cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
PROSIDING SEMINAR NASIONAL AGRIBISNIS
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Arjuna Subject : -
Articles 88 Documents
Aplikasi Pupuk Organik Sebagai Alternatif Untuk Meningkatkan Kesuburan Tanah Ultisol dan Produksi Tanaman Pangan dalam Rangka Mendukung Ketahanan Pangan di Sulawesi Tenggara Safuan, La Ode
PROSIDING SEMINAR NASIONAL AGRIBISNIS PROSIDING SEMINAR NASIONAL SWASEMBADA PANGAN (Indonesia Menuju Swasembada Pangan dalam Tiga Tahun Ke
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.958 KB) | DOI: 10.37149/3128

Abstract

Tanah Ultisol merupakan tanah pertanian yang paling luas ditemukan di Sulawesi Tenggara. Tanah jenis ini mempunyai tingkat kesuburan yang rendah baik ditinjau dari aspek fisik, kimia, maupun biologi tanah. Untuk meperbaiki tingkat kesuburan tanah ultisol dapat dilakukan melalui aplikasi pupuk organik karena pupuk organik dapat meperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah, tetapi aplikasi pupuk organik membutuhkan jumlah yang banyak untuk dapat memperbaiki kesuburan tanah. Pengetahuan tentang dosis pupuk organik yang dibutuhkan sesuai jenis tanaman dan status kesuburan tanah pada lokasi penanaman sangat dibutuhkan. Berdasarkan hasil kajian ini maka dapat kemukakan bahwa; Aplikasi pupuk organik dapat meningkatkan ruang pori tanah dan kemampuan tanah menyimpan air, serta meningkatkan pH tanah, kadar hara Nitrogen, Phosfor, dan Kalim tanah. Pemberian pupuk organik dapat meningkatkan produksi tanaman pada sistem pertanian lahan kering maupun sistem pertanian lahan basah. Kompos kulit buah kakao lebih efektif dan efisien terhadap peningkatan produksi padi sawah. Pada pertanian lahan kering, untuk mendapatkan hasil jagung lokal yang tinggi dibutuhkan pupuk organik 15 ton perhektar, dan untuk kacang tanah varietas lokal dibutuhkan 10 ton per hektar.Pemberian pupuk kandang sapi dapat meningkatkan produksi tanaman tomat lokal dan untuk mendapatkan produksi yanggi dapat diberikan pupuk kandang sebanyak 20 ton per hektar.
Pengendalian Berbasis Ramah Lingkungan Hama PBK Terhadap Peningkatan Produktivitas Dan Pendapatan Petani Kakao Baharudin, Baharudin
PROSIDING SEMINAR NASIONAL AGRIBISNIS PROSIDING SEMINAR NASIONAL SWASEMBADA PANGAN (Indonesia Menuju Swasembada Pangan dalam Tiga Tahun Ke
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (681.541 KB) | DOI: 10.37149/3124

Abstract

Makalah ini bertujuan untuk memahami teknologi pengendalian hama PBK secara dekat dengan konsep pengendalian hama secara terpadu berbasis ramah lingkungan dan peningkatan produktivitas dan pendapatan petani kakao. Hama PBK Conophomorpha cramerella Sn. secara luas sangat mengganggu tanaman kakao di Sulawesi Tenggara. Hama ini memiliki daya rusak cukup besar pada buah kakao muda (ukuran 8-14 cm), sehinga menurunkan produksi dan mutu biji kakao. Sebanyak 7-72% jumlah buah kakao dapat menyediakan satu sampai tiga generasi PBK. Intensitas serangan PBK di Sualwesi Tenggara cukup tinggi pada tahun 2000 kehilangan hasil 20.827,24 ton dengan kerugian Rp.193.694.124,50 dan tahun 2012 seluas 9.619,55 ha dengan kerugian Rp. 520.797.378. Presentase dan intensitas serangan PBK tergolong sedang dan ringan dengan pemberian Trichoderma harzianum DT/38 dan T. pseudokoningii DT/39, Trichoderma sp. spesifik Sultra, minyak serai wangi dan cengkeh serta Beauveria bassiana. Produktivitas kakao tertinggi pada pengendalian hama dan penyakit dengan Trichoderma sp. spesifik Sultra, T. harzianum DT/38 dan T. pseudokoningii DT/39, minyak serai wangi dan B. Bassiana dengan tingkat kerugian terendah. Pemberian agensia hayati dan pestisida nabati mampu menekan kehilangan hasil 269,91-382.47 kg/ha dengan kerugian sebesar Rp. 9.446.850-13.386.450 dan Rp. 9.359.000-13.991.950. Pendapatan petani peserta lembaga ekonomi masyarakat (LEM) kakao sebesar Rp. 7.848.184,69 dengan R/C 5,34 dan bukan peserta LEM Rp. 7.169.833,33 dengan R/C 7,15. Perolehan pendapatan tertinggi pada pemberian agensia hayati dan pestisida nabati sebesar Rp. 17.180.582-19.742.881 dengan peningkatan 5-98%. Pengendalian berbasis ramah lingkungan selain aman untuk kesehatan dapat meningkatkan pendapatan petani kakao.
Potensi Usaha Pengolahan Kulit Sapi Di Kota Kendari Rasdianah, Rasdianah; Hafid, Harapin
PROSIDING SEMINAR NASIONAL AGRIBISNIS PROSIDING SEMINAR NASIONAL SWASEMBADA PANGAN (Indonesia Menuju Swasembada Pangan dalam Tiga Tahun Ke
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (116.075 KB) | DOI: 10.37149/4770

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi usaha pengolahan kulit sapi di kota Kendari. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Poasia Kota Kendari pada bulan Februari sampai dengan Juni 2012. Responden dalam penelitian ini adalah dua kelompok usaha pengolahan kulit sapi menjadi bahan baku olahan (sate, kerupuk kulit, sup kikil, bakso, dan sebagainya). Setiap kelompok usaha beranggotakan 10 orang sehingga total responden sebanyak 20 orang. Pengambilan sampel secara purposive. Teknik analisis yang digunakan adalah secara analisis deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa usaha pengolahan kulit sapi di Kota Kendari khususnya di Kecamatan Poasia, berpotensi digalakkan dan dinyatakan layak baik secara financial dan non financial.
Penerapan Teknologi Usahatani Padi Dengan Pendekatan Pengelolaan Tanaman Terpadu Di Sulawesi Tenggara Suharno, Suharno; Asaad, Muhammad
PROSIDING SEMINAR NASIONAL AGRIBISNIS PROSIDING SEMINAR NASIONAL SWASEMBADA PANGAN (Indonesia Menuju Swasembada Pangan dalam Tiga Tahun Ke
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.155 KB) | DOI: 10.37149/4776

Abstract

Padi memiliki peranan penting sebagai salah satu pemenuh kebutuhan pangan, yang setiap tahunnya cenderung meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan berkembangnya industri pangan. Upaya peningkatan peroduksi padi di Sulawesi Tenggara dalam beberapa tahun terahir dilakukan melalui penerapan sekolah lapang pengelolaan tanaman terpadu. Dalam pelaksanaan PTT, maka BPTP Sulawesi Tenggara berperan melakukan pendampingan PTT. Untuk mengetahui tingkat penerapan teknologi  maka dilakukan kajian di tingkat kelompoktani. Metoda yang digunakan dalam kajian adalah observasi langsung di lokasi dengan pencatatan melalui farm record keeping pada lokasi Display VUB.. Kajian dilaksanan di 4 kabupaten sentra penghasil padi sawah yaitu Kabupaten Konawe, Konawe Selatan, Kolaka Timur.dan Bombana serta demonstrasi VUB di Konawe Utara dan Kota Kendari. Kegiatan dilaksanakan mulai Januari-Desember 2014. Hasil kajian diperoleh data penerapan PTT sbb 1)Varietas unggul 88,33 %, 2)Benih bermutu dan berlabel  64,16 %,3)Pemberian bahan organik 30,83 % 4)Pengaturan populasi tanaman Jajar legowo (2:1, 4:1) 27,5 5).Pemupukan berdasarkan kebutuhan tanaman dan status hara tanah 50 %,6)Pengendalian OPT dengan pendekatan PHT 47,5, 7)Pengolahan lahan sesuai musim dan pola tanam 95, 83%, 8)Penggunaan bibit muda (< 21 hari) 91, 66%, 9)Tanam bibit 1 – 3 batang per rumpun 62,5 %, 10)Pengairan secara efektif dan efisien 30 %, 11)Penyiangan mekanis 5,83 %, 12).Panen tepat waktu ,gabah segera dirontok dan dikeringkan 86,66 %. Dilihat dari sisi produktivitas diperoleh bahwa rata-rata provitas varietas introduksi pada Display di Konawe yaitu 5,75 t GKG/ha, Konsel 5,24 t GKG/ha Koltim 6,30 t GKG/ha dan Bombana 6,91 t GKG/ha.
Prospek Teknologi Pengolahan Jambu Mete Untuk Menunjang Ekonomi Kreatif Masyarakat Baco, H. Abdu Rahman; Hermanto, Hermanto
PROSIDING SEMINAR NASIONAL AGRIBISNIS PROSIDING SEMINAR NASIONAL SWASEMBADA PANGAN (Indonesia Menuju Swasembada Pangan dalam Tiga Tahun Ke
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.355 KB) | DOI: 10.37149/4781

Abstract

Jambu mete (Anacardium occidentale. L) merupakan salah satu komoditas yang menghasilkan devisa bagi Negara. Pengembangannya perlu didukung oleh keberadaan hasil teknologi yang sesuai perkembangan tanaman jambu mete di suatu wilayah. Teknologi pengolahan jambu mete yang utama hanya mete gelondongannya menjadi biji mete, pada hal masih banyak hasil sampingan yang dapat dikembangkan untuk menunjang teknologi kreatif masyarakat usahatani jambu mete, seperti pengolahan minyak CNSL dari gelondongan dengan metode pemanasan (penggorengan) sampai berhenti menetes agar biji metenya jangan sampai gosong. Untuk kulit mete sendiri dapat dilakukan dengan teknologi pemanasan dan pemerasan (preses). Kemudian buah semu jambu mete yang banyak terbuang percuma dan tidak diperhatikan, pada hal ini dapat dimanfaatkan berbagai minuman dan makanan  jadi seperti sirup, selai, abon, badeg dan anggur dan sebagainya, Untuk memperoleh hal tersebut  perlu diadakan penyuluhan kepada petani jambu mete  teknik-teknik pengolahan buah semu tersebut yang berbasis industri kreatif masyarakat tani sebagai nilai tambah dan bersifat agribisnis.  
Uji Stabilitas Formula Sediaan Losio Dari Ekstrak Metanol Daun Mangkokan (Nothopanax scutellarium Merr) Suryani, Suryani; Hamsidi, Rini; Ikawati, Nurlena
PROSIDING SEMINAR NASIONAL AGRIBISNIS PROSIDING SEMINAR NASIONAL SWASEMBADA PANGAN (Indonesia Menuju Swasembada Pangan dalam Tiga Tahun Ke
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.536 KB) | DOI: 10.37149/4786

Abstract

Daun mangkokan (Nothophanax scutellarium Merr.) memiliki kandungan senyawa yang berkhasiatsebagai antioksidan.Penelitian ini bertujuan untuk membuat formula losio dari ektrak metanol daun mangkokan untuk mengetahui kestabilan (pH, viskositas, ukuran globul)  losio dengan variasi konsentrasi ekstrak 1%; 2,5%; 5%; 7,5%; dan 10%. Pembuatan ekstrak daun mangkokan menggunakan pelarut metanol dengan metode maserasi. Ekstrak metanol daun mangkokan kemudian diformulasikan menjadi sediaan losio. Losio  yang telah selesai dibuat dilakukan pemeriksaan meliputimutu fisik losio (bentuk, warna, bau/aroma, tekstur, pH,viskositas). Produk losio diuji stabilitasnya dengan metode penyimpanan cycling test pada suhu 4°C selama 24 jam lalu dikeluarkan dan  ditempatkan pada suhu 40± 2°C selama 24 jam hingga 6 siklus. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan meliputi stabilitas tampilan, pH, warna, bau/aroma, viskositas. Losio ekstrak metanol daun mangkokan yang dihasilkan stabil secara fisik. 
Perbaikan Sifat Fisik Tanah Ultisol Dan Implementasinya Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Jagung Melalui Inokulasi Mikoriza Indigen Resman, Resman; Halim, Halim
PROSIDING SEMINAR NASIONAL AGRIBISNIS PROSIDING SEMINAR NASIONAL SWASEMBADA PANGAN (Indonesia Menuju Swasembada Pangan dalam Tiga Tahun Ke
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (48.114 KB) | DOI: 10.37149/4771

Abstract

Jagung (Zea mays L.) merupakan bahan makanan pokok utama setelah beras.  Selain mengandung karbohidrat, protein dan lemak, jagung juga memiliki manfaat antara lain: sebagai bahan pakan ternak, bahan baku industri dan pupuk kompos.  Dalam peningkatan pertumbuhan dan produksi tanaman mengalami kendala.  Salah satu kendala adalah sifat fisik dan kimia tanah Ultisol tidak mendukung dalam peningkatan pertumbuhan dan produksi. Untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman jagung serta memperbaiki sifat tanah maka digunakan mikoriza indigen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mikoriza indigen terhadap sifat fisk tanah Ultisol dan implementasinya terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung.  Penelitian ini dilakukan di Desa Abenggi, Kabupaten Konsel, Sulawesi Tenggara dari bulan Oktober 2013 sampai Januari 2014.  Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah mikoriza indigen, benih jagung manis  dan bahan organik.  Penelitian ini menggunakan  Rancangan Acak Kelompok  (RAK) yang terdiri dari empat taraf perlakuan : Tanpa propagul  mikoriza indigen sebagai kontrol (A0), 10 gram propagul mikoriza indigen/tanaman (A1), 20 gram propagul mikoriza indigen/tanaman (A2) dan 30 gram propagul mikoriza indigen/tanaman (A3), masing-masing perlakuan diulang tiga kali. Parameter yang diamati  antara lain : tinggi tanaman, diameter batang, bobot tongkol kelobot, bobot tongkol tanpa kelobot, panjang tongkol, jumlah baris biji/tongkol, diameter tongkol, persentase infeksi akar dan pengamatan sifat fisik tanah). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mikoriza indigen dapat memperbaiki sifat fisik, serta berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung.  Dosis mikoriza indigen yang terbaik untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman jagung adalah 30 gram/tanaman.
Optimalisasi Penggunaan Lahan Melalui Pendekatan Evaluasi Lahan Untuk Pengembangan Padi Ladang (Studi Kasus Pada Kebun Percobaan Universitas Halu Oleo Di Kecamatan Moramo Utara Konawe Selatan) Alam, Syamsu; Ginting, Sahta; Syaf, Hasbullah; Muhidin, Muhidin
PROSIDING SEMINAR NASIONAL AGRIBISNIS PROSIDING SEMINAR NASIONAL SWASEMBADA PANGAN (Indonesia Menuju Swasembada Pangan dalam Tiga Tahun Ke
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.462 KB) | DOI: 10.37149/4777

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada Kebun Percobaan Universitas Halu Oleo di Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara. Berlangsung dari bulan Agustus 2013 sampai Januari 2014. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengoptimalkan produktivitas lahan melalui pengembangan padi ladang di Kebun Percobaan UHO. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei tanah dengan sistem grid. Evaluasi kesesuaian lahan dilakukan dengan metode pencocokan antara karakteristik lahan dengan kriteria persyaratan tumbuh tanaman padi ladang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Kebun Percobaan Universitas Halu Oleo terdapat lahan sekitar 246,21 ha yang sesuai (sangat sesuai, cukup sesuai dan sesuai marginal) untuk pengembangan tanaman padi ladang. Faktor pembatas pertumbuhan tanaman yang ditemui antara lain pH tanah yang masam, kejenuhan basa yang rendah serta kemiringan lereng yang curam. Alternatif pengelolaan yang dapat dilakukan antara lain dengan pemberian bahan organik dan tindakan pengelolaan konservasi tanah. 
Pengembangan Hard Candy Yang Mengandung Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinale var. rubrum) Sebagai Pangan Fungsional Berkhasiat Antibakteri Akib, Nur Illiyyin; Ardiyanti, Ardiyanti; Hamsidi, Rini; HM, Nurhayani; Saputra, Muhammad Juharisman; Baane, Wa
PROSIDING SEMINAR NASIONAL AGRIBISNIS PROSIDING SEMINAR NASIONAL SWASEMBADA PANGAN (Indonesia Menuju Swasembada Pangan dalam Tiga Tahun Ke
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.936 KB) | DOI: 10.37149/4782

Abstract

Hard candy merupakan produk konfeksionari yang digemari masyarakat namun berpotensi menyebabkan karies karena mengandung sukrosa pembentuk plak oleh bakteri Streptococcus mutans. Maka diformulasikan hard candy sebagai pangan fungsional dengan penambahan ekstrak jahe merah yang mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, dan triterpenoid yang berpotensi sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan memformulasikan ekstrak jahe merah menjadi sediaan hard candy dan mengetahui aktivitas antibakterinya terhadap pertumbuhan S. mutans. Diperoleh aktivitas maksimum adalah hard candy yang mengandung ekstrak jahe merah konsentrasi 2,5 % dengan diameter zona hambat 10,08 mm. Disimpulkan bahwa ekstrak jahe merah dapat diformulasikan menjadi hard candy yang mampu menghambat pertumbuhan S. mutans.
Evaluasi Mutu, Penerimaan Panelis Dan Analisis Usaha Mi Instan Yang Dibuat Dari Pati Sagu Pato, Usman; Rifai, Ahmad; Rossi, Evy; Iqbal, Muhammad; Arfendi, Arfendi
PROSIDING SEMINAR NASIONAL AGRIBISNIS PROSIDING SEMINAR NASIONAL SWASEMBADA PANGAN (Indonesia Menuju Swasembada Pangan dalam Tiga Tahun Ke
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.033 KB) | DOI: 10.37149/4787

Abstract

Bahan baku utama dalam pembuatan mi instan adalah tepung terigu yang sampai saat ini biji gandum sebagai bahan bakunya masih harus diimpor.  Kebutuhan gandum untuk tepung terigu di Indonesia sangat tinggi. Salah satu upaya mengurangi penggunaan tepung terigu dengan memanfaatkan bahan baku lokal yang banyak tersedia misalnya pati sagu. Saat ini konsumsi sagu kebanyakan dikonsumsi dalam bentuk makanan tradisional seperti papeda, kapurung, sagu bakar dan lain-lain. Produk olahan sagu perlu dikembangkan sedemikian rupa sehingga sesuai dengan selera masyarakat. Salah satunya dijadikan bahan baku dalam proses pembuatan mi instan.            Penelitian ini dilakukan secara eksprimen dan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 3 kali ulangan. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan sidik ragam. Apabila hasil F hitung lebih besar  atau sama dengan F tabel maka dilanjutkan dengan uji beda nyata DNMRT pada taraf 5%. Mi instan sagu yang dibuat dengan skala “home industry” dilakukan uji penerimaan oleh 35 panelis dengan cara membandingkannya dengan mi instan komersil. Uji organoleptik dilakukan pada dua sampel mi instan, mi instan sebelum dan setelah dimasak. Setelah itu dilakukan analisis usaha mi instan yang terbuat dari pati sagu asal Riau. Data penerimaan panelis terhadap mi instan sagu dianalisis menggunakan Qohran’s Q Test dan data analisis usaha mi instan sagu ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif.            Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama perebusan memberikan pengaruh nyata terhadap semua parameter mutu yaitu keutuhan, kadar air, kadar protein dan bilangan asam mi instan sagu. Mi instan sagu yang dihasilkan dari perlakuan P2, P4 dan P5 telah memenuhi standar mutu mi instan (SNI 01- 3551- 2000). Mi instan terbaik diperoleh dari perlakuan S2 (lama perebusan 15 menit) yang mempunyai keutuhan sebesar 93,96%, kadar air setelah pengeringan 10,87%, kadar air setelah penggorengan dan 9,99%, kadar protein 11,53% dan bilangan asam 0,21 mg KOH/g minyak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mi instan sagu dapat diterima oleh panelis berdasarkan uji Qohran Q test. “Home Industry” mi instan berbasis sagu mempunyai prospek yang menguntungkan dan layak untuk diusahakan karena nilai R/C rasio lebih besar dari satu (R/C > 1)