Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Wahana : Tridarma Perguruan Tinggi

SENTENCE STRUCTURE USED BY STUDENTS OF ENGLISH EDUCATION PROGRAM AT STATES UNIVERSITY OF SURABAY IN WRITING AN ABSTRACT Rikat, Prastyawan Eka
WAHANA Vol 64 No 1 (2015)
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/wahana.v64i1.539

Abstract

Abstrak memiliki peran penting berdasarkan tujuan tertentu yang dapat digunakan untuk memilih topik dan mempertimbangkan apakah pembaca harus mengambil langkah yang diperlukan untuk membaca sebagian atau seluruh teks utama. Menulis abstrak menjadi salah satu syarat dalam melengkapi skripsi yang menjadi syarat kelulusan. Abstrak harus mencakup semua hal yang mahasiswa lakukan dalam penelitian mereka dan untuk memberikan gambaran keseluruhan sebagai hasil dari penelitian mereka. Namun, tidak semua orang bisa menulis abstrak dengan baik. Ada masalah umum dalam menulis abstrak yang biasanya sering dilakukan. Banyak mahasiswa yang menulis abstrak dengan menggunakan pernyataan yang tidak perlu, kata, frasa, atau dengan mengulang-ulang suatu pernyataan untuk membuat tulisan panjang sedangkan menulis abstrak harus ringkas dan jelas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana struktur kalimat siswa dalam menulis abstrak. Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif yang menggunakan purposive sampling dalam teknik pengumpulan data berdasarkan skripsi mahasiswa yang mendapat nilai sangat baik. Byrd dan Benson, (2001: 37) menyatakan bahwa struktur kalimat pada umumnya meliputi kalimat sederhana, dan majemuk untuk mengungkapkan suatu gagasan dalam pernyataan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur kalimat siswa yang terdiri dari kalimat sederhana dan majemuk tersebut dominan memiliki kesalahan dalam penggunaan tanda baca (koma), pola pemilihan kata, dan juga konjungsi yang digunakan dalam menggabungkan kalimat. Kata kunci: abstrak, struktur kalimat, Program Pendidikan Bahasa Inggris
CODE MIXING AND CODE SWITCHING USED BY TEACHERS IN SMAN 16 SURABAYA Prastyawan, Rikat Eka
WAHANA Vol 59 No 2 (2012)
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/wahana.v59i2.1204

Abstract

Orang menggunakan bahasa untuk mengekspresikan apa yang mereka rasakan atau inginkan. Sebagai contohnya; orang lebih sutra berbicara bahasa asing tertentu untuk menunjukkan pengetahuan dan mendapatkan apa yang mereka inginkan. Di dalam suatu Negara yang mane memiliki banyak budaya dan suku-suku bangsa seperti di Indonesia merupakan hal yang biasa ketika orang menggunakan lebih dan dua bahasa dalam percakapan keseharian mereka. Ketika mereka melakukan hal ini, make mereka menggtmkan campur kode dan alih kode. Penelitian ini membahas fenomena-fenomena campur kode dan alih kode yang digunakan oleh guru-guru Bahasa Inggris terhadap pare siswa mereka di kelas. Ada beberapa alasan mengapa peneliti memilib guru Bahasa Inggris sebagai subyek penelitian. Alasan pertama yaitu;Guru Bahasa Inggris adalah orang yang ahli dalam berbahasa Inggris dan di harapkan menjadi model dalam penggunaan Bahasa Inggris dalam percakapan sehari-hari, khususnya dalam kegiatan di kolas. Ke¬2 yaitu fenomena campur kode dan alih kode yang dilakukan oleh guru-guru Bahasa Inggris balk yang terjadi dengan sengaja ataupun tidak sengajar di SMAN 16 Surabaya belum direliti sebelumnya. Lebih-lebih, peneliti juga sangat ingin tahu tentang alasan guru-guru Bahasa Inggris menggunakan campur kode dan alih kode dalam proses pembelajaran di kelas. Hasil dan penelitian ini menunjukkan bahwa jenis-jenis campur kode yang digunakan oleh guru-guru dikelas adalah dalam bentuk kata dan frase. Sedangkan alih kode dilakukan dalam bentuk lcalimat-kalimat, klausa-klausa, ataupun kalimat sanggahan. Alasan mereka menggunkan campur kode dan alih kode adalah untuk membuat siswa lebih memahami materi yang disampaikan dalam bahasa inggris dan utnuk menghindari terjadinya konsep yang salah dalam pembelajaran tata bahasa dalam Bahasa Inggris.
SENTENCE STRUCTURE USED BY STUDENTS OF ENGLISH EDUCATION PROGRAM AT STATES UNIVERSITY OF SURABAY IN WRITING AN ABSTRACT Prastyawan Eka Rikat
WAHANA Vol 64 No 1 (2015)
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (73.258 KB) | DOI: 10.36456/wahana.v64i1.539

Abstract

Abstrak memiliki peran penting berdasarkan tujuan tertentu yang dapat digunakan untuk memilih topik dan mempertimbangkan apakah pembaca harus mengambil langkah yang diperlukan untuk membaca sebagian atau seluruh teks utama. Menulis abstrak menjadi salah satu syarat dalam melengkapi skripsi yang menjadi syarat kelulusan. Abstrak harus mencakup semua hal yang mahasiswa lakukan dalam penelitian mereka dan untuk memberikan gambaran keseluruhan sebagai hasil dari penelitian mereka. Namun, tidak semua orang bisa menulis abstrak dengan baik. Ada masalah umum dalam menulis abstrak yang biasanya sering dilakukan. Banyak mahasiswa yang menulis abstrak dengan menggunakan pernyataan yang tidak perlu, kata, frasa, atau dengan mengulang-ulang suatu pernyataan untuk membuat tulisan panjang sedangkan menulis abstrak harus ringkas dan jelas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana struktur kalimat siswa dalam menulis abstrak. Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif yang menggunakan purposive sampling dalam teknik pengumpulan data berdasarkan skripsi mahasiswa yang mendapat nilai sangat baik. Byrd dan Benson, (2001: 37) menyatakan bahwa struktur kalimat pada umumnya meliputi kalimat sederhana, dan majemuk untuk mengungkapkan suatu gagasan dalam pernyataan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur kalimat siswa yang terdiri dari kalimat sederhana dan majemuk tersebut dominan memiliki kesalahan dalam penggunaan tanda baca (koma), pola pemilihan kata, dan juga konjungsi yang digunakan dalam menggabungkan kalimat. Kata kunci: abstrak, struktur kalimat, Program Pendidikan Bahasa Inggris
CODE MIXING AND CODE SWITCHING USED BY TEACHERS IN SMAN 16 SURABAYA Rikat Eka Prastyawan
WAHANA Vol 59 No 2 (2012)
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (875.898 KB) | DOI: 10.36456/wahana.v59i2.1204

Abstract

Orang menggunakan bahasa untuk mengekspresikan apa yang mereka rasakan atau inginkan. Sebagai contohnya; orang lebih sutra berbicara bahasa asing tertentu untuk menunjukkan pengetahuan dan mendapatkan apa yang mereka inginkan. Di dalam suatu Negara yang mane memiliki banyak budaya dan suku-suku bangsa seperti di Indonesia merupakan hal yang biasa ketika orang menggunakan lebih dan dua bahasa dalam percakapan keseharian mereka. Ketika mereka melakukan hal ini, make mereka menggtmkan campur kode dan alih kode. Penelitian ini membahas fenomena-fenomena campur kode dan alih kode yang digunakan oleh guru-guru Bahasa Inggris terhadap pare siswa mereka di kelas. Ada beberapa alasan mengapa peneliti memilib guru Bahasa Inggris sebagai subyek penelitian. Alasan pertama yaitu;Guru Bahasa Inggris adalah orang yang ahli dalam berbahasa Inggris dan di harapkan menjadi model dalam penggunaan Bahasa Inggris dalam percakapan sehari-hari, khususnya dalam kegiatan di kolas. Ke¬2 yaitu fenomena campur kode dan alih kode yang dilakukan oleh guru-guru Bahasa Inggris balk yang terjadi dengan sengaja ataupun tidak sengajar di SMAN 16 Surabaya belum direliti sebelumnya. Lebih-lebih, peneliti juga sangat ingin tahu tentang alasan guru-guru Bahasa Inggris menggunakan campur kode dan alih kode dalam proses pembelajaran di kelas. Hasil dan penelitian ini menunjukkan bahwa jenis-jenis campur kode yang digunakan oleh guru-guru dikelas adalah dalam bentuk kata dan frase. Sedangkan alih kode dilakukan dalam bentuk lcalimat-kalimat, klausa-klausa, ataupun kalimat sanggahan. Alasan mereka menggunkan campur kode dan alih kode adalah untuk membuat siswa lebih memahami materi yang disampaikan dalam bahasa inggris dan utnuk menghindari terjadinya konsep yang salah dalam pembelajaran tata bahasa dalam Bahasa Inggris.