Jurnal Aplikasi Teknik Sipil
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil (JATS) E-ISSN 2579-891X, memuat tulisan tentang aplikasi dibidang Teknik Sipil. Aplikasi ini boleh berasal dari semua cabang ilmu teknik sipil baik itu struktural, geoteknik, manajemen konstruksi, hidrologi, transportasi, dan informatika teknik sipil. Sehingga aplikasi ini tidak hanya mengenai urusan pembangunan sebuah proyek bangunan, tetapi juga memungkinkan untuk memodelisasi sebuah bentuk dengan bantuan software.
Articles
414 Documents
Penilaian Kemampuan Kawasan Resapan Air (Studi Kasus Mata Air Umbulan)
Masduqi, Ali;
Widodo, Amien;
M, Mahendra A;
Tatas, Tatas
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 11, No 2 (2013)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (300.354 KB)
|
DOI: 10.12962/j12345678.v11i2.2594
Pemanfaatan air tanah yang terus meningkat, dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kondisi air tanah itu sendiri maupun lingkungan di sekitarnya, diantaranya berkurangnya kuantitas dan kualitas air tanah, penyusupan air laut dan amblesan tanah. Mata Air Umbulan di Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan merupakan salah satu sumber air terbesar yang ada di Propinsi Jawa Timur. Potensi yang terkandung pada mata air tersebut adalah sebesar 5000 liter/detik. Kondisi lahan yang menjadi daerah tangkapan hujan Mata Air Umbulan sebagian besar berupa hutan dengan topografi pegunungan. Akan tetapi kondisi lingkungan yang menjadi penyokong utama terhadap kontribusi air ke Mata Air Umbulan mulai mengalami perubahan tata guna lahan. Penelitian ini merupakan tahap awal identifikasi kemampuan resapan daerah imbuhan air tanah dengan menggunakan metode melakukan pengukuran awal menggunakan alat ukur infiltrasi double rings. Penelitian diambil di tiga titik yaitu Desa Tosari, Lumbang, dan Winongan. Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian di daerah tersebut laju infiltrasi berturut-turut sebesar 48 mm/jam, 84 mm/jam, dan 60 mm/jam.Â
Kondisi dan Potensi Dampak Pemanfaatan Air Tanah di Kabupaten Bangkalan
Wahyudi, Hendra
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 7, No 1 (2009)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (488.963 KB)
|
DOI: 10.12962/j12345678.v7i1.2742
Kabupaten Bangkalan sebagai Kabupaten yang terletak disebelah Barat Pulau Madura merupakan pintu masuk arus lalu lintas dari Pulau Jawa apalagi dengan akan selesainya jembatan yang menghubungkan pulau madura dengan Pulau Jawa pada tahun 2009 ini maka berbagai potensi perlu dikembangkan antara lain masalah air. Air tanah telah lama dikembangkan di kabupaten Bangkalan oleh pemerintah khususnya lewat proyek pengembangan air tanah untuk mengatasi kekeringan dan kelangkaan air. Penelitian ini dilakukan untuk melihat potensi air tanah dan kemungkinannya untuk dikembangkan guna mendukung kebutuhan air di kabupaten Bangkalan yang akan semakin meningkat. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan air tanah yang terdapat di Kabupaten Bangkalan sebesar 152.566.91 m3/hr Sedangkan potensi air tanah yang mungkin dapat dikembangkan mencapai 48.700 m3/hari atau 17.775.000 m3/tahun, besarnya recharge 252.990 m3/hari atau 92.341.000 m3/tahun tanpa mengakibatkan intrusi air laut dan letak pengembangan sumur agar tidak menyebabkan intrusi sejarak 2 kilometer dari garis pantai.Â
Penggunaan BBG pada Kendaraan Bermotor di Kota Surabaya
Machsus, Machsus;
Basuki, Rachmad
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 4, No 1 (2008)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (215.592 KB)
|
DOI: 10.12962/j2579-891X.v4i1.3054
Kebijakan sistem transportasi berkelanjutan ini memiliki tiga syarat utama, yaitu peningkatan kesejahteraan rakyat, meminimalisasi dampak lingkungan hidup dan adanya keberlanjutan penggunaan potensi sumber daya. Sumber polusi udara di daerah perkotaan termasuk di Kota Surabaya biasanya datang dari sektor transportasi karena sebagian besar kendaraan bermotor menggunakan bahan bakar minyak (BBM). Bahan bakar gas (BBG) merupakan salah satu bahan bakar alternatif yang dapat digunakan dalam rangka perbaikan kualitas udara di Kota Surabaya. Dalam konteks ini kiranya penting diketahui bagaimana implementasi pemakaian BBG di Kota Surabaya. Pendekatan dalam kajian ini dilakukan dengan melakukan survey terhadap pihak pengelola kendaraan umum dan pihak pemakai kendaraan dinas di lingkungan Pemkot Surabaya yang pernah menggunakan BBG. Selanjutnya, dilakukan evaluasi terhadap pengalaman pemakaian BBG oleh taksi zebra dan kendaraan dinas dilingkungan Pemkot Surabaya. Hasil yang didapatkan memperlihatkan bahwa keunggulan dari pemakaian BBG untuk angkutan umum (taksi) dan kendaraan dinas yang beroperasi di wilayah Kota Surabaya, diantaranya : harga BBG lebih murah dibandingkan dengan BBM; volume pemakaian BBG lebih irit dibandingkan dengan BBM; dan lebih ramah lingkungan. Sedangkan kelemahannya diantaranya : jumlah SPBG masih sangat sedikit; stock BBG yang tersedia di SPBG terbatas; pasokan BBG pada stasiun yang ada belum lancar; dan lokasi SPBG masih sulit dijangkau. Ditinjau dari sistem operasionalnya, implementasi pemakaian BBG pada kendaraan umum berbeda dengan kendaraan dinas.Â
Jombok Slope Stabilty Monitoring System: an Overview
Muntaha, Mohammad
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 13, No 1 (2015)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (695.732 KB)
|
DOI: 10.12962/j12345678.v13i1.1589
Longsor adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Aktifitas pembangunan dan pemenuhan kebutuhan hidup menyebabkan banyak perbukitan harus berubah menjadi perumahan dan lahan pertanian, sehingga memicu kejadian longsor. Perkembangan teknologi pada ICT telah banyak digunakan untuk slope stability monitoring. Keuntungan penggunaan ICT adalah untuk mengurangi resiko terutama terhadap bangunan-bangunan umum, untuk meminimalisasi biaya baik saat construction/operation/maintenance dan untuk memperbaiki dan mengembangkan metode desain bangunan geoteknik sehingga bisa meningkatkan kinerja bangunan saat operasi (performancaike based design). Dengan menggunakan sensor kadar air, sensor kemiringan (tilting), inclinometer, dan data logger maka data-data kondisi tanah secara real time dapat dikirimkan ke pusat data. Pusat data akan mengolah data dan mengirim kembali data ke lokasi sebagai antisipasi kelongsoran lereng.
Kajian Tanah Ekspansif, Jalan Akses Jembatan Suramadu Sisi Madura
Chomaedhi, Chomaedhi;
Khoiri, Mohammad;
Machsus, Machsus
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 3, No 1 (2007)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (126.832 KB)
|
DOI: 10.12962/j12345678.v3i1.2563
Kajian tanah ekspansif pada ruas jalan akses jembatan Suramadu sisi Madura ini dilakukan guna mengetahui sifat dan karakteristik tanah dasar pada lokasi ruas jalan tersebut. Ruas jalan akses sisi Madura yang dimaksud dalam kajian ini adalah mulai Sta 0+050 s/d Sta 6+000. Pada lokasi tersebut kondisi permukaan tanah bervariasi antara dataran rendah dan perbukitan, sehingga jalan akses tersebut pada daerah dataran rendah dibuat diatas timbunan, sedangkan pada dataran tinggi jalan berada pada daerah galian. Pada penenelitian terdahulu disebutkan jenis tanah pada lokasi tersebut banyak mengandung monmorilinite, sehingga dikhawatirkan berpotensi terjadi kembang susut pada tanah lokasi tersebut. Dan hal tersebut mempunyai konsekuensi terhadap bentuk perkuatan konstruksi jalan akses tersebut. Kajian ini bermaksud meneliti kembali sejauh mana potensi kembang susut pada tanah tersebut, sehingga diharapkan dapat menjadi pertimbangan untuk membuat desain jalan yang lebih hemat. Dari kajian yang telah dilakukan disimpulkan bahwa unsur monmorilonite yang ada pada tanah tersebut telah terkomposit dengan material lain (tersementasi) dan menjadi bersifat material lain, sehingga sifat kembang- susutnya relatif kecil. Dan sifat kembang susut yang relatif kecil tersebut telah juga terbukti di laboratorium dengan tes swelling.
Perencanaan/Pengendalian dan Pengembangan Potensi Sumber Daya Air Kabupaten Pasuruan
Sukobar, Sukobar
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 8, No 2 (2010)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1178.476 KB)
|
DOI: 10.12962/j12345678.v8i2.2726
Air merupkan salah satu kebutuhan pokok bagi kehidupan sehari – hari. Oleh karena itu Pengolahan Sumber Daya Air perlu dilakukan agar potensi sumber daya air yang ada dapat dipergunakan dengan baik (tidak mengakibatkan efek negatife pada lingkungan yang akan menggangu kelangsungan ketersediaan sumber daya air).Pengolahan sumber daya air tergantung pada potensi sumber daya air yang ada dan kebutuhan air yang akan digunakan. Potensi sumber daya air terdiri dari air permukaan dan air bawah tanah, sedangkan kebutuhan air terdiri dari kebutuhan air bersih, kebutuhan air industri dan kebutuhan air pertanian.Dalam studi pengelolaan potensi sumber daya air di Kabupaten Pasuruan dilakukan penggabungan pengelolaan data identifikasi potensi sumber daya air dengan proyeksi kebutuhan air sampai dengan tahun 2012. Maka diperoleh identifikasi potensi sumber daya air mempunyai kapasitas air permukaan 4.933.876.748 m3 / tahun, kapasitas air bawah tanah 629.946.438 m3 / tahun. Sedangkan untuk  proyeksi kebutuhan air diperoleh Kebutuhan air Domestik = 137.870.812 m3/Tahun atau 4.371,85 liter/detik, Kebutuhan Air Industri = 9.159.675 m3/Tahun atau 290,45 liter/detik, Kebutuhan Air Pertanian = 2.955.009.359 m3/Tahun atau 93.702,73 liter/detik. Jadi Total kebutuhan air di Kabupaten Pasuruan sampai tahun 2012 adalah 3.102.039.846 m3/Tahun atau 98.365,04 liter/detik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kebutuhan air bersih dan air industri di Kabupaten Pasuruan dapat dipenuhi oleh Air Bawah Tanah. Kebutuhan air bersih, air industri dan air pertaniaan di Kabupaten Pasuruan dapat dipenuhi oleh Air Bawah Tanah dan Air Permukaan. Di musim kemarau sumber daya air di Kabupaten Pasuruan tidak dapat memenuhi kebutuhan air yang ada di Kabupaten Pasuruan sehingga perlu dibangun sarana penampung air/reservoar (waduk/dam/embung).
Kajian Bundaran Mulyosari Menjadi Simpang Bersinyal
Basuki, Rachmad;
Novelita, Fiany Dara;
Listiari, Endah Tri
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 14, No 1 (2016)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (862.886 KB)
|
DOI: 10.12962/j2579-891X.v14i1.3047
Bundaran Mulyosari menjadi penghubung kawasan permukiman, pendidikan dan pusat perbelanjaan di wilayah Kecamatan Mulyosari dan sekitarnya. Pembangunan pusat-pusat kegiatan baru di kawasan tersebut membawa konsekwensi terhadap meningkatnya volume kendaraan di Bundaran Mulyosari. Pada makalah ini akan disajikan hasil evaluasi terhadap kinerja Bndaran Mulyosari. Data yang digunakan meliputi data geometrik, arus lalu-lintas, kondisi lingkungan, peta lokasi, jumlah penduduk, dan pertumbuhan kendaraan bermotor. Selanjutnya dianalisis sesuai dengan metode yang ada pada MKJI 1997 dengan bantuan program KAJI untuk menghitung volume pada kondisi eksisting. Hasil yang didapatkan pada tahun 2017 didapatkan DS > 0,75 pada salah satu bagian jalinan bundaran, sehingga dilakukan perubahan kinerja menjadi simpang bersinyal. Dengan perbaikan menjadi 3 fase, didapatkan DS > 0,75 pada semua pendekat dan Level of Service (LOS) simpang adalah C. Sedangkan pada proyeksi tahun 2019-2021 didapatkan LOS D, lalu pada tahun 2022 didapatkan LOS E.
Memfungsikan Kembali (Refunction) Kali Gedeg Sebagai Short Cut Pengendali Banjir DAS Kali Marmoyo
Choirul Anwar;
Kuntjoro Kuntjoro;
Sukobar Sukobar;
FX Didik Harijanto
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 12, No 1 (2014)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (544.387 KB)
|
DOI: 10.12962/j12345678.v12i1.2586
Luapan banjir Kali Marmoyo hampir setiap tahun menggenangi sebagian wilayah kecamatan Plandaan, Ploso, Kudu, Gedeg, Kemlagi, dan Jetis. Pengendalian banjir Kali Marmoyo dengan cara normalisasi sungai mengandung resiko bahwa beban debit banjir yang akan ditanggung oleh Kali Jagir Wonokromo akan semakin besar. Solusi yang diajukan dalam makalah ini adalah membuat short cut dari kali Marmoyo ke Kali Brantas melalui Kali Gedek, dengan pertimbangan degradasi dasar kali Brantas di Down Stream Dam Karet Menturus mencapai 5 meter, dan kondisi intake DI Gedek menggantung 2,10 meter pada saat banjir Kali Brantas. Dengan demikian sangat memungkinkan sudetan dari Kali Marmoyo ke Kali Brantas.
Analisis Kapasitas Parkir dan Antrian dengan adanya Sistem Portal Otomatis di Pusat Perbelanjaan (Studi Kasus Gedung Pusat Grosir Solo)
Mawardi, Amalia Firdaus;
Herijanto, Wahyu;
Maharani, Hafida
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 10, No 1 (2012)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (553.42 KB)
|
DOI: 10.12962/j12345678.v10i1.2684
Kota Surakarta mempunyai lebih dari satu Pusat perbelanjaan, salah satunya adalah Pusat Grosir Solo (PGS), yang berada di pusat Kota Solo. Gedung Pusat Perbelanjaan ini berhadapan langsung dengan jalan arteri sekunder, sehingga diperlukan suatu sistem parkir yang dapat meningkatkan seluruh pelayanan tanpa mengganggu lalu lintas di sekitar gedung. Permasalahan antrian di pintu masuk dan juga keluar gedung berikut sistem kinerja parkir, terutama pada saat hari libur terjadi peningkatan kendaraan menjadi pembahasan utama dalam penelitian ini. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui kinerja sistem antrian dan karakteristik parkirnya. Hasil analisis secara manual serta pemograman terhadap karakteristik parkir dan kinerja sistem antrian adalah sebagai berikut: Durasi maksimum adalah 1 jam 37 menit, Volume parkir khusus kendaraan roda empat sebesar 840 kendaraan. Akumulasi maksimum terjadi antara pukul 12.00 sampai dengan 12.30 sebanyak 216 kendaraan. Turn over parking adalah 4 kali dalam sehari. Kebutuhan Ruang Parkir (KRP) saat ini adalah 224 ruang, sedangkan batas maksimal kendaraan yang dapat ditampung adalah 866 kendaraan. Evaluasi berikutnya adalah kinerja antrian menunjukkan bahwa terjadi antrian panjang pada pintu keluar sehingga perlu dibuat 2 server, sebaliknya pada pintu masuk, server 1 masih mampu menampung kendaraan tanpa pintu masuk 2, sehingga cukup 1 pintu masuk saja.Â
Prediksi Sedimentasi Kali Mas Surabaya
Sa'ud, Ismail
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 4, No 1 (2008)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (459.681 KB)
|
DOI: 10.12962/j12345678.v4i1.2765
Kali Surabaya merupakan sungai yang sangat potensial sebagai pengendali banjir dan transportasi air. Perubahan penggunaan lahan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas bagian hulu berdampak pada proses angkutan sediment sepanjang Kali Mas. Kondisi angkutan sedimen dari tahun ke tahun semakin meningkat, sehingga semakin memperkecil bank full capacity karena banyaknya pengendapan di sepanjang Kali Mas. Proses utama yang menyebabkan terbawanya sediment oleh aliran sungai adalah proses erosi. Erosi yang terjadi karena turunnya air hujan, yang bukan hanya membantu memperbanyak kandungan sedimen juga menjadi factor hilangnya partikel tanah yang kemudian terbawa dalam aliran sungai sebagai "suspended load". Dan akan mengendap di Kali Mas. Untuk mengoptimalkan kapasitas penampang Kali Mas diperlukan pengerukan, Agar pelaksanaan pengerukan dapat berjalan dengan baik yang ditinjau dari waktu maupun lokasi, maka diperlukan analisis mengenai prediksi besarnya sedimentasi dan distribusinya. Dari hasil analisa di peroleh besarnya suspended load = 58.05 m3/hari, bed load = 35.60 m3/hari dan Total load = 913.65 m3/hari.