cover
Contact Name
muhammad ikhsan
Contact Email
ichsan@uwgm.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jmm.ummat@gmail.com
Editorial Address
Jalan KH. Ahmad Dahlan No 1 Pagesangan, Kota Mataram - NTB
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri)
ISSN : 25988158     EISSN : 26145758     DOI : 10.31764/jmm.v4i2.1962
Core Subject : Education,
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) is a journal published by the Mathematics Education Departement of Education Faculty of Muhammadiyah University of Mataram. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) aims to disseminate the results of conceptual thinking and ideas, especially the results of educational research and technology to be realized in the community, including (1) Fields of science, applied, social, economic, cultural, health, ICT development, and administrative services, (2) Training and improvement in the results of educational, agricultural, information and communication, and religious technology (3) Teaching and empowering communities and communities of students, youth, youth and community organizations on an ongoing basis
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 2,751 Documents
PENINGKATAN KEMAMPUAN IPA SISWA MELALUI PEMBINAAN OLIMPIADE MIPA SD DI GUGUS AHMAD YANI KUNINGAN Abdul Rosyid; Muhammad Noor; Atang Sutisna
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol. 3, No. 2: Desember 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.151 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v0i0.1198

Abstract

Abstrak: Untuk mengikuti kegiatan Olimpiade IPA SD, pelajaran sekolah saja tidak cukup. Siswa harus mempunyai pengalaman yang lebih, terutama soal yang tak standar. Artikel ini bertujuan untuk menelaah peningkatan kemampuan IPA siswa dalam pembinaan olimpiade MIPA SD di Gugus Ahmad Yani Kuningan. Metode pembinaan yang dilakukan meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Hasil kegiatan ini adalah kemampuan IPA siswa SD meningkat dari hasil pretes ke hasil postes dengan rata-rata peningkatan N-Gain sebesar 0,63. Sebanyak 40% peserta kegiatan mencapai peningkatan kategori tinggi dan 60% lagi mencapai peningkatan kategori sedang. Dengan adanya kegiatan pembinaan ini, siswa SD di Gugus Ahmad Yani mengalami peningkatan kemampuan IPA sehingga siap untuk mengikuti kegiatan Olimpiade IPA SD pada tingkat Kabupaten, Provinsi, maupun Nasional.Kata Kunci: Pembinaan, Olimpiade IPA SD, Siswa SD.Abstract:  To participate in the Natural Sciences Olympics elementary school activities, school lessons are not enough. Students must have more experience, especially non-standard questions. This article aims to examine the improvement of students' Natural Sciences abilities in coaching the Mathematics and Natural Sciences Olympics in the Ahmad Yani Kuningan Cluster. Coaching methods include planning, implementing, and evaluating. The results of this activity are the Natural Sciences abilities of elementary school students increase from the pretest results to the posttest results with an average increase in N-Gain of 0.63. As many as 40% of the activity participants achieved a high category increase and another 60% achieved a medium category increase. With this coaching activity, elementary school students in the Ahmad Yani Cluster have improved their Natural Sciences abilities so that they are ready to take part in the Natural Sciences Olympics at District, Provincial, and National levels.Keywords: Coaching, Elementary School Students, Natural Sciences Elementary School Olympics
PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU MELALUI KEGIATAN WORKSHOP PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH PENELITIAN TINDAKAN KELAS Nursina Sari; Haifaturrahmah Haifaturrahmah; Yuni Mariyati
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 4, No 6 (2020): DESEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.417 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v4i6.3129

Abstract

Abstrak: Pengabdian ini didasarkan pada permasalahan bahwa kegiatan menulis karya tulis ilmiah berbasis hasil penelitian tindakan kelas (PTK) masih dianggap sulit oleh para guru sekolah dasar. Hal ini terukur dari kegiatan guru yang pasif dalam menulis sehingga berdampak pada terhambatnya kenaikan pangkat golongan jabatan. Adapun metode pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini meliputi (1) persiapan, (2) pendidikan dan pelatihan penulisan karya tulis ilmiah berbasis Penelitian Tindakan Kelas (PTK), 3) tindak lanjut pasca pelatihan. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini diantaranya (1) guru-guru memiliki pemahaman dan pengalaman mengenai cara membuat karya tulis ilmiah berbasis PTK, (2) guru-guru dapat menulis laporan karya ilmiah berbasik PTK dan, (3) menghasilkan artikel ilmiah berbasis PTK yang sudah terpublikasi.Abstract: This action of community service was based on the problem of the activity of writing scientific papers based on the results of classroom action research is still difficult for Elementary Teachers. This can be seen from passive teacher's activities in writing so that it has an impact on inhibition of promotion in class positions. The methods for implementing community service activities include: 1) Preparation, 2) Educational and training for scientific writing based on Classroom Action Research (CAR), 3) Follow-up. The results obtained in this activity include the following: 1) Teachers have an understanding and experience on how to make CAR-based scientific papers, 2) Teachers can write CAR reports-based scientific papers and, 3) Produce CAR- based scientific articles that have been published 
REFORMING CONTROLLED FOREIGN CORPORATIONS IN INDONESIA: LESSONS LEARNED FROM BEPS ACTION PLAN AND GERMANY Leonardi Ryan Andika; Laras Thryza Amandari
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 4, No 3 (2020): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.966 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v4i3.2496

Abstract

Abstrak: Meningkatnya aktivitas ekonomi antar negara memberikan ruang bagi perusahaan untuk membentuk perusahaan terkendali yang berada di luar negeri (Controlled Foreign Corporations) sehingga menyebabkan naiknya risiko penggelapan pajak. OECD dan G20 merekomendasikan Base Erosion and Profit Shifting (BEPS) Action Plan agar negara-negara dapat mengadopsi peraturan yang ideal terkait CFC. Oleh karena itu, Indonesia merilis Peraturan Menteri Keuangan no. 93/PMK.03/2019, dimana Jerman juga mengadaptasi peraturan CFC ini melalui German Foreign Transaction Act 1972. Namun, Jerman dinilai lebih berhasil dalam melindungi basis pajk negaranya dalam ruang lingkup CFC. Maka, riset ini dilakukan untuk membandingkan antara peraturan CFC di Indonesia dengan Jerman serta OECD BEPS Action Plan dalam aspek control, kualifikasi pendapatan, serta keringanan beban pajak. Melalui penelitian yuridis-normatif dan pendekatan kualitatif, telah dikemukakan bahwa perbedaan utama tertera dalam lingkup pengendali tidak langsung, kewajiban keterbukaan pemegang saham, spesifikasi yurisdiksi pajak, dan metode keringanan pajak, yang selanjutnya akan diolah sebagai rekomendasi kebijakan untuk memperkuat regulasi CFC di Indonesia. Abstract:  The rise of cross-border multinational companies allows the occurrence of Controlled Foreign Corporation (CFC), which consequently gives rise to the risk of tax evasion. The OECD and G20 enacted the Base Erosion and Profit Shifting (BEPS) Action Plan to recommend nations in adopting an ideal policy for CFC. In response, Indonesia promulgated Ministry of Finance Regulation No.93/PMK.03/2019, whereas Germany adopted the German Foreign Transaction Tax Act 1972. However, Germany was deemed more successful in maintaining the tax base of the nation from the conduct of CFC. Hence, this research was conducted to compare the CFC regulation in Indonesia and Germany as well as the OECD BEPS Action Plan, especially in pertaining to the aspect of control, income qualification, and tax relief. Through juridical-normative research and qualitative approach, it is found that the main differences are prevalent in the scope of indirect controller, mandatory disclosure, tax jurisdiction, and method of tax relief, which are incorporated as policy recommendations to further strengthen the CFC regulation in Indonesia
PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN ONLINE SEBAGAI BENTUK SUPPORTING BAGI GURU PADA MAHASISWA CALON GURU Haris Kurniawan
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.984 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i2.4059

Abstract

Abstrak: Perkembangan teknologi yang mengarah kepada era revolusi 4.0 membuat arah pendidikan baik proses belajar mengajar maupun lingkungan belajar mesti beradaptasi dengan perubahan ini. Pemanfaatan media pembelajaran online dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, memiliki efek potensial terhadap minat belajar siswa. Agar pemanfaatan media ini dapat berjalan dengan baik, dibutuhkan Sumber Daya Manusia yang dapat menjadi perantara teknologi pembelajaran dan peserta didik. Oleh karena itu pengabdian ini di lakukan dengan tujuan untuk meberikan pengetahuan tambahan bagi guru ataupun calon guru dalam mengimplementasikan pembelajaran di era revolusi industry 4.0. kegiatan ini dilaksanakan dengan cara membuka pengumuman bagi mahasiswa dan guru alumni universitas. Kegiatan diadakan dalam bentuk pelatihan, peserta diberikan materi dan kemudian praktik. Setelah diberikan pelatihan 89% peserta memberikan respons positif. Bahkan meminta diadakan pelatihan lanjutan. Abstract: The development of technology leading to the era of revolution 4.0 makes the direction of education in the process of teaching and learning the learning environment must change with these changes. The utilization of online learning media can increase student motivation, has a potential effect on student interest in learning. So that the use of this media can run well, Human Resources are needed that can be a means of learning and students. All activities are carried out to facilitate everyone. With the training, this training is expected to be a driving force for teachers to apply learning in the 4.0 revolution era. And can be a support for prospective teachers or teachers in adapting to learning during a pandemic.
SOSIALISASI MEDIA PITA BILANGAN MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR DESA GELANGSAR LOMBOK BARAT Mahsup Mahsup; Yunita Septiana Anwar
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 1, No 1: Desember 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1096.885 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v1i1.10

Abstract

Tujuan kegiatan pengabdian untuk mengetahui proses sosialisasi dengan menggunakan media Pita bilangan dan Bimbingan Belajar Matematika untuk menigkatkan pemahaman dalam berhitung matematika siswa SD di Desa Gelangsar. Metode Pengabdian yang digunakan adalah metode deskriptif. Rancangan Pengabdian terdiri dari tahap perencanaan dan pelaksanaan tindakan. Sasaran kegiatan adalah anak SD dengan jumlah anak sekitar 20 orang yang berada di Gelangsar Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat. Kegiatan dilaksanakan selama 1 hari dilakukan di desa Gelangsar Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat. Hasil kegiatan pengabdian yaitu (1) kegiatan sosialisasi penggunaan media pita sangat bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi bilangan bulat, (2) Kegiatan sosialisasi dapat mendorong siswa supaya lebih giat belajar dan berlatih dalam mengerjakan perhitungan operasi bilangan bulat dan (3) dengan kegiatan pelatihan dapat menambah informasi dalam penggunaan media khususnya pita bilangan.
PENDAMPINGAN PENGEMASAN TEH MAWAR UNTUK MEWUJUDKAN WIRAUSAHA YANG BERKELANJUTAN DI DESA CLUTANG PROVINSI JAWA TENGAH Yustina Wuri Wulandari; Vivi Nuraini
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 4, No 5 (2020): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1234.951 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v4i5.3073

Abstract

Abstrak: Bunga mawar merupakan salah satu tanaman yang telah dibudidayakan turun-temurun di Clutang. Potensi yang dimiliki desa ini memotivasi Kelompok Putri Mawar untuk mengolah kelopak bunga mawar menjadi aneka produk pangan seperti keripik, sirup, pilus dan teh. Teh mawar dalam perkembangannya merupakan jenis produk yang selalu kontinyu diproduksi oleh kelompok. Hal ini karena permintaan produk teh mawar yang selalu ada. Managemen wirausaha kelompok masih sederhana dan tradisional sehingga perlu pendampingan dalam pengembangannya. Kendala yang dihadapi dalam kegiatan produksi yaitu pemasaran produk masih terbatas karena pengemasannya sederhana dan belum dilengkapi dengan label yang komunikatif, sehingga dibutuhkan pendampingan lebih lanjut dalam teknik pengemasan agar produk mampu bersaing di pasaran. Oleh karena itu melalui kegiatan pengabdian ini dilakukan pendampingan perbaikan teknik pengemasan kepada  kelompok dengan metode diskusi dan praktek pengemasan secara langsung. Hasil yang diperoleh melalui kegiatan pengabdian ini yaitu UKM Putri Mawar telah mampu membuat dan menerapkan kemasan produk yang menarik dalam mengemas teh mawar sehingga dihasilkan produk teh yang berkualitas dan mampu bersaing di pasar.Abstract: Rose flower is a plant that has been cultivated for generations in Clutang Boyolali. The potential of this village has motivated Putri Mawar Group to process flower petals into various food products such as chips, syrup, pilus and rose tea. However, in its development rose tea is a type of product that is always produced by the group. Group entrepreneurship management is still simple and traditional, so it needs assistance in its development. Constraints faced in production activities, namely product marketing are still limited because the packaging is simple and is not equipped with a communicative label, so that further assistance is needed in packaging techniques so that the product is able to compete in the market. Therefore, through this service activity assistance is carried out to improve packaging techniques to the group so that it is hoped that later quality tea products will be produced and able to compete in the market.
UPAYA MEWASPADAI SERANGAN JANTUNG MELALUI PENDIDIKAN KESEHATAN Sri Rahayu; Akhmad Subekhi; Dwi Astuti; Ida Widaningsih; Ika Sartika; Nurhayani Nurhayani; Pangestuti Pangestuti; Rafidah Rafidah
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 4, No 2 (2020): JUNI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.938 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v4i2.1940

Abstract

Abstrak: Masyarakat seringkali dikagetkan dengan kematian mendadak seseorang yang tanpa diketahui penyakit sebelumnya. Salah satu penyebabnya yaitu serangan jantung. Serangan ini dapat terjadi dimana saja dan kapan saja. Maka perlu adanya kewaspadaan masyarakat tentang serangan jantung. Melalui pendidikan kesehatan diharapkan masyarakat mampu memahami serangan jantung, terutama gejala serangan jantung dan penanganan awal ketika terjadi serangan jantung di rumah. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini diikuti oleh 21 orang peserta yang merupakan penunggu pasien yang sedang di rawat di ruang intensif RSUD Pasar Rebo. PKM dimulai dari tahapan persiapan, pre test, penyampaian materi pendidikan kesehatan,  diskusi, dan post test sebagai evaluasi. Hasil PKM ini menyatakan bahwa sebagian besar  pengetahuan peserta meningkat dari 89,09% menjadi 91,82% setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang serangan jantung. Akan tetapi, perlu peningkatan pengetahuan tentang tanda dan gejala serangan jantung. Sehingga perlu adanya tindak lanjut untuk meningkatkan pengetahuan dengan menggunakan metode atau media informasi lain yang tersedia di rumah sakit.Abstract: Society is often surprised by the sudden death of someone with no prior illness. One reason is a heart attack. This attack can occur anywhere and at any time. Hence, public awareness of heart attacks was required. Through health education, it is hoped that the community will be able to understand heart attacks, especially the symptoms of a heart attack and early treatment when a heart attack occurs at home. This community service activity was attended by 21 participants who were families of patients who were being treated in the intensive room of Pasar Rebo Regional Hospital. This activity starts from the stages of preparation, pre-test, delivery of health education material, discussion, and post-test as an evaluation. The results showed that most of the participants’ knowledge increased from 89.09% to 91.82% after health education about heart attacks. However, need to increase knowledge about the signs and symptoms of heart attacks. Accordingly, there needs to be a follow up to increase knowledge by using methods or other information media available at the hospital
WORKSHOP PENDAMPINGAN KURIKULUM 2013 TENTANG PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BAGI GURU-GURU SD DAN SMP ROKAN HULU Hera Deswita; Jufri Jufri; Adyanata Lubis
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol. 3, No. 2: Desember 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.953 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v0i0.1138

Abstract

Abstrak: Kurikulum 2013 ialah kurikulum yang terpadu sebagai suatu konsep yang melibatkan beberapa disiplin ilmu untuk memberikan pengalaman yang bermakna dan luas kepada peserta didik. Peran guru pada implementasi kurikulum 2013 adalah dapat memanfaatkan media pembelajaran untuk menciptakan suasana belajar yang aktif. Keaktifan siswa dapat diukur melalui kegiatan pembelajaran yang dirancang dimana terjadi intraksi dua arah. Memanfaatan media pembelajaran/alat peraga matematika dapat membantu siswa memahami konsep abstrak menjadi kongkret. Tujuan kegiatan workshop pemanfaatan media pembelajaran ini adalah adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada guru-guru SD dan SMP tentang pentingnya media dalam pembelajaran matematika. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah ceramah, diskusi dan praktik. Ada 40 orang guru yang mengikuti kegiatan ini. Setelah kegiatan ini dilaksanakan, maka dapat disimpulkan para guru dapat memahami prinsip-prinsip dalam menggunakan dan pengembangan media dan alat peraga dalam pembelajaran matematika sesuai dengan kurikulum K13. Keantusiasan guru dalam mengikuti workshop tampak dari tanya jawab yang berlangsung dan praktek menggunakan alat peraga dan media pembelajaran yang telah disediakan oleh pemateri.Kata Kunci: Workshop; Kurikulum 2013; Media Pembelajaran. Abstract:  The 2013 curriculum is an integrated curriculum as a concept that involves several disciplines to provide meaningful and broad experience to students. The teacher's role in implementing the 2013 curriculum is to be able to utilize learning media to create an active learning atmosphere. Student activity can be measured through learning activities that are designed where there is a two-way interaction. Utilizing learning media/mathematics teaching aids can help students understand abstract concepts into the concrete. The purpose of the workshop activities in the use of instructional media is to provide knowledge and skills to elementary and junior high school teachers about the importance of media in mathematics learning. The methods used in this activity are lectures, discussions, and practice. There are 40 teachers who participated in this activity. After this activity is carried out, it can be concluded that the teachers can understand the principles of using and developing media and teaching aids in learning mathematics in accordance with the K13 curriculum. The enthusiasm of the teacher in attending the workshop is evident from the ongoing question and answer and practice of using teaching aids and learning media that have been provided by the speaker.Keywords:  Workshop; Curriculum 2013; Learning Media
PENINGKATAN PENGETAHUAN BANTUAN HIDUP DASAR PADA KONDISI HENTI JANTUNG DI LUAR RUMAH SAKIT DAN RESUSITASI JANTUNG PARU KEPADA SISWA SMA Atikah Fatmawati; Nurul Mawaddah; Ike Prafita Sari; Mujiadi Mujiadi
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 4, No 6 (2020): DESEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.959 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v4i6.3048

Abstract

Abstrak: Kejadian henti jantung merupakan kondisi kegawatdaruratan yang sering terjadi. Kejadianya tidak hanya pada usia tua tetapi juga usia muda. Insiden yang cukup tinggi inilah yang mendasari pentingnya pengetahuan tentang penatalaksanaan awal pada kondisi henti jantung dengan penerapan Bantuan Hidup Dasar (BHD). Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya untuk menciptakan orang awam yang mampu mengenali kondisi henti jantung yang terjadi di masyarakat dan melakukan upaya BHD sedini mungkin dan dapat melakukan tindakan tepat rujukan. Metode yang digunakan adalah peserta diberikan pendidikan kesehatan terlebih dahulu dan kemudian dilanjutkan dengan role play. Peserta kegiatan ini adalah siswa SMA Islam Brawijaya sejumlah 25 orang. Data pengukuran penegtahuan diperoleh dengan menggunakan kuesioner. Dalam pelaksanaan program pelatihan BHD didapatkan hasil pengetahuan peserta berada pada kategori baik, yaitu definisi BHD (74,8%), teori danger (72,4%), teori meminta bantuan (call for help) (75,2%), teknik kompresi (72,3%), dan teori “saat yang tepat untuk menghentikan BHD” (77,4%). Kegiatan ini memberi dampak positif pada peningkatan pengetahuan siswa terkait pemberian bantuan hidup dasar dan resusitasi jantung paru. Keberhasilan kegiatan ini diharapkan bisa menjadi panduan bagi Puskesmas dalam upaya meningkatkan pemahaman dan keterampilan orang awam dalam memberikan BHD kepada orang yang mengalami henti jantung dan tersedianya media pendidikan untuk masyarakat tentang upaya BHD.Abstract:  Cardiac arrest is a frequent emergency. The incident is not only at old age but also at a young age. This high incidence underlies the importance of knowledge about early management of cardiac arrest conditions with the application of Basic Life Support (BHD). This activity is carried out as an effort to create ordinary people who can recognize cardiac arrest conditions that occur in the community and make BHD efforts as early as possible and can take appropriate referral actions. The method used was that participants were given health education first and then continued with role play. The participants of this activity were 25 students of SMA Islam Brawijaya. Knowledge measurement data obtained using a questionnaire. In implementing the BHD training program, it was found that the participants' knowledge was in a good category, namely the definition of BHD (74.8%), the theory of danger (72.4%), the theory of asking for help (75.2%), and compression techniques. (72.3%), and the “time to stop BHD” theory (77.4%). This activity had a positive impact on increasing students' knowledge regarding the provision of basic life support and cardiopulmonary resuscitation. The success of this activity is expected to be a guide for Puskesmas to improve the understanding and skills of ordinary people in providing BHD to people who have a cardiac arrest and the availability of educational media for the community about the efforts of BHD.
PEMBIMBINGAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN SOAL KATEGORI HOTS DI MGMP MATEMATIKA SMP KOTA TANJUNGPINANG Nur Izzati; Rindi Antika; Susanti Susanti; Nur Asma Riani Siregar
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 4, No 3 (2020): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.897 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v4i3.2511

Abstract

Abstrak: Generasi pada era teknologi industri 5.0 diharuskan untuk mempunyai kemampuan dalam berpikir tingkat tinggi yang dikenal dengan Higher Order Thinking Skill (HOTS). Konsep Kurikulum 2013 mengakomodir pengembangan HOTS tersebut, baik dalam pembelajaran maupun dari segi penilaian hasil belajar. Oleh karena itu, sudah semestinya guru mampu mengembangkan soal kategori HOTS dan membiasakan siswa menyelesaikannya. Namun, kondisi saat ini menunjukkan bahwa belum optimalnya pemahaman yang dimiliki guru tentang bagaimana cara mengembangkan soal kategori HOTS. Pengabdian kepada masyarakat ini memiliki tujuan untuk memberikan pemahaman kepada guru tentang hakekat HOTS dan cara mengembangkan soal kategori HOTS dalam bidang matematika. Kegiatan ini diselenggarakan di SMP Negeri 7 Tanjungpinang dan dihadiri 38 orang guru yang juga merupakan anggota MGMP Matematika SMP Kota Tanjungpinang. Rangkaian kegiatan meliputi; (1) Pemantapan pemahaman peserta terhadap konsep soal kategori HOTS, karakteristik dan fungsi soal kategori HOTS; (2) Pembimbingan peserta dalam menyusun dan mengembangkan soal kategori HOTS; dan (3) Evaluasi pelaksanaan kegiatan menggunakan angket. Hasil evaluasi kegiatan menunjukkan bahwa target PKM tercapai dengan baik yaitu terjadinya peningkatan pemahaman guru terhadap pengembangan soal kategori HOTS. Lebih lanjut, setelah mengikuti pelatihan peserta mengaku lebih termotivasi untuk mengembangkan soal kategori HOTS pada materi pelajaran matematika SMP.Abstract: Generations in the era of industrial technology 5.0 are required to have higher order thinking skills (HOTS). The 2013 curriculum requires the existence of HOTS both in the implementation of learning activities and the assessment of learning outcomes. Teachers must be able to create and develop HOTS questions. There are still many teachers who do not have a good understanding on how to develop HOTS category questions. This service aims to provide teachers with an understanding of the nature of HOTS and the development of HOTS category questions in the field of mathematics. This activity was held in Tanjungpinang 7th Public Middle School and was attended by 38 MGMP Mathematics Teachers of Tanjungpinang Middle School. The series of activities namely; (1) Strengthening participants' understanding of the nature of HOTS category questions, its characteristics and function of HOTS category questions; (2) Guiding participants in compiling and developing HOTS category questions; and (3) Evaluation of the implementation of activities using a questionnaire instrument. The results show that there was an increase in teacher understanding of the development of HOTS category questions. Furthermore, the participants claimed to be more motivated to develop HOTS category questions mathematics subject for junior high school.

Page 20 of 276 | Total Record : 2751