Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengembangan rencana strategis sistem informasi dan teknologi informasi (renstra si/ti) pada dinas kesehatan kabupaten bima menggunakan model zachman framework JURAIDIN JURAIDIN JURAIDIN; Eko Nugroho Eko Nugroho; Mubasysyir Hasanbasri Mubasysyir Hasanbasri
Jurnal Sistem Informasi Kesehatan Masyarakat Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Minat Sistem Informasi Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.928 KB) | DOI: 10.22146/jisph.12162

Abstract

Latar Belakang : Perencanaan Strategis Sistem Informasi bertujuan untuk keselarasan antara rencana kegiatan sistem informasi dengan rencana strategi organisasi. Untuk mengatasi resiko yang timbul terkait perubahan organisasi, perubahan kebijakan, perubahan posisi, diperlukan alat kontrol yang efektif dalam mengontrol performa dan keberhasilan implementasi SI/TI. Tujuan penerapan Renstra SI/TI di Dinas Kesehatan adalah agar tercapai eHealth yang terintegrasi dan interoperabilitas system bisa berjalan dengan baik. SI/TI di bidang kesehatan meliputi pelayanan kesehatan perorangan, pelayanan kesehatan masyarakat, dan administrasi kesehatan. Perencanaan strategis SI dibutuhkan dengan harapan permasalahan di Dinas Kesehatan dapat teratasi sehingga penerapan SI/TI menjadi efektif dan pelayanan kesehatan bisa lebih produktif. Pengembangan Rencana Strategis SI/TI Dinas Kesehatan memerlukan dukungan, keterlibatan dan komitmen Stakeholder agar tercapai tujuan dan sasaran sesuai visi dan misi organisasi.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menyusun Rencana Strategis SI/TI menggunakan model Zachman Framework yang digunakan sebagai acuan pengembangan Rencana Strategis Sistem Informasi di Dinas Kesehatan Kabupaten Bima dengan berpedoman pada pencapaian Visi dan Misi Organisasi.Metode: Jenis penelitian bersifat Kualitatif dan desain penelitian menggunakan Action Research. Identifikasi permasalahan dan analisis kebutuhan menggunakan analisis SWOT, Value Chain, dan Mc.Farlan GirdHasil: Sistem Informasi di Dinas Kesehatan Kabupaten Bima cukup memadai, tetapi belum terintegrasi sehingga butuh pengembangan dengan peningkatan sumber daya manusia TI, infrastruktur, jaringan, tatakelola SI, Standar Operational Procedure (SOP) SI/TI sebagai protap, komitmen stakeholder, dukungan dana, regulasi/kebijakan yang tepat melaui penyusunan portofolio perencanaan, kebijakan, infrastruktur, dan aplikasi sesuai kebutuhan. Kesimpulan: Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal dan eksternal bahwa Dinas Kesehatan Kabupaten Bima masih dibutuhkan pengembangan SI baru atau pengembangan SI yang sudah ada untuk menunjang kegiatan pelayanan organisasi. Oleh karena itu Rencana Strategis SI/TI pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bima disusun dalam 3 tahapan dengan jangka waktu 5 tahun (20162020) yang meliputi pengembangan data center, sistem informasi, infrastruktur, kemananan jaringan, SDM, organisasi, manajemen dan proses kerja. Tujuannya agar selaras dengan visi dan misi SI/TI yang telah dirumuskan. 
PENGEMBANGAN RENCANA STRATEGIS SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA DINAS KESEHATAN MENGGUNAKAN MODEL ZACHMAN FRAMEWORK Juraidin Juraidin; Chandra Wisnu Nugroho; Leonard Maramis
KEWINUS: Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 1 No 2 (2024): Desember
Publisher : Universitas Widya Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Information Systems Strategic Planning (ISSP) aims to align the information system's activities with the organization’s strategic goals. Effective control tools are essential to manage risks associated with organizational, policy, and position changes, ensuring the performance and success of SI/IT implementation. Developing the SI/IT Strategic Plan for the Health Office requires active stakeholder support, involvement, and commitment to achieve the organization's vision and mission. This research aims to create an SI/IT Strategic Plan using the Zachman Framework as a guide. A qualitative case study approach was employed, with problem identification and needs analysis conducted through SWOT analysis, Value Chain, and McFarlan Grid. While the Information System at the Bima Regency Health Office is relatively adequate, it lacks integration and requires development in IT human resources, infrastructure, networks, governance, Standard Operating Procedures (SOPs), stakeholder commitment, financial support, and regulations. Addressing these gaps involves preparing a comprehensive portfolio of planning, policies, infrastructure, and applications tailored to organizational needs. The study concludes that the Bima Regency Health Office requires new or improved systems to support its services. The SI/IT Strategic Plan (2016-2020) includes developing data centers, information systems, infrastructure, network security, human resources, and management processes.
PERAN PENGETAHUAN DAN SIKAP GIZI IBU DALAM MENENTUKAN STATUS GIZI ANAK DI SDN DORIDUNGGA: KUANTITATIF KORELASIONAL Iwansyah, Aris; Juraidin, Juraidin
eL-Muhbib jurnal pemikiran dan penelitian pendidikan dasar Vol 9 No 1 (2025): Juni
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/el-muhbib.v9i1.4193

Abstract

Masalah gizi pada anak usia sekolah dasar masih menjadi tantangan utama dalam kesehatan masyarakat, terutama di wilayah pedesaan seperti SD Negeri Doridungga. Kondisi gizi anak dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk peran ibu dalam menyediakan makanan yang bergizi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap ibu terhadap pemberian makanan sehat dengan status gizi anak. Desain penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Populasi meliputi siswa kelas III, IV, dan V beserta ibunya, berjumlah 112 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik proportionate stratified random sampling sebanyak 89 responden. Data dikumpulkan melalui kuesioner tertutup untuk mengukur aspek pengetahuan dan sikap, serta pengukuran antropometri (berat badan dan tinggi badan) untuk menilai status gizi anak. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan inferensial menggunakan uji korelasi Pearson. Hasil menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara pengetahuan dan sikap ibu dengan status gizi anak. Pengetahuan ibu berkontribusi sebesar 60% dan sikap sebesar 48% terhadap variasi status gizi. Temuan ini menegaskan pentingnya peran ibu dalam praktik pemberian makan yang sehat. Meski demikian, penelitian ini belum mencakup faktor eksternal seperti kondisi sosial ekonomi, budaya, dan ketersediaan pangan yang juga memengaruhi status gizi. Studi lanjutan dengan pendekatan multivariat direkomendasikan untuk memperluas pemahaman
Pemanfaatan Pangan Fungsional Lokal : Inovasi Moringa Oleifera Menjadi Produk Bergizi Darmin, Darmin; M. Noris, M. Noris; Rumaf, Fachry; Ningsih, Suci Rahayu; Tutu, Christien Gloria; Rumjani, Zuarda Jumainap; Juraidin, Juraidin; Hidayah, Nurul; Ardianti, Ardianti; A’yuni, Kurata; Nisah, Fitratun; Yuliani, Yuliani
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Edisi April - Juni
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v6i2.5767

Abstract

Moringa oleifera dapat dijadikan sebagai makanan kaya nutrisi untuk alternatif mengatasi malnutrisi.Berdasarkan hasil survey pendahuluan bahwa masih rendah pengetahuan siswa SMA Negeri 1Belo tentang pangan fungsional lokal moringa oleifera sebagai pangan fungsional lokal bergizi. Berdasarkan hasil observasi lapangan diatas, maka diperlukan upaya edukasi melalui penyuluhan dan sosialisasi terkait pangan fungsional lokal moringa oleifera sebagai pangan fungsional lokal bergizi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberdayakan dan meningkatkan pengetahuan siswa sekolah SMA Negeri 1Belo tentang pangan fungsional lokal moringa oleifera sebagai pangan fungsional lokal bergizi.Populasi dan sampel dalam kegiatan pengabdian masyarkat ini yaitu siswa SMA Negeri 1Belo, Kecamatan Belo, Kabupaten Bima sebanyak 58 orang. Analisis data mengunakan Spss dengan analisis deskriptif. Hasil pre test pengetahuan responden tentang pangan fungsional lokal moringa oleifera dapat diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang kurang yaitu sebesar 77.6%. sementara hasil post test pengetahuan responden tentang pangan fungsional lokal moringa oleifera dapat diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang baik yaitu sebesar 89.7%. Artinya setelah diberikan edukasi dan penyuluhan terdapat pengaruh yang signifikan peningkatan pengetahuan siswa SMA Negeri 1Belo tentang pangan fungsional lokal moringa oleifera sebagai pangan fungsional bergizi
Promosi Kesehatan:  Pencegahan Obesitas Melalui Distribusi Leaflet Kepada Ibu Rumah Tangga Di Kelurahan Jatibaru Kota Bima Biila, Salsabiila; Juraidin
Jurnal Teras Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2025): Vol 1, No 2, July (2025)
Publisher : PT. Teras Digital Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Obesitas merupakan masalah kesehatan masyarakat yang semakin meningkat di Indonesia, termasuk di wilayah Nusa Tenggara Barat. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran ibu rumah tangga di Kelurahan Jatibaru, Kota Bima, mengenai pencegahan obesitas melalui edukasi menggunakan media leaflet. Metode yang digunakan adalah deskripsi kualitatif, melibatkan penyuluhan langsung dan distribusi leaflet yang dirancang secara menarik dan mudah dipahami. Hasil kegiatan menunjukkan partisipasi aktif dari para ibu rumah tangga dalam sesi penyuluhan dan diskusi, serta peningkatan pemahaman mereka tentang bahaya obesitas dan strategi pencegahannya. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah bahwa penggunaan leaflet sebagai media edukasi efektif dalam meningkatkan kesadaran dan pengetahuan ibu rumah tangga mengenai pencegahan obesitas, namun diperlukan intervensi lanjutan seperti program peningkatan aktivitas fisik dan konsultasi gizi untuk hasil yang lebih optimal.