan 0,345 atau 34,5% (Expert Choice), kemudian supplier Shell dengan nilai bobot prioritas akhir 0,250 atau 25% (Ms.Excel) dan 0,251 atau 25,1% (Expert Choice).Kata kunci: sistem pendukung keputusan; pemilihan supplier; AHP
GENERASI MUDA SEBAGAI AGEN PERUBAHAN DALAM TANTANGAN EFEK RUMAH KACA Irmayani; Nazili; Hary Fandeli; Mufrida Meri; Rozzalinda; Isna Juwita; Melda Fajra
Journal of Community Service Vol 5 No 2 (2023): JCS, December 2023
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56670/jcs.v5i2.179

Abstract

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) berjudul "Generasi Muda Sebagai Agen Perubahan dalam Tantangan Efek Rumah Kaca" yang dilaksanakan oleh Fakultas Teknik dan Perencanaan Universitas Ekasakti di SMPN 22 Padang bertujuan untuk membentuk kesadaran, pengetahuan, dan aksi positif generasi muda terkait dampak efek rumah kaca. Melalui program edukasi, workshop, dan proyek aksi, kegiatan ini mengintegrasikan pemahaman lingkungan ke dalam kurikulum sekolah, memfasilitasi partisipasi siswa dalam proyek aksi lingkungan, dan membangun kolaborasi erat antara dunia pendidikan dan masyarakat. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman dan kesadaran siswa tentang efek rumah kaca, dengan partisipasi aktif dalam proyek aksi yang memberikan dampak nyata. Dukungan masyarakat dan pihak sekolah menjadi kunci keberhasilan, menciptakan lingkungan yang kondusif bagi terwujudnya program PKM ini. Tantangan seperti skala proyek dan keberlanjutan menjadi fokus evaluasi, mengarah pada saran untuk memperluas materi edukasi, memperkuat kerjasama dengan pihak eksternal, dan meningkatkan pemantauan dan evaluasi secara berkelanjutan. Saran ini diharapkan dapat memperkuat dan mengembangkan program serupa di masa mendatang, menciptakan generasi muda yang tidak hanya paham tentang tantangan efek rumah kaca tetapi juga bertindak sebagai agen perubahan yang berkelanjutan.
Analisis Perhitungan Waktu Setup Menggunakan Metode Single Minute Exchange of Die (SMED) di Pabrik Roti New Prima Bakery Padang Linda, Rozza; Fandeli, Hary; Juwita, Isna
Prosiding Seminar Nasional Teknik Industri Vol. 2 (2022): Prosiding Seminar Nasional Teknik Industri: Mengevaluasi dampak Program Masa Merdeka
Publisher : Universitas Ma Chung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (589.267 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis waktu setup untuk meminimasi weste dalam proses produksi roti tawar di new prima bakery padang.  Metode yang digunakan adalah metode SMED (single minute exchange of die), yaitu sebuah metode dalam rangka pencapaian  lean manufakturing sehingga bisa mengurangi pemborosan (waste) dalam proses produksi. Metode smed ini menitik beratkan agar waktu setup tersebut bisa dijadikan angka satu digit, artinya waktu setup diupayakan seminimal mungkin dengan cara menganalisis kegiatan  internal setup  dan eksternal setup.  Internal  setup adalah aktifitas yang dilakukan dalam keadaan mesin mati, sedangkan eksternal setup adalah aktifitas yang dilakukan dalam keadaan mesin beropersi. Data waktu setup diukur secara langsung dengan menggunakan stopwatch, kemudian dihitung dan dianalisis lalu dilakukan upaya perbaikan dengan cara mengalihkan sebagian aktifitas internal setup menjadi eksternal setup sehingga total  waktu setup bisa lebih kecil. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa waktu setup pada produksi roti tawar di New prima bekery sebelum menggunakan metode smed adalah 3.720,33 detik, sedangkan setelah menggunakan metode smed didapatkan sebesar 866,33 detik.
PENGUKURAN WAKTU BAKU SEBAGAI DASAR PEMBERIAN UPAH INSENTIF DI PABRIK TAHU TM KAMBANG Rozza Linda; Mufrida Meri; Hary Fandeli; Domi Hidayat
JOURNAL OF SCIENCE AND SOCIAL RESEARCH Vol 6, No 3 (2023): October 2023
Publisher : Smart Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54314/jssr.v6i3.1491

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan waktu baku pada proses produksi tahu di Pabrik Tahu TM Kambang Kec. Lengayang Pesisir Selatan yang sesuai dengan kemampuan karyawan, untuk menerapkan pemberian upah insentif berdasarkan waktu baku di Pabrik Tahu TM Kambang Kec. Lengayang Pesisir Selatan. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer yang diperoleh secara langsung dari pengukuran yang dilakukan. Sedangkan metode analisis data menggunakan metode studi waktu (time study). Jumlah sampel sebesar 18 orang pekerja di pabrik tahu TM kambang kec. Lengayang pesisir selatan. Metode yang digunakan adalah metode stopwatch time study, setelah diketahui waktu standarnya, kemudian dilakukan perbaikan berdasarkan waktu standar yang diperoleh sebelumnya, mengurangi gerakan-gerakan yang tidak efektif, dan mengurangi waktu yang terbuang sehingga dapat diketahui tingkat produktivitasnya. Dari hasil penelitian yang dilakukan proses produksi tahu Di Pabrik Tahu TM Kambang Kec. Lengayang Pesisir Selatan mulai dari proses pemanasan air sampai ke proses pemotongan tahu membutuhkan waktu baku selama 326, 486 menit atau 5, 43 jam. Berdasarkan data waktu perelemen kerja proses produksi tahu Di Pabrik Tahu TM Kambang Kec. Lengayang Pesisir Selatan di temukan pemberian insentif adalah dari output standar yang berlebihan, output standar Di Pabrik Tahu TM Kambang adalah 12 unit (karung), sehingga pemberian insentif selama 1 bulan kerja (23 hari) sebesar Rp 1.555.000,- dengan upah dasar perhari Rp. 60.000,-.
Evaluasi  dan Sosialisasi Kesehatan Keselamatan Kerja Pada IKM Cahaya Mulia Bakery Kota Padang Linda, Rozza; Juwita, Isna; Meri, Mufrida; Irmayani, Irmayani; Fandeli, Hary; Desriyenti, Desriyenti
Interaksi : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2024): Interaksi - Juni
Publisher : PT. Faaslib Serambi Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengelolaan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) pada industri kecil dan menengah (IKM) sangat penting dalam memastikan lingkungan kerja yang aman dan produktif. Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi K3 di Cahaya Mulia Bakery, sebuah IKM di Kota Padang, Sumatera Barat. Berdasarkan observasi dan wawancara, ditemukan bahwa IKM ini menghadapi berbagai tantangan terkait pemahaman dan pelaksanaan K3. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa Cahaya Mulia Bakery telah mempertahankan kebersihan, sanitasi, dan pengelolaan limbah yang baik, serta menyediakan ventilasi dan pencahayaan yang memadai. Penggunaan alat pelindung diri (APD) dan prosedur keselamatan lainnya juga diterapkan dengan benar, yang ditunjukkan oleh minimnya insiden kecelakaan kerja. Namun, ada kebutuhan untuk terus meningkatkan kesadaran pekerja terhadap K3 dan mengadopsi teknologi baru untuk mengurangi risiko. Program pelatihan K3 yang berkelanjutan dan evaluasi berkala juga diidentifikasi sebagai langkah penting ke depan. Secara keseluruhan, Cahaya Mulia Bakery telah menunjukkan komitmen yang signifikan terhadap praktik K3, yang telah menghasilkan lingkungan kerja yang lebih aman dan efisien. Namun, perhatian lebih lanjut diperlukan dalam aspek peningkatan fasilitas, pelatihan berkelanjutan, dan keterlibatan pekerja dalam keputusan terkait K3 untuk lebih memperkuat implementasi K3 di masa mendatang.