Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

An Analysis Of Stunting Incidence In Indramayu District Yulyanti, Depi; Dedeh Husnaniyah; Rudiansyah
Journal of Global Research in Public Health Vol. 4 No. 2 (2019): December
Publisher : Universitas STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Health and nutrition development policies for the period 2015-2019 / Perpres No.2 / 2015 are focused on reducing the prevalence of stunting. Stunting problems are influenced by the condition of the mother, fetus, baby, including illnesses suffered during infancy and other conditions that affect health. The government targets in 2019 the prevalence of stunting in children under 2 years must decrease to 28% of cases that occur in Indonesia. This study aims to analyze the incidence of stunting in Indramayu Regency. This study uses a quantitative research design with cross sectional approach. Research variables include genetic , prenatal, postnatal , environmental sanitation, and personal hygiene variables in Indramayu Regency. The population in this study were mothers who had stunting children in the working area of ​​the Kandanghaur Community Health Center in Indramayu District, while the sample of this study was 308 people. The instruments used were questionnaire sheets and observation sheets . Analysis of the data used is univariate analysis. Based on the results of measurements returned to a sample of 308 children who had been declared stunted it was known that there were only 119 children who were declared stunting. This happens because there are errors in measurement during posyandu activities, measurement results at posyandu are not well documented so the reported data does not match the data in the field. The conclusion in this study is that the high number of stunting is not entirely caused by cases in the field, but errors in measurement and reporting are the main contribution in increasing the stunting level. It is necessary to conduct training on posyandu management for posyandu facilitators.
ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERATURAN DAERAH NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2021 (STUDI KASUS TAHUN 2016-2021) 19, Oktaviani Melky Seldjatem; Yulyanti, Depi; Widyastuti, Setyo Dwi
JURNAL KESEHATAN INDRA HUSADA Vol 12 No 1 (2024): June 2024
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDRAMAYU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36973/jkih.v12i1.584

Abstract

The prevalence smoking in Indramayu Regerency 10 year old is 28.87% for daily smokers, 3.56% for occasional smokers. Purpose the study was to determine implementation of Regional Regulation No. 8 of 2016 about no smoking area in Indramayu District (Case Study 2016-2021). This study uses a qualitative method with a case study approach. There were 12 informants in this study, the main informants were the chairman of the DPRD, Head of Health Promotion Section of the Health Office, and Head of Community Development for Satpol PP, triangulation informants namely NGOs and 8 people in charge of KTR places. The results of the study stated that the dissemination of information had been conveyed to other agencies and executives, the socialization was not uniform and not consistent. The provision of special smoking room facilities is still not all provided, the allocation comes from the APBD and BOK, "no smoking" signs have been implemented which do not apply in public transportation and terminals. Ashtrays are provided in places of worship, workplaces and other places, cross-sectoral cooperation has been carried out, the application of KTR has not run optimally because there are still areas that do not have a Task Force and SOP. The conclusions in this study are seen from the factors of communication, resources, disposition and bureaucratic structure are still not optimal. Therefore, it is suggested to increase the factors that can influence the process of implementing public policy.
PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PENERAPAN SANKSI MERUPAKAN FAKTOR KUNCI DALAM KEBERHASILAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KAWASAN TANPA ROKOK Yulyanti, Depi; Juliano, Mulyasar Fikri; Rudiansyah, Rudiansyah
Jurnal Kesehatan Abdurrahman Vol 14 No 2 (2025): Jurnal Kesehatan Abdurahman
Publisher : STIKES Abdurahman. Pusat Informasi dan Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55045/jkab.v14i2.234

Abstract

Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) merupakan strategi pemerintah dan berbagai organisasi dalam menciptakan lingkungan sehat bebas asap rokok, baik bagi perokok aktif maupun pasif. Namun, implementasi KTR di berbagai institusi, termasuk sekolah, masih menghadapi tantangan, terutama rendahnya kepatuhan pegawai. Berdasarkan teori Lawrence Green, perilaku dipengaruhi oleh faktor predisposisi, pendorong, dan penguat. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan pegawai terhadap kebijakan KTR di SMA/SMK Kabupaten Indramayu dengan desain studi analitik cross-sectional pada 75 responden menggunakan kuesioner, dan dianalisis melalui uji chi-square. Hasil menunjukkan bahwa pengetahuan (p = 0,0005), sikap (p = 0,002), dan persepsi terhadap sanksi (p = 0,010) berhubungan signifikan dengan kepatuhan pegawai. Sebaliknya, persepsi terhadap tanda KTR (p = 0,251), penghargaan (p = 1,000), dan dukungan lingkungan sosial (p = 0,701) tidak menunjukkan hubungan signifikan. Temuan ini menekankan pentingnya peningkatan pengetahuan, pembentukan sikap positif, serta penegakan sanksi secara tegas dan konsisten. Implikasi kebijakan yang disarankan meliputi edukasi menyeluruh terkait KTR dan konsekuensi pelanggaran, penegakan sanksi tanpa pengecualian, penciptaan budaya kerja sehat melalui program promotif, serta sistem monitoring dan evaluasi yang didukung komunikasi transparan kepada seluruh pegawai sekolah.
Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Tentang Pencegahan Penyakit Degeneratif Melalui Deteksi Dini dan Penyuluhan di Dusun Sukaratu, Desa Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya Sadikin, Lilis Tuslinah; Innayatulloh, Risma; Hasanah, Naila Ismatun; Maulana, Arsilla Dewi; Trisnawati, Ade Rina; Puspitasari, Widya; Haqqi, Chintia Saputri Aina; Yulyanti, Depi
Abdimas Galuh Vol 7, No 2 (2025): September 2025
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v7i2.20839

Abstract

Penyakit degeneratif adalah kondisi menurunnya fungsi organ tubuh secara bertahap akibat penuaan dan gaya hidup tidak sehat, meliputi hipertensi, diabetes melitus, hiperkolesterolemia, dan asam urat. Di Dusun Sukaratu, tingginya angka kejadian penyakit ini dipengaruhi minimnya pengetahuan, kurangnya deteksi dini, dan terbatasnya akses kesehatan. Program pengabdian masyarakat ini dirancang untuk menumbuhkan pengetahuan dan kepedulian warga terhadap permasalahan kesehatan melalui kegiatan penyuluhan. Metode yang digunakan meliputi pemaparan materi interaktif, sesi tanya jawab, pre-test dan post-test, serta senam sehat lansia. Peserta kegiatan berjumlah 53 orang, mayoritas ibu rumah tangga. Hasil pre-test menunjukkan kategori sangat baik 32,1% dan baik 43,4%. Setelah penyuluhan, kategori sangat baik meningkat menjadi 56,6% dan baik 43,4%, tanpa peserta pada kategori cukup atau kurang. Berdasarkan analisis uji t berpasangan, terdapat perbedaan yang signifikan antara skor sebelum intervensi (68,05) dan sesudah intervensi (80,94) dengan p-value=0,000 (p<0,05). Temuan ini menunjukkan bahwa penyuluhan dengan media edukasi efektif meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit degeneratif. Kegiatan ini mendapatkan respons positif dari warga dan diharapkan mendorong penerapan pola hidup sehat serta deteksi dini sebagai upaya pencegahan.
Peningkatan Literasi Digital Layanan Kesehatan Melalui Sosialisasi Aplikasi Mobile Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Pada Masyarakat Dusun Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya Puspita, Puput Resti; Fauzi, Moch. Ikhsan; Putri, Sintiya Natarias; Nurlina, Puspita; Safitri, Mutiara Dewi; Sadikin, Lilis Tuslinah; Yulyanti, Depi
Abdimas Galuh Vol 7, No 2 (2025): September 2025
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v7i2.20865

Abstract

Revolusi teknologi dalam bidang pelayanan medis, terutama melalui platform Mobile JKN, telah memberikan aksesibilitas yang lebih baik bagi warga dalam memperoleh fasilitas kesehatan. Akan tetapi, pemanfaatan platform tersebut sangat tergantung pada kemampuan digital masyarakat, yang hingga kini masih menjadi permasalahan utama di wilayah rural. Studi ini memiliki tujuan untuk mengembangkan kompetensi digital dalam ranah kesehatan melalui program edukasi platform Mobile JKN terhadap warga Dusun Sukaratu, Desa Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya. Menggunakan rancangan quasi-experimental, riset ini mengevaluasi peningkatan pemahaman partisipan terkait platform Mobile JKN melalui tes awal dan tes akhir. Temuan riset memperlihatkan bahwa walaupun ada kenaikan rata-rata pemahaman partisipan sebesar 3,18% mengenai platform Mobile JKN, analisis statistik dengan menggunakan tes Wilcoxon memperlihatkan bahwa perbedaan nilai tes awal dan tes akhir tidak bermakna secara statistik (p = 0,184). Elemen-elemen yang memengaruhi hasil tersebut mencakup jenjang pendidikan yang beragam, kelompok usia partisipan, serta waktu pelatihan yang kurang memadai. Riset ini merekomendasikan diperlukannya strategi yang lebih menyeluruh, termasuk program pelatihan berkesinambungan dan pendampingan setelah pelatihan, guna meningkatkan efisiensi program edukasi ini dan menjamin adopsi teknologi kesehatan yang lebih meluas di kalangan masyarakat.
Efektivitas sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) terhadap pengetahuan cuci tangan siswa sekolah dasar Jayanty, Rizka Sri; Riyanti, Anis; Firjatullah, Radela Maulana; Fauzi, Moch. Ikhsan; Hamilah, Hamilah; Amalia, Keila Rahma; Tuslinah, Lilis; Yulyanti, Depi
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.34188

Abstract

Abstrak Cuci tangan merupakan salah satu perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang sederhana namun efektif dalam mencegah penularan penyakit menular pada anak. Akan tetapi, hasil observasi awal dengan pihak sekolah menunjukkan bahwa terdapat kurangnya kesadaran dalam praktik mencuci tangan yang benar. Masalah kebersihan tangan masih menjadi tantangan kesehatan di lingkungan sekolah dasar yang dapat meningkatkan risiko penyebaran penyakit menular pada anak-anak. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk membandingkan tingkat pengetahuan siswa di dua sekolah dasar mengenai perilaku mencuci tangan sebagai bagian dari perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Metode penyampaian yang digunakan berupa ceramah edukatif, diskusi interaktif, serta praktik mencuci tangan dengan benar yang dilaksanakan di SDN 1 dan SDN 2 Sukaratu dengan mitra pengabdian yaitu pihak sekolah dan guru. Peserta kegiatan Adalah siswa kelas 4-6 sebanyak 146 siswa. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan siswa tentang pentingnya mencuci tangan. Di SDN 1, kategori Baik dan Sangat Baik meningkat dari 49,31% menjadi 54,79%, sedangkan di SDN 2 meningkat dari 56,16% menjadi 67,12%. Kebiasaan praktik mencuci tangan dengan benar juga meningkat, ditunjukkan dengan berkurangnya siswa pada kategori Kurang dan Sangat Kurang di kedua sekolah. Dengan demikian, sosialisasi PHBS efektif meningkatkan pengetahuan dan kebiasaan mencuci tangan, meskipun tidak terdapat perbedaan signifikan antara kedua sekolah. Kata Kunci: edukasi kesehatan; kebersihan tangan; perilaku hidup bersih dan sehat; sekolah dasar. Abstract Handwashing is one of the simple yet effective clean and healthy living behaviors (PHBS) to prevent the transmission of infectious diseases among children. However, initial observations with the schools revealed a lack of awareness regarding proper handwashing practices. Hand hygiene remains a health challenge in elementary schools, increasing the risk of infectious disease transmission. This community service activity aimed to compare students’ knowledge levels in two elementary schools regarding handwashing as part of PHBS. The methods included educational lectures, interactive discussions, and direct handwashing practice, conducted at SDN 1 and SDN 2 Sukaratu in collaboration with teachers and school partners. The participants were 146 students from grades 4-6. The results showed an increase in students’ knowledge of the importance of handwashing. At SDN 1, the Good and Very Good categories rose from 49.31% to 54.79%, while at SDN 2, they increased from 56.16% to 67.12%. Proper handwashing habits also improved, as indicated by a reduction in the Poor and Very Poor categories in both schools. In conclusion, PHBS socialization effectively improved students’ knowledge and handwashing habits, although no significant differences were found between the two schools. Keywords: health education; hand hygiene; clean and healthy living behavior; elementary school; students.