Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Gambaran Status Demografi, Penyakit Komorbid Dan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Pada Tenaga Kesehatan Setelah Vaksin Covid-19 Di RSUD Abdul Moeloek Vera Yulyani; Neno Fitriyani Hasbie; Devita Febriani Putri; Muhammad Yusuf Ramadhan
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 6 (2022): Volume 4 Nomor 6 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (47.425 KB) | DOI: 10.33024/mnj.v4i6.6424

Abstract

ABSTRACT Health workers are designated as a priority group for COVID-19 vaccine recipients because health workers work in health care facilities and public service workers are a high-risk group for contracting COVID-19. After giving the COVID-19 vaccine, it is possible to develop AEFI. This study was conducted to find out the description of the demographic status, comorbid diseases, and AEFI in health workers after the COVID-19 vaccine in RSUD Abdul Moeloek 2021. Because RSUD Abdul Moeloek is one of the local government referral general hospitals to handle COVID-19. Observational analysis using a cross-sectional method approach using a purposive sampling technique of 280 total samples. Data collection began in December 2021. This research was conducted at RSUD Abdul Moeloek in Bandar Lampung. Univariate data analysis test using SPSS 24. It is known that from 280 respondents, 24 people have not received the third dose of the vaccine, the most age who received the vaccine was the age of 26-35 years as many as 84 people (30%), and the most gender were women as many as 168 people (60%), health workers who did not have comorbidities as many as 267 people (95.4%), and the most common symptom of AEFI after the COVID-19 vaccine was a headache as many as 109 people (38.9%). After conducting the research, it was found that most of the health workers had received the complete vaccine up to the third dose, with the highest age being at the age of 26-35 years, being female. Almost all respondents do not have comorbidities and the symptoms of AEFI after the COVID-19 vaccine are headaches. Keywords: COVID-19 Vaccine, Demography, AEFI ABSTRAK Tenaga kesehatan ditetapkan sebagai kelompok prioritas penerima vaksin COVID-19, dikarenakan tenaga kesehatan merupakan kelompok berisiko tinggi tertular COVID-19. Setelah pemberian vaksin COVID-19 dapat memungkinkan timbulnya KIPI. Maka dari itu penelitian ini di lakukan untuk mengetahui gambaran status demografi, penyakit komorbid dan KIPI pada tenaga kesehatan setelah vaksin COVID-19 di RSUD Abdul Moeloek tahun 2021. RSUD Dr. H. Abdul Moeloek merupakan salah satu rumah sakit umum daerah rujukan dari pemerintah setempat untuk menangani pasien COVID-19. Analitik observasional dengan menggunakan pendekatan metode cross sectional menggunakan teknik purposive sampling sebanyak 280 sampel keseluruhan. Pengambilan data dimulai pada bulan Desember 2021. Penelitian ini dilakukan di RSUD Abdul Moeloek Bandar Lampung. Analisis data univariat menggunakan SPSS 24. Didapatkan dari 280 orang responden penelitian, 24 orang belum vaksin dosis ketiga, usia terbanyak mendapat vaksin adalah usia 26-35 tahun sebanyak 84 orang (30%), jenis kelamin terbanyak adalah perempuan sebanyak 168 orang (60%), tenaga kesehatan yang tidak memiliki komorbid sebanyak 267 orang (95,4%), dan gejala KIPI pasca vaksin COVID-19 terbanyak adalah nyeri kepala sebanyak 109 orang (38,9%). Sebagian besar tenaga kesehatan telah mendapat vaksin lengkap sampai dosis ketiga, dengan usia terbanyak pada usia 26-35 tahun, berjenis kelamin perempuan. Hampir seluruh responden tidak memiliki komorbid dan gejala KIPI pasca vaksin COVID-19 yang paling banyak dirasakan adalah nyeri kepala. Kata Kunci : Vaksin COVID-19, demografi, KIPI
Analisis faktor yang berhubungan dengan kejadian infeksi Covid-19 pada tenaga kesehatan Tenry Derma Pratama; Neno Fitriyani Hasbie; Achmad Farich; Vera Yulyani
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 16, No 2 (2022)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v16i2.6480

Abstract

Background: The situation of Covid-19 in the world is still increasing. The number of cases in the world has more than 32,000,000 people and around 1,000,000 people have died. Indonesian data as of September 29, 2020 shows more than 280,000,000 covid-19 cases. The vaccination program launched by the government is an important part of dealing with the pandemic. Vaccines encourage the formation of specific immunity in the body to avoid contracting or possibly becoming seriously ill.Purpose: To analysis of infection status of health workers during the Covid-19 outbreakMethod: A quantitative study with the population is health workers at Dr.H. Abdul Moeloek Hospital, Lampung. The sampling technique used was a random sampling technique and took a sample of 254 Health Workers. The research instrument used a questionnaire.Results: The health workers who had been vaccinated against Covid-19 dose I and dose II got 100%. However, only 235 received the Booster vaccine. The type of vaccines taken that Sinovac and Moderna. 172 do not have comorbidities and most of them, duty in the yellow area zone of 76. There is no relationship between vaccine status, vaccine type, and comorbidities with the incidence of Covid-19. There is a relationship between duty area zones and the case of Covid-19 (p-value = 0.00).Conclusion: Most of the variables studied do have not a relationship with the occurrence of Covid-19 and the duty area zone variable has a relation with the occurrence of Covid-19.Keywords: Covid-19; Pandemic; Hospital; Health workersPendahuluan: Situasi Covid-19 di dunia masih terus meningkat. Jumlah kasus di dunia sudah lebih dari 32.000.000 orang dan sekitar 1.000.000 orang meninggal. Data Indonesia sampai pada 29 September 2020 menunjukkan lebih dari 280.000.000 orang kasus Covid-19. Program vaksinasi yang dicanangkan pemerintah menjadi bagian penting untuk mengatasi pandemi. Vaksin mendorong pembentukan kekebalan spesifik tubuh agar terhindar dari tertular ataupun kemungkinan sakit berat.Tujuan: Untuk menganalisis status infeksi tenaga kesehatan selama wabah Covid-19Metode: Penelitian kuantitatif dan populasinya tenaga kesehatan di  RSUD Dr.H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2021. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik randome sampling dan didapatkan sampel berjumlah 254 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuisioner.Hasil: Tenaga kesehatan yang telah melakukan vaksinasi Covid-19 dosis I dan dosis II didapatkan 100%. Namun hanya 235 orang yang mendapat vaksin dosis Booster. Jenis vaksin yang didapat yaitu Sinovac dan Moderna. Responden tidak memiliki komorbid sebanyak 172 orang, bekerja pada zona kerja kuning 76 orang. Tidak terdapat hubungan antara Status vaksin, jenis vaksin, dan komorbid dengan kejadian Covid-19. Terdapat hubungan antara zona kerja dengan kejadian Covid-19 (p-value=0,00).Simpulan : Beberapa variabel tidak didapatkan hubungan antara status vaksin, jenis vaksin,dan komorbid dengan kejadian Covid-19, namun terdapat hubungan antara Zona Kerja dengan kejadian Covid-19. 
Identitas Diri dan Status HIV pada Lelaki Seks Lelaki Muda Di Kota Bandar Lampung Lolita Sary; Otta Nur Kirana; Neno Fitriyani Hasbie
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 9, No 2 (2020): Volume 9 Nomor 2
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v9i2.3405

Abstract

Identitas diri menjadi penting karena menyangkut proses seseorang menjadi individu yang unik. Menjadi homoseksual (lelaki seks lelaki/LSL) merupakan pilihan gender yang dipengaruhi dari dalam atau luar diri individu.  Keberadaan LSL belum bisa diterima oleh sebagian besar masyarakat dengan berbagai alasan. Dari sisi kesehatan, LSL merupakan perilaku seksual menyimpang berisiko HIV/AIDS. Lelaki Seks Lelaki sudah dijumpai pada remaja dan perlu untuk diketahui faktor apa saja pembentuk identitas diri LSL lelaki muda dan status HIV/AIDS di Kota Bandar Lampung. Lelaki Seks Lelaki muda sejumlah 144 orang yang dijadikan sampel dengan kriteria berusia 12 – 24 tahun, sudah melakukan hubungan seksual sejenis dan tinggal di Kota Bandar Lampung lebih dari 6 bulan. Jenis penelitian deskriptif dengan analisa data menggunakan distribusi frekuensi. Didapatkan hasil lebih banyak dengan status HIV negative (96,5%), usia paling banyak 19 tahun (19,4%), tingkat pendidikan paling banyak SMA/sederajat 91 (63,2%), status marital paling banyak belum menikah 134 (93,1%), status pekerjaan sudah bekerja 92 (63,9%), pasangan seks paling banyak adalah wanita tetap (61,8%). Disarankan untuk intensif memberikan edukasi pencegahan HIV/AIDS dengan rumus ABCDE di semua sektor untuk komunitas LSL pada khususnya dan masyarakat pada umumnya dan memberikan dukungan non materiil dalam membentuk konsep diri yang baik pada LSL. Kata kunci: Identitas diri, Lelaki seks lelaki, Status HIV/AIDS
Penyuluhan Tentang Penanganan Dan Pencegahan Covid-19 Anggunan Anggunan; Muh Abu Hanifah Albar Maki; Aswan Jhonet; Neno Fitriyani Hasbie; Eka Silvia; Mardheni Wulandari
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 4 Nomor 2 April 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i2.3679

Abstract

ABSTRAK Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) merupakan penyakit jenis baru yang belum teridentifikasi sebelumnya dan saat ini telah menyerang manusia. Untuk angka kejadiannya sampai tanggal 2 September 2020, COVID-19 sudah ditemukan di 216 negara, dengan total kasus konfirmasi sebesar 25.602.665 kasus. Untuk mencegah penyebaran COVID-19: cuci tangan anda secara rutin, gunakan sabun dan air, atau cairan pembersih tangan berbahan alkohol, selalu jaga jarak aman dengan orang yang batuk atau bersin, kenakan masker jika pembatasan fisik tidak dimungkinkan, jangan sentuh mata, hidung, atau mulut anda. Tujuan kegiatan penyuluhan ini adalah untuk memberikan edukasi dan pemahanan kepada masyarakat umum tentang bagaimana cara memutus rantai penularan COVID-19 serta memberi pengetahuan tentang cara memperkuat imunitas tubuh dengan upaya pola perilaku hidup sehat, serta menyediakan vitamin tambahan sebagai upaya untuk meningkatkan imunitas tubuh dan juga selalu memakan makanan yang sehat dan bergizi. Kegiatan ini diawali dengan pembukaan oleh moderator, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi tentang pencegahan dan penanganan COVID-19, terakhir kita berikan sesi tanya jawab kepada masyarakat. Kata Kunci : Penyuluhan, COVID 19, Masyarakat  ABSTRACT Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) is a new type of disease that has not been previously identified and is currently attacking humans. For the number of incidents until September 2, 2020, COVID-19 has been found in 216 countries, with a total of 25,602,665 confirmed cases. To prevent the spread of COVID-19: wash your hands regularly, use soap and water, or an alcohol-based hand sanitizer, always keep a safe distance from people who are coughing or sneezing, wear a mask if physical restrictions are not possible, do not touch eyes, nose, or your mouth. The purpose of this outreach activity is to provide education and understanding to the general public about how to break the chain of transmission of COVID-19 and provide knowledge about how to strengthen the body's immunity with healthy lifestyle habits, and provide additional vitamins as an effort to increase body immunity and always eat a healthy and nutritious diet. This activity began with an opening by the moderator, then continued with the presentation of material on the prevention and handling of COVID-19, finally we gave a question and answer session to the public. Keywords: Counseling, COVID 19, Community
Penyuluhan Tentang Imunisasi di Puskesmas Rawat Inap Kemiling Bandar Lampung Festy Ladyani; Sri Maria Puji Lestari; Khairunisa Firdani; Resti Arania; Neno Fitriyani; Abdurrohman Izzudin
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 4 Nomor 5 Oktober 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i5.3706

Abstract

ABSTRAK Tingkat kesehatan pada bayi perlu mendapatkan perhatian mengingat bayi atau anak sebagai penerus Bangsa. Imunisasi merupakan suatu strategi yang efektif dan efisien dalam meningkatkan derajat kesehatan nasional. Alasan beberapa bayi tidak mendapatkan imunisasi lengkap yaitu karena alasan informasi, motivasi dan situasi. Alasan informasi berupa kurangnya pengetahuan ibu tentang kebutuhan, kelengkapan, dan jadwal imunisasi, ketakutan akan imunisasi dan adanya persepsi salah yang beredar di masyarakat tentang imunisasi. Dan yang paling berpengaruh yaitu ketidaktahuan ibu tentang penting nya imunisasi, ketidaktahuan ibu tentang waktu yang tepat untuk imunisasi dan ketakutan akan efek samping dari imunisasi. Berdasarkan survey pendahuluan menunjukkan beberapa posyandu di wilayah puskesmas rawat inap kemiling tidak terdapat poster imunisasi yang mempengaruhi kurangnya pengetahuan ibu tentang imunisasi. Tujuan dari penyuluhan ini yaitu memberikan informasi tentang pentingnya imunisasi pada anak. Kata Kunci : Penyuluhan, Imunisasi, Anak ABSTRACT The level of health in infants needs attention considering that babies or children are the successors of the Nation. Immunization is an effective and efficient strategy in increasing the national health status. The reason some babies do not get complete immunization is due to information, motivation, and circumstances. The reasons for the information were in the form of the mother's lack of knowledge about immunization needs, completeness, and schedule, fear of immunization, and the wrong perception circulating in the community about immunization. And the most influential thing is the mother's ignorance about the importance of immunization, the mother's ignorance about the right time for immunization, and fear of side effects of immunization. Based on the preliminary survey, it shows that several posyandu in the inpatient health center area of Kemiling do not have immunization posters which affects the lack of knowledge of mothers about immunization. The purpose of this counseling is to provide information about the importance of immunization in children. Keywords: Counseling, Immunization, Children
FAKTOR PENDERITA YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESEMBUHAN PENYAKIT TUBERCULOSIS (TBC) PARU DI WILAYAH KERJA DI KECAMATAN NATAR LAMPUNG SELATAN TAHUN 2018 Upik Pebriyani; Mala Kurniati; Neno Hasbie
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 6, No 1 (2019): Volume 6 Nomor 1
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.131 KB) | DOI: 10.33024/jikk.v6i1.2094

Abstract

Tuberculosis (TB) masih merupakan salah satu masalah utama kesehatan masyarakat di dunia walaupun upaya penanggulangan TB telah dilaksanakan di banyak negara. Penyebaran kasus baru BTA (+) di Kabupaten Lampung Selatan pada tahun 2017 yang tertinggi berada di wilayah kerja Puskesmas Natar sebanyak 113 kasus. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan keberhasilan pengobatan TB Paru salah satunya adalah dengan memperhatikan faktor kesembuhan penderita TB. Tujuan penelitian ini mengetahui faktor-faktor penderita yang berhubungan dengan kesembuhan pengobatan TB paru pada pasien yang berobat di Wilayah Kerja  Kecamatan Natar, Lampung Selatan Tahun 2018. Pengumpulan data menggunakan kuisioner yang dilakukan selama September 2018. Responden berjumlah 66 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan teknik pengambilan non random sampling. Data dianalisis dengan univariat, bivariat (Chi-Square) dan multivariat (Regresi Logistik). Analisis univariat menunjukkan karakteristik responden yang beragam dan tingkat kesembuhan pengobatan TB (75,8%). Terdapat hubungan antara status gizi, kepatuhan berobat, komplikasi penyakit lain, pengetahuan, dan sikap dengan kesembuhan penderita TB (p>0,05). Pengetahuan merupakan variabel paling dominan terkait dengan kesembuhan pengobatan pada penderita TB.  
PERBANDINGAN TINGKAT VALIDITAS PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI DAN USG UNTUK MENDIAGNOSIS NEOPLASMA MAMMAE DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. H. ABDUL MOELOEK TAHUN 2017-2018 Neno Fitriyani Hasbie; Zulhafis Mandala; Wien Wiratmoko; Besse Marwah Agush Husain
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 7, No 2 (2020): Volume 7 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.678 KB) | DOI: 10.33024/jikk.v7i2.2552

Abstract

Di Indonesia, menurut Departemen Kesehatan RI pada tahun 2014 terdapat 43,3% kasus baru dengan persentase kematian sebesar 12,9%. Kanker payudara menempati urutan pertama pada pasien rawat inap di seluruh RS di Indonesia (16,85%), disusul kanker leher rahim (11,78%). Untuk Provinsi Lampung, dari data Rumah Sakit Urip Sumoharjo dan Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek menemukan bahwa jumlah pasien kanker payudara rawat inap mencapai 2.602 pasien pada tahun 2014. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui ketepatan hasil pemeriksaan USG dan Mammograf pada neoplasma mammae di Instalasi Radiologi di RSUD Dr.H. Abdul Moelek Tahun 2017-2018. Desain penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan cross-sectional, dimana penelitian ini membandingkan data hasil pemeriksaan terhadap neoplasma mammae menggunakan USG dan Mammograf yang dikonfirmasi dengan pemeriksaan patologi anatomi. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan uji fisher test dengan tabel 2X2 dilakukan tabulasi silang dan koding. Analisa data menggunakan rumus untuk menghitung validitas. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Pemeriksaan USG mammae  terhadap neoplasma mammae memberikan hasil seperti sensitifitas : 84%, spesifitas : 81%, NPP : 88%, NPN : 75%, LLR+ : 4.42 dan LLR- : 0.19 dan hasil validitas pemeriksaan mammografi terhadap neoplasma mammae memberikan hasil sensitifitas : 73.3%, spesifitas : 80%, NPP : 78%, NPN : 75%, LLR+ : 3.66 dan LLR - : 0.33). Secara umum ultrasonografi dan mammografi memiliki ketepatan yang hampir sama unggul untuk  mendiagnosis neoplasma mammae (jinak/ganas).
STUDI LITERATUR PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KEMANGI (Ocimum basilicum L.) TERHADAP KADAR HDL PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR WISTAR YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK Dita Fitriani; Neno Fitriyani Hasbie; Rahmah Rahmah; Ahkmad Kheru Darmawan
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 8, No 4 (2021): Volume 8 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v8i4.4259

Abstract

Hiperlipidemia adalah suatu kelainan metabolisme dari lipoprotein yang ditandai dengan peningkatan kolesterol total, trigliserida, LDL (Low Density Lipoprotein) dan juga penurunan HDL (High Density Lipoprotein). Memperbaiki pola makan dan asupan makan dapat dijadikan sebagai upaya preventif dari penyakit hiperlipidemia karena akan memperbaiki profil lipid dan mencegah penumpukan lipid. Tanaman yang sudah digunakan dan terbukti manfaatnya adalah kemangi (Ocimum basilicum L.), selain sebagai bahan pangan dilaporkan sebagai pengobatan alternatif karena memiliki struktur kimia yang beragam diantaranya senyawa fenolik dan flavonoid sebagai antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kemangi (Ocimum basilicum L.) terhadap kadar HDL pada tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur wistar yang diberi diet tinggi lemak. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan metode studi pustaka menggunakan database scholar.google.co.id dan ncbi.mlm.nih.gov dengan menggunakan kata kunci yang digunakan dalam pencarian data untuk menelusuri jurnal yang terkait dengan ekstrak kemangi, HDL, tikus, dan diet tinggi lemak. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2021 sampai dengan Februari 2021 dengan jumlah 11 sampel. Hasil dari penelitian ini adalah dari 11 jurnal yang telah ditelaah didapatkan bahwa kadar HDL mengalami peningkatan. Ekstrak kemangi (Ocimum basilicum L.) terbukti secara preklinis dan klinis mampu meningkatkan kadar HDL dan sebagai upaya pencegahan hiperlipidemia. Ekstrak kemangi (Ocimum basilicum L.) dengan dosis 200 mg/kgBB/hari selama 5 minggu dapat meningkatkan kadar HDL secara signifikan yaitu >70%.
KORELASI KADAR CD4 DENGAN KADAR HEMOGLOBIN SEBELUM TERAPI ARV PADA PENDERITA HIV/AIDS DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 Neno Fitriyani Hasbie; Ade Utia Detty; Syuhada Syuhada; Meta Mediana
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 6, No 3 (2019): Volume 6 Nomor 3
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.401 KB) | DOI: 10.33024/jikk.v6i3.2206

Abstract

Pada pasien HIV, ada banyak kelainan klinis yang didapat. Abnormalitas hematologi adalah salah satu manifestasi paling umum dari infeksi human immunodeficiency virus (HIV) tingkat lanjut dan acquired immunodeficiency syndrome (AIDS).Jumlah sel darah merah rendah, adalah yang paling umum dari gangguan ini. Frekuensi dan keparahan manifestasi hematologi dapat mempengaruhi jumlah CD4 dan kadar hemoglobin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi kadar CD4 dan kadar Hemoglobin sebelum terapi ARV pada penderita HIV/AIDS di RSUD DR. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2017. Penelitian ini merupakan sebuah studi cross sectional dilakukan dari rekam medis dari Januari hingga Desember 2017 di RSUD DR. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Sebanyak 102 pasien dipilih menggunakan purposive sampling. Analisis menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan uji spearman.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat rata-rata tingkat hemoglobin adalah 12,421 ± 12,7 gr / dl dan tingkat CD4 rata-rata adalah 151,36 ± 89,0 sel / mm3. Ada hubungan yang bermakna dengan kadar CD4 dan kadar hemoglobin sebelum terapi ARV, nilai p = 0,00 (nilai-p <0,05). Koefisien korelasi sebesar 0,458 menunjukkan korelasi positif dengan kekuatan sedang.H1 diterima dengan korelasi positif lemah. Secara statistik signifikan antara kadar Hemoglobin dengan kadar CD4 pada penderita HIV/AIDS yang belum mendapatkan terapi ARV sehingga dapat digunakan sebagai penanda penurunan kadar CD4.
STUDI LITERATUR PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KEMANGI (Ocimum basilicum L.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR WISTAR YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK Dita Fitriani; Neno Fitriyani Hasbie; Zahrotul Fuadiyah
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 8, No 2 (2021): Volume 8 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v8i2.4258

Abstract

Obesitas merupakan penumpukan lemak yang berlebihan akibat tidak seimbangnya asupan energi (energy intake) dengan energi yang digunakan (energy expenditure) dalam waktu lama. Obesitas memiliki hubungan erat dengan kejadian hiperkolesterolemia. Hiperkolesterolemia merupakan kondisi saat konsentrasi kolesterol dalam darah melebihi batas normal. Hiperkolesterolemia terjadi akibat akumulasi kolesterol dan lipid pada dinding pembuluh darah. Kemangi diketahui memiliki kandungan senyawa kimia seperti senyawa fenolik dan flavonoid berperan sebagai antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas. Hewan coba menggunakan tikus dikarenakan mempunyai kemiripan fisiologis dengan manusia dan tikus termasuk hewan coba yang mudah dipelihara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kemangi (Ocimum basilicum L.) terhadap kadar Kolesterol total, mengetahui dosis dan lama penelitian yang efektif dalam menurunkan kadar kolesterol total. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah desain penelitian deskriptif. Studi literatur (literature review) menggunakan database scholar.google.co.id dan ncbi.mlm.nih.gov dengan menggunakan kata kunci yang digunakan dalam pencarian data untuk menelusuri jurnal yang terkait dengan ekstrak kemangi, kolesterol total, tikus, dan diet tinggi lemak. Hasil penelitian dari 13 jurnal yang telah ditelaah didapatkan bahwa kadar kolesterol total mengalami penurunan yang signifikan. Ekstrak kemangi (Ocimum basilicum L.) terbukti secara preklinis dan klinis mampu menurunkan kadar Kolesterol dan sebagai upaya pencegahan hiperlipidemia. Kesimpulan yang dapat diambil bahwasannya ekstrak kemangi (Ocimum basilicum L.) dapat menurunkan kadar kolesterol total, dosis 350 dan 700 mg/kgBB dan lama pemberian 30 hari menurunkan kadar kolesterol total sebanyak >50%.