cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis mewadahi kajian-kajian ilmiah dalam bidang bio-ekologi pesisir dan laut, hidro-oesanografi dan morfologi pesisir, toksikologi dan farmasitika, kajian substansi kimiawi biota dan perkembangan bioteknologi kelautan lainnya, di lingkup pesisir dan laut di daerah tropis. Kajian ilmiah dimaksud bisa berupa hasil penelitian maupun critical review. Jurnal ini terbit 3 (tiga) kali dalam satu tahun (Februari, Juni, September). Diterbitkan oleh Program Studi Ilmu Kelautan FPIK-UNSRAT
Arjuna Subject : -
Articles 324 Documents
Kondisi terumbu karang di pulau Salawati kabupaten Raja Ampat Papua Barat Sagai, Bonnke; Roeroe, Kakaskasen; Manembu, Indri
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 5, No 2 (2017): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.5.2.2017.15947

Abstract

Terumbu karang adalah suatu ekosistem di laut dangkal tropis, di mana unsur penyusun utamanya karang batu, dengan berbagai biota lainnya yang hidup berasosiasi di dalamnya. Fenomena alam dan berbagai kegiatan antropogenik mengancam kesehatan maupun keberadaan terumbu karang. Pengambilan data dilakukan dengan metode UPT (Underwater Photo Transect) atau Transek Foto Bawah Air dilakukan dengan pemotretan bawah air menggunakan kamera digital yang diberi pelindung (housing). Analisis gambar dengan menggunakan piranti software CPCe (Coral Point Count with Excel extensions). Hasil penilaian kondisi kesehatan terumbu karang ditiga  Stasiun di Pulau Salawati, tutupan terumbu karang di setiap Stasiun adalah sebagai berikut, Stasiun 1 55,13% termasuk dalam kategori baik, Stasiun 2 15,80% termasuk dalam kategori buruk, dan Stasiun 3 18,20% termasuk dalam kategoti buruk.
Bioprospeksi antibakteri beberapa jenis spons dari Perairan Pangalisang Bunaken Jeksen Liem; Robert Bara; Deiske Sumilat; Veibe Warouw; Fitje Losung; Adnan Wantasen
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 7 No. 1 (2019): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.7.1.2019.22813

Abstract

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang mempunyai panjang pantai 99.093 km2 yang kaya akan terumbu karang dan biota laut lainnya. Salah satu biota yang banyak diteliti adalah spons.  Wilayah laut Indonesia merupakan salah satu pusat penyebaran terbesar spons di dunia dan diperkirakan terdapat sekitar 830 spesies yang hidup tersebar di wilayah ini. Sampel penelitian yaitu beberapa jenis spons yang diambil dari Perairan Pangalisang Bunaken. Metode yang digunakan pada penelitian ini untuk pengujian aktivitas antibakteri dari ekstrak sampel spons adalah metode difusi agar. Hasil pengujian aktivitas antibakteri dari kelima ekstraksi memperlihatkan hanya ekstrak A.chromis dan C.aerizusa yang aktif terhadap bakteri B.megaterium dengan nilai hambat rata-rata sebesar  17,6 mm dan 15,0 mm, sedangkan pada bakteri E.coli hanya ekstrak A.chromis yang memiliki aktivitas antibakteri dengan nilai rata-rata 15,0 mm. Kesimpulan dari penelitian ini, telah dilakukan ekstraksi 5 spons yaitu, Liosina paradoxa, Theonella sp, Aoptos chromis, Callyspongia aerizusa dan Haliclona sp. menggunakan metode maserasi yakni etanol. Dari 5 spons yang berhasil di uji aktivitas antibakteri hanya ekstrak A.chromis dan ekstrak C.aerizusa yang menunjukan aktivitas daya hambat terhadap bakteri B.megaterium, sedangkan pada bakteri E.coli hanya ekstrak A.chromis yang memiliki zona hambat dari kelima ekstrak yang di uji.
Kajian Kesesuaian Lahan Ekowisata Mangrove Di Desa Arakan Kabupaten Minahasa Selatan Sulawesi Utara Angelitha O.T Iskandar; Joshian N.W Schaduw; Natalie D.C Rumampuk; Calvyn F.A Sondak; Veibe Warouw; Ari Rondonuwu
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 7 No. 1 (2019): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.7.1.2019.23456

Abstract

Study Of Land Suitability For Mangrove Ecotourism In Arakan Village, Minahasa Selatan District, North Sulawesi The purpose of this study was to determine community structure, mangrove canopy cover and land suitability of mangrove ecotourism. This study used the line transect method for mangrove community structure, interviews for questionnaires and hemispherical photography for the percentage of mangrove cover. The results of the study on mangrove community structure showed that The highest important value index is found in transect 3, namely R. stylosa with value of 292,935 and the lowest on transect 3 is A. officinalis with a value of 7.065. For the suitability of mangrove ecotourism land shows that all transects belong to the suitable category with value of 55.74% on transect 1, 65.57% on transect 2, 68.85% on transect 3, 63.93% on transect 4 and 68.85% on transect 5.Keywords: Mangrove, Ecotourism, Arakan Village Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur komunitas, tutupan kanopi mangrove dan kesesuaian lahan ekowisata mangrove. Penelitian ini menggunakan metode line transek terhadap struktur komunitas mangrove, wawancara untuk kuisioner dan hemispherical photography untuk persentase tutupan mangrove. Hasil penelitian struktur komunitas mangrove yaitu indeks nilai penting tertinggi terdapat pada transek 3 jenis R.stylosa 292.935 dan terendah pada transek 3 jenis A.officinalis 7.065. Untuk kesesuaian lahan ekowisata mangrove bahwa pada semua transek masuk kategori sesuai dengan nilai kesesuaian transek 1 55.74%, transek 2 nilai 65.57%, transek 3 nilai 68.85%, transek 4 nilai 63.93% dan transek 5 nilai 68.85%.Kata kunci: Mangrove, Ekowisata, Desa Arakan.
MOLECULAR STRUCTURE OF GELATIN EXTRACTED FROM PARROT (Scarus sp) FISH SCALES Jeszy Novianti Andakke; Inneke F M Rumengan; Hizkia H Y Nainggolan; Lasma R M E Parapat; Engel Pandey; Pipih Suptijah; Aldian Hein Luntungan
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 8 No. 1 (2020): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.8.1.2020.27286

Abstract

One of the protein molecules of fish scales is water soluble gelatin. Gelatin of fish scales could be best substitute of commercial available gelatin which derived from porcine and bovine. The purpose of this study was to determine the molecular structure of gelatin extracted from marine fish scale using Fourier transform infrared (FTIR) analysis, and to obtain the moisture content, pH and yield of gelatin. Samples were prepared from the wet and dried scales. As for the standard gelatin, the gelatin of the two samples are characterized with several types of amide groups. The two gelatin samples were slight different in absorption of wave length for amide A, B, I, II and III groups indicating the instability of the functional groups which may influence viscosity and gel strength. For the wet scales derived gelatin, the wave number absorption was found to be 3412 cm-1 (amide A), 2421 cm-1 (amide B), 1653 cm-1 (amide I), 1400 cm-1 (amide II), and 1001 cm-1 (amide III), while for the dried scales derived gelatin was 3435 cm-1 (amide A), 2920 cm-1 (amide B), 1635 cm-1 (amide I), 1404 cm-1 (amide II), and 1036 cm-1 (amide III). The wave number absorption of amide III of gelatin is smaller than the one of collagen, because gelatin is in form of single helix, not triple helix. The wet scales derived and dried scales derived gelatin show the moisture content of 15.0% and 13.7%, and yield of 2.33% and 2.43%, .respectively. For both samples, the pH value was 7. Key words : gelatin, fish scales, molecule structure, moisture, yield, pH Abstrak Salah satu dari molekul protein sisik ikan adalah gelatin larut air. Gelatin sisik ikan dapat menjadi pengganti terbaik dari gelatin komersial yang tersedia yang berasal dari babi dan sapi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan struktur molekul gelatin yang diekstrak dari sisik ikan laut menggunakan Analisis FTIR (Fourier Transform Infrared), dan untuk mendapatkan kadar air, pH dan rendemen gelatin. Sampel disiapkan dari sisik basah dan sisik kering. Adapun standar gelatin, gelatin dari kedua sampel ditandai dengan beberapa jenis gugus amida. Kedua sampel gelatin sedikit berbeda dalam penyerapan panjang gelombang untuk amida A, B, I, II dan III yang menunjukkan ketidakstabilan kelompok fungsional yang dapat mempengaruhi viskositas dan kekuatan gel. Untuk gelatin sisik basah, panjang gelombang serapan ditemukan pada 3412 cm-1 (amida A), 2421 cm-1 (amida B), 1653 cm-1 (amida I), 1400 cm-1 (amida II), and 1001 cm-1 (amida III), sedangkan untuk gelatin sisik kering adalah 3435 cm-1 (amida A), 2920 cm-1 (amida B), 1635 cm-1 (amida I), 1404 cm-1 (amida II), and 1036 cm-1 (amida III). Panjang gelombang serapan amida III pada gelatin lebih kecil dibanding kolagen, sehingga gelatin berbentuk single helix, bukan triple helix. Gelatin sisik basah dan sisik kering mengadung kadar air 15,0% dan 13,7%, rendemen 2,33% and 2,43%, secara berturut-turut. Untuk kedua sampel memiliki nilai pH 7. Key words : gelatin, sisik ikan, struktur molekul, kadar air, rendemen, pH
Kandungan Arsen (As), Berbentuk Suspensi dan Terlarut, di Perairan Teluk Manado Lasut, Henry E.; Kawung, Nickson J.; Lasut, Markus T.
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 4, No 1 (2016): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.4.1.2016.12220

Abstract

Penelitian tentang kandungan arsen (As) di Perairan Teluk Manado dan sekitarnya telah dilakukan dengan tujuan untuk: 1) mengukur kandungan As yang terdapat dalam kolom air Teluk Manado, baik berbentuk suspensi maupun terlarut; 2) mengevaluasi kandungan As yang berasal dari Sungai Bailang dan S. Tondano yang masuk ke Perairan Teluk Manado, dan mengevaluasi perbedaan kandungan As antara kedua sungai tersebut; 3) menilai status pencemaran As di Perairan Teluk Manado berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) kandungan As dalam kolom air Perairan Teluk Manado sebesar < 0,0005 ppm; 2) konsentrasi As dalam kolom air yang masuk ke Perairan Teluk Manado sebesar < 0,0005 ppm untuk kedua bentuk As dari S. Bailang; 0,0012 ppm As bentuk suspensi dan 0,0011 ppm As bentuk terlarut dari S. Tondano; 3) status pencemaran As Perairan Teluk Manado masih dalam kondisi “aman”.
Pendugaan dampak pencemaran tributyltin menggunakan gejala imposeks pada gastropoda di perairan Bitung, Sulawesi Utara Mamonto, Rofenly; Rumampuk, Natalie; Lasut, Markus
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 5, No 2 (2017): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.5.2.2017.15045

Abstract

Perairan Bitung, Sulawesi Utara, memiliki aktifitas perkapalan yang memungkinkan perairan tersebut terkontaminasi dengan polutan senyawa tributyltin. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui gejala imposeks dan mendeteksi kandungan TBT dalam tubuh gastropoda. Jenis gastropoda yang diambil sebagai bahan uji adalah gastropoda jenis Thais aculeata, Monodonta labio, dan Nerita exuvia. Pengamatan imposeks pada gastropoda umumnya dilakukan dengan pembedahan untuk melihat organ kelamin yang terjadi. Determinasi seksual dilakukan dengan mengamati keberadaan sperm-ingesting gland atau kelenjar prostat yang hanya ada pada individu jantan serta pewarnaan pada gonad. Gejala imposeks pada gastropoda T. aculeata, M. labio, N. exuvia yang diambil dari Perairan Bitung memiliki tingkat imposeks cukup tinggi. Dari hasil penelitian menunjukkan gejala imposeks tertinggi terjadi pada gastropoda jenis T. aculeata, dimana gastropoda ini juga mudah ditemukan di area lokasi penelitian. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa fenomena imposeks menyebar cukup tinggi di wilayah studi dengan nilai rerata RPLI berkisar 58.5 % - 80.67 %.
Isolasi pigmen karotenoid pada mikroalga Nannochloropsis sp. dengan menggunakan beda pelarut Bawias, Miranti; Kemer, Kurniati; Mantiri, Desy; Kumampung, Deislie; Paransa, Darus; Mantiri, Rose
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 6, No 2 (2018): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.6.2.2018.20641

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi jenis-jenis pigmen dari mikroalga Nannochloropsis sp. dan mengetahui komposisi pelarut yang dapat memisahkan pigmen secara maksimal. Metode yang digunakan dimulai dari kultur mikroalga Nannochloropsis sp. sampai tahap eksponensial. Ekstraksi dilakukan dengan penambahan aseton dan petroleum eter, selanjutnya ektrak total yang diperoleh, dipisahkan melalui Kromatografi Lapis Tipis dengan pengembang Petroleum Eter (PE):Aseton (80:20), PE:Methanol (95:5) dan Benzena:DE:Methanol (17:2:1). Hasil pemisahan diserap melalui spektrofotometer UV-VIS. Hasil yang peroleh pada semua proses pemisahan, pigmen β- karoten berwarna kuning selalu muncul dengan Rf 1,00. Pigmen lainnya yang dapat diidentifikasi adalah tipeviolaxantin dan tipe astacen. Pelarut PE:Methanol (95:5) mampu memisahkan ekstrak total pigmen lebih banyak dibandingkan dengan pelarut yang lain.
Lektin Dari Spons Cliona varians Asal Perairan Malalayang Manado Sulasi, Fritawati; Mangindaan, Remy E. P.; Losung, Fitje
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 1, No 2 (2013): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.1.2.2013.2095

Abstract

Lektin telahditemukan di berbagai organisme termasuk organisme laut seperti spons. Spons Cliona varians dari perairan Brazilmemiliki aktivitas lektin. Namun belum diteliti aktivitas lektin dari spons C. varians dari perairan Manado.Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas lektin dari spons C. varians dan menentukan sisi pengikatgula. Ekstraksi menggunakan metode Moura dkk.(2006). Spons disentrifus menggunakan tris HCl setelah itu dimurnikan denganaseton hingga diperoleh ekstrak lektin. Hasil pengujian menunjukkan bahwa spons C. varians pada perairan Manadomemiliki aktivitas lektin hingga pada konsentrasi 3750 ppm. Namun sisi pengikatgula dari lektin tersebut belum bisa ditentukan.
IKAN YANG BERUAYA DI DAERAH MANGROVE PANTAI TASIK RIA Otinus Lokbere; Farnis B Boneka; Chatrien A Sinyal; Billy Th Wagey; Medy Ompi; Rose OSE Mantiri
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 7 No. 3 (2019): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.7.3.2019.24515

Abstract

This study is intended to find out the fish that are cultured into the mangrove area of Tasik Ria beach, Mokupa, Minahasa Regency. Fish is obtained through gill jarring at high tide. The fish that were identified were Archamia fucata, Lutjanus fulvus, Lutjanus eherenbergii, Lethrinus ornatus, Scolopsis lineate, Sargocentron diadema, Epinephelus merra and Scorpaenopsis oxycephala. The fish are generally carnivorous, and are nocturnal.Key words: Tasik Ria Beach, the fishes, carnivorous, mangroves
Uji Bioaktivitas Ekstrak Padina australis Dari Pesisir Pantai Molas Sulawesi Utara Terhadap Bakteri Staphylococcus epidermidis Zen, Nur Alfan Muhammad; de Queljoe, Edwin; Singkoh, Marina
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 3, No 2 (2015): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.3.2.2015.10451

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bioaktivitas ekstrak P. australis terhadap bakteri S. epidermidis. Metode yang digunakan dalam uji bioaktivitas adalah uji Minimum Inhibitory Concentration (MIC) dan uji Minimum Bactericidal Concentration (MBC). Pengujian bioaktivitas dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan yaitu seri konsentrasi ekstrak 30%, 60%, 90%, kontrol negatif (CMC 1%) dan kontrol positif (cotrimoksazole). Penentuan nilai MIC dengan analisis kekeruhan menggunakan spektrofotometer (ƛ630 nm) sedangkan nilai MBC dengan metode pour plate. Data hasil uji MBC dianalisis menggunakan ANOVA one way kemudian dilanjutkan dengan Uji Tukey. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai MIC (Kadar Hambat Minimal) adalah konsentrasi 90%. Hasil analisa statistika ANOVA one way data uji MBC menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara pemberian ekstrak dengan total koloni yang tumbuh pada media NA. Uji Tukey menunjukkan bahwa ekstrak P. australis yang menunjukkan bioaktivitas terbaik terhadap S. epidermidis adalah konsentrasi 90% dengan selisih 631 koloni dengan konsentrasi 60% dan 658 koloni dengan konsentrasi 30%.  Total koloni yang tumbuh pada media NA dengan perlakuan konsentrasi ekstrak 90% adalah 31 koloni. Ekstrak etanol Padina australis memiliki bioaktivitas dalam menghambat pertumbuhan bakteri S. epidermidis. Nilai MIC ekstrak P. australis terhadap bakteri S. epidermidis adalah konsentrasi 90%. Nilai MBC tidak diketahui dikarenakan pada pengujian lanjut (MBC) konsentrasi yang menunjukkan nilai MIC merupakan konsentrasi tertinggi yaitu 90% masih ditemukan koloni bakteri yang tumbuh pada media NA

Page 8 of 33 | Total Record : 324


Filter by Year

2013 2025


Filter By Issues
All Issue Vol. 13 No. 1 (2025): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 12 No. 3 (2024): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 12 No. 2 (2024): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 12 No. 1 (2024): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 11 No. 3 (2023): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 11 No. 2 (2023): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 11 No. 1 (2023): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 10 No. 3 (2022): JURNAL PESISiR DAN LAUT TROPIS Vol. 10 No. 2 (2022): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 10 No. 1 (2022): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 9 No. 3 (2021): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 9 No. 2 (2021): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 9 No. 1 (2021): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 8 No. 3 (2020): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 8 No. 2 (2020): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 8 No. 1 (2020): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 7 No. 3 (2019): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 7 No. 2 (2019): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 7 No. 1 (2019): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 6, No 2 (2018): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 6, No 1 (2018): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 5 No. 3 (2017): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 5, No 2 (2017): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 5, No 1 (2017): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 4, No 2 (2016): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 4, No 1 (2016): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 3, No 2 (2015): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 3, No 1 (2015): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 2, No 1 (2014): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 1, No 3 (2013): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 1, No 2 (2013): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 1, No 1 (2013): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS More Issue