cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
TEKNO
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 860 Documents
ANALISA KESTABILAN LERENG AKIBAT GEMPA (STUDI KASUS : IAIN MANADO) Rekzyanti, Raifah; Balamba, Sjachrul; Manaroinsong, Lanny
TEKNO Vol 14, No 66 (2016): JURNAL TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lereng merupakan suatu konstruksi tanah dengan ketinggian elevasi yang berbeda, sehingga menghasilkan komponen gravitasi yang cenderung menggerakan massa tanah menuju ke permukaan yang lebih rendah. Gaya penggerak ini disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah gempa. Gempa adalah peristiwa alam berupa getaran/goncangan tanah yang diawali oleh patahnya lapisan tanah/batuan di dalam kulit bumi dan diikuti pelepasan energi secara mendadak. Energi tersebut terakumulasi secara bertahap di lokasi sumber gempa sebagai energi potensial. Analisis kestabilan lereng akibat gempa studi kasus : IAIN Manado menggunakan program plaxis v8.2 yang dapat menghitung faktor keamanan dengan menggunakan metode finite element atau metode elemen hingga. Pada perhitungan ini membutuhkan beberapa parameter agar memenuhi data yang diperlukan antara lain : Young Modulus(E) ,Poisson’s Ratio(v), Sudut Geser(φ), Kohesi(c), γsat, γunsat, kx,y. Dari hasil penelitian perhitungan menggunakan plaxis dilakukakan dengan cara memvariasikan nilai frekuensi, sedangkan perhitungan secara manual (Excel) menggunakan variasi nilai dari koefisien gempa (kh). Dari hasil kedua perhitungan didapat nilai faktor keamanan yang sama, yaitu 1.003, dengan hasil faktor keamanan sebesar 1.003 lereng dikatakan kritis ada kemungkinan pernah terjadi longsor. Kata kunci : stabilitas lereng, beban dinamis, Plaxis v.8.2., faktor keamanan
PENGERASAN JALAN DENGAN PROBASE Waani, Joice E.; Elisabeth, Lintong; Legrans, Roski R. I.
TEKNO Vol 11, No 58 (2013): JURNAL TEKNO-SIPIL
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stabilisasi tanah untuk perkerasan adalah untuk memperbaiki satu atau beberapa sifat-sifat teknis tanah agar menjadi lebih baik untuk memikul dan menyebarkan beban lalu-lintas. Salah satu cara stabilisasi tanah adalah dengan menambahkan bahan kimia tertentu sebagai bahan stabilisasi untuk menaikkan daya dukung tanah. Probase TX-55 merupakan salah satu jenis bahan stabilisasi tanah yang dapat menaikkan daya dukung tanah yang ditunjukkan dengan nilai California Bearing Ratio (CBR) tanah. Dengan bahan stabilisasi tambahan Probase TX-55 akan diteliti apakah ada peningkatan nilai daya dukung tanah yang ditunjukan dengan nilai California Bearing Ratio (CBR) tanah apabila material tanah pondasi bawah dipadatkan tanpa menggunakan Probase TX-55 dan dengan menggunakan Probase TX-55, dan apakah ada peningkatan nilai California Bearing Ratio (CBR) jika kandungan mineral pada tanah tersebut ditambah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan Probase TX-55 sebesar 0,5 % memberikan nilai CBR maksimum jika digunakan sebagai bahan tambahan stabilisasi. Nilai ini menghasilkan CBR sebesar 6,82 % atau 39,38 % lebih tinggi dari nilai CBR tanah asli yakni 4,89 %. Dengan kandungan yang sama yakni sebesar 0,5 %, Probase TX-55 yang dicampur pada tanah asli mengandung bebatuan menghasilkan nilai CBR sebesar 22,89 % atau meningkat sebesar 235,85 % terhadap nilai CBR tanah asli mengandung 0,5 % Probase TX-55, dan meningkat sebesar 368,12 % terhadap nilai CBR tanah asli tanpa campuran Probase TX-55.Kata kunci : CBR, TX-55, perkerasan
PERBANDINGAN RASIO DAN KECEPATAN KOMPRESI MENGGUNAKAN ALGORITMA HUFFMAN, LZW DAN DMC Tuturoong, Nancy J.
TEKNO Vol 8, No 53 (2010): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kompresi ialah proses pengubahan sekumpulan data menjadi suatu bentuk kode untuk menghemat kebutuhan tempat penyimpanan dan waktu untuk transmisi data. Dengan menggunakan algoritma Huffman, proses pengompresan teks dilakukan dengan menggunakan prinsippengkodean, yaitu tiap karakter dikodekan dengan rangkaian beberapa bit sehingga menghasilkan hasil yang lebih optimal. LZW adalah repeated-string compressor, LZW menggunakan kamus data (atau yang sering disebut dengan translation table atau string table) untuk merepresentasikan agar data menjadi linier di dalam uncompressed input stream. DMC merupakan teknik kompresi yang adaptif, karena struktur mesin finite-state berubah seiring dengan pemrosesan file. Kemampuan kompresinya tergolong amat baik, meskipun waktu komputasi yang dibutuhkan lebih besar dibandingkan metode lain.Secara rata-rata algoritma Huffman membutuhkan waktu kompresi yang tersingkat, diikuti algoritma LZW dan yang terakhir algoritma DMC. LZW mengorbankan kecepatan kompresi untuk mendapatkan rasio hasil kompresi yang baik.Kata Kunci : kompresi, huffman, LZW, DMC
Uji Kelayakan Agregat Dari Desa Galela Kabupaten Halmahera Utara Untuk Bahan Lapis Pondasi Agregat Jalan Raya Kumendong, Sandro Carlos Paulus; Kaseke, Oscar H.; Diantje, Sompie
TEKNO Vol 13, No 62 (2015): JURNAL TEKNO-SIPIL
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di Desa Galela Halmahera Utara terdapat kandungan deposit agregat yang cukup banyak dan dapat dimanfaatkan secara optimal sebagai bahan lapis pondasi, itu sebabnya maka dilakukan uji kelayakan dalam bentuk penelitian dengan demikian penelitian ini untuk mengetahui sifat-sifat agregat sampai pengujian CBR jika di manfaatkan sebagai lapis pondasi. Dalam proses penelitian  dilakukan pemeriksaan ketahanan agregat atau Abrasi Los Angeles berdasarkan (SNI 2417:2008, AASHTO T 96-74), Indeks Plastis (SNI 1966:2008), Batas Cair (SNI 1967:2008), Analisa saringan ( SNI 03-1970-1990, AASHTO T 27-74), dan Angularitas agregat kasar (SNI 03-6877-2002) pengambilan agregat dari hasil pemecah batu (stone crusher) dilokasi Desa Galela, setelah itu dilakukan pemeriksaan lanjutan penyiapan sampel uji kepadatan (SNI 1742:2008, AASHTO T 180-74), pengujian pemadatan dibuat 5 sampel benda uji dan akan dicampur dengan air masing - masing  ± 1% ωopt dengan tujuan mencari nilai kepadatan kering maksimum dan kadar air, ɤd = Berat isi kering dan ωopt = Kadar air optimum yang akan menjadi dasar untuk pembuatan sampel pengujian CBR (SNI 03-1744-1989, AASHTO T 193-98), benda uji direndam selama 4 hari sebelum pengujian CBR.      Hasil penelitian yang diperoleh : Abrasi = 22%, Indeks Plastis = 0, Batas Cair = 22, Analisa saringan, Angularitas agregat kasar = 99%,  pengujian pemadatan untuk Lapis Pondasi Agregat Kelas A ɤd = 2,119 (gr/cm3), ωopt = 4,39% untuk Lapis Pondasi Agregat Kelas B ɤd = 2,236 (gr/cm3), ωopt = 6,38%. Uji CBR untuk Lapis Pondasi Agregat Kelas  A = 164 % dan Lapis Pondasi Agregat Kelas B = 156 %. Di lihat dari hasil tersebut bahwa material dari Desa Galela Halmahera Utara layak sebagai bahan lapis pondasi, terutama dari segi nilai CBR relatif tinggi sehingga dianjurkan menggunakan material yang berasal dari daerah-daerah terdekat dalam jangkauan Desa Galela Halmahera Utara secara luas jika digunakan sebagai bahan lapis pondasi khususnya lapis pondasi agregat kelas A. Kata kunci : Agregat, Ketahanan Agregat, Pemadatan , Uji CBR
EVALUASI PENGOPERASIAN TERMINAL DITINJAU DARI ASPEK EKONOMI (Studi Kasus Terminal Mamboro Palu) Malingkas, Grace Y.
TEKNO Vol 9, No 56 (2011): JURNAL TEKNO-SIPIL
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring dengan makin bertambahnya jumlah penduduk serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, mendorong berkembangnya lalu lintas. Dengan demikian maka sector transportasi menjadi salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap suatu daerah, sehingga sarana dan prasarana transportasi harus menjadi perhatian khususnya terminal.Untuk memperkirakan perkembangan suatu terminal dapat digunakan beberapa cara salah satunya adalah analisa regresi misalnya linier, logaritme, eksponensial, dan geometri. Aspek ekonomis (Finansial) nerupakan salah satu aspek dalam menganalisa dan mengevaluasi suatu proyek. Aspek-aspek tersebut adalah Net Present Value(NPV), Net Benefit Cost Ratio (NetB/C), Internal Rate of return (IRR) yang dikenal dengan criteria investasi.Kota Palu merupakan salah satu Ibu Kota Propinsi dengan pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, sehingga pembangunan sarana transportasi khususnya terminal yang menjadi salah satu kebutuhan penting. Terminal ini sangat berguna apa lagi ditunjang dengan letak Kota Palu yang menjadi pusat penghubung antar Propinsi di pulau Sulawesi. Untuk itu Pemerintah Kota Palu sudah membangun sebuah Terminal Induk yaitu Terminal mamboro yang dapat menunjang dan memperlancar pertumbuhan ekonomi di Kota Palu.Seiring berjalannya waktu, ternyata Terminal mamboro menjadi salah satu proyek kontroversi sebagian masyarakat Kota Palu. Oleh sebab itu perlu dilakukan evaluasi terhadap pengoperasian Terminal Mamboro agar Pemerintah segera mengatasi masalah yang dihadapi. Evaluasi dilakukan dengan memperkirakan keuntungan yang dihasilkan Terminal tersebut sampai dengan tahun 2015.
ANALISIS TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS : REHABALITASI DAN PERLUASAN RUMAH DINAS REKTOR UNSRAT) Tamamengka, Jan; Pratasis, Pingkan A. K.; Walangitan, Deane R. O.
TEKNO Vol 14, No 65 (2016): JURNAL TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam pelaksanaan proyek analisis, peran yang sangat penting dalam pekerjaan  adalah tenaga kerja. Salah satu cara yang dipakai sebagai patokan yaitu bagaimana cara mendapatkan/mengetahui lama waktu yang dibutuhkan dalam menyelesaikan 1 m² pasangan batu bata dan berapa besar nilai produktivitas tenaga kerja pada pekerjaan pasangan batu bata. Salah satu usaha untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja dapat dilakukan melalui studi gerak dan waktu.Kerja yang digunakan adalah uji petik pekerjaan yaitu dengan mengamati secara langsung aktivitas pada pekerjaan dan mendapatkan alokasi pemanfaatan waktu dari setiap item pekerjaan. Penelitian yang  diambil untuk aktivitas tenaga kerja adalah pada pekerjaan batu bata. Dari hasil penelitian menggunakan metode uji petik pekerjaan  (Work Sampling) pada pekerjaan pasangan batu bata pada proyek “REHABILITASI DAN PERLUASAN RUMAH DINAS REKTOR UNSRAT”, dapat ditarik kesimpulan, hasil perhitungan didapat waktu baku untuk menyelesaikan 1 m² pasangan batu bata adalah 48,201 menit. Alokasi pemanfaatan waktu oleh tenaga kerja selama waktu kerjanya pada kegiatan penyusunan batu bata adalah 91,8 %. Produktivitas tenaga kerja = 0,0284 m²/menit. Kata kunci : tenaga kerja, produktivitas, uji petik pekerjaan
KAJIAN PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH KOTA BITUNG TANGKUDUNG, HANNY
TEKNO Vol 8, No 54 (2010): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air merupakan unsur utama bagi kehidupan manusia di bumi. Dalam kehidupan modern sekarang ini airmerupakan kebutuhan utama untuk hidup (minum, masak dan lain-lain), juga sangat dibutuhkan untuk budidayapertanian, industri, pembangkit listrik dan sebagainya. Kebutuhan air bersih untuk rumah tangga, industri dan lainlainakan terus meningkat dari waktu ke waktu sejalan dengan pembangunan serta jumlah penduduk yang terusbertambah. Kebutuhan air bersih di kota Bitung saat ini dilayani oleh Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) yangterbagi atas tiga layanan yaitu untuk kebutuhan domestik, non domestik dan kebutuhan khusus. Penduduk yangterlayani oleh PDAM baru mencapai 65% dengan kondisi layanan yang tidak kontinyu (sering terjadi penjadwalan).Daerah ketinggian umumnya tak mendapat suplai air. Juga banyak air yang terbuang dengan adanya kebocoran.Pulau Lembeh belum terjamah oleh PDAM. Dengan keadaan itu, peneliti akan memperkirakan kebutuhan air bersihkota Bitung, mendapatkan sumber-sumber air yang potensial untuk dimanfaatkan sebagai sumber air baku,memberikan gambaran perimbangan antara ketersediaan dan kebutuhan air sampai tahun 2026 serta mendapatkankerangka sistem penyediaan air bersih sebagai landasan pengembangan sistem penyediaan air bersih kota Bitung.Dalam penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer berupa data survey sumbersumberair. Data sekunder berupa data hujan, iklim, jumlah penduduk serta data penyediaan air bersih existing.Kemudian dianalisa kebutuhan air berdasarkan data kondisi existing dan pertumbuhan penduduk. Untuk analisaketersediaan air yang meliputi analisa curah hujan, evapotranspirasi, debit sungai dan debit andalan. Analisa tersebutada yang menggunakan program komputer (software).Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk zona-1 kebutuhan air meningkat dari 285,42 l/d menjadi 741,22l/d pada tahun 2026. Ketersediaan air di zona ini mencapai 799,71 l/d. Untuk zona-2 kebutuhan air 15,08 l/d padatahun 2026, sedangkan ketersediaan air 264,71 l/d. Begitu pula zona-3 dimana kebutuhan air 3,1 l/d ditahun 2026 danketersediaan air 155,5 l/d. Sedangkan untuk zona-4 dan zona-5 terjadi kekurangan air karena kebutuhan air lebihbesar dari ketersediaan air. Untuk zona-6 terjadi kekurangan air kecuali di kelurahan Posokan.Untuk mengatasi kekurangan air tersebut dapat ditempuh beberapa alternatif yaitu melakukan usaha-usaha untukmeningkatkan produksi air, membangun sistem penyediaan air bersih dengan sumber-sumber air yang baru,membangun ABSAH di kelurahan-kelurahan juga menyediakan sarana transportasi berupa kapal tangki danmenyediakan SWRO untuk mengolah air laut menjadi air dengan standar air minum.Kata Kunci : Air Bersih, Analisa Kebutuhan dan Ketersediaan Air
PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA TAHAP PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN (Studi Kasus : THE LAGOON TAMAN SARI) Tuelah, Joel Daniel Paulus; Tjakra, Jermias; Walangitan, D. R. O.
TEKNO Vol 12, No 61 (2014): JURNAL TEKNO-SIPIL
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jasa konsultan manajemen konstruksi biasanya digunakan pada proyek berskala besar, dimana konsultan manajemen konstruksi berperan untuk mengelola manajemen proyek. Meskipun demikian, penggunaan jasa konsultasi ini tidak menjamin suatu proyek berjalan dengan lancar. Justru berbagai permasalahan dalam tahap pelaksanaan sering terjadi. Oleh karena itu, perlu ditinjau apa saja peranan konsultan manajemen konstruksi dan bagaimana implementasi peranan tersebut di lapangan.Sebagai wakil pemilik proyek, konsultan manajemen konstruksi mempunyai wewenang untuk bertindak atas nama pemilik proyek dan bertindak sebagai pemimpin dari pada tim. Konsultan manajemen konstruksi adalah penasehat, pembantu, dan partner. Keterlibatan konsultan manajemen konstruksi diharapkan dapat memberikan informasi terpercaya kepada pemilik proyek. Pada tahap pelaksanaan konstruksi, konsultan manajemen konstruksi melakukan koordinasi terhadap pengadaan material, peralatan juga terhadap seluruh proses pembangunan.Proyek pembangunan The Lagoon Taman Sari khususnya pada pekerjaan struktur menunjukkan adanya keterlambatan waktu pelaksanaan yang di sebabkan beberapa factor antara lain ; kurangnya tenaga kerja, kurangnya koordinasi di lapangan, keterlambatan sparepart Tower Crane, dan gangguan cuaca. Sehingga pada realisasinya pekerjaan mengalami keterlambatan. Kata kunci : Konsultan Manajemen Konstruksi, Wakil Pemilik Proyek, Waktu
Kajian Sertifikasi Uji Laik Fungsi Jalan (ULFJ) Pada Ruas Jalan Nasional Pulau Sabang (Kota Poso) Nomor Ruas 32.11.K Km. 219+000 s.d. Km. 220+270 Provinsi Sulawesi Tengah Adwang, Jimmy
TEKNO Vol 18, No 75 (2020)
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kajian Sertifikasi Uji Laik Fungsi Jalan (ULFJ) Pada Ruas Jalan Nasional Pulau Sabang (Kota Poso) Nomor Ruas 32.11.K Km. 219+000 s.d. Km. 220+270 Provinsi Sulawesi Tengah bertujuan untuk menganalisis tingkat kelaikan fungsi jalan serta perbaikan yang diperlukan agar jalan menjadi laik menurut Uji Laik Fungsi Jalan (ULFJ) berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor.11/PRT/M/2010. Uji laik fungsi jalan adalah kondisi suatu ruas jalan yang memenuhi persyaratan teknis kelaikan jalan untuk memberikan keselamatan bagi penggunanya, dan persyaratan administratif yang memberikan kepastian hukum bagi penyelenggara jalan dan pengguna jalan, sehingga jalan tersebut dapat dioperasikan untuk umum. Ruas Jalan Nasional Pulau Sabang (Kota Poso) Nomor Ruas 32.11.K Km.219+000 s.d. Km 220+270 Provinsi Sulawesi Tengah merupakan salah satu akses jalan utama yang menghubungkan Tambrana dan Kota Poso serta daerah sekitarnya. Analisis uji laik fungsi teknis jalan dilakukan dengan mengukur penyimpangan (deviasi) terhadap kondisi lapangan terhadap standar teknis setiap komponen teknis, meliputi: teknis geometrik jalan, teknis struktur perkerasan jalan, teknis struktur bangunan pelengkap jalan, teknis pemanfaatan ruang bagian-bagian jalan, teknis penyelenggaraan manajemen dan rekayasa lalu lintas, dan teknis perlengkapan jalan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada Ruas Jalan Nasional Pulau Sabang (Kota Poso) Nomor Ruas 32.11.K Km. 219+000 s.d. Km 220+270 Provinsi Sulawesi Tengah adalah sebagai berikut: 1) Penetapan petunjuk, perintah, dan larangan: Laik fungsi bersyarat, belum ada perlu dilengkapi. 2) Status jalan: Laik fungsi, status jalan nasional berdasarkan Kepmen PU tentang penetapan ruas-ruas jalan. 3) Kelas jalan: Laik fungsi bersyarat, kelas II, berdasarkan Direktorat Bina Teknik Ditjen. Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum. 4) Kepemilikan tanah rumija laik fungsi bersyarat, belum ada perlu dilengkapi. 5) Leger jalan: Laik fungsi bersyarat, belum ada perlu dilengkapi. 6) Dokumen lingkungan (AMDAL, UKL/UPL): Laik fungsi bersyarat, Hanya dokumen SPPL. Perlu dilengkapi. 7) Rekomendasi agar dokumen-dokumen administrasi jalan dilengkapi paling lambat tahun 2017 oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI Makassar.Kata kunci - laik fungsi, standar teknis, ruas jalan, perbaikan
Analisis Ketersediaan Air Sungai Talawaan Untuk Kebutuhan Irigasi Di Daerah Irigasi Talawaan Meras Dan Talawaan Atas Kundimang, Viralsia Ivana; Hendratta, Liany A.; Wuisan, Eveline M.
TEKNO Vol 13, No 64 (2015): JURNAL TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daerah Irigasi Talawaan Meras dan Talawaan Atas dengan luas fungsi lahan 1705 Ha adalah Daerah Irigasi yang mendapatkan suplay air dari sungai Talawaan, mengalami ketersediaan debit air yang tidak merata. Pada daerah hulu (1440 Ha) kebutuhan irigasi masih terpenuhi. Sedangkan untuk daerah hilir (265 Ha) debit air cenderung berkurang sehingga tidak dapat mengairi lahan daerah tersebut. Dalam penelitian ini dilakukan analisis ketersediaan dan kebutuhan air dengan menggunakan data yang tersedia yaitu data tahun 2004-2013. Ketersediaan air dihitung dengan menggunakan model MOCK. Hasil kalibrasi yang paling mendekati adalah data tahun 2004 dengan tingkat keakuratan menggunakan Nash-Sutcliffe Coefficient (E) sebesar 0,518. Sedangkan untuk perhitungan kebutuhan air dilakukan dengan membuat variasi pola tanam dengan mengubah beberapa parameter, seperti jumlah musim tanam dalam setahun, pembuatan sistem pembagian air golongan dan sistem rotasi petak tersier. Hasil analisis, debit Sungai Talawaan tidak cukup mengairi seluruh petak tersier dengan sistem pengairan secara terus menerus, sehingga dicoba untuk membuat variasi pola tanam dan mengubah koefisien rotasi petak tersier. Dari 9 pola tanam yang dicoba. Yang paling optimal adalah pola tanam 9 dengan variasi 1 musim tanam, 3 golongan dan koefisien rotasi = 0,5. Kata kunci: sungai Talawaan, kekurangan air, MOCK, debit andalan (Q80), kebutuhan air irigasi, pola tanam, sistem rotasi golongan