Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Pendidikan Anak Usia Dini Menurut Imam Al Ghazali Irsyad, Mohammad
Jurnal Edukasi AUD Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Antasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.974 KB) | DOI: 10.18592/jea.v1i1.1533

Abstract

Abstrak Al Ghazali, seorang pemikir Islam telah lama menaruh perhatian dan memberikan kontribusi pemikirannya kepada dunia anak usia dini. Bahkan, jauh sebelum para tokoh Barat mengutarakan pemikiran mereka berkaitan dengan hal ini. Tak salah kiranya karena usia dini yang dikenal sebagai usia emas (golden age) merupakan masa yang paling tepat untuk menanamkan berbagai pengetahuan kepada anak melalui pendidikan. Menurut Al Ghazali, pendidikan anak usia dini harus dilakukan sebelum terjadinya masa konsepsi (pembuahan) maupun setelah konsepsi (melahirkan) dengan menggunakan metode pengajaran yang tepat. Pendidikan masa konsepsi diibaratkan sebagai upaya penyiapan lahan bagi bibit tanaman yang kelak akan ditanam. Sementara setelah konsepsi merupakan upaya pemeliharaan dan perawatan agar tanaman tumbuh dan berkembang dengan baik. Kata kunci: Pendidikan Anak Usia Dini, Al Ghazali, Tahapan Pendidikan
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI MENURUT IMAM AL GHAZALI Irsyad, Mohammad
JEA (Jurnal Edukasi AUD) Vol 2, No 1 (2016): Juni
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.974 KB) | DOI: 10.18592/jea.v1i1.1533

Abstract

Abstrak Al Ghazali, seorang pemikir Islam telah lama menaruh perhatian dan memberikan kontribusi pemikirannya kepada dunia anak usia dini. Bahkan, jauh sebelum para tokoh Barat mengutarakan pemikiran mereka berkaitan dengan hal ini. Tak salah kiranya karena usia dini yang dikenal sebagai usia emas (golden age) merupakan masa yang paling tepat untuk menanamkan berbagai pengetahuan kepada anak melalui pendidikan. Menurut Al Ghazali, pendidikan anak usia dini harus dilakukan sebelum terjadinya masa konsepsi (pembuahan) maupun setelah konsepsi (melahirkan) dengan menggunakan metode pengajaran yang tepat. Pendidikan masa konsepsi diibaratkan sebagai upaya penyiapan lahan bagi bibit tanaman yang kelak akan ditanam. Sementara setelah konsepsi merupakan upaya pemeliharaan dan perawatan agar tanaman tumbuh dan berkembang dengan baik. Kata kunci: Pendidikan Anak Usia Dini, Al Ghazali, Tahapan Pendidikan
Strategi Menghafal Al-Qur`an Sejak Usia Dini Irsyad, Mohammad; Qomariah, Nurul
ACIECE Vol 2 (2017): Annual Conference on Islamic Early Childhood Education
Publisher : Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan pembacaan berbagai literatur didapatkan bahwa telah banyak lahir para penghafalAl-Qur`an dalam usia yang masih belia atau usia dini. Pencapaian luar biasa ini tidak terlepasdari beberapa faktor, salah satunya adalah strategi dalam menghafal Al-Qur`an. Strategi dapatdiartikan sebagai suatu perencanaan yang ditetapkan oleh orang tua agar anak-anak merekadapat menjadi penghafal al-Qur’an sejak usia dini melalui berbagai tindakan yang tepat dandidukung oleh sumber daya yang ada untuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Dari hasilpenelitian library research ini didapatkan beberapa strategi yang dapat membantu orang tuadalam mendidik anak untuk menghafal Al-Qur`an dengan mudah. Menghafal Al-Qur`anbukanlah sebuah hal yang mudah untuk dilakukan, terutama bagi mereka yang tidak memahamiseluk-beluk tentang tata cara menghafal Al-Qur`an dengan baik. Oleh sebab itu, diperlukanadanya pengumpulan data yang berisi tentang strategi-strategi yang dapat membantu kitauntuk mendidik anak dalam menghafal Al-Qur`an sejak usia dini. Strategi menghafal Al-Qur`anyang telah dibahas di atas tentu akan terus meningkat dan berkembang dengan adanyaperkembangan pengetahuan di bidang ilmu pendidikan, psikologi, masyarakat, dan teknologi.Maka sedikit uraian di atas semoga dapat memberi khasanah pengetahuan tentang strategimenghafal Al-Qur`an Sejak Usia Dini. Semoga bermanfaat dan meraih ridha-Nya.
Pendidikan Seks untuk Anak Usia Dini: Tindakan Pendampingan dan Pencegahan Mohammad Irsyad
Elementary: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol 5 No 1 (2019): Elementary: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar
Publisher : Jurusan PGMI FTIK IAIN Metro Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.119 KB)

Abstract

Angka kekerasan atau pun pelecehan seksual pada anak setiap tahunnya mengalami peningkatan yang signifikan. Bila tidak segera diantisipasi dan dicarikan solusi, bangsa ini akan berada pada jurang kehancuran karena generasi penerusnya sedang dikebiri mental dan pikirannya. Selain memberikan perlindungan melalui hukum, solusi lainnya adalah dengan memberikan pendidikan seks kepada anak sejak dini. Pendidikan seks adalah upaya pemberian pemahaman kepada anak-anak sesuai dengan usianya mengenai fungsi dan alat seksual, memberikan bimbingan kepada anak-anak bagaimana cara menjaga dan memelihara organ intim, dan memberikan pemahaman bila ada tanda kekerasan seksual. Kenapa harus sejak usia dini? Karena pendidikan seks pada usia dini bertujuan untuk memberikan pendampingan kepada anak sebagai bentuk pembelajaran dan keterampilan serta sebagai tindakan preventif (pencegahan) dalam menanggulangi kekerasan seksual anak sejak dini.
Model Pembelajaran Anak Usia Dini Berbasis Edutainment: Studi Pustaka hijriati hijriati; Mohammad Irsyad
Jurnal Kajian Anak (J-Sanak) Vol 3 No 01 (2021): Jurnal Kajian Anak (J-Sanak)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/j-sanak.v3i01.597

Abstract

Edutainment merupakan suatu kegiatan pembelajaran dimana pelaksanaannya lebih mengedepankan kesenangan dan kebahagiaan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Tujuannya adalah agar pembelajar bisa mengikuti dan mengalami proses pembelajaran dalam suasana yang gembira, menyenangkan, menghibur, dan mencerdaskan. Apabila dikontekskan dengan Pendidikan Anak Usia Dini, maka dunia anak adalah dunia bermain. Bermain adalah metode belajar yang paling efektif. Anak-anak belajar dari segala kegiatan yang mereka lakukan. Kuncinya adalah bagaimana mengubah kegiatan bermain menjadi pengalaman belajar. Belajar berbasis edutainment adalah salah satu kunci untuk meraih keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran.
Pendidikan Anak Usia Dini Menurut Imam Al Ghazali Mohammad Irsyad
JEA (Jurnal Edukasi AUD) Vol 2, No 1 (2016): Juni
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/jea.v2i1.1533

Abstract

Abstrak Al Ghazali, seorang pemikir Islam telah lama menaruh perhatian dan memberikan kontribusi pemikirannya kepada dunia anak usia dini. Bahkan, jauh sebelum para tokoh Barat mengutarakan pemikiran mereka berkaitan dengan hal ini. Tak salah kiranya karena usia dini yang dikenal sebagai usia emas (golden age) merupakan masa yang paling tepat untuk menanamkan berbagai pengetahuan kepada anak melalui pendidikan. Menurut Al Ghazali, pendidikan anak usia dini harus dilakukan sebelum terjadinya masa konsepsi (pembuahan) maupun setelah konsepsi (melahirkan) dengan menggunakan metode pengajaran yang tepat. Pendidikan masa konsepsi diibaratkan sebagai upaya penyiapan lahan bagi bibit tanaman yang kelak akan ditanam. Sementara setelah konsepsi merupakan upaya pemeliharaan dan perawatan agar tanaman tumbuh dan berkembang dengan baik. Kata kunci: Pendidikan Anak Usia Dini, Al Ghazali, Tahapan Pendidikan
PENGEMBANGAN LITERASI BUDAYA DAN KEWARGAAN ANAK USIA DINI DI SANGGAR ALLEGRO DESA PODO KEC. KEDUNGWUNI KAB. PEKALONGAN Siti Mumun Muniroh; Nur Khasanah; Mohammad Irsyad
JURNAL LENTERA ANAK Vol 1, No 01 (2020)
Publisher : JURNAL LENTERA ANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (916.295 KB)

Abstract

Cultural and civic literacy are important things to master in the 21st century. This is because the diversity of ethnic groups, languages, customs, and customs has begun to be disturbed by people or groups who do not want differences and want to disentangle the cultural wealth possessed by this nation. One effective way to promote cultural and civic literacy is through art galleries. The purpose of this empowerment is to empower students at the Allegro Studio in order to develop cultural and civic literacy so as to increase self-love for the nation. The subjects of this empowerment activity assistance are 20 (twenty) students at the Allegro Studio. The results of this empowerment program are (1) Allegro studio student training has been carried out, (2) The resulting recording and making of video clips of songs created by the Pokja Team and Allegro Studio Team entitled "Learn and Pray" and "Tresno Pekalongan", and (3) and conducting training in traditional music and singing.
PENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP LAMBANG BILANGAN MELALUI METODE BERMAIN KARTU ANGKA PADA SISWA KB BINTANG KECIL DESA TEGALSARI KECAMATAN KRADENAN Vihesti Nur Anggraini; Mohammad Irsyad
ASGHAR : Journal of Children Studies Vol. 1 No. 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.828 KB) | DOI: 10.28918/asghar.v1i2.4739

Abstract

Permasalahan yang sering terjadi di suatu lembaga PAUD yaitu pendidik di lapangan sering melakukan kegiatan pembelajaran berhitung melalui metode pemberian tugas dalam bentuk baku, seperti menulis dan menghafal. Hal ini tidak sesuai dengan tahap perkembangan kognitif anak usia dini. Dengan metode pembelajaran yang menyenangkan akan lebih mudah dipahami dan diingat oleh anak sehingga anak mampu untuk mengetahui dan memahami konsep bilangan dan lambang bilangan. Anak usia dini sebagian besar pembelajaran melalui kegiatan bermain dan menggunakan media konkret. Rumusan Masalah berdasarkan latar belakang penelitian yaitu 1)bagaimana upaya meningkatkan penguasaan konsep lambang bilangan melalui metode bermain kartu angka pada siswa KB Bintang Kecil?,2) Apakah dengan metode bermain kartu angka dapat meningkatkan kognitif anak dalam penguasaan lambang bilangan pada siswa KB Bintang Kecil?. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya meningkatkan penguasaan lambang bilangan melalui metode bermain kartu angka, dan untuk mengetahui apakah dengan metode bermain kartu angka dapat meningkatkan penguasaan lambang bilangan pada siswa KB Bintang Kecil. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Teknik pengumpulan datanya menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dan metode analisa data yaitu analisis kuantitatif deskriptif untuk melihat peningkatan perkembangan kognitif anak dalam mengenal dan menguasai lambang bilangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada saat pra siklus penguasaan konsep lambang bilangan anak masih rendah yaitu 57.48% yang masuk dalam kategori kurang, Pada siklus I ada peningkatan yaitu 65,69%. dengan kategori cukup, dan pada siklus II meningkat menjadi 81,62% dengan kategori baik. Masing-masing siklus menunjukkan peningkatan yang cukup baik dan sesuai dengan kriteria keberhasilan yang ditentukan yaitu 80%. Pada pra siklus sampai siklus I mengalami peningkatan 8,21% dan pada siklus I sampai siklus II mengalami peningkatan 15,93%.. dapat disimpulkan bahwa Penggunaan permainan kartu angka dapat meningkatkan penguasaan konsep lambang bilangan pada anak di KB Bintang Kecil Desa Tegalsari Kecamatan Kandeman Batang Tahun Ajaran 2020/2021.
Disaster Risk Reduction in Muslim Residential Areas Based on Community Participation (The Case of Kayupuring Petungkriyono Pekalongan) Mohammad Irsyad; Abdul Hamid
Islamic Studies Journal for Social Transformation ISJOUST Vol 4, No 1, 2020
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) IAIN Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (541.679 KB) | DOI: 10.28918/isjoust.v4i1.4374

Abstract

The purpose of this study is to practice the commands in Islam to participate in disaster management through appropriate mentoring activities to support community members in the community in terms of disaster risk reduction in Kayupuring Village. This study uses the Participatory Action Research method. The research was conducted in Kayupuring Village with the research subjects of community members, especially those who are members of the Tourism Awareness Group (POKDARWIS) and Karang Taruna who have an interest in realizing an independent village in facing potential disaster threats and increasing the role of the community in processing resources to reduce disaster risk. This research resulted in several activities, including 1) Socialization and Formation of a Disaster Resilient Village Volunteer Team (Destana); 2) Revitalization and Disaster Risk Assessment; 3) Self-Assessment and Creation of Evacuation Paths; and 4) Tree Planting.
Implementation of Religious Moderation Values in Early Childhood Irsyad, Mohammad
IJIGAEd: Indonesian Journal of Islamic Golden Age Education Vol. 4 No. 2 (2024): IJIGAEd: Indonesian Journal of Islamic Golden Age Education
Publisher : Universitas Islam Negeri Jurai Siwo Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32332/ijigaed.v4i2.9421

Abstract

This research aims to determine the implementation of religious moderation values that take place in the learning process in early childhood. Type of field research with a qualitative approach. Data analysis techniques are data reduction (data reduction), data display (data presentation) and conclusion drawing/verification (drawing conclusions). The research results show that implementing the values of religious moderation is found in several learning themes, namely the theme of my environment, the theme of my country, and the theme of my work. In the learning process, the greetings take the form of versions of two religions; pray before and after carrying out activities; sticking pictures of places of worship, and singing national songs, introducing national symbols, holidays, and pictures of heroes; prayer before and after eating according to two religions; introduction to places of worship, traditional houses, and traditional figures.