Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU HAMIL DALAM PEMERIKSAAN HIV DI PUSKESMAS IDI RAYEUK KABUPATEN ACEH TIMUR TAHUN 2020 Fauziani Fauziani; Thomson Nadapdap; Mey Elisa Safitri
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 7, No 1 (2021): APRIL 2021
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v7i1.1461

Abstract

Berdasarkan data WHO tahun 2019, sejak awal epidemi, 75 juta orang telah terinfeksi virus HIV dan sekitar 32 juta orang telah meninggal terkait penyakit HIV. Di wilayah kerja Puskesmas Idi Rayeuk didapatkan 1.003 kunjungan antenatal namun tidak diperoleh data yang melakukan pemeriksaan HIV/AIDS. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi ibu hamil dalam pemeriksaan HIV di Puskesmas Idi Rayeuk Kabupaten Aceh Timur. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif bersifat survey analitik dengan desain rancangan penelitian cross sectional. Populasi sebanyak 287 orang, dengan rumus Slovin diambil sampel sebanyak 74 orang. Instrumen pengumpulan data adalah kuesioner. Analisis bivariat menggunakan uji chi-square dan untuk multivariat menggunakan multiple logistic regression dengan tingkat kepercayaan 95% (a=0,05). Hasil penelitian menunjukkan hasil uji chi-square menunjukkan variabel pengetahuan (p=0,036), pekerjaan (p=0,012), sikap (p=0,011), dukungan suami (p=0,031), dukungan petugas kesehatan (p=0,014), dan sarana dan prasarana dengan (p=0,036. Hasil uji multivariat, variabel pekerjaan p=0,009, dan Exp (B) 29,359 artinya responden yang memiliki pekerjaan berpeluang 29 kali lebih besar dalam pelaksanaan pemeriksaan HIV dibandingkan responden yang tidak memiliki pekerjaan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pengetahuan, pekerjaan, sikap, dukungan suami dukungan petugas kesehatan dan sarana prasarana. Faktor yang paling berpengaruh dalam penelitian ini adalah pekerjaan. Hendaknya sosialisasi yang lebih luas tentang bahaya jika ibu terkena HIV/AIDS yang berdampak pada kelangsungan hidup ibu dan bayi lebih dimaksimalkan. Tidak Hanya kepada ibu hamil tetapi juga bagi keluarga dan masyarakat. Kata Kunci    :           Ibu Hamil, VCT, Pemeriksaan HIV/AIDS
ANALISIS PERILAKU SEKSUAL BERISIKO PADA MAHASISWI PENGHUNI KOS DI KELURAHAN BANDAR SELAMAT KOTA MEDAN TAHUN 2020 Nailurrahmah Nailurrahmah; Mangatas Silaen; Mey Elisa Safitri
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 7, No 1 (2021): APRIL 2021
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v7i1.1460

Abstract

Seks berisiko berdampak buruk bagi masa depan seorang mahasiswi. WHO tahun 2019 mencatat 16 juta kehamilan terjadi setiap tahunnya pada remaja dan 95% terjadi di negara berkembang termasuk indonesia. Sedangkan kasus IMS tersebar di seluruh dunia dengan angka 132 juta kasus baru dan rata-rata terjadi pada usia 15-27 tahun. Tujuan penelitian ini uUntuk menganalisis perilaku seks berisiko pada mahasiswi penghuni kos di Kelurahan Bandar Selamat tahun 2020. Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa yang kos di Kelurahan Bandar Selamat sebanyak 911 orang, dan diambil sampel dengan menggunakan rumus Lemeshow didapati 90 orang. Data yang digunakan primer dan diuji dengan uji Chi-Square, dan multivariat menggunakan uji regresi logistik berganda dengan tingkat kepercayaan 95% (=0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual berisiko mahasiswi penghuni kos yaitu faktor peran lingkungan tempat tinggal (p=0,036), peran teman sebaya (p=0,002), dan peran keluarga (p=0,000). Faktor yang tidak berhubungan yaitu pengetahuan (p=0,093), sikap (p=0,132), kepercayaan diri (p=0,094) penggunaan sosial media (p=1,000). Faktor paling dominan berhubungan dengan perilaku seks berisiko adalah peran keluarga dengan nilai Exp(B)/OR = 16,265 artinya responden yang menyatakan peran keluarga negatif, berpeluang melakukan perilaku seksual berisiko sebesar 16,2 kali lebih tinggi dibandingkan responden yang menyatakan peran keluarga positif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa peran keluarga sebagai faktor yang paling dominan berhubungan dengan perilaku seksual berisiko. Orang tua yang anaknya kos, agar mengawasi dengan menanyakan keadaan/kondisi anaknya selama tinggal di kos, menanyakan aktivitas belajarnya dan memberikan batasan-batasan yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh anaknya selama tinggal di kos terutama batasan tentang pacaran. Kata Kunci    : Perilaku, Seksual Berisiko, Mahasiswi Penghuni Kos
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI 10-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SYAMTALIRA ARON KABUPATEN ACEH UTARA Safitri, Mey Elisa; Us, Hafsah; Iswani, Rayana; Tarigan, Rahmawati Br
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 10, No 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v10i2.4302

Abstract

Imunisasi merupakan cara yang telah terbukti dapat mengendalikan dan menghilangkan penyakit menular yang mengamcam jiwa dan diperkirakan dapat mencegah antara dua hingga tiga juta kematian setiap tahun. Berdasarkan data World Health Organization (WHO) pada tahun 2021, ada sekitar 25 juta dari 129 juta anak di dunia tidak mendapatkan imunisasi sama sekali. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi 10-12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Syamtalira Aron Kabupaten Aceh Utara Tahun 2023. Desain penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki bayi usia 10-12 bulan tahun 2023 sebanyak 65 ibu. Teknik pengambilan sampel adalah total population. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian berdasarkan analisis uji chi-square diperoleh variabel pengetahuan P-Value =0,338, pekerjaan p-value =0,170, dukungan keluarga p-value =0,006, jarak lokasi tempat pelayanan p-value =1,000. Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa tidak ada hubungan pengetahuan, pekerjaan, jarak lokasi tempat pelayanan, dan ada hubungan dukungan keluarga dengan pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi 10-12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Syamtalira Aron. Diharapkan pada petugas kesehatan di Puskesmas Syamtalira Aron meningkatkan sosialisasi mengenai pentingnya imunisasi agar masyarakat dapat mengerti dan mau melakukan imunisasi dasar lengkap.Kata Kunci: Pengetahuan, Pekerjaan, Dukungan Keluarga, Jarak, Imunisasi DasarIt is believed that vaccination prevents between two and three million deaths annually and is a proven method for controlling and eradicating infectious diseases with a high mortality rate. According to information from the World Health Organization (WHO) in 2021, out of 129 million children worldwide, around 25 million did not receive any immunizations. This study aimed to determine the factors associated with the provision of complete basic immunization in 10-12 old months at Working Area of Syamtalira Aron Health Center, Aceh Utara Regency in 2023. This is an analytic survey research with a cross sectional approach. A total of 65 mothers who had children aged 10 to 12 months in 2023 made up the study's population. Total population was used as the sampling strategy. utilizing the chi-square test to analyze data. The results of the study based on the chi-square test analysis obtained variable knowledge p-value =0.338, occupation p-value =0.170, family support p-value =0.006, distance of service location p-value =1.000. The conclusion of the study shows that family support and the administration of a full course of basic immunization to infants aged 10 to 12 months at the Syamtalira Aron Health Center have a relationship. There is no correlation between knowledge, occupation, or distance from the location of the service. Health professionals at the Syamtalira Aron Health Center are anticipated to spread awareness of the value of immunizations so that individuals will understand and want to finish the required immunizations.Keywords: Knowledge, Occupation, Family support, Distance of Service Location, Basic immunization
Faktor Yang Memengaruhi Kejadian Infeksi Menular Seksual Pada Wanita Pekerja Seks Komersial Di Wilayah Kerja Puskesmas Muliorejo Kabupaten Deli Serdang Tahun 2022 Zainar, Zainar; Nadapdap, Thompson P; Safitri, Mey Elisa
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 10, No 1 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v10i1.3865

Abstract

Salah satu masalah internasional dalam bidang kesehatan adalah pemberantasan penyakit menular (HIV/AIDS, Malaria, TBC) yang tertuang pada target keenam Millennium Development Goals (MDGs). Infeksi Menular Seksual (IMS) merupakan suatu infeksi yang dapat menular melalui kontak seksual dan lebih berisiko pada wanita pekerja seks komersial yang melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan baik melalui vagina, oral maupun anal. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor yang memengaruhi kejadian infeksi menular seksual pada wanita pekerja seks komersial. Jenis penelitian ini adalah mix methode dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh wanita pekerja seks komersial di wilayah kerja Puskesmas Muliorejo. Teknik pengambilan sampel dengan total sampling sebanyak 68 orang. Analisis kuantitatif secara univariat, bivariat menggunakan chi-square dan multivariat menggunakan regresi logistic berganda pada taraf kepercayaan 95% (α= 0,05). Analisis kualitatif dianalisis secara reduksi, tampilan data dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan variabel yang memengaruhi kejadian infeksi menular seksual pada wanita pekerja seks komersial di wilayah kerja Puskesmas Muliorejo Kabupaten Deli Serdang yaitu pengetahuan p=0,003, sikap p=0,001, pemanfaatan fasilitas kesehatan p=0,003, dukungan petugas kesehatan p=0,001 dan dukungan teman sejawat p=0,001.Variabel yang paling dominan adalah variabel sikap mempunyai nilai Exp (B) = 0,046. Kesimpulan penelitian bahwa kejadian infeksi menular seksual pada wanita pekerja seks komersial di pengaruhi oleh pengetahuan, sikap, pemanfaatan pelayanan kesehatan, dukungan petugas kesehatan, dan dukungan teman sejawat. Diharapkan kepada petugas kesehatan khususnya bidan untuk memberikan informasi yang tepat tentang infeksi menular seksual pada wanita pekerja seks komersial dan melakukan kunjungan ke titik lokasi serta memberikan saran kepada pihak puskesmas untuk bekerjasama dengan LSM dan pimpinan daerah setempat.Kata Kunci    : Faktor-faktor, Infeksi menular seksual, Wanita pekerja seks    One of the international problems in the health sector is the eradication of infectious diseases (HIV/AIDS, Malaria, TB) which is stated in the sixth target of the Millennium Development Goals (MDGs). Sexually Transmitted Infections (STI) is an infection that can be transmitted through sexual contact and is more risky for women commercial sex workers who have sexual intercourse with multiple partners either vaginally, oral or anal. The purpose of this study was to analyze the factors that influence the incidence of sexually transmitted infections in female commercial sex workers. This type of research is a mix method with quantitative and qualitative approaches. The population of this study were all female commercial sex workers in the working area of the Muliorejo Health Center. Sampling technique with a total sampling of 68 people. Quantitative analysis was univariate, bivariate using chi-square and multivariate using multiple logistic regression at 95% confidence level (α= 0.05). Qualitative analysis was analyzed by reduction, data display and verification. The results showed that the variables that influenced the incidence of sexually transmitted infections in female commercial sex workers in the work area of the Muliorejo Health Center Deli Serdang Regency were knowledge p=0.003, attitude p=0.001, health facility utilization p=0.003, health worker support p=0.001 and support from friends. peers p = 0.001. The most dominant variable is the attitude variable has a value of Exp (B) = 0.046. The conclusion of the study is that the incidence of sexually transmitted infections in female commercial sex workers is influenced by knowledge, attitudes, utilization of health services, support from health workers, and support from peers. It is expected that health workers, especially midwives, provide accurate information about sexually transmitted infections in female commercial sex workers and make visits to location points and provide advice to the puskesmas to cooperate with NGOs and local regional leaders.Keywords :  Factors, Sexually Transmitted Infections, Female Sex Workers
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERAN AKTIF KADER DALAM PELAKSANAAN POSYANDU DI KECAMATAN SIMEULUE TIMUR KABUPATEN SIMEULUE Indrilia, Agnes; Efendi, Ismail; Elisa Safitri, Mey
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 7, No 2 (2021): OKTOBER 2021
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v7i2.1772

Abstract

Keberadaan posyandu di tengah-tengah masyarakat mempunyai peranan yang sangat besar menyangkut kesehatan ibu dan anak.  Peran kader menjadi penentu bagi keberhasilan pelayanan posyandu. Peran aktif kader posyandu  di Kecamatan Simeulue Timur selama ini masih belum memuaskan disebabkan oleh berbagai faktor. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi peran aktif kader dalam pelaksanaan posyandu. Penelitian ini menggunakan metode jenis survei analitik dengan desain cross sectional. Penelitian dilakukan di Kecamatan Simeulue Timur dengan populasi sebanyak 135 orang, dan sampel diperoleh 101 orang. Penarikan sampel secara acak (random sampling). Analisis data secara univariat, bivariat menggunakan chi-square dan multivariat menggunakan regresi logistik berganda pada taraf kepercayaan 95% (=0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi peran aktif kader dalam pelaksanaan posyandu yaitu sikap  (p=0,032), motivasi (p=0,027), kelengkapan sarana prasarana (p=0,001), pelatihan (p=0,005), dan dukungan keluarga (p=0,000). Faktor yang tidak berpengaruh adalah pendidikan (p=0,419), lama menjadi kader (p=1,000), pekerjaan (p=0,159), dan insentif pekerjaan (p=0,087). Faktor yang paling dominan berpengaruh  yaitu dukungan keluarga mempunyai nilai Exp(B)/OR = 11,143 artinya kader yang mendapat dukungan keluarga, berpeluang berperan aktif dalam pelaksanaan posyandu sebesar 11,1 kali lebih tinggi dibandingkan kader yang tidak mendapat dukungan dari keluarga. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Sikap, motivasi, kelengkapan sarana prasarana, pelatihan dan dukungan keluarga memengaruhi peran aktif kader dalam pelaksanaan posyandu. Puskesmas Simeulue Timur perlu membuat pelatihan bagi seluruh kader posyandu di wilayah kerjanya serta memberikan pelatihan keterampilan kader posyandu yang dilakukan secara kontinu untuk meningkatkan peran aktifnya dalam kegiatan posyandu.Kata Kunci    :           Peran Aktif, Kader Posyandu, Pelaksanaan Posyandu
Pengaruh Pemberian Kurma Terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin Ibu Nifas di Wilayah Kerja PMB Salabiah, S.SiT Kecamatan Banda Sakti Lhokseumawe Safitri, Mey Elisa; Us, Hafsah
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 9, No 1 (2023): April 2023
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v9i1.2838

Abstract

Faktor penyebab terjadinya anemia pada masa nifas, disebabkan rendahnya asupan zat besi dan zat gizi seperti vitamin A,C, folat, riboplafin dan B12 untuk mencukupi kebutuhan zat besi dalam seharinya bisa dilakukan dengan mengkomsumsi sumber makanan hewani sebagai salah satu sumber besi yang mudah diserap, mengkomsumsi sumber makanan nabati yang merupakan sumber zat besi yang tinggi tetapi sulit diserap. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian kurma terhadap Haemoglobin pada ibu nifas di wilayah kerja PMB Salabiah, S.SiT Kecamatan Banda Sakti Lhokseumawe pada tahun 2022.  Jenis penelitian ini quasi-eksperiment dengan rancangan pretest-posttest with control group design. Adapun sampel 20 orang ibu nifas di wilayah kerja PMB Salabiah, S.SiT yang diambil dengan cara purvosive sampel. Sampel di bagi dalam dua kelompok yaitu kelompok intervensi 10 sampel dan kelompok kontrol 10 sampel. Hasil uji T-Test Independent, terdapat perbedaan nilai rata-rata Haemoglobin p value 0.016, pada kelompok intervensi dengan p value 0,200 dan kelompok kontrol dengan p value 0,158 yang menunjukkan data pada kedua independent t test terdistribusi normal karena p value > 0,05, sehingga ada pengaruh pemberian kurma pada ibu nifas. Ada perbedaan pengaruh kadar haemoglobin sebelum dan sesudah diberikan kurma pada ibu nifas dengan p value 0,381  di wilayah kerja PMB Salabiah, S.SiT Kecamatan Banda Sakti Lhokseumawe tahun 2022. Disarankan kepada instansi pemerintahan terkait di kabupaten Aceh Barat Daya untuk secara intens melakukan penyuluhan kepada masyarakat khususnya tentang manfaat kurma dapat meningkatkan kadar hemoglobin pada ibu nifas.Kata kunci: Haemoglobin, Kurma, Ibu Nifas.Factors that cause anemia during postpartum, due to low intake of iron and nutrients such as vitamin A,C, folate, riboplafin and B12 to meet daily iron needs can be done by consuming animal food sources as a source of easily absorbed iron.  plant food sources which are high sources of iron but difficult to absorb. This study aims to examine the effect  of giving dates to hemoglobin in postpartum women in the working area of the PMB Salabiah, S.SiT Kecamatan Banda Sakti Lhokseumawe District in 2022. The type of research used was a quasi-experimental design with a pretest-posttest with control group design. The sample is 20 postpartum mothers in the working area of the PMB Salabiah, S.SiT  which was taken by purvozive sampling. The treatment was 10 respondents and the control group was 10 respondents. The results of the Independent T-Test test, there is a difference in the average value of Haemoglobin p value 0.016, in the intervention group with p value 0.200 and the control group with p value 0.158 which shows data on both  independent t test is normally distributed because p value > 0.05, so there is an effect of giving dates to postpartum mothers.  There is a difference in the effect of hemoglobin levels before and after giving dates to postpartum mothers with a p value of 0.381 in the working area of PMB Salabiah, S.SiT Kecamatan Banda Sakti Lhokseumawe District in 2022. It is recommended to the relevant government agencies in South Aceh Barat Daya District to intensively educate the public, especially about the benefits of dantes to increase hemoglobin levels in postpartum women. Keywords: Haemoglobin,  Dantes, Postpartum women
ANALISIS KOMPETENSI LULUSAN DIPLOMA III KEBIDANAN UNIVERSITAS ALMUSLIM TERHADAP KEPUASAN STAKEHOLDER DI KABUPATEN BIREUEN TAHUN 2020 Tambunan, Herrywati; Suroyo, Razia Begum; Safitri, Mey Elisa
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 7, No 2 (2021): OKTOBER 2021
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v7i2.1750

Abstract

ABSTRAKProgram Studi D III Kebidanan merupakan suatu unit pelaksana teknis di bidang kesehatan yang mencetak lulusan tenaga bidan, bertujuan untuk menyiapkan lulusan yang berkualitas yaitu tenaga bidan yang kompeten, profesional yang mampu menerapkan dan melaksanakan tugas dan wewenangnya di masyarakat, ini merupakan profil atau output sebuah institusi pendidikan Diploma III Kebidanan. Salah satu pencapaian profil tersebut melalui kepuasan stakeholder dan dapat dijadikan tolok ukur untuk menentukan mutu institusi pendidikan.  Tujuan penelitian untuk menganalisis kompetensi lulusan bidan Diploma III Kebidanan Almuslim terhadap kepuasan stakeholder di Kabupaten  Bireuen.Jenis penelitian ini menggunakan mixed methods yaitu memadukan pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif, pupulasi berjumlah 31 orang stakeholder dengan menggunakan total sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan koesioner dan juga wawancara langsung. Penelitian kuantitatif dianalisa menggunakan analisa bivariat dengan uji person chi-square dan multivariat menggunakan analisis regresi logistik berganda. Hasil penelitian kuantitatif analisis bivariat menunjukan ada hubungan pengetahuan dengan nilai p-value 0,041, keterampilan dengan nilai p-value 0,014 sikap  dengan nilai p-value 0,003 dengan kepuasan stakeholder, dan untuk analisa multivariat yang paling berpengaruh dengan kepuasan stakeholder adalah sikap dengan nilai p-value 0,025. Hasil penelitian kualitatif lulusan bidan D III Kebidanan Almuslim sudah baik, namun ada sebahagian yang kurang disiplin, kurang rasa percaya diri dan alumni perlu pengembangan diri.Kesimpulan bahwa yang paling berpengaruh adala sikap, disarankan agar stakeholder melakukan penilaian berkelanjutan untuk mengevaluasi lulusan supaya menjadi masukan bagi institusi sehingga lebih meningkatkan kualiatas pembelajaran guna pencapain profil lulusan. Kata Kunci: kompetensi, pengetahuan, keterampilan, sikap dan kepuasan stakeholder