cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
PROSIDING SEMINAR NASIONAL AGRIBISNIS
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Arjuna Subject : -
Articles 88 Documents
Persepsi Petani Tentang Waktu Dan Pola Tanam Terbaik Di Sulawesi Tenggara Suharno, Suharno; Mustaha, Muhammad Alwi
PROSIDING SEMINAR NASIONAL AGRIBISNIS PROSIDING SEMINAR NASIONAL SWASEMBADA PANGAN (Indonesia Menuju Swasembada Pangan dalam Tiga Tahun Ke
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.975 KB) | DOI: 10.37149/4774

Abstract

Untuk mengantisipasi dinamika dan perubahan iklim, maka Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian telah menerbitkan Kalender Tanam (Katam) Terpadu untuk tanaman pangan utamanya padi. Katam terpadu ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan yang dihadapi pengguna utamanya berkaitan waktu tanam, rujukan varietas dan rekomendasi pemupukan spesifik lokasi. Untuk meningkatkan akurasinya maka penting dilakukan validasi di lapangan. Untuk memberikan informasi dalam mendukung perbaikan sistem informasi Katam Terpadu, maka dilakukan kajian pada sentra padi sawah. Tujuan survey adalah memperoleh data dan informasi  waktu tanam dan pola tanam eksisting. Pengkajian menggunakan metode survei terstruktur terhadap 20 orang petani di Kab.Konawe, Kolaka Timur, Konawe Selatan dan Bombana.  Data primer yang diamati meliputi penerapan waktu tanam padi, pola tanam dan penerapan teknologi usahatani padi khususnya penggunaan varietas dan aplikasi pemupukan. Data sekunder diperoleh dari beberapa instansi terkait di daerah.  Hasil kajian menujukkan waktu tanam terbaik pada MT-I tahun 2013 bervariasi yaitu bulan Maret di Langgomea (Kab. Konawe) dan Lakomea (Kab. Bombana), pada bulan Januari di Lalosingi (Kab.Kolaka Timur), dan bulan Pebruari di Kec. Konda (Kab. Konawe Selatan). Selanjutnya waktu tanam terbaik pada MT-II adalah Juli di Lalosingi (Kab. Kolaka), Juni di Cialam Jaya, Masagena dan Wonua (Kab. Konawe Selatan).  Pola tanam pada empat lokasi adalah umumnya padi-padi-bera, namun terdapat peluang untuk padi-padi-palawija/sayuran di Langgomea (Kab.Konawe) dan Wonua (Kab.Konawe Selatan) dengan penerapan jadwal tanam yang tepat. Adanya perbedaan waktu tanam dan pola tanam pada masing-masing lokasi kajian memberikan indikasi pentingnya penetapan waktu dan pola tanam spesifik lokasi sehingga mengurangi resiko kegagalan panen akibat cekaman biotik (serangan OPT) dan abiotik (terjadinya banjir atau kekeringan).  Apabila kedua faktor ini bisa dihindari, maka akan berdampak terhadap capaian produksi yang optimal.
Pendugaan Umur Simpan Produk Beras Analog Wikau Maombo Instan Melalui Metode Aslt (Accerelated Shelf Life Testing) Dengan Pendekatan Isoterm Sorpsi Armadany, Fery Indradewi; Wahyuni, Sri; Herlina, Herlina
PROSIDING SEMINAR NASIONAL AGRIBISNIS PROSIDING SEMINAR NASIONAL SWASEMBADA PANGAN (Indonesia Menuju Swasembada Pangan dalam Tiga Tahun Ke
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.234 KB) | DOI: 10.37149/4780

Abstract

   Produk beras analog wikau maombo instan merupakan salah satu bentuk solusi yang dapat dikembangkan dalam menunjang program diversifikasi pangan. Produk ini dikembangkan dari makanan lokal masyarakat Buton yang terbuat dari tepung ubi kayu yang telah mengalami proses fermentasi dan sangat berpotensi untuk diproduksi dan dipasarkan oleh masyarakat secara komersial sebagai bahan pangan pengganti beras guna meningkatkan perekonomian masyarakat. Oleh karena itu umur simpan merupakan factor penting yang harus dicantumkan dalam kemasan produk.   Penelitian ini bertujuan memberikan informasi kepada produsen dan konsumen  atau masyarakat luas mengenai masa simpan dari produk wikau maombo instan sehingga memberikan rasa aman dalam mengkonsumsi produk tersebut. Produk beras analog wikau maombo instan merupakan produk yang mudah rusak  akibat proses penyerapan air sehingga dilakukan pendugaan umur simpan melalui metode ASLT dengan pendekatan kurva isotherm sorpsi (kadar air kritis). Metode tersebut menggambarkan penambahan atau kehilangan kandungan air dari suatu bahan pangan pada suhu dan kelembaban yang konstan. bila perubahan kadar air mempengaruhi mutu bahan pangan maka dengan mengetahui pola penyerapan airnya dan menetapkan nilai kadar air kritisnya, umur simpan dapat ditentukan.   Penelitian dilakukan dengan penentuan kadar air menggunakan metode termogravimetri dan pengujian organoleptic terhadap penampakan fisik produk (uji organoleptic) meliputi tekstur, warna dan pertumbuhan jamur.   Hasil penelitian menunjukkan kadar air awal wikau maombo instan sebesar 11,34%, kadar air kritis pada kelembaban relative (RH) 75%, suhu 30oC sebesar 12,43%, kadar air kesetimbangan sebesar 12,99%. Berdasarkan kurva sorpsi isotermis model Caurie diperoleh nilai MRD sebesar 3,58. Parameter pendukung meliputi permeabilitas kemasan plastic polipropilena 0,185 g/m2.hari.mmHg, luas kemasan 0,00455 m2, berat produk kering 4,433 g. Pengukuran dilakukan pada suhu 30oC dengan tekanan uap jenuh 31,82 mmHg. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh umur simpan produk pada RH 75% selama 925 hari (2 tahun, 6 bulan, 15 hari).
Kajian Pembuatan Beras Analog Berbasis Produk Wikau Maombo Instan Wahyuni, Sri; Armadani, Fery Indradewi
PROSIDING SEMINAR NASIONAL AGRIBISNIS PROSIDING SEMINAR NASIONAL SWASEMBADA PANGAN (Indonesia Menuju Swasembada Pangan dalam Tiga Tahun Ke
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.707 KB) | DOI: 10.37149/4785

Abstract

   Beras analog dari produk olahan tepung wikau maombo dengan teknik penginstanan merupakan salah satu bentuk solusi yang dapat dikembangkan dalam menunjang program diversifikasi pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas produk instan wikau maombo dalam bentuk beras analog yang disertai dengan analisis nilai gizi (protein dan pati) dan kadar air selama proses penyimpanan dan penilaian organoleptik (tekstur, aroma, dan rasa)  wikau maombo instan yang berbentuk beras analog. Pengukuran kadar air menggunakan metode termogravimetri, pengukuran kadar pati dengan menggunakan metode Nelson-Smogyi dan pengukuran kadar protein dengan metode Biuret. Penilaian organoleptik melalui uji hedonik (uji kesukaan) terhadap panelis yang berjumlah 9 orang. Penilaian ini menggunakan kriteria panelis yang biasa mengkonsumsi produk wikau maombo. Penilaian meliputi tekstur, aroma, dan rasa dari produk matang wikau maombo.    Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa para panelis menyukai produk wikau maombo dari segi tekstur dengan kategori tingkat kesukaan tertinggi suka sebesar 44.44%, aroma dengan kategori tingkat kesukaan tertinggi sangat suka sebesar 44.44% , dan rasa dengan kategori tingkat kesukaan tertinggi  suka sebesar 55.56%.   Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa tepung wikau maombo dapat digunakan untuk membuat produk beras analog instan. Produk ini dapat diolah dengan cepat menggunakan waktu perendaman selama 5 menit dan pengukusan selama 10 menit. Produk ini memiliki penilaian organoleptik yang disukai dan memiliki kadar air yang rendah, sehingga produk ini berpeluang memiliki umur simpan yang panjang dan memiliki potensi untuk diusahakan sebagai produk pangan pokok lokal Sulawesi Tenggara.
Strategi Penguatan Kelembagaan Kelompok Tani Kakao Arimbawa, Putu; Iskandar, Iskandar; Limi, Muhammad Aswar
PROSIDING SEMINAR NASIONAL AGRIBISNIS PROSIDING SEMINAR NASIONAL EKONOMI MARITIM (Pengelolaan Ekonomi Maritim yang Mandiri dan Berkelanjut
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (61.409 KB) | DOI: 10.37149/4791

Abstract

Keberadaan kelompok tani kakao diharapkan berperan bagi peningkatan kesejahteraan petani kakao. Tujuan penelitian ini adalah (1) menganalisis kemampuan kelompok tani dalam pengelolaan usahatani kakao; (2) menganalisis kemampuan sumberdaya manusia yang dimiliki kelompok tani dalam pengelolaan usahatani kakao; (3) menganalisis motivasi petani untuk terus mengembangkan usahatani kakao sebagai usaha yang berkelanjutan; dan (4) menyusun strategi dan model penguatan kelembagaan kelompok tani kakao dalam menunjang kesejahteraan petani kakao. Lokasi penelitian yaitu: Kabupaten Kolaka Timur pada dua kecamatan yaitu Kecamatan Dangia dan Kecamatan Lambandia. Pada masing-masing kecamatan dipilih satu kelompok tani kakao sampel dengan jumlah anggota kelompok  40 orang petani. Sehingga jumlah petani sampel dalam penelitian ini berjumlah 80 petani. Analisis data secara deskriptif dengan pendekatan indept interview dan focus group discussion (FGD).Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Keberadaan kelompok tani kakao di wilayah studi belum mampu menunjang kemampuan anggota kelompok dalam kegiatan usahatani kakao; (2) Peran kelompok yang dirasakan oleh anggota kelompok tani adalah sebagai pusat informasi. Sedangkan kelompok belum berperan sebagai lembaga pembiayaan dan penyedia sarana produksi; (3) Sebagian besar petani anggota kelompok tani termotivasi dalam pengembangan tanaman kakao karena sebagai berikut: (a) hasil kakao (biji) mudah dijual; (b) kondisi lahan yang dimiliki petani sesuai untuk budidaya tanaman kakao; (c) petani telah memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam budidaya tanaman kakao; (d) kebutuhan kakao dunia terus meningkat; (e) harga kakao relatif tinggi; (f) memiliki keunggulan komparatif; (g) proses panen kakao mudah; dan (h) efisien dalam penggunaan tenaga kerja; dan (4) Strategi penguatan kelompok tani meliputi: (a) Mengembangkan kelompok menjadi kelompok usaha bersama dalam menunjang pengelolaan sumberdaya lahan untuk pengembangan kakao;  (b) Memupuk kemampuan modal usaha dalam meningkatkan usaha kelompok yang produktif yang dapat memberikan keuntungan bagi anggota kelompok; (c) Menjalin kerjasama dan kemitraan kelompok dengan pihak ketiga dalam peningkatan hasil, mutu dan pemasaran; (d) Aktif menjalankan peran kelompok dalam memberikan bimbingan dan pelatihan petani yang bergabung dalam kelompok; (e) Membantu kebersamaan kelompok tani untuk terus saling percaya, senasib dan gotong royong agar menjadi kekuatan dalam penguatan kelompok.
Pengembangan Pusat Informasi Komoditas Unggulan Kakao Dan Lada Berbasis Masyarakat Untuk Menunjang Keberhasilan Penyebaran Informasi Di Sulawesi Tenggara La Ola, Taane; Suriana, Suriana; Limi, Muhammad Aswar; Arimbawa, Putu
PROSIDING SEMINAR NASIONAL AGRIBISNIS PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL EKONOMI KAKAO (Meningkatkan Daya Saing Kakao untuk Mewujudkan Kesejahte
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.284 KB) | DOI: 10.37149/4793

Abstract

Salah satu kendala yang dihadapi petani kakao dan lada di Sulawesi Tenggara adalah rendahnya pengetahuan dan keterampilan petani dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam usahataninya. Penyebab utama adalah kurangnya akses terhadap sumber informasi, mulai dari penyebaran dan penggunaan bibit unggul, teknik pengendalian hama penyakit, sampai pada pemasaran. Dari permasalahan di atas, dipandang perlu ada wadah yang dapat membantu petani dalam menemukan informasi dan solusi bagi usahataninya. Salah satu wadah yang dianggap dapat menjadi solusi adalah pendirian pusat informasi. Dengan demikian, dapat dianalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari pusat informasi perbenihan kakao dan lada, serta pengaruh dari dibentuknya pusat informasi terhadap kecepatan penyebaran informasi pertanian. Metode yang digunakan adalah melakukan kegiatan Focus Group Disscusion (FGD), kemudian didesain pusat sistem informasi dan media penyebaran informasi, selanjutnya dilakukan uji coba sistem informasi dan media. Dari data yang diperoleh, dianalisis menggunakan analisis SWOT. Dari penelitian diperoleh hasil bahwa dua komponen penting dalam sistem informasi penyebaran informasi perbenihan lada dan kakao, yakni sumber dan penerima. Berbagai media yang diuji menunjukkan bahwa ketiga media (radio, baliho dan folder) cukup efektif untuk menjadi media dalam proses penyebaran informasi. Hasil analisis SWOT menunjukkan bahwa pengembangan pusat informasi di Desa Mowila dapat dilakukan dengan cara: a) memberikan kesempatan dan kemudahan kepada petani untuk dapat mengakses informasi guna peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani;b) meningkatkan peran stakeholder dalam berbagi informasi; c) sosialisasi dan promosi kepada khalayak tentang peran dan fungsi pusat informasi;d) pengembangan pusat informasi berbasis masyarakat; dan e) pembimbingan masyarakat dalam mengelola pusat informasi.
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketahanan Pangan Di Sulawesi Tenggara Limi, Muhammad Aswar; Batoa, Hartina
PROSIDING SEMINAR NASIONAL AGRIBISNIS PROSIDING SEMINAR NASIONAL (Ketahanan dan Kedaulatan Pangan Berbasis Sumberdaya Lokal) Tahun 2015
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.939 KB) | DOI: 10.37149/4879

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan pangan di Sulawesi Tenggara yang dilaksanakan pada bulan Desember 2014 menggunakan data sekunder dari buku literature, BPS, BPS Sulawesi Tenggara, BPS Kabupaten/Kota, dan data terbitan Bulog untuk 12 kabupaten/kota selama tahun 2011 – 2014. Variabel penelitian terdiri dari rasio ketersediaan beras/ketahanan pangan (Y) sebagai dependent variabeldan luas panen padi (X1), produktivitas (X2), stok beras di tiap kabupaten/kota (X3), dan jumlah konsumsi beras (X4), sebagai independen variabel. Analisis data menggunakan metode regresi data panel teknik Common Effect model logaritma natural. Model regresi harus terbebas dari gejala multikolinearitas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas, sehingga diuji sesuai asumsi klasik namun hanya uji heteroskedastisitas saja yang relevan dipakai pada model data panel, dengan formula sebagai berikut : Yit = αi + β1 X1it +β2 X2it + +β3 X3it +β4 X4it +β5 X5it + εit.  Hasil penelitian menunjukan bahwa model persamaan luas panen, produktivitas, stok beras dan jumlah konsumsi beras bebas dari gejala multikolinearitas, autokorelasi dan heteroskedastisitas, dengan nilai R2sebesar 90.1315 persen sehingga diketahui bahwa ketahanan pangan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel independent dalam model sedangkan 9.8685 persen dipengaruhi oleh faktor lain di luar model. Hasil uji F serta uji t diketahui bahwa luas panen, produktivitas, stok beras dan jumlah konsumsi beras secara keseluruhan berpengaruh terhadap variabel ketahanan pangan dimana variabel stok beras berpengaruh positif dan signifikan serta jumlah konsumsi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ketahanan pangan sedangkan variabel luas panen dan produktivitas berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap ketahanan pangan di Sulawesi Tenggara.
Aplikasi SWOT-AHP untuk Menganalisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Komoditas Padi Sawah di Provinsi Sulawesi Tenggara Saediman, Haji; Limi, Muhammad Aswar; Indarsyih, Yusna
PROSIDING SEMINAR NASIONAL AGRIBISNIS PROSIDING SEMINAR NASIONAL SWASEMBADA PANGAN (Indonesia Menuju Swasembada Pangan dalam Tiga Tahun Ke
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.465 KB) | DOI: 10.37149/8714

Abstract

Beras adalah makanan pokok sebagian besar penduduk Indonesia dan merupakan komoditas strategis. Akan tetapi produksi dalam negeri masih belum mampu memenuhi kebutuhan konsumsi yang terus meningkat sehingga masih dilakukan impor untuk menutupi kekurangan suplai. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan komoditas padi sawah di Provinsi Sulawesi Tenggara. Data dan informasi dikumpulkan melalui survei lapangan, desk study, kuesioner, dan wawancara mendalam dengan peneliti dan pengambil kebijakan. Analisis yang digunakan adalah SWOT-AHP yang mengkombinasikan analisa Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman (SWOT) dan Analytical Hierarchy Process (AHP). Dengan metode ini, faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman diidentifikasi dan kemudian dilakukan perbandingan berpasangan antara faktor-faktor di dalam masing-masing kelompok SWOT dan antara kelompok SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok Kekuatan mendapat eigenvalue tertinggi (0,329), disusul oleh Peluang (0,299), Kelemahan (0,258), dan Ancaman (0,114). Faktor paling penting adalah “beras merupakan bahan pangan pokok” dari kelompok Kekuatan, disusul oleh “permintaan beras terus meningkat”(Peluang), “modal petani terbatas” (Kelemahan), dan “cekaman lingkungan biotik dan abiotik” (Ancaman). Pendekatan SWOT-AHP terbukti berguna untuk mengidentifikasi dan mengkuantifikasi signifikansi relatif dari faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan komoditas padi sawah, dan bisa digunakan untuk menetapkan strategi dan kebijakan yang perlu diambil ke depan.
Keragaan Pertumbuhan Dan Hasil Bawang Merah Yang Dibudidayakan Pada Lahan Pasca Tanam Padi Sawah Di Sulawesi Tenggara Sutariati, Gusti Ayu Kade; Leomo, Siti; Rakian, Tresjia Corina; Muhidin, Muhidin
PROSIDING SEMINAR NASIONAL AGRIBISNIS PROSIDING SEMINAR NASIONAL PANGAN DAN PERKEBUNAN (Realitas Pangan dan Perkebunan saat ini dan Prospe
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37149/11330

Abstract

Penelitian dilakukan untuk mengevaluasi efektivitas pupuk organik plus terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah pada lahan sawah pasca penanaman padi di 4 kabupaten di Sulawesi Tenggara. Percobaan dirancang dalam bentuk Demonstration Plot: Percobaan kontrol untuk teknologi / sistem budidaya yang dikembangkan secara konvensional dan percobaan inovasi teknologi (Pupuk Organik Plus) untuk sistem budidaya intensif. Metode sampling untuk percobaan lapangan dilakukan secara acak. Variabel yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah siung, bobot basah umbi, bobot kering umbi dan persentase penyusutan umbi. Dalam penelitian ini juga diamati kejadian penyakit layu fusarium untuk mengevaluasi kemampuan pupuk organik plus dalam mengendalikan penyakit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pupuk organik plus dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil bawang merah sebesar 50% -100% dibandingkan dengan kontrol di semua wilayah percobaan.
Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha Di Koperasi Karyawan Pusat Penelitian Karet Sungei Putih Sumatera Utara Hapsari, Sylvia Triani; Harahap, Gustami; Saragih, Faoeza Hafiz
PROSIDING SEMINAR NASIONAL AGRIBISNIS PROSIDING SEMINAR NASIONAL PANGAN DAN PERKEBUNAN (Realitas Pangan dan Perkebunan saat ini dan Prospe
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37149/11335

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari volume usaha dan modal terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) dari Koperasi karyawan Pusat Penelitian Karet Sungei Putih Sumatera Utara. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data runtut waktu dari tahun 1986 – 2016 dan metode yang digunakan adalah Analisis Regresi Linier Berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa volume usaha dan modal berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) dari Koperasi karyawan Pusat Penelitian Karet Sungei Putih Sumatera Utara. Oleh karena itu koperasi harus memperluas unit usaha agar dapat meningkatkan pendapatan koperasi.
Moda Produksi Nelayan Suku Bajo Di Taman Nasional Wakatobi La Ola, Taane; Wianti, Nur Isiyana; Tadjuddah, Muslim; Suriana, Suriana
PROSIDING SEMINAR NASIONAL AGRIBISNIS PROSIDING SEMINAR NASIONAL PANGAN DAN PERKEBUNAN (Realitas Pangan dan Perkebunan saat ini dan Prospe
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37149/11340

Abstract

Salah satu cara menggambarkan kemiskinan struktural di pedesaan adalah dengan memahami konfigurasi moda produksi yang dimiliki maupun dikuasai oleh rumahtangga.Penelitian dilakukan sejak Bulan Maret dan berakhir pada Bulan September 2018. Populasi penelitian adalah rumahtangga nelayan Sama Bajo di tiga kampung nelayan Bajo yang terpilih di tiga pulau antara lain: (1) Pulau Wangi-wangi, (2) Pulau Kaledupa; dan (3) Pulau Tomia. Total responden untuk orang Sama Bajo sebanyak 120 responden. Penelitian ini menemukan bahwa mayoritas responden nelayan Bajo di tiga Kampung Bajo merupakan nelayan skala kecil (small-scale fishers). Responden merupakan nelayan yang tidak memiliki moda produksi dan merupakan nelayan sawi yang ikut pada kegiatan penangkapan pada kelompok penangkapan tuna yang dikenal dengan lama dan bapongka maupun menangkap ikan dasar (demersal) di gugusan karang di TNW. Relasi produksi yang dibangun dalam kegiatan kelompok penangkapan cenderung bersifat asimetris, dengan bentuk patron client, yang mengikat nelayan Sawi dan koordinator melalui mekanisme hubungan kekerabatan dan ikatan hutang. Sementara relasi nelayan mandiri cenderung lebih bebas dari ikatan hutang piutang. Selanjutnya, semua responden rumahtangga nelayan Sama Bajo fokus pada kegiatan perikanan tangkap sebagai basis utama mata pencahariannya. Hampir semua responden tidak memiliki asset yang berkaitan dengan budidaya ikan di dalam keramba maupun budidaya rumput laut.