cover
Contact Name
muhammad ikhsan
Contact Email
ichsan@uwgm.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jmm.ummat@gmail.com
Editorial Address
Jalan KH. Ahmad Dahlan No 1 Pagesangan, Kota Mataram - NTB
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri)
ISSN : 25988158     EISSN : 26145758     DOI : 10.31764/jmm.v4i2.1962
Core Subject : Education,
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) is a journal published by the Mathematics Education Departement of Education Faculty of Muhammadiyah University of Mataram. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) aims to disseminate the results of conceptual thinking and ideas, especially the results of educational research and technology to be realized in the community, including (1) Fields of science, applied, social, economic, cultural, health, ICT development, and administrative services, (2) Training and improvement in the results of educational, agricultural, information and communication, and religious technology (3) Teaching and empowering communities and communities of students, youth, youth and community organizations on an ongoing basis
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 2,751 Documents
PEMBINAAN PENJAJA PANGAN JAJANAN ANAK SEKOLAH MELALUI KONSELING DAN PEMBERIAN SOFTSKILL BAHAN TAMBAHAN PANGAN Rina Hidayati Pratiwi; Endang Sulistyaniningsih; Iwan Budiarso
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 4, No 4 (2020): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.923 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v4i4.2239

Abstract

Abstrak: Pemberian informasi tentang Bahan Tambahan Pangan (BTP) dan bagaimana cara mendeteksi bahan pangan yang mengandung BTP berbahaya serta menganalisis pengalaman yang dimiliki oleh para pedagang ialah tujuan dari pengabdian masyarakat melalui pelatihan ke para pedagang pangan jajanan anak-anak di sekolah. Data yang digunakan ialah data primer dari survey, kuesioner, dan wawancara. Subjek dari pelatihan ini ialah 30 pedagang makanan dan minuman jajanan dari sekolah islam terpadu yang berada di Depok. Metode analisis statistika deskriptif digunakan untuk mengolah data yang diperoleh. Baik pedagang di sekolah islam terpadu tingkat dasar maupun tingkat menengah (90%), sudah mengetahui bahan tambahan pangan apa saja yang dilarang atau berbahaya digunakan sehingga dalam praktiknya mereka tidak menggunakan BTP yang berbahaya. Namun, mereka belum memahami alasan kenapa bahan tambahan pangan tersebut dilarang dan apa dampaknya bagi kesehatan. Mereka juga belum bisa melakukan pendeteksian terhadap bahan baku yang diberi bahan tambahan pangan berbahaya.  Para PJAS akhirnya merasa puas dan dapat memahami dampak BTP berbahaya serta mampu mendeteksi pangan yang mengandung BTP berbahaya setelah diberikan pelatihan. Hal tersebut terlihat dari hasil positif kuesioner dan test yang diberikan setelah pelatihan.Abstract:  Providing information on Food Additional Ingredients (BTP) and how to detect foodstuffs containing harmful BTP and analyze the experience that traders have is the purpose of community service through training to food vendors of children's snacks in schools. The data used is primary data from surveys, questionnaires, and interviews. The subject of this training is 30 hawker food and beverage vendors from an integrated Islamic school located in Depok. Descriptive statistical analysis methods are used to process the data obtained. Both traders at the basic and secondary integrated Islamic schools (90%), already know what food extras are prohibited or harmful to use so that in practice they do not use dangerous BTP. However, they do not yet understand the reasons why food supplements are banned and what the impact is on health. They have also not been able to detect raw materials that are given hazardous food add-ons.  The PJAS are finally satisfied and can understand the impact of harmful BTP and are able to detect food containing harmful BTP after being given training. This is seen from the positive results of questionnaires and tests given after training.
PENGUATAN KELOMPOK IBU-IBU PKK DALAM USAHA PRODUK BEAUTY SPA GUNA MENDUKUNG RINTISAN DESA WISATA Yustina, Denik; Rahayu, Enik; Aprilliyani, Renny; Aryaningtyas, Aurillia Triani
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.837 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i2.4086

Abstract

Abstrak: Desa Cikaso propinsi Jawa Barat memiliki potensi sumber daya yang cukup besar didukung dengan kondisi alam yang menarik untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata, namun pemanfaatan dan pemberdayaannya belum didukung sepenunhnya oleh  masyarakat.  Sehubungan dengan ini salah satu program pendampingan dari STIEPARI Semarang mengadakan pelatihan pembuatan produk kosmetik tradisional/ beauty spa yang diikuti oleh ibu-ibu PKK di Desa Cikaso. Kegiatan dilakukan untuk pemberdayaan masyarakat sebagai upaya rintisan usaha produk guna mendukung rintisan desa wisata. Tujuan kegiatan ini memberikan pendampingan terhadap pemanfaatan potensi tanaman lokal sebagai bahan kosmetik tradisional. Peserta pelatihan diberi pemahaman secara komprehensif atas konsep kosmetik tradisional sebagai rintisan usaha produk untuk memenuhi kebutuhan souvenir para wisatawan. Adapun metode yang digunakan berkaitan dengan penguatan kompetensi baik secara teori maupun praktik dikemas dalam paket pelatihan berbasis life skill meliputi bidang: pembuatan produk beauty spa, pengelolaan keuangan bisnis beauty spa, serta penguatan kewirausahaan, dan penguatan sadar wisata bagi masyarakat Cikaso. Sesuai dengan kebijakan pemerintah daerah setempat Kabupaten Kuningan Jawa Barat menerapkan strategi dan pendekatan baru yang diharapkan mampu menstimulus dan menggerakkan roda perekonomian di Desa Cikaso sebagai rintisan desa wisata yang didukung oleh berbagai pihak. Melalui pelatihan life skill untuk mewujudkan usaha produk kecantikan tradisional/ beauty spa sebagai salah satu program andalan dalam meningkatkan kemandirian perekonomian desa wisata. Abstract:  Cikaso Village, West Java Province has considerable resource potential supported by attractive natural conditions to be developed as a tourist destination, but its utilization and empowerment have not been fully supported by the community. In connection with this, one of the mentoring programs from STIEPARI Semarang held training on making traditional cosmetic products / beauty spas which was attended by PKK women in Cikaso Village. Activities are carried out for community empowerment as a pilot product business effort to support pilot village tourism. The purpose of this activity is to provide assistance to the utilization of the potential of local plants as ingredients for traditional cosmetics. The training participants were given a comprehensive understanding of the concept of traditional cosmetics as a pioneering product business to meet the needs of tourists for souvenirs. The methods used are related to strengthening competence both theoretically and practically in a life skill-based training package covering the fields of: making beauty spa products, managing beauty spa business finance, as well as strengthening entrepreneurship, and strengthening tourism awareness for the Cikaso people. In accordance with the local government policy, Kuningan Regency, West Java, is implementing new strategies and approaches that are expected to be able to stimulate and drive the economy in Cikaso Village as a tourism village pilot supported by various parties. Through life skills training to create a traditional beauty spa product business as one of the mainstay programs in increasing the independence of the tourism village economy.
USAHA PENDIDIKAN DASAR COMPUTER “DIKSAR COMP” MAHASISWA DI FKIP MUHAMMADIYAH MATARAM Nursina Sari; Nanang Rahman
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 1, No 1: Desember 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1096.532 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v1i1.18

Abstract

Pengabdian dalam bentuk kegiatan kewirausahaan merupakan salah satu program yang dilaksanakan oleh Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) kampus FIKIP Muhammadiyah Mataram dengan identitas Pendidikan Dasar Computer (DIKSAR COMP) yang bertujuan untuk menerapkan kompetensi berwirausaha dari mata kuliah kewirausahaan dapat diintegrasikan dalam unit usaha jasa percetakan di Prodi PGSD FKIP Muhammadiyah Mataram. Adapun metode pelaksanaan dari pengabdian ini meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan meliputi penyeleksian calon pelaksana usaha, pelatihan melalui proses magang, promosi dan kegiatan usaha, monitoring dan evaluasi, serta partisipasi mitra usaha. Target dari program pengabdian ini adalah mahasiswa PGSD FKIP Muhammadiyah Mataram yang sasaran pelanggan usahanya adalah seluruh mahasiswa baik kampus FIKIP maupun kampus fakultas lain di Universitas Muhammadiyah Mataram yang dilaksanakan selama dua bulan. Hasil dari pengabdian ini adalah terbentuknya usaha jasa percetakan Pendidikan Dasar Computer (DIKSAR COMP) meliputi jasa rental pengetikan sekaligus printing, penjilidan, penjualan peralatan ATK untuk kebutuhan perkuliahan sampai pada pengadaan mini kantin sangat dibutuhkan yang berjalan baik. Mahasiswa PGSD yang diberikan kesempatan dan fasilitas lebih termotivasi dan terdorong dalam mempraktekkan kompetensi berwirausaha untuk menjadi entrepreneurship berdasarkan keterampilan-keterampilan yang diperoleh dari pelatihan melalui proses magang oleh mitra usaha. Selain mendapatkan keuntungan, para mahasiswa juga dapat terpancing untuk mengkreasikan ide-ide brilian sebagai rencana usaha baru.
PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN PRODUK PERMEN SUSU DI DESA BALERANTE JAWA TENGAH Yannie Asrie Widanti; Sutardi Sutardi
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 4, No 5 (2020): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.769 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v4i5.3242

Abstract

Abstrak: Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan produk olahan susu sapi berupa aneka jenis permen. Pengolahan susu sapi menjadi berbagai produk olahan susu diharapkan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan nilai ekonomi susu dan memperpanjang umur simpannya. Permen merupakan produk olahan kering yang memiliki daya simpan yang relatif lama karena kadar airnya yang rendah. Pengolahan susu menjadi permen diharapkan dapat mendongkrak nilai ekonomi susu sekaligus meningkatkan penghasilan peternak. Metode pelaksanaan pengabdian berupa pelatihan pembuatan permen susu dan pendampingan uji coba produksi, pemasaran, dan perijinan PIRT. Hasil yang telah nampak dari pelatihan dan pendampingan yang dilakukan yaitu kelompok peternak sapi perah telah mempunyai keterampilan mengolah susu segar menjadi berbagai jenis permen susu, diantaranya Milk Hard Candy, Milk Caramel Candy, dan Ginger Milk Soft Candy. Ketiga jenis permen susu tersebut merupakan jenis permen yang dibuat dengan bahan gula pasir dan glukosa sehingga mempunyai nilai kalori yang tinggi. Berdasarkan analisis ekonomi sederhana yang telah dilakukan, pengolahan susu sapi menjadi permen cukup menguntungkan. Produk permen susu ini masih dapat dikembangkan lagi dengan jenis yang lebih beragam, misalnya permen susu rendah kalori.Abstract: This community service program, we aim to develop a processed cow milk product which is milk candies. It is widely known that candies are dried products with a relatively long storage life due to their low water content. Therefore, processing the milk into candies is expected to increase the economic value of milk and hence contribute to farmers’ revenue. This community service program was implemented using several methods which were milk candy making training and assistance of product trials, marketing, and PIRT licensing. We also made several evaluations in the form of analyzing the nutrient composition of milk candies and evaluating the production and marketing processes. After given training and assistance, the milch cow farmer association could process fresh milk into various milk candies, e.g. milk hard candy, milk caramel candy, and ginger milk soft candy. Those variants of milk candies are the variants made from granulated sugar and glucose which give a high-calorie level. Besides, we made a modest economic analysis and found that processing cow milk into candies was profitable. We believe that these milk candy products are potential for another development and hence can come with more variants e.g. low-calorie milk candies.
EDUKASI MANAJEMEN LAKTASI PADA IBU MUDA UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI DALAM MENCETAK GENERASI UNGGUL Lia Kurniasari; Endang Setiawati; Abdan Syekura
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 4, No 2 (2020): JUNI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.473 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v4i2.1970

Abstract

Abstrak: Pendidikan kesehatan harus selalu diberikan kepada masyarakat, salah satu bentuk pendidikan kesehatan yang sering dilakukan adalah dengan metode penyuluhan yang interaktif sehingga penyampaian informasi dapat diberikan secara maksimal. Kesehatan ibu dan bayi saat ini masih menjadi perhatian di Indonesia. Angka kematian bayi dan ibu yang masih digolongkan dalam kategori tinggi serta menjadi perhatian berbagai pihak, sehingga pendekatan langsung kepada calon ibu diperlukan untuk peningkatan pengetahuan ibu. Menyusui menjadi salah satu kewajiban ibu muda untuk dilakukakan kepada bayinya, informasi dan teknik-teknik keberhasilan dalam menyusui jarang diberikan secara interaktif, padahal pemahaman terkait manajemen laktasi yang baik akan membantu mensukseskan ibu dalam pemberian asi eksklusif. Kegiatan pengabdian ini dilakukan untuk membantu ibu dalam mendapatkan pengetahuan terkait manajemen laktasi secara lengkap dilengkapi dengan praktik secara langsung dan sesi tanya jawab secara mendalam. Antusiasme ibu muda terlihat sangat tinggi dan menghasilkan tekad yang kuat untuk dapat memberikan ASI eksklusif dengan baik kepada bayi-bayi mereka. Tingkat keberhasilan kegiatan ini 80%,dinilai dari tanggapan dan pertanyaan dari para peserta. Abstract:  Health education must always receive to the community, one form of health education that is often done was by interactive supporting methods so that the carriage of information can be concentrated. Mother and baby health was still a concern in Indonesia. Maternal and infant mortality rates was still classified in the high category and are of concern to various parties, so a direct approach to expectant mothers is needed to increase maternal knowledge. Breastfeeding is one of the responsibilities of young mothers to do for their babies, information and success techniques in breastfeeding are rarely given interactively, whereas understanding of good lactation management will help the success of mothers in exclusive breastfeeding. This dedication activity was carried out to assist mothers in gaining complete knowledge related to lactation management complete with hands-on practice and in-depth question and answer sessions. The enthusiasm of young mothers looks very high and goods a strong determination to be able to provide exclusive breastfeeding well to their babies. Achievement for this study until 80% by the responded and question participants
PENINGKATAN MANAJEMEN UMKM MELALUI PELATIHAN AKUNTANSI PEMBUKUAN Isthofaina Astuty
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1126.591 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i2.4193

Abstract

Abstrak: Perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah baru terlihat dari sisi jumlahnya saja, dalam aspek finansial, hanya sedikit UMKM yang mengalami perkembangan dalam hal kinerja. Hal ini tak lepas dari ketidaksadaran pelaku UMKM terhadap pentingnya pengelolaan keuangan unit bisnis. Pengelolaan keuangan menjadi salah satu aspek penting bagi kemajuan unit bisnis. Pengelolaan keuangan dapat dilakukan melalui akuntansi. Penggunaan akuntansi dapat mendukung kemajuan UMKM khususnya dalam hal keuangan. Peningkatan laba  juga dapat direncanakan dengan menggunakan akuntansi. Tingkat laba yang meningkat, maka perkembangan UMKM akan menjadi lebih baik .Namun, masih banyak UMKM yang belum menggunakan akuntansi dalam menunjang kegiatan bisnisnya. Alasan pelaku UMKM tidak menggunakan akuntansi antara lain adalah akuntansi dianggap sesuatu yang sulit dan tidak penting. Pelaku UMKM merasa kesulitan jika harus menggunakan akuntansi dalam kegiatan bisnisnya. Berdasarkan permasalahan tersebut, perlu diadakan kegiatan pendampingan bagi pelaku UMKM dalam hal mengelola keuangan dengan menggunakan akuntansi sederhana yang disesuaikan dengan keadaan di UMKM namun tidak menyimpang dari standar dan peraturan yang ada Melalui metode  pendampingan yang dibarengi dengan metode tutorial dan diskusi dengan mitra,  usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) memiliki kemampuan dalam menyusuan pembukuan keuangan. Adanya pendampingan ini pelaku UMKM dapat mengetahui perkembangan unit bisnisnya dan dapat memanfaatkan akuntansi guna mendukung kemajuan UMKM mereka.Oleh karena itu program ini ditujukan untuk meningkatan kemampuan mengelola administrasi keuanga  para pelaku UMKM target dengan metode pendampingan dan tutorial. Di akhir periode program diperoleh kedua UMKM target telah mampu melakukan adminitsrasi keuangan yang sesuai dengan kaidah Akuntasi sederhana, jadi tujuan program 100 % tercapai. Abstract:  The development of MSMEs can only be seen in terms of numbers, in the financial aspect, only a few MSMEs have developed in terms of performance. This cannot be separated from the unconsciousness of MSME players of the importance of financial management of business units. Financial management is an important aspect for the progress of a business unit. Financial management can be done through accounting. The use of accounting can support the progress of MSMEs, especially in terms of finance. An increase in profit can also be planned using accounting. The level of profit increases, the development of MSMEs will be better.However, there are still many MSMEs that have not used accounting to support their business activities. The reason why MSMEs do not use accounting, among others, is that accounting is considered something difficult and unimportant. MSME players find it difficult if they have to use accounting in their business activities. Based on these problems, it is necessary to hold mentoring activities for MSME players in terms of managing finances using simple accounting that is adjusted to the conditions in MSMEs but does not deviate from existing standards and regulations Through the mentoring method accompanied by tutorial and discussion methods with partners, micro-businesses, small and medium enterprises (MSMEs) have the ability to keep financial records. With this assistance, MSME players can find out the development of their business units and can take advantage of accounting to support the progress of their MSMEs. Therefore, this program is aimed at increasing the ability to manage financial administration of the target UMKM people using mentoring and tutorial methods. At the end of the program period, it was obtained that the two target MSMEs were able to carry out financial administration in accordance with simple accounting principles, so that the program objectives were 85% achieved.
BANGUN JIWA KEWIRAUSAHAAN DAN KREATIFITAS MELALUI PELATIHAN KERAJINAN TALIKUR BAGI IBU RUMAH TANGGA DI LAMPUNG TIMUR Yeni Rahmawati ES; Ira Vahlia
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol. 3, No. 2: Desember 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.838 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v0i0.1202

Abstract

Abstrak: Kerajinan talikur saat ini sedang digemari oleh kaum hawa, baik itu remaja ataupun wanita dewasa. Namun, tak semua orang dapat membelinya karena keterbatasan ekonomi mengingat harganya yang tidak murah. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian ini dilakukan untuk memberikan pelatihan bagaimana cara membuat kerajinan talikur. Jadi, peserta dapat membuat sendiri kerajinan talikur sesuai yang diinginkan. Metode yang dilakukan dalam kegiatan ini yakni dengan pelatihan langsung (ceramah, demonstrasi, dan tanya jawab) dan pendampingan. Hasil dari pengabdian ini adalah peserta memiliki pengetahuan dan ketrampilam membuat kerajinan talikur dalam berbagai bentuk dan model.Abstract: Talikur craft is currently favored by women, both teenagers and adult women. However, not everyone can buy it because of economic limitations given the price is not cheap. Therefore, this dedication activity is carried out to provide training on how to make handicraft Talikur. So, the participants can make their own handicraft as desired. The method used in this activity is through direct training (lectures, demonstrations, and question and answer) and mentoring. The result of this dedication is that participants have the knowledge and skills to make handicrafts in various forms and models.
PENDAMPINGAN GERAKAN HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI ERA NEW NORMA Kiki Riska Ayu Kurniawati; Habib Ratu Perwira Negara; Ahmad Ahmad; Farah Heniati Santosa; Samsul Bahri; Parihin Parihin
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 4, No 6 (2020): DESEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.314 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v4i6.3122

Abstract

Abstrak: Tujuan pengabdian ini, memberikan pemahaman pada masyarakat DesaDoridungga untuk melakukan gerakan hidup bersih di era new normal sebagai langkah strategis untuk menekan penyebaran virus Covid-19. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah penyuluhan mengenai virus Covid-19, pembuatan hands sanitizer, pembagian masker dan pemasangan poster-poster ditempat-tempat umum untuk mengingatkan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. Hasil yang diperoleh, masyarakat memiliki pengetahuan mengenai virus Covid-19 lebih baik lagi dan dimana 85% warga Desa Doridungga telah menggunakan masker serta masyarakat dapat menerapkan pola hidup bersih dan sehat dengan selalu mencuci tangan menggunakan hand sanitizer yang telah dibuat ataupun dengan sabun yang telah disediakan ditempat-tempat umum dilingkungan Desa Doridungga.Abstract: The purpose of this service, to give understanding to the people of Doridungga Village to carry out the movement of clean life in the new normal era as a step to suppress the spread of the Covid-19 virus. The methods used in this service are counseling on the Covid-19 virus, the manufacture of hands sanitizer, the distribution of masks and the installation of posters in public places to remind the public in implementing health protocols. As a result, the public has better knowledge of the Covid-19 virus and people can carry out all activities while paying attention to health protocols and the public can implement a clean and healthy lifestyle
KAJIAN KRITIS METODE KARTU REMI (MKR) DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN PENDEKATAN HUMANIS Anam Purwanto; Yakub Nasucha; Harun Joko Prayitno
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 4, No 3 (2020): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.264 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v4i3.2495

Abstract

Abstrak: Artikel ini bertujuan mengkaji hal-hal mendasar Metode Kartu Remi (MKR) dalam pembelajaran kooperatif dengan pendekatan humanis. Tujuan dari penelitian ini adalah: a) Mengetahui mekanisme Metode Kartu Remi (MKR). b) Mendeskripsikan kajian kritis Metode Kartu Remi. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara. Mekanisme penggunaan metode kartu remi, a) Kelompok yang terdiri atas 4 peserta didik siap bermain, b) Bagikan kartu kepada setiap peserta didik masing-masing 7 lembar, c) Pengocok pertama mengambil 1 kartu yang terdapat pada tumpukan kartu, d) Orang kedua mengambil 1 kartu, e) Orang ketiga juga mengambil 1 kartu, f) Dan orang keempat juga mengambil 1 kartu, g) Permainan dapat diakhiri dengan ditutup kartu Fonologi (AS) skornya dikalikan 3, yaitu 3 (Fonologi/AS) x 3 (Ditutup) = 9. Pemenang putaran pertama pada sesi pertama skornya adalah 7 + 9 = 16. Selain itu berikut kelemahan metode kartu remi yaitu Kelemahan yang dialami pendidik, a) disepelekan peserta didik, b) membutuhkan waktu yang lama, c) dalam kelompok minimal ada satu peserta didik yang memahami secara mendalam tentang cara penggunaan metode kartu remi. Kelemahan yang dialami peserta didik yaitu a) sulit memahami arahan pendidik, b) gaduh, c) merasa berkuasa atau superior, d) keberuntungan. Abstract:  The paper aims to examine the fundamental matters related to the utilization of Rummy cardsin cooperative learning using humanistic approach. In particular, the research is to investigate the mechanism of using Rummy cardsand to critically analyze the use of the card game in educative orientation. The data of this qualitative research were collected through observation and interview. The study found that the utilization of Rummy cardsrequires a special procedure and comes with its benefit and obstacles. The procedure is by attaching words on the back of the cards and plays them with special scoring system. The benefit of utilizing Rummy cards for learning is in the form of extra eagerness felt by students; they were mentally engaged and socially active in groups. As for the obstacles, both teachers and students face some difficulties. The teacher’s challenges were: a) being overlooked by the students, b) the game needed more time to prepare, and c) the group should have at least one student who understands the game deeply in order to be effective. Meanwhile, the students’ challenges were:a) teacher’s instruction was hard to understand, b) they became more noisy than usual, c) some students felt more superior than others, and d) luck factor bringing uncertainty to their experience. It can be concluded that Rummy cards media is a feasible mean of humanistic language teaching, but there are challenges to overcome to increase its efficiency.
MENINGKATKAN SOFTSKILLS MAHASISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANTIKORUPSI MENGGUNAKAN APLIKASI KAHOOT Trini Handayani; Aji Mulyana
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.136 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i2.4058

Abstract

Abstrak:  Pendidikan anti korupsi (PAK) di lingkungan kampus merupakan salah satu kurikulum yang diwajibkan pemerintah dalam perkuliahan yang telah di atur dalam Peraturan Meteri Riset dan Teknologi Nomor 33 Tahun 2019 tentang kewajiban Perguruan Tinggi untuk menyelenggarakan Pendidikan Anti Korupsi sebagai mata kuliah. Adapun metode pelaksanaan pengabdian ini tidak terlepas dari Penetapan; Pelaksanaan; Monitoring dan Evaluasi; Pengendalian; dan Peningkatan. Maka karena itu perlu strategi khusus dalam meningkatan pengetahuan kepada mahasiswa dalam perannya untuk meminimalisir perilaku korupsi di kemudian hari. Khususnya di Fakultas Hukum Universitas Suryakancana pada mata kuliah PAK telah diterapkan strategi pembelajaran dengan menggunakan aplikasi kahoot, yang mana memiliki harapan dan tujuan untuk meningkat pengetahuan PAK dengan dapat merubah sikap perilaku sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku. Abstract:  Anti-corruption education on campus is one of the curricula required by the government in lectures that have been regulated in Research and Technology Metrics Number 33 of 2019 concerning the obligations of Higher Education to organize Anti-Corruption Education as a course. Implementing this service is inseparable from Stipulation; Implementation; Monitoring and Evaluation; Control; and Improvement. Therefore, it is necessary to have a special strategy for increasing student knowledge to minimize corrupt behaviour in the future. Especially at the Faculty of Law, Suryakancana University, the Anti-corruption education course has implemented a learning strategy using the Kahoot application, which has hopes and goals to increase Anti-corruption education knowledge by changing behaviour according to prevailing values and norms.

Page 13 of 276 | Total Record : 2751