Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Ketahanan Keluarga Pasangan Menikah yang Bekerja di Luar Negeri (Kajian di Desa Kalirejo, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang) Yunita Dwi Pristiani; Agus Widodo
BRILIANT: Jurnal Riset dan Konseptual Vol 3, No 2 (2018): Volume 3 Nomor 2, Mei 2018
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.593 KB) | DOI: 10.28926/briliant.v3i2.177

Abstract

Ketahanan keluarga merupakan pondasi kekuatan bangsa. Kerapuhan ketahanan keluarga yang berujung pada perceraian sering kali terdapat pada pasangan keluarga kelas menengah ke bawah yang menjadi TKI di luar negeri. Hal ini menyebabkan kondisi pendidikan anak-anak yang berasal dari broken home juga tidak kalah mengkhawatirkan. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji ketahanan keluarga pasangan menikah yang menjadi TKI di luar negeri yang berasal dari Desa Kalirejo, Kalipare, Malang. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, dengan melakukan wawancara mendalam. Analisis data dilakukan melalui koding. hasil penelitian menunjukkan, banyak aspek yang tidak mendukung ketahanan keluarga para TKI yang bekerja di luar negeri. Yaitu ketahanan hubungan pernikahan yang rapuh, Anak-anak yang tidak terdidik dengan baik di rumah. Kondisi ekonomi yang mayoritas juga tidak jauh berbeda setelah menjadi TKI.
EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN ROLE PLAYING PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Yunita Dwi Pristiani
Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.489 KB) | DOI: 10.25273/citizenship.v6i2.3239

Abstract

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu MKDU yang wajib diberikan pada mahasiswa di semua jurusan. Melalui PKn, diharapkan mahasiswa menjadi warga negara yang baik, mengetahui hak dan kewajiban sebagai warga negara, dan yang paling penting adalah memiliki kepedulian dan rasa cinta terhadap tanah air Indonesia. Sayangnya, mayoritas mahasiswa tidak tertarik terhadap mata kuliah PKn dikarenakan muatan materi yang dianggap terlalu normatif dan juga metode pengajaran yang tidak menarik. Salah satu tujuan penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran obyektif efektifitas pembelajaran role playing pada mata kuliah kewarganegaraan. Obyek penelitian ini adalah mahasiswa Tingkat III Program Studi PPKN Universitas Nusantara PGRI Kediri. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas, dengan jenis deskriptif kualitatif. Diskusi hasil role playing yang dilakukan menggambarkan tingkat pemahaman mahasiswa menjadi lebih baik. Sehingga hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan strategi role playing efektif untk dilakukan pada mata kuliah Kewarganegaraan.Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu MKDU yang wajib diberikan pada mahasiswa di semua jurusan. Melalui PKn, diharapkan mahasiswa menjadi warga negara yang baik, mengetahui hak dan kewajiban sebagai warga negara, dan yang paling penting adalah memiliki kepedulian dan rasa cinta terhadap tanah air Indonesia. Sayangnya, mayoritas mahasiswa tidak tertarik terhadap mata kuliah PKn dikarenakan muatan materi yang dianggap terlalu normatif dan juga metode pengajaran yang tidak menarik[p1] . Salah satu tujuan penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran obyektif efektifitas pembelajaran role playing pada mata kuliah kewarganegaraan. Obyek penelitian ini adalah mahasiswa Tingkat III Program Studi PPKN Universitas Nusantara PGRI Kediri. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas,[p2]  dengan jenis deskriptif kualitatif. Diskusi hasil role playing yang dilakukan menggambarkan tingkat pemahaman mahasiswa menjadi lebih baik. Sehingga hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan strategi role playing efektif untk dilakukan pada mata kuliah Kewarganegaraan. [p1]Di bawah di sebutkan menggunakan metode konvensional, lebih baik jika konsisten dalam mengunakan kata “tidak menarik atau konvensional”  [p2]Dilaksanakan dalam berapa siklus, sebutkan dengan jelas beserta hasilnya tiap siklus sehingga diketahui ke efektifanya setau saya sebuah peneilitan dgn bentuk PTK/ Class rom Action Research terdiri dari siklus-siklus, yang tiap siklus terdiri dari beberapa tahap dan di akiri refleksi, jika mungkin menggunakan bentuk PTK yang lain selain yang saya pahami, bisa di sertakan sumbger referensinya agar dapat menjadi rujukan penleitian lain. <w:LsdExc
Pengembangan Media Pembelajaran Anti Radikalisme untuk Siswa SMP di Kota Kediri melalui Media Komik Yunita Dwi Pristiani; Siska Nurazizah Lestari
Proceedings of The ICECRS Vol 2 No 1 (2019): Literacy based Character and Professionalism Enhancement for Educators in Facing
Publisher : International Consortium of Education and Culture Research Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.237 KB) | DOI: 10.21070/picecrs.v2i1.2419

Abstract

Religious radicalism lately become talks in the national levels. Radicalism and Terrorism movement generally done by young people (Children), even students who are still in junior high school.This phenomenon make us, as parents and educators concerned, at once want to try hard prevent it. This study uses research and development approach, with research media education development developed by Borg and Gall. The purpose of this research is developing anti-radicalism learning media for PPKn Learning in Junior High School through comic media. The urgency of this research is to add references for PPKn teachers, in the use of learning media, especially in preventing radicalism, and inculcate correct understanding of religious, having state and prevent wrong understanding about state understanding.
PENANAMAN KEMANDIRIAN ANAK 5-6 TAHUN (Studi di Taman Kanak-Kanak Pranggang II, Kediri) Veny Iswantiningtyas; Widi Wulansari; Rosa Imani Khan; Yunita Dwi Pristiani; Nursalim Nursalim
Jurnal Anak Usia Dini Holistik Integratif (AUDHI) Vol 5, No 2 (2023)
Publisher : Prodi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/jaudhi.v5i2.1828

Abstract

Penelitian ini dilakukan guna mendeskripsikan kegiatan pembelajaran yang dilakukan di sekolah untuk menanamkan kemandirian pada anak. Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subyek penelitian berjumlah 15 anak kelompok B, kepala sekolah dan guru. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dokumentasi. Analisa data menggunakan model Miles dan Huberman yang memiliki tahapan reduski data, display data dan penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian tampak bahwa indikator penanaman kemandirian anak di sekolah yang dilakukan oleh guru juga  sudah tercapai. Hal tersebut terwujud dalam aktivitas yang dilakukan anak-anak ketika belajar di sekolah: 1) anak mampu mengerjakan tugasnya sendiri, 2) anak dapat merawat barang yang dipinjamnya kemudian mengembalikannya pada tempatnya, 3) ketika makan anak terlihat langsung mengambil bekal makanannya sendiri, mereka makan sendiri dan memasukkan wadah makannya pada tas masing-masing tanpa bantuan guru. Dapat disimpulkan bahwa indikator kemandirian anak telah tercapai yakni anak mampu mengerjakan tugas di sekolah yang menjadi tanggung jawabnya sendiri untuk dikerjakan sampai selesai. Penanaman kemandirian anak di sekolah melalui metode pembiasaan mampu membuat anak untuk berperilaku mandiri tanpa bantuan orang lain. Diharapkan sekolah dapat melakukan kerja sama dengan orangtua untuk menanamkan kemandirian dengan melakukan berbagai kegiatan yang telah di ajarkan di sekolah.
STRENGTHENING STUDENT CITIZENSHIP CHARACTER USING PROBLEM-BASED LEARNING MODELS IN THE COVID-19 ERA Muhammad Akbar Hajuan; Yunita Dwi Pristiani; Agus Widodo; Wikan Sasmita
Sosiohumaniora Vol 25, No 2 (2023): Sosiohumaniora: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora, JULY 2023
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/sosiohumaniora.v25i2.37557

Abstract

ABSTRACTEducation is one of the sectors that has felt the most impact from the Covid 19 pandemic. The policy of prohibiting face-to-face learning is a challenge in the education system in Indonesia. Learning which includes cognitive, affective, and psychomotor aspects is not yet optimal and efficient if distance learning is implemented. This is certainly a challenge in itself to be able to pass and carry out various aspects of online learning optimally. One of the successes in the learning process lies in the use of strategies, methods, and learning models. Problem-based learning is a learning model that is proven to be able to improve students' critical thinking skills in solving a problem as strengthening the character of citizenship. This study used the Classroom Action Research method (classroom action research) which involved 36 students of Electronics Engineering, Yogyakarta State University. Data collection was carried out by observation and interview techniques. Data analysis used the Miles & Huberman analysis technique which included data reduction, descriptive presentation, and conclusion. The results of this study indicate that students still have good socio-cultural values, such as mutual respect and respect and have a high awareness of mutual cooperation so that they can recognize new learning phenomena. Have the ability to recognize the values of civic education and online learning culture. Learning Citizenship Education through the Problem-Based Learning Model in Strengthening Citizenship character can strengthen the insights of students who have good character, from the data obtained in the field during the learning process which is categorized as quite good even though it does not always run smoothly in every meeting. This is because problem-based learning is a learning model that moves students' critical thinking characters vary greatly in the implementation of online learning.Keywords: problem-based learning models; citizenship character; COVID-19
Nilai-Nilai Pendidikan Moral Dalam Film Genre Horor: KKN di Desa Penari Pratama, Ricky Widia; Nursalim, Nursalim; Pristiani, Yunita Dwi; Sasmita, Wikan
Jurnal Basicedu Vol. 7 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v7i4.6017

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif bertujuan mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan moral dalam film. Dengan solusi permasalahan di dunia pendidikan, yaitu krisis moral generasi bangsa empat tahun lalu, sehingga dalam mata pelajaran Pendidikan Pancasila sebagai solusi melalui Film Genre Horor: KKN di Desa Penari mampu memberikan nilai-nilai pendidikan moral bagi generasi muda. Subjek penelitian ini meliputi 2 versi film KKN di Desa Penari (versi uncut dan versi luwih dowo luwih medeni), novel KKN di Desa Penari karya simpleman. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret s.d. Juli 2023 dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara. Menggunakan teknik analisis content analysis dan semiotical analysis guna mendeskripsikan pesan yang berkaitan dengan nilai-nilai pendidikan moral. Hasil penelitian menunjukkan nilai-nilai aspek pendidikan moral sebagai bentuk lain dari Pendidikan Pancasila sebagai mata pelajaran transfer of knowledge dan transfer of value dengan faktor-faktor penentunya  adalah: 1) Religius; 2) Jujur; 3) Toleransi; 4) Kerja Keras; 5) Mandiri; 6) Rasa Ingin Tahu; 7) Menghargai Prestasi; 8) Ramah; 9) Cinta Damai; 10) Kepedulian Sosial; dan 11) Tanggungjawab. Sehingga implementasi nilai pendidikan moral dapat pengembangan lebih lanjut dalam pemahaman pengaruh genre horor, pemanfaatan film sebagai alat pendidikan moral, dan integrasi film dalam pendidikan formal
PENGEMBANGAN POTENSI GURU MGMP PPKn SMP KOTA KEDIRI DALAM PEMBUATAN MODUL AJAR Sasmita, Wikan; Nursalim, Nursalim; Widodo, Agus; Anyastuti, Etty; Suratman, Suratman; Pristiani, Yunita Dwi; Wiranata, Irawan Hadi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 1 No 4 (2023): JPMI Desember 2023
Publisher : CV Bayfa Cendekia Indonesia Bekerjasama dengan Jurusan/Program Studi Pendidikan Masyarakat FKIP Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1234/jpmi.v1i4.55

Abstract

The development of the potential of MGMP PPKn SMP Kediri teachers is accompanied by the development of the era of disruption, this era will require teachers to innovate in the independent curriculum, especially in making teaching modules. The increasingly severe challenges must improve competence in learning. Through teacher potential development activities carried out by PPKn FKIP UNP Kediri lecturers through service to the community with harpan can improve competence in making teaching modules. This study is to describe and analyze the impact of developing the potential of MGMP PPKn SMP Kediri teachers in making teaching modules. Qualitative approach with the type of case study on MGMP PPKn SMP Kediri city teachers. The process of collecting interview data, observation, documentation. Analysis techniques with conclusions. Validity checking with extended presence of researchers and triangulation. The results show an increase in competency in making teaching modules.
Nilai-Nilai Pendidikan Moral Dalam Film Genre Horor: KKN di Desa Penari Pratama, Ricky Widia; Nursalim, Nursalim; Pristiani, Yunita Dwi; Sasmita, Wikan
Jurnal Basicedu Vol. 7 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v7i4.6017

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif bertujuan mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan moral dalam film. Dengan solusi permasalahan di dunia pendidikan, yaitu krisis moral generasi bangsa empat tahun lalu, sehingga dalam mata pelajaran Pendidikan Pancasila sebagai solusi melalui Film Genre Horor: KKN di Desa Penari mampu memberikan nilai-nilai pendidikan moral bagi generasi muda. Subjek penelitian ini meliputi 2 versi film KKN di Desa Penari (versi uncut dan versi luwih dowo luwih medeni), novel KKN di Desa Penari karya simpleman. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret s.d. Juli 2023 dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara. Menggunakan teknik analisis content analysis dan semiotical analysis guna mendeskripsikan pesan yang berkaitan dengan nilai-nilai pendidikan moral. Hasil penelitian menunjukkan nilai-nilai aspek pendidikan moral sebagai bentuk lain dari Pendidikan Pancasila sebagai mata pelajaran transfer of knowledge dan transfer of value dengan faktor-faktor penentunya  adalah: 1) Religius; 2) Jujur; 3) Toleransi; 4) Kerja Keras; 5) Mandiri; 6) Rasa Ingin Tahu; 7) Menghargai Prestasi; 8) Ramah; 9) Cinta Damai; 10) Kepedulian Sosial; dan 11) Tanggungjawab. Sehingga implementasi nilai pendidikan moral dapat pengembangan lebih lanjut dalam pemahaman pengaruh genre horor, pemanfaatan film sebagai alat pendidikan moral, dan integrasi film dalam pendidikan formal
NILAI KARAKTER BERSUMBER DARI PANCASILA DENGAN PENDEKATAN EMPATI PADA SISWA SEKOLAH DASAR Sasmita, Wikan; Suratman, Suratman; Widodo, Agus; Andyastuti, Etty; Nursalim, Nursalim; Pristiani, Yunita Dwi; Wiranata, Irawan Hadi; Fauziah, Hamidah Ulfa; Riswandi, Fitta Nurisma
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 2 No 4 (2024): JPMI Desember 2024
Publisher : CV Bayfa Cendekia Indonesia Bekerjasama dengan Jurusan/Program Studi Pendidikan Masyarakat FKIP Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1234/jpmi.v2i4.190

Abstract

Character values sourced from Pancasila with an empathetic approach to elementary school students aim to provide socialization and knowledge as well as its implementation in life in elementary schools, because character values such as religious values, family values, harmony values, populist values, and justice values are important to make Indonesian people have Pancasila character. The method used is a qualitative approach with a type of case study at State Elementary School 3 Kandat, Kediri Regency. The process of collecting data on interviews, observations, and documentation. Analysis technique with conclusions. Validity checks with the presence of researchers and expanded triangulation. The results of the study showed that the increase in changes in attitude patterns and better character of students about character values sourced from Pancasila with an empathetic approach for elementary school students consisted of: 1) religious values (divine values), 2) family values (human values), 3) harmony values (unity values), 4) populist values, 5) justice values. This starts from class VI which will later provide a good example of implementation to classes V and IV.
Unveiling the Value of Pancasila Learning in Early Childhood: The Garuda Bird Puzzle Game Approach Nursalim; Widodo, Agus; Pristiani, Yunita Dwi; Iswantiningtyas, Veny; Karisma, Dwi Yogi
Golden Age: Jurnal Ilmiah Tumbuh Kembang Anak Usia Dini Vol. 9 No. 4 (2024)
Publisher : Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/jga.2024.94-11

Abstract

The cultivation of Pancasila values in early childhood is essential for shaping individuals with a strong national identity. However, current methods for instilling these values remain suboptimal. This study investigates the effectiveness of the Garuda Pancasila puzzle game in enhancing the internalization of Pancasila values among early childhood learners. Using a quasi-experimental nonequivalent control group design, the study involved 77 children aged 5–6 years from Perwanida I Kindergarten, Kediri City. Data were collected using observation sheets structured around the five fundamental values of Pancasila: (1) Belief in One God, (2) Just and Civilized Humanity, (3) Unity of Indonesia, (4) Democracy Led by Wisdom in Representative Deliberation, and (5) Social Justice for All Indonesians. The research instrument comprised 18 items rated on a binary scale (1 or 0). The findings indicate a significant improvement in the internalization of Pancasila values in the experimental group (mean score: 9.60) compared to the control group (mean score: 7.88) after implementing the Garuda puzzle game. The independent t-test results (t = -2.068, p = 0.042) confirm a statistically significant difference, underscoring the effectiveness of the game-based intervention. Additionally, children in the experimental group exhibited greater engagement, active participation, and improved social interactions, reinforcing both cognitive and socio-emotional development. The structured yet flexible nature of the game facilitated hands-on learning, enabling children to explore ethical reasoning and collaborative problem-solving. These results highlight the potential of play-based learning strategies in character education. The study recommends integrating culturally relevant games into early childhood curricula to strengthen civic awareness and national identity. Future research should examine longitudinal effects and explore the integration of digital puzzle games to assess long-term value internalization and broader scalability in diverse educational settings.