Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Bhumidevi : Journal Of Fashion Design

NAMAKALIU: METAFORA BURUNG KUAU RAJA DALAM PENCIPTAAN BUSANA DENGAN EDGY STYLE LOOK ANDROGYNY Agustin Dia Sapariadi, I Dewa Ayu Reika; Ratna Cora S., Tjok Istri; Muka, I Ketut
BHUMIDEVI: Journal of Fashion Design Vol. 1 No. 2 (2021): Bhumidevi
Publisher : Pusa Penerbitan LP2MPP Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/bhumidevi.v1i2.730

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati tertinggi di dunia terutama pada jenis satwa dan tumbuhan. Khususnya keanekaragaman spesies fauna burung Kuau Raja yang penyebarannya terancam punah. Burung Kuau Raja yang mempunyai nama latin Argusianus argus ini merupakan satwa endemik asli Indonesia yang ditetapkan sebagai fauna identitas dari Provinsi Sumatra Barat. Burung Kuau Raja memiliki bulu sayap dan ekor yang panjang, berwarna coklat kemerahan dengan motif abstrak dan bulat menyerupai mata serangga (ocelli), sehingga mendapat julukan burung seratus mata. Dari keindahan burung Kuau Raja menjadi sumber ide pemantik penciptaan karya busana tugas akhir yang diwujudkan ke dalam busana dengan tingkat yang bertahap yaitu Ready To Wear, Ready To Wear Deluxe, dan Haute Couture. Ide pemantik burung Kuau Raja diimplementasikan dengan teori metafora dari beberapa kata kun ci yaitu Koloni, Soliter, Suara, Poligini, Cinta, Edgy style dan Androgyny style. Landasan penciptaan busana ini menggunakan metodelogi desain Tjok Ratna Cora, yaitu “FRANGIPANI, The Secret Steps of Art Fashion” yang terdiri atas sepuluh tahapan dalam proses perancangan desain fashion berdasarkan identitas budaya Bali, namun dalam penciptaan karya tugas akhir ini hanya menggunakan 8 metode yaitu Ide pemantik (design brief), riset dan sumber (research and sourching), pengembangan desain (design development), sample, prototype, and contruction, koleksi akhir (the final collection), promosi (promotion, sales and branding), produksi (production) dan bisnis (business). Hasil penciptaan ini diharapkan dapat menambah kepustakaan khususnya pada bidang mode mengenai metafora burung Kuau Raja yang diimplementasikan kedalam wujud busana edgy style dengan menggunakan branding “Hygge” dan strategi Bisnis Model Canvas (BMC).
“Grha Locita” Analogi Arsitektur Museum Le Mayeur dalam Penciptaan Karya Busana Bergaya Baroque Sugiartini, Ni Nyoman Ari; Pendet, I Ketut Muka; Diantari, Ni Kadek Yuni
BHUMIDEVI: Journal of Fashion Design Vol. 5 No. 1 (2025): Bhumidevi
Publisher : Pusa Penerbitan LP2MPP Institut Seni Indonesia Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/bhumidevi.v5i1.5892

Abstract

Museum le mayeur berdiri karena kisah cinta dari seorang pelukis dan model Lukis. Museum Le Mayeur yang terletak di Sanur Kaja, Denpasar, Bali. Museum ini sah berdiri pada tanggal 28 Agustus 1949, tahun 1932 Le Mayeur pertama kali datang ke Bali dan bertemu dengan Ni Pollok yang sangat cantik dan anggun lalu menjadikanya model dalam lukisannya. Kerjasama antara model dan pelukisnya terjalin sangat erat, yang akhirnya Le Mayeur menikahi Ni Pollok dan menjadikannya karya abadi dari banyaknya lukisan yang dibuat oleh Le Mayeur, Arsitektur yang terdapat pada interior dan eksterior bangunannya juga memiliki keunikan yang khas dengan ukiran-ukiran ornamen Bali yang padat dengan warna mencolok menjadikan inspirasi dari pembuatan karya busana tugas akhir Program Studi Desain Mode dan penulis ingin memperkenalkan Museum Le Mayeur kepada Masyarakat luas dengan nuansa style Baroque dalam 3 kategori busana ready to wear, ready to wear deluxe, dan semi couture yang diwujudkan berdasarkan metode penciptaan karya busana yang bertajuk "FRANGIPANI", The Secret Steps of Art Fashion (Frangipani: Tahapan-Tahapan Rahasia dari Seni Fashion).
NAMAKALIU: METAFORA BURUNG KUAU RAJA DALAM PENCIPTAAN BUSANA DENGAN EDGY STYLE LOOK ANDROGYNY Agustin Dia Sapariadi, I Dewa Ayu Reika; Sudharsana, Tjok Istri Ratna Cora; Muka, I Ketut
BHUMIDEVI: Journal of Fashion Design Vol. 1 No. 2 (2021): Bhumidevi
Publisher : Pusa Penerbitan LP2MPP Institut Seni Indonesia Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (971.044 KB) | DOI: 10.59997/bhumidevi.v1i2.730

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati tertinggi di dunia terutama pada jenis satwa dan tumbuhan. Khususnya keanekaragaman spesies fauna burung Kuau Raja yang penyebarannya terancam punah. Burung Kuau Raja yang mempunyai nama latin Argusianus argus ini merupakan satwa endemik asli Indonesia yang ditetapkan sebagai fauna identitas dari Provinsi Sumatra Barat. Burung Kuau Raja memiliki bulu sayap dan ekor yang panjang, berwarna coklat kemerahan dengan motif abstrak dan bulat menyerupai mata serangga (ocelli), sehingga mendapat julukan burung seratus mata. Dari keindahan burung Kuau Raja menjadi sumber ide pemantik penciptaan karya busana tugas akhir yang diwujudkan ke dalam busana dengan tingkat yang bertahap yaitu Ready To Wear, Ready To Wear Deluxe, dan Haute Couture. Ide pemantik burung Kuau Raja diimplementasikan dengan teori metafora dari beberapa kata kun ci yaitu Koloni, Soliter, Suara, Poligini, Cinta, Edgy style dan Androgyny style. Landasan penciptaan busana ini menggunakan metodelogi desain Tjok Ratna Cora, yaitu “FRANGIPANI, The Secret Steps of Art Fashion” yang terdiri atas sepuluh tahapan dalam proses perancangan desain fashion berdasarkan identitas budaya Bali, namun dalam penciptaan karya tugas akhir ini hanya menggunakan 8 metode yaitu Ide pemantik (design brief), riset dan sumber (research and sourching), pengembangan desain (design development), sample, prototype, and contruction, koleksi akhir (the final collection), promosi (promotion, sales and branding), produksi (production) dan bisnis (business). Hasil penciptaan ini diharapkan dapat menambah kepustakaan khususnya pada bidang mode mengenai metafora burung Kuau Raja yang diimplementasikan kedalam wujud busana edgy style dengan menggunakan branding “Hygge” dan strategi Bisnis Model Canvas (BMC).