cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Pertanian Agros
Published by Universitas Janabadra
ISSN : 14110172     EISSN : 25281488     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Pertanian Agros (JPA) is published by Faculty of Agriculture, Janabadra University and the Agribusiness Association of Indonesia (AAI). It available online supported by Directorate General of Higher Education - Ministry of Research, Technology, and Higher Education- Republic of Indonesia JPA is a peer-reviewed and open access journal that publishes significant and important research from all area of agriculture science fields such as crops, horticulture, fisheries, animal husbandary, and forestry.
Arjuna Subject : -
Articles 125 Documents
Search results for , issue "Vol 25, No 4 (2023): edisi Oktober" : 125 Documents clear
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHATANI BAWANG MERAH (Allium cepa L) DI KABUPATEN KUBU RAYA Monica Swantika; Eva Dolorosa; Anita Suharyani
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 4 (2023): edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i4.3543

Abstract

The aim of this research is to conduct a SWOT analysis and develop a shallot farming strategy in Kubu Raya Regency. Data collection was carried out through observation, interviews, and questionnaires. Research variables were determined using the Delphi method. The research results show that, in general, red onion farming has strengths in terms of production facilities and infrastructure. The weakness is farmers' limited capital to manage shallot farming. The opportunities faced are increasing consumer demand, developments in science and technology, assistance from the government, and support from accompanying staff. Threats consist of suboptimal production, tight marketing competition, and plants being attacked by disease. Based on the SWOT results, the recommended marketing strategy is to implement a defensive strategy because shallot farming is in quadrant IV. Alternative strategies recommended include solving pest and disease problems and carrying out farming outside the rainy season. Key-words: SWOT, Delphi method, shallotINTISARI Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis SWOT dan menyusun strategi usahatani bawang merah di Kabupaten Kubu Raya. Pengambilan data dilakukan melalui obervasi, wawancara, dan kuisioner. Variabel penelitian ditentukan dengan metode Delphi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum usahatani bwang merah memiliki kekuatan dalam hal sarana dan prasarana produksi. Kelemahan yang dimiliki adalah keterbatasan modal petani untuk mengelola usahatani bawang merah. Peluang yang dihadapi adalah permintaan konsumen yng meningkat, perkembangan IPTEK, bantuan dari pemerintah dan dukungan dari tenaga pendamping. Ancaman terdiri dari produksi tidak optimal, persaingan pemasaran yang ketat, dan tanaman terserang penyakit. Berdasarkan hasil SWOT tersebut maka strategi pemasaran yang direkomendasikan yaitu menjalan strategi defensif, karena usahatani bawang merah berada pada kuadran IV. Alternatif strategi yang direkomendasikan antara lain menyelesaikan permasalahan hama dan penyakit serta melakukan usahatani diluar musim penghujan. Kata kunci: SWOT, metode Delphi, bawang merah
PENGARUH LAMA PENYINARAN LAMPU LED (Light Emitting Diode) DAN JENIS MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN MICROGREENS BAYAM MERAH (Amaranthus tricolor L.) Maseva, Salsabila; Utama, Putra; Sodiq, Abdul Hasyim; Rohmawati, Imas
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 4 (2023): edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i4.3540

Abstract

The concept of urban farming, such as microgreens, as an effort to increase indoor plant cultivation, can be a solution to land problems. This research was carried out to determine the response of providing long periods of LED lighting and different types of planting media on the growth and production of red spinach microgreens (Amaranthus tricolor L.). The method used in this research is an experimental method with a Split Plot Design (Split plot or ) which consists of two factors, namely the length of exposure of the LED lights as the main plot with 4 levels including L1 (14 hours of exposure), L2 (16 hours of exposure), L3 (18 hours of light) and L4 (20 hours of light) and types of planting media as sub plots with 4 levels including M1 (cocopeat), M2 (zeolite), M3 (malang sand) and M4 (husk charcoal) which was carried out with 3 repetitions . The results showed that there was an interaction between alignment time and planting media on the observation parameters of plant height, wet weight, wet crown weight and root length, while the number of leaves was not significantly different. Key-words: long exposure time, planting media, red spinach microgreens INTISARIKonsep urban farming seperti microgreens sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan budidaya tanaman dilakukan secara indoor, dapat menjadi salah satu solusi dari permasalahan lahan. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui respons pemberian lama penyinaran lampu LED dan jenis media tanam yang berbeda terhadap pertumbuhan dan hasil produksi microgreens bayam merah (Amaranthus tricolor L.). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ekperimental dengan Rancangan Petak Terbagi (Split plot atau ) yang terdiri dari dua faktor yaitu lama penyinaran lampu LED sebagai main plot dengan 4 taraf diantaranya  L1 (14 jam penyinaran), L2 (16 jam penyinaran), L3 (18 jam penyinaran) dan L4 (20 jam penyinaran) dan jenis media tanam sebagai sub plot dengan 4 taraf  diantaranya M1 (cocopeat),  M2 (zeolite), M3 (pasir malang) dan M4 (arang sekam) yang   dilakukan dengan 3 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi interaksi antara lama penyinaran dan media tanam pada parameter pengamatan tinggi tanaman, bobot basah, bobot basah tajuk, dan panjang akar sedangkan pada jumlah daun tidak berbeda nyata. Kata kunci : lama penyinaran, media tanam, microgreens bayam merah
UJI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI DI ACEH BESAR Leubainyak, Kautsar; Firdaus, Firdaus; Jalil, Muhammad
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 4 (2023): edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i4.3564

Abstract

New superior varieties are one of the factors that play an important role in increasing agricultural production. The purpose of the test was to test several new superior varieties of rice in Aceh Besar assessment conducted in the farmers' land of Aneuk Glee Village, Indrapuri Subdistrict, Aceh Besar Regency in July until completion. The study was conducted experimentally using a nonfactorial randomized group (RAK) design, consisting of three (3) varieties tested: V1 = Inpari 22, V2 = Inpari 30.V3 = Inpari 45. Observations are analyzed with correlation  analysis. The results showed that the Inpari 22 variety had a very strong association to the amount of grain (0.93) having a very strong level of joint intensity that correlated very markedly with the amount of grain it contained (0.98). Inpari 30 had the amount of grain (0.79) has a very strong level of association that correlates very noticeable with the amount of grain (0.69) and the results of the study Inpari 45 has a very strong level of grain association that correlates very markedly with the amount of grain contained (0.94). The Inpari 45 variety produces a high crop, the number of sapouts, the weight of 1000 grains and the highest productivity compared to the Varieties Inpari 22 and Inpari 30. Keywords: rice fields, adaptation tests, new superior varieties. INTISARIVarietas unggul baru merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam peningkatan produksi pertanian. Tujuan dilakukan pengujian adalah untuk menguji beberapa varietas unggul baru padi di Aceh Besar pengkajian dilaksanakan di lahan petani Desa Aneuk Glee, Kecamatan Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar pada bulan Juli sampai selesai. Penelitian ini dilaksanakan secara eksperimen menggunakan rancangan acak kelompok  (RAK) nonfactorial, terdiri atas tiga (3) varietas yang diuji yaitu:V1 = Inpari 22 ,V2 = Inpari 30,V3 = Inpari 45. Pengamatan dianalisis dengan analisis korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas Inpari 22 memiliki tingkat keeratan hubungan sangat kuat terhadap Jumlah gabah (0,93) memiliki tingkat keeratan hubungan sangat kuat yang berkorelasi sangat nyata dengan jumlah gabah berisi (0,98). Hasil penelitian Inpari 30 memiliki jumlah gabah (0,79) memiliki tingkat keeratan hubungan sangat kuat yang berkorelasi sangat nyata dengan jumlah gabah (0,69) dan hasil penelitian Inpari 45 memiliki jumlah gabah (0,94) memiliki tingkat keeratan hubungan sangat kuat yang berkorelasi sangat nyata dengan jumlah gabah berisi (0,94). Varietas Inpari 45 menghasilkan tinggi tanaman, jumlah anakan, berat 1000 butir dan produktivitas paling tinggi dibandingkan varietas Inpari 22 dan Inpari 30. Kata kunci:  padi sawah, uji adaptasi, varietas unggul baru.
PROSPEK PENGEMBANGAN KELOR GUNA MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN DI NUSA TENGGARA TIMUR Kaleka, Marten Umbu; Puspita, Victoria Ayu; Ngaku, Maria Alfonsa
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 4 (2023): edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i4.3556

Abstract

Moringa plants are excellent because they have high nutritional content, and economic value and are resistant to drought. This study aims to map potential opportunities and directions for developing moringa product businesses to support food security. The method used is a literature study method by collecting material from previous research. The results of the study show that moringa business opportunities in East Nusa Tenggara Province are very wide open for anyone. The number of moringa companies in this area is relatively small. Developing the moringa business to support food security by establishing policy direction, namely encouraging people to utilize the potential of dry land and increasing training and assistance in diversifying processed moringa products such as nuggets, noodles, pudding, cakes, tea, and moringa sticks into superior products in overcoming the problem of stunting and improving community income. Based on the results of the study, it can be concluded that developing Moringa into a superior product can create high added value, thereby providing large profits for managers and creating large employment opportunities for the community.. Key-words: Development, Food security, Moringa INTISARITanaman kelor menjadi primadona karena memiliki kandungan gizi yang tinggi, bernilai ekonomis, dan tahan terhadap kekeringan. Hampir semua bagian dari tanaman kelor dapat  bermanfaat untuk kehidupan manusia. Kajian ini bertujuan untuk memetakan peluang potensi serta arah pengebangan usaha produk kelor dalam mendukung ketahanan pangan. Metode yang digunakan adalah metode studi pustaka dengan mengumpulkan bahan hasil penelitian sebelumnya. Hasil kajian menunjukkan bahwa peluang usaha kelor di Provinsi Nusa Tenggara Timur sangat terbuka luas bagi siapapun. Jumlah perusahaan kelor di wilayah ini tergolong sedikit. Pengembangan usaha kelor dalam mendukung ketahanan pangan dengan menetapkan arah kebijakan yakni mendorong masyarakat memanfaatkan potensi lahan kering dan meningkatkan pelatihan dan pendampingan dalam  memversifikasi produk olahan kelor seperti nugget, mie, pudding, kue, teh, dan stik kelor menjadi produk unggulan dalam mengatasi persoalan stunting serta meningkatkan pendapatan masyarakat. Berdasarkan hasil kajian dapat disimpulkan bahwa pengembangan kelor menjadi produk unggulan dapat mencipatkan nilai tambah yang tinggi sehingga memberikan keuntungan yang besar bagi pengelolah serta menciptakan lapangan pekerjaan yang luas bagi masyarakat.  Kata kunci: Kelor, Ketahanan pangan, Pengembangan
PENGARUH KONSENTRASI HORMON GIBERELIN (GA3) DAN AIR KELAPA TERHADAP VIABILITAS BENIH TANAMAN MANGGIS (Garcinia mangostana L.) Muhammad Fahmi Sulthan Hafda; Andi Apriany Fatmawaty; Dewi Firnia; Susiyanti Susiyanti
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 4 (2023): edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i4.3584

Abstract

The research was aimed to determine the effect of gibberellin hormone (GA3) concentration and coconut water on the viability of mangosteen seeds (Garcinia mangostana L.). This research was conducted from July 2023 to September 2023, located in the screenhouse of the Faculty of Agriculture, Sultan Ageng Tirtayasa University. This study used a Factorial Randomized Complete Block Design (RCBD). The first factor is gibberellin hormone (GA3) with 2 levels, G0 (0 ppm) and G1 (75 ppm). The second factor is coconut water with 3 levels, K0 (0%), K1 (25%), and K2 (50%). Parameters observed in this study include the time of shoot emergence, germination capacity, maximum growth potential, normal germination, abnormal germination, non-germinating seeds, and plant height. The research results show that a concentration of 75 ppm gibberellic acid (GA3) has a positive effect on the emergence of shoots and germination capacity. A 50% concentration of coconut water also has a positive effect on the emergence of shoots and germination capacity. There is an interaction between the treatment of 75 ppm gibberellic acid (GA3) and 50% coconut water in the timing of shoot emergence and germination capacity. Keywords: coconut water, giberelin acid, mangosteen seeds INTISARIPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi hormon giberelin (GA3) dan air kelapa terhadap viabilitas benih manggis (Garcinia mangostana L.). Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2023 hingga bulan September 2023, yang bertempat di screenhouse Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Penlitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial. Faktor pertama hormon giberelin (GA3) yang terdiri dari 2 taraf yaitu, G0 (0 ppm) dan G1 (75 ppm). Faktor kedua air kelapa yang terdiri dari 3 taraf yaitu, K0 (0%), K1 (25%), dan K2 (50%). Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah waktu muncul tunas, daya berkecambah, potensi tumbuh maksimum, kecambah normal, kecambah abnormal, benih tidak tumbuh, dan tinggi tanaman. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi hormon giberelin (GA3) 75 ppm memberikan pengaruh yang baik terhadap waktu muncul tunas dan daya berkecambah. Konsentrasi air kelapa 50% memberikan pengaruh yang baik terhadap waktu muncul tunas dan daya berkecambah. Terdapat interaksi perlakuan antara hormon giberelin (GA3) 75 ppm dan air kelapa 50% pada waktu muncul tunas dan daya berkecambah. Kata Kunci: air kelapa, hormon giberelin, benih manggis
RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TOMAT (Solanum lycopersicum) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK KOTORAN SAPI DAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC) CANGKANG TELUR Sundari, Agustina; Zamriyetti, Zamriyetti; Hakim, Tharmizi
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 4 (2023): edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i4.3551

Abstract

This research aims to determine the response of growth and production of tomato plants (Solanum lycopersicum) to the application of cow dung fertilizer and egg shell POC. This research is located on Jl Madura, Kelurahan Pahlawan, Binjai City, North Sumatra Province. This research used a factorial randomized block design (RAK) consisting of two factors. The first factor is cow dung fertilizer (K) and the second factor is eggshell POC (C). The results showed that cow dung fertilizer and eggshell POC had a very significant effect on the parameters of plant height (cm), stem diameter (mm), number of fruit per plant (fruit), number of fruit per plot (fruit), fruit weight per plant (g ) and fruit weight per plot (g). The interaction between the application of cow dung fertilizer and eggshell POC had no significant effect on all observed parameters. Keywords: Tomato Plant, Cow dung, POC eggshell. INTISARIPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan dan produksi tanaman tomat (Solanum lycopersicum) terhadap pemberian pupuk kotoran sapi dan POC cangkang telur. Penelitian ini berlokasi di Jl. Madura, Kelurahan Pahlawan, Kota Binjai, Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah pupuk kotoran sapi (K) dan faktor kedua adalah POC cangkang telur (C). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk kotoran sapi dan POC cangkang telur berpengaruh sangat nyata terhadap parameter tinggi tanaman (cm), diameter batang (mm), jumlah buah per tanaman (buah), jumlah buah per plot (buah), berat buah per tanaman (g) dan berat buah per plot (g). Interaksi antara pemberian pupuk kotoran sapi dan POC cangkang telur berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter pengamatan. Kata Kunci : Tanaman Tomat, Kotoran sapi, POC cangkang telur.
SIFAT FISIKA TANAH LAPISAN ACROTELM DAN CATOTELM PADA TIGA PENGGUNAAN LAHAN GAMBUT DI KABUPATEN KUBU RAYA Haqqamuddien, Reidha; Nusantara, Rossie Wiedya; Suryadi, Uray Edi
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 4 (2023): edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i4.3594

Abstract

The research aims to determine the physical properties of peat soil in the acrotelm and catotelm layers, on 3 lands, namely Secondary Forest (HS), Palm Oil Plantation (KS) and Horticultural Plantation (KH), in Kuala Dua Village, Sungai Raya District, which took place in July -November 2022. Research parameters: BI, Subsidence, BJ, Total porosity, Peat maturity, Permeability, C-organic, and C/N Ratio. The data obtained were analyzed using ANOVA and DMRT Test. The research results show that the depth of the KS peat is 1,152 cm, HS 964 cm and KH 174 cm. The highest average groundwater level is at HS 30.16 cm and the shallowest is at KS 5.44 cm. Observations of water content in field conditions were carried out for 8 weeks, with an average of KS 67.25% Vol, HS 66% Vol and KH 66% Vol. KS land experienced subsidence of 1.70 cm for 16 weeks, KH land of 1.17 cm for 16 weeks, while HS did not experience subsidence. The BI value tended to be higher in the Acrotelm layer with an average value of 0.23, while the Catotelm layer had an average BI value of 0.22 for the three land uses. The bulk weight in the KS>KH>HS land in the Acrotelm layer, however, has no real effect, but in the Catotelm layer it has a real effect. The porosity in the three land uses is not significantly different, where the porosity in the Acrotelm and Catotelm layers on HS>KH>KS land, this is due to the C-organic content on HS>KH>KH land. The permeability rate in the three fields in the Acrotelm and Catotelm layers on the KS>HS>KH land, this is due to the organic C content and C/N ratio on the HS>KH>KS land. Keywords: Acrotelm, Catotelm, Land Use Change, Peat, Physics. INTISARIPenelitian bertujuan untuk mengetahui Sifat Fisika Tanah Gambut di Lapisan Acrotelm dan Catotelm, pada 3 lahan yaitu Hutan Sekunder(HS), Kebun Sawit(KS)  dan Kebun Hortikultura(KH), di Desa Kuala Dua, Kecamatan Sungai Raya, yang berlangsung pada bulan Juli-November  2022. Parameter penelitian: BI, Subsiden, BJ, Porositas  total, Kematangan gambut, Permeabilitas, C-organik, dan C/N Rasio. Data yang diperoleh dianalisis dengan ANOVA dan Uji DMRT. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa kedalaman gambut KS  1.152 cm, HS 964 cm dan KH 174 cm. Rata-rata tinggi muka air tanah tertinggi terdapat pada HS 30,16 cm dan yang paling dangkal terdapat pada KS  5,44 cm. Pengamatan kadar air kondisi lapangan dilakukan selama 8 minggu, dengan rata-rata pada KS  67,25%Vol, HS 66%Vol dan KH 66%Vol. Lahan KS mengalami subsidensi  sebesar 1,70 cm selama 16 minggu, lahan KH sebesar 1,17 cm selama 16 minggu, sedangkan HS  tidak terjadi subsidensi. Kecenderungan nilai BI  lebih tinggi pada lapisan Acrotelm dengan nilai rata-rata 0,23 sedangkan lapisan Catotelm nilai rata-rata BI 0,22 pada ketiga penggunaan lahan. Bobot isi  pada lahan KS>KH>HS di lapisan Acrotelm akan tetapi tidak berpengaruh  nyata, namun pada lapisan Catotelm berpengaruh nyata. Porositas pada tiga penggunaan lahan tidak berbeda nyata, dimana porositas di lapisan Acrotelm dan Catotelm pada lahan HS>KH>KS, hal ini disebabkan karena kandungan C-organik pada lahan HS>KH>KH. Laju permeabilitas  pada tiga lahan di lapisan Acrotelm dan Catotelm pada lahan KS>HS>KH, hal ini disebabkan karena  kandungan C-organik dan C/N Rasio pada lahan HS>KH>KS. Kata Kunci : Acrotelm, Catotelm, Alih Fungsi Lahan, Gambut, Fisika.
KARAKTERISASI METODE PENGERINGAN BEKU PADA PANGAN NABATI Setyaning Pawestri; Fathma Syahbanu
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 4 (2023): edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i4.3562

Abstract

Freeze-drying is widely used to dry plant-based foods, including fruits, vegetables, herbs, and nontraditional foods. Even though it requires a long processing time and is expensive, the freeze-drying method is preferred because it can produce high-quality food products. This is because the freeze-drying method can maintain nutritional quality compared to other dehydration methods, especially if operated under vacuum conditions. Freeze-drying conditions will affect various food ingredients' nutritional properties and antioxidant activity. However, inappropriate selection of process parameters can cause undesirable changes in the product, such as shrinkage, colour changes, and damaged structure. This review manuscript aims to characterize the freeze-drying of plant-based foods and explain the influence of processing conditions on selected physical properties of different food products. Keywords: process conditions, plant foods, freeze drying, physical properties INTISARIPengeringan beku banyak digunakan untuk mengeringkan pangan nabati termasuk buah-buahan, sayuran, rempah-rempah, dan bahkan beberapa makanan nontradisional. Meskipun membutuhkan waktu pemrosesan yang lama dan merupakan metode pengeringan yang mahal, metode pengeringan beku lebih disukai karena dapat menghasilkan kualitas produk yang bermutu. Hal ini disebabkan metode pengeringan beku dapat mempertahankan kualitas gizi jika dibandingkan dengan metode dehidrasi lainnya, terutama jika dioperasikan dalam kondisi vakum. Kondisi pengeringan beku akan berpengaruh terhadap sifat nutrisi dan aktivitas antioksidan dari berbagai bahan pangan. Namun, pemilihan parameter proses yang tidak tepat dapat menyebabkan perubahan yang tidak diinginkan pada produk, seperti penyusutan, perubahan warna, serta struktur yang rusak. Tujuan dari review naskah ini adalah untuk mengkarakterisasi pengeringan beku pada pangan nabati, dan menjelaskan pengaruh kondisi proses terhadap sifat fisik yang dipilih produk makanan yang berbeda. Kata kunci : kondisi proses, pangan nabati, pengeringan beku, sifat fisik
AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN ANTIJAMUR AKAR Bauhinia pottsii G. Don: SEBUAH AFIRMASI PENGOBATAN TRADISIONAL DAYAK MUALANG KALIMANTAN BARAT Octavianus, Chris; Mangardi, Mangardi; Sumedhi, Herdina Mayangsari
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 4 (2023): edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i4.3623

Abstract

Aqueous extract from Bedawob Mirah roots traditionally used by Mualang tribe in West Borneo as traditional medication to heal rabak a mouth infection. Patients comes to shaman with white lesion in mouth cavity followed by difficulty to swallow. Literature study explain Pseudomonas aeruginosa a Gram positive bacterial, Gram negative Streptococcus mutans or fungal infections from Candida albicans are commonly causing mouth infections. Various parameters such as determination of Bedawob Mirah, fractionation with different solvent and their activity against Pseudomonas aeruginosa, Streptococcus mutans and Candida albicans also had been investigated. Plant determination showed that Bauhinia pottsii G. Don was the scientific name of Bedawob Mirah. Bacterial inhibition diameter both of Gram positive and negative bacterial showed that aquadest fraction had higher activity followed by n-hexane fraction and ethyl acetate fraction consecutively. Antifungal activity tested showed that n-hexane fraction had the higher diameter zone followed by aquadest fraction and ethyl acetate fraction. Key-words: Bauhinia pottsii G. Don, Dayak Mualang, Traditional Medication INTISARIAir rebusan akar Bedawob Mirah secara tradisional telah digunakan oleh suku dayak Mualang di Kalimantan Barat dalam pengobatan penyakit rabak di rongga mulut dengan penampakan lesi putih dan keluhan sulit menelan. Studi literatur menunjukkan infeksi rongga mulut dapat disebabkan oleh beberapa mikroorganisme diantaranya bakteri Gram positif seperti Streptococcus mutans, Gram negatif Pseudomonas aeruginosa dan jamur Candida albicans. Penelitian tentang uji aktivitas antibakteri dan antijamur ekstrak akar Bedawob Mirah telah dilaksanakan. Hasil determinasi tanaman menyatakan bahwa nama ilmiah Bedawob Mirah adalah Bauhinia pottsii G. Don. Ekstrak tanaman kemudian difraksinasi dengan etil asetat dan n-heksan. Hasil uji aktivitas antibakteri terhadap kedua bakteri uji menunjukkan fraksi air memiliki aktivitas tertinggi diikuti fraksi n-heksan dan fraksi etil asetat. Hasil aktivitas antijamur terhadap jamur uji menunjukkan bahwa fraksi n-heksan memilik aktivitas tertinggi diikuti fraksi air dan etil asetat. Kata kunci: Bauhinia pottsii G. Don, Dayak Mualang, Pengobatan Tradisional
PENGARUH PENGELUARAN PANGAN DAN PENGETAHUAN GIZI IBU SERTA PEMBERIAN MP-ASI PADA KEJADIAN BALITA STUNTING DI KECAMATAN HALONG KABUPATEN BALANGAN Ahmad Suhaimi; Rahmaniah Ulfah; Rum Van Royensyah
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 4 (2023): edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i4.3597

Abstract

Nutrition plays a pivotal role in nurturing quality human resources. Research consistently demonstrates that malnutrition, particularly during early childhood, significantly impacts a child's growth and development. Malnourished children tend to be smaller, thinner, and shorter, and they often experience lower cognitive and intellectual abilities, leading to decreased productivity. This study in Halong District, Balangan Regency, investigates food expenditure, maternal nutritional knowledge, and the provision of complementary feeding (MP-ASI) to understand their effects on childhood stunting. This research, employing an associative research approach, utilizes primary and secondary data collected through interviews and multiple linear regression analysis. The findings revealed that among 180 sampled families, 35 households faced food insecurity, 55 were considered food vulnerable, 40 were categorized as food insecure, and 50 fell into the food insecure category. Regarding maternal nutrition knowledge, 89 samples had sufficient knowledge, while 91 exhibited good knowledge. Lastly, for the provision of complementary feeding, 75 samples met the sufficient category, and 105 practiced good complementary feeding. The analysis demonstrated that one variable, maternal nutrition knowledge, significantly influenced the incidence of stunting. Keywords:Maternal Nutritional Knowledge, Toddlers, Stunting INTISARINutrisi memainkan peran penting dalam membentuk sumber daya manusia berkualitas. Penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa malnutrisi, terutama pada masa anak-anak, berdampak signifikan pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak-anak yang mengalami malnutrisi cenderung lebih kecil, kurus, dan pendek, dan mereka sering mengalami kemampuan kognitif dan intelektual yang lebih rendah, yang mengakibatkan produktivitas yang menurun. Penelitian ini di Distrik Halong, Kabupaten Balangan, menyelidiki pengeluaran makanan, pengetahuan gizi ibu, dan pemberian makanan pendamping (MP-ASI) untuk memahami dampaknya pada stunting pada anak-anak. Penelitian ini, dengan pendekatan penelitian asosiatif, menggunakan data primer dan data sekunder yang dikumpulkan melalui wawancara dan analisis regresi linear ganda. Temuan menunjukkan bahwa dari 180 keluarga yang diambil sampel, 35 rumah tangga mengalami ketidakamanan pangan, 55 dianggap rentan pangan, 40 dikategorikan sebagai ketidakamanan pangan, dan 50 masuk ke dalam kategori ketidakamanan pangan. Mengenai pengetahuan gizi ibu, 89 sampel memiliki pengetahuan yang memadai, sedangkan 91 memiliki pengetahuan yang baik. Terakhir, untuk pemberian MP-ASI, 75 sampel memenuhi kategori yang memadai, dan 105 melakukan pemberian MP-ASI yang baik. Analisis menunjukkan bahwa satu variabel, pengetahuan gizi ibu, berpengaruh signifikan pada kejadian stunting. Kata kunci: Pengetahuan Gizi Ibu, Pengeluaran Pangan, Stunting

Page 8 of 13 | Total Record : 125