cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
Jurnal Arsitektur DASENG
ISSN : 23018577     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Arsitektur DASENG adalah media informasi pengembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni khususnya Artikel Ilmiah bidang Arsitektur berupa Hasil Penelitian, Hasil Perancangan, Studi Kepustakaan maupun Tulisan Ilmiah.
Arjuna Subject : -
Articles 862 Documents
REDESAIN SLB B GMIM DAMAI TOMOHON, Deaf Space Architecture Rinda W. Kalangi; Octavianus H. A. Rogi; Alvin J. Tinangon
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 10 No. 2 (2021): DASENG Volume 10, Nomor 2, November 2021
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v10i2.39071

Abstract

Salah satu yayasan swasta di Sulawesi Utara menyediakan sekolah luar biasa tipe b di Tomohon, sekolah ini dikhususkan untuk orang yang memiliki ketidaksempurnaan kurangnya pendengaran. Namun pada kenyataannya, sekolah ini masih belum ramah bagi penyandang tunarungu. Hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran dari masyarakat terhadap kebutuhan akses untuk tunarungu yang pada akhirnya masalah tersebut berdampak pada kualitas hidup mereka. Penjabaran di atas melatarbelakangi penelitian ini untuk merancang pembangunan sekolah luar biasa tipe b melalui pendekatan Deaf Space dengan prinsip Sensory Reach, Space and Proximity, Mobility and Proximity, Light and Color, serta Acoustic. Kelima prinsip desain ini merupakan parameter yang digunakan Deaf Space untuk merancangan. Metode perancangan menggunakan acuan desain generasi II yang dielaborasi oleh John Ziesel. Metode terdiri dari dua fase yaitu, fase pertama pengembangan wawasan komprehensif dan fase kedua siklus Image-Present-Test. Di mana proses desain dilakukan secara berulang-ulang secara terusmenerus (Cyclical/Spiral). Hasil dari pembahasan kemudian dipaparkan dalam strategi implementasi tema Di mana kelima prinsip Deaf Space tersebut diimplmentasikan pada site development, konfigurasi massa, tata ruang dalam, selubung bangunan, struktur, ruang luar, dan utilitas. Sehingga menghasilkan gambar-gambar desain seperti, siteplan, layout, denah, potongan, tampak bangunan, isometri, utilitas, spot visual bangunan, interior serta ruang luar yang ditunjang sarana dan prasarana yang memadai diharapkan menjadi wadah bagi siswa-siswi tunarungu dalam mengembangkan keinginan dan talentatnya.Kata Kunci: Redesain, SLB B GMIM Damai, Tomohon, Deaf Space
AGROWISATA TANAMAN HIAS DI TOMOHON, Arsitektur Organik Riando G. Mumek; Veronica A. Kumurur; Ricky M.S. Lakat
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 10 No. 1 (2021): DASENG Volume 10, Nomor 1, Mei 2021
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v10i1.39049

Abstract

Kota Tomohon merupakan salah satu kota yang terletak di provinsi Sulawesi Utara berjarak 25 kilometer dari kota Manado dan berada di ketinggian kira-kira 900-1100 meter dari permukaan laut dengan memiliki karakteristik wilayah yang bergunung dan berbukit karena diapit oleh 2 gunung berapi yaitu lokon dan mahawu sehingga menghasilkan tanah yang subur dan dengan kondisi  klimatologis yang bagus sehingga sangat bagus untuk bercocok tanam, salah satu tumbuhan yang sangat subur disana adalah tanaman hias, sehingga kota Tomohon mendapat Julukan sebagai kota bunga, sehingga kota Tomohon menjadi salah satu destinasi wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Salah satu strategi pemerintah untuk menarik wisatawan ke Tomohon adalah dengan menggelar event tahunan yaitu Tomohon International Flower Festival (TIFF), namun demikian objek wisata dikota Tomohon masih kurang sehingga perlu adanya rancangan objek wisata berupa kawasan Agrowisata dimana didalamnya tidak hanya sekedar berwisata namun bisa juga menambah pengetahuan tentang tanaman hias.Dengan menggunakan pendekatan Arsitektur Organik rancangan arsitektur  yang dihasilkan diharapkan mampu berbaur dengan lingkungan sekitar dengan memperhatikan aspek biologis lingkungan sekitarnya. Sehingga pendekatan ini sangat cocok diterapkan pada perancangan desain bangunan arsitektural. Rancangan ini diharapkan dapat menjadi objek desitnasi wisata baru di Kota Tomohon.Kata Kunci : Kota Tomohon, Tanaman Hias, Objek Wisata, Arsitektur Organik
E-GAME CENTER DI MANADO, Bangunan Pintar Putri N. Watulingas; Frits O. P. Siregar; Hendriek H. Karongkong
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 10 No. 2 (2021): DASENG Volume 10, Nomor 2, November 2021
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v10i2.39065

Abstract

Pada era modern dengan perkembangan teknologi yang berkembang pesat ini, game online telah dijadikan sebagai hobi sekaligus sarana mencari penghasilan oleh berbagai kalangan dari segala penjuru dunia termasuk di Kota Manado. Peminat dan atlet yang ada di Manado tidak memiliki fasilitas yang memadai untuk menyalurkan hobi dan pekerjaan mereka. Banyak usaha Game Center yang tidak bisa memberikan kenyamanan kepada penggunanya, oleh karena itu sangat cocok untuk membangun E-Game Center yang akan mewadahi kegiatan mereka mulai dari bermain game dengan bebas dan nyaman hingga mengikuti perlombaan bergengsi. Bangunan ini akan bertemakan Bangunan Pintar dengan teknologi touchless sejalan dengan era pandemi yang diharuskan mengurangi sentuhan langsung. Kata kunci : Manado, Game Center, Bangunan Pintar
REDESAIN GELORA AMBANG DI KOTA KOTAMOBAGU, Architecture High Tech Putri S. N. Potabuga; Jefrey I. Kindangen; Rachmat Prijadi
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 10 No. 2 (2021): DASENG Volume 10, Nomor 2, November 2021
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v10i2.39072

Abstract

Keberadaan Gelanggang Olahraga di Indonesia sangat di butuhkan demi menunjang kegiatan olahraga masyarakat maupun sebagai sarana penunjang perlombaan atau pertandingan yang akan dilaksanakan oleh pemerintah setempat. Redesain kembali gelanggang olahraga Gelora Ambang di Kota Kotamobagu ini adalah salah satu cara untuk menunjang sarana dan prasarana dalam hal meningkatkan sarana dan prasarana dalam bidang olahraga dan pertumbuhan ekonomi. Perancangan ini juga bertujuan untuk menjadi daya tarik bagi wisatawan baik dalam segi arsitekturnya sehingga memberikan wajah baru bagi wilayah Kota Kotamobagu. Selain sebagai fasilitas utama dan pendukung yang diharapkan mampu menunjang aktivitas yang ada, perancangan kembali gelanggang olahraga Gelora Ambang ini akan mengangkat tema Hi-Tech Architecture yang berfokus pada penggunaan teknologi untuk menunjang fasilitas yang ada. Dalam perancangan Redesain Gelora Ambang di Kota Kotamobagu ini menggunakan pendekatan rancangan terhadap 3 poin utama yaitu terhadap tipologi objek, tema peracangan serta kajian tapak dan lingkungan yang ada. Hasil perancangan Redesain Gelora Ambang di Kota Kotamobagu ini akan menampilkan suatu bentukan fasade dan suasana Bangunan Olahraga yang diperbarui serta mampu memberikan peran yang besar dalam hal ini mengangkat sektor olahraga yang ada di wilayah Kota Kotamobagu.Kata Kunci : Kota Kotamobagu, Redesain Gelora Ambang, Architecture High Tech
PUSAT KERAJINAN KARAWANG DI GORONTALO, Arsitektur Neo Vernakular Maulydia Wakid; Roosje J. Poluan; Michael M. Rengkung
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 10 No. 1 (2021): DASENG Volume 10, Nomor 1, Mei 2021
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v10i1.39060

Abstract

Kerajinan merupakan suatu benda hasil karya seni Manusia yang berkaitan dengan keterampilan tangan. Pada umumnya, karya kerajinan terbuat dari material (bahan) yang mudah didapatkan lewat proses alamiah atau rekayasa. Dari kedua material tersebut hasilnya memiliki fungsi sebagai benda hias maupun benda pakai. Bidang kerajinan pada saat ini telah masuk kepada Handmade (buatan tangan). Kerajinan sendiri diminati oleh semua kalangan dan tidak dibatasi oleh usia dan jenis kelamin. Dengan meningkatnya permintaan dan kebutuhan masyarakat dan penggemar kerajinan tangan saat ini, maka dibutuhkan fasilitas atau sarana yang dapat memenuhi permintaan dan kebutuhan tersebut. Dalam hal ini untuk melestarikan dan mengembangkan kerajinan tangan, diperlukan pembagian fungsi ruang seperti tempat pembuatan dan distribusi kerajinan, area pameran, tempat kursus dan toko souvenir.Indonesia memiliki berbagai macam daerah dimana setiap daerah pasti memiliki ciri khas dan nilai kebudayaannya masing-masing, yang seharusnya tetap dilestarikan sehingga nilai kebudayaan tiap daerah tetap terjaga. Dalam hal ini, salah satu kerajinan Kerawang (Karawo) adalah kain tradisional khas Gorontalo yang pembuatannya merupakan hasil kerajinan tangan. Karawo lahir dari proses panjang yang merupakan buah dari ketekunan para perajin. Seni membuat karawo disebut ‘Makarawo’. Keindahan motif, keunikan cara pengerjaan, dan kualitas yang bagus membuat karawo bernilai sangat tinggi, sehingga keunikan dan kualitas tersebut diminati oleh banyak kalangan, baik dari dalam maupun luar negeri.Kata kunci : Pusat Kerajinan, Karawang, Neo Vernakular, Gorontalo
RESOR PANTAI JIKO DI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR, Arsitektur Tropis Indira Rahmanita; Cynthia E.V. Wuisang; Raymond D. Ch. Tarore
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 10 No. 2 (2021): DASENG Volume 10, Nomor 2, November 2021
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v10i2.39066

Abstract

Kabupaten Bolaang Mongodow Timur merupakan daerah yang memiliki banyak kekayaan alam khususnya wisata pantai yang telah dijadikan tujuan atau objek wisata utama bagi para wisatawan. Tingkat kunjungan wisatawan lokal maupun asing dari tahun 2018-2021 terus mengalami peningkatan namun di daerah tersebut masih belum tersedia fasilitas pendukung berupa sebuah penginapan dan perisitrahatan yang memadai untuk para wisatawan. Merancang sebuah fasilitas hunian resor sangat dibutuhkan di daerah ini khususnya di area pantai agar dapat meningkatkan kenyamanan dan memenuhi kebutuhan para wisatawan.Perancangan dari Resor Pantai Jiko ini bertujuan agar dapat mengakomodir dan memenuhi kebutuhan fasilitas yang cukup bagi para wisatawan khususnya untuk fasilitas penginapan dengan menerapkan tema yang menyesuaikan dengan lingkungan sekitar yaitu “ Arsitektur Tropis “. Tema tersebut dianggap cocok untuk perancangan  Resor Pantai Jiko ini dikarenakan resor ini akan dibangun di daerah pantai dan akan sangat meminimalisir kerusakan lingkungaa, sehingga resor ini nantinya akan menjadi salah satu hunian dengan objek wisata yang tetap mengandalkan alam dan juga meningkatkan ekonomi daerah dengan berkembangnya wisata Pantai Abadi.Kata kunci : Bolaang Mongondow Timur, Pantai Jiko, Wisata Pantai, Resort, Arsitektur Tropis
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK DI KOTA TOMOHON, Healing Environment Gabriella Jacob; Frits O. P. Siregar; Rachmat Prjadi
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 10 No. 1 (2021): DASENG Volume 10, Nomor 1, Mei 2021
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v10i1.39062

Abstract

Kota Tomohon sebagai salah satu kota di Sulawesi Utara yang sedang berkembang tentunya harus diiringi dengan penambahan fasilitas penjunjang untuk memperlancar kehidupan bermasyarakat salah satunya fasilitas kesehatan yang dalam hal ini Rumah Sakit Ibu dan Anak. Penanganan Ibu yang akan melahirkan di Kota Tomohon tergolong cukup baik, puncaknya pada tahun 2015 dan 2016 tidak ditemukan kasus kematian ibu dan anak dengan presentase bayi lahir prematur 7% dan sisanya lahir normal. Pada tahun 2017 sampai 2019 terjadi peningkatan angka kematian bayi yang didominasi oleh kematian pada saat mengandung.Pendekatan tipologi objek, tapak dan lingkungan serta pendekatan tematik merupakan metodologi yang dilakukan dalam perancangan Rumah Sakit Ibu dan Anak ini. Data tersebut didapatkan melalui wawancara, studi literatur, studi komparasi yang kemudian dianalisis dan memperoleh sistesa yang berujung pada hasil desain Rumah Sakit Ibu dan Anak di Kota Tomohon. Mengusung pendekatan arsitektur Healing Environment pada objek arsitektural RSIA ini menjadi salah satu trobosan baru untuk fasilitas kesehatan di Kota Tomohon dimana pendekatan ini berfokus pada penyembuhan berbasis lingkungan serta seni untuk mencapai kenyamanan bagi para pengguna terutama kesembuhan bagi para pasien. Pada akhirnya desain Rumah Sakit Ibu dan Anak dengan pendekatan Healing Environment ini menjadi salah satu langkah awal untuk menunjang fasilitas kesehatan di Kota Tomohon khususnya kesehatan ibu dan anak.Kata Kunci : Rumah Sakit, Ibu dan Anak, Kota Tomohon, Healing Environment
MONUMEN DR. SAM RATULANGI DI TONDANO, Space & Memory Architecture Sefanya S. Kuhon; Octavianus H. A. Rogi; Ricky M. S. Lakat
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 10 No. 2 (2021): DASENG Volume 10, Nomor 2, November 2021
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v10i2.40943

Abstract

Tokoh sejarah Dr. Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi atau biasa kita menyebutnya Sam Ratulangi, dia lahir pada tanggal 5 November 1890 di Tondano, Minahasa. Beliau merupakan seorang jurnalis, politikus dan guru yang dikagumi masyarakat pada masanya. Tetapi lambat laun jasa para pahlawan termasuk Sam Ratulangi makin tergerus masa, banyak orang mulai tidak mengenal mereka terutama generasi penerus bangsa, maka dibuat “Monumen Peringatan Dr. Sam Ratulangi di Tondano, Architeture: Space & Memory”. Monumen ini akan menjadi sebuah wadah untuk menampung kenangan dan sejarah, dalam hal ini tokoh Sam Ratulangi, dan tentunya akan dilengkapi dengan sarana edukasi dan rekreasi. Dengan mengangkat tema Architecture : Space & Memory, para masyarakat diharapkan dapat lebih merasakan dan memaknai nilai sejarah yang berada dalam objek.Kata Kunci : Sam Ratulangi, Monumen, Architecture Space & Memory
GRAHA BELAJAR DI KOTA MANADO, Desain Biofilik Dalam Paradigma New Normal Putu A. B. Kusuma; Jefrey I. Kindangen; Octavianus H. A. Rogi
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 10 No. 2 (2021): DASENG Volume 10, Nomor 2, November 2021
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v10i2.40944

Abstract

Tren belajar era digital adalah pola komunikasi antara pelajar/mahasiswa dengan guru/dosen yang menggunakan kecanggihan teknologi sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung di mana saja dan kapan saja. Aspek penting dalam proses belajar dan riset di abad 21 yaitu interactivity, interdisciplinary, internationalization, dan information technology. Permasalahan pelajar dan mahasiswa Kota Manado masa kini salah satunya adalah tidak adanya fasilitas yang dapat mewadahi kebutuhan belajar era digital. Dalam rangka memenuhi kebutuhan pelajar dan mahasiswa akan tempat yang mendukung aktivitas belajar mereka, maka hadirlah Graha Belajar di Kota Manado. Terdapat fasilitas edukasi, rekreasi, ekshibisi, serta perdagangan dan jasa yang ditawarkan pada Graha Belajar. Perancangan Graha Belajar menerapkan konsep Desain Biofilik karena sangat tepat bagi pelajar dan mahasiswa sebagai pengunjung di mana Desain Biofilik dapat membawa dampak positif terhadap fisik dan mental pengguna. Sejalan dengan dunia yang juga memasuki era new normal, diterapkan pula beberapa protokol kesehatan agar pengunjung tidak merasa khawatir dengan pertukaran virus atau penyakit pada masa kini dan yang akan datang.Kata Kunci: Manado, Graha Belajar, Desain Biofilik
REDESAIN SARANA OLAHRAGA BERKUDA DI TOMPASO, KABUPATEN MINAHASA, Arsitektur Neo-Vernakular Minahasa Nadya Y. Bokau; Roosje J. Poluan; Ricky M.S. Lakat
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 10 No. 2 (2021): DASENG Volume 10, Nomor 2, November 2021
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v10i2.40950

Abstract

Olahraga  adalah suatu  kegiatan  yang  dibutuhkan dalam menigkatkan kualitas sumber daya manusia. Berkuda juga adalah cabang olahraga yang dapat meningkatkan adrenalin dan kekreatifitas manusia. Dari sejak lama Sulawesi utara menjadi salah satu daerah yang selalu mengambil bagian dalam ajang berkuda di Indonesia, yang didalamnya Kecamatan Tompaso adalah salah satu  daerah yang terkenal  dengan olahraga berkuda . Pada saat ini olahraga berkuda memang belum terlalu diminati oleh masyarakat Indonesia, karena juka dibandingan dengan olahraga-olahraga lainnya berkuda masih kurang diminati masyarakat. Hal ini disebabkan antara lain karena penyedian fasilitas/sarana yang berhubungan dengan olahraga berkuda sangat kurang dan sangat belum memadai.  Dibandingkan dengan negara asal  dimana olahraga berkuda ini lahir  yaitu Eropa dan Australia, maka  Indonesia masih jauh tertinggal. Padahal Indonesia memiliki banyak kuda-kuda lokal yang sangat unggul seperti dari daerah Sumba ada Kuda Sandel, dari Jawa Barat ada kuda Poni Priangan, dari Sulawesi Utara ada kuda Poni Minahasa  dan dari Sumatera Barat ada  kuda Sandel Arab. Sebenarnya pada umumnya jenis-jenis kuda yang dikenal ini diberi nama sesuai dengan daerah asal atau asal usul kuda tersebut, Juga dengan seiring perkembangan zaman yang semakin berkembang, kuda banyak dijadikan ternak kesayangan yang bernilai tinggi dan dimiliki oleh komunitas tertentu para pecinta ternak kuda.Kata Kunci: Redesain, Olahraga Berkuda, Neo-Vernakular

Filter by Year

2012 2024


Filter By Issues
All Issue Vol. 13 No. 4 (2024): Daseng Volume 13 Nomor 4, November 2024 Vol. 13 No. 3 (2024): Daseng Volume 13 Nomor 3, Agustus 2024 Vol. 13 No. 2 (2024): Daseng Volume 13 Nomor 2, Mei 2024 Vol. 13 No. 1 (2024): DASENG Volume 13 Nomor 1, Februari 2024 Vol. 12 No. 4 (2023): DASENG Volume 12 Nomor 4, Oktober 2023 Vol. 12 No. 3 (2023): DASENG Volume 12, Nomor 3, Juli 2023 Vol. 12 No. 2 (2023): DASENG Volume 12, Nomor 2, April 2023 Vol. 12 No. 1 (2023): DASENG Volume 12, Nomor 1, Januari 2023 Vol. 11 No. 2 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 2, November 2022 Vol. 11 No. 1 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 1, Mei 2022 Vol. 10 No. 2 (2021): DASENG Volume 10, Nomor 2, November 2021 Vol. 10 No. 1 (2021): DASENG Volume 10, Nomor 1, Mei 2021 Vol. 9 No. 2 (2020): DASENG Volume 9, Nomor 2, November 2020 Vol 9, No 2 (2020): Volume 9 Nomor 2, November 2020 Vol. 9 No. 1 (2020): DASENG Volume 9, Nomor 1, Mei 2020 Vol 9, No 1 (2020): Volume 9 No. 1 Mei 2020 Vol. 8 No. 2 (2019): DASENG Volume 8, Nomor 2, November 2019 Vol. 8 No. 1 (2019): DASENG Volume 8, Nomor 1, Mei 2019 Vol. 7 No. 2 (2018): DASENG Volume 7, Nomor 2, November 2018 Vol. 7 No. 1 (2018): DASENG Volume 7, Noomor 1, Mei 2018 Vol. 7 No. 1 (2018): DASENG Volume 7, Nomor 1, Mei 2018 Vol. 6 No. 2 (2017): DASENG Volume 6, Nomor 2, November 2017 Vol 6, No 1 (2017): Volume 6 No.1 Mei 2017 Vol 5, No 2 (2016): Volume 5 No.2 November 2016 Vol 5, No 1 (2016): Volume 5 No.1 Mei 2016 Vol 4, No 2 (2015): Volume 4 No.2 November 2015 Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 No.1 Mei 2015 Vol 3, No 2 (2014): Volume 3 No.2 November 2014 Vol 3, No 1 (2014): Volume 3 No.1 Mei 2014 Vol 2, No 3 (2013): Volume 2 No.3 November 2013 Vol 2, No 2 (2013): Edisi Khusus TA. Volume 2 No.2 Juli 2013 Vol 2, No 1 (2013): Edisi Khusus TA. Volume 2 No.1 Mei 2013. Vol 1, No 2 (2012): Edisi Khusus TA. Buku II EKSPERIMENTAL. Volume 1 No.2 November 2012 Vol 1, No 2 (2012): Edisi Khusus TA. Buku I KONTEKSTUAL. Volume 1 No.2 November 2012 Vol 1, No 1 (2012): EDISI PERDANA Volume 1 No.1 Mei 2012 More Issue