cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bengkulu,
Bengkulu
INDONESIA
Jurnal Ilmiah KORPUS
Published by Universitas Bengkulu
ISSN : -     EISSN : 26146614     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Ilmiah KORPUS merupakan jurnal Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UNIB. Jurnal ini memuat dan menyebarluaskan hasil kajian ilmiah dan hasil-hasil penelitian mahasiswa dan dosen yang terpilih tentang bahasa, sastra, dan pengajarannya. KORPUS terbit tiga kali dalam setahun, yaitu pada bulan April, Agustus, dan Desember.
Arjuna Subject : -
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 5 No 3: Desember 2021" : 12 Documents clear
RELASI MAKNA DALAM PUISI DAPUR-DAPUR PINGGIRAN KARYA ARIP SENJAYA Indah Sari, Fevi; Sari, Dewi Indah; Firmansyah, Dodi
Jurnal Korpus Vol 5 No 3: Desember 2021
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jik.v5i3.19418

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis relasi makna sinonim dan antonim dalam kumpulan puisi Dapur-dapur Pinggiran karya Arip Senjaya. Relasi makna sinonim dan antonim merupakan salah satu kajian semantik yang membahas kata yang memiliki persamaan makna dan kata yang maknanya berlawanan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan bentuk penelitian kualitatif. Sumber data yang diperoleh untuk dianalisis berasal dari buku kumpulan puisi Dapur-dapur Pinggiran karya Arip Senjaya. Data yang dikaji oleh peneliti adalah kata-kata dalam larik puisi yang memili relasi sinonim dan antonim. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik studi dokumenter yaitu peneliti menghimpun data melalui buku puisi. Teknik analisis data dilakukan melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan menyimpulkan data. Relasi sinonim dan antonim tidak hanya ditemukan dalam bentuk cerita pendek ataupun novel tetapi, dapat ditemukan juga dalam larik-larik puisi. Dapur-dapur Pinggiran merupakan puisi yang berisikan menu-menu masakan viral selama pandemi. Larik-larik dalam puisi tersebut ditulis dengan bahasa yang sederhana namun, tetap indah dibaca. Menu-menu viral selama pandemi seperti dalgona, seblak, dan kisah-kisah yang terjadi selama pandemi. Puisi Dapur-Dapur Pinggiran merupakan kumpulan puisi yang mengingatkan kita tentang fenomena selama pandemi terjadi. Setiap relasi yang terdapat dalam larik-larik puisi tersebut dapat dijadikan perbandingan dalam memahami sebuah makna. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa 6 judul puisi yang telah di telaah memiliki relasi makna sinonim dan 3 judul puisi  yang memiliki relasi makna antonim.
KEKERASAN DALAM ROMAN ANGKATAN 20-an Oktasari, Ade; Sarwono, Sarwit; Hiasa, Fina
Jurnal Korpus Vol 5 No 3: Desember 2021
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jik.v5i3.19706

Abstract

Penelitian ini membahas tentang Kekerasan Dalam Roman Angkatan 20-an. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode desktiptif kualitatif dengan analisis teks. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji roman angkatan 20-an menggunakan pendekatan sosiologi sastra dari sisi isi karya sastra. Data dalam penelitian ini berupa kutipan-kutipan kalimat ataupun paragraf yang mencerminkan tindak kekerasan dalam roman angkatan 20-an. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah teknik baca dan tulis. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu membaca roman angkatan 20-an, menandai dan mencatat, mengidentifikasi, menggolongkan, menganalisis, mendeskripsikan dan membuat kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukakan bahwa: terdapat dua bentuk tindakan kekerasan dalam roman-roman angkatan 20-an, yaitu kekerasan verbal dan kekerasan fisik. Bentuk kekerasan verbal dalam roman angkatan 20-an ini berupa pengancaman, membentak, umpatan, berteriak keras, memanipulasi, memfitnah, pembatasan, memprovokasi, menuduh, pemaksaan, dan mencemooh. Sementara untuk bentuk kekerasan fisik dalam roman angkatan 20-an ini berupa pemukulan, penelantaran anak, eksploitasi anak, pembunuhan, pengabaian, penghilangan harta benda, pemukulan, perkelahian, dan penganiayaan. Terdapat latar sosial budaya dalam roman angkatan 20-an meliputi: (1) kebudayaan, (2) ekonomi, dan (3) kekuasaan.
PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MUATAN LOKAL TEKS CERITA FANTASI SMPN 1 KOTA BENGKULU Diana, Cris; Trianto, Agus; Purwadi, Agus Joko
Jurnal Korpus Vol 5 No 3: Desember 2021
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jik.v5i3.19222

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengembangan lembar kerja peserta didik (LKPD) berbasis muatan lokal teks cerita fantasi untuk siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kota Bengkulu tahun pembelajaran 2020/2021. Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan (reserch and development) dengan produk bahan ajar yang berjenis LKPD. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu, identifikasi masalah, tahap penelitian, tahap analisis kebutuhan, tahap pengembangan desain produk, validasi oleh ahli dan revisi. Hasil validasi dari ahli terhadap LKPD berbasis muatan lokal teks cerita fantasi untuk siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kota Bengkulu tahun pembelajaran 2020/2021, yang dikembangkan termasuk dalam kriteria valid dengan skor 3,2 (cukup valid) dan 4,3 (sangat valid), sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil validasi tim ahli terhadap LKPD berbasis muatan lokal teks cerita fantasi untuk siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kota Bengkulu tahun pembelajaran 2020/2021, berada dikategori valid dan layak digunakan siswa dan guru pada proses pembelajaran
SUBALTERN DALAM NOVEL PROMISE, LOVE AND LIFE KARYA NYI PENENGAH DEWANTI: KAJIAN POSTKOLONIAL GAYATRI SPIVAK Prihatin, Yulianah; Mayasari, Diana
Jurnal Korpus Vol 5 No 3: Desember 2021
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jik.v5i3.20047

Abstract

This research is motivated by the existence of colonial influences in the archipelago which are still imprinted on people's lives, to the literary works created. In the theory coined by Gayatri Spivak, it is known as subaltern, namely groups that are victims of marginalization and hegemony from groups in power and do not have access to voice. Based on this background, this study aims to describe various forms of impoverishment, violent behavior both physically and psychologically as well as in subaltern groups, employer hegemony and resistance from subalterns in the novel promise, love and live. The method used is descriptive qualitative with data collection through observation, documentation, instruments in the form of a check list table. The data analysis technique is by reviewing Gayatri Spivak's postcolonial theory in the markers of subalterns and their forms of resistance. The results of this study that the subalterns in the novel Promis, Love and Life are depicted from the character of Dewi who is never voiced and the resistance that is carried out is a tangible form that the subaltern cannot voice his opinion and is represented by certain groups with an attitude of submission to God, enthusiasm and writing skills are form of resistance that can be done. Dewanti as a form of resistance also describes the form of political ideology, so that in fact the subaltern has never been represented by its voice.
TOPONIMI DESA DI KECAMATAN MUARA SAHUNG DAN KECAMATAN LUAS KABUPATEN KAUR Erliani, Elen; Rahayu, Ngudining; Wardhana, Dian Eka Chandra
Jurnal Korpus Vol 5 No 3: Desember 2021
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jik.v5i3.17171

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui toponimi yang mendasari penamaan desa di Kecamatan Muara Sahung dan Kecamatan Luas Kabupaten Kaur. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Data dalam penelitian ini adalah informasi verbal dari informan, ketua adat, dan orang-orang yang mengetahui tentang asal usul penamaan desa yang ada di Kecamatan Muara Sahung dan Kecamatan Luas. Metode pengumpulan data diperoleh dari 1) observasi, 2) wawancara, 3) rekam, dan 4) catat. Analisis data menggunakan langkah-langkah 1) transkripsi data, 2) identifikasi data, 3) klasifikasi data, 4) analisis data, 5) kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa toponimi desa di Kecamatan Muara Sahung dan Kecamatan Luas dilihat dari penamaannya cenderung menunjukkan nama-nama desa yang dinamai berdasarkan nama tempat, perilaku manusia, dan aktivitas manusia. Kesimpulan pada penelitian ini adalah penamaaan desa cenderung mengacu pada aspek perwujudan diantaranya yaitu : latar rupa bumi, latar perairan, dan latar lingkungan alam, aspek kemasyarakatan diataranya yaitu: tradisi, kondisi sosial, dan tokoh masyarakat, aspek kebudayaan diantaranya yaitu: nilai pikiran positif . Saran pada penelitian ini yaitu bagi peneliti selanjutnya dapat mengkaji dan meneliti lebih dalam untuk melakukan penelitian-penelitian yang mengkaji budaya berdasar pada teori antropolinguistik.
PENGINTEGRASIAN BUDAYA LOKAL BESEMAH KEDALAM MATERI SASTRA DI STKIP MUHAMMADIYAH PAGARALAM Rohani, Tri; Pratama, Yoga
Jurnal Korpus Vol 5 No 3: Desember 2021
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jik.v5i3.19165

Abstract

This research is a Research & Development which aims at investigating the development of instructional materials based on local wisdom. The materials developed were designed from the result of the students’ need analysis and teacher specialist’ interview at STKIP Muhammadiyah Pagaralam in Introduction to Literature subject and validated by experts. The research data were collected from student’s questionnaire, specialist’s interview and experts’ validation. Regarding the data of the students’ questionnaire which consisted of 35 students, it was found that most of the students were interested in literature but they found problems such as; the language of the texts, unfamiliar literary texts, difficult in appreciating the texts and lack of skill in writing literary text. However, according to them local wisdom was very important to be developed beside to preserve and enrich students’ knowledge about the culture of the local area also to help students comprehend the materials as well.  Besides, students also needed bigger text and more work sheets in the modul. This finding was also in line with the lecturer specialist’s interview which was described qualitatively in which it explained that local wisdom can be such a good alternative literary materials in teaching learning process to help students comprehend the texts used. Based on expert validation, local wisdom materials also gave an extra point in the materials developed. Expert validation stated that from the whole aspects of validation, the development of the materials met very good criteria and met the students’ need.
MORAL DALAM NOVEL 212 CINTA MENGGERAKKAN SEGALANYA KARYA HELVY TIANA ROSA DAN BENNY ARNAS ROISTA, VELLY; Agustina, Emi; Canrhas, Amril
Jurnal Korpus Vol 5 No 3: Desember 2021
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jik.v5i3.19275

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan dan menguraikan mengapa peristiwa212 itu terjadi dan nilai moral yang terdapat pada novel tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah studi pustaka, langkah-langkah pengumpulan data adalah (1) membaca novel 212 Cinta Menggerakkan Segalanya karya Helvy Tiana Rosa dan Benny Arnas secara keseluruhan untuk memperoleh gambaran secara umum tentang karya, (2) membaca ulang novel sambil menandai bagian karya yang berhubungan nilai-nilai moral, (3) mengumpulkan seluruh nilai-nilai moral yang sudah ditandai ke dalam daftar pengumpulan data. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis konten (Content Analysis). Analisis konten merupakan strategi untuk menangkap pesan dalam sebuah karya sastra. Berdasarkan hasil penelitian di atas, disimpulkan bahwa novel 212 Cinta Menggerakkan Segalanya mengekspresikan tentang rasa cinta kepada agama Islam. Rasa cinta itulah yang mengerakkan jutaan hati manusia melakukan segalanya. Dan juga nilai-nilai moral yang terdapat dalam novel ditemukan nilai moral baik dan buruk. Nilai moral baik yang dominan dalam novel 212 Cinta Menggerakkan Segalanya yakni wujud keimanan, karena keimanan itulah yang membuat mereka bergerak, meliputi: mencintai Al-Qur’an, konsisten terhadap agama, penolong, pantang menyerah, kehendak, dan kebahagiaan. Moral buruk yang dimiliki tokoh Rahmat dan pasukan polisi terdiri atas berbohong, berbuat jahat, perbuatan yang tidak menyenangkan seperti, menghalangi orang bebuat kebaikan, dan sikap tidak peduli kepada orang lain. Berdasarkan hasil penelitian dapat dikategorikan novel dengan nilai moral baik, karena menggambarkan pembelajaran moral yang baik bagi pembacanya
ANALISIS SEMIOTIKA PADA MOTIF BATIK BESUREK SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN DAN ALTERNATIF BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA Wisman, Wisman; Hiasa, Fina
Jurnal Korpus Vol 5 No 3: Desember 2021
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jik.v5i3.20564

Abstract

Penelitian ini mengkaji analisis semiotika pada motif batik Besurek. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan metode deskriptif. Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, yaitu peneliti sendiri dibantu alat pemotret, lembaran pencatatan, pengamatan, pedoman wawancara, dan studi pustaka.Tujuan penilitian ini mendeskripsikan analisis semiotika motif batik Besurek sebagai upaya pelestarian dan alternatif bahan ajar bahasa Indonesia. Analisis semiotika tersebut sebagai berikut. (1) Mendeskripsikan analisis semiotika pada motif kaligrafi; (2) Mendeskripsikan analisis semiotika pada motif rafflesia; (3) Mendeskripsikan analisis semiotika pada motif burung kuau; (4) Mendeskripsikan analisis semiotika pada motif relung paku (5) Mendeskripsikan analisis semiotika pada motif rembulan; (6) semiotika batik Besurek sebagai upaya pelestarian dan alternatif bahan ajar bahasa Indonesia. Bertitik tolak dari penjelasan tersebut maka penelitian ini penting untuk dilakukan dengan judul “Analisis Semiotika Pada Motif Batik Besurek sebagai Upaya Pelestarian dan Alternatif Bahan Ajar Bahasa Indonesia.”
BAHASA GAUL DALAM MEDIA SOSIAL TIKTOK Putri, Yeri Septianti; Basuki, Rokhmat; Djunaidi, Bambang
Jurnal Korpus Vol 5 No 3: Desember 2021
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jik.v5i3.17159

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk dan makna bahasa gaul dalam media sosial Tiktok. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Data penelitian ini berasal dari tuturan atau ujaran bahasa gaul yang terdapat pada fitur komentar dalam media sosial Tiktok. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi. Langkah-langkah analisis data ada empat tahap yaitu, identifikasi data, klasifikasi data, analisis data dan simpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh enam bentuk bahasa gaul yang terdapat di dalam media sosial Tiktok, yaitu;  (1) bentuk singkatan (pen, gans, bet, fyp, gws, dc, p); (2) bentuk serapan (omaygatt, epribadeh, njungkel, membagongkan, insekiur, gais, fens); (3) bentuk akronim (boty, slowmo, gercep, salting, cogan, salpok); (4) bentuk metatesis (sabi, kuy, kane, ngab;  (5) bentuk kontraksi bund, notif);  (6) bentuk pemenggalan (gan, kak, bang). Makna yang didapatkan dalam bahasa gaul yaitu makna yang menyatakan pujian, bersimpati, ucapan selamat, pernyataan, penyampaian, pengakuan, harapan, permintaan dan ajakan. Simpulan penelitian bahwa bahasa gaul merupakan hasil kreatifitas dari para pengguna bahasa gaul itu sendiri yang meciptakan berbagai bentuk. Bentuk yang ditemukan dalam bahasa gaul media sosial Tiktok yaitu, bentuk singkatan, bentuk serapan, bentuk akronim, bentuk metatesis, bentuk kontraksi, dan bentuk pemenggalan. Makna yang terdapat dalam bahasa gaul yaitu makna yang sesuai dengan konteks penggunaan yaitu makna yang menyatakan pujian, pernyataan, harapan, ajakan, rasa simpati, penyampaian, bertanya dan ucapan selamat. Saran bagi peneliti selanjutnya agar dapat meneliti bahasa gaul dengan kajian ilmu yang berbeda seperti dengan menggunakan kajian sosiolinguistik dengan rumusan masalah penggunaan dan pembentukan bahasa gaul dalam media sosial seperti Snack Video dan Helo.
PERSEPSI GURU BAHASA INDONESIA TERHADAP PEMBELAJARAN BAURAN (BLENDED LEARNING) PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI SMP IT IQRA’ KOTA BENGKULU MARTINA, ANGGUN; Arono, Arono; Arifin, Muhammad
Jurnal Korpus Vol 5 No 3: Desember 2021
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jik.v5i3.19274

Abstract

Penelitian ini bertujuan menginvestigasi persepsi guru bahasa Indonesia terhadap pembelajaran bauran (blended learning) pada masa pandemi Covid-19 di SMP IT IQRA’ Kota Bengkulu, mengidentifikasi hambatan yang guru hadapi saat menerapkan pembelajaran bauran, serta mengidentifikasi upaya yang diberikan para guru dalam mengatasi hambatan yang dialami. Penelitian ini menggunakan desain studi kasus kualitatif untuk mengungkap data berdasarkan fokus yang diformulasikan. Guru bahasa Indonesia yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling (sampel bertujuan) sebagai subjek penelitian. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara. Data dianalisis menggunakan model interaktif oleh (Miles dan Huberman, 1994) yang terdiri atas reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan verifikasi. Hasil penelitian ini yaitu guru bahasa Indonesia di SMP IT IQRA’ Kota Bengkulu yang dijadikan subjek penelitian memberikan persepsi positif terhadap penerapan pembelajaran blended learning di masa pandemi. Persepsi positif terlihat dari informasi yang mereka jelaskan tentang pembelajaran bauran, mengikuti pelatihan tentang pembelajaran bauran, dan penerapan pembelajaran bauran di kelas, tetapi kecenderungan guru lebih suka tidak menggunakan teknologi internet, karena terdapat hambatan yang dihadapi. Hambatan yang dihadapi oleh guru yaitu koneksi internet dan distraksi yang di alami siswa. Solusi yang guru berikan untuk mengatasi hambatan dari koneksi internet adalah mencari tempat yang sinyalnya bagus dan mengganti provider yang lebih baik, serta solusi dari distraksi, guru mewajibkan siswa untuk mengaktifkan video mereka saat kelas daring berlangung

Page 1 of 2 | Total Record : 12