cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
PROSIDING SEMINAR NASIONAL AGRIBISNIS
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Arjuna Subject : -
Articles 88 Documents
Pengelolaan Tambak Udang Secara Terpadu Dan Berkelanjutan Efendy, Rustam; Siang, Roslindah Daeng
PROSIDING SEMINAR NASIONAL AGRIBISNIS PROSIDING SEMINAR NASIONAL SWASEMBADA PANGAN (Indonesia Menuju Swasembada Pangan dalam Tiga Tahun Ke
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.961 KB) | DOI: 10.37149/4772

Abstract

Pengembangan pengelolaan sumber daya perairan secara terpadu dan berkelanjutan khususnya kegiatan budidaya perikanan, sebagai salah satu upaya untuk menjadi bangsa yang mandiri dalam pemenuhan kebutuhan pangan nasional. Upaya ini sejalan dengan target pemerintah untuk mencapai swasembada pangan nasional pada tahun 2017. Desa Oensuli memiliki pertambakan terluas di Kecamatan Kabangka Kabupaten Muna, dengan luas lahan tambak sekitar 305 Ha. Desa ini memiliki potensi sumberdaya perairan payau yang sejak tahun 2003 dikelola menjadi tambak udang dengan pengelolaan secara terpadu. Potensi ini menjadikan usaha tambak udang putih (Letapenaeus vannamei)  sebagai mata pencaharian utama sebagian masyarakat di Desa Oensuli dengan memanfaatkan lahan tambak sebagai wadah budidaya.  Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai bulan september 2013. Bertujuan : (1) untuk mengetahui sistem pengelolaan tambak udang secara terpadu, (2) untuk menganalisis keberlanjutan usaha tambak udang di Desa Oensuli. Hasil penelitian ini  diketahui bahwa usaha tambak udang dikelola secara tradisonal plus dan intensif. Keuntungan yang diperoleh sebesar Rp44.040.527,- per siklus pada tambak yang dikelola secara "tradisional plus"  dan Rp135.269.482 per siklus pada tambak yang dikelola secara intensif. Hasil perhitungan B/C ratio sebesar 1,26 dan 1,14 secara berturut pada tambak "tradisional pluss" dan tambak "insentif" berarti lebih besar dari 0, memenuhi kriteria usaha menguntungkan untuk dikembangkan. Kriteria tersebut menggambarkan potensi keberlanjutan usaha budidaya tambak udang.
Potensi Pemanfaatan Limbah Isi Rumen Sapi Untuk Meningkatkan Produksi Tanaman (Studi Pada Tanaman Terung Solanum melongena L.) Wijayanto, Teguh; Kandari, Aminuddin Mane; Darmawansyah, Darmawansyah
PROSIDING SEMINAR NASIONAL AGRIBISNIS PROSIDING SEMINAR NASIONAL SWASEMBADA PANGAN (Indonesia Menuju Swasembada Pangan dalam Tiga Tahun Ke
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.267 KB) | DOI: 10.37149/4778

Abstract

Rumen’s animal waste is usually abundant in quantity.  The rumen is not only a store house of microbes that assist in the digestion of roughage in ruminant animals but it is also an important source of nutrient for crop plant. This study aimed to determine the effect of cow’s rumen waste on eggplant crop production. The study consisted of a single factor, the application of cow’s rumen contents, with 6 treatment levels, namely: R0 = Control (without giving cow's rumen); R1 = 5 tons cow’s rumen per hectare (3.6 kg per plot); R2 = 10 tons of cow's rumen per hectare (7.2 kg per plot); R3 = 15 tons of cow's rumen per hectare (10.8 kg per plot); R4 = 20 tons of cow's rumen per hectare (14.4 kg per plot); R5 = 25 tons of cow’s rumen per hectare (18 kg per plot); and R6 = 30 tons of cow’s rumen per hectare (21.6 kg per plot). The study was based on Complete Randomized Block Design (CRBD), which consisted of three blocks, so overall consisted of 21 experimental units. The results showed that the application of cow's rumen waste gave a very significant effect on the weight of eggplant fresh fruit, fruit diameter, fruit number, and gave significant effect on fruit length. The application of cow’s rumen with a dose of 25 tons per hectare (18 kg per plot) resulted in the highest agronomic results for eggplant production, which was 28.85 tons per hectare, or equivalent to 20.77 kg per plot. But economically, rumen dose of 15 tons per hectare (10.8 kg per plot) has given the best results, with production per hectare of 21:39 tons, or equivalent to 15.4 kg per plot.
Pengolahan Kripik Singkong Aneka Rasa Berbasis Pangan Lokal Di Kabupaten Konawe Selatan Rosmawaty, Rosmawaty; Yusria, Wa Ode; Maharani, Sri Wiyati
PROSIDING SEMINAR NASIONAL AGRIBISNIS PROSIDING SEMINAR NASIONAL SWASEMBADA PANGAN (Indonesia Menuju Swasembada Pangan dalam Tiga Tahun Ke
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.417 KB) | DOI: 10.37149/4783

Abstract

The purpose of IbM  of Cassava chips Various flavors at Lambusa Village South Konawe was to improved the quality of cassava chips in 2 (two) business group partners, increase marketing networks through improved packaging design in accordance with applicable regulatory standards, as well as improved the capacity of group cassava chips. The approaches used in this program are: (1) Method of Technology Transfer. This model is used to help the household industry business cassava chips in processing and production through  develop appropriate technologies that are easy to obtain, easy to be operated and cheap so it can be reached by applying a good way of food production (CPMB) The process of production of cassava chips to be provided is a quality control technique of products ranging from raw materials to finished products, packaging and labeling, (2) method of entrepreneurship capacity building (ECB), which is helping home business industry of cassava chips in the form of professional entrepreneurial spirit, both in technical and management responsibilities . The results obtained from this IbM activities are: (1) technical and business management training to improve the quality, (2) improved packaging (3) the procurement of cassava slicer machine, (4) an increase in knowledge about the making report of  cash flow, inventory and financial statements and the availability of report cash flow and inventory.
Analisis Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Perempuan Usaha Mikro (PUM) Di Kawasan Pesisir Sulawesi Tenggara Batoa, Hartina; Arimbawa, Putu; Zani, Munirwan; Hamzah, Awaluddin; Limi, Muhammad Aswar
PROSIDING SEMINAR NASIONAL AGRIBISNIS PROSIDING SEMINAR NASIONAL EKONOMI MARITIM (Pengelolaan Ekonomi Maritim yang Mandiri dan Berkelanjut
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.459 KB) | DOI: 10.37149/4789

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk Menganalisis Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Perempuan Usaha Mikro Di Kawasan Pesisir Sulawesi Tenggara. Penelitian ini dilakukan pada lima kabupaten/kota yang ditentukan secara purposive dengan pertimbangan karakteristik wilayah dan usaha masyarakat yang umumnya bergelut pada subsektor perikanan. Kelima kabupaten ktersebut adalah Kabupaten Muna Barat, Konawe Selatan, Kolaka, Kota Baubau, dan Kota Kendari. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer bersumber dari hasil wawancara dengan PUM dan data sekunder berasal dari literatur yang relevan dengan penelitian ini. Teknik pengumpulan data yang digunakan ada dua macam, yaitu observasi dan wawancara. Untuk mengetahui tingkat kesejahteraan rumah tangga PUM dilakukan dengan penentuan skor berdasarkan indikator kesejahteraan. Selanjutnya dari skor tersebut dilakukan penentuan tingkat kesejahteraan yaitu kurang sejahtera (skor < 52), cukup sejahtera (skor 52 – 60) dan sejahtera  (skor > 60)   Hasil analisis dan mengacu pada tujuan penelitian maka dapat diketahui bahwa kesejateraan PUM masih tergolong rendah. PUM di Sulawesi Tenggara yang telah menikmati hasil usahanya dan telah tergolong sejahtera baru sekitar 9%, sedangkan yang tergolong cukup sejahtera yakni 40%. Jumlah yang lebih besar adalah PUM yang dikategorikan kurang sejahtera diamana angkanya mencapai 51%.
Swasembada Kedelai Dan Penyakit Mosaiknya Di Sulawesi Tenggara Taufik, Muhammad; HS, Gusnawaty; Hasan, Asmar; M, Rahayu; Nurmini, Nurmini
PROSIDING SEMINAR NASIONAL AGRIBISNIS PROSIDING SEMINAR NASIONAL SWASEMBADA PANGAN (Indonesia Menuju Swasembada Pangan dalam Tiga Tahun Ke
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (127.509 KB) | DOI: 10.37149/4768

Abstract

Kedelai adalah komoditi pangan yang penting karena setiap hari dikonsumsi oleh masyarakat di Sulawesi Tenggara. Kebutuhan yang tinggi terhadap kedelai menyebabkan setiap tahun pemerintah mengimpor kedelai untuk menutupi kekurangan produksi dalam negeri. Upaya mengurangi impor terus dilakukan namun beberapa kendala seperti gangguan organisme pengganggu tanaman (OPT), salah satunya adalah penyakit mosaic virus yang dapat mengganggu produksi, produktivitas bahkan target swasembada kedelai tiga tahun ke depan. Oleh karena itu paper ini bertujuan memberikan informasi baru keberadaan penyakit mosaik virus pada tanaman kedelai sebagai dasar mendesain strategi pengendalian penyakit mosaik untuk mendukung swasembada kedelai tiga tahun ke depan di Sulawesi Tenggara.  Berdasarkan pada hasil penelitian menunjukkan keberadaan virus Cowpea mild mottle virus (CPMMV), Cucumber mosaic virus (CMV) and Soybean mosaic virus (SMV) setelah diuji dengan teknik ELISA. Tidak ditemukan serangga vektor Aphids (kutudaun) di plot percobaan sampai akhir pengamatan, hanya ditemukan Empoasca sp.  Kutudaun adalah vektor beberapa penyakit virus mosaic sehingga tidak adanya kutudaun menjadi menarik karena mungkin telah terjadi pergeseran tugas dan fungsi vektor dari kutudaun ke Empoasca pada kondisi percobaan. Namun demikian masih dibutuhkan kajian mendalam pergeseran tersebut meskipun beberapa referensi melaporkan kemampuan Empoasca sp. sebagai vektor virus. Data ini memberikan implikasi bahwa untuk mencapai swasembada kedelai tiga tahun ke depan memerlukan kajian kolektif tentang faktor-faktor penghambat produksi kedelai sehingga dapat didesain tindakan pengendalian secara dini. Integrasi teknik pengendalian yang kompatibel dengan mempertimbangkan tiga dimensi pengendalian virus yaitu dimensi benih/tanaman sebagai inang, dimensi virus mosaik sebagai patogen dan dimensi serangga vektor virus di lapang Pengendalian vektor virus mosaik merupakan salah satu strategi untuk mengendalikan penyakit mosaic virus. 
Evapotranspirasi Dan Dinamika Pertumbuhan Tanaman Kedelai Pada Berbagai Interval Penyiraman Dan Takaran Pupuk Kandang Sarawa, Sarawa
PROSIDING SEMINAR NASIONAL AGRIBISNIS PROSIDING SEMINAR NASIONAL SWASEMBADA PANGAN (Indonesia Menuju Swasembada Pangan dalam Tiga Tahun Ke
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.464 KB) | DOI: 10.37149/4773

Abstract

Soybean is an important commodity because it contains high fat and protein, so it is a highly nutritious foodstuff. Efficient use of water and organic fertilizer on soybean plants important in supporting increased production of soybeans.The research aims to determine various time watering and dosing manure has been implemented in Sub Anduonohu district. Poasia Kendari using plastic pots in the house. The experiment was conducted by using factorial design consisting of two factors. The first factor is the interval consisting of 4 time watering is every 2 days (A1), every 4 days (A2), every 6 days (A3), and every 8 days (A4) with the same volume of water corresponding to each treatment phase plant growth. The second factor is the dose of manure comprising without manure (Ko), 10 t ha-1 (K1) and 20 t ha-1 (K2). Each treatment was repeated 3 times so that there are 36 experimental units. Each experimental unit was placed 4 pots that are 144 pots. The parameters consist of observations: the soil before planting evaporation, evapotranspiration, high growth dynamics of the plant, stem diameter, number of leaves and leaf area.The results showed that the provision of water treatment with 2-day intervals provide a more rapid growth than the other treatments. While manure 10 and 20 t Judge gives better growth dynamics compared to no manure application (control).
Nugget Daging Ayam Afkir Tersutitusi Otak Sapi (Dafita) Komposisi Kimia Dan Organoleptik Tasse, Andi M; Nurhinaya, I; Hafid, Harapin
PROSIDING SEMINAR NASIONAL AGRIBISNIS PROSIDING SEMINAR NASIONAL SWASEMBADA PANGAN (Indonesia Menuju Swasembada Pangan dalam Tiga Tahun Ke
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (110.25 KB) | DOI: 10.37149/4779

Abstract

The study was conducted to evaluate to palatability chicken’s nugget a result of subsitution of layer chiken meat with cow’s brain via chemical compotion and organoleptic test. The experimen was conducted at Animal Husbandry Departemen Laboratory, Faculty Animal Science, Halu Oleo University, Kendari in July 20012 until September 2012. Research using Completely Randomized Design, 4 treatments and 3 replications. The treatment is subsitute the rejected layer chicken with the cow brain, consisting of N1 = meat of rejected layer chicken 100% and cow brain 0%, N2 = meat of rejected layer chicken 85 % and cow brain 15%, N3= meat of rejected layer chicken 75 % and cow brain 25%, and N4 = meat of rejected layer chicken 65 % and cow brain 35 %. Variabel of this research include of test chemical (moisture, protein, fat, carbohydrates, and ash) and organoleptic test (color, aroma, textur, flavor, tenderness and general performance). The result obtained that substitution of the meat of rejected layer chiken with cow brain is 10% to 30 % increase moisture and carbohydrate of nuggets. Substitution of the meat of rejected layer chiken with cow brain is 15 % to 25 % decrease protein in the nugget, the substitution of meat layer chiken with cow brain protein levels of 15 % to 35 % lower levels of fat and ash in the nugget. Color, aroma, texture, flavor, tenderness and general performance of the substitution of chicken nuggets layer rejected by cow brain 10 % to 30 % obtaining the everage score of 3 to 4 is considered quite liked and preferred by consumers. In conclusion, substitution of salvage meat of layer chicken with cow brain nugget influence on the chemical nature and does not affect the organoleptic quality of the product.
Analisis Konsentrasi Ikan Teri Dan Lama Pengukusan Terhadap Kualitas Dendeng Jantung Pisang Ruksanan, Ruksanan
PROSIDING SEMINAR NASIONAL AGRIBISNIS PROSIDING SEMINAR NASIONAL SWASEMBADA PANGAN (Indonesia Menuju Swasembada Pangan dalam Tiga Tahun Ke
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.178 KB) | DOI: 10.37149/4784

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk : 1). Untuk mengetahui pengaruh kosentrasi daging ikan teri  terhadap kualitas dendeng jantung pisang. 2). Untuk mengetahui pengaruh lama pengukusan terhadap kualitas dendeng jantung pisang. 3). Untuk mengetahui pengaruh interaksi antara konsentrasi daging ikan teri dan lama pengukusan terhadap kualitas  dendeng jantung pisang. 4). Untuk menentukan perlakuan mana yang berpengaruh terbaik terhadap kualitas dendeng jantung pisang.Penelitian ini disusun dalam Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dua perlakuan yaitu (1), Konsentrasi Ikan Teri (A) dengan tinga taraf yaitu : A1 = 20 %, A2 = 30 % dan A3 = 40 %. (2), Lama Pengukusan (B) juga dengan tiga taraf yaitu : B1 = Lama Pengukusan 1 Jam, B2 = Lama Pengukusan 2 Jam dan  B3 = Lama Pengukusan 3 Jam. Variabel yang diamati terdiri atas  Kadar Air, Kadar Protein, Kadar Lemak dan Uji Organoleptik meliputi Warna, Citarasa dan Tekstur.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh interaksi antara konsentrasi Ikan Teri dan Lama pengukusan berpengaruh  nyata terhadap kadar air, kadar protein, dan kadar lemak. Berpengaruh sangat nyata terhadap Uji Organoleptik (warna, citarasa dan Tekstur). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pengaruh Konsentrasi Ikan Teri tidak berbeda nyata terhadap kadar air, kadar protein, kadar lemak dan Uji organoleptik (warna, citarasa dan Tekstur), Demikian pula pengaruh lama pengukusan menunjukan tidak berbedanyata terhadap kadar air, kadar protein, kadar lemak dan Uji organoleptik (warna, citarasa dan Tekstur).Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : (1). Interaksi penambahan kosentrasi Ikan teri dan lama pengukusan berpengaruh nyata terhadap kadar air, kadar protein, dan kadar lemak, tetapi terhadap uji organoleptik (warna, citarasa dan tekstur) menunjukan pengaruh sangat nyata. (2). Konsentrasi ikan teri tidak berbeda nyata terhadap kadar air, kadar protein, kadar lemak, warna, cita rasa dan tekstur. (3). Lama pengukusan tidak berbeda nyata terhadap kadar air, kadar protein, kadar lemak, warna, Cita rasa dan Tekstur. (4). Perlakuan yang terbaik adalah kosentrasi ikan teri 40 % dan lama pengukusan 1 jam (A3B1), yang didapat dari hasil analisa  protein dan uji organoleptik. 
Analisis Potensi Dan Permasalahan Penanggulangan Daerah Tertinggal Di Pesisir Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe Limi, Muhammad Aswar; Yunus, Lukman
PROSIDING SEMINAR NASIONAL AGRIBISNIS PROSIDING SEMINAR NASIONAL EKONOMI MARITIM (Pengelolaan Ekonomi Maritim yang Mandiri dan Berkelanjut
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.255 KB) | DOI: 10.37149/4790

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk merumuskan Potensi dan Permasalahan Penanggulangan Daerah Tertinggal Di Pesisir Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe. Lokasi penelitian diarahkan pada wilayah Kecamatan pesisir yang termasuk kategori daerah tertinggal dengan mengacu pada SK Bupati Konawe tentang Penunjukan/Penetapan Lokasi Program Kampung Perisai di Wilayah Kabupaten Konawe Tahun 2015 dan yang menjadi desa sampel yaitu Desa Saponda dan Desa Telaga Biru. Metode analisis data menggunakan pendekatan analisis kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa di Desa Saponda memiliki potensi yang meliputi potensi perekonomian masyarakat yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan, jumlah penduduk usia kerja yang tinggi yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan, mayoritas kepala keluarga telah memiliki perumahan, infrastruktur wilayah yang cukup memadai yang diusahakan secara swadaya serta potensi ekonomi desa yang berasal dari hasil perikanan tangkap. Desa Telaga Biru memiliki potensi meliputi potensi perekonomian masyarakat yang mayoritas berprofesi sebagai petani, jumlah penduduk usia kerja yang tinggi, mayoritas kepala keluarga telah memiliki perumahan, infrastruktur wilayah yang telah memadai, nilai celah fiskal yang berasal dari PBB mencapai Rp.3.988.555,- potensi ekonomi desa berasal dari hasil pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan. Permasalahan yang ditemui di Desa Saponda yaitu kurangnya sarana prasarana yang mendukung kegiatan budidaya perikanan dan penangkapan ikan sehingga beberapa masyarakat menggunakan bom untuk menangkap ikan, lapangan usaha baru yang terbatas sehingga masih terdapat penduduk yang menganggur, jumlah penduduk yang bersekolah masih rendah karena tidak terdapatnya sarana pendidikan berupa SD, SMP dan SMA di desa serta tingginya angka putus sekolah yang juga disebabkan oleh faktor ekonomi, tidak adanya infrastruktur PLN, telekomunikasi, sanitasi, kesehatan serta MCK, tidak adanya sarana transportasi umum serta tidak adanya pasar desa yang mendukung perekonomian masyarakat. Permasalahan yang ditemui di Desa Telaga Biru yaitu kondisi tanah yang kurang subur untuk mendukung kegiatan pertanian, produksi perkebunan yang rendah, banyak ternak yang terserang penyakit, sarana prasarana perikanan budidaya dan penangkapan yang minim, lapangan usaha baru tidak tersedia sehingga jumlah penduduk menganggur yang tinggi, tidak adanya SD, SMP dan SMA di desa sehingga jumlah penduduk yang tidak bersekolah masih tinggi, tidak adanya infrastruktur, sanitasi, kesehatan serta MCK, tidak adanya pasar desa yang mendukung perekonomian masyarakat.
Pengembangan Pisang Kate (Dwarf Banana Cavendish) Sebagai Bahan Pangan Alternatif Muhidin, Muhidin; Sadimantara, Gusti Ray; Leomo, Sitti
PROSIDING SEMINAR NASIONAL AGRIBISNIS PROSIDING SEMINAR NASIONAL SWASEMBADA PANGAN (Indonesia Menuju Swasembada Pangan dalam Tiga Tahun Ke
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (110.82 KB) | DOI: 10.37149/4769

Abstract

Pisang umumnya ditanam pada areal terbuka karena menghendaki intensitas cahaya penuh.  Penanaman pisang pada areal di bawah tegakan baik berupa tanaman perkebunan (seperti kelapa) dan kehutanan (seperti jati) umumnya masih terbatas karena pertumbuhan tanaman akan terhambat karena tidak mendapatkan cahaya yang cukup.  Penelitian ini dalam jangka panjang bertujuan untuk menyeleksi klon-klon plasma nutfah pisang kate lokal yang memiliki toleransi tinggi terhadap naungan, yang diseleksi pada naungan buatan menggunakan paranet maupun naungan alami pada tegakan di bawah pohon. Sementara dalam jangka pendek penelitian ini bertujuan untuk melakukan karakterisasi potensi pertumbuhan dan produksi tanaman pisang kate lokal asal Sultra untuk pengembangan tanaman pisang toleran naungan. Dari penelitian ini diharapkan dapat dihasilkan klon-klon pisang kate lokal yang memiliki toleransi tinggi terhadap naungan, sebagai sumber bibit untuk tanaman sela pada kondisi ternaungi dan dapat digunakan sebagai sumber keragaman genetik untuk menghasilkan galur pisang kate yang toleran terhadap  naunganHasil penelitian menunjukan bahwa tanaman pisang kate yang berasal dari berbagai Kabupaten dan Kota di Sulawesi Tenggara memiliki tingkat kekerabatan yang tinggi berdasarkan karakter pertumbuhan vegetatif, sifat-sifat bunga dan buah, ditunjukan dengan nilai koefisien kemiripan yang tinggi, meskipun kondisi lingkungan asal tanaman pisang kate lokal tersebut berbeda-beda.  Berdasarkan penelitian ini dapat dikumpulkan dan dikoleksi sebanyak 56 kultivar pisang kate lokal yang akan diuji lebih lanjut terhadap kondisi lingkungan ternaung.