Articles
862 Documents
PESANTREN NEO MODERN DI MANADO, Implementasi Konsep Both-And Dalam Arsitektur
Wisnu J. Surya;
Rachmat Prijadi;
Surijadi Supardjo
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 10 No. 2 (2021): DASENG Volume 10, Nomor 2, November 2021
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35793/daseng.v10i2.40951
Pesantren adalah sebuah program sekolah dan fasilitas asrama yang memiliki tujuan membina akhlak para murid (santri) dan menjadi wadah tempat membentuk kepribadian muslim yang berbudi luhur, shaleh dan shaleha. Pesantren merupakan saksi utama dan sarana penting bagi kegiatan Islamia. Perkembangan dengan kemajuan masyarakat Islam Nusantara tidak dapat dipisahkan dari peranan dalam perjalanan pesantren ini oleh karena adaya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) menjadi suatu tantangan yang membuat banyak pihak untuk meragukan akan eksistensi Lembaga Pendidikan Pesantren ini. Lingkungan Pesantren merasa bahwa sesuatu yang bersifat modern yang selalu mereka anggap dating dari dunia barat, berkaitan dengan penyimpangan terhadap agama. Oleh karena itu mereka melakukan isolasi diri terhadap sentuhan perkembangan modern sehingga membuat pesantren dinilai sebagai penganut Islam tradisional. Pesantren haruslah ditingkatkan, sebab tuntutan kemajuan teknologi tidak dapat dihindari lagi. Maka salah satu langkah bijak agar tidak kalah dalam persaingan adalah mempersiapkan pesantren agar mampu menjawab tantangan zaman. Dalam hal ini dibuatkan suatu terobosan baru dalam dunia pesantren atau apa yang disebut sebagai Neo Modern mengusung  Konsep Both-And dalam Arsitektur, Pesantren Neo Modern di Manado yang berari Double Function atau pemamfaatan kedua-duanya yang berwujud penerapan perpaduan bentukan lama dan baru, awal dan akhir. Lewat peran Pesantren Neo Modern di Manado ini diharapkan mampu berperan untuk menciptakan satu wadah yang baru yang menghasilkan santri-santri yang berkualitas baik dari segi pengetahuan religi, pengetahuan umum serta dilengkapi penguasaan teknologi modern.Kata Kunci : Pesantren, Neo Modern, Both-And
PUSAT REKREASI AKUATIK DI TONDANO, Eco Architecture
Frichilla C. Agalui;
Reny Syafriny;
Octavianus H. A. Rogi
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 10 No. 2 (2021): DASENG Volume 10, Nomor 2, November 2021
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35793/daseng.v10i2.40954
Pariwisata merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan nasional. Peranan pariwisata di Indonesia sangat dirasakan manfaatnya, karena pembangunan dalam sektor pariwisata serta pendayagunaan sumber potensi kepariwisataan menjadi kegiatan ekonomi yang dapat diandalkan. Keindahan pariwisata dari tahun ke tahun mengundang banyak wisatawan dari nusantara maupun mancanegara. Untuk itu dengan meningkatnya wisatawan menyebabkan kebutuhan akan fasilitas rekreasi menjadi cukup tinggi. Mengingat Danau Tondano merupakan salah satu daya Tarik wisatawan untuk datang ke Minahasa. Terkhususnya Pemandangan yang di tawarkan di Danau Tondano yang cukup bagus yang bisa membuat wisatawan betah berada di sekitar danau tersebut. Maka dari itu dengan penambahan sarana rekreasi air di pesisir Danau Tondano tentunya akan menarik perhatian pengunjung. Rekreasi air bisa memberikan manfaat bagi manusia seperti mingkatkan perkembangan fisik, mengembangkan kreatifitas, ide dan imajinasi anak. Untuk dapat menarik wisatawan, maka ide yang ditawarkan untuk objek wisata adalah perencanaan dan perancangan Pusat Rekreasi Akuatik di Tondano. Konsep yang digunakan pada perancangan Pusat Rekreasi Akuatik di Tondano adalah Eco-Architecture yang diharapkan mampu meminimalkan penggunaan energi seefesien mungkin sehingga tidak terjadi pemakaian energi yang besar khususnya listrik.Kata Kunci : Tondano, Pusat Rekreasi Akuatik, Eco - Architecture
PUSAT PENELITIAN PERIKANAN DI KOTA BITUNG, Arsitektur Biomimetik
Putri S. Kuada;
Pingkan P. Egam;
Rachmat Prijadi
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 10 No. 2 (2021): DASENG Volume 10, Nomor 2, November 2021
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35793/daseng.v10i2.40957
Kota Bitung merupakan kota penghasil ikan terbesar di Sulawesi Utara sekaligus pemasok pemenuhan konsumsi ikan di provinsi Sulawesi Utara. Sehubungan dengan itu, untuk mewadahi aktivitas perikanan yang ada di kota Bitung maka dihadirkan perancangan Pusat Penelitian Perikanan yang bisa menjadi prospek yang sangat baik untuk menunjang aktivitas perikanan yang ada di kota Bitung. Adapun penerapan prinsip desain dan tema Arsitektur Biomimetik adalah untuk mengatasi permasalahan yang timbul dengan keterkaitan antara objek Pusat Penelitian Perikanan dengan lokasi yang akan dibangun objek tersebut. Arsitektur biomimetik menggunakan alam sebagai model, acuan dan pedoman untuk memecahkan masalah dalam perancangan objek Pusat Penelitian Perikanan. Dengan adanya Pusat Penelitian Perikanan diharapkan dapat menunjang aktivitas perikanan yang ada di Sulawesi Utara khusunya kota Bitung dan juga dapat meningkatkan ekonomi kemasyarakatan dalam sektor perikanan.Kata kunci :Penelitian, Perikanan, Arsitektur Biomimetik, Kota Bitung, Sulawesi Utara
PUSAT INKUBATOR BISNIS SYARIAH DI MANADO, Arsitektur Metafora
Numan Jafar;
Sonny Tilaar;
Surijadi Supardjo
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 10 No. 2 (2021): DASENG Volume 10, Nomor 2, November 2021
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35793/daseng.v10i2.40958
Inkubator bisnis merupakan suatu program yang membantu suatu startup atau bisnis dalam mencapai tujuan, pertumbuhan dan kesuksesan startup atau bisnis itu sendiri. Akan tetapi, praktik lapangan incubator bisnis di Indonesia masih bersifat konvensional dan hingga saat ini belum ada incubator bisnis yang bersifat Syariah. Jika dilihat dari pandangan hukum islam dalam melakukan hubungan perniagaan (muamalah) harus memenuhi unsur-unsur yang diperbolehkan, mengacuh pada penjualan produk baik barang maupun jasa serta transaksi yang halal. Berdasarkan rencana kerja tata kurang kota manado dalam pengembangan bidang usaha maka ditawarkan perencanaan dan perancangan pusat Inkubator Bisnis Syariah untuk memperkuat kewirausahaan di Kota Manado. Konsep yang digunakan pada perancangan pusat Inkubator Bisnis Syariah yaitu tema Arsitektur Metafora.Kata Kunci : Manado, Inkubator Bisnis Syariah, Arsitektur Metafora
TAMAN EDUKASI ANAK DI TONDANO, Arsitektur Ekologis
Diandra Pitta;
Herry Kapugu;
Raymond D. Ch. Tarore
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 10 No. 2 (2021): DASENG Volume 10, Nomor 2, November 2021
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35793/daseng.v10i2.40959
Taman Edukasi Anak adalah tempat wisata berbasis pengetahuan yang menyajikan kegiatan belajar sambil rekreasi bagi anak–anak dalam mengembangkan nilai pendidikan dan memperluas wawasan bagi anak-anak sekaligus wisatawan yang berkunjung. Munculnya Taman Edukasi Anak ini karena pendidikan di daerah Minahasa mengalami banyak perubahan dan perkembangan. Hal ini terlihat dari sarana dan prasarana sekolah di Minahasa sampai saat ini masih belum memadai. Sehingga dengan adanya objek Taman Edukasi Anak di Tondano ini dapat membantu pendidikan di Minahasa untuk lebih berkembang yaitu dengan menyediakan fasilitas-fasilitas Edukasi bagi anak seperti Gedung Sejarah sebagai edukasi mengenalkan sejarah Agama di Minahasa, Gedung Pendidikan Minahasa sebagai edukasi mengenalkan perkembangan pendidikan di Minahasa dan Zona Sains yang terdiri perpustakaan. Dengan pendekatan konsep Arsitektur Ekologi  menuntun pembelajaran bagi anak maupun dewasa agar mengerti merawat segalanya tentang lingkungan hidup. Untuk membangun dearah yang lebih baik di masa yang akan datang dan tidak menghancurkan sehingga pencapaian kualitas kehidupan yang layak bagi semua penghuni pada permukiman penduduk dan menghargai setiap budaya dan estetika.Kata Kunci: Taman Edukasi Anak, Arsitektur Ekologis, Minahasa
PENGARUH DESAIN KONSTRUKSI TERHADAP NILAI PERPINDAHAN PANAS PADA DINDING BATU BATA MERAH
M.Y. Noorwahyu Budhyowati;
Yessy C.S. Pandeiroth
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 11 No. 1 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 1, Mei 2022
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35793/daseng.v11i1.43233
AbstrakBatu bata merah hingga saat ini masih menjadi salah satu material dasar yang umum dan diminati dalam pembuatan dinding bangunan. Sebagai pelindung ruang bagian dalam dari cuaca, dinding luar berpengaruh terhadap kondisi kenyamanan termal dalam ruang, dimana suhu ruangan dipengaruhi oleh panas yang masuk melalui dinding dan besarnya dipengaruhi oleh material yang digunakan pada dinding bangunan. Seringkali ruangan yang masih terasa panas, menyebabkan penghuni kegerahan sehingga berusaha untuk mendinginkannya dengan menggunakan mesin pengkondisian udara atau AC untuk mendapatkan kenyamanan termal yang diinginkan. Namun karena penggunaan AC boros energi, maka dibutuhkan pengurangan beban AC dengan mengurangi panas yang masuk dalam ruang melalui dinding. Masalahnya adalah bagaimana cara membuat desain konstruksi dinding yang dapat mengurangi besar nilai perpindahan panas sedangkan belum banyak literatur yang dapat menjadi acuan dalam desain konstruksi dinding.Tulisan ini bertujuan untuk memberi variasi pemilihan desain konstruksi dinding dalam upaya pengurangan nilai perpindahan panas (U-Value) dalam bangunan secara khusus pada dinding yang terbuat dari batu bata merah sehingga bermanfaat sebagai acuan atau pilihan desain bagi masyarakat, perancang bangunan, juga bagi perkembangan ilmu arsitektur pada umumnya. Metode yang digunakan adalah eksplanatori, dilanjutkan dengan analisis perhitungan matematis untuk mengetahui nilai perpindahan panas pada konstruksi dinding. Fokus penelitian pada pembuatan variasi desain konstruksi dinding batu bata merah dan perhitungan nilai perpindahan panasnya, dengan hasil pengurangan perpindahan panas dapat dilakukan dari desain konstruksi dinding batu bata merah pada umumnya yaitu pasangan setengah bata yang dilester kedua sisinya dengan nilai perpindahan panas 3,060 W/m2KÂ dapat diturunkan hingga 0,422 W/m2KÂ dengan adanya variasi desain. Disajikan dalam tabel-tabel untuk memudahkan dalam pemilihan desain.Kata kunci: desain konstruksi dinding, nilai perpindahan panas
ROBOTIC EXPLORER DI MANADO, Futuristic Architecture
Reksy Ch. Sambuaga;
Pierre H. Gosal;
Esli D. Takumansang
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 11 No. 1 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 1, Mei 2022
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35793/daseng.v11i1.43253
Teknologi robot sangat membantu kehidupan manusia dalam berbagai aspek, efisiensi dan fungsionalitas menjadi beberapa alasan atau faktor betapa berpengaruhnya teknologi robot ini, selain itu teknologi robot akan selalu berkembang dan atau terbarui seiring perkembangan zaman, inilah beberapa alasan dalam pengembangan ide objek. Interest akan dunia robotika di kalangan masyarakat juga dinilai sangat tinggi dan expertise akan robotika juga semakin meningkat seiring perkembangan zaman. Berbagai negara termasuk Indonesia, teknologi robotika semakin berkembang dan maju hanya saja ada beberapa permasalahan yang terjadi beberapa diantarnya adalah masih kurangnya penggunaan akan teknologi robotika dan penggunaan teknologi robotika yang tidak merata dengan baik di lingkungan masyarakat maupun di sektor industri dan lainnya salah satunya di kota Manado, yang disebabkan salah satu faktor yaitu kurangnya fasilitas atau tempat untuk pengembangan teknologi robotika, oleh karena itu dengan dihadirkannya Pusat Pengembangan Teknologi Robot atau Robotic Explorer di kota Manado diharapkan penggunaan dalam teknologi robotika semakin maksimal dan merata dengan baik penggunaan teknologi di berbagai kalangan masyarakat maupun sektor industri dan lainnya. Selain untuk industri dan kehidupan sehari-hari teknologi robot juga dapat membantu kehidupan sosial manusia seperti di fasilitas pendidikan, kesehatan, keamanan, administrasi, penginapan dan lain sebagainya inilah beberapa alasan dalam penghadiran objek. Dengan pendekatan futuristik yang memiliki nilai relevansi yang tinggi dengan Robotic Explorer di Manado seperti sama-sama memanfaatkan kemajuan teknologi objek rancangan ini nantinya akan memiliki nilai fungsional dan prospek yang tinggi.Kata Kunci: Teknologi Robot, Fasilitas Pengembangan, Pendekatan Futuristic.
TERMINAL ANGKUTAN DARAT TIPE B DI MINAHASA TENGGARA, Simplicity In Architecture
Aldwin F. Lompoliuw;
Raymond Ch. Tarore;
Esli D. Takumansang
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 11 No. 1 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 1, Mei 2022
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35793/daseng.v11i1.43263
Abstrak Kabupaten Minahasa Tenggara yang masih tergolong muda, karena belum lama dimekarkan. Sehingga sarana prasarana diMinahasa Tenggara belum semuanya bisa tersedia Pesatnya pertumbuhan pembangunan masyarakat di kawasan tersebut juga berdampak pada peningkatan jumlah wisatawan di Minahasa tenggara.Selain peningkatan jumlah wisatawan, angkutan umum juga mulai meningkat terutama angkutan darat, dan dampak peningkatan jumlah tersebut telah menimbulkan kemacetan di pusat Minahsa tenggara. transportasi memainkan peran yang sangat penting dalam strategi pembangunan dan memiliki hubungan yang erat dan saling bergantung dengan laju pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Mengingat pentingnya transportasi, maka perencanaan dan pengembangannya perlu disusun, perlu dibangun atau ditata terminal di tempat-tempat tertentu untuk memungkinkan lalu lintas dan transportasi jalan Untuk mengelola dan mengatur untuk kepentingan umum. Maka karena itu penulis merencanakan untuk membuat desain Terminal angkutan darat tipe B di Minahasa Tenggara dengan menerapkan tema simplicity in architecture agar transportasi umum bisa memuat dan menurutkan penumpang ataupun barang di terminal dengan aman, selain itu juga bisa memberikan kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat dan pengunjung yang menggunakan transportasi umum.Kata Kunci: Minasaha Tenggara, Terminal angkutan darat tipe B, simplicity in architecture
LUMINTANG BEACH RESORT HOTEL DI MINAHASA TENGGARA, Biophilic Design
Anastasya S.C. Ompi;
Raymond Ch. Tarore;
Steven Lintong
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 11 No. 1 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 1, Mei 2022
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35793/daseng.v11i1.43265
Abstrak Pantai Limintang merupakan salah satu tempat wisata untuk wisata alam di minahasa tenggara. Pengembangan dan pemanfaatan potensi yang ada di Kabupaten Minahasa Tenggara sendiri belum optimal. Hal ini tercermin dari minimnya pilihan akomodasi berupa akomodasi bagi  wisatawan. Jumlah akomodasi yang tersedia tidak sesuai dengan jumlah wisatawan. Berdasarkan fakta tersebut, kita dapat melihat bahwa Pantai Lumintang memiliki peluang untuk pengembangan industri pariwisata, terutama dalam penyediaan akomodasi. Tapak yang direncanakan berada pada zona pemanfaatan pariwisata yang ditetapkan sebagai destinasi wisata semi alami, dan memiliki standar lingkungan yang mendukung  pengembangan pariwisata dan rekreasi alam. Lokasi yang dipilih adalah pemandangan yang menarik, aksesibilitas yang sangat baik, peralatan dan infrastruktur berbasis kebutuhan, dan lokasi yang kurang terlihat. Hotel resor berharap dapat meningkatkan kreativitas dan kejelasan, meningkatkan kesejahteraan, mempercepat penyembuhan dan merevitalisasi potensi pariwisata Kabupaten Minahasa Tenggara dengan konsep desain biofilik.Kata Kunci: Beach Resort Hotel, Biophilic Design
PUSAT REHABILITASI REMAJA KORBAN PENYALAHGUNAAN NAPZA DI KOTA MANADO, Youth Healing Architecture
Amanda M. Rompas;
Rieneke L. E. Sela;
Leidy M. Rompas
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 11 No. 1 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 1, Mei 2022
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35793/daseng.v11i1.43267
AbstrakPenyalahgunaan NAPZA di Sulawesi Utara masih marak dilakukan, bahkan pada kelompok usia remaja. Para penyalahguna NAPZA butuh mendapatkan rehabilitasi untuk terlepas dari efek negatif NAPZA pada tubuh maupun kehidupan sosialnya. Namun fasilitas rehabilitasi NAPZA khusus bagi penyalahguna remaja belum ditemukan di Sulawesi Utara, padahal penanganan bagi penyalahguna dalam usia ini berbeda dari penyalahguna dari kelompok usia dewasa ataupun anak-anak. Oleh karena itu dirancang sebuah pusat rehabilitasi bagi remaja penyalahguna NAPZA dengan tema youth healing architecture. Tujuan perancangan adalah untuk menentukan lokasi dan tapak yang sesuai dengan objek dan tema perancangan, merancang objek yang sesuai dengan standar dan peraturan yang ada, serta mengaplikasikan tema youth healing architecture pada objek Pusat rehabilitasi remaja korban penyalahgunaan NAPZA. Metode yang digunakan pada perancangan ini adalah siklus image-present-test oleh John Zeisel. Pendekatan yang dilakukan dalam proses perancangan adalah pendekatan tipologi, pendekatan lokasional dan pendekatan tematik. Pusat rehabilitasi remaja korban penyalahgunaan NAPZA dirancang untuk mewadahi kegiatan rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial. Tema youth healing architecture diimplementasikan pada objek perancangan ini dengan menata ruang dalam dan ruang luar yang dapat mewadahi kegiatan sosial, penerapan prinsip sensory place pada fasad dan interior, serta memperkuat koneksi dengan alam melalui pembuatan bukaan-bukaan dan penataan interior.Kata Kunci :Â Rehabilitasi, NAPZA, Remaja, Healing