cover
Contact Name
muhammad ikhsan
Contact Email
ichsan@uwgm.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jmm.ummat@gmail.com
Editorial Address
Jalan KH. Ahmad Dahlan No 1 Pagesangan, Kota Mataram - NTB
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri)
ISSN : 25988158     EISSN : 26145758     DOI : 10.31764/jmm.v4i2.1962
Core Subject : Education,
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) is a journal published by the Mathematics Education Departement of Education Faculty of Muhammadiyah University of Mataram. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) aims to disseminate the results of conceptual thinking and ideas, especially the results of educational research and technology to be realized in the community, including (1) Fields of science, applied, social, economic, cultural, health, ICT development, and administrative services, (2) Training and improvement in the results of educational, agricultural, information and communication, and religious technology (3) Teaching and empowering communities and communities of students, youth, youth and community organizations on an ongoing basis
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 81 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 4 (2024): Agustus" : 81 Documents clear
OPTIMALISASI PERAN KADER, IBU HAMIL DAN IBU MENYUSUI MELALUI PARTICIPATORY HYGIENE AND SANITATION TRANSFORMATION SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING Nissa Noor Annashr; Andy Muharry; Dadan Yogaswara; Nisa Khoerunisa; Iis Aisyah; Audry Putri Fasya; Reyhandra Habib Yanuar; Ripal Anwar Awalludin
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 4 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i4.23607

Abstract

Abstrak: Prevalensi stunting di Kota Tasikmalaya tertinggi ke-9 di Jawa Barat (22,4%), lebih tinggi dari prevalensi stunting di Jawa Barat. Kegiatan pengabdian masyarakat bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap kader, ibu hamil, ibu menyusui mengenai intervensi stunting melalui perbaikan sanitasi lingkungan, serta meningkatkan keterampilan mereka untuk mengolah makanan sesuai prinsip higiene dan sanitasi makanan. Kegiatan ini dilakukan melalui metode Participatory Hygiene And Sanitation Transformation (PHAST), dengan tahap: (1) persiapan; (2) tahap pelaksanaan dengan pengisian pre-test, penayangan video, brainstorming, penyuluhan, demonstrasi dan (3) evaluasi (pengisian post-test). Total peserta sebanyak 45 orang kader, ibu hamildan ibu menyusui. Hasil brainstorming menunjukkan peserta di wilayah Puskesmas Cihideung mengakui masih banyak masyarakat di sekitar mereka yang sudah memiliki jamban namun membuang limbahnya ke selokan. Peserta di wilayah Puskesmas Tamansari mengakui belum disiplin melakukan CTPS (cuci tangan pakai sabun). Sebelum kegiatan PHAST, rata-rata nilai pengetahuan peserta 10,37 meningkat menjadi 13,83 setelah kegiatan PHAST.Abstract: The prevalence of stunting in Tasikmalaya City was the 9th highest in West Java (22.4%), higher than the prevalence of stunting in West Java. Community service activities aim to increase the knowledge and attitudes of cadres, pregnant women and breastfeeding mothers regarding stunting interventions through improving environmental sanitation, as well as improving their skills in processing food according to the principles of food hygiene and sanitation. This activity was carried out using the Participatory Hygiene And Sanitation Transformation (PHAST) method, with stages: (1) preparation; (2) implementation stage by completing the pre-test, showing videos, brainstorming, counseling, demonstration; and (3) evaluation (filling in the post-test). The total number of participants was 45 people. The results of the brainstorming showed that participants in the Cihideung Public Health Center area admitted that there were still many people around them who already had toilets but threw their waste into the gutter. Participants in the Tamansari Public Health Center area admitted that they had not been disciplined in carrying out CTPS (washing hands with soap). Before the PHAST activity, the mean knowledge score of participants was 10.37, increasing to 13.83 after the PHAST activity.
PEMBERDAYAAN KELOMPOK FONGASAMA DALAM PEMANFAATAN LIMBAH TERNAK SEBAGAI PUPUK KOMPOS DAN APLIKASINYA PADA TANAMAN SORGUM DI NTT Laurentius Dominicus Gadi Djou; Murdaningsih Murdaningsih; Willybrordus Lanamana; Theodore Y.K. Lulan
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 4 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i4.24424

Abstract

Abstrak: Kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui pelaksanaan program pengabdian masyarakat dalam Program Desa Binaan (PDB) pada kelompok Fongasama di Desa Ondorea Barat dengan tujuan untuk meningkatkan ketrampilan dan soft skill anggota kelompok melalui kegiatan pembangunan rumah kompos, penyuluhan dan Pelatihan pembuatan pupuk kompos. Metode yang digunakan terdiri dari penyuluhan, pelatihan dan pendampingan. Kegiatan diawali dengan pembangunan rumah kompos berukuran 4×6meter, dibagi dua bak untuk fermentasi. Bak pertama berukuran 1,5 x 2meter dan tinggi 2 meter, dan bak kedua berukuran 1,5 x 1,5meter dan tinggi 1,5 meter. Penyuluhan dan pelatihan dimulai dengan pre-test, dan rata-rata jawaban benar 33,3% dalam kategori rendah. Kegiatan pelatihan menggunakan alat pencacah, ember, sekop, cangkul, dan sekop, dan bahan baku yang digunakan kotoran hewan, dedak padi, sekam padi, limbah pertanian, gula pasir, EM4 dan air. Fermentasi pada bak pertama selama 14 hari dan pada bak kedua selama 8 hari. Kompos dikeluarkan dari bak kedua dan diangin-anginkan, selanjutnya diaplikasikan. Post-test dilakukan di akhir kegiatan dan hasilnya menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan sebesar 86,7% dengan kategori tinggi.Abstract: Community empowerment activities through the implementation of community service programs in the Assisted Village Program (PDB) in the Fongasama group in West Ondorea Village with the aim of improving the skills and soft skills of group members through activities of building compost houses, counseling and training in making compost fertilizer. The methods used consist of counseling, training and mentoring. The activity began with the construction of a 4×6meter compost house, divided into two tanks for fermentation. The first tub measures 1.5 x 2 meters and 2 meters high, and the second tub measures 1.5 x 1.5 meters and 1.5 meters high. Counseling and training began with a pre-test, and the average correct answer was 33.3% in the low category. Training activities use choppers, buckets, shovels, hoes and shovels, and the raw materials used are animal waste, rice bran, rice husks, agricultural waste, granulated sugar, EM4 and water. Fermentation in the first tank for 14 days and in the second tank for 8 days. The compost is removed from the second tub and aired, then applied. The post-test was carried out at the end of the activity and the results showed an increase in knowledge and skills of 86.7% in the high category.
APLIKASI CHATBOT SEBAGAI PENUNJANG PROMOSI SEKOLAH Dyah Apriliani; Hepatika Zidny Ilmadina; Dairoh Dairoh; Sharfina Febbi Handayani
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 4 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i4.24274

Abstract

Abstrak: Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi membantu penyaluran informasi di sektor pendidikan menjadi lebih efisien dan efisien. Teknologi kecerdasan buatan berupa chatbot hadir sebagai model interaksi manusia dan komputer yang semakin menyerupai komunikasi manusia. Kegiatan pengabdian ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan siswa dan guru dalam penerapan aplikasi chatbot berbasis Aritificial Intelligence (AI) dan Natural Language Processing (NLP) di SMK YPE Nusantara Slawi. Kegiatan pengabdian ini melibatkan 31 peserta yang terdiri dari 28 siswa dan 3 guru, pelaksanaan dilakukan melalui lima tahap, mulai dari pembuatan aplikasi, persiapan kegiatan, pretest, pelaksanaan kegiatan di sekolah, hingga postest. Tahap pembuatan aplikasi meliputi perancangan aplikasi chatbot sebagai alat penunjang promosi sekolah yang mengintegrasikan AI dan NLP. Persiapan kegiatan dilakukan dengan melakukan observasi dan penggalian data terkait kebutuhan informasi yang digunakan dalam membuat chatbot. Pretest mengungkap sebagian peserta belum familiar dengan konsep chatbot dan AI. Selama pelaksanaan kegiatan, chatbot menjadi fokus utama, membahas peran inovatifnya dalam meningkatkan efisiensi penyebaran informasi sekolah. Hasil postest menunjukkan peningkatan pemahaman peserta terhadap penerapan aplikasi chatbot dan AI sebesar 81%. Kesimpulannya, PKM ini sukses meningkatkan efisiensi informasi, keterlibatan guru dan siswa, serta citra sekolah melalui pemanfaatan aplikasi chatbot yang inovatif.Abstract: Advancements in information technology and communication have made the dissemination of information in the education sector more efficient and effective. Artificial intelligence technology in the form of chatbots has emerged as a model for human-computer interaction that increasingly resembles human communication. This community service aims to enhance the efficiency of information dissemination at SMK YPE Nusantara Slawi through the implementation of an AI-based chatbot application and NLP. The activity involved 31 participants, consist of 28 students and 3 teachers, and was carried out in five stages, starting from application development, activity preparation, pre-test, implementation at the school, and post-test. The application development stage included designing a chatbot application to support school promotion, integrating AI and NLP. Activity preparation involved observing and gathering data on the information needs for creating the chatbot. The pre-test revealed that some participants were not familiar with the concepts of chatbots and AI. During the implementation phase, the focus was on the chatbot's innovative role in improving the efficiency of school information dissemination. The post-test results showed an 81% increase in participants' understanding of chatbot and AI application. In conclusion, this Community Service successfully increased information efficiency, active engagement of teachers and students, and improved the school's image through the utilization of an innovative chatbot application.
PEMANFAATAN DUNIA INTERNET DALAM METODE PEMBELAJARAN BERBASIS DIGITAL BAGI ANAK USIA DINI DI ERA GLOBALISASI Evi Purnamasari; Dwi Asa Verano
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 4 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i4.25383

Abstract

Abstrak: Perkembangan teknologi yang semakin meningkat apalagi dibidang jaringan, yang mana informasi apa saja bisa kita terima dari jaringan internet. Perkembangan teknologi membuat manusia harus semakin cangih dalam peningkatan wawasan terkait tentang teknologi baik itu guru bahkan anak di usia dini. Kita memfokuskan kepada anak di usia dini yang mana wawasan yang dimiliki belum seutuhnya bisa diterima dengan baik yang artinya dunia internet bisa digunakan sebagai pembelajaran namun bisa menjadi bumerang terhadap anak di usia dini, karena internet tidak hanya memberikan dampak positif melainkan bisa berdampak negatif. Banyaknya guru yang belum memahami akan dampak tersebut, oleh karena itu untuk guru sangat perlu dibekali ilmu pengetahuan tentang pemanfaatan dalam penggunaan untuk anak di usia dini. Kegiatan pelatihan ini menjelaskan tentang bagaimana dalam pemanfaatan internet yang baik sebagai media pembelajaran yang baik dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis digital, manfaatnya agar anak di usia dini sudah dibekali wawasan cara penggunaan internet yang baik sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam penggunaan internet. Pelatihan ini dihadiri oleh tenaga pendidik yaitu sebanyak 5 (lima) orang guru. Hasil yang dicapai saat ini guru TK Islam An- Nafi’ sudah memiliki kemampuan dalam penggunaan dan pemanfaatan internet dari yang semula 0% menjadi 98% sudah memahami.Abstract: The development of technology is increasing, especially in the field of networks, where we can receive any information from the internet network. The development of technology makes humans have to be more sophisticated in increasing their insight related to technology, both teachers and children at an early age. We focus on children at an early age whose insight is not yet fully accepted, which means that the internet world can be used as learning but can backfire on children at an early age, because the internet not only has a positive impact but can also have a negative impact. Many teachers do not understand the impact, therefore it is very necessary for teachers to be equipped with knowledge about the use of it for children at an early age. This training activity explains how to use the internet properly as a good learning medium using digital-based learning methods, the benefits of which are that children at an early age are already equipped with insight into how to use the internet properly so that unwanted things do not happen in using the internet. This training was attended by 5 (five) teachers. The results achieved at this time are that An-Nafi' Islamic Kindergarten teachers already have the ability to use and utilize the internet from the original 0% to 98% already understanding. 
PENINGKATAN PENGETAHUAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK YANG BIJAK MELAUI ISTILAH KOMUNIKATIS DAGUSIBU DI DESA Muladi Putra Mahardika; Rosaria Ika Pratiwi
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 4 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i4.24923

Abstract

Abstrak: Masalah resistensi antibiotik merupakan masalah global yang disebabkan oleh tidak tepatan penggunaan antibiotik dan kurangnya pengetahuan pada masyarakat. Permasalahan tersebut dapat diatasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan edukasi tentang Antibiotik dan DAGUSIBU melalui media leaflet. Istilah DAGUSIBU merupakan salah satu upaya edukasi dan pembelajaran kepada masyarakat untuk meningkatkan pemahaman, kepedulian dan kesadaran masyarakat terkait penggunaan obat secara tepat dan benar. Tujuan kegiatan ini memberikan informasi dan meningkatkan pengetahuan kepada masyarakat tentang bahaya penggunaan antibotik yang tidak tepat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dalam bentuk penyuluhan dan pemutaran video DAGUSIBU penggunaan antibiotik. Pengukuran keberhasilan kegiatan dilakukan dengan memberikan 20 butir pertanyaan tentang antibiotic dalam bentuk pretest dan postets kepada ibu-ibu PKK dan Kader Posyandu. Perhitungan persentasi total masyarakat yang dapat menjawab soal dengan tepat. Dari hasil pengolahan data, diketahui bahwa terjadi peningkatan pemahaman dan pengetahuan masyarakat terkait resistensi antibiotik setelah diberikan penyuluhan sebesar 36,67%.Abstract: The problem of antibiotic resistance is a global problem caused by inappropriate use of antibiotics and lack of knowledge in the community. These problems can be overcome through community empowerment with education about antibiotics and DAGUSIBU. The purpose of this activity is to provide information and increase public knowledge about the dangers of improper use of antibiotics. Community service activities are conducted in the form of counseling and video playback DAGUSIBU antibiotic use. Measurement of the success of the activity was carried out by providing 20 questions about antibiotics in the form of pretests and postets to PKK mothers and Posyandu cadres. Calculation of the total percentage of people who can answer the question correctly. From the results of data processing, it is known that there is an increase in public understanding and knowledge related to antibiotic resistance after counseling is given by 36.67%.The problem of antibiotic resistance is a global problem caused by improper use of antibiotics and lack of knowledge in the community. These problems can be overcome through community empowerment with education about antibiotics and DAGUSIBU through leaflet media. The term DAGUSIBU is one of the efforts of education and learning to the community to increase understanding, concern and public awareness related to the use of drugs appropriately and correctly. The purpose of this activity is to provide information to the public about the dangers of improper use of antibiotics. Community service activities are conducted in the form of counseling and video playback DAGUSIBU antibiotic use. Measurement of the success of the activity was carried out by providing pretests and postets to PKK mothers and Posyandu cadres. Calculation of the total percentage of people who can answer the question correctly. From the results of data processing, it is known that there is an increase in public understanding and knowledge related to antibiotic resistance after being given a 36.67% ignition.
EDUKASI MASYARAKAT MENGENAI MANAJEMEN PRA DAN PASCA PARTUS PADA BABI Yohana Maria Febrizki Bollyn; Korbinianus Feribertus Rinca; Roselin Gultom; Maria Tarsisia Luju; Puspita Cahya Achmadi
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 4 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i4.24283

Abstract

Abstrak: Pengetahuan yang baik tentang manajemen dalam beternak babi sangat penting untuk keberhasilan usaha peternakan babi. Tanpa pemahaman yang cukup tentang praktik manajemen yang benar, peternak mungkin menghadapi masalah kesehatan hewan dan rendahnya produktivitas. Salah satunya adalah manajemen pra dan pasca partus pada ternak babi. Masyarakat peternak babi di Kelurahan Pitak, Kecamatan Langke Rembong dihadapi oleh permasalahan praktik manajemen pra dan pasca partus pada babi yang buruk akibat kurangnya pengetahuan. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan mitra sasaran yakni para peternak babi di Kelurahan Pitak yang berjumlah 20 orang mengenai manajemen pra dan pasca partus pada ternak babi, meningkatkan produktivitas ternak babi para peternak di Kelurahan Pitak dan memperbaiki pendapatan masyarakat dari usaha ternak babinya. Metode yang diterapkan adalah metode observasi, edukasi dan evaluasi. Evaluasi dilakukan dengan menerapkan metode pre-test dan post-test. Hasil pre-test menunjukkan hanya 25% peternak yang mengetahui dan memahami tentang manajemen pra dan pasca partus pada ternak babi. Setelah mendapatkan edukasi dan diskusi interaktif dengan narasumber, pengetahuan dan pemahaman peserta meningkat sampai di angka 75%. Output kegiatan menunjukkan adanya peningkatan wawasan dan pemahaman peternak mengenai manajemen pra dan pasca partus pada ternak babi. Edukasi manajemen pra dan pasca partus menjadi kebutuhan penting karena berdampak langsung pada aspek kesehatan, produksi dan ekonomi bagi peternak dan ternak itu sendiri. Dengan kegiatan ini diharapkan dapat memperbaiki produktivitas ternak dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara ekonomi.Abstract: Good knowledge of management in pig farming is crucial for the success of pig farming businesses. Without sufficient understanding of proper management practices, farmers may face animal health issues and low productivity. One important aspect is pre- and post-partum management in pigs. The pig farming community in Pitak Village, Langke Rembong District is confronted with poor pre- and post-partum management practices due to a lack of knowledge. This community service program aims to enhance the understanding and knowledge of the target partners, namely the 20 pig farmers in Pitak Village, regarding pre- and post-partum management in pigs, increase the productivity of their livestock, and improve the income of the community from pig farming. The methods used include observation, education, and evaluation. Evaluation is conducted through pre-tests and post-tests. The pre-test results showed that only 25% of farmers were aware of and understood pre- and post-partum management in pigs. After receiving education and engaging in interactive discussions with resource persons, the knowledge and understanding of the participants increased to 75%. The output of the activities indicates an improvement in the farmers' knowledge and understanding of pre- and post-partum management in pigs. Education on pre- and post-partum management is essential as it directly impacts the health, production, and economy of both the farmers and the livestock. This initiative is expected to improve livestock productivity and enhance the economic welfare of the community.
PENDAMPINGAN GURU MATEMATIKA PADA KELOMPOK MGMP SARAYA UNTUK MENGEMBANGKAN MEDIA BERBASIS AUGMENTED REALITY Maximus Tamur; Kristianus Viktor Pantaleon; Eliterius Sennen
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 4 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i4.24628

Abstract

Abstrak: Bukti menunjukkan bahwa variabel kognitif sosial seperti pengetahuan, minat, dan niat memainkan peran penting apakah guru memilih untuk mengintegrasikan teknologi ke dalam praktik pembelajaran mereka. Pengetahuan dan minat memiliki dampak pada niat mereka untuk menggunakan teknologi pendidikan. Dengan demikian maka diperlukan pendampingan kepada para guru dalam menerapkan fase TPACK dari berkesimpung sampai pada terbiasa menerapkannya dalam pembelajaran. Musawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) SARAYA merupakan salah satu kelompok guru di Kecamatan Satarmese Kabupaten Manggarai NTT yang menyadari peran dan manfaat teknologi tetapi tidak memiliki pengetahuan yang memadai untuk menggunakannya di dalam kelas. Pengembangan perangkat pembelajaran yang akan dioperasikan melalui perangkat seluer dinilai sesuai dengan kondisi para guru. Untuk alasan tersebut maka kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini akan mengajak guru-guru yang tergabung MGMP SARAYA untuk mengembangkan media pembelajaran berbasis augmented reality. Untuk mencapai tujuan tersebut maka PKM ini focus pada workshop pengembangan perangkat pembelajaran berbasis augmented reality. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan menggunakan konteks kearifan local atau yang disebut etnomatematika sebagai costume marker atau penanda. Produk fisik yang dihasilkan diharapkan bisa meningkatkan minat siswa dalam belajar matematika dan pada akhirnya akan meningkatkan kualitas pembelajaran. Dari hasil analisis respon para guru ditemukan bahwa proyeksi perangkat pembelajaran yang dikembangkan dapat digunakan oleh guru sangat tinggi (92%), dan berpotensi meningkatkan perhatian dan minat siswa dalam belajar matematika.Abstract: Evidence suggests that social cognitive variables such as knowledge, interest, and intention play an important role in whether teachers choose Evidence suggests that social cognitive variables such as knowledge, interest, and intention play an important role in whether teachers choose to integrate technology into their instructional practices. Knowledge and interests have an impact on their intention to use educational technology. Thus, assistance is needed for teachers in implementing the TPACK phase, from getting involved to getting used to applying it in learning. SARAYA Subject Teacher Discussion (MGMP) is a group of teachers in Satarmese District, Manggarai Regency, NTT, who know the role and benefits of technology but do not have sufficient knowledge to use it in the classroom. The development of learning devices that will be operated via mobile devices is assessed according to the conditions of the teachers. For this reason, this community service activity will invite teachers who are members of MGMP SARAYA to develop augmented reality-based learning media. This activity will improve the balanced use of technology and didactic skills. This PKM focuses on workshops on developing augmented reality-based learning tools to achieve this goal. The learning tools developed use the context of local wisdom or what is called ethnomathematics as costume markers or markers. It is hoped that the resulting physical product can increase students' interest in learning mathematics and ultimately improve learning quality. From the results of the analysis of teachers' responses, it was found that the projection of the learning devices developed could be used by teachers very highly (92%), and had the potential to increase students' attention and interest in learning mathematics.
EDUKASI TERAPI KOMBINASI AKUPRESUR DAN AROMA TERAPI PADA KADER POSYANDU DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN PEREMPUAN DENGAN HIPERTENSI Arie Maineny; Niluh Nita Silfia; Henrietta Imelda Tondong; Asrawaty Asrawaty; Narmin Narmin; Sumiaty Sumiaty; Lisnawati Lisnawati; Sri Restu Tempali; Widya Pani; Sri Yanti Kusika; Asriwidyayanti Asriwidyayanti; Hasnawati Hasnawati; Novi Dwi Astuti; Taqwin Taqwin; Masda Masda
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 4 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i4.25030

Abstract

Abstrak: Hipertensi menjadi permasalahan kesehatan karena setiap tahun prevalensi hipertensi terus meningkat. Penatalaksanaan hipertensi dapat dilakukan secara farmakologi dan terapi non farmakologi. Terapi komplementer merupakan salah satu pengobatan non farmakologi penyakit hipertensi. Kombinasi terapi akupresur dan aroma terapi merupakan salah satu terapi komplementer sebagai bentuk pendekatan inovatif penanganan hipertensi. Kegiatan pengabbdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kader posyandu dalam pelayanan kesehatan tradisional komplementer kombinasi akupresur dan aroma terapi untuk meningkatkan kesehatan perempuan dengan hipertensi. Kegiatan dimulai dengan melakukan Focus Group Discussion (FGD) dengan kader posyandu, dilanjutkan penyampaian edukasi dan demonstrasi kombinasi terapi akupresur dan aroma terapi, serta praktik mandiri peserta.  Mitra yang terlibat adalah Puskesmas Mamboro, dengan peserta 15 orang kader posyandu. Evaluasi dilakukan melalui pengisian kuesioner pre-post test. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat terlaksana baik dan terdapat peningkatan pengetahuan kader posyandu kategori baik dari 60% sebelum edukasi, menjadi 93% sesudah edukasi.Kata Kunci: Edukasi; akupresur; aroma terapi; hipertensi; kader.Abstract: Hypertension is a health problem because every year the prevalence continues to increase. Management of hypertension can be pharmacologically and non pharmacologically. Complementary therapy is a non pharmacological hypertension  treatment. Combination of acupressure therapy and aroma therapy is a complementary therapy as an innovative approach to treating hypertension. This community service activity aims to increase knowledge and skills posyandu cadres in complementary traditional health services, a combination of acupressure and aroma therapy to improve the health of women with hypertension. The activity began with a Focus Group Discussion (FGD), delivery of education and demonstrations, as well as participants' independent practice. The partner involved was the Mamboro Community Health Center, with 15 posyandu cadres participating. Evaluation is carried out by filling out a pre-post test questionnaire. The activities were carried out well and there was an increase in the knowledge of posyandu cadres in the good category from 60% before education, to 93% after education.
EDUKASI KELUARGA DALAM PEMANFAATAN DAUN KELOR UNTUK PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA BALITA SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING Eva Martini; Sri Kurnia Dewi; Ricko Dwi Haryanto; Asep Suryadin
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 4 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i4.23831

Abstract

Abstrak: Stunting merupakan masalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak akibat dari kekurangan gizi yang kronis. Dampak stunting jangka panjang adalah anak akan mengalami kehilangan produktifitas ketika dewasa. Intervensi yang perlu dilakukan untuk mencegah stunting dimulai dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi. Memberikan makanan tambahan menggunakan bahan lokal yang mempunyai keterjangkauan harga serta ketersediaan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi dalam meningkatkan pengetahuan keluarga dalam pemanfaatan daun kelor sebagai upaya pencegahan stunting. Metode penyuluhan yang digunakan yaitu kegiatan ceramah menggunakan media poster, sesi tanya jawab, pretest dan posttest. Pengabdian dilakukan oleh tim di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Tipar Kota Sukabumi. Peserta kegiatan sosialisasi adalah ibu yang memiliki balita yang datang ke posyandu berjumlah 35 orang. Evaluasi pada kegiatan ini dengan melakukan posttest berjumlah 15 soal. Evaluasi kegiatan ini menunjukan keberhasilan telah terpenuhi dengan adanya peningkatan pengetahuan peserta sebesar 22% berdasarkan hasil pre-test 43% dan posttest 65%.Abstract: Stunting is a problem of growth and development disorders in children as a result of chronic malnutrition. The long-term impact of stunting is that children will experience a loss of productivity when they grow up. Interventions that need to be carried out to prevent stunting start with meeting nutritional needs. Providing additional food using local ingredients that have affordable prices and availability. This community service activity aims to provide education in increasing family knowledge in the use of moringa leaves as an effort to prevent stunting. The counseling method used was lecture activities using poster media, question and answer sessions, pretest and posttest. The service was carried out by the team at the Posyandu Working Area of the Tipar Health Center, Sukabumi City. The participants of the socialization activity were mothers who had toddlers who came to the posyandu totaling 35 people. Evaluation in this activity by conducting a posttest totaling 15 questions. The evaluation of this activity showed that the success had been fulfilled with an increase in participants' knowledge by 22% based on the results of the pre-test 43% and the posttest 65%. 
PELATIHAN PENGELOLAAN BIAYA UNTUK MENGHASILKAN KEUNTUNGAN MAKSIMAL DI PONDOK PESANTREN MODERN ASSURUUR KABUPATEN BANDUNG Rr. Sri Saraswati; Wahdan Arum Inawati; Fajra Octrina
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 4 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i4.24990

Abstract

Abstrak: Pengelolaan biaya yang efektif dan efisien sangat penting bagi kelangsungan operasional dan keberlanjutan Pondok Pesantren Modern Assuruur di Kabupaten Bandung. Artikel ini membahas pelaksanaan pelatihan pengelolaan biaya untuk mencapai keuntungan maksimal di pondok pesantren tersebut. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengurus pesantren dalam mengelola biaya, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, serta menerapkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan. Metode pelaksanaan meliputi presentasi, diskusi, dan evaluasi melalui 5 pertanyaan di dalam kuesioner yang menunjukkan respons positif dari peserta yang merupakan 26 pengurus manajemen di Pondok Pesantren Modern Assuruur di Kabupaten Bandung. Hasil pelatihan diharapkan dapat membantu pondok pesantren dalam menghadapi tantangan keterbatasan sumber dana, pengeluaran tidak terduga, dan manajemen keuangan yang lemah. Peserta memberikan umpan balik sebanyak 96,92% menyatakan setuju dan sangat setuju bahwa materi kegiatan sesuai dengan kebutuhan peserta yang mudah dipahami dan diimplementsikan. Peserta juga memahami potensi sumber pendapatan baru yang harus dikaji lebih dalam termasuk biaya yang ditimbulkan dari pendapatan tersebut agar meraih keuntungan. Implementasi strategi yang dibahas dalam pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja keuangan, efisiensi operasional, dan kualitas layanan pendidikan di Pondok Pesantren Modern Assuruur. Abstract: Effective and efficient cost management is crucial for the operational continuity and sustainability of Pondok Pesantren Modern Assuruur in Kabupaten Bandung. This article discusses the implementation of cost management training aimed at achieving maximum profit within the school. The training aims to enhance the knowledge and skills of the school's administrators in managing costs, optimizing resource use, and promoting transparency and accountability in financial management. The implementation methods include presentations, discussions, and evaluations through a questionnaire comprising five questions, which received a positive response from the 26 administrators participating in the training. The training outcomes are anticipated to assist the Islamic boarding school in addressing challenges such as limited funding sources, unexpected expenses, and weak financial management. Feedback from participants indicated that 96.92% agreed or strongly agreed that the training material was relevant, easy to understand, and practical. Additionally, participants recognized the potential for new income sources and the necessity to analyze the costs associated with generating this income to achieve profitability. The strategies discussed during the training are expected to enhance financial performance, operational efficiency, and the quality of educational services at Pondok Pesantren Modern Assuruur in Kabupaten Bandung.