Articles
PENANAMAN KEMANDIRIAN ANAK 5-6 TAHUN (Studi di Taman Kanak-Kanak Pranggang II, Kediri)
Veny Iswantiningtyas;
Widi Wulansari;
Rosa Imani Khan;
Yunita Dwi Pristiani;
Nursalim Nursalim
Jurnal Anak Usia Dini Holistik Integratif (AUDHI) Vol 5, No 2 (2023)
Publisher : Prodi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36722/jaudhi.v5i2.1828
Penelitian ini dilakukan guna mendeskripsikan kegiatan pembelajaran yang dilakukan di sekolah untuk menanamkan kemandirian pada anak. Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subyek penelitian berjumlah 15 anak kelompok B, kepala sekolah dan guru. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dokumentasi. Analisa data menggunakan model Miles dan Huberman yang memiliki tahapan reduski data, display data dan penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian tampak bahwa indikator penanaman kemandirian anak di sekolah yang dilakukan oleh guru juga sudah tercapai. Hal tersebut terwujud dalam aktivitas yang dilakukan anak-anak ketika belajar di sekolah: 1) anak mampu mengerjakan tugasnya sendiri, 2) anak dapat merawat barang yang dipinjamnya kemudian mengembalikannya pada tempatnya, 3) ketika makan anak terlihat langsung mengambil bekal makanannya sendiri, mereka makan sendiri dan memasukkan wadah makannya pada tas masing-masing tanpa bantuan guru. Dapat disimpulkan bahwa indikator kemandirian anak telah tercapai yakni anak mampu mengerjakan tugas di sekolah yang menjadi tanggung jawabnya sendiri untuk dikerjakan sampai selesai. Penanaman kemandirian anak di sekolah melalui metode pembiasaan mampu membuat anak untuk berperilaku mandiri tanpa bantuan orang lain. Diharapkan sekolah dapat melakukan kerja sama dengan orangtua untuk menanamkan kemandirian dengan melakukan berbagai kegiatan yang telah di ajarkan di sekolah.
Sosialisasi Strategi Learning by Doing Orang Tua untuk Menumbuhkan Motivasi Belajar Siswa Sekolah Dasar
Hanggara Budi Utomo;
Linda Dwiyanti;
Epritha Kurnia Wati;
Veny Iswantiningtyas;
Dema Yulianto;
Noviyanti Wahyugiharti
DEDIKASI PKM Vol. 4 No. 2 (2023): DEDIKASI PKM UNPAM
Publisher : Universitas Pamulang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32493/dedikasipkm.v4i2.30152
Permasalahan yang dihadapi orang tua sebagian besar kurang memiliki strategi yang baik untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah untuk memberikan pengetahuan kepada orang tua siswa mengenai penerapan strategi peningkatan motivasi belajar anak melalui pendekatan learning by doing di MI Al-Hikmah Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri. Metode pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat menggunakan pendekatan Participatory Action Research yang terdiri atas planning, action, dan evaluation yang menjadi alternatif penyelesaian masalah di lingkungan masyarakat. Kegiatan ini diikuti oleh orang tua/ wali murid siswa yang berjumlah 40 orang. Hasil kegiatan pengabdian antara lain: (1) hasil evaluasi kegiatan program pengabdian masyarakat sudah relevan, sesuai, dan tersistem serta sudah sesuai dengan kebutuhan peserta dalam memahami materi kegiatan dengan prosentase 81,6% atau sangat baik; (2) hasil pemahaman tindak lanjut orang tua menunjukkan tingkat pemahaman orang tua dalam memahami strategi learning by doing dalam memotivasi belajar anak meningkat, sehinngga orang tua mampu menyelesaikan permasalahan motivas belajar anak secara bertahap, sistematis, dan berkesinambungan. Saran dari kegiatan pengabdian ini yaitu sekolah perlu melibatkan orang tua siswa dalam mendukung keefektifan belajar sehingga sekolah dan orang tua memiliki peran penting untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
Kegiatan Montase Sebagai Upaya Mengembangkan Motorik Halus di Kelompok Bermain
Karela, Yesi;
Iswantiningtyas, Veny;
Kurniawati, Epritha
Jurnal Pendidikan Anak Vol 2 No 2 (2020): Pengembangan pada Aspek Perkembangan Anak Usia Dini : issue : Desember
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33086/cej.v2i2.1648
ABSTRAK : Motorik halus merupakan kemampuan yang perlu dikembangkan pada anak usia dini. Di sisi lain, permainan montase memiliki daya tarik untuk dimasukkan kedalam proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji implementasi kegiatan montase dalam mengembangkan kemampuan motorik halus anak usia dini. Metode penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas dengan subyeknya anak kelompok bermain PKK Pamongan II Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri pada semester II tahun ajaran 2019/2020 yang berjumlah 18 anak didik yang terdiri dari 7 anak perempuan dan 11 anak laki-laki. Untuk menggumpulkan data pada penelitian ini menggunakan dokumentasi dan observasi. Penelitian ini masih sampai pada tahap perencanaan yaitu menyusun RPPM, RPPH, lembar penilaian motorik halus. Semua perangkat tersebut sudah divalidasi oleh ahli dan dinyatakan layak digunakan untuk mengembangkan motorik halus. Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya adalah untuk menggunakan rangcangan kegiatan montase ini sebagai sebuah rancangan untuk penelitian eksperimen. ABSTRACT : Fine motor skills are abilities that need to be developed in early childhood. On the other hand, montage games have an attraction to be included in the learning process. The purpose of this study was to examine the implementation of montage activities in developing fine motor skills in early childhood. This research method uses classroom action research with the subjects of the PKK Pamongan II playgroup, Mojo District, Kediri Regency in the second semester of the 2019/2020 academic year, totaling 18 students consisting of 7 girls and 11 boys. To collect data in this study using documentation and observation. This research is still at the planning stage, namely compiling RPPM, RPPH, fine motor assessment sheets. All of these tools have been validated by experts and declared fit for use to develop fine motor skills. The recommendation for experimental research.
PENGEMBANGAN MEDIA PERMAINAN MONOPOLI BUAH (MOBU) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK USIA 5-6 TAHUN: DEVELOPMENT OF FRUIT MONOPOLY GAME (MOBU) MEDIA TO IMPROVE THE COGNITIVE ABILITIES OF CHILDREN AGED 5–6 YEARS
Jenica Yulia Meintika;
Linda Dwiyanti;
Veny Iswantiningtyas
Thufuli Vol 5 No 2 (2023): Thufuli: Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Publisher : Universitas Islam Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33474/thufuli.v5i2.20411
This study aims to produce fruit monopoly game media (MOBU) that is suitable for use by early childhood. In this study using the type of research and development or often called R & D. The design of this development research uses modifications and the Borg and Gall model. The product validity data analysis technique uses the V formula as Aiken and uses SPSS in field trials (limited trials) and expansion trials. From the results of the validator's assessment, it got a value of more than 0.05 so that the fruit monopoly game media can be said to be very feasible to use. Supported by the results of media trials in terms of convenience and attractiveness, the percentage results are 95%. Therefore, the fruit monopoly game media can be said to be valid and appropriate for use in early childhood learning, especially to improve the cognitive abilities of children aged 5-6 years.
PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBIASAAN PADA ANAK USIA DINI
Iswantiningtyas, Veny;
Nursalim, Nursallim;
Andyastuti, Etty;
Suratman, Suratman
Yaa Bunayya : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 8, No 1 (2024): YAA BUNAYYA : JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24853/yby.8.1.47-56
Penelitian ini mendeskripsikan pembiasaan yang dilakukan oleh guru untuk menanamkan nilai-nilai nasionalisme pada anak di Taman kanak-kanak Negeri Pembina Plosoklaten Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri. Salah satu cara yang terbuktif efektif untuk menanamkan nilai-nilai nasionalisme pada anak adalah melalui pembiasaan, kebiasaan yang baik akan berdampak positif pada anak. Adapun kendala yang dialami guru ketika menanamkan nilai-nilai nasionalisme pada anak usia dini adalah anak belum bisa bersabar menunggu giliran masuk kelas, ketika upacara bendera masih terdapat anak yang kurang berdiri dengan tegap, kurang fokus mendengarkan amanat yang disampaikan Pembina upacara, belum hafal Pancasila dan kurang mengahayati lagu wajib Indonesia Raya. Kepala sekolah dan guru kelas adalah subjek penelitian, sedangkan data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Analis data dilakukan dengan mengumpulkan data,reduksi data, menyajikan data dan membuat kesimpulan.Penanaman nilai-nilai nasionalisme dilakukan guru melalui kegiatan pembiasaan diri di Taman Kanak-kanaks Negeri Pembina Plosoklaten yaitu berbaris sebelum masuk kelas, upacara bendera dan makan bersama.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanaman nilai-nilai nasionalisme telah dilaksanakan dengan baik, hal tersebut ditunjukkan dengan adanya fakta bahwa anak-anak telah belajar tentang pembiasaan dan mencontoh perilaku baik yang telah diajarkan oleh guru untuk diterapkan pada kegiatan sehari-hari.
PARENTING IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA SEBAGAI BUDAYA POSITIF
Ridwan, Ridwan;
Lestariningrum, Anik;
Iswantiningtyas, Veny;
Yulianto, Dema;
Al-Fahmi, Sari Nadhifa
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 1 No 4 (2023): JPMI Desember 2023
Publisher : CV Bayfa Cendekia Indonesia Bekerjasama dengan Jurusan/Program Studi Pendidikan Masyarakat FKIP Universitas Siliwangi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.1234/jpmi.v1i4.119
The aim of this community service activity is to provide assistance to PAUD Flamboyan Gs Campurejo, Kediri City in terms of implementing the independent curriculum in developing positive attitudes, culture and learning. The Independent Curriculum (IKM) is an educational approach that provides freedom in learning to students to enable children to develop their own interests and creativity through activities that are relevant to their daily lives. The method used in this PKM activity is to design the service implementation in three stages, the first is the preparation stage, implementation by distributing questionnaires and presenting parenting material in front of the parent class and the last stage is the evaluation stage and preparing a follow-up plan. The implementation of Community Service activities is packaged using lecture, discussion and individual consultation methods. Parenting activities as a parent class are a routine agenda to help understand how to care for young children and the synergies that can be carried out with educational units. For this reason, the community service program is to provide material that is presented during implementation activities with the concept of lectures on how to develop positive attitudes, culture and learning and efforts that can be made by parents involved in school programs as a way to overcome problems. There are discussions and consultations on children's growth and development.
PENERAPAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK
Iswantiningtyas, Veny
Efektor Vol 4 No 1 (2017): Efektor Vol 4 No 1 Tahun 2017
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (66.655 KB)
|
DOI: 10.29407/e.v4i1.743
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan metode peran dalam pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan sosial anak kelompok B Taman Kanak-kanak Dharmawanita Punjul I Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri 2016/2017. Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode bermain peran dalam pembelajaran dapat meningkatkan keterampilan sosial anak kelompok B Taman Kanak-kanak Dharmawanita Punjul I Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri.
Pengembangan Kotak Dolananku Untuk Menanamkan Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Gotong Royong Dan Kreatif Pada Anak
Iswantiningtyas, Veny;
Wulansari, Widi;
Khan, Rosa Imani;
Pristiani, Yunita Dwi;
Nursalim, Nursalim;
Sofwina, Yolanda Titis
Efektor Vol 10 No 1 (2023): Efektor Vol.10 No.1 Tahun 2023
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29407/e.v10i1.19594
The life of the Indonesian people is very closely related to the character values of mutual cooperation and creativity. Instilling the values of character education in children is of course very important, in this case the teacher as an educator who incidentally is in the school environment. In addition to having teaching duties, teachers also have an obligation to instill character education values in children. Basically children learn through play, learning activities through play which are carried out to instill the values of mutual cooperation and creative character education can use a game, namely My Dolanan Box. By playing My Dolananan Box, it can arouse children's interest and interest in learning.The purpose of this study was to produce a dolananku box game so that it can be used by Kindergarten teachers in learning activities that can instill the values of mutual cooperation and creative character education in children. This research method uses the Borg & Gall development model. The results of this study are the product of the dolananku box game as a learning innovation to strengthen the value of the character of mutual cooperation and creativity. From the results of qualitative and quantitative descriptive analysis the results of the research show that: 1) My Dolanan box is suitable for use as a game to instill the values of mutual cooperation and creative character education in children, 2) My Dolananan box can be used by the teacher as an efficient and interesting game to instill the values of mutual cooperation and creative character education in children. For future researchers, it is expected to perfect the products produced both from media criteria, material content, playing activities. The results of this study in general can be concluded that the Dolananku box can be used by kindergarten teachers as a game to instill the values of mutual cooperation and creative character education in children.
Mengembangkan Kemampuan Motorik Kasar Melalui Permainan Boba (Bola Basket) Modifikasi Pada Anak Kelompok B TK Kusuma Mulia Sugihwaras Kecamatan Purwoasri Kabupaten Kediri
Istifadah, Husna;
Iswantiningtyas, Veny;
Nugroho, Isfauzi Hadi
Efektor Vol 11 No 1 (2024): Efektor Vol.11 No.1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29407/e.v11i1.22294
This research aims to develop the gross motor skills of KM Sugihwaras Kindergarten children 5-6 years with a modified game of Boba (basketball). This research used three cycles of classroom action research. The subjects were 28 children in group B of kusuma mulya Sugihwaras Kindergarten. The object of the research is gross motor skills through modified Boba (basketball) games for children. Three cycles of classroom action research were used in the research method. Based on research findings, the modified boba (basketball) game was able to developchildren's gross motor skills pre-cycle by an average of 17.8%, cycle I by 21.4%, and in cycle II by the same amount, based on research findings. average 53.57%, while cycle 3 average 89.2%. Based on these findings, the modified Boba (basketball) game succeeded in increasing the percentage of AUD learning outcomes.
PENGEMBANGAN KOMPETENSI PENDIDIK PAUD MELALUI DIKLAT KOMPETENSI SOSIAL
Lestariningrum, Anik;
Prastihastari W, Intan;
Iswantiningtyas, Veny;
Yulianto, Dema;
Lailiyah, Nur;
Kuntjojo, Kuntjojo
Jurnal Terapan Abdimas Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (771.632 KB)
|
DOI: 10.25273/jta.v4i2.4804
Abstract. The objectives to be achieved through this activity are developing the competence of PAUD educators especially their social competencies. This is done in relation to the amount of input from PAUD educators who have difficulties in dealing with the work environment, communicating with colleagues as well as student guardians regarding the presence of PAUD educators who are considered young and have just graduated. The method that will be used in this activity is in the form of training, where participants will be provided with knowledge and learn to practice indicators that hold on to social competence. The training was held for 2 days, this was intended to enable participants to absorb knowledge and implement indicators of social competence through direct practice and independent assignments. Training results were analyzed by questionnaire showing very effective results of 3003, effective 2310, ineffective 1617, and very ineffective 924. Based on the results of the questionnaire calculation the total value was 3212 so it can be said that the implementation of training was very effective. In addition, there were many participants who wrote their suggestions and hopes so that the educator's competency training activities continued continuously. Abstrak. Tujuan yang akan dicapai melalui kegiatan ini yaitu mengembangkan kompetensi pendidik PAUD khususnya kompetensi sosialnya. Hal ini dilakukan terkait banyaknya masukan dari pendidik PAUD yang mengalami kesulitanm dalam hal berhubungan dengan lingkungan kerja, berkomunikasi dengan sejawat juga dengan wali murid terkait adanya pendidik PAUD yang dianggap masih muda dan baru lulus sarjana. Metode yang akan digunakan dalam kegiatan ini berupa diklat dimana peserta akan dibekali pengetahuan dan belajar mempraktekan indikator yang ada berpegangan dengan kompetensi sosial. Diklat ini dilaksanakan selama 2 hari, hal ini dimaksudkan agar peserta mampu menyerap pengetahuan dan mengimplementasikan indikator kompetensi sosial melalui praktek langsung serta tugas mandiri. Hasil diklat dianalisis dengan angket menunjukkan hasil sangat efektif 3003, efektif 2310, tidak efektif 1617, dan sangat tidak efektif 924. Berdasarkan hasil penghitungan angket nilai total sebesar 3212 sehingga dapat dikatakan bahwa pelaksanaan diklat sangat efektif. Selain itu banyaknya peserta yang menuliskan saran serta harapannya supaya kegiatan diklat kompetensi pendidik terus dilakukan secara kontinyu.