Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

Kualitas Spermatozoa dan Aktivitas Enzim Katalase dalam Darah Tikus Jantan Galur Sprague Dawley (SD) yang Diradiasi Sinar Ultraviolet Panghiyangani, Roselina; Mashuri, .
Jurnal Kedokteran Indonesia Vol 1, No 1 (2009)
Publisher : Jurnal Kedokteran Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.444 KB)

Abstract

Background: The damage of ozone layer in the atmosphere has reached to a serious extent, due to the increasing ultraviolet (UV) radiation, stemming from the green-house effect and the ozone hole. The increasing UV radiation is associated with the risk of some diseases or conditions, e.g. male infertility. The increasing UV radiation triggers the existence of reactive oxygen species (ROS)- free radicals that contain the oxygen atom – that are deemed to have an important role in male infertility. The excessive concentration of ROS causes oxidative stress as indicated by the activity of catalytic enzyme. This study aimed to examine the quality of spermatozoa and and the Activity of catalytic enzyme in the blood of male Sprague Dawley (SD) mice radiated by ultraviolet light of = 200-400 nm.Method: The study subjects were grouped into a group receiving UV radiation (P1) and a control group (Po). The UV radiation was carried out for 3 hours/ day for 60 days. The parameters for spermatozoa included motility perecentage, viability, while normality of the spermatozoa morphology was observed by microscope. The activity of catalytic enzyme in the blodd plasma was measured by spectrophotometry at = 240 nm.Results: The mean of catalytic enzyme for Po was: 75.2 ± 6.9 % and P1: 47.1± 4.9%. The mean of spermatozoa motility percentage for Po was: 64.2± 11.3% and P1 : 0.7± 0.7%. The mean of spermatozoa viability percentage for Po was: 72.1 ± 18.3% and P1: 28.4± 8.4%. The mean of normal spermatozoa morphology for Po was: 91.3±9.0% and P1: 95.2± 4.2%. All these differences were statistically significant.Conclusion: Ultra-violet radiation impairs the quality of spermatozoa and the activity of catalytic enzyme in the blood of male Sprague Dawley (sd) mice. Jurnal Kedokteran Indonesia: 1 (1): 4-7Keywords: ROS, catalytic enzyme, the quality of spermatozoa
Gambaran Dermatoglifi Tangan Pasien Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum Martapura Kalimantan Selatan Panghiyangani, Roselina; Husein, Achyar Nawi; Nazar, Hasrul
Jurnal Kedokteran Indonesia Vol 1, No 2 (2009)
Publisher : Jurnal Kedokteran Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (30.522 KB)

Abstract

Background: Hand dermatogliphic is a pattern of skin ridges in hand radius and palm. Skizophrenia is apsychosis with disturbance in personality, distorted thought, and perception disturbance. However,cognitive and intellectual capacity are usually not disturbed. This study aimed to describe handdermatogliphic profile of skizophrenic patients and compare it with non-skizofrenia persons.Methods: An analytic study was conducted at Sambang Lihum Mental Hospital Martapura, SouthKalimantan. 32 skizophrenic patients were taken as study subjects, and 32 persons without skizophreniaas control. The data was analyed using chi square test for finger ridge pattern and independent t testfor total finger ridge count and fluctuating asymmetry.Results: There was statistically significant difference in finger ridge pattern (p<0.05) . There was nostatistically significant difference in total fingger ridge count (p>0.05) and in fluctuating asymmetry(p>0.05).Conclusion: There is statistically significant difference in finger ridge pattern between skizophrenicpatients and non-skizophrenic persons.Keywords: skizofrenia, finger ridge pattern, total finger ridge count, fluctuating asymmetry
Potensi Ekstrak Daun Dewa (Gynura Pseudochina Ldc) Sebagai Larvasida Nyamuk Aedes Aegypti Vektor Penyakit Demam Berdarah Dengue Panghiyangani, Roselina; Rahmiati, ; Ahda, Noor
Jurnal Kedokteran Indonesia Vol 1, No 2 (2009)
Publisher : Jurnal Kedokteran Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (32.22 KB)

Abstract

Background: Gods leaf plant (Gynura pseudochina LDC) has active substances including saponin, flavonoid,and etheric oil. These substances have insecticide effect against larvae. Therefore Gods leaf plant canprobably used to control Aedes aegypti mosquito population in its larvae form. This study aimed todetermine the efficacy of Gods leaf extract in killing Aedes aegypti instar IV mosquito larvae.Methods: This was an experimental study. The Gods leaf was macerated to obtain the extract form. Inthis study the concentration levels of Gods leaf were varied including 550 ppm, 1100 ppm, 2200 ppm,4400 ppm, 8800 ppm, respectively. The positive control was temefos 1%, and the negative control wasCMC-Na 1%, each with four replication. The Gods leaf extract was then administered to 25 l Aedesaegypti larvae in each concentration group. This sample was observed for 24 hours. The data on thenumber of killed larvae was analyzed using Kruskal-Wallis dan Mann-Whitney tests.Results: There was no statistical difference in the mean number of killed larvae among differentconcentration (p=0.40). All concentrations could kill the larvae. Mann-Whitney test showed statisticallysignificant difference in the mean number of killed larvae between negative control and eachconcentration group. There was no statistical difference in the number of killed larvae betweenpositive control and the God leaf groups.Conclusion: Gods leaf extract (Gynura pseudochina (LDC) has statistically significant effect on thedeath of A. aegypti instar IV mosquito larvae, therefore can be used as a natural larvacide.Keywords: Gods leaf extract, larvacide, Aedes aegypti instar IV larvae
Hubungan Tingkat Aktivitas Fisik dengan Fungsi Kognitif pada Lansia di Panti Sosial Tresna Wredha Kalimantan Selatan Sesar, Dede Marizal; Fakhrurrazy, Fakhrurrazy; Panghiyangani, Roselina
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 19, No 1: January 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/mm.190125

Abstract

Salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi pada golongan lanjut usia adalah gangguan fungsi kognitif. Penurunan tingkat aktivitas fisik diduga menjadi faktor menurunnya fungsi kognitif pada lansia. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan tingkat aktivitas fisik dengan fungsi kognitif pada lansia. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik, dengan pendekatan cross sectional study. Populasi penelitian adalah lansia yang tinggal di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Sejahtera Kalimantan Selatan. Sampel penelitian sebanyak 39 responden dengan teknik purposive sampling. Kriteria inklusi adalah usia 60 tahun, laki-laki, bersedia menjadi responden. Lansia yang mengalami gangguan neuropsikiatrik, gangguan pendengaran dan pengelihatan tidak diikutkan sebagai responden. Tingkat aktivitas fisik dinilai menggunakan kuesioner General Practicioner Physical Activity Questionaire (GPPAQ), sedangkan untuk mengetahui nilai fungsi kognitif menggunakan Mini Mental State Examination (MMSE). Analisis data menggunakan uji Fischer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 72% tingkat aktivitas fisik aktif dan 28% pasif. Sebesar 59% fungsi kognitif buruk dan 41% fungsi kognitif baik. Hasil uji statistik menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna p 0,05. Disimpulkan bahwa sebagian besar lansia laki-laki memiliki tingkat aktivitas fisik tergolong aktif (72%), namun 59% memiliki fungsi kognitif tergolong buruk. Secara statistik terbukti bahwa tingkat aktivitas fisik tidak berhubungan dengan fungsi kognitif.
Hubungan Tingkat Aktivitas Fisik dengan Fungsi Kognitif pada Lansia di Panti Sosial Tresna Wredha Kalimantan Selatan Dede Marizal Sesar; Fakhrurrazy Fakhrurrazy; Roselina Panghiyangani
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 19, No 1 (2019): January
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/mm.190125

Abstract

Salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi pada golongan lanjut usia adalah gangguan fungsi kognitif. Penurunan tingkat aktivitas fisik diduga menjadi faktor menurunnya fungsi kognitif pada lansia. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan tingkat aktivitas fisik dengan fungsi kognitif pada lansia. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik, dengan pendekatan cross sectional study. Populasi penelitian adalah lansia yang tinggal di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Sejahtera Kalimantan Selatan. Sampel penelitian sebanyak 39 responden dengan teknik purposive sampling. Kriteria inklusi adalah usia 60 tahun, laki-laki, bersedia menjadi responden. Lansia yang mengalami gangguan neuropsikiatrik, gangguan pendengaran dan pengelihatan tidak diikutkan sebagai responden. Tingkat aktivitas fisik dinilai menggunakan kuesioner General Practicioner Physical Activity Questionaire (GPPAQ), sedangkan untuk mengetahui nilai fungsi kognitif menggunakan Mini Mental State Examination (MMSE). Analisis data menggunakan uji Fischer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 72% tingkat aktivitas fisik aktif dan 28% pasif. Sebesar 59% fungsi kognitif buruk dan 41% fungsi kognitif baik. Hasil uji statistik menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna p0,05. Disimpulkan bahwa sebagian besar lansia laki-laki memiliki tingkat aktivitas fisik tergolong aktif (72%), namun 59% memiliki fungsi kognitif tergolong buruk. Secara statistik terbukti bahwa tingkat aktivitas fisik tidak berhubungan dengan fungsi kognitif.
Differences in Age and Body Mass Index of Women with Polycystic Ovary Syndrome Attending in Vitro Fertilization (IVF) Program Roselina Panghiyangani; Husnul Khatimah; Dwi Anita Suryandari; Budi Wiweko; Mala Kurniati
Berkala Kedokteran Vol 15, No 1 (2019)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.991 KB) | DOI: 10.20527/jbk.v15i1.6088

Abstract

Abstract: Nutritional status in this case BMI in women is very important in relation to infertility problems in women of reproductive age. Polycystic ovary syndrome (PCOS), is a reproductive problem with hormonal disorders. Infertility Female with PCOS is associated with anovulation, high LH and hyperandrogenism. The purpose of this study was to analyze differences in age and body mass index (BMI) of PCOS women undergoing in vitro fertilization (IVF). This was an observational analytic study. The subjects of the study were women aged 30-40 years who undergoing IVF-assisted fertilization program at Yasmin Clinic - RSCM Kencana who was diagnosed as PCOS. As a comparison are women 30-40 years who have infertility problems but not PCOS  who underwent IVF-assisted fertilization program. Women diagnosed with PCOS based on the Rotterdam 2003 consensus definition, and reinforced with ultrasound examinations that show polycystic ovary symptoms. Diagnosis is performed by a specialist in Obstetrics and Gynecology. Age data is taken from medical record and IMT data is calculated based on formula body weight/height2. Data analysis was done by unpaired t test. Mean age of study subjects: 32.21 ± 0.99 years female PCOS and 32.80 ± 0.516 years of non-PCOS group of women, unpaired t-test results were not significantly different (p> 0.05). Mass Index PCOS group 24.425 ± 0.585 Kg/m2 and 22.840 ± 0.494 Kg/m2 non-PCOS group, unpaired t-test results were significantly different (p <0.05). Conclusion of this research was in the PCOS women group had significantly higher BMI rates than the group non PCOS woman.
Pengaruh Tingkat Pengetahuan, Motivasi dan Faktor Obat Terhadap Kepatuhan Minum Obat Pasien Hipertensi di Puskesmas Kota Banjarbaru Tahun 2017 Esty Restiana Rusida; Rosihan Adhani; Roselina Panghiyangani
Jurnal Pharmascience Vol 4, No 2 (2017): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v4i2.5766

Abstract

Hipertensi memberikan kontribusi untuk hampir 9,4 juta kematian akibat penyakit kardiovaskuler setiap tahun. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kepatuhan minum obat. Kasus/pasien hipertensi di kota Banjarbaru terjadi peningkatan yang signifikan dibanding kabupaten lain yaitu sebesar 375%. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh tingkat pengetahuan, motivasi, faktor obat terhadap kepatuhan minum obat pasien hipertensi di Puskesmas Banjarbaru, Puskesmas Sei Besar dan Puskesmas Cempaka Kota Banjarbaru tahun 2017. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner yang diuji validitas dan reliabilitas. Analisis data yang dilakukan berupa analisis univarian, bivarian, dan multivarian. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan minum obat (p Value= 0,000,Exp B=0,264). Tidak ada pengaruh yang signifikan antara motivasi dengan kepatuhan minum obat (p value= 0,622) di Puskesmas Banjarbaru, Puskesmas Sei Besar dan Puskesmas cempaka pada tahun 2017. Ada pengaruh yang signifikan antara faktor obat dengan kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi (p value = 0,002, Exp B= 0,022). Kesimpulan yang didapat yaitu pengetahuan merupakan faktor paling dominan yang berhubungan dengan kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi di Puskesmas Banjarbaru, Puskesmas Sei Besar dan Puskesmas cempaka pada tahun 2017 (p value = 0,000, Exp B= 0,264). Kata kunci: hipertensi, pengetahuan, motivasi, obat
Aktivitas Larvisida Minyak Atsiri Rimpang Kunyit Putih (Curcuma zedoaria) terhadap Larva Aedes aegypti Roselina Panghiyangani; Isnaini; Dodo T. Suarnella
Majalah Kedokteran UKI Vol. 27 No. 3 (2010): JULI-SEPTEMBER
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/mkvol34iss2pp60

Abstract

Abstrak Rimpang kunyit putih (Curcuma zedoaria) mempunyai zat aktif berupa minyak atsiri yang selama ini diduga berpotensi sebagai larvisida. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang bertujuan untuk mengetahui daya bunuh minyak atsiri rimpang kunyit putih terhadap larva Ae. aegypti instar IV. Variasi konsentrasi yang digunakan adalah 15,2 ppm, 30,3 ppm, 60,5 ppm, 121 ppm, 242 ppm serta kontrol positif (temefos 1%) dan kontrol negatif (CMC Na 1%) dengan empat kali replikasi untuk tiap perlakuan. Minyak atsiri didapatkan melalui metode destilasi uap. Hasil pengamatan selama 24 jam untuk menguji aktivitas minyak atsiri sebagai larvisida diuji dengan Anava, diperoleh nilai p = 0,000, artinya terdapat perbedaan jumlah kematian larva yang bermakna pada dua kelompok. Analisis Post-Hoc (LSD) menunjukkan ada perbedaan jumlah kematian larva antara perlakuan pada kelompok kontrol positif dengan semua perlakuan pada berbagai tingkat konsentrasi minyak atsiri rimpang kunyit putih (p<0,05). Demikian juga perlakuan pada kelompok kontrol negatif, terdapat perbedaan bermakna dengan semua perlakuan pada berbagai tingkat konsentrasi minyak atsiri rimpang kunyit putih (p<0,05). Hasil uji analisis probit menunjukkan bahwa pada konsentrasi 54,5 ppm mengakibatkan kematian 50% populasi larva uji. Kesimpulannya bahwa minyak atsiri rimpang kunyit putih berpotensi sebagi larvisida nyamuk Ae. aegypti. Kata kunci: minyak atsiri rimpang kunyit putih, larva Ae. aegypti Abstract White turmeric (Curcuma zedoaria) has an active substance in the form of volatile oils that have been alleged potential as larvacide. This was an experimental study aimed to determine the white turmeric rhizome volatile oils’ activity against the in star 4 larvae Aedes aegypti. The concentrations used were 15.2 ppm, 30.3 ppm, 60.5 ppm, 121 ppm, 242 ppm. Furthermore, a positive control (temefos 1%) and negative control (CMC Na 1%) with 4 times replication for each treatment were applied. White turmeric volatile oil was obtained by steam distillation method. The observation for 24 hours to test the volatile oils’ activity as larvicide were tested with Anava. The p value = 0.000 was obtained, which means at least there was difference of larvae mortality in the two groups. The results post-hoc analysis (LSD) showed that there were differences in the number of dead larvae between the treatments in the positive control group to all various levels treatment of white turmeric rhizome volatile oil concentration (p<0.05). Then, the treatment of negative control group showed significant differences in all various levels treatment of white turmeric rhizome essential oil concentration (p<0.05). Probit analysis of the test results showed that white turmeric rhizome volatile oil at the concentration of 54.5 ppm could result in the death of 50% population of test larvae. It could be concluded that the white turmeric volatile oil could be used as potential larvicide to eradicate Ae. aegypti mosquito. Hence, to destroy the dengue hemorrhagic fever disease vector. Keywords: white turmeric rhizome essential oil, Ae. aegypti larvae
Potential of turmeric rhizome essential oils against Aedes aegypti larvae Roselina Panghiyangani; Leni Marlinae; Isnaini Isnaini; Fauzi Rahman
Universa Medicina Vol. 31 No. 1 (2012)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18051/UnivMed.2012.v31.20-26

Abstract

BACKGROUNDDengue hemorrhagic fever (DHF) has long been a serious health problem in Indonesia, including Kalimantan (Borneo), as is evident from the increased case fatality rate in Banjarbaru city. Synthetic chemical insecticides have frequently been used to eradicate mosquitoes, but are toxic to the body and resistance of adult and larvae mosquito Aedes aegypti has been reported. The present study aims to assess the effect of essential oils of turmeric rhizomes (Curcuma domestica Val) against Aedes aegypti larvaeMethodsThis was an experimental study of post test one group design, performed in two phases, using Aedes aegypti larvae as test organisms. In the first phase, laboratory-reared larvae were used for calculation of the LC50 and LC90, while in the second phase the test organisms were larvae taken from 75 buildings that had been designated based on a preliminary survey in four sub-districts in Banjarbaru city with a high incidence of dengue cases. Probit analysis of was used to calculate LC50 and LC90, and the Kruskal-Wallis test to determine the larvicidal potency of turmeric rhizome essential oils. ResultsThis study demonstrates that turmeric rhizome essential oils effectively killed laboratory-reared Aedes aegypti larvae at an LC50 of 9.239 ppm and an LC90 of 13.565 ppm. The effectiveness of the essential oils of turmeric rhizomes (Curcuma domestica Val.) for killing Aedes aegypti larvae in residential areas was 68%.ConclusionTurmeric (Curcuma domestica Val.) rhizome essential oils can kill Aedes aegypti larvae, are environment friendly and can be used for the control of mosquitoes.
HUBUNGAN KEPATUHAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL DENGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI Atni Primanadini; Ari Yunanto; Roselina Panghiyangani
Jurnal Berkala Kesehatan Vol 2, No 1 (2016): JURNAL BERKALA KESEHATAN
Publisher : Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (708.091 KB) | DOI: 10.20527/jbk.v2i1.4841

Abstract

Untuk mendukung petugas kesehatan yang menjaga mutu dan pelayanan yang berkualitas khususnya pelayanan di laboratorium guna mempermudah petugas laboratorium tentang pemahaman dan cara pemeriksaan yang meliputi pemeriksaan-pemeriksaan sederhana sesuai dengan kebutuhan dan kondisi Rumah Sakit saat ini, maka dari itu petugas laboratorium memerlukan suatu pedoman atau petunjuk pemeriksaan laboratorium, sehingga perlu diketahui keterkaitan hubungan kepatuhan Standar Prosedur Operasional (SPO) dengan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD). Kepatuhan SPO ini dilihat dari faktor individu dan faktor organisasi, sedangkan untuk penggunaan APD dilihat dari pengetahuan, sikap dan sarana prasarana menjelaskan hubungan kepatuhan pada SPO dengan penggunaan APD jenis penelitian ini adalah penelitian observational yang bersifat deskriptif dengan metode studi potong lintang. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitaif digunakan bertujuan untuk mengetahui korelasi antara variabel bebas yaitu kepatuhan terhadap SPO dengan variabel terikat yaitu perilaku penggunaan APD di laboratorium patologi klinik. Uji chi square menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara faktor individu dengan penggunaan APD (p<0,05), faktor organisasi dengan penggunaan APD (p<0,05) dan kepatuhan dengan penggunaan APD (p<0,05) sedangkan untuk faktor individu yang tidak berpengaruh terhadap penggunaan APD ialah jenis kelamin (p>0,05). Adanya hubungan yang signifikan antara kepatuhan SPO (faktor individu dan faktor organisasi) dengan penggunaan APD.
Co-Authors . Mashuri Achyar Nawi Husein Ahmad Husairi Aisy Samara Istiqomah Ajeng Dwi Novitasari Annisa Annisa Ari Yunanto Arifin Syamsul Asmah Aulia Asnawati Asnawati Atni Primanadini Budi Wiweko Dede Marizal Sesar Dewi Indah Noviana Pratiwi Diah Ayu Wikan Nastiti Diah Mutia Rahmawati Didik Dwi Sanyoto Dodo T. Suarnella Dona Marisa, Dona Dwi Anita Suryandari Edi Hartoyo Eka Yudha Rahman Eka Yudha Rahman Eka Yudha Rahman Ellen Jovita Tjitradi Fakhrurrazy Fakhrurrazy Fauzi Rahman Ferry Armanza Harapan Parlindungan Ringoringo Harapan Parlindungan Ringoringo Hasrul Nazar Hendra Sutapa Husaini Husaini Intan Nur ‘Ain Intan Zorena Rezky Isnaini Isnaini Iwan Aflanie Juliyatin Putri Utami Khatimah, Husnul Kurniati, Mala Lena Rosida Lena Rosida Lena Rosida Leni Marlinae Lisda Hayati Lisda Hayatie, Lisda Luluk Yunaini Mala Kurniati Meitria Syahadatina Noor Muhammad Akbar Baitullah Muhammad Syauqi Abid Muslim Nia Kania Nia Kania Nika Sterina Skripsiana Nila Nirmalasari Noor Ahda Noor Samirah Herviana Novi Dwi Maulida Novia Belinda Rahman Nurfadilah Nurfadilah NURUL HIDAYAH Pudji Andayani Pudji Sari Rahmiati Rahmiati Rahmiati Rahmiati Rahmiati Rahmimi Azmi Rosihan Adhani, Rosihan Rudi Fakhriadi Rusida, Esty Restiana Rusmiyati Rusmiyati Sarah Nur Azizah Sesar, Dede Marizal Sherly Limantara Sherly Limantara Siti Hafizhah Fatimah Siti Nurhayani Syarifah Kholishotunnisa Talia Zulfa Najmia Tasya Radhia Salsabila Triawanti Triawanti Utami, Juliyatin Putri Vinni Fioleta Angi Winda Wati Wiwit Agung Sri Nur Cahyawati