Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

The Antihyperglicemic Activity of ethanol Extract of Fenugreek seed (Trigonella foenum graecum L) and its effect on the GLUT-2 expression of Streptozotocin Nicotinamide Induced Rats Jena Hayu Widyasti; Gunawan Pamudji Widodo; Rina Herowati
Indonesian Journal of Pharmacy Vol 29 No 1, 2018
Publisher : Faculty of Pharmacy Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Skip Utara, 55281, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1465.75 KB) | DOI: 10.14499/indonesianjpharm29iss1pp10

Abstract

Insulin is an important factor in glucose transport. Glucose transporter (GLUT-2) in pancreatic β cell membranes is responsible for glucose transport that will stimulate insulin secretion. The purpose of this research was to investigate the antihyperglycemic activities of extract of Trigonella foenum-graecum L. (fenugreek) seed and the effects on GLUT-2 protein expression in pancreatic β cells on Streptozotocin-Nicotinamide-induced (STZ-NA) rats. This research utilized five groups of male Wistar rats. Group I was normal control group, while Groups II-V were induced with STZ-NA. Group II was negative control group (CMC Na 1%); group III was positive control group (Glibenclamide); group IV and V was examined group (fenugreek seed ethanol extract of 100mg/kg bw and 200 mg/kg bw)). The test compounds were orally administered for 14 days. Measurement of blood glucose levels and observation of the expression of GLUT-2 protein in pancreatic β cells in rats were conducted by immunohistochemistrical method. The research results revealed that the examined group dose of 200 mg/kg bw of fenugreek seed extract appeared to show blood glucose level decline that was proportionate to that of the positive control group. The increased density of GLUT-2 protein in pancreatic β cells significantly occurred in the group injected with 200 mg/kg bw compared to the group injected with 100 mg/kg bw. Hence, 200 mg/kg bw of fenugreek seed ethanol extract was able to decrease blood glucose levels and increase the GLUT-2 protein expression in pancreatic β cells in STZ-NA-induced rats with the effectiveness that was comparable to the positive control group
Ekspresi Glukosa Transporter 2 Sel Beta Pankreas pada Tikus yang Diinduksi Streptozotocin dan Nikotinamid Jena Hayu Widyasti
Jurnal Farmasi Indonesia Vol 15 No 1 (2018): Jurnal Farmasi Indonesia
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.306 KB) | DOI: 10.31001/jfi.v15i1.355

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) type II occurs in individual with insulin resistance or β pancreaticcells damage which is not able to respond glucose and produce insulin. Insulin is an importanthormon in glucose transport. Glucose transporter (GLUT-2) in β pancreatic cell membranes isresponsible for glucose transport that will stimulate insulin secretion. The purpose of thisresearch was to the effectson GLUT-2 protein expression in pancreatic β cells ofStreptozotocin-Nicotinamide-induced(STZ-NA) rats.This research performed using two groups of male Wistar rats. Group I was normalcontrol group, while Groups II were induced with STZ-NA. The dosage used in STZ induction is50 mg / kg WB rats and NA 110 mg / kg WB rats. The expression of GLUT-2 protein in βpancreatic cells in rats were observed by using immunohistochemistristy method.The result showed that the density of GLUT-2 protein in β pancreatic cells significantlydecreased in the group STZ-NA-induced rats comparing to normal control group
Uji Aktivitas Antihiperglikemik Ekstrak Daun Petai Cina (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) pada Mencit Induksi Aloksan Jena Hayu Widyasti; Fitri Kurniasari
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 16 No. 01 Juli 2019
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pharmacy.v16i1.4512

Abstract

Diabetes melitus merupakan suatu penyakit dengan adanya gangguan sekresi insulin baik karena penurunan sensitifitas maupun kerusakan pada sel beta. Tujuan penelitian ini adalah membuktikan ekstrak daun petai cina (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) memiliki aktivitas menurunkan kadar gula darah mencit hiperglikemik pada dosis yang efektif. Penelitian antihiperglikemik ini menggunakan mencit putih sebanyak 30 ekor. Pengujian aktivitas antihiperglikemik dilakukan pada 6 kelompok perlakuan yaitu kelompok I (kontrol normal), kelompok II (kontrol negatif, induksi aloksan 200 mg/kg BB dan akuades), kelompok III (induksi aloksan dan glibenklamida 10 mg/kg BB), kelompok IV (induksi aloksan dan ekstrak daun petai cina 200 mg/kg BB), kelompok V (induksi aloksan dan ekstrak daun petai cina 400 mg/kg BB), kelompok VI (induksi aloksan dan ekstrak daun petai cina 300 mg/kg BB). Semua kelompok perlakuan diberikan perlakuan tersebut selama 14 hari dan dilakukan pengukuran kadar gula darah pada hari ke-0, 3, 10, dan 17. Aktivitas antihiperglikemik ekstrak daun petai cina ditunjukkan dengan cara menghitung daya hipoglikemik masing-masing perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun petai cina mempunyai aktivitas antihiperglikemik pada mencit yang diinduksi aloksan. Pada dosis uji ekstrak etanol daun petai cina 600 mg/kg BB mempunyai aktivitas antihiperglikemik yang efektif dibanding dengan dosis 400 mg/kg BB dan 200 mg/kg BB yang sebanding dengan kelompok kontrol positif.
Uji Iritasi dan Uji Sifat Fisik Sediaan Gel Minyak Atsiri Daun Cengkeh (Syzygium aromaticum (L.) Merr. & L.M.Perry) dengan Variasi Konsentrasi HPMC Fitri Kurniasari; Jena Hayu Widyasti
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 17 No. 01 Juli 2020
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pharmacy.v17i1.6528

Abstract

Inflamasi merupakan respon protektif normal terhadap luka jaringan yang disebabkan oleh trauma fisik, zat kimia yang merusak, atau zat-zat mikrobiologi. Salah satu bahan alam yang memiliki khasiat antiinflamasi adalah minyak atsiri daun cengkeh (Syzygium aromaticum (L.) Merr. & L.M.Perry). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas minyak atsiri daun cengkeh, formulasi gel minyak atsiri, serta uji sifat fisik dan uji iritasinya. Minyak atsiri diperoleh dengan destilasi uap dan air. Minyak atsiri yang didapat digunakan dalam sediaan gel dengan konsentrasi hidroksipropil metilselulose (HPMC) 3% (FI), HPMC 3% dan  minyak atsiri 6% (FII), HPMC 6% (FIII), HPMC 6% dan minyak atsiri 6% (FIV), HPMC 10% (FV), serta HPMC 10% dan minyak atsiri 6% (FVI). Pengamatan terhadap gel meliputi uji organoleptik, homogenitas, pH, uji daya lekat, dan uji daya sebar. Gel  yang telah diuji sifat fisiknya, dievaluasi iritasinya terhadap kulit dengan metode Draize test. Data hasil pengujian dianalisis statistik dengan ANAVA satu arah dengan taraf kepercayaan 95%. Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil minyak atsiri daun cengkeh yaitu berwarna kuning kecoklatan dan berbau khas daun cengkeh dengan nilai rendemen sebesar 1,6%, indeks bias sebesar 1,525, dan bobot jenis sebesar 1,02. Gel daun cengkeh memenuhi standar kualitas gel  yaitu homogenitas, daya sebar,  pH, dan daya lekat. Analisis statistik  terhadap masing-masing percobaan tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Hasil percobaan terhadap uji iritasi menunjukkan bahwa sediaan gel tidak menimbulkan iritasi pada kulit marmut.
UJI AKTIVITAS ANTIDEPRESAN EKSTRAK ETANOL DAUN PEPAYA (Carica papaya L.) PADA MENCIT PUTIH JANTAN (Mus musculus L.): ANTIDEPRESSANT ACTIVITY TEST OF PAPAYA LEAF ETHANOL EXTRACT (Carica papaya L.) AT MALE WHITE MICE (Mus musculus L.) Astatin Ardhiasari; Vivin Nopiyanti; Jena Hayu Widyasti
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 8 No 2 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v8i2.453

Abstract

Depresi merupakan suatu gangguan emosional dalam waktu jangka yang panjang yang disebabkan turunnya kadar neurotransmiter didalam otak. Daun pepaya (Carica papaya L.) memiliki kandungan senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, dan tanin yang digunakan sebagai antidepresan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antidepresan dan dosis yang efektif pada ekstrak etanol daun pepaya (Carica papaya L.). Pada penelitian ini menggunakan ekstrak etanol daun pepaya dengan uji antidepresan dan metode forced swimming test dengan mengamati immobility time pada mencit. Sebanyak 25 ekor mencit jantan dibagi kedalam 5 kelompok uji. Kelompok pertama diberi CMC Na 0,5% sebagai kontrol negatif. Kelompok kedua diberi amitriptilin dengan dosis 0,065 mg/20 g BB mencit sebagai kontrol positif. Kelompok ekstrak daun pepaya (Carica papaya L.) dibuat dengan menggunakan metode maserasi dan pelarut etanol 96% dengan 3 variasi dosis (150 mg/kgBB; 250 mg/kgBB; dan 350 mg/kgBB). Masing masing kelompok uji sebelumnya telah diinduksi depresi selama 7 hari dengan cara direnangkan. Setelah itu mencit diberi perlakuan sampai hari ke-14. Pengamatan Immobility time pada mencit diamati pada hari ke 1, 7, dan 14. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya mempunyai aktivitas sebagai antidepresan yang dilihat dari immobility time dengan metode forced swimming test. Dosis yang paling efektif untuk menurunkan waktu imobilitas secara signifikan pada mencit adalah dosis 350 mg/kgBB. Kata kunci : Antidepresan; ekstrak daun pepaya; immobility time; forced swimming test
Antibacterial activity of active fraction of sweet corn hair extract (zea mays f saccharata kornicke & werner) against methicillin resistant staphylococcus aureus (MRSA) growth Juliani Khurfatul Jannah; Yuvianti Dwi Franyoto; Wulandari Wulandari; Jena Hayu Widyasti
Journal of Health Management and Pharmacy Exploration Vol. 1 No. 1 (2023): February 2023
Publisher : Surya Hijau Manfaat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52465/johmpe.v1i1.130

Abstract

Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) is a Staphylococcus aureus bacterium that is resistant to methicillin-type antibiotics. This study aims to determine the antibacterial activity of the active fraction of sweet corn hair extract on the growth of Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) bacteria. Extraction was carried out by the remuneration method in 70% ethanol. In fractionation, liquid vacuum column chromatography with n-hexane, ethyl acetate, and methanol solvents was used. The fraction with the largest clear zone of methanol (100%) is with a clear zone diameter of 0.752 cm. Testing the antibacterial activity of ethanol extract at concentrations of 10%, 15%, and 20% obtained by clear zone with an average of 1,013; 1,073; 1,159 cm and in the active fraction with an average of 0,703; 0.903; 1,004 cm. Ciprofloxacin 0.005% was used as a positive control and DMSO as a negative control. The results showed that ethanol extract and an active fraction of sweet corn hair (Zea mays f saccharata Kornicke & Werner) had antibacterial activity against Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA). One-way ANAVA test results showed that there were significant differences in providing antibacterial activity (p> 0.05) between ethanol extract and active fractions at concentrations of 10%, 15%, and 20%. Flavonoid compounds, alkaloids, saponins, tannins, and triterpenoids in the active fraction of corn hair have antibacterial activity against MRSA bacteria.
Uji Antioksidan Ekstrak Etanol Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) dan Formulasi Salep pada Penyembuhan Luka Sayat Punggung Kelinci Putih New Zealand Khusnul Hotimah; Iswandi Iswandi; Jena Hayu Widyasti
Journal Borneo Vol. 3 No. 2 (2023): Volume 3 Issue 2 tahun 2023
Publisher : Politeknik Kaltara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57174/j.born.v3i2.85

Abstract

Telang flower (Clitoria ternatea L.) has antioxidant effects because it contains compounds such as phenols, anthocyanins, flavonol glycosides, kaempferol glycosides, terpenoids, steroids, flavonoids, and tannins. This study aims to determine whether telang flower ethanol extract has antioxidant activity, whether telang flower ethanol extract ointment can heal cuts in rabbits and determine the effective concentration of telang flower ethanol extract ointment for healing cuts in rabbits. This study used telang flower extract macerated with 70% ethanol. The concentration of the extract was made as much as 3, namely 0.1%, 0.2%, 0.4%. The extract was tested for antioxidant activity using the DPPH method. The tested extract was then made into an ointment and applied to the rabbit's back, and wound healing was observed. Based on the results of statistical tests using SPSS®, variations in the concentration of the ethanol extract of the butterfly pea flower affected the antioxidant activity. The 0.2% concentration gave a significant difference compared to the 0.1% and 0.4% concentrations.  Telang flower ethanol extract ointment can heal the incision wound on the rabbit's back. Based on the results of statistical tests using SPSS® on the healing of cuts in rabbits showed a significant difference. The 0.2% concentration differed significantly from the 0.4% concentration, where the time required for the 0.2% concentration was faster than the 0.4% concentration.
UJI AKTIVITAS ANTIDEPRESAN EKSTRAK ETANOL DAUN PEPAYA (Carica papaya L.) PADA MENCIT PUTIH JANTAN (Mus musculus L.): ANTIDEPRESSANT ACTIVITY TEST OF PAPAYA LEAF ETHANOL EXTRACT (Carica papaya L.) AT MALE WHITE MICE (Mus musculus L.) Astatin Ardhiasari; Vivin Nopiyanti; Jena Hayu Widyasti
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 8 No 2 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v8i2.453

Abstract

Depresi merupakan suatu gangguan emosional dalam waktu jangka yang panjang yang disebabkan turunnya kadar neurotransmiter didalam otak. Daun pepaya (Carica papaya L.) memiliki kandungan senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, dan tanin yang digunakan sebagai antidepresan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antidepresan dan dosis yang efektif pada ekstrak etanol daun pepaya (Carica papaya L.). Pada penelitian ini menggunakan ekstrak etanol daun pepaya dengan uji antidepresan dan metode forced swimming test dengan mengamati immobility time pada mencit. Sebanyak 25 ekor mencit jantan dibagi kedalam 5 kelompok uji. Kelompok pertama diberi CMC Na 0,5% sebagai kontrol negatif. Kelompok kedua diberi amitriptilin dengan dosis 0,065 mg/20 g BB mencit sebagai kontrol positif. Kelompok ekstrak daun pepaya (Carica papaya L.) dibuat dengan menggunakan metode maserasi dan pelarut etanol 96% dengan 3 variasi dosis (150 mg/kgBB; 250 mg/kgBB; dan 350 mg/kgBB). Masing masing kelompok uji sebelumnya telah diinduksi depresi selama 7 hari dengan cara direnangkan. Setelah itu mencit diberi perlakuan sampai hari ke-14. Pengamatan Immobility time pada mencit diamati pada hari ke 1, 7, dan 14. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya mempunyai aktivitas sebagai antidepresan yang dilihat dari immobility time dengan metode forced swimming test. Dosis yang paling efektif untuk menurunkan waktu imobilitas secara signifikan pada mencit adalah dosis 350 mg/kgBB. Kata kunci : Antidepresan; ekstrak daun pepaya; immobility time; forced swimming test
FORMULASI VARIASI KONSENTRASI KARBOPOL 940 GEL EKSTRAK BIJI ALPUKAT (Persea americana Mill.) PADA PENYEMBUHAN LUKA SAYAT TERHADAP KELINCI (Oryctolagus cuniculus) Nahira Nahira; Vivin Nopiyanti; Jena Hayu Widyasti
Cendekia Journal of Pharmacy Vol 8, No 1 (2024): Cendekia Journal of Pharmacy
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/cjp.v8i1.273

Abstract

Biji alpukat mengandung alkaloid, flavonoid, saponin dan tanin sebagai antibakteri. Sediaan gel adalah sediaan topikal setengah padat yang nyaman saat digunakan karena menciptakan lingkungan lembab, dingin, dan memiliki daya serap yang baik serta mudah dicuci dengan air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi karbopol 940 pada ekstrak biji alpukat (Persea americana Mill.) yang diformulasikan dalam sediaan gel pada penyembuhan luka sayat terhadap kelinci (Oryctolagus cuniculus). Pembuatan ekstrak biji alpukat diperoleh menggunakan metode maserasi dengan etanol 96%, kemudian dibuat dalam sediaan gel dan dilakukan mutu fisik serta stabilitas sediaan. Pengujian aktivitas penyembuhan luka sayat menggunakan hewan uji kelinci masing-masing diberi luka sayat dengan 7 perlakukan. Formula gel dilakukan uji mutu fisik dan stabilitas dengan metode cycling test. Hasil penelitian menunjukan variasi konsentrasi karbopol 940 mempengaruhi mutu fisik dan efektivitas penyembuhan luka sayat terhadap kelinci. Formula  yang paling efektif pada penyembuhan luka sayat terhadap kelinci dengan mutu fisik dan stabilitas yang baik adalah formula 2 dengan variasi konsentrasi karbopol 1,5%.