cover
Contact Name
Sri Rahayu
Contact Email
srirahayuatirfiyah@gmail.com
Phone
+6285379034482
Journal Mail Official
srirahayuatirfiyah@gmail.com
Editorial Address
Jl.Tentara Pelajar Mudal Boyolali 57351
Location
Kab. boyolali,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Kebidanan
Core Subject : Science,
ABSTRAK Latar Belakang : Involusi uterus adalah suatu proses dimana uterus kembali ke kondisi sebelum hamil. Proses ini dimulai segera plasenta lahir akibat kontraksi otot-otot polos uterus (Ambarwati, 2009). Senam nifas adalah latihan jasmani yang dilakukan setelah melahirkan, dimana fungsinya adalah untuk mengembalikan kondisi kesehatan, untuk mempercepat penyembuhan, mencegah timbulnya komplikasi, memulihkan dan memperbaiki regangan pada otot – otot setelah kehamilan (Ervinasby, 2008). Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui Pengaruh senam nifas terhadap involusi uterus pada ibu post partum Di Puskesmas Mariana Kabupaten Banyuasin tahun 2020. Metodologi : Penelitian ini Merupakan penelitian Kuantitatif dengan pendekatan quasi eksperimen dengan rancangan pretest posttest dengan kelompok kontrol (pretest-posttest with control group). Hasil : Hasil Penelitian menunjukan bahwa rerata involusi uterus pada kelompok Kontrol (Tidak melakukan senam Nifas) adalah 5,30+0,67 cm, rerata kelompok perlakuan (melakukan Senam Nifas) adalah 3,00+1,05 cm. Analisis kemaknaan dengan uji Mann Withney menunjukkan bahwa nilai p = 0,000. Hal ini berarti bahwa kedua kelompok sesudah diberikan perlakuan, rerata Involusi Uterus berbeda secara bermakna (p<0,05). Kesimpulan : Involusi uterus kelompok kontrol (Tidak melakukan senam) sesudah/Pengukuran ke dua terjadi penurunan involusi uterus dan Involusi uterus kelompok Perlakuan (melakukan senam nifas) sesudah senam nifas terjadi penurunan involusi uterus secara signifikan. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa Ada pengaruh senam nifas terhadap involusi uteri.
Articles 361 Documents
PENGARUH AROMATERAPI JAHE TERHADAP MUAL DAN MUNTAH AKUT AKIBAT KEMOTERAPI PADA PENDERITA KANKER PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA Anik Enikmawati
Jurnal Kebidanan VOLUME 07 No.02, Desember 2015
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v7i02.174

Abstract

ABSTRAK Aromaterapi jahe merupakan salah satu terai komplemener pada penderita kanker payudara yang mengalami mual muntah akut akibat kemoterapi. Mual dan muntah dapat menurunkan aktivitas sehari-hari dan menyebabkan pasien kanker hanya dapat berbaring dtempat tidur dan tidak dapat memenuhi kebutuhan dalam beraktivitas. Tujuan penelitian untuk mengidenifikasi pengaruh aromaterapi jahe terhadap mual muntah akut pada penderita kanker payudara. Desain penelitian adalah kuasi eksperimen dengan pre-post test control design. Tehnik pengambilan sampel dengan purposive sampling yang terdiri dari 23 responden kelompok kontrol dan 23 responden kelompok kontrol. Aromaterapi jahe diberikan sebanyak 2 kali perlakuan dengan cara dihirup atau inhalasi selama 5 menit pertama dilanjutkan 5 menit kedua setelah 30 menit pemberian aromaterapi jahe inhalasi yang pertama. Hasil penelitian menunjukkan: Nilai rata-rata mual dan muntah pada kelompok kontrol hanya mengalami sedikit penurunan, yaitu nilai rata-rata 13,74 pada saat pre-tes menjadi 13,39 pada saat post-tes. Hasil uji statistik memperoleh thitung =  1,034 dengan p-value= 0,312 pada taraf signifikansi 5% (p<0,05) Artinya tidak ada perbedaan yang bermakna mual dan muntah kelompok kontrol pada pre-tes dengan mual dan muntah pada saat post-test. Sedangkan kelompok intervensi mengalami penurunan pencapaian nilai rata-rata mual dan muntah 14,04 pada saat pre-test menjadi 10,70 pada saat post-tes. Hasil uji statistik perbedaan mean dengan t-hitung= 4,770 dengan p-value= 0,000(p<0,05). Artinya ada perbedaan yang bermakna mual dan muntah kelompok intervensi pada pre-tes dengan mual dan muntah pada saat post-test. Kata kunci : Aromaterapi Jahe, Mual dan Muntah, Kanker Payudara THE EFFECT OF GINGER AROMATHERAPY TO CHEMOTHERAPY INDUCED NAUSEA AND VOMITING AT BREAST CANCER PATIENT IN PKU MUHAMMADIYAH HOSPITAL SURAKARTA ABSTRACT Ginger aromatherapy is one of the complementary therapy at breast cancer patient who have nausea vomiting which is caused by chemotherapy. Nausea and vomiting can decrease daily activities and cause cancer patient only lie down at the bed and can not fulfill their need in activities. Purpose : The purpose of this study is to identifiy the influence of ginger aromatherapy to nausea and vomiting at breast cancer patient.  Method : The research design is mastering experiment with post test only control group design. The taking sampling technique is by consecutive sampling which consists of 23 group respondents intervention and 23 group respondents control. Ginger aromatherapy is given two times treatment by inhalation for the first 5 minutes continuing the second 5 minutes, After the first 30 minutes ginger aromatherapy inhalation given. The research instrument used Rhodes INVR.  Result : The research showed that the average value of the frequency of nausea and vomiting in the intervention group is smaller than the average of nausea and vomiting control group.  Conclusion : Aromatherapy ginger may reduce nausea and frequency of nausea and vomiting due to chemotherapy in breast cancer patients. Key word : Ginger aromatherapy, chemotherapy, nausea and vomiting.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN KESIAPAN ANAK MENGHADAPI MASA PUBERTAS Sevi Budiati ,A.Md.Keb.; Dwi Anita Apriliastuti
Jurnal Kebidanan Volume 4 No. 1 Juni 2012
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v4i1.58

Abstract

ABSTRAK Latar belakang Masa Remaja merupakan salah satu tahap perkembangan dalam rentang kehidupan manusia. Pada tahap ini remaja akan mengalami suatu perkembangan fisik, seksual dan psikososial sebagai ciri dalam masa pubertas.. Mereka yang tidak mengenal tentang proses reproduksi dapat mengira bahwa perubahan saat pubertas merupakan suatu hal yang tidak wajar sehingga membuat remaja menjadi malu dan takut. Berdasarkan hal tersebut sangat diperlukan pengetahuan remaja tentang pubertas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi remaja dengan kesiapan anak menghadapi masa pubertas. Metode Penelitian menggunakan metode Diskriptif korelasi. Pendekatan yang digunakan adalah cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai remaja putri yang memasuki masa pubertas dan remaja putri yang memasuki masa pubertas di Dukuh Carikan, Ringinanom, Tempuran, Magelang sebanyak 38 ibu, dengan menggunakan teknik total sampling. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan chi square. Hasil Penelitian berdasarkan hasil uji chi square menunjukkan ada hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi remaja dengan kesiapan anak menghadapi masa pubertas. Hasil uji statistik dengan menggunakan chi square diperoleh ρ value 0,021 < 0,05. Kesimpulan ada hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi remaja dengan kesiapan anak menghadapi masa pubertas.   Kata Kunci:  pengetahuan, kesehatan reproduksi remaja, kesiapan pubertas
KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS MAHASISWA KEBIDANAN PASKA PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN CONTINUITY OF CARE (COC) ,, Yanti; Astuti, Etni Dwi
Jurnal Kebidanan VOLUME 10. No. 02, DESEMBER 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v10i02.290

Abstract

Yanti 1), Etni Dwi Astuti 2)1), 2)Program Studi D3 Kebidanan STIKES Estu Utomo BoyolaliE-mail: yanti_eub@yahoo.co.idABSTRAKPendahuluan. Bidan memiliki peranan penting sebagai mitra perempuan dan tenaga kesehatan profesional strategis dalam peningkatan kesehatan ibu dan anak di Indonesia. Bidan harus mampu memberikan asuhan kebidanan berkualitas yang berfokus pada perempuan, dilakukan secara rutin dan berkelanjutan sejak dalam pendidikan klinik selama jadi mahasiswa. Pembelajaran menuntut kekuatan dalam berpikir kritis karena belajar membutuhkan interpretasi dan integrasi pengetahuan baru dan penerapan praktis serta tepat dalam menghadapi situasi baru, kondisi masalah dan peluang inovatif.  Setelah diterapkannya Pembelajaran Klinik Kebidanan CoC maka dilakukan evaluasi terhadap kemampuan mahasiswa dalam berfikir kritis yang terkait dengan pengalaman belajar mereka selama di klinik. Metode Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Sampel diambil dengan teknik purpossive sampling. Informan adalah mahasiswa D III Kebidanan semester VI Stikes Estu Utomo Boyolali berjumlah 6 orang. Teknik pengumpulan data dengan analisis dokumen dan indepth interview. Analisa data menggunakan analisa tematik. Hasil dan pembahasan. Hasil penelitian menemukan 9 tema, 7 tema menjawab critical thinking cognitive, yaitu pengumpulan data yang sesuai, mampu mengidentifikasi penyimpangan normal selama asuhan, kurangnya kemampuan menganalisis kasus dalam asuhan kebidanan, evaluasi berkelanjutan yang baik, penyimpulan kasus yang sesuai dengan asuhan, lemahnya kemampuan menjelaskan dan ketepatan pengaturan waktu. 2 tema menjawab critical thinking affective, yaitu pendekatan intensif ke klien dan ketrampilan berkomunikasi dengan klien. Simpulan : Seluruh tema yang ditemukan sangat penting untuk ditingkatkan karena sangat berpengaruh dalam kemampuan pengambilan keputusan klinis pada asuhan kebidanan.Kata kunci: Pembelajaran klinik kebidanan, Continuity of Care, Critical ThinkingSTUDENTS CRITICAL THINKING THROUGH COC CLINICAL LEARNING MODEL IN MIDWIFERY EDUCATION ABSTRACTIntroduction. Midwives have an important and strategic role as women partners as a health professionals in improving maternal and child health in Indonesia. Midwives must be able to provide quality midwifery care that focuses on women, carried out routinely and continuously since clinical education while being a student. Learning requires strength in critical thinking because learning requires interpretation and integration of new knowledge and practical and appropriate applications in dealing with new situations, problem conditions and innovative opportunities. After the implementation of CoC Midwifery Clinical Learning model, an evaluation of the ability of students to think critically is related to their learning experience while in the clinic. Research method. This study uses qualitative methods with a case study approach. Samples were taken by purposive sampling technique. The informants were the sixth semester Midwifery Diploma III students at the Stikes Estu Utomo Boyolali. Data collection techniques with document analysis and in-depth interviews. Data analysis using thematic analysis. Result and discussion. The results of the study found 9 themes, 7 themes answering cognitive thinking critical, which is appropriate data collection, able to identify normal deviations during care, lack of ability to analyze cases in midwifery care, good ongoing evaluation, conclusion of cases that are appropriate to care, poor ability to explain and accuracy of timing. 2 themes answer affective critical thinking, which is an intensive approach to clients and communication skills with clients. Conclusion. All themes that found in this study are very important to improve because they are very influential in the ability of clinical decision making in midwifery care.Keywords: Midwifery clinical learning, Continuity of Care, Critical Thinking
PERBANDINGAN KENAIKAN KADAR Hb PADA IBU HAMIL YANG DIBERI Fe DENGAN Fe DAN BUAH BIT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOKERTO SELATAN Artathi Eka Suryandari; Ossie Happinasari
Jurnal Kebidanan VOLUME 07 No.01, Juni 2015
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v7i01.187

Abstract

ABSTRAK Kurangnya zat besi dalam makanan merupakan penyebab umum anemia yang dialami oleh wanita hamil. Kebutuhan zat besi meningkat selama kehamilan, terutama pada trimester terakhir. Jika entri off besi tidak ditambahkan selama kehamilan, mudah untuk anemia defisiensi besi. Oleh karena itu, ibu hamil harus makan makanan yang kaya zat besi sayuran hijau seperti, kacang kering, buah kering, bit merah. Beet root, yang dikenal sebagai akar bit merah. Ini adalah salah satu jenis tanaman dari kelompok Amaranthaceae dan memiliki nama latin dari bit gula yang mengandung tembaga dan besi sekitar hampir 7% dan asam folat yang sangat baik untuk membantu pembentukan otak bayi dan mengatasi masalah anemia. Besi terkandung di dalamnya juga mampu mempertahankan metabolisme energi. Penelitian ini menggunakan pre-test dan kontrol post-test group design. Responden dalam penelitian ini bahwa semua wanita hamil yang berada di Puskesmas Purwokerto Selatan. Sampel yang diambil disengaja pada wanita hamil yang memeriksa PHC Selatan dari Purwokerto baik untuk kasus dan kontrol sejumlah 30 orang yang terdiri dari 15 kasus responden dan 15 responden kontrol. Semua pemeriksaan responden tingkat Hb dengan mudah sentuhan GHB, sebelah responden diberikan kasus 500ml jus bit akar selama tujuh hari sementara mengkonsumsi Fe, setelah tujuh hari dari semua responden diperiksa kembali tingkat hemoglobin nya. Analisis hasil pengujian dilakukan dengan menggunakan tes t Independen untuk menguji perbedaan to-2 kelompok independen. Hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata tingkat Hb pada ibu hamil sebelum diberikan Fe di wilayah Puskesmas Purwokerto Selatan adalah 8,40 g%, berarti tingkat Hb pada ibu hamil setelah Fe diberikan di wilayah Puskesmas Purwokerto Selatan adalah 9,70 g%, rata-rata tingkat Hb pada ibu hamil sebelum diberikan Fe dan Buah Bits di wilayah puskesmas Purwokerto Selatan adalah 9,70 g%, berarti tingkat Hb pada ibu hamil setelah Fe Bits diberikan dan pusat kesehatan di wilayah Purwokerto Selatan 10.30 g %, ada perbedaan peningkatan kadar Hb setelah pemberian Fe dan Fe + bit di wilayah puskesmas Purwokerto Selatan dengan nilai ρ = ​​0,009. Kata kunci: Hemoglobin, Fe, Buah bit COMPARISON OF LEVELS RISE Hb PREGNANT WOMEN ARE GIVEN Fe Fe AND FRUIT WITH BIT OF WORK HEALTH IN THE SOUTH PURWOKERTO ABSTRACT Lack of iron in the diet is a common cause of anemia experienced by pregnant women. The need for iron increases during pregnancy, especially in the last trimester. If the entry off iron is not added during pregnancy, it is easy to iron deficiency anemia. Therefore, pregnant women should eat foods rich in iron such green vegetables, dried beans, dried fruit, red beet. Beet root, known as red beet root. This is one kind of plant from the group Amaranthaceae and has the Latin name of Beta vulgaris containing copper and iron around almost 7% and folic acid which is very good to help the baby's brain formation and overcome the problem of anemia. Iron contained therein are also able to maintain energy metabolism. This study uses a pre-test and post-test control group design. Respondents in this study that all pregnant women who are in Puskesmas South Purwokerto. Samples taken accidental in pregnant women who check in PHC South of Purwokerto both for cases and controls a number of 30 people consisting of 15 respondents cases and 15 control respondents. All respondents examination Hb levels with easy touch GHB, next to the respondents given case 500ml beet root juice for seven days while consuming Fe, after seven days of all respondents checked back his hemoglobin level. Analysis of test results performed using Independent t tests for testing the differences to-2 independent groups. The analysis showed that the mean Hb levels in pregnant women before given Fe in the region of South Purwokerto health centers was 8.40 g%, mean Hb levels in pregnant women after a given Fe in the region of South Purwokerto health centers was 9.70 g%, the average level of Hb in pregnant women before being given Fe and Fruit Bits in the region of South Purwokerto health centers was 9.70 g%, mean Hb levels in pregnant women after a given Fe Bits and health centers in the region of South Purwokerto 10.30 g%, there are differences in the increase Hb levels after administration of Fe and Fe + bits in the region of South Purwokerto health centers with the value ρ = 0.009. Keywords: Haemoglobin, Fe, beet roof
EFEKTIFITAS TERAPI BENSON TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA DI KELURAHAN KARANG KLESEM, KECAMATAN PURWOKERTO SELATAN, KABUPATEN BANYUMAS Tri Anasari,; Artathi Eka S.; Yuli Trisnawati
Jurnal Kebidanan VOLUME 07 No.02, Desember 2015
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v7i02.180

Abstract

ABSTRAK Gejala-gejala psikologis pada lansia salah satu diantaranya adalah kecemasan. Cemas merupakan reaksi terhadap persepsi adanya bahaya baik yang nyata maupun yang hanya dibayangkan. Rasa khawatir, gelisah, takut, was-was, tidak tentram, panik dan sebagainya merupakan gejala umum akibat cemas. Tingkat kecemasan yang dirasakan oleh lansia dapat diturunkan dengan berbagai cara, salah satunya menggunakan metode teknik relaksasi pernafasan yang mengandung unsur penenangan diri yaitu terapi Benson. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektifitas terapi benson terhadap pengurangan kecemasan pada lansia di Kelurahan Karang Klesem Kecamatan Purwokerto Selatan  Kabupaten Banyumas Tahun 2015. Jenis penelitian  ini adalah pre eksperimental. Pendekatan yang digunakan adalah one group comparrison pretest-posttest design. Populasi penelitian  adalah  seluruh  lansia sebanyak 65 orang dengan jumlah sampel 40 lansia. Prosedur pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling. Analisis bivariat menggunakan uji Wilcoxon. Hasil: Mayoritas responden sebelum dan setelah dilakukan terapi Benson mempunyai kecemasan ringan yaitu 13 orang (32,5%), Mayoritas responden setelah dilakukan terapi Benson mempunyai kecemasan ringan yaitu 15 orang (37,5%), ada perbedaan signifikan tingkat kecemasan sebelum dan sesudah dilakukan Terapi Benson (p=0,000) Kesimpulan: Terapi Benson efektif untuk menurunkan tingkat kecemasan pada Lansia di Kelurahan Karang Klesem Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas. Kata Kunci : Terapi Benson, Kecemasan, Lansia EFFECTIVENESS OF THERAPY BENSON TO DECREASE THE LEVEL OF ANXIETY IN THE ELDERLY IN VILLAGE KARANG KLESEM, SOUTH PURWOKERTO DISTRICT, DISTRICT BANYUMAS ABSTRACT Psychological symptoms in the elderly one of which is anxiety. Anxiety is a reaction to the perception of the danger of either real or just imagined. Worry, anxiety, fear, anxiety, not peace, panic and so on are common symptoms due to anxiety. The level of anxiety felt by older people can be derived in various ways, one of them using breathing relaxation technique that contain elements that cooling-off Benson therapy. The objective of this study was to determine the effectiveness of therapy benson to the reduction of anxiety in the elderly in the village of Karang Klesem District of South Purwokerto, Banyumas regency 2015. This type of research was pre-experimental. The approach used was one group pretest-posttest design comparrison. The study population was the entire group of 65 elderly people with a sample of 40 elderly. The sampling procedure used consecutive sampling. Bivariate analysis used Wilcoxon test. Results: The majority of the respondents before and after therapy Benson has mild anxiety which 13 (32.5%), majority of respondents after Benson had mild anxiety therapy that 15 (37.5%), no significant differences in anxiety levels before and after Benson carried therapy (p=0.000). Conclusion: Benson effective therapy to reduce the level of anxiety in the elderly in the village of Karang Klesem District of South Purwokerto, Banyumas Regency. Keywords: Therapy Benson, Anxiety, Elderly
HUBUNGAN PARITAS IBU HAMIL TRIMESTER I DENGAN KEJADIAN EMESIS GRAVIDARUM DI PUSKESMAS TERAS Vicki Elsa .W.; Herdini Widyaning Pertiwi
Jurnal Kebidanan Vol 4 No.2 Desember 2012
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v4i2.98

Abstract

HUBUNGAN PARITAS IBU HAMIL TRIMESTER I DENGAN KEJADIAN EMESIS GRAVIDARUM DI PUSKESMAS TERAS Vicki Elsa W & Herdini Widyaning Pertiwi Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK Eemesis gravidarum adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilan trimester I. Faktor predisposisi yang menyebabkan mual muntah adalah usia, pekerjaan dan paritas, dimana pada primigravida lebih sering terjadi mual dan muntah. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah Ada Hubungan Paritas Dengan Kejadian Emesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Trimester I Di Puskesmas Teras. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasinya adalah ibu hamil trimester I, dengan jumlah sample 56 ibu hamil. Tekhnik sampling yang digunakan adalah total populasi. Data yang diperoleh dihitung dalam bentuk proporsi atau prosebntase dan akan menjadi distribusi frekuensi relative dengan membagi frekuensi ( F) dengan jumlah seluruh observasi ( N ) dan dikalikan 100. Hasil penelitian menunjukkan kejadian emesis gravidarum pada ibu hamil trimester I sebesar 42,86%. Paritas terbanyak adalah multigravida sebesar 55,36%. Hasil analisa data menggunakan chi square menunjukkan adanya hubungan yang bermakna x2hitung (8,25) > x2tabel (3,481). Hasil penelitian ini diharapkan ibu hamil lebih aktif untuk memperoleh asuhan yang sesuai dengan kebutuhannya selama hamil dan sering memeriksakan kehamilannya. Kata Kunci: Ibu Hamil Trimester I, Emesis Gravidarum, Paritas
MANFAAT PENGUATAN OTOT ABDOMEN DAN PEMIJATAN LUMBAL TERHADAP PERCEPATAN PROSES PERSALINAN KALA I Lina Puspitasari; Ernawati .
Jurnal Kebidanan VOLUME 10. No. 01, JUNI 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v10i01.295

Abstract

ABSTRAKPersalinan lama akan berdampak buruk pada ibu dan janin, hal ini dapat berakibat pada kematian. Penyebab permasalahan tersebut adalah kurang adekuatnya kontraksi uterus. Latihan penguatan otot abdomen dan pemijatan lumbal dapat dijadikan solusi dalam penyelesaian masalah tersebut.  Tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat penguatan otot abdomen dan pemijatan lumbal terhadap percepatan lamanya proses persalinan Kala I yang dihitung nilai rata-rata lama pembukaan serviks dari 0 cm sampai dengan 10 cm. Metode penelitian ini adalah eksperimen semu jenis one group without control design. Populasi penelitian sebanyak 50 orang ibu bersalin di BPM Ny. C Desa Mentasan Kecamatan Kawungan Kabupaten Cilacap selama 2 bulan. Sampel penelitian diambil secara purposive sebanyak 30 orang. Untuk menganalisis efek perlakuan yaitu lama persalinan menggunakan Paired T-test dengan SPSS dengan analisis pre post test. Hasil Penelitian dan Pembahasan terdapat hubungan yang bermakna pada lama persalinan sebelum dan setelah dilakukan treatmen. Pemberian treatmen berupa penguatan otot abdomen dan pemijatan lumbal terbukti dapat membantu percepatan lama  proses persalinan kala I. Latihan otot abdomen dan pemijatan lumbal akan meningkatkan reseptor oksitosin yang menyebabkan kualitas kontraksi uterus menjadi adekuat yang berdampak pada percepatan persalinan. Selain itu teknik tersebut menyebabkan sekresi opioid yang merangsang saraf parasimpatik dan penurunan kadar hormon kortisol dan katekolamin sehingga dapat menghilangkan rasa nyeri. Simpulan Latihan penguatan otot abdomen dan pemijatan lumbal terbukti berdampak terhadap percepatan proses persalinan Kala I. Diharapkan ada penelitian lebih lanjut terkait faktor-faktor lain yang mempengaruhi proses dan lamanya persalinan kala I sehingga dapat meningkatkan kualitas asuhan kebidanan.Kata Kunci: Penguatan, Abdomen, Pijat, Lumbal, PersalinanBENEFITS OF STRENGTHEN THE MUSCLES OF THE ABDOMEN AND LUMBAR MASSAGE AGAINST ACCELERATION DURATION BIRTHING ON ACTIVE PHASE OF LABORABSTRACTLong Labor will impact badly on the mother and fetus, it can result in death. The cause of these problems is less adekuatnya uterine contractions. Muscle strengthening exercises abdominal and lumbar massage can be used as a solution in the settlement of the issue.  The purpose of the study to find out the benefits of strengthening the muscles of the abdomen and lumbar massage against acceleration duration birthing on active phase of labor calculated the average value of cervical opening old from 0 cm to 10 cm.   Research methods Design study was quasi experiment and One group without control design. Population studies as many as 50 people mother birthing in BPM Ny. C Mentasan Village sub district of Cilacap Regency Kawungan for 2 months. Samples taken in purposive research as many as 30 people. To analyze the effect of the treatment that is the old labor using Paired T-test with SPSS. Research results and Discussion there is a meaningful relationship on the old labor before and after the treatmen. The grant in the form of muscle reinforcement treatmen abdomen lumbar massage and proved the old acceleration can help birthing on active phase of labor. Exercise abdominal and lumbar massage will increase the receptor of oxytocin which causes uterine contraction qualities become a adekuat impact on the acceleration of labor. In addition this technique causes the secretion of parasympathetic nerves that stimulate opioid and a decrease in the hormone levels of cortisol and Catecholamines so as to eliminate the pain. Summary of muscle strengthening exercises and abdominal massage lumbar proved to have an impact against the acceleration of the process of childbirth on active phase of labor. expected further research related to other factors that affect the process and length of labor on active phase of labor so can improve the quality of obstetric care. Key Words: Reinforcement, Abdominal, Lumbar Massage, Labor
HUBUNGAN SOSIAL EKONOMI IBU HAMIL DI MASA PANDEMI COVID 19 DENGAN PEMAHAMAN TENTANG PELAYANAN KEBIDANAN DI RB KINASIH, SIDOHARJO, SRAGEN Harwati, Rina; ., Wahyuningsih
Jurnal Kebidanan VOLUME 13. NO.02, DESEMBER 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v13i02.478

Abstract

ABSTRAKPenurunan jumlah pengunjung ANC sebanyak 67,97% di RB Kinasih yang pada kenyataannya RB tersebut sudah meningkatkan standart mutu pelayanan kebidanan dan rendahnya pemahaman ibu hamil mengenai pelayanan kebidanan yang mempunyai sosial ekonomi yang berbeda-beda. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka tujuan dari peneliti melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara sosial ekonomi ibu hamil dengan pemahaman tentang pelayanan kebidanan. Desain penelitian ini adalah diskripsi korelasi dengan pendekatan cross seksional. Dalam pengambilan sampel, peneliti menggunakan tehnik acidental sampling . Data diambil menggunakan kuesioner. Untuk uji validitas dengan rumus Product Moment dan reliabilitas menggunakan Spearman Brown. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara sosial ekonomi dengan pemahaman tentang pelayanan kebidanan, hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan Chi Square yang lebih besar dari tabel Product Moment sebesar 3,784. Sosial ekonomi ibu hamil sangat berpengaruh terhadap pemahamannya dalam menerima pelayanan kebidanan sehingga diharapkan bidan harus lebih memperhatikan karakteristik ibu hamil dalam memberikan pelayanan karena segala informasi dan tindakan yang diberikan sangat tergantung dari karakteristik ibu hamil tersebut.Kata kunci : Sosial Ekonomi, Ibu Hamil, Pemahaman, Pelayanan KebidananSOCIAL ECONOMIC RELATIONSHIP OF PREGNANT MOTHERS IN THE COVID-19 PANDEMIC WITH UNDERSTANDING OF MIDWIFE SERVICES IN RB KINASIH, SIDOHARJO, SRAGEN ABSTRACTThe decrease in the number of ANC such 67,97% visitors at Kinasih RB, which in fact has increased the quality standard of midwifery services and the low understanding of pregnant women about midwifery services that have different socio-economic. Based on this background, the purpose of the researchers conducting this study was to determine the relationship between the socioeconomic status of pregnant women and their understanding of midwifery services. The design of this research is correlation description with cross sectional approach. In taking the sample, the researcher used the accidental sampling technique. Data were taken using a questionnaire. To test the validity with the Product Moment formula and reliability using Spearman Brown. The results of the study indicate that there is a relationship between socio-economic and understanding of midwifery services, this is evidenced by the results of the Chi Square calculation which is greater than the Product Moment table such 3,784. Socio-economic conditions of pregnant women greatly affect their understanding of receiving midwifery services, so it is hoped that midwives should pay more attention to the characteristics of pregnant women in providing services because all information and actions provided depend on the characteristics of the pregnant women.Keywords: Socio-Economic, Pregnant Women, Understanding, Midwifery Services
HUBUNGAN CUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN PHLEBITIS DI RS JIH SOLO ., Sarwoko; Anggraeni, Titik; Lestari, Titi
Jurnal Kebidanan VOLUME 13. NO.02, DESEMBER 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v13i02.466

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang: Penyebab dari terjadinya infeksi phlebitis bisa disebabkan oleh hygiene petugas dan pasien yang kurang melakukan cuci tangan dengan benar. Perawat melakukan tehnik cuci tangan yang aktif untuk menghilangkan organisme gram negatif sebelum dan setelah  melakukan prosedur pemasangan infus. Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara cuci tangan dengan kejadian phlebitis pada pasien di Rumah Sakit. Metode: Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, deskriptif korelasi dengan  pendekatan cross sectional. Populasi nya adalah perawat dan pasien di Rumah Sakit. Metode sampling menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah sampel 45 perawat dan pasien. Instrumen penelitian berupa lembar observasi pelaksanaan cuci tangan dan tanda-tanda phlebitis. Analisis univariat dengan distribusi frekuensi tabulasi dan analisis bivariat dengan uji korelasi Kendall-tau. Hasil: Pada penelitian cuci tangan didapatkan hasil mayoritas perawat sebanyak  93,3% telah melakukan prosedur cuci tangan dengan cukup baik sebelum maupun sesudah memasang infus pada pasien. Untuk kejadian phlebitis diketahui sebagian besar pasien tidak ada tanda-tanda plebitis dengan karakteristik tersebut sebanyak 82,2%. Hasil pengujian korelasi Kendall-tau diketahui nilai probabilitas (sig) = 0,000 pada taraf signifikan a 5%. Karena nilai  sig < 0,05. maka ada hubungan antar variabel. Simpulan: Terdapat hubungan yang cukup signifikan antara pelaksanaan cuci tangan dengan kejadian phlebitis di Rumah Sakit. Saran : Agar perawat  selalu melaksanakan  tindakan cuci tangan baik sebelum maupun setelah melakukan Tindakan khususnya dalam pemasangan infus untuk menjaga agar tidak terjadi infeksi nosokomial khususnya phlebitis sesuai dengan SOP yang telah adaKata kunci           :  cuci tangan, kejadian phlebitis, perawat, pasienHAND HYGIENE RELATIONSHIP WITH PHLEBITIS EVENTS AT JIH SOLO HOSPITALABSTRACTBackground: The cause of phlebitis infection can be caused by the hygiene of officers and patients who do not wash their hands properly. Nurses perform active hand washing techniques to eliminate gram-negative organisms before and after performing the infusion procedure. Objective: This study aims to determine the relationship between hand washing and the incidence of phlebitis in patients at JIH Hospital Solo. Methods: This study uses quantitative, descriptive correlation with a cross sectional approach. The population is nurses and patients at JIH Hospital Solo. The sampling method used purposive sampling method with a total sample of 45 nurses and patients. The research instrument was an observation sheet on the implementation of hand washing and signs of phlebitis. Univariate analysis with tabulated frequency distribution and bivariate analysis with Kendall-tau correlation test. Results: In the hand washing study, the majority of nurses as much as 93.3% had carried out the hand washing procedure quite well before and after installing an infusion on the patient. For the incidence of phlebitis, it is known that most patients have no signs of phlebitis with these characteristics as much as 82.2%. The results of the Kendall-tau correlation test are known to have a probability value (sig) = 0.000 at a significant level of 5%. Because the value of sig < 0.05. then there is a relationship between variables. Conclusion: There is a significant relationship between the implementation of hand washing and the incidence of phlebitis at JIH Hospital Solo. Suggestion: Nurses should always carry out hand washing both before and after taking actions, especially in infusion to prevent nosocomial infections, especially phlebitis in accordance with existing SOPs.Keywords: Hand Hygiene, Phlebitis Incidence, Nurses, Patients
KORELASI STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGANN ANAK USIA TOODLER (1-3 TAHUN) Rahmawati, Sylvina; Dewi, Elok Sari
Jurnal Kebidanan VOLUME 13. NO.02, DESEMBER 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v13i02.472

Abstract

ABSTRAKKualitas hidup anak pada dasarnya ditentukan oleh Pertumbuhan dan perkembangan pada masa usia 1-3 tahun pertama kehidupannya, hal ini akan jelas menentukan kualitas hidup anak di kemudian hari. Pertumbuhan dan perkembangan anak yang maximal bertujuan untuk membuat anak tidak hanya tumbuh secara fisik, tetapi juga memiliki kualitas hidup yang baik untuk masa depannya. Asupan gizi yang dierima anak memainkan peran dalam membantu perkembangan anak. Masalah dalam penelitian ini terdapat 2 (20%) anak yang mengalami penyimpangan dari yang seharusnya tidak ada. Tujuan dalam Riset ini untuk mengetahui korelasi status gizi dengan perkembangan anak usia toodler (1-3 tahun) di desa Bunder Kecamatan Pademawu. Desain penelitian yaitu analitik dengan dengan rancangan cross sectional. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 38 anak dan sampelnya yaitu sebanyak 35 anak dengan menggunakan KPSP dan kuesioner. Teknik sampel yang digunakan yaitu simple random sampling. Sedangkan analisis data menggunakan uji spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar (65,7%) anak memiliki status gizi normal, dan sebagian besar (51,4%) anak mengalami perkembangan yang sesuai. Dari hasil uji statistik menunjukkan (? = 0,664 ? ? = 0,05) sehingga H1 ditolak artinya tidak ada korelasi antara status gizi dengan perkembangan. Kesimpulan dalam riset ini yaitu status gizi tidak memiliki korelasi dengan perkembangan anak yang dimana status gizi anak yang kurus tidak  selamanya menyebabkan perkembangan anak menjadi menyimpang dan sebaliknya status gizi anak yang normal tidak selamanya menyebabkan perkembangan anak menjadi sesuai, kemungkinan ada faktor lain yang dapat mempengaruhi perkembangan pada anak.Kata Kunci : Perkembangan Anak, Status Gizi, ToodlerCORRELATION OF NUTRITIONAL STATUS WITH THE DEVELOPMENT OF TOODLER AGE CHILDREN (1-3 YEARS)ABSTRACTThe quality of life of children is basically determined by growth and development in the first 1-3 years of life, this will clearly determine the quality of life of children in the future. Maximum growth and development of children aims to make children not only grow physically, but also have a good quality of life for their future. The nutritional intake received by children plays a role in helping children's development. The problem in this study there are 2 (20%) children who experience deviations from what should not exist. The purpose of this research is to determine the correlation of nutritional status with the development of toddlers (1-3 years) in Bunder Village, Pademawu District. The research design is analytic with a cross sectional design. The population used in this study were 38 children and the sample was 35 children using KPSP and questionnaires. The sampling technique used is simple random sampling. While the data analysis using the Spearman test. The results showed that most (65.7%) children had normal nutritional status, and most (51.4%) children experienced appropriate development. The statistical test results show (? = 0.664 = 0.05) so that H1 is rejected, meaning that there is no correlation between nutritional status and development. The conclusion in this research is that nutritional status does not have a correlation with child development where the nutritional status of underweight children does not always cause child development to deviate and on the contrary normal child nutritional status does not always cause child development to be appropriate, there may be other factors that can affect development. in children.Keywords: Child Development, Nutritional Status, Toddler