cover
Contact Name
Argyo Demartoto
Contact Email
jas@mail.uns.ac.id
Phone
+62271637277
Journal Mail Official
jas@mail.uns.ac.id
Editorial Address
https://jurnal.uns.ac.id/jas/about/editorialTeam
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Analisa Sosiologi
ISSN : 23387572     EISSN : 26150778     DOI : -
Core Subject : Social,
Jurnal Analisa Sosiologi (JAS) diterbitkan per semester pada bulan April dan Oktober oleh Program Studi Magister Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan ISSN : 2338 - 7572 (Print) dan ISSN: 2615-0778 (Online). JAS berdasarkan kutipan dan keputusan Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor: 21/E/KPT/2018, tanggal 9 Juli 2018 tentang hasil akreditasi jurnal ilmiah periode 1 tahun 2018, telah terakreditasi Peringkat 4 yang berlaku 5 Tahun, yaitu Volume 5 Nomor 1 tahun 2016 sampai Volume 9 Nomor 2 Tahun 2020. JAS memfokuskan diri pada hasil penelitian terkait isu-isu sosial-kontemporer di Indonesia, khususnya yang berkenaan dengan perkembangan masyarakat dari berbagai aspek. Selain itu, JAS juga menerima artikel yang bersumber pada telaah pustaka terkait dengan upaya pengembangan teori-teori sosiologi. Informasi mengenai JAS juga bisa diperoleh melalui media sosial.
Articles 225 Documents
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERNIKAHAN USIA DINI DI KELURAHAN JEBRES KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA erwinsyah, erwinsyah
Jurnal Analisa Sosiologi Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.32 KB)

Abstract

Problem concerning on how the public perception towards young marriage in Jebres Village, District of Jebres, Surakarta City. This study used qualitative approach type of descriptive research on villagers of Jebres, District of Jebres, Surakarta City. The informants consisted of Lurah, PKK Chairman, Religion Leader, Youth Leader, Marriage Recording Officer, Educators and Head of Office of Religious Affairs in District of Jebres. The measurement of the quality of the data was carried out by using observation, in-depth interview, and documentation. Then, the data analyzing process was conducted in several stages including data reduction, data display, and taking conclusion. The result of the research showed that public perception of young marriage was caused by lower education level, resulting in the marriage of young age, low level of knowledge and understanding towards the health of reproduction, and economic limitation causing young marriage. Keywords: Public Perception, Young Marriage AbstrakPermasalahan bagaimana persepsi masyarakat terhadap pernikahan usia dini di Kelurahan Jebres Kecamatan Jebres Kota Surakarta. Penelitian ini menggunakan kualitatif jenis deskriftif pada masyarakat di Kelurahan Jebres Kota Surakarta. Adapun informan terdiri dari Lurah, Ketua PKK, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, Petugas Pencatat Nikah, tokoh pendidik dan Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Jebres. Untuk mengukur kualitas data dengan cara observasi wawancara mendalam dan dokumentasi. Kemudian menganalisis data dengan cara reduksi data, penyajian dan menarik kesimpulan. Hasil penilitian ini menujukkan bahwa persepsi masyarakat terhadap pernikahan usia dini disebabkan oleh pendidikan rendah sehingga terjadi pernikahan usia dini, rendahnya pengetahuan dan pemahaman tentang kesehatan reproduksi dan keterbatasan ekonomi keluarga penyebab pernikahan usia dini. Kata kunci: Persepsi Masyarakat, Pernikahan Usia Dini.
MODAL SOSIAL SEBAGAI SRATEGI BERTAHAN HIDUP MASYARAKAT DESA MARIA, KECAMATAN WAWO, KABUPATEN BIMA, PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT solikatun, solikatun; Juniarsih, Nuning
Jurnal Analisa Sosiologi Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (34.34 KB)

Abstract

One important factor in the strategy of survival is social capital that is used to maintain survival and meet people's needs. This study aims to: (1) know in depth the forms and roles of social capital that occur in people's lives; (2) knowing the role of the community in developing social capital. This study uses qualitative research methods with an explorative approach. The research location is in Maria Village, Wawo District, Bima Regency, West Nusa Tenggara Province. The forms of social capital that exist in Maria village include 1) networks, which in the social network have cooperation, mutual cooperation, participation; 2) Trust held by the Maria community which creates a sense of shared ownership and honesty; 3) Social norms and values that have become a means of controlling attitudes and behavior of community members and fostering mutual tolerance among community members. The role of social capital as a survival strategy: 1) the establishment of social relationships / interactions among members of the community that can foster brotherhood, kinship and kinship; 2) the strength of social solidarity in the community; 3) trust in the community fosters mutual attitudes to help; 4) preserving traditions in the life of Mary's society; and 5) social values and norms which act as tools of social control. The role of the community in developing social capital: 1) the community participates in the development of social capital in Maria Village seen in cooperation or involvement carried out among community members such as youth organizations, youth mosques, village youth associations and so on; 2) the attitude of the community in developing social capital is very open, it is seen that the village community of Maria is open to change.Keywords: Social Capital, Strategy, Society. AbstrakSalah satu faktor penting dalam strategi bertahan hidup adalah modal sosial yang digunakan untuk menjaga kelangsungan hidup dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui secara mendalam bentuk-bentuk dan peran modal sosial yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat; (2) mengetahui peran masyarakat dalam mengembangkan modal sosial. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan eksploratif. Lokasi penelitian berada di Desa Maria, Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Bentuk-bentuk modal sosial yang ada di desa Maria antara lain 1) jaringan, yang mana di dalam jaringan sosial terdapat kerjasama, sikap gotong royong, partisipasi; 2) Kepercayaan yang dimiliki masyarakat Maria yang menimbulkan rasa memiliki bersama dan kejujuran; 3) Norma-norma sosial dan nilai-nilai yang telah menjadi alat pengontrol sikap dan tinggah laku anggota masyarakat dan menumbuhkan sikap saling toleransi antar anggota masyarakat. Peran modal sosial sebagai strategi bertahan hidup : 1) terjalinnya hubungan/interaksi social antar anggota masyarakat yang dapat menumbuhkan persaudaraan, kekeluargaan dan kekerabatan; 2) kuatnya solidaritas sosial di masyaakat; 3) kepercayaan yang ada di masyarakat menumbuhkan sikap saling tolong menolong; 4) melestarikan tradisi di dalam kehidupan masyarakat Maria; dan 5) nilai dan norma sosial yang berperan sebagai alat kontrol sosial. Peran masyarakat dalam mengembangkan modal sosial : 1) masyarakat ikut berpartisipasi dalam pengembangan modal sosial di Desa Maria terlihat dalam kerjasama atau keterlibatan yang dilakukan antar anggota masyarakat seperti karang taruna, remaja masjid, himpunan remaja desa dan sebagainya; 2) sikap masyarakat dalam mengembangkan modal sosial sangat terbuka, hal ini terlihat masyarakat desa Maria terbuka terhadap perubahan.Kata Kunci: Modal Sosial, Strategi, Masyarakat.
STRATEGI PENANAMAN NASIONALISME PADA PONDOK PESANTREN (STUDI KASUS TENTANG PENANAMAN NASIONALISME PADA SANTRI PONDOK PESANTREN SUNAN GUNUNG JATI BA’ALAWY, GUNUNGPATI, SEMARANG) Arafat, Asrori; Ridlo, Muhammad Rosyid
Jurnal Analisa Sosiologi Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (779.609 KB)

Abstract

Nationalism is a form of expression of the love of citizens in the country's homeland. With a sense of love that will later develop a sense of unity and unity in the country. Today many young generations start to fade the soul of its nationalism so researchers want to know how the institution of boarding schools implanted nationalism to the students. This research took location in Sunan Gunungjati Ba’alawy Boarding School, Gunungpati, Semarang. The theory used in this study was the action theory put forward by Max Weber. This type of research is case studies, data is taken with in-depth interview techniques, observations, and documentation. The samples were taken with purposive sampling techniques and to ensure the validity of the used data triangulation source. From the results of the study can be concluded that the strategi of Sunan Gunung Jati Ba’alawy Boarding School in instilling nationalism is done with daily activities conducted by students, such as when living in the hut, when working on something inside the hut. Through the activities of the week and every month, such as Roan, grave pilgrimage, study, Khitobah, and so forth. And also annual activities, both in the Gamewand and nationally, such as activities on Islamic holidays, the Prophet's mawlid days, to the agenda activities of the country, such as the flag ceremony of 17 August to other events. Some faktors that support among them are the concern of the surrounding community, teachers who can always be an example, the enthusiasm of students, and also good relations with the state devices, such as the TNI and Police. But there are some things that become barriers, one of them is a natural condition that is very comfortable, some students who still have a sense of less sensitive to the surrounding, and also regulations that are less so binding to the students. The implementation of this research will be expected to be a good example of other formal and non-formal education in cultivating nationalism to the younger generation. Keywords: Strategy, Nationalism Internalizing, Boarding School. AbstrakNasionalisme adalah salah satu bentuk ungkapan perasaan cinta para warga Negara terhadap tanah airnya. Dengan adanya rasa cinta itulah yang nantinya akan mengembangkan rasa persatuan dan kesatuan pada negara tersebut. Dewasa ini banyak generasi muda yang mulai memudar jiwa nasionalismenya sehingga peneliti ingin mengetahui bagaimana lembaga pendidikan pondok pesantren menanamkan nasionalisme kepada para santri. Penelitian ini mengambil lokasi di Pondok Pesantren Sunan Gunungjati Ba’alawy, Gunungpati, Semarang. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori aksi yang dikemukakan oleh Max Weber. Jenis penelitian ini adalah Studi Kasus, data diambil dengan teknik wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling dan untuk menjamin validitas data digunakan triangulasi sumber. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa strategi Pondok Pesantren Sunan Gunung Jati Ba’alawy dalam menanamkan nasionalisme dilakukan dengan kegiatan-kegiatan harian yang dilakukan oleh santri, seperti saat hidup dalam pondok, saat mengerjakan sesuatu didalam pondok. Melalui kegiatan rutinan tiap minggu dan tiap bulan, seperti adanya kegiatan roan, ziarah kubur, pengajian, khitobah, dan lain sebagainya. Dan juga kegiatan tahunan, baik secara kegamaan maupun secara nasional, seperti adanya kegiatan di hari raya islam, peringatan maulid nabi, hingga kegiatan agenda negara, seperti upacara bendera 17 Agustus hingga acara lainnya. Beberapa faktor yang mendukung diantaranya adalah kepedulian masyarakat sekitar, guru yang selalu bisa menjadi contoh, antusiasme santri, dan juga hubungan baik dengan perangkat negara, seperti dengan TNI maupun POLRI. Namun ada beberapa hal yang menjadi penghambat, salah beberapa diantaranya adalah kondisi alam yang terlampau nyaman, beberapa santri yang masih memiliki rasa kurang peka terhadap sekitar, dan juga peraturan yang kurang begitu mengikat para santri. Implementasi dari penelitian ini nantinya diharapkan dapat menjadi contoh baik bagi pendidikan formal maupun non-formal lain dalam menanamkan nasionalisme kepada generasi muda. Kata kunci: Nasionalisme, Strategi Penanaman, Pondok Pesantren.
PERGESERAN RESIPROSITAS MASYARAKAT DESA (STUDI ETNOGRAFI PERGESERAN NILAI TENTANG SUMBANGAN PERKAWINAN DI MASYARAKAT BRONGSONGAN, DESA SIDOREJO, KECAMATAN BENDOSARI, KABUPATEN SUKOHARJO) Masithoh, Nuraeni Dewi; Wijaya, Mahendra; Kartono, Drajat Tri
Jurnal Analisa Sosiologi Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.454 KB) | DOI: 10.20961/jas.v2i1.17390

Abstract

The aim of this research is (1) to find out how the shift of wedding contribution reciprocity is in Brongsongan society, Sidorejo Village, Bendosari, Sukoharjo Regency, and (2) to find out the cause of reciprocity shift in wedding contribution in Brongsongan society, Sidorejo Village, Bendosari, Sukoharjo Regency. This study was taken place in Brongsongan Village, Bendosari, Sukoharjo Regency. The research strategy employed was ethnography study, aiming to get an in-depth meaning of social-cultural activities interrelationship. The data was collected through direct observation and in-depth interview.The result of research showed that the shift of wedding contribution in Brongsongan society could be seen from: form, way of contributing and contribution function. Contributing was no longer a part of mechanic solidarity, but a part of organic solidarity and various transactional activity in the objective of getting either material or social benefit. Keywords: Reciprocity, Exchange, Wedding Contribution
CYBER PROSTITUTION: BERGESERNYA MASALAH SOSIAL KE DALAM RUANG VIRTUAL Laksono, Puji; Magfiraini, Riska
Jurnal Analisa Sosiologi Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.573 KB) | DOI: 10.20961/jas.v3i1.17448

Abstract

The development of Internet technology with social networking hasformed a new society in a virtual form called Cyber Society. In addition toproviding for the good of human life, the impact of this discovery alsoaffects the dark side of human life. Social problems in the real world werealso penetrated into this virtual world. One of the social problems in thereal world that are emerging in the cyber-society is prostitution (cyberProstitution). The problem of prostitution into the real dark side of society,are now beginning to shift to the cyber society. Prostitution itself in the realworld are categorized as immoral act. The practice of prostitution in thereal world, being blocked by the system of values and norms in society. Butin cyber space which is an anarchist society without social control,prostitution can take place freely.Keywords: Cyber Prostitution, Social Problems, Virtual Spaces.
UNIT USAHA EKONOMI PRODUKTIF DI PANTI SOSIAL HAFARA (PENDIDIKAN KARAKTER KEWIRAUSAHAAN PADA ANAK ASUH) Wahyucahyani, Nurrohmawati
Jurnal Analisa Sosiologi Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (540.161 KB) | DOI: 10.20961/jas.v5i2.18194

Abstract

The aim of this research is to know about unit productive economic enterpise at hafara’s workhouse, Yogyakarta. This descriptive qualitatif research, to explain various conditions, and to describe various social reality in the society, and the to unit productive economic enterpise at hafara’s workhouse, Yogyakarta be known. This research using source triangulation as data validity that done by observation and interview to manager foster care house in Hafara, Yogyakarta. The result of this research is to show the support from various parties that has postivie meaning, which is, to increase the spirit of the childern to building entreprenur character. When the obvervation done, researcher show that not only the outside appearance from the foster care house in Hafara that is simple but in the theme that they use is natural and simple in their life. Coexist with nature and always friendly to the stranger is the main character.Keywords: Workhouse, Foster Care’child, Entrepreneur. AbstrakTujuan penelitian ini untuk mengetahui unit usaha ekonomi produktif di panti sosial hafara Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, serta mendeskripsikan berbagai realita sosial yang ada dalam masyarakat, lalu kemudian mengangkat ke permukaan tentang Unit Usaha Ekonomi Produktif di Panti Sosial Hafara Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan triangulasi sumber sebagai validitas data yang diperoleh melalui observasi dan wawancara terhadap pengelola, anak asuh di panti sosial hafara Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan dari berbagai pihak memiliki arti positif yaitu menambah semangat anak untuk belajar karakter wirausaha. Pada saat observasi peneliti menemukan bahwa bukan saja penampilan luar dari Panti Sosial Hafara yang sederhana saja tetapi juga mereka mengusung tema alami dan kesederhanaan dalam kehidupan mereka. Berdampingan dengan alam dan selalu bersikap ramah terhadap orang asing merupakan ciri khas mereka.Kata Kunci: Panti Sosial, Anak Asuh, Kewirausahaan.
ANALISIS PERSPEKTIF GENDER DALAM POLA PERILAKU PURNA MIGRAN PEREMPUAN DI SRAGEN Rahmawati, Ratih; Demartoto, Argyo; Soemanto, RB
Jurnal Analisa Sosiologi Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (793.558 KB) | DOI: 10.20961/jas.v6i2.18120

Abstract

Woman’s migrant retirement identical as an unskilled labor, minimal in knowledge and skill, therefore they only rely on remittance to fulfilthe necessities of life. But after empowerment conducted to do poductive activities we can see there’s transformation on behaviour pattern that woman’s migrant retirement perceive. On one side they have income so that they can increase family welfare, but on the other hand woman’s migrant retirement feel the effect of the empowerment that being held.The aim of this research is to know the behaviour pattern of woman’s migrant retirement at Sragen City, Indonesia which analyze by gender perspective theory. This research using qualitative methods with case study approach, in-depth and holistic data processing through observation, interview and documentation.The result of this study show that, woman’s migrant retirement kept their family welfare the same as the time before they were migrant workers. The strategy that woman’s migrant retirement do is to harness their income to be bussines financier and form a social networking that include poductive activities that can increase the income.Such activities are done as a collective group which include goat livestock, catering, vegetable’s base food production, and craft. Woman’s migrant retirement have a bussines group that ensure of equality right of bussines so that lifesyle change took place on woman’s migrant retirement. At this empowerment process woman’s migrant retirement did not experience marginalization and did not suffered form violation. But they undergone double burden because majority of them were housewife that has obligation to take care their husband and child. Woman’s migrant retirement.Keywords: Gender Analysis, Behaviour Pattern, Woman’s Migrant Retirement.AbstrakPurna migran perempuan identik dengan tenaga yang kurang terampil, minim pengetahuan dan keahlian sehingga hanya mengandalkan remitan untuk memenuhi kebutuhan hidup.Namun setelah diadakan pemberdayaan dengan melaksankaan kegiatan produktifterdapat transformasi pola perilaku yang dirasakan oleh purna migran perempuan. Disatu sisi mereka memiliki pendapatan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga, namun disisi lain purna migran perempuan merasakan dampak-dampak dari diadakannya pemberdayaan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahuipola perilaku purna migran perempuan di Sragen Indonesia yang dianalisis dengan teori perspektif gender. Penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus ini mengolah data secara mendalam dan menyeluruh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa purna migran perempuan menjaga kesejahteraan keluarga seperti ketika menjadi migran.Strategi yang dilakukan purna migran perempuan adalah memanfaatkan pendapatan secara optimal dijadikan modal usaha dan membentuk suatu jaringan sosial yang didalamnya berisi kegiatan produktif yang dapat menambah penghasilan.Kegiatan yang dilakukan secara berkelompok seperti ternak kambing, catering makanan, produksi makanan olahan dari sayur-sayuran, serta produksi kerajinan tangan. Purna migran perempuan yang memiliki kelompok usaha telah memiliki hak-hak yang setara dalam memiliki pekerjaan sehingga perubahan gaya hidup terjadi dalam diri purna migran perempuan. Pada proses pemberdayaan purna migran perempuan tidak mengalami marginalisasi serta tidak mengalami tindakan kekerasan. Namun mereka mengalami beban ganda sebab mayoritas dari mereka ibu rumah tangga yang memiliki kewajiban untuk mengurus suami dan anak. Purna migran perempuan tidak mengalami stereotype atau pelabelan ketika melaksanakan kegiatan produktif.Kata Kunci: Analisis Gender, Pola Perilaku, Purna Migran Perempuan.
PERILAKU PEMILIH DALAM KONTEKS SEGREGASI SOSIAL PASCA KONFLIK DI AMBON Lamerkabel, David Timothi; Lattu, Izak
Jurnal Analisa Sosiologi Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.421 KB)

Abstract

Religion based residential separation that takes place in Ambon is an existence pattern which has lasted for a long time. This religion based residential separation is getting stronger when Ambon faced prolonged religion conflict. The strengthening of segregation path in Ambon also brings some impacts and big effects in every dimension, not only in social, culture, and economy, but also in politic that takes place in Ambon. In direct politic (regional head election), for example, there is a tendency that a person will be close only with his/her group and religion than with people of other religions. This research method uses descriptive qualitative method. This research finds that environment similarity factor still affects voter behavior on a candidate. Besides that, the voter also shows the degree of commonality of choice or political preference in the voter’s family environment. Then, voters in deciding his/her choice also puts forward his/her perception on the candidate and then determines his/her decision. Furthermore, there are also voters who poll for a candidate based on the programs that he/she offers.Keywords: Voter Behavior, Segregation, ConflictAbstrakKeterpisahan permukiman berbasis keagamaan yang terjadi di Kota Ambon adalah sebuah pola keberadaan yang telah terjadi sejak dulu. Keterpisahan permukiman berbasis agama ini semakin menguat ketika Ambon mengalami konflik Agama yang berkepanjangan, Menguatnya jalur segregasi di Kota Ambon memberikan dampak dan pengaruh besar pada setiap dimensi, bukan saja sosial, budaya, dan ekonomi tetapi juga poitik yang terjadi di Kota Ambon. Dalam politik langsung (pilkada) misalnya kecendrungan orang akan akrab dengan sesama kelompok dan agamanya dibandingkan yang beragama lain. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kualitatif deskriptif. Melalui penelitian ini, ditemukan bahwa faktor kesamaan daerah masih mempengaruhi perilaku pemilih terhadap seorang kandidat. Selain itu, pemilih juga menunjukkan tingkat kesamaan pilihan atau preferensi politik di lingkungan keluarga pemilih. Kemudian pemilih dalam menjatuhkan pilihannya juga mengedepankan persepsi terhadap kandidat dan kemudian menentukan sikap. Selain itu ada pemilih juga yang memilih seorang kandidat dengan melihat program yang ditawarkan kandidat. Kata Kunci: Periaku Pemilih, Segregasi, Konflik
PEREMPUAN PEKERJA (STATUS DAN PERAN PEKERJA PEREMPUAN PENJAGA WARUNG MAKAN KURNIA) Sabariman, Hoiril
Jurnal Analisa Sosiologi Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (591.728 KB)

Abstract

Women who are involved in the productive sector are increasing. This article tries to explain the factors that cause women to work in the public sector, what is the status of women workers in the family and community. Direct observations and interviews were conducted with women workers in the village Ponteh. Data shows, women workers in the public sector are caused, firstly; public perception, if not working in the productive sector is not called a worker. So that forced women to work in the productive sector. Second, economic motives because they want to help the family economy. Third; as the need for self-actualization and to eliminate loneliness at home. Fourth; prestige. While the status of working women is involved in the family economy, there are even women who are the backbone of the family. Changing people's views of women. Women are no longer considered as a complement in the household, but rather are a determinant of household survival. The scientific contribution of this article is to increase understanding that women workers can become equal partners with men, both in the family and in the community. Keywords: Women workers, productive sector, status. AbstrakPerempuan yang terlibat pada sektor produktif semakin meningkat. Artikel ini mencoba menjelaskan faktor penyebab perempuan bekerja di sektor publik, bagaimana status bagi perempuan pekerja dalam keluarga dan lingkungan masyarakat. Pengamatan langsung dan wawancara dilakukan terhadap perempuan pekerja di desa Ponteh. Data menunjukkan, perempuan pekerja di sektor publik disebabkan, pertama; persepsi masyarakat, jika tidak bekerja di sektor produktif bukan disebut sebagai pekerja. Sehingga memakasa perempuan untuk bekerja disektor produktif. Kedua, motif ekonomi karena ingin membantu perekonomian keluarga. Ketiga; sebagai kebutuhan aktualisasi diri dan menghilangkan kesepian di rumah. Keempat; gengsi. Sedangkan status perempuan pekerja yang terlibat dalam perekonomian keluarga, bahkan ada perempuan yang menjadi tulang punggung keluarga. Mengubah pandangan masyarakat terhadap perempuan. Perempuan tidak lagi dianggap sebagai pelengkap dalam rumah tangga, akan tetapi menjadi penentu kelangsungan hidup rumah tangga. Kontribusi keilmuan artikel ini adalah, menambah pemahaman bahwa perempuan pekerja dapat menjadi mitra yang sejajar dengan laki-laki, baik dalam keluarga dan lingkungan masyarakat. Kata kunci: Perempuan pekerja, sektor produktif, status
KONSTRUKSI KONSUMEN MUSLIM TERHADAP LABELLING HALAL PADA PRODUK KOSMETIK (STUDI FENOMENOLOGI PENGGUNAAN KOSMETIK HALAL DI KALANGAN MAHASISWI DI KOTA MALANG Nastiti, Nabeta De; Perguna, Luhung Achmad
Jurnal Analisa Sosiologi Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jas.v9i1.37671

Abstract

The role of the hijrah movement has implications for the manufacture of cosmetic products that are labeled halal. This study aims to determine the social construction of Muslim consumers on halal labeled cosmetic products. The theory used is Peter L. Berger's social construction theory which contains three stages of construction namely internalization, objectification, and externalization. The method in this research is to use a qualitative method with a phenomenological approach. The findings of this research are that the halal label found on cosmetic products is only considered as a sedative and has its own 'plus value' for consumers and halal labeling becomes a symbolic representation of Islam. An externalization process took place in the form of consumer implications considering cosmetic products labeled as halal as a form of symbolic representation of Islam. The objectification process was marked by changes in behavior that were more selective in using cosmetic products (the halal label listed in cosmetics was preferred), the internalization process with the influence of environmental factors (friends of informants) who use cosmetic products labeled as halal so that it affects consumers' decisions to buy cosmetics products that are labeled as halal. Keywords: Islam; Commodity; Halal; Construction. AbstrakPeran gerakan hijrah berimplikasi pada pembuatan produk kosmetik yang diberi label halal. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui konstruksi sosial konsumen muslim terhadap produk kosmetik berlabel halal. Teori yang digunakan adalah teori konstruksi sosial miliki Peter L. Berger yang memuat tiga tahapan konstruksi yaitu internalisasi, objektifikasi, dan eksternalisasi. Metode di dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Adapun hasil temuan dari penelitian ini adalah label halal yang ditemukan pada produk kosmetik hanya dianggap sebagai penenang dan memiliki ‘nilai plus’ tersendiri bagi konsumen serta labelling halal menjadi sebuah representasi simbolik Islam. Terjadi proses eksternalisasi berupa implikasi konsumen mempertimbangkan produk kosmetik berlabel halal sebagai bentuk representasi simbolik Islam, Proses objektifikasi ditandai dengan perubahan perilaku yang lebih selektif lagi dalam menggunakan produk kosmetik (label halal yang tercantum dalam kosmetik lebih diutamakan),  Proses internalisasi dengan adanya faktor pengaruh dari lingkungan (teman-teman informan) yang menggunakan produk kosmetik berlabel halal sehingga mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli produk kosmetik berlabel halal.Kata kunci : Islam; Komoditas; Halal; Konstruksi.

Page 2 of 23 | Total Record : 225