cover
Contact Name
Dian Iskandar Jaelani
Contact Email
alhayatjournal@gmail.com
Phone
+6281249878829
Journal Mail Official
alhayatjournal@gmail.com
Editorial Address
Getas, Nganjuk, East Java Indonesia
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Al-Hayat: Journal of Islamic Education
Published by LETIGES
ISSN : 26571781     EISSN : 25993046     DOI : https://doi.org/10.35723/ajie
Core Subject : Education,
Al-Hayat: Journal of Islamic Education: e-ISSN: 2599-3046 (online) and p-ISSN: 2657-1781 (print), is an international journal published by the LETIGES collaboration with the al-Hayat al-Istiqomah foundation, Asosiasi Pascasarjana Agama Islam Swasta Indonesia (APAISI) and Association of Muslim Community in ASEAN (AMCA). The journal focuses its scope on the issues of Islamic education and fully refers to theories, methods, and applications. We invite scientists, scholars, researchers, and professionals in the field of Islamic education to publish their research in our journal.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 270 Documents
Urgency of Islamic Religious Education Teachers in Character Building for Students in Junior High Schools Oktio Frenki Biantoro
Al-Hayat: Journal of Islamic Education Vol 3 No 2 (2019): Al-Hayat: Journal of Islamic Education
Publisher : Al-Hayat Al-Istiqomah Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35723/ajie.v3i2.83

Abstract

Dalam sistem pendidikan di negara kita, pendidikan agama merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan. Penitik-beratan pendidikan pada kecerdasan intelektual akan membuat ketidakseimbangan dalam menanamkan nilai karakter pada peserta didik. Pembangunan yang paling substansial adalah pembangunan akhlak, karakter, dan moral. Pendidikan agama dalam implementasinya belum maksimal, masih ada beberapa permasalahan seperti kurangnya tenaga guru agama. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keadaan akhlak siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP), peran guru Agama Islam di SMP dan faktor pendukung serta penghambat guru PAI di SMP dalam membina karakter siswa. Penelitian ini menggunakan paradigma interpretif melalui pendekatan kualitatif, jenis studi kasus. Hasil penelitian (1) keadaan karakter siswa di SMPN 3 Slahung, Ponorogo, Jawa Timur, Indonesia secara umum baik, (2) Peran guru PAI dalam membina karakter siswa dengan memberi keteladanan, habituasi (pembiasaan), nasihat, hukuman, penghargaan atau ganjaran, dan (3) faktor pendukung guru PAI dalam membina karakter siswa SMPN 3 Slahung adalah keluarga, sekolah dan lingkungan masyarakat, sedangkan faktor yang menghambat terbatasnya pengawasan pihak sekolah, kesadaran dari para siswa sendiri, latar belakang keluarga siswa, pengaruh tayangan televisi dan handphone.
Knowledge and Learning Teachers Toward The Implementation of Guided Inquiry Approach in Aqidah Curriculum Mohd Aderi Che Noh; Haslina Abdullah; Nor Hayati Fatmi Talib
Al-Hayat: Journal of Islamic Education Vol 3 No 2 (2019): Al-Hayat: Journal of Islamic Education
Publisher : Al-Hayat Al-Istiqomah Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35723/ajie.v3i2.76

Abstract

Pendekatan inkuiri terbimbing adalah kegiatan inkuiri di mana masalah dan berbagai pertanyaan diajukan oleh guru sementara siswa perlu memprakarsai temuan item. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan keterampilan mengelola guru Pendidikan Agama Islam terhadap penerapan pendekatan inkuiri terbimbing berdasarkan Aqidah di Sekolah Menengah. Selain itu, penelitian ini juga mengidentifikasi hubungan antara dua aspek. Metodologi penelitian ini adalah kuantitatif dalam survei terhadap 108 guru Pendidikan Agama Islam. Analisis deskriptif dilakukan bahwa kedua elemen pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola guru berada pada tingkat tinggi. Analisis inferensi korelasi spearman juga menemukan bahwa kekuatan hubungan antara kedua aspek tersebut berada pada tingkat positif sedang. Implikasi dari penelitian guru perlu menekankan secara khusus pada masalah pengetahuan dan keterampilan dalam implementasi pendekatan inkuiri terbimbing sehingga mereka dapat memiliki dampak positif dan efektif pada siswa seperti membantu siswa untuk memahami isi pelajaran agar lebih baik, mendorong proses kognitif dan budaya berpikir kritis serta memperkuat aqidah para siswa yang semakin mengkhawatirkan.
Contemporary Issues of Islamic Religious Education in The Scope of Delegate Vocational High School (SMK) Muhammadiyah Uswatun Khasanah
Al-Hayat: Journal of Islamic Education Vol 3 No 2 (2019): Al-Hayat: Journal of Islamic Education
Publisher : Al-Hayat Al-Istiqomah Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35723/ajie.v3i2.81

Abstract

Pendidikan Agama Islam di Indonesia hingga saat ini masih menghadapi berbagai persoalan dan tantangan serta kritikan dari berbagai pihak, baik dalam lingkup internal maupun eksternal. Sekolah harus mempunyai eksistensi dalam kualitas dan memiliki ciri khas. Problematika yang ada di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah Delanggu, Klaten, Jawa Tengah, Indonesia meliputi: problem kualitas baik sarana prasarana dan output lulusan, problem lembaga pendidikan swasta yang secara sosial masih di anggap nomor dua setelah lembaga pendidikan negeri, problem sistem dua jalur zonasi dan prestasi. Dengan adanya problem tersebut, maka solusinya antara lain: selalu meningkatkan sarana prasarana dengan melibatkan banyak pihak yayasan dan stakeholder sekitar sekolah dengan tidak berpangku tangan kepada pemerintah semata, membuat pembelajaran yang menyenangkan, penambahan kurikulum agama yang menjadi khas sekolah, guru membuat terobosan dalam pembelajaran, dan evaluasi dalam setiap kegiatan. Penelitian ini menggunakan paradigma interpretif melalui pendekatan kualitatif, jenis studi kasus. Hasil penelitian guru pendidikan agama Islam dikatakan berhasil dalam mendidik ialah yang dapat mengintegrasikan antara konsep yang ada di al-qur'an dan al-hadist dengan keseharian para peserta didik utamanya di sekolah dan dapat diterapkan juga keseharian di luar sekolah, guru juga di tuntut profesional dengan memahami dan mengaplikasikan kode etik guru dengan kinerja guru dalam kehidupan sosialnya.
Effectiveness of Reading for Islamic Education: Design of Multi-Platform Educational Game as Instructional Media Yusniarsi Primasari; Sri Lestanti; Riska Dhenabayu
Al-Hayat: Journal of Islamic Education Vol 3 No 2 (2019): Al-Hayat: Journal of Islamic Education
Publisher : Al-Hayat Al-Istiqomah Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35723/ajie.v3i2.77

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah solusi dengan merancang media pembelajaran modern yaitu windows dan game edukasi multi-platform berbasis android yang disisipkan dengan bahan bacaan berdasarkan kurikulum mata pelajaran bahasa Inggris di lembaga pendidikan Islam untuk siswa kelas 7 Tsanawiyah (MTs). Game ini dirancang dengan menggunakan perangkat lunak Construct 2. Penelitian ini menghasilkan game edukasi multi-platform yaitu The Adventure of Timun Mas. Validasi materi dan media dilakukan oleh beberapa ahli yang kompeten di bidangnya. Validasi materi dilakukan oleh guru Bahasa Inggris di tsanawiyah dan dosen Pendidikan Bahasa Inggris. Sementara itu, validasi media dilakukan oleh praktisi, pengembang game, dan dosen Teknik Informatika. Dari hasil validasi materi dan media, setiap validator dijumlahkan, dan kemudian dibagi dengan skor keseluruhan dan dikalikan dengan 100%. Hasil akhir validasi produk adalah 82,95%, menunjukkan bahwa permainan The Adventure of Timun Mas valid dan layak untuk digunakan.
Management of Active Learning Strategies in Learning Fiqh in General Department Students Muhamad Ali Anwar
Al-Hayat: Journal of Islamic Education Vol 3 No 2 (2019): Al-Hayat: Journal of Islamic Education
Publisher : Al-Hayat Al-Istiqomah Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35723/ajie.v3i2.62

Abstract

Keberhasilan pembelajaran pada suatu lembaga pendidikan tergantung pada kreatifitas dalam pembelajaranya dari usaha guru. Karena dia sebagai Guru, maka ia harus membawa pembelajaranya kearah tujuan yang telah ditetapkan. Penelitian ini mendeskripsikan bagaimana perencanaan, pelaksanaan, evaluasi strategi active learning dalam pembelajaran fiqih (hukum Islam) pada peserta didik jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) di Madrasah Aliyah Nahdlatul 'Ulama (MA-NU) Mojosari, Loceret, Nganjuk, Jawa Timur, Indonesia. Penelitian ini menggunakan paradigma interpretif melalui pendekatan kualitatif, jenis penelitian studi kasus. Hasil penelitian ditemukan beberapa terkait perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi active learning dalam pembelajaran fiqih yang dilaksanakan di lokasi penelitian, semua telah sesuai dengan konsep teori walaupun masih ada penyempurnaan dalam hal implementasi yang otomatis akan mempengaruhi hasilnya, sehingga guru harus ekstra bekerja keras untuk kesempurnaan tersebut melalui evaluasi terus menerus.
Development of Android Based Learning Media in Qissah Qur'ani and Prophet Materials to Improve the Noble Achievement of Students Muhammad Luthfi Abdullah; Arif Sumardiono; Handayani Nila Praja
Al-Hayat: Journal of Islamic Education Vol 3 No 2 (2019): Al-Hayat: Journal of Islamic Education
Publisher : Al-Hayat Al-Istiqomah Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35723/ajie.v3i2.75

Abstract

Penguatan karakter merupakan salah satu agenda besar dalam pendidikan bangsa Indonesia. Akhlak mulia merupakan salah satu bagian dari tujuan pendidikan nasional. Salah satu metode penanaman akhlak mulia yaitu terdapat metode qissah qur’ani dan nabawi. Sayangnya metode tersebut sebagian besar masih berlangsung di wilayah lembaga pendidikan saja. Oleh karena itu, perlu adanya media yang bisa memfasilitasi pembelajaran peserta didik di manapun ia berada. Salah satunya adalah perangkat smartphone dengan sistem operasi Android. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengembangkan media pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) berbasis Android pada materi qissah qur’ani dan nabawi; (2) menguji tingkat kelayakan media pembelajaran yang dikembangkan; serta (3) menguji pengaruh penggunaan media pembelajaran yang dikembangkan terhadap akhlak mulia peserta didik. Penelitian ini merupakan penelitian research and development. Subjek penelitian yang dipilih adalah mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon. Peneliti membatasi subjek yang diteliti adalah mahasiswa yang mengontrak mata kuliah PAI. Berdasarkan angket penilaian oleh ahli materi didapatkan presentase kelayakan tiap aspek (%) yaitu sebesar 91,25 % dan angket penilaian oleh ahli media pembelajaran sebesar 78,25 % sehingga dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran aplikasi android Akhlaq Mulia bisa dikatakan sangat layak digunakan, serta berdasarkan uji coba pemakaian melalui desain eksperimen Pretest-Posttest Control Group Design, terdapat perbedaan perkembangan akhlak mulia mahasiswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan kata lain peningkatan akhlak mulia mahasiswa yang memperoleh perlakuan melalui media pembelajaran android (kelas eksperimen) berpengaruh positif signifikan.
Psychological Principle and Its Implications in Islamic Education Hasan Langgulung's Perspective Suminto Suminto
Al-Hayat: Journal of Islamic Education Vol 3 No 2 (2019): Al-Hayat: Journal of Islamic Education
Publisher : Al-Hayat Al-Istiqomah Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35723/ajie.v3i2.79

Abstract

Asas psikologis pendidikan dapat difahami sebagai kebenaran yang menjadi pijakan atau dasar berpikir, baik pada tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun evaluasi pendidikan yang berdasarkan atas teori- teori dari psikologi. Oleh sebab itu, menjadi sangat penting dalam memahami pendidikan, bahwa pendidikan di dalamnya juga terdapat asas-asas sebagai tempat dan pijakan yang tegak, tegak dalam materi, tegak dalam interaksi , tegak dalam inovasi, atau tegak dalam cita-citanya. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan atau library research. Adapun analisis isi atau content analysis digunakan sebagai metode analisis dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: (1) Konsep asas psikologis dalam pendidikan Islam menurut Hasan Langgulung adalah dengan menekankan pada teori proses belajar serta konsep penciptaan manusia menurut pandangan Islam, yang meliputi hakikat penciptaan, potensi dasar manusia, pertumbuhan dan perkembangan kognitif serta psikologis dan ruhaniyah manusia, sehingga dapat dipahami bahwa manusia adalah mahluk yang terdiri dari unsur jasadiyah dan ruhaniyah. (2) Implikasi dari konsep asas psikologis dalam pendidikan Islam adalah memandang pendidikan sebagai proses dalam menyiapkan generasi muda agar dapat berperan sebagai generasi penerus, mentransfer pengetahuan serta nilai-nilai Islam sehingga selaras dengan tujuan manusia diciptakan, maupun dalam perilakunya sehari-hari. Oleh karenanya, dalam proses pendidikan harus memperhatikan perkembangan jiwa, maupun pertumbuhan raga peserta didik dengan mengacu pada dasar, tujuan, kurikulum, materi, serta evaluasi yang membawa fungsi manusia sebagai ‘abid dan khalifatullah yang dihiasi dengan amal saleh.
Peran Pesantren dalam Membentuk Nilai Kewirausahaan dan Kepemimpinan Religius Santri Lukman Hakim; Mohammad Abdul Khafid; Fahcrurriza Oktaviana Suyoto Putri
Al-Hayat: Journal of Islamic Education Vol 3 No 2 (2019): Al-Hayat: Journal of Islamic Education
Publisher : Al-Hayat Al-Istiqomah Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35723/ajie.v3i2.74

Abstract

This research is a descriptive study with a qualitative approach which aims to describe the strategies carried out by Al Mawaddah Jekulo Kudus Entrepreneur Islamic Boarding School and Shofa Azzahro 'Gembong Pati Islamic Boarding School, Central Java, Indonesia in fostering entrepreneurial character and santri leadership. Data collection methods used consist of interviews, documents, and observations, methods of data analysis using data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results showed that the entrepreneurship activities of Al Mawaddah Jekulo Kudus Entrepreneurial Islamic Boarding School and Islamic Boarding School Shofa Azzahro 'Gembong went well. Likewise, the goal applied is that a santri must balance the life of the world and the hereafter. Because basically a santri must also think about the life of the world, not only those who are religious. The forms of entrepreneurship activities carried out are through training, dragon fruit cultivation, making chips from cassava, making Moka flour, syrup, sugar suppliers, cooperatives and umroh bureaus etc. The background of the activities carried out in Islamic boarding schools is to emulate the figure of the Prophet Muhammad who is a successful businessman figure and a form of modernization of learning activities in Islamic boarding schools in facing the challenges of the times. Entrepreneurship and leadership activities can be a medium in shaping the students to become independent individuals, stimulating creative ideas and intelligent communication with various groups.
Development of Islamic Education: The Multidisciplinary, Interdisciplinary and Transdisciplinary Approaches Dina Mardiana; Abd. Rahim Razaq; Umiarso Umiarso
Al-Hayat: Journal of Islamic Education Vol 4 No 1 (2020): Al-Hayat: Journal of Islamic Education
Publisher : Al-Hayat Al-Istiqomah Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35723/ajie.v4i1.97

Abstract

In the ideal level, Islamic education must touch on 3 (three) aspects. "Knowing" realm understanding value Islamic religion, "doing" realm practicing the values Islamic religion, "being" go through a period of life following values Islamic religion. However, the development of the 21-st Century, which provides open access to all information from cyberspace, has not been fully implemented in the field of Islamic education so that it gives a challenge for the world of Islamic education in implementing the concept of "being" optimally in the process of learning. This article aims to describe and analyze the development of the Islamic education curriculum through 3 (three) approaches: multidisciplinary, interdisciplinary, and transdisciplinary. This article uses a qualitative approach to the type of literature study research. A literature study that is in line with the research theme leads this research to the conclusion. First, the Common Core State Standards (Kurikulum Inti) emerge as a form of balance standardization between the aspects of ideal learning and skills needs in the 21st-century. Second, the difference between multidisciplinary, interdisciplinary, and transdisciplinary approaches lies in the "starting point" of each approach. Multidisciplinary emerge as the form of concepts and skills desired by each discipline (explicitly), interdisciplinary in the form of shared concepts and skills, as long as a scientific discipline (implicitly) and transdisciplinary in the form of real reality in life where students being both subject and object in gaining that knowledge. Third, the similarity between multidisciplinary, interdisciplinary and transdisciplinary approaches lies to balance between accountability, relevance, and development of the 21st-century; all three are integral parts of the Core Curriculum; all three involve more than one scientific discipline in discussing a theme/issue and; all three have aspects of evaluation/assessment during the learning process.
Discussing the Dialectics of Science on Islamic Education Imam Muhayat
Al-Hayat: Journal of Islamic Education Vol 4 No 1 (2020): Al-Hayat: Journal of Islamic Education
Publisher : Al-Hayat Al-Istiqomah Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35723/ajie.v4i1.95

Abstract

Judul di atas membahas tentang pemetakan ilmu sebagai jalan menuju kebenaran dan relasinya dengan pendidikan Islam. Domain utama dalam standar nasional pendidikan terletak pada pendidik dan kependidikan. Hal ini dapat dipahami karena kedua standar tersebut menyangkut bidang tugas dan tanggung jawab yang tak tergantikan oleh yang lain untuk memenuhi fungsinya. Sehingga produk pendidikan Islam berjalan pada rel keandalannya. Kualifikasi keandalan pendidikan Islam yang dimaksud adalah suksesnya institusi pendidikan Islam dapat berproses dengan baik mengelaborasi Islamisasi sains dan spiritualisasi human being. Di sana telah terdapat jalan panjang terbentang sedemikian rupa dan kokoh serta dapat diterima masyarakatnya. Misalnya pesantren yang sudah ada jauh hari sebelum kemerdekaan. Semua itu tidak lain dapat menjadi titik tolak penguatan sendi-sendi berbangsa dan bernegara, karena hakikat titik kulminasi pendidikan Islam adalah terbentuknya masyarakat madani. Dimana yang sedemikian itu telah menjadi branding pendidikan yang sudah tua itu, bervisi islamic society yang sejalan dengan konsep Islam rahmatan lilalamin.

Page 5 of 27 | Total Record : 270