Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Program Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pembentukan Kelompok Usaha Bersama (Kube) di Desa Masbagik Selatan, Masbagik-Lombok Timur Ahmad Jupri; Ayu Ardini; Erssa Renanda; Lita Herlina; M. Farras Abiyyuddin; Muhamad Ihsan Febryanto Mbele; Nicki Rizki Fitria; Norma Islamiati; Rudiansyah; Sri Rizki Sukmawati; Zharfan Gibran
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 5 No 1 (2022): Januari - Maret
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.246 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v5i2.1397

Abstract

Desa Masbagik Selatan merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Masbagik, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Potensi utama di Desa Masbagik Selatan adalah mayoritas masyarakat sebagai pengusaha, baik di bidang kuliner, sembako, hingga konveksi. Berdasarkan hasil survey dan wawancara yang dilakukan di Desa Masbagik Selatan, terdapat satu masalah utama yang menjadi momok bagi masyarakat desa ini, yaitu kurangnya kemampuan untuk memiliki modal usaha kerja. Hal ini mengakibatkan masyarakat tidak mampu mengembangkan taraf ekonomi mereka dikarenakan masyarakat tidak mampu memenuhi kemampuan dasar yaitu sandang, pangan, dan papan yang termasuk pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan lainnya. Dalam mengatasi permasalahan tersebut untuk mendapat modal usaha perlu dibentuk usaha ekonomis produktif dalam bentuk kelompok usaha bersama (KUBe) yang disesuaikan dengan kebutuhan anggota kelompok dan potensi yang ada di daerah Masbagik Selatan. Program ini terselenggarakan dalam 3 kegiatan, yang pertama adalah survey, kedua sosialisasi, dan rang terakhir pembentukan KUBe. Seluruh rangkaian kegiatan ini diselenggarakan dengan melibatkan sebagian dari masyarakat Desa Masbagik Selatan dan khususnya ibu-ibu untuk kegiatan pembentukan KUBe.
Tedhak Siten: Its Existence and Cultural Values During the Fast Pacing World Rudiansyah; Siti Yumna Annisa
Linguistik, Terjemahan, Sastra (LINGTERSA) Vol. 5 No. 1 (2024): LINGTERSA
Publisher : TALENTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/lingtersa.v5i1.12061

Abstract

Culture has a close relationship with tradition, it is binding and is believed by the community. Preserving one tradition means maintaining one culture to still exist and be beneficial to society. Based on those claims, this study identified and described Tedhak Siten in Javanese Tradition based on Performance studies. The study used a qualitative descriptive method with the application of Performance Theory. The results showed that there are seven stages of Tedhak Siten tradition, which is; (1) Sungkeman, (2) Menitih Jadah/Tetel, (3) Climbing and Descending the Stairs from Wulung Sugarcane, (4) Splash Water, (5) Choosing toys in the chicken cage, (6) Udhik-Udhik, and (7) Pray. Furthermore, all the processes in Tedhak Siten are truly categorized in performance theory, which is; (1) it has a certain time, (2) it has a certain object, (3) it is a non-productivity work, (4) it has certain rules, and (5) it has a performance space. In addition, based on its cultural values, Tedhak Siten consists of; Harmony, Egalitarianism, Embeddedness, Hierarchy, Mastery, Affective Autonomy, and Intellectual Autonomy Values.
Cultural Recontestation of Chinese Ethnicity in Surakarta City During the Reformation Era Alam, M. Bagus Sekar; Rudiansyah; Lianisyah, Ulfah Yanuar; Sugiarti, Tati
MOZAIK HUMANIORA Vol. 24 No. 1 (2024): MOZAIK HUMANIORA VOL. 24 NO. 1
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mozaik.v24i1.49718

Abstract

One of the assimilation policy implementations during the New Order era was prohibiting the display of Chinese traditions and culture in public. This discriminatory policy ended in the Abdurahman Wahid Presidential era, marked by the revocation of Presidential Instruction No. 14 of 1967 through Presidential Decree No. 6 of 2000. The Chinese community regained the rights to publicly practice their religion, traditions and culture. This study investigates the forms of Surakarta Chinese community’s cultural recontestation after this revocation. This study uses historical method. Primary sources include archives of Inpres No. 14 of 1967 and no. 26 of 1998, Kepres No.6 of 2000 and interview data. The results show that after the revocation of Inpres No. 14 of 1967, the Surakarta Chinese community regained the freedom to practice their religion, traditions, and culture in public, such as praying at the temple, holding Grebeg Sudiro Festival during the Chinese New Year, revitalizing Balong Chinatown village while maintaining typical Chinese architecture, increasing the number of temples, and making Kalipepe River Bandar in Balong Chinatown village as a tourist destination. This study concludes that the Chinese community in the reformation era has regained their space for cultural contestation in public.
Challenges and prospects of Chinese language post-covid-19 pandemic Rudiansyah; Julina
Journal of Chinese Language and Culture Studies Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um073v2i12023p31-38

Abstract

The Covid-19 pandemic has an impact on the world of education, including higher education. The existence of this corona virus outbreak hinders teaching and learning activities that usually take place face-to-face. Even so, this pandemic was able to accelerate education 4.0. The learning system is carried out remotely by utilizing information technology. As time goes by, Mandarin is believed to be the second language in the world. The entry of Mandarin into Indonesia was marked by the 1998 Reformation incident, in which suddenly Mandarin began to mushroom in many places. The prospects and challenges of Mandarin, including other foreign languages, are regulated in the National Language Politics and National Language Policy. However, in its implementation in society, it is still running as if without direction. This paper is entitled 'Challenges and Prospects of Chinese Language Post-Covid-19 Pandemic'. This paper aims to provide insight and fresh air related to post-pandemic Mandarin learning. The research method used is a qualitative method and is presented starting from the descriptive, analytical, and comparative stages. The results of this study are information about the prospects and challenges of learning Mandarin in Indonesia after the Covid-19 pandemic.
SOSIALISASI TENTANG PENGGUNAAN KARTU IDENTITAS BEROBAT (KIB) DI PUSKESMAS EMPARU TAHUN 2021 Herman, Joni; Rudiansyah; Aditya Sardi; Adventia Natalia Christy; Theodora Nurcahayana Nainggolan
 Jurnal Abdi Masyarakat Multidisiplin Vol. 2 No. 2 (2023): Agustus: Jurnal Abdi Masyarakat Multidisiplin
Publisher : Asosiasi Dosen Muda Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56127/jammu.v2i2.918

Abstract

Kartu Identitas Berobat merupakan kartu identitas milik pasien di suatu instansi pelayanan kesehatan. tahun 2020 didapatkan bahwa pasien yang tidak membawa kartu berobat sebanyak 1223. Penyebab pasien tidak membawa kartu yaitu karena lupa dan belum memiliki kartu berobat. Tujuan, untuk mengetahui manfaat penggunaan Kartu Identitas Berobat, untuk mengetahui dampak jika tidak membawa atau memiliki Kartu Identitas Berobat. Metode, Penyampaian materi dengan metode ceramah dan diskusi. Hasil, Peserta sosialisasi mengetahui manfaat penggunaan Kartu Identitas Berobat di buktikan bahwa menurut peserta manfaat Kartu Identitas Berobat memudahkan petugas rekam medis dalam mencari nomor rekam medis pasien, Peserta sosialisasi mengetahui dampak jika tidak membawa atau memiliki Kartu Identitas Berobat, dibuktikan bahwa petugas pendaftaran kesulitan dalam mencari data pasien. Kesimpulan, pentingnya Kartu identitas Berobat memudahkan petugas pendaftaran dalam mencari nomor rekam medis.
Penerapan Model Pembelajaran Berdiferensiasi Dengan Menggunakan Media Quizizz Dalam Upaya Meningkatkan Keaktifan Peserta Didik Pada Pembelajaran IPAS Kelas IV SD Negeri 78 Palembang Rimayani, Dwi; Raharjo, Makmum; Rudiansyah
Pahlawan Jurnal Pendidikan-Sosial-Budaya Vol 20 No 2 (2024): Oktober 2024
Publisher : Universitas Achmad Yani Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57216/pah.v20i2.823

Abstract

Pengkajian ini bertarget guna menjabarkan model belajar Berdiferensiasi yang didukung oleh media Quizizz guna mengembangkan keaktifan belajar murid. Pengkajian ini berjenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang diselenggarakan melalui 2 siklus. Pengkajian ini diselenggarakan di SD Negeri 78 Palembang, yang bersubjek murid kelas IV C dengan total 25 murid. Guna menghimpun datanya memakai observasi serta analisa datanya memakai pendekatan deskriptif kuantitatif. Perolehan pengkajianya menampilkan bila penerapan model belajar Berdiferensiasi yang dibantu oleh media Quizizz sukses menaikan keaktifan belajar murid, seperti yang dibuktikan oleh kenaikan persentase keaktifan peserta didik sebesar 2,75%, yang menunjukkan kategori aktif. Dengan demikian, penggunaan media Paper Mode Quizizz terbukti efektif untuk mengembangkan keaktifan belajar murid guna belajar IPAS, serta membantu mewujudkan situasi belajar yang mendukung serta menyenangkan partisipasi aktif dari murid.
Implementasi Pembelajaran Berdiferensiasi Berbantuan Paper Mode Quiz-izz Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran IPAS Kelas IV SD Negeri 78 Palembang Pitaloka, Fifit; Raharjo, Makmum; Rudiansyah
Pahlawan Jurnal Pendidikan-Sosial-Budaya Vol 20 No 2 (2024): Oktober 2024
Publisher : Universitas Achmad Yani Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57216/pah.v20i2.824

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta ddik pada pembelajaran IPAS kelas IV melalui Pembelajaran Berdiferensiasi berbantuan Paper Mode Quizizz di SD Negeri 78 Palembang. Subjek penelitian ini adalah 28 siswa kelas IV. Jenis penelitian menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Penelitian ini menggunakan 3 teknik pengumpulan data berupa observasi, dokumentasi dan tes. Pada pra-siklus, persentase ketercapaian peserta didik mencapai 44,88%. Pada siklus I persentase ketercapaian peserta didik yaitu 73,45%. Dan pada siklus II persentase ketercapaian peserta didik hampir mencapai sempurna dengan persentase 93,86%. Ini berarti penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi berbantuan Paper Mode Quizizz dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran IPAS.
Implementasi Pembelajaran Berdiferensiasi Berbantu Paper Mode Quiziz IPAS Kelas IV SD Negeri 78 Palembang Rimayani, Dwi; Ernawati; Pitaloka, Fifit; Raharjo, Makmun; Rudiansyah
Pahlawan Jurnal Pendidikan-Sosial-Budaya Vol 20 No 2 (2024): Oktober 2024
Publisher : Universitas Achmad Yani Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57216/pah.v20i2.825

Abstract

Pendidikan adalah menuntun segala potensi yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Tujuan dari penelitian ini yakni untuk mengetahui penerapan pembelajaran berdiferensiasi berbantuan quiziz terhadap minat belajar peserta didik pada pembelajaran IPAS Kelas IV di SD Negeri 78 Palembang baik dari segi minat, hasil, dan keaktifan belajar. Pembelajaran berdiferensiasi menjadi salah satu upaya dalam menunjang kebutuhan peserta didik. dalam pembelajaran berdiferensiasi itu sendiri terdapat beberapa aspek kebutuhan peserta didik yang harus dipenuhi yakni kesiapan, minat dan gaya belajar. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 78 Palembang dengan subjek penelitian kelas IV. A, IV.B, dan IV.C dengan jumlah 25 -28 peserta didik. Metode penilitian yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif, Tehnik pengumpulan Data dalam penelitian ini menggunakan observasi kelas selama pembelajaran, wawancara guru dengan guru kelas, dan angket minat belajar peserta didik. Adapun hasil dari penelitian dengan menggunakan pembelajaran berdiferensiasi dengan berbantu paper mode quiziz dapat meningkatkan minat, hasil dan keaktifan belajar peserta didik.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan dari pra siklus, ke siklus I, siklus II, silus III, dan siklus IV. Dapat dilihat dari Persentase minat, hasil keaktifan rata-rata persen baik pada siklus 1, siklus II, Siklus III, Siklus IV terdiri dari minat belajar sebesar 80,57 %, untuk hasil sebesar 81,92 dan keaktifan sebesar 80,44 dari hasil persentase tersebut pengimplementasian pembelajaran berdiferensiasi berbantu quiziz ini efektif digunakan dalam proses pembelajaran untuk diterapkan di sekolah dasar
Pengembangan Prototype Sistem Informasi Akademik Menggunakan Model Logical Record Structure (LRS) Azhar Andika Putra; Rudiansyah; Sutra Romadon; Lemi Iryani
JSAI (Journal Scientific and Applied Informatics) Vol 7 No 2 (2024): Juni
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jsai.v7i2.7263

Abstract

Traditional methods of recording data are often prone to errors that impact the inefficiency of the reporting process. Therefore, a system is needed to simplify data handling, minimize errors, and increase efficiency. The utilization of information technology has not been maximized, so they still use manual systems in various activities, such as administration, attendance, evaluation, and data collection. This causes several problems, including inaccurate data, repetition of data, and errors in calculations. The paper-based system also makes it difficult to manage data in the long term. This research aims to build a prototype academic information system at SMK YP Gadjah Mada Palembang using the logical record structure (LRS) model. This system is expected to increase efficiency and effectiveness in academic data management. Based on calculations using the system usability scale (SUS), the overall score is 632. The total amount after multiplying by 2.5 is 1577.5. The SUS value obtained is 105.1, indicating a high level of ease of use of the system.
An Analysis Of Stunting Incidence In Indramayu District Yulyanti, Depi; Dedeh Husnaniyah; Rudiansyah
Journal of Global Research in Public Health Vol. 4 No. 2 (2019): December
Publisher : Universitas STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Health and nutrition development policies for the period 2015-2019 / Perpres No.2 / 2015 are focused on reducing the prevalence of stunting. Stunting problems are influenced by the condition of the mother, fetus, baby, including illnesses suffered during infancy and other conditions that affect health. The government targets in 2019 the prevalence of stunting in children under 2 years must decrease to 28% of cases that occur in Indonesia. This study aims to analyze the incidence of stunting in Indramayu Regency. This study uses a quantitative research design with cross sectional approach. Research variables include genetic , prenatal, postnatal , environmental sanitation, and personal hygiene variables in Indramayu Regency. The population in this study were mothers who had stunting children in the working area of ​​the Kandanghaur Community Health Center in Indramayu District, while the sample of this study was 308 people. The instruments used were questionnaire sheets and observation sheets . Analysis of the data used is univariate analysis. Based on the results of measurements returned to a sample of 308 children who had been declared stunted it was known that there were only 119 children who were declared stunting. This happens because there are errors in measurement during posyandu activities, measurement results at posyandu are not well documented so the reported data does not match the data in the field. The conclusion in this study is that the high number of stunting is not entirely caused by cases in the field, but errors in measurement and reporting are the main contribution in increasing the stunting level. It is necessary to conduct training on posyandu management for posyandu facilitators.