cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil
ISSN : -     EISSN : 2579891X     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil (JATS) E-ISSN 2579-891X, memuat tulisan tentang aplikasi dibidang Teknik Sipil. Aplikasi ini boleh berasal dari semua cabang ilmu teknik sipil baik itu struktural, geoteknik, manajemen konstruksi, hidrologi, transportasi, dan informatika teknik sipil. Sehingga aplikasi ini tidak hanya mengenai urusan pembangunan sebuah proyek bangunan, tetapi juga memungkinkan untuk memodelisasi sebuah bentuk dengan bantuan software.
Arjuna Subject : -
Articles 414 Documents
Modifikasi Desain dan Metode Pelaksanaan Duplikasi Jembatan Sembayat Kabupaten Gresik pada STA 0+350 – STA 0+530 dengan Sistem Jembatan Busur Rangka Baja Affandhie, Raden Buyung Anugraha; Chomaedhi, Chomaedhi; Hardiyanto, Ekky
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 16, No 1 (2018)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2825.997 KB) | DOI: 10.12962/j2579-891X.v16i1.2920

Abstract

Untuk meningkatkan kapasitas Jembatan Sembayat, direncanakan pembangunan duplikasi Jembatan Sembayat dengan panjang bentang 353,445 meter menggunakan struktur jembatan rangka baja. Sistem struktur pada duplikasi Jembatan Sembayat tersebut tidak sesuai untuk jembatan tipe bentang panjang, karena berpengaruh pada penambahan konstruksi pilar jembatan. Pada tulisan ini disampaikan modifikasi perencanaan duplikasi Jembatan Sembayat, bentang jembatan direncanakan memiliki panjang total 180 m dengan lebar 15 m. Sistem struktur yang digunakan adalah sistem busur dengan rangka batang tipe half-through. Struktur busur rangka memiliki kemampuan untuk menopang struktur dengan bentang yang panjang dan memiliki nilai estetika lebih baik. Perencanaan struktur bangunan atas dan bawah jembatan dihitung berdasarkan peraturan jembatan yang berlaku, antara lain SNI 1725:2016, RSNI T-03-2005, RSNI T-12-2004, RSNI 2833-2016 dan AISC 2010. Dari hasil analisa didapat profil utama busur bawah menggunakan profil box 1100.900.50 dan busur atas menggunakan profil 900.700.50. Metode pelaksanaan pembangunan duplikasi Jembatan Sembayat direncanakan menggunakan Metode Balanced Cantilever
Perkiraan Geometri Sungai Bermeander dari Besaran Debit Kuntjoro Kuntjoro; FX Didik Harijanto; Saptarita Saptarita; Choirul Anwar
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 11, No 1 (2013)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.571 KB) | DOI: 10.12962/j12345678.v11i1.2601

Abstract

Makalah ini adalah kajian awal untuk mendapatkan korelasi antara debit dengan geometri sungai bermeander pada meander sungai Brantas di Ngadiluwih Kediri. Korelasi tersebut diturunkan berdasarkan persamaan-persamaan hasil kajian-kajian terdahulu yang dikorelasikan dengan geometri sungai hasil pengukuran. Persamaan utama dari referensi yang terpilih adalah dari Carlston l = 106Qm0,46 dan Anderson l = 39Q0,39. Dari dua persamaan-persamaan ini kemudian didapat persamaan baru Kuntjoro l = 105Q0,517. Ketika ketiga persamaan tersebut diaplikasikan kedalam meander sungai Brantas di Ngadiluwih Kediri untuk menguji kesesuaian formula. Dari uji kesesuaian tersebut, yang ditinjau dari standar deviasi, dinyatakan bahwa model Anderson adalah yang paling tidak sesuai, kemudian model Carlston, dan model Kuntjoro adalah yang paling sesuai dengan standar deviasi l = 0,07, a = 123,36, B = 2,34 dan r = 11,70
Kondisi dan Potensi Dampak Pemanfaatan Air Tanah di Kabupaten Sumenep Hendra Wahyudi
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 6, No 1 (2009)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1134.361 KB) | DOI: 10.12962/j12345678.v6i1.2753

Abstract

Kabupaten Sumenep adalah Kabupaten yang terletak paling Timur yang ada di Pulau Madura merupakan Kabupaten penghasil minyak bumi sehingga anggaran untuk pembangunannya relative lebih tinggi dibandingkan dengan tiga kabupaten yang ada di Pulau Madura. Kemajuan pesat yang dicapai Kabupaten Sumenep perlu didukung oleh sumber daya air yang sangat memadai oleh sebab itu Pemerintah melalui Proyek Pengembangan Air Tanah Jawa Timur telah lama mengembangkan potensi air tanah di Kabupaten Sumenep dengan membuat sumur sumur dalam untuk mengatasi kekeringan dan kekurangan air irigasi.Agar pemanfaatan air tanah tersebut tidak berlebihan sehingga dapat merusak lingkungan (intrusi air laut ) maka perlu dilakukan penelitian untuk melihat potensi air tanah dan dampak pemanfaatan air tanah di kabupaten Sumenep sehingga dapat dikembangkan  guna mendukung kebutuhan air dipulau Madura yang akan semakin meningkat.Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan air tanah yang terdapat di Kabupaten Sumenep sebesar 201.598,21 m3/hr Sedangkan potensi air tanah yang mungkin dapat dikembangkan diKabupaten Sumenep meliputi Cekungan Ambunten mencapai 60.690 m3/hari atau 22.151.000 m3/tahun, besarnya recharge 166.030 m3/hari atau 60.600.000 m3/tahun. Cekungan Sumenep mencapai 150.550 m3/hari atau 54.950.000 m3/tahun, besarnya recharge 281.360 m3/hari atau 102.690.000 m3/tahun. Cekungan Toranggo mencapai 13.060 m3/hari atau 4.766.000 m3/tahun, besarnya recharge 50.210 m3/hari atau 19.016.000 m3/tahun  tanpa mengakibatkan intrusi air laut dan letak pengembangan sumur agar tidak menyebabkan intrusi  sejarak 2 kilometer dari garis pantai.
Studi Alternatif Bentuk Rangka Jembatan Canai Dingin Untuk Pejalan Kaki Bentang Kecil Terhadap Rasio Berat dan Lendutan Afif Navir Refani; Dimas Pustaka Dibiantara; Munarus Suluch; Ahmad Faqihul Muqoddam
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 15, No 1 (2017)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.774 KB) | DOI: 10.12962/j2579-891X.v15i1.3156

Abstract

Pada daerah terpencil banyak ditemui jembatan sederhana (non-engineered bridge) yang mengalami kerusakan. Salah satu alternatif untuk menyelesaikan masalah jembatan pada daerah terpencil untuk pejalan kaki adalah menggunakan jembatan rangka dengan material canai dingin. Jembatan sistem rangka adalah bentuk yang ideal untuk material canai dingin yang rawan mengalami tekuk. Beberapa bentuk jembatan rangka yang banyak diaplikasikan adalah tipe Warren truss, Pratt truss, Howe truss dan K-truss.Penelitian ini membahas pengaruh bentuk rangka terhadap rasio berat dan lendutan yang terjadi akibat beban pejalan kaki pada bentang pendek (L = 4m). Dalam pengembangan bentuk rangka ini mengacu pada bentuk rangka yang banyak diaplikasikan, menggunakan pembebanan sesuai SNI 1725-2016 dan analisa penampang canai dingin berdasarkan SNI 7971-2013. Usulan bentuk rangka yang dihasilkan juga akan dilakukan pengujian beban di laboratorium. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat diusulkan alternatif bentuk rangka baru jembatan canai dingin dengan lendutan yang paling kecil.
Simulasi Pengaruh Kemiringan Atap Rumah Terhadap Hujan Pasir Erupsi Gunung Api Tatas Tatas; Amien Widodo; Machsus Machsus; Muhammad Hafiizh Imaaduddiin
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 13, No 2 (2015)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.027 KB) | DOI: 10.12962/j12345678.v13i2.1584

Abstract

Letusan vulkanologi Gunung Bromo pada Tahun 2011 memberikan dampak kerusakan dan kerugian bagi masyarakat di empat kabupaten sekitarnya, yaitu Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Lumajang. Hujan pasir yang terjadi menyebabkan daerah di sekitar puncak tertutup pasir hingga radius lebih dari lima kilometer. Pasir tersebut menutup atap-atap permukiman serta sarana dan prasarana umum lainnya, seperti sekolah dan jalan. Letusan yang terjadi di musim hujan menyebabkan pasir yang menutup atap rumah menjadi lebih lekat dan berat. Hal tersebut menyebabkan beban berat pada atap permukiman. Karena atap bangunan tidak didesain untuk beban yang lebih besar, maka hal tersebut menyebabkan struktur atap tidak mampu menahan beban pasir sehingga atap permukiman banyak yang runtuh. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan solusi bagi rumah-rumah yang berada di sekitar gunung berapi agar apabila terjadi hujan pasir, pasir dapat dengan mudah tergelincir turun sehingga tidak terkumpul di atap rumah. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan simulasi hujan pasir pada berbagai jenis atap, genteng tanah dan beton, seng dan asbes. Pasir yang digunakan adalah pasir yang diambil dari hasil letusan Gunung Bromo di Tahun 2011 dengan kondisi pasir kering dan basah. Hasil akhir penelitian yang diperoleh adalah variasi kemiringan atap sehingga hujan pasir yang mungkin terjadi tidak terkumpul di atas atap.
Initial Evaluation on Microwave Incinerated Rice Husk Ash (MIRHA) Foamed Concrete Using Neural Network Ridho Bayuaji
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 11, No 2 (2013)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.654 KB) | DOI: 10.12962/j12345678.v11i2.2590

Abstract

The purpose of this study was to determine whether foamed concrete could achieve a strength requirement for structural application, while retaining its characteristics of low density, flowing workability and self-compacting. This investigation was focused on both designing compositions foamed concrete with pozzolanic material affect that has strength and density according to ASTM C 330. Neural network modelling, as observed, could enable the application of the mix proportion of foamed concrete to reach the compressive strength more than 17 MPa in which density was at 1400 kg/m3 with s/c of 0,5. 1600 kg/m3 with s/c 0,75 and 1800 kg/m3 s/c = 1. The neural networks model could be used as an alternative model in developing the tools to predicting the foamed concrete strength
Pengaruh Chemcrete Modifier Terhadap Nilai Stabilitas dan Flow pada Campuran Hot Rooled Sheet Ami Asparini
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 8, No 1 (2010)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.001 KB) | DOI: 10.12962/j12345678.v8i1.2731

Abstract

Kondisi Jalan Pantura Jalur Gersik- Lamongan dengan pelapisan permukaan memakai HRS (Hot Rolled Sheet) mengalami percepatan kerusakan pada permukaan perkerasan yang ada. Hal ini akibat adanya volume lalulintas yang cukup padat dan beban kendaraan yang berat (berlebihan). Sedangkan kerusakan yang terjadi umumnya berupa: Rutting/ alur akibat beban ekstra berat, Corrugation/ keriting akibat gaya rem, teroksidasi sinar matahari, bleeding akibat panas matahari, serta shoving akibat gaya centrifugal yang ada. Adanya permasalahan diatas memotivasi penulis untuk dilakukannya penelitian HRS dengan Chemcrete Modifier sebagai bahan tambahan aspal, sejauh mana perilakunya terhadap stabilitas dan flow , selanjutnya diharapkan dapat mengatasi masalah yang ada. Metode penelitian yang dilakukan dengan mengacu rujukan AASHTO, ASTM, dan BS 812, yaitu dengan menganalisa fisik material HRS dilaboratorium (Berat jenis dan Penyerapan, Keausan, Soundness test, Analisa pembagian butir gradasi, Kadar organik agregat halus, Kelekatan agregat terhadap aspal. Selain itu juga dilakukan test Aspal (penetrasi, titik lembek, titik bakar, daktilitas). Selanjutnya perencanaan komposisi agregat campuran HRS, dengan variasi kadar aspal 5,5 % sampai dengan 7,5 %, dilakukan Test Marshall I dicapai kadar aspal optimum. Berdasarkan kadar aspal optimum dilakukan Test Marshall II untuk HRS dan HRS + chemcrete dengan variasi umur 1 hari, 14 hari, 28 hari,  2 bulan untuk dievaluasi perilakunya. Dari hasil penelitian laboratorium didapat HRS kelas B (beban lalu lintas sedang s/d berat) dengan 2 x 75 pukulan menghasilkan stabilitas dan flow lebih tinggi dari standart (test marshall I ) dengan kadar aspal optimum 6,9 % dan variasi umur 1 hari, 14 hari, 28 hari dan 2 bulan pada Test Marshall II didapat campuran HRS + Chemcrete nilai stabilitas meningkat dan flow dalam batas toleransi, secara teknis memenuhi syarat. Jadi Chemcrete bisa dipertanggungjawabkan dimana kekokohan aspalnya juga meningkat, sehingga dapat memperpanjang umur pelayanan perkerasan yang ada.
Tingkat Pelayanan (Los) Trotoar Pada Ruas Jalan Utama Kota Surabaya (Kasus Jalan Wonokromo, Jalan Raya Darmo, Jalan Basuki Rahmat, Jalan Urip Sumohardjo, Jalan Embong Malang, dan Jalan Tunjungan) Djoko Sulistiono; Amalia Firdaus Mawardi; Sulchan Arifin
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 14, No 2 (2016)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (710.787 KB) | DOI: 10.12962/j2579-891X.v14i2.3049

Abstract

Pertumbuhan ekonomi yang pesat di kota besar Indonesia, termasuk Surabaya diikuti peningkatan pergerakan orang/barang. Pergerakan ini khususnya pergerakan pejalan kaki harus di fasilitasi oleh Pemerintah dengan penyediaan trotoar yang memadai. Demikian pula yang terjadi di daerah perdagangan, perkantoran di kota Surabaya, seperti trotoar ruas Jalan Wonokromo, Jalan Raya Darmo, Jalan Basuki Rahmat, Jalan Urip Sumohardjo, Jalan Embong Malang, dan Jalan Tunjungan. Permasalahan, bagaimana tingkat pelayanan (LOS) trotoar tersebut diatas dan bagaimana hubungan kecepatan dan kepadatan arus pejalan kaki, yang hasilnya bisa terjawab melalui pembahasan. Pembahasan mengenai tingkat pelayanan mengacu pada Peraturan Menteri Perkerjaan Umum No 03/PRT/M/2014. Kemudian dengan data yang diperoleh dari survey primer volume pejalan kaki, kondisi setempat dan data sekunder dari instansi yang berwenang seperti fungsi jalan maka dapat ditentukan tingkat pelayanan trotoar.Hasil pembahasan sesuai Peraturan Menteri (2014) diperoleh tingkat pelayanan trotoar pada semua ruas jalan adalah A. Selain itu, diperoleh hubungan antara kecepatan, kepadatan dan volume pejalan kaki. Hubungan tersebut diantaranya yang paling kuat adalah hubungan antara kecepatan dan kepadatan pada trotoar Jalan Urip Sumohardjo sisi barat, dengan persamaan Y = -2176X + 67,53 pada R2 = 0,62 dan r = 0,78. Hubungan antara volume pejalan kaki dan kepadatan sangat kuat pada semua trotoar ruas jalan dengan R2  > 0,95. Salah satu yang terkuat adalah trotoar ruas Jalan Basuki Rahmat sisi barat dengan persamaan Y = -677,14 X2 + 57,349X + 0,0004 pada R2 = 0,99 dan r = 0,998.
Rencana Kontijensi untuk Tanah Longsor di Desa Kalikuning, Pacitan, Jawa Timur Tatas Tatas; I Putu Artama Wiguna; Machsus Machsus; Tri Dani Widyastuti; Mohammad Arif Rohman
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 13, No 2 (2015)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (781.944 KB) | DOI: 10.12962/j12345678.v13i2.1593

Abstract

Rencana kontijensi merupakan bagian dari konsep manajemen resiko bencana sebagai upaya mitigasi yang berupa dokumen sebagai pelengkap rencana penanggulangan kedaruratan bencana. Rencana kontijensi merupakan upaya sistematis yang bertujuan untuk kesiapsiagaan bencana, misalnya bencana tanah longsor. Pada tanggal 2 Januari 2011, longsor terjadi di Desa Kalikuning yang berjarak sekitar 16 kilometer ke arah timur laut Pacitan Kota. Tidak ada korban pada waktu itu kecuali beberapa rumah mengalami kerusakan. Namun, menurut penyelidikan sebelumnya, longsor berpotensi akan terjadi. Jika tanah longsor terjadi, kemungkinan daerah yang terkena adalah di Rukun Tetangga (RT) 1, 2, 3 dalam Rukun Warga (RW) IX yang terletak di dalam "mangkuk" longsor yang potensial terjadi. Untuk menyiapkan segala sesuatu apabila hal tersebut benar terjadi maka perlu dilakukan penyusunan rencana kontijensi. Metode yang digunakan adalah dengan Focus Group Dicussion (FGD). Kegiatan tersebut dilakukan dengan melibatkan beberapa stakeholder, yaitu perwakilan Komunitas di Kalikuning, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan dinas pemerintah setempat yang terkiat dengan kesehatan, informasi, transportasi, konstruksi, sosial, termasuk lembaga militer. Berdasarkan hasil FGD, dokumen rencana kontingensi didirikan melibatkan beberapa langkah, yaitu penilaian bahaya, penentuan insiden bahaya, penentuan skenario, penentuan kebijakan, dan perencanaan alokasi sektoral. Perencanaan alokasi sektoral dibagi dalam manajemen dan koordinasi, evakuasi, logistik, kesehatan, transportasi, komunikasi, dan infrastruktur. Kelima sektor tersebut bergerak atas instruksi Bupati Pacitan atau yang ditunjuk, dengan koordinasi utama ada pada sektor manajemen dan koordinasi. Selain itu, ada beberapa kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan sumber daya seperti kurangnya kantong mayat, alat evakuasi, dll. Sedangkan kebutuhan yang telah melebihi kebutuhan adalah terkait dengan jumlah tenaga medis.
Identifikasi Kekuatan Batu Kumbung (Batu Putih) Sebagai Salah Satu Alternatif Bahan Bangunan Muhammad Muntaha
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 2, No 1 (2007)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.491 KB) | DOI: 10.12962/j12345678.v2i1.2550

Abstract

Meningkatnya kebutuhan rumah sebagai tempat tinggal menyebabkan semakin bertambahnya jumlah pemakaian bahan bangunan. Hal ini mengakibatkan semakin bervariasinya bahan bangunan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, seperti batako, paving stone, batu pecah, batu bata, dan batu kumbung (batu putih). Disamping itu, pemakaian bahan bangunan di suatu daerah umumnya dipengaruhi oleh kondisi daerah tersebut. Misalnya di daerah Bangkalan, Gresik, Tuban, Bojonegoro dan Lamongan karena daerah ini banyak terdapat gunung kapur, maka batu gunung ini yang disebut batu kumbung banyak dipakai sebagai bahan bangunan. Metode penelitian dalam studi ini adalah studi teoritis mengenai identifikasi parameter dasar dan kekuatan batuan berdasarkan ketentuan yang ada di Standar Nasional Indonesia (SNI) meliputi berat jenis, kadar air, porositas dan kuat tekan uniaksial batuan. Sedangkan benda uji berupa batu kumbung (batu putih)  diambil dari 2 daerah yang mewakili yaitu daerah Bangkalan dan Lamongan. Dari hasil studi menunjukkan, batu kumbung Lamongan dan Bangkalan mempunyai parameter dasar (berat jenis, kadar air, porositas) yang hampir sama yaitu berat jenis berkisar antara 1.8 gr/cm3, kadar air 0,24 % dan porositas 0,4. Sedangkan kuat tekan uniaksial batu kumbung (batu putih) Lamongan rata-rata 32.5 kg/cm2, untuk batu kumbung (batu putih) Bangkalan  adalah rata-rata 22.5 kg/cm2. Mempunyai kekuatan yang lebih tinggi dibandingkan kuat tekan uniaksial batu bata yaitu 11.2 kg/cm2 , dan kuat tekan uniaksial batako yaitu 21.2 kg/cm2. akan tetapi lebih rendah dibandingkan kuat tekan batu pecah (batu belah)

Page 3 of 42 | Total Record : 414